Top Banner
17

Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Mar 09, 2019

Download

Documents

phamhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Men

jadi ISLA

M,

Men

jadi IND

ON

ESIA

Page 2: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Menjadi Islam,Menjadi Indonesia

Page 3: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pen-cipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggu-naan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pen-cipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggu-naan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipi-dana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

M. Zidni Nafi’

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Menjadi

Islam,Menjadi Indonesia

Page 5: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

MENJADI ISLAM, MENJADI INDONESIAM. Zidni Nafi’

© 2018, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Hak cipta dilindungi undang‑undangDiterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media KomputindoKompas ‑ Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2018

718100313 ISBN: 978‑602‑04‑5540‑2

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan

Page 6: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Daftar Isi

Kata Pengantar KH. Dr. Ahmad Baso ..................................... ix

Pengantar Penulis .................................................................... xiii

BAGIAN I: ROMANTISME KEISLAMAN

DAN KEINDONESIAAN .................................................................1

Bhinneka Tunggal Ika: Harmoni Spiritual Kebangsaan ...... 2

Romantisme Islam dan Politik ....................................................13

Ini Lho Islam Indonesia, Cuk (!) ..................................................26

Trilogi Ukhuwah Indonesia ..........................................................33

Kiprah Islam Nusantara dalam Kemerdekaan Indonesia .....40

Agenda Baru Sinergi Ulama dan Pemerintah ........................48

Zikir Kebangsaan, Berkah untuk Indonesia (?) ....................54

Tasawuf Pancasila: Memaknai Spiritual dalam Falsafah

Bangsa ...................................................................................................61

Lagu Perjuangan: Yaa Lal Wathan, Hubbul Wathan

Minal Iman ..........................................................................................70

Page 7: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

�i

Kebangkitan Nasional, Dakwah dan Pemberdayaan

Masyarakat ..........................................................................................74

Membela Negara: Atas Dasar Wajib atau Dasar Cinta? ........86

Fikih Emansipatoris: Dekonstruksi ‘Teks Suci’ Menuju

Pemaknaan Sosial.............................................................................90

Islam Bhinneka: Merayakan Perbedaan..................................96

Pancasila La Roiba Fih .................................................................105

BAGIAN II: TANTANGAN KEBERAGAMAN

DAN KEBERAGAMAAN ...........................................................109

Mempancasilakan Umat Beragama .......................................110

Toleransi dan Kerja Sama Menembus Keragaman ...........120

ProblemKafirMengafirkan .......................................................124

Membudayakan Silaturahmi Lintas Agama ........................130

Maqamat dan Ahwal: Memaknai Transenden Humanis ....136

Mendeteksi Benih‑Benih Radikalisme Agama

di Kampus ..............................................................................................146

Halalbihalal: Silaturahmi Perekat Perdamaian .................152

Dosa‑Dosa Hoax dan Ancaman Disintegrasi Bangsa ......159

Lakum Partaikum Wa Lanaa Partaiunaa ..............................165

Menjaga Kemerdekaan, Membangun Perdamaian ..........169

Meraih Kedamaian Beragama ..................................................173

Saat Agama Dimintai ‘LPJ’ ..........................................................181

Maulid, Natal, dan Tragedi Tsunami: Secuil Renungan

di Senja Tahun .................................................................................191

Semua Agama, Masuk Surga Bersama (?) ............................198

BAGIAN III: NU, PESANTREN DAN KOMITMEN

KEBANGSAAN ...........................................................................205

Dilema Dinamisasi dan Modernisasi Pesantren ...............206

Rekam Jejak Laskar Santri‑Kiai dalam Mempertahankan

Kemerdekaan ..................................................................................214

Page 8: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

�ii

Meninjau Wacana Labelisasi Hari Santri .............................225

Hari Santri Nasional: Menyantrikan Indonesia .................234

Pusaka Keramat Itu Bernama “NU” ........................................241

Menjadi Bangsa Sakinah Mawaddah Wa Rahmah............252

Pangeran Diponegoro: Ulama Anti‑Penjajahan hingga

Pelopor Jejaring Pesantren ........................................................255

Puasa: Belajar “Ya” dan Belajar “Tidak” ................................264

Spiritualitas Zaman Edan ...........................................................269

Sufi:MelampauiPemahamanFundamental-Radikal .....276

BAGIAN IV: GUS DUR DAN GUS MUS,

PARA GURU PENCERAH BANGSA ........................................285

Menanyakan Kabar “Islamku Islam Anda Islam Kita” .......286

Gus Dur, HTI, dan Ilusi Negara Islam......................................292

‘Perhatian’ Gus Dur pada MUI...................................................300

Mazhab Perdamaian Gus Dur ...................................................307

Islam (di) Indonesia, Sampai Mana Gus? .............................312

Gus Mus, NU, dan Aliran Berpolitik ........................................320

Kaget Islam Nusantara ................................................................323

Gus Mus Tersinggung oleh Al‑Qur’an ....................................327

Tobat Nasional: Permintaan Maaf Koruptor

kepada Rakyat .................................................................................331

Allahu Akbar Itu Aku Sangat Kecil Sekali .............................334

Daftar Pustaka .........................................................................339

Tentang Penulis .......................................................................347

Page 9: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Romantisme

Keislaman

dan Keindonesiaan

BAGIAN I

Page 10: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Saat ini agama menghadapi berbagai tantangan yang

cukup berat. Agama seolah-olah dituntut untuk mem-

berikan solusi konkrit atas beragam persoalan manusia yang

begitu kompleks. Apalagi agama diyakini merupakan entitas

yang universal dan multidimensi, sehingga diyakini umat da-

pat masuk di semua sendi-sendi kehidupan.

Pada satu sisi, agama diharapkan tampil membawa kearifan

bagi masyarakat di tengah masalah-masalah diselimuti berba-

gai kepentingan kelompok tertentu. Pada sisi yang lain, agama

justru terus-menerus dituduh tampil sebagai salah satu pemicu terbesar munculnya berbagai konflik. Rangkaian fenomena kekejaman, intoleransi, diskriminasi, terorisme, genosida,

menjadi topik yang sulit dipisahkan dari urusan agama.

Tentu situasi yang sulit ini muncul bukan tanpa sebab yang

sederhana. Selain faktor dinamika internal dari pemeluk aga-

ma sendiri yang sering tidak kondusif dan kontraproduktif,

tetapi faktor eksternal seperti situasi sosial, politik, ekonomi

juga dapat memicu bahkan memperkeruh keadaan.

Bhinneka Tunggal Ika: Harmoni Spiritual

Kebangsaan

Page 11: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Bagian I: Romantisme Keislaman dan Keindonesiaan

Radikalisme: Ancaman Kemanusiaan

Fenomena radikalisme bagi negara-negara menjadi momok

yang sangat mengerikan di awal-awal abad 21 ini. Lantas

dunia internasional memberi perhatian lebih terhadap tin-

dak kekejaman tersebut yang sering mengatasnamakan agama itu. Radikalisme agama berkembang di semua agama. Fenomena ini sering kali muncul berawal dari ungkapan-ung-

kapan kebencian (hate speech) berupa ujaran-ujaran seperti “thagut”, “sesat”, “kafir”, “musyrik”. Dari sikap ini berkembang menjadi tindakan intoleransi misalnya intimidasi, pengani-

ayaan, pengusiran, hingga pembantaian. Tak jarang, perilaku

radikal ini berujung pada tindakan teror menggunakan sen-

jata-senjata.

Menurut Ahmad Kamal Abul Majd, gerakan-gerakan radikal

dan terorisme sering kali tumbuh subur dan berkembang

dalam tiga lingkungan; Pertama, lingkungan di mana kesem-

patan untuk menikmati demokrasi sangatlah terbatas. Kedua,

lingkungan di mana keadilan sosial tidak terwujud dan ke-

senjangan antara yang kuat, pemilik modal dan kaya dengan

kaum lemah dan miskin sangatlah lebar. Kondisi tersebut

semakin diperparah dengan subordinasi yang harus mereka

terima dalam mendapatkan hak-haknya secara sah. Ketiga,

lingkungan tanpa supremasi hukum dan banyak sekali terjadi

pelanggaran atas hak-hak dasar individu, khususnya dalam

kasus-kasus berkaitan tuduhan dan vonis yang sering kali di-

sertai dengan tindakan represif dan penyiksaan, sehingga me-

lahirkan keinginan untuk memberontak dari hukum dan ma-

syarakat secara keseluruhan (Misrawi dan Zada, 2004: 11).

Page 12: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Menjadi Islam, Menjadi Indonesia

Sebagai kawasan yang disebut sebagai ‘pusat’ atau ‘kiblat’

Islam, Timur-Tengah menjelma menjadi kawasan yang

“mengerikan”. Kelompok/aliran Sunni dan Syiah sepanjang

sejarah Islam terus menggelorakan ‘kompetisi’ yang tidak

sehat, dan hingga kini kondisi tersebut sampai-sampai me-

nyulut perang saudara atau pertumpahan darah yang dibalut

motif teologi, politik, hingga ekonomi.

Tidak hanya itu, kini semenjak kemunculan ISIS (Islamic State

of Iraq and Syiria) membuka babak baru, di mana mereka be-

rani menyerang kelompok di luar kelompoknya serta meng-

halalkan segala cara untuk mendirikan daulah islamiyah,

dengan dalih menegakkan syariat yang digariskan Tuhan.

Kondisi diperparah dengan keterlibatan negara-negara Barat

yang datang ke Timur Tengah. Mereka bak sebagai pahlawan

karena ikut campur melawan musuh yang dikategorikan te-

rorisme, diktator, dan lain sebagainya. Banyak yang menye-

but, Timur Tengah sudah tidak mempunyai masa depan ter-

utama untuk masa depan agama Islam.

Sementara itu pascatragedi 11 September 2011, sejak tahun

2002 hingga rentang 2009, Indonesia mengalami berbagai

serangan bom yang dilakukan oleh sekelompok yang disebut

Jamaah Islamiyah. Objek teror tertuju ke tempat-tempat yang berbau kemaksiatan, kafir, dan negara Barat. Mereka meng-

klaim tindakan tersebut merupakan jihad. Padahal tidak de-

mikian sederhana untuk menjelaskan makna jihad pada kon-

teks kekinian.

Apa yang dilakukan oleh orang radikal dan teroris nyata-nyata

telah menistakan agama dengan cara tafsir serta tindakannya,

dan jelas hal tersebut juga melangar nilai-nilai kemanusiaan.

Page 13: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Bagian I: Romantisme Keislaman dan Keindonesiaan

Menurut Nurcholish Madjid (2008: xx) nilai kemanusiaan

tidak mungkin bertentangan dengan nilai keagamaan, de-

mikian pula nilai keagamaan mustahil berlawanan dengan

nilai kemanusiaan. Agama tidak dibuat sebagai penghalang

kemanusiaan. Untuk itu, pemandangan kekerasan, kekejam-

an, pengeboman, pembantaian atas nama agama jelas-jelas

melanggar nilai-nilai kemanusiaan, prinsip perdamaian dan

kemerdekaan, karena nilai dan prinsip tersebut memang se-

harusnya dikumandangkan secara lantang dan ditegakkan

secara sepenuh hati oleh pemeluk agama-agama.

Sampai Mana Indonesia?Diakui atau tidak, saat ini dunia internasional mengalami ketidakpastian, masing-masing negara satu sama lain saling mewaspadai atau mencurigai, Perang Dunia III sangat rentan pecah. Bagaimana dengan Indonesia yang digadang-gadang

sebagai “negara masa depan”? Kekayaan sumber daya alam,

kebudayaan, suku, bahasa, agama, diuji untuk menghadapi

tantangan-tangan terutama sesama anak bangsa. Isu-isu sek-

tarianisme benar-benar mengantui persatuan dan kesatuan

Indonesia sejak merdeka mempunyai dasar “Pancasila” dan

semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Tidak sedikit kasus-kasus disintegrasi antarsuku, aliran ke-

agamaan, partai, yang telah Indonesia alami sebagai bangsa

multikultural. Indonesia terlalu besar dan mahal menjadi

korban orang-orang yang punya kepentingan sesaat untuk

menghancurkan Indonesia. Tentu hari ini kita tidak bisu, buta

dan tuli soal sejarah founding father bangsa Indonesia, bahwa

Page 14: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Menjadi Islam, Menjadi Indonesia

dahulu mereka tidaklah membeda-bedakan agama atau suku,

satu sama lain saling berjuang untuk melepaskan diri dari

cengkeraman penjajah. Untuk itu kesadaran bagaimana yang

mesti kita bangun demi menjaga dan merawat multikultural-

isme terutama keragaman agama di Indonesia?

Harmoni Cinta, Agama, dan Bangsa

Keragaman keagamaan Indonesia sungguh sangat rentan tersulut konflik, apabila tidak dikelola dengan baik dan har-

moni, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi medan

perang saudara—sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah.

Nasionalisme menjadi salah satu perekat di tengah keragam-

an masyarakat. Apa yang terjadi di beberapa negara Timur

Tengah tampaknya kurang ditanamkan jiwa nasionalisme,

mereka cenderung berwatak sektarianisme, artinya kepen-

tingan kelompok lebih diutamakan dibanding kepentingan

persatuan bangsa dan negara.

Coba kita renungi penyataan Sang Proklamator Soekarno

yang menegaskan dalam karyanya Di Bawah Bendera Revolusi

(1963) bahwa nasionalisme itu suatu iktikad; suatu keinsyaf-

an rakyat, bahwa rakyat itu ada satu golongan, satu “bangsa”! Rasa nasionalistis itu menimbulkan suatu rasa percaya akan diri sendiri, rasa yang mana adalah adalah perlu sekali untuk

mempertahankan diri dalam perjuangan menempuh keada-

an-keadaan, yang mau mengalahkan kita. Untuk itu, agama

wajib bekerja untuk keselamatan orang negeri yang ditem-

patinya.

Page 15: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Tentang Penulis

���

TENTANG PENULIS

Muhammad Zidni Nafi’, lahir pada Jumat Legi 7 Mei 1993 atau bertepatan dengan 13 Zulkaidah 1413 Hijriyah di desa Papringan, sebuah plosok kampung ujung barat kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dibesarkan di tengah-tengah keluarga sederhana yang kental dengan tradisi Jawa dan pesantren,

Zidni tumbuh bersama kedelapan adik kandungnya, sedang-

kan ia sebagai anak kedua setelah kakak perempuannya. Ia pernah mengenyam pendidikan di MI Mustafidin yang ber-

ada di desanya namun hanya sampai kelas 3 saja, lalu pindah

ke MI Qudsiyyah hingga bangku MA Qudsiyyah yang lokasinya

beberapa puluh meter dari makam Sunan Kudus, seorang

wali penyebar Islam di Kudus dan sekitarnya. Ketika tahun

2010-2013 duduk di Madrasah Aliyah, ia juga sambil mon-

dok di pesantren Qudsiyyah, yang masih satu yayasan dengan

sekolahnya.

Page 16: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Menjadi Islam, Menjadi Indonesia

���

Kondisi ekonomi keluarga tidak mengaburkan obsesi Zidni

untuk studi lanjut. Melalui tes yang ketat, pada 2013 ia pernah

memperoleh Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Dengan beasis-

wa tersebut, ia dapat menjalani pendidikan strata 1 di Jurusan

Tasawuf Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.Pengalaman organisasi selama sekolah, Zidni pernah me-

ngemban amanah sebagai ketua 1 PPQ (OSIS) MA Qudsiyyah

dan aktif di berbagai tingkatan pengurusan Ikatan Pelajar

Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Kudus. Sedangkan pada masa

kuliah, ia juga aktif di organisasi Intra dan ekstra kampus, seperti Biro Pers di HMJ dan Senat Mahasiswa Ushuluddin, Ketua Biro Religious Studies Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ushuluddin, Staf Biro Nalar dan Intelektual PMII Komisariat UIN Sunan Gunung Djati, dan Keluarga Mahasiswa Jateng.

Selain itu, ia juga pernah mengemban amanah pucuk pimpinan di Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Afairs (CSSMoRA) UIN Sunan Gunung Djati (2013-2014), CSSMoRA Nasional (2016-2017), koordinator Jaringan Mahasiswa Lintas Agama (JARILIMA) kota Bandung (2015-2016).Dalam dunia tulis menulis, sejak di bangku Madrasah Aliyah, Zidni tercatat pernah menjuarai beberapa Lomba Karya Tulis

Ilmiah (LKTI) tingkat kabupaten hingga nasional. Kemudian

pada semester II hingga lulus kuliah ia juga berkecimpung se-

bagai wartawan NU Online, situs resmi milik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dan pada rentang 2014-2015, tiga

kali ia merebut juara menulis tingkat mahasiswa.

Page 17: Menjadi Islam, Menjadi Indonesia fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran …

Tentang Penulis

���

Untuk keperluan silaturahmi dan memperluas jaringan, pe-nulis bisa dihubungi melalui kontak +6285799889515 atau e-mail ke [email protected].