Tugas Merancang
RISKA DERIANI MASKAR S
D 3 1 1 0 4 0 1 1
Bab I Pendahuluan
Dalam merancang sebuah kapal, langkah awal yang dilaksanakan
adalah Pra rancangan. Pra rancangan ini dimaksudkan agar si
perencana dapat mengetahui atau memperkirakan bagaimana bentuk dan
keadaan kapal yang dirancang.
Untuk merencanakan sebuah kapal harus diketahui beberapa
parameter, yang biasanya ditentukan oleh pihak pemesan (owner)
antara lain :
Jenis atau tipe kapal
Dalam tugas merancang ini diberikan jenis kapal barang umum
(general cargo), dimana kapal ini mengangkut berbagai jenis
barang.
Dead weight (DWT)
Merupakan daya angkut dari sebuah kapal di mana termasuk berat
muatan,bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, bahan makanan, berat
ABK serta barang bawaan. DWT kapal pembanding yang digunakan harus
mendekati DWT kapal yang akan direncanakan .
Payload (muatan bersih)
Payload merupakan komponen (bagian) dari DWT yang merupakan
acuan dalam menghitung volume ruang muat.
Trayek (daerah pelayaran)
Rute pelayaran ini perlu diketahui karena akan digunakan sebagai
acuan dalam menentukan besarnya pemakaian bahan bakar, minyak
pelumas, air tawar, perlengkapan serta perbekalan crew.
Kecepatan kapal
Kecepatan kapal menyangkut driving power dan rute pelayaran.
Kecepatan kapal merupakan faktor yang sangat penting dalam
mendesain karena pihak pemesan kapal kemungkinan akan menolak kapal
tersebut jika ternyata kapal yang dihasilkan memiliki kecepatan
yang tidak sesuai yang diinginkan.
Pada pra rancangan ini akan dihitung antara lain :
Ukuran Utama Kapal
Kontrol ukuran utama kapal
Koefisien-koefisien bentuk kapal
Penentuan displacement (()
Perkiraan daya mesin
Perkiraan berat kapal
Perkiraan stabilitas awal
Perkiraan ruang muat
Kontrol ruang muat
Hasil yang diperoleh pada pra rancangan adalah merupakan
perhitungan kasar, akan tetapi diusahakan tidak berubah pada
rancangan selanjutnya. Oleh karena itu harus diadakan kontrol hasil
perhitungan yang bersumber dari data-data empiris dan
koreksi-koreksi.
Ada beberapa metode yang biasanya digunakan dalam merancang
kapal di antaranya:
1. Metode kapal pembanding
2. Metode statistik
3. Metode trial and error
4. Metode complex solution
Untuk perencanaan ini digunakan metode Kapal Pembanding dengan
bersumber dari beberapa data-data kapal yang ada dan disesuaikan
dengan kebutuhan yang diinginkan.
Pada prinsipnya merancang kapal merupakan suatu pekerjaan yang
berdasarkan pengalaman-pengalaman dari rancangan-rancangan
terdahulu dimana setiap tahap pengembangannya diadakan
perbaikan-perbaikan dan mengikuti ketentuan-ketentuan atau syarat
yang telah ditentukan.
Bab II Pra Rancangan Kapal
II.1 Data Kapal Rancangan
Kecepatan kapal (v)= 8 knot
Trayek= Makassar - Bontang= 340 mil
Bobot mati (DWT)= 200 ton
Data kapal pembanding
KM.TELUK SEKAR
Jenis kapal= General cargo
Lbp
= 32.5 m
B
= 6.8 m
H
= 2.5 m
D
= 2 m
DWT
= 200 ton
V
= 8 knot
II.2 Perkiraan Ukuran Utama Dan Koefisien BentukA. Perkiraan
ukuran utama kapal Panjang kapal (Lbp)
Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald
Phoels, diberikan rumus untuk menghitung panjang kapal dengan
menggunakan metode kapal pembanding.
Dimana :
Lbp1=Panjang kapal pembanding = 32.5 mLbp2=Panjang kapal
rancanganDwt1=Bobot mati kapal pembanding =200 ton
Dwt2=Bobot mati kapal rancangan = 200 tonMaka :
m
Maka panjang kapal rancangan = 32.5 m
Lebar kapal (B)
Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald
Phoels, diberikan rumus untuk menghitung lebar kapal dengan
menggunakan metode kapal pembanding.
Dimana :
B1=Lebar kapal pembanding =6,8 mB2=Lebar kapal rancangan
Dwt1=Bobot mati kapal pembanding = 200 tonDwt2=Bobot mati kapal
rancangan = 200 tonMaka :
m
Maka lebar kapal rancangan = 6,8 m
Sarat kapal (T)
Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald
Phoels, diberikan rumus untuk menghitung sarat kapal dengan
menggunakan metode kapal pembanding.
Dimana :
T1=Sarat kapal pembanding = 2 m
T2=Sarat kapal rancanganDwt1=Bobot mati kapal pembanding = 200
tonDwt2=Bobot mati kapal rancangan = 200 tonMaka :
m
Maka sarat kapal rancangan = 2 m
Tinggi kapal (H)
Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald
Phoels, diberikan rumus untuk menghitung sarat kapal dengan
menggunakan metode kapal pembanding.
Dimana :
H1=Tinggi kapal pembanding = 2,5mH2=Tinggi kapal
rancanganDwt1=Bobot mati kapal pembanding = 200 tonDwt2=Bobot mati
kapal rancangan = 200 tonMaka :
m
Maka Tinggi kapal rancangan = 2,5 m
B. Koefisien bentuk kapal Koefisien blok (Cb)
Menurut Harvald Phoels dalam buku Ship design and ship theory
halaman 51 :
Menurut Scnekluth :
dimana :
v = kecepatan kapal
lpp = panjang kapal
Maka :
Pada buku Ship design and ship theoryhal 51 diberikan rumus
:
dimana :
v = kecepatan kapal
lpp = panjang kapal
Maka :
Menurut Katsoulis
Cb = 0.8217 x f x L0.42 x B-0.3072 x T0.1721 x V-0.6135
dimana :
v = kecepatan kapal
lpp = panjang kapal
f = 0,99
Maka :
Cb = 0,8217 x 0.99 x 32.50.42 x 6,8-0.3072 x 20.1721 x
8-0.6135
Kapal Barang memerlukan Cb yang besar, agar daya/ruang muat yang
dimiliki lebih besar sehingga dipilih Cb = 0.69 Koefisien tengah
kapal (Cm)
Menurut Harvald Phoels dalam buku Ship design and ship theory
halaman 52:
maka :
maka :
Jadi Cm yang dipilih adalah 0,98 Koefisien prismatik memanjang
(Cp)
Dari buku Bouyancy and stability halaman 24 diberikan formula
:
maka :
Koefisien garis air (Cw)
Berdasarkan buku Ship Design And Ship Theory Cw General
Cargo:
Maka :
Cwl = 0.81 Koefisien prismatik melintang (Cpv)
Dari buku Bouyancy and stability halaman 25 diberikan formula
:
maka :
Jadi ukuran sementara kapal rancangan adalah :
Lpp= 32,5m
B= 6,8 m
H= 2,5 m
T= 2 m
Cb= 0.69
Cm= 0,89
Cw=
0,81
Cph=
0,7
Cpv=0.88
Setelah dihitung dan diadakan koreksi-koreksi terhadap data
kapal sementara dan didapatkan hasil yang kurang baik maka
dilakukan perubahan Ukuran utama kapal, dengan ukuran sebagai
berikut sebagai berikut :
LBP = 33.00 mB = 6.80 mT = 2.30 mH = 3.00 m
II.3 Koreksi ukuran utama kapal Perbandingan L/B
Menurut Havald Phoels dalam buku Ship design and ship theory
halaman 33, L/B untuk kapal dengan panjang 30 < Lbp