MENGGANTI BALUTAN, MENJAHIT LUKA, DAN MENGANGKAT JAHITAN A.Mengganti Balutan Menggunakan balutan yang tepat perlu disertai pemahaman tentang penyembuhan luka. Apabila balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka balutan tersebut dapat mengganggu penyembuhan luka (Erwin Toth dan Hocevar, 1995;Krasner, 1995;Motta, 1995) Pilihan jenis balutan dan metode pembalutan luka akan mempengaruhi kemajuan penyembuhan luka. Balutan yang tepat tidak akan menyebabkan luka dengan drainase menjadi terlalu kering (desikasi) disertai dengan terbentuknya keropeng yang luas. Idealnya balutan harus membuat luka menjadi agak lembab agar perpindahan sel epitel meningkat. Balutan juga harus dapat menyerap drainase untuk mencegah terkumpulnya eksudat yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan maserasi disekeliling kulit akibat eksudat luka. Pada luka operasi dengan penyembuhan primer, umumnya balutan dibuka setelah drainase berhenti. Sebaliknya, jika perawat membalut luka terbuka dengan penyembuhan sekunder, maka balutan tersebut dapat menjadi sarana 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENGGANTI BALUTAN, MENJAHIT LUKA, DAN
MENGANGKAT JAHITAN
A.Mengganti Balutan
Menggunakan balutan yang tepat perlu disertai pemahaman tentang
penyembuhan luka. Apabila balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka
balutan tersebut dapat mengganggu penyembuhan luka (Erwin Toth dan Hocevar,
1995;Krasner, 1995;Motta, 1995)
Pilihan jenis balutan dan metode pembalutan luka akan mempengaruhi
kemajuan penyembuhan luka. Balutan yang tepat tidak akan menyebabkan luka
dengan drainase menjadi terlalu kering (desikasi) disertai dengan terbentuknya
keropeng yang luas. Idealnya balutan harus membuat luka menjadi agak lembab agar
perpindahan sel epitel meningkat. Balutan juga harus dapat menyerap drainase untuk
mencegah terkumpulnya eksudat yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan
maserasi disekeliling kulit akibat eksudat luka.
Pada luka operasi dengan penyembuhan primer, umumnya balutan dibuka
setelah drainase berhenti. Sebaliknya, jika perawat membalut luka terbuka dengan
penyembuhan sekunder, maka balutan tersebut dapat menjadi sarana untuk
memindahkan eksudat dan jaringan nekrotik secara mekanik.
Tujuan pembalutan:
1. Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme
2. Membantu hemostasis
3. Mempercepat penyembuhan dengan cara menyerap drainase dan untuk
debridemen luka
4. Penyangga atau mengencangkan tepi luka
5. Melindungi klien agar tidak melihat keadaan luka
6. Meningkatkan isolasi suhu pada permukaan luka
7. Mempertahankan kelembaban yang tinggi antara luka dan balutan
1
Apabila kulit rusak, balutan akan membantu mengurangi paparan
mikroorganisme. Namun, jika drainase luka sedikit, maka proses penyembuhan
secara alami akan membentuk fibrin penutup sehingga tidak perlu menggunakan
balutan. Balutan selalu dibutuhkan untuk luka yang luas.
Fungsi primer balutan pada penyembuhan luka adalah untuk mengabsorbsi
drainase. Sebagian besar balutan operasi tradisional mempunyai tiga lapisan, yaitu,
lapisan primer atau lapisan kontak, lapisan penyerap, dan lapisan pelindung terluar.
Perawat harus mengangkat balutan secara hati-hati dan melembabkan area luka
dengan salin normal steril sebelum mengangkat balutan atau tidak mengganti balutan
selama beberapa hari.
Balutan digunakan pada luka yang mengeluarkan drainase harus sering diganti
untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kerusakan kulit.
Lapisan balutan penyerap berfungsi sebagai reservoar untuk sekresi tambahan.
Lapisan balutan terluar membantu mencegah masuknya bakteri dan kontaminan
eksternal lainnya ke permukaan luka.
Tekhnik mengganti balutan
Dalam mempersiapkan penggantian balutan, peawat harus mengetahui jenis
balutan, adanya drain atau selang untuk perawatan luka. Persiapan yang buruk akan
menyebabkan rusaknya teknik aseptik atau lepasnya drain secara tidak disengaja.
CDC merekomendasikan hal-hal berikut selama melakukan prosedur penggantian
balutan:
Perawat harus mencuci tangan sebelum dan sesudah perawatan luka
Petugas tidak boleh menyentuh luka terbuka atau luka baru secara langsung
tanpa menggunakan sarung tangan steril
Apabila luka ditutup, balutan dapat diganti tanpa menggunakan sarung tangan.
Balutan pada luka tertutup harus diangkat atau diganti jika sudah terlihat
basah atau jika klien menunjukkan tanda dan gejala infeksi.
Untuk mempersiapkan klien yang akan diganti balutan, perawat harus:
2
1. Memberi analgesik yang dibutuhkan sehingga efek puncaknya terjadi
selama penggantian balutan
2. Menggambarkan tahapan prosedur untuk menurunkan kecemasan
klien
3. Menggambarkan tanda-tanda normal penyembuhan luka
4. Menjawab pertanyaan
Memasang balutan kering dan basah-kering:
1. Kaji ukuran, lokasi, jenis luka yang akan dibalut
2. Kaji tingkat kenyamanan klien
3. Kaji ulang program dokter tentang prosedur penggantian
4. Siapkan perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan;
a. Sarung tangan :steril, bersih
b. Sel balutan (steril), forsep, gunting, halting up, lidi waten
c. Kain steril (opsional)
d. Balutan dan bantalannya, misalnya, kasa yang serat halus (hanya pada
balutan basah-kering)
e. Baskom steril
f. Salep antiseptik (pilihan untuk balutan kering)
g. Larutan pemblas
h. Larutan (hanya untuk balutan basah kering)
i. Plester, pengikat atau perban sesuai kebutuhan
j. Kantong sampah kedap air
k. Balutan kasa ekstra, Surgi-Pads atau bantalan ABD
l. Selimut mandi
m. Penghilang perekat (opsional)
n. Masker sekali pakai (opsional) atau pelindung mata
o. Gunting plester
p. Kapas balut
5. Jelaskan prosedur pada klien dan instruksikan klien untuk tidak menyentuh
area luka atau peralatan steril
3
6. Mendekatkan alat ke dekat psien
7. Tutup pintu kamar atau pasang sampiran, tutup jendela yang terbuka
8. Atur posisi yang nyaman bagi klien dan tutupi bagian tubuh selain luka
dengan selimut mandi
9. Letakkan kantong sampah pada area yang mudah dijangkau. Lipat bagian
atasnya membentuk mangkok
10. Kenakan masker muka atau pelindung mata (biasanya diperlukan jika luka
mengeluarkan drainase yang mungkin muncrat ke mata perawat) dan cuci
tangan secara menyeluruh
11. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepas plester, perban atau
ikatan
12. Lepaskan plester, tarik secara paralel dari kulit ke arah balutan. Hilangkan
perekat yang tersisa dari kulit
13. Dengan tangan yang memakai sarung tangan angkat balutan kasa secara hati-
hati, jaga jangan sampai menarik/melepas drain atau selang. Jaga kotoran-
kotoran pada luka agar tidak terlihat oleh klien. (jika balutan menempel pada
balutan basah –kering, jangan membasahinya, peringatkan klien tentang rasa
tidak nyaman yang mungkin akan dirasakannya dan angkat balutan dengan
perawat)
14. Observasi karakter dan jumlah drinase pada balutan penampakan luka
15. Buang balutan yang kotor ke dalam kantong sampah. Buang sesuai dengan
peraturan yang berlaku
16. Lepaskan sarung tangan dengan bagian dalamnya berada di luar. Buang ke
tempat sampah
17. Buka set balutan steril atau perlengkapan steril yang dibungkus satu per satu.
Letakkan pada meja disamping tempat tidur
a. Memasang balutan kering
1) Buka botol larytan dan tuangkan ke dlam baskom steril
2) Kenakan sarung tangan steril
4
3) Inspeksi penampakan, drainase, dan integritas luka. Hindarkan
kontak dengan lahan yang terkontaminasi
4) Bersihkan dengan larutan:
o Gunakan swab yang terpisah untuk setiap usapan
o Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi ke area
yang paling terkontaminasi
5) Gunakan kasa kering untuk menyapu luka, sama dengan cara yang
digunakan pada tahap awal pembersihan untuk luka kering
6) Oleskan salep antiseptik jika diprogramkan, menggunakan teknik
yang sama seperti pembersihan luka:
o Pasang kasa tenunsebagai lapisan kontak dengan longgar
o Jika terdapat drain, potong sedikit kasa berukuran 4x4 untuk
menutup sekeliling drain. Juga tersedia kasa yang telah di potong.
o Pasang lapisan kedua
o Pasang bantalan kasa yang lebih tebal (surgi-pad)
b. Memasang balutan basah-kering
1) Tuang larutan yang telah diprogramkan ke dalam baskom steril
dan tambahkan kasa yang berserat halus
2) Kenakan sarung tangan steril
3) Inspeksi warna luka, karakter drainase, jenis jahitan, dan drain
4) Bersihkan luka dengan salin normal sesuai program. Bersihkan
dari area ynag sedikit terkonteminasi ke area yang paling
terkontaminasi
5) Pasang kasa berserat halus yang lembab langsung ke permukaan
luka. Jika lukia dalam, masukkan kasa dengan hati-hati ke dalam
lka menggunakan forsep sampai semua permukaan luka dapat