Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling ba nyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pen-cipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Peng-gunaan Secara Komer sial dipidana dengan pidana penjara pa-ling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pen-cipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Peng-gunaan Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, di-pidana de ngan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Saya Memilih Jomblo FisabilillahDitulis oleh Robi Afrizan Saputra
© 2017 Robi Afrizan Saputra
Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang
Diterbitkan Pertama kali oleh:
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia–Jakarta 2017
Anggota IKAPI, Jakarta
717101308
ISBN: 978-602-04-3843-6
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab Percetakan
Spesial untukmu, yang kelak akan menjadi bidadariku
Prakata Penulis vii
Jomblo Bermartabat, Nikah Bermanfaat 1
Cinta Monyet 5
Tinggalkan atau Halalkan 9
Kenapa Masih Galau? 13
Teman Dekat 17
Dosis Cinta Terlalu Tinggi 21
Jatuh Cinta Diam-Diam 25
Jodoh 29
Harga Diri seorang Jomblo 33
Penyakit Al-Isyq 37
Daftar Isi
xii
Saya Memilih Jomblo Fisabilillah
Baper 41
Jomblo Sampai Halal 45
Keuntungan Jadi Jomblo 49
Cara Mudah Melupakan Mantan 53
Tip Mutusin Pacar 57
Menjaga Jodoh Orang Lain 63
Ibarat Membeli Permen 67
Inilah Lelaki Sejati 71
Singelillah 75
Berani Mencintai, Berani Menikahi 79
Tahan Dulu 83
Perempuan yang Pantas Dinikahi 87
Jomblo Berkelas, Hidup Berkualitas 91
Kode seorang Jomblo 95
Memantaskan Diri, Memantapkan Hati 99
Cerita Indah Namun Tak Abadi 103
Bagaimana Kalau Jodoh Tak Kunjung Tiba? 107
Patah Hati karena Salah Mencintai 111
Banyak yang Pengin Nikah Muda 115
xiii
Daftar Isi
Skenario Indah dari Allah 119
La Tahzan Para Jomblo 123
Biar Sendiri, tapi Berprestasi 127
Peluk-pelukan di Jalanan 131
Hati-Hati Harapan Palsu 135
Masya Allah, Cantiknya 139
Akhirnya Ditinggal Pergi 143
Sama-Sama Memperbaiki Diri 147
Karena Menikahimu Juga Butuh Ilmu 151
Keputusan Menjadi Jomblo 155
Jodoh Itu Cerminan Diri 159
Kapan Mau Putusin Dia? 163
Akan Datang pada Waktunya 167
Sekali Lagi, Jomblo Itu Memang Bahagia 171
Kalau bukan Sekarang, Kapan Lagi? 175
Profil Penulis 179
Jomblo Bermartabat, Nikah Bermanfaat
Tak perlu risau jika ada yang meledekmu sebagai jomblo.
Harusnya mereka risaukan dirinya, karena hanya menghabiskan waktu untuk meledek orang lain saja.
H ingga saat ini, saya masih heran kenapa masih banyak orang yang meremehkan para jomblo. Bahkan, saking niatnya, mereka belabelain untuk membuat
meme yang dikhususkan untuk meledek jomblo. Bagi saya, ini sungguh tidak lucu.
Apakah status jomblo adalah suatu kehinaan?
Tentu tidak. Jomblo adalah menahan diri dari maksiat yang bernama pacaran. Perjuangan untuk menahan diri dari maksiat di zaman ini harus diapresiasi setinggitingginya. Hanya orangorang terpilihlah yang mampu menjaga dirinya dari fenomena pacaran saat ini. Orangorang terpilih ini adalah mereka yang terbaik dan bertekad untuk menjadi lebih baik.
2
Saya Memilih Jomblo Fisabilillah
Karena apa? Karena memang dalam hidup ini kita diharuskan untuk menjadi lebih baik lagi.
Memilih jomblo adalah pilihan yang terbaik. Pilihan yang bisa mengantarkan para pemilihnya untuk naik kelas menjadi berkualitas. Jomblo itu bermartabat. Saat orang lain sibuk bermaksiat dengan kedok pacaran, para jomblo fokus untuk lebih banyak menebar manfaat. Tidak ada ruginya memilih masa mudamu dengan status menjomblo (single). Malah dengan menjomblo kita bisa memiliki lebih banyak waktu produktif yang bisa digunakan untuk halhal yang positif.
Yakinlah dengan menjomblo, maka hidupmu akan lebih bermartabat. Tak perlu risau. Tak perlu juga untuk bersedih. Apalagi marahmarah kalau ada yang mengatakan kamu ada lah seorang jomblo. Tidak perlu. Juga tidak perlu emosi kalau ada yang bilang kamu tidak laku. Malah statusmu yang dibilang tidak laku tadi adalah bergengsi. Sebab, hanya orangorang pilihan saja yang bisa mendekatimu dan kamulah yang menyeleksi siapa yang pantas menjadi kekasih sejati. Jauh berbeda dengan orang yang pacaran, selalu gontaganti pasangan. Bukankah itu yang disebut murahan? Eh.
Jika saat ini kamu memilih masa mudamu sendiri saja. Itu sangat bagus dan hebat. Allah memberikan cahaya dan hida yahNya kepadamu, agar kamu terjaga dari halhal keburukan (maksiat dan pacaran). Namun, jika saat ini kamu masih bimbang dan masih pacaran. Saran saya, coba baca buku saya yang berjudul Maafkan Tuhan, Saya Pernah Pacaran. Insya Allah akan menjadi bahan renungan atas tindakan yang selama ini pernah kita lakukan.
3
Jomblo Bermartabat, Nikah Bermanfaat
Jomblo memang bermartabat, namun ada hal yang lebih tepat, hebat, dan bermanfaat. Yaitu, menikah. Siapa pun pasti ingin menikah, bahkan saya yang saat ini menjomblo pun merindukan pernikahan. Doakan saja semoga Allah segera pertemukan dengan kekasih sejati yang siap menjadi pasangan hidup hingga surga nanti, ya. Hehe.
Mari saling mendoakan, semoga yang sendiri segera dipertemukan oleh Allah dengan kekasih sejati, yang sudah menikah semoga semakin barokah, yang sudah punya buah hati semoga tulus dan ikhlas mendidiknya sepenuh hati. Aamiin.