MAKALAH MENGENAL GEOPOLITIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF NUSANTARA Disusun Oleh : NAMA : Amelia Contesha (13 22 KELAS : DOSEN : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN BAHASA INGGRIS
MAKALAH
MENGENAL GEOPOLITIK INDONESIA DALAM
PERSPEKTIF NUSANTARA
Disusun Oleh :
NAMA : Amelia Contesha(13 22
KELAS :
DOSEN :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM
STUDI PENDIDKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS BATURAJA
2013-2014
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr, wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
hanya berkat karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Pengantar Pendidikan ini tanpa adanya sesuatu halangan
pun.
Kami haturkan juga terimakasih kepada guru pembimbing
kami, yang telah membimbing kami, juga berbagai pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul MENGENAL GEOPOLITIK INDONESIA
dalam PERSPEKTIF NUSANTARA
Kami tentunya menyadari bahwa masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami
meminta kritik maupun saran dari pembaca. Segala kritik dan
saran yang anda berikan akan kami terima dan kami jadikan
masukan yang berharga.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat ilmu
pengetahuan bagi para pembacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu
Negara dalam hubunganya dengan alam,kehidupan manusia manusia
di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa
dan sebagai wakil tuhan (Khalifatullah) di bumi yang menerima
amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba tuhan
mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah tuhan dengan
sang pencipta dengan ketulusan. Adapaun sebagai wakil tuhan
dibumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan
memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik –
baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut
mencakup tiga segi hubungan, yaitu: hubungan antara manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hibungan
manusia dengan mahluk lainya. Bangsa Indonesia sebagai umat
Baturaja, 17 Desember
2013
Penyusun
Kelompok
religius dengan sendirinya harus berperan sesuai dengan
kedudukan tersebut.
B. TUJUAN PENULISAN
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, kelompok kami berharap makalah ini berguna
bagi pembaca dan bagi kami sendiri. Dalam rangka menerapkan
Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan
memahami pengertian, ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan,
fungsi serta tujuan dari Wawasan Nusantara dalam kehidupan
nasional yang mencakup kehidupan nasional yang mencakup
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan
pribadidan atau golongan.
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun hal – hal yang ingin kami bahas dalam makalah ini
antara lain:
a. apa pengertian Geopolitik?
b. Apa pengertian wawasan Nusantara?
c. Implementasai wawasan nusantara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo
berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli
artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia
artinya urusan. Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan
nusantara. Jadi Geopolitik Indonesia dinamakan wawasan
Nusantara.
B. Teori Geopolitik
Istilah geopolitik awalnya sebagai ilmu bumi politik
kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang
berhubungan dengan konstelasi cirri khas negara. Teori
geopolitik kemudian berkembang menjadi konsepsi wawasan
nasional. Oleh karena itu, geopolitik selalu mengacu pada
wawasan nasional.
Pandanagan Para Pemikir Geopolitik
Teori-Teori Geopolitik:
1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Bahwa Negara itu seperti organisme hidup. Negara identik
dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat.
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Bahwa Negara adalah suatu organism, bukan hanya
mirip. Negara adalah satuan dan sistem politik yang
menyeluruh.
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
Melanjutkan ajaran Ratzel dan Kjellen terutama tentang ruang
hidup dan paham ekspansionisme dimana Negara harus
mengusahakan Autarki dan Wilayah-wilayah yang dikuasai
4. Teori Geopolitik Halford Mazkinder
Konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan
penguaaan daerah-daerah “jantung” dunia, sehingga pendapatnya
dikenal dengan teori Daerah jantung
5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Bahwa konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya
memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termasuk
akses kelaut.
6. Teori Geopolitik Guilio Douhet dan William Mitchel
Bahwa dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan
melawan musuh maka membangun angkatan udara lebih
menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi
sendiri tanpa dibantu angkatan lainnya.
C. Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian wawasan nusantara dapat diartikan secara etimologis
dan termologis.
Secara Etimologis
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya
muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau
melihat. Jadi wawasan artinya pandangan, tinjauan,
penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan
antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara
artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua
asia dan Australia dan dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan
Pasifik.
Secara Terminologis
1. Pengertian Wawasan Nusantara menurut prof. Wan Usman “
Wawasan Nusantra adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam.”
2.Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998 Wawasan
Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkunngannya, dengan mengutamakan
persatuan dankesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelengggaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Pengertian Wawasan Nusantara menurut kelompok kerja Wawasan
Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat
Lemhanas tahun 1999 “ Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegarauntuk mencapai tujuan
nasional.” Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara
sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud
adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta nusantara sebagai
lingkungan tempat tinggalnya.
D. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasn Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan
wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara
adalah “Persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”. Bangsa
Indonesia dari aspek sosial budaya adalah beragam serta dari
segi kewilayahan bercorak nusantara, kita pandang merupakan
satu kesatuan yang utuh.
Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara berkedudukan
seebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa
yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi Bangsa
Indonesia sesuai konsep Wawasan Nusantara adealah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Kedudukan Wawasan Nusantara adalah sebagai landasan visional.
E. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa.
Visi bangsa Indonesia sesuai konsep wawasan nusantara adalah
menjadi bangsa yang satu dengan wilayah lain nya, sehingga
terciptanya suatu keutuhan.
F. Fungsi Wawasan Nusantara
Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa
Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan
kehidupan nasional, baik pada aspek politik, ekonimi, sosial
budaya dan pertahan keamanan rakyat semestianya, selalu
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Serta kesatuan
wilayah untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan
bangsa dan Negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal
balik antara falsafat, cita-cita dan tujuan sosial, serta
kondisi soaial budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan
kesadaran tentang
kemajemukan dan kebinekaannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan nasional. Gagasan untuk menjamin persatuan dan
kesatuan dan kebinekaan tersebut dikenal dengan wasantara
singkatan dari wawasan nusantara. Bangsa Indonesia menyadari
bahwa bumi, air dan dirgantara diatasnya serta kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara untuk
dipergunakan besar-besarnya kemakmuran rakyat, karena itu
dengan konsep wawasan nusantara bangsa Indonesia bertekad
mendayagunakan seluruh kekayaan alam, sumber daya serta selruh
potensi nasionalnya berdasarkan kebijakan yang terpadu
seimbang, serasi dan selaras untuk mewujudkan kesejahteraan
dan keamanan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
dengan segenap memperhatikan kepentingan daerah penghasil
secara proporsional dalam keadilan. Untuk itulah mangapa
wawasan nusantara perlu. Ini karena wawasan nusantara
mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan keputusan
tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara di tingkat pusat dan
daerah maupu bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Selain fungsi, wawasan
nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah
kepentingan-kepentingan tesebut tetap dihormati, diakui dan
dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional.
G. Implementasi Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandangan dan visi nasional Indonesia wawasan
nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan dan tuntutan
bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan
memelihara tuntunan bangsa dan Negara kesatuan Republik
Indonesia. Karena itu implementasi atau penerapan wawasan
nusantara harus tercermin pada pola piker, pola sikap dan pola
tindak yang senantiasa mendabulukan kepentingan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan
pribadi atau
kelompok sendiri. Beberapa implementasi wawasan nusantara
kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahan
keamanan (poleksosbud) Negara kesatuan
repblik Indonesia antara lain :
1) Implementasi wawasan nusantara pada kehidupan politik akan
mencipatkan iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan
dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang
kuat aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat.
2) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi dan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
secara merata dan adil. Disamping itu memncerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antara daerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial
budaya akan menciptakan sikap gatiniah dan sikap jahiriah yang
mengakui menerima dan menghormati segala perbedaan atau
kebhinekaan sebagai penyataan hidup sekaligus sebagai karunia
sang pencipta implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-
bedakan suku, asal usul daerah, agama dan kepercayaan serta
golongan berdasarkan status sosialnya.
4) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan bankan akan
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih
lanjut akan membentuk sikap beda Negara pada setiap warga
Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap kita tanah air dan
bangsa serta beda Negara ini akan menjadio modal utama yang
akan menggerakan partisipasi setiap warga Negara Indonesia
dalam menanggapi setiap bentuk ancaman seberapun kecilanya dan
dari mananpun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan
keselamatan bangsa dan kedaulatan Negara dalam pembinaan
seluruh aspek kehidupan nasional wawasan nusantara harus
menjadi nilai yang menjiwai segenap perundang-undangan yang
berlaku pada setiap strata diseluruh wilayah Negara.
Disampaing itu, wawasan nusantara dapat di implementasikan
kedalam segenap pranatai sosial yang berlaku di masyarakat
dalam uasan kebhinekaan sehingga mendinamiskan kehidupan
sosial yang akrab, peduli, toleran, hormat, dan tolat hokum.
Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan
atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas ataiu jati
diri bangsa Indonesia.
H. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan
Nasional
Wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau
menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan
nusantara sentiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
a. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik,
akan menciptakan iklim penyelenggara negara yang sehat dan
dinamis.
b. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi,
akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
secara adil dan merata.
c. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial
budaya, akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui,menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
keBhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang
Pencipta.
d. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan hankam, akan
menumbuh-kembang kan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap
warga negara Indonesia.
I. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia baik
secara individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
semuanya sedang mengalami suatu proses perubahan.Dan kita juga
menyadari bahwa faktor yang mendorong terjadinya proses
perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang
dibawakan oleh negara-negara maju dengan kekuatan penetrasi
globalnya. Tetapi jika kita menengok sejarah kehidupan manusia
dan alam semesta itu sendiri perubahan dalam kehidupan itu
adalah suatu hal yang wajar, yang alamiah. Tidak ada kehidupan
dunia itu yang abadi atau kekal kecuali berkaitan dengan
Wawasan Nusantara yang sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa
dan dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa.
Akankah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan kesatuan
itu larut atau hanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan
mampu bertahan dalam terpaan dan gempuran nilai global yang
menantang Wawasan Persatuan Bangsa Indonesia antara lain
adalah: Pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia tanpa batas,
serta era baru kapitalisme dan kesadaran warga negara.
1. Pemberdayaan Masyarakat.
a. John Naisbit Dalam bukunya Global Paradox menulis “To be a
global powers, the company must give more role to the smallest
part”. Pada intinya global paradox memberikan pesan bahwa
negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada
rakyatnya. Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-
negara yang sudah maju dengan “Buttom Up Planning”, sedang
untuk negara-negara berkembang seperti Negara Kesatuan
Republik Indonesia masih melaksanakan program “Top Down
Planning”, mengingat keterbatasan sumber daya alam, sehingga
diperlukan landasan operasional berupa GBHN (Garis-garis Besar
Haluan Negara).
b. Kondisi Nasional. Pembangunan Nasional secara menyeluruh
belum merata, sehingga masih ada beberapa daerah
ketertinggalan pembangunan yang mengakibatkan keterbelakangan
dalam aspek kehidupannya. Kondisi tersebut menimbulkan
kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat, apabila
kondisi ini berlarut-larut masyarakat di beberapa daerah
tertinggal akan berubah pola pikir, pola sikap dan pola
tindak, mengingat masyarakat sudah tidak berdaya dalam aspek
kehidupannya. Hal ini merupakan ancaman bagi tetap tegak dan
utuhnya NKRI. Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat maka
diperlukan prioritas utama pembangunan daerah tertinggal, agar
masyarakat dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan diseluruh aspek kehidupan, yang di dalam
pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Dari uraian
tersebut diatas tentang pesan Global Paradox dan Kondisi
Nasional dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat dapat
merupakan tantangan Wawasan Nusantara, sehingga pemberdayaan
untuk kepentingan rakyat banyak perlu mendapat prioritas utama
mengingat Wawasan Nusantara memiliki makna persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan untuk lebih mempererat kesatuan
bangsa.
2. Dunia Tanpa Batas.
a. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Perkembangan global saat ini sangat maju dengan pesat,
didukung dengan perkembangan IPTEK yang sangat modern
khususnya di bidang teknologi informasi, komunikasi dan
transportasi seakan akan dunia sudah menyatu menjadi kampung
sedunia, dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas negara,
sehingga dunia menjadi tanpa batas. Kondisi yang demikian
membawa dampak kehidupan seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dapat mempengaruhi
pola pikir, pola sikap dan pola tindak seluruh masyarakat
Indonesia di dalam aspek kehidupannya. Keterbatasan kualitas
SDM Indonesia dibidang IPTEK merupakan tantangan serius
menghadapi gempuran global, mengingat penguasaan IPTEK
merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di percaturan
global.
b. Kenichi Omahe Dengan dua bukunya yang terkenal dengan
“Borderless World dan The End Of The Nation State”, mengatakan
bahwa, dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas
wilayah negara dalam arti geografi dan politik masih relatif
tetap, namun kehidupan suatu negara tidak mungkin dapat
membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi,
industri dan konsumen yang makin individual. Kenichi Omahe
juga memberikan pesan bahwa untuk dapat menghadapi kekuatan
global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintahan
pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah
dan masyarakat. Hal ini kiranya dapat dimengerti bahwa, dengan
memberikan peranan yang lebih besar kepada pemerintah daerah,
berarti memberikan kesempatan berpartisipasi yang lebih luas
kepada seluruh masyarakat.Apabila masyarakat yang dilibatkan
dalam upaya pembangunan, maka hasilnya akan lebih meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa dalam percaturan global.
Dari uraian tersebut diatas, tentang perkembangan IPTEK dan
perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan Dunia Tanpa
Batasdapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat
perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat
Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak didalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme.
a. SLOAN AND ZUREKER. Dalam bukunya “Dictionary Of Economics”,
menyebutkan tentang kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi
yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang
dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan
pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas
ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan
sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era
baru kapitalisme bahwa sistem ekonomi untuk mendapatkan
keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luasdan
mencakup semua aspek kehidupan masyarakat, sehingga di dalam
sistem ekonomi diperlukan strategi baru yaitu adanya
keseimbangan.
b. LESTER THUROW. Didalam bukunya “The Future Of Capitalism”,
ditegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan dalam era
baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham
sosialis. Dikaitkan dengan era baru kapitalisme tidak terlepas
dari globalisasi, maka negara-negara kapitalis yaitu negara-
negara maju dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang
ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan
isu global yang mencakup demikratisasi, HAM (Hak Asasi
Manusia) dan lingkungan hidup. Strategi baru yang ditegaskan
oleh Lester Thurow pada dasarnya telah tertuang dalam falsafah
bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang mengamanatkan
keharmonisan kehidupan yang serasi,selaras dan seimbang antara
individu, masyarakat, bangsa, manusia dan dalam semesta serta
penciptanya.
Dari uraian di atas, tentang definisi kapitalisme yang semula
untuk keuntungan diri sendiri dan kemudian berkembang strategi
baru guna mempertahankan paham kapitalisme di era globalisasi,
menekan negara-negara berkembang termasuk Indonesia dengan isu
global. Hal ini sangat perlu diwaspadai karena merupakan
tantangan bagi Wawasan Nusantara.
4. Kesadaran Warga Negara.
a. Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Hak dan Kewajiban.
Bangsa Indonesia melihat bahwa hak tidak terlepas dari
kewajiban, maka manusia Indonesia baik sebagai warga negara
maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun
tidak dapat dipisahkan, karena merupakan satu kesatuan tiap
hak mengandung kewajianban dan demikian sebaliknya, kedua-
duanya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Negara
kepulauan Indonesia di dasarkan atas paham negara kesatuan,
menempatkan kewajian di muka sehingga kepentingan umum atau
masyarakat, bangsa dan negara harus didahulukan dari
kepentingan pribadi dan golongan.
b. Kesadaran Bela Negara. Pada waktu merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia menunjukkan kesadaran
bela negara yang optimal, dimana seluruh rakyat bersatu padu
berjuang tanpa mengenal perbedaan, tanpa pamrih dan tidak
mengenal menyerah yang ditunjukkan dalam jiwa heroisme dan
patriotisme karena senasib sepenanggungan dan setia kawan
melalui perjuangan fisik mengusir penjajah untuk merdeka. Di
dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dihadapi adalah
perjuangan non fisik yang mencakup seluruh aspek kehidupan,
khusunya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan,
kesenjangan sosial, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme,
mengusai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM guna memiliki daya
saing /kompetitif, transparan dan memelihara serta menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa. Didalam perjuangan non fisik
secara nyata kesadaran bela negara mengalami penurunan yang
sangat tajam bila dibandingkan dengan perjuangan fisik, hal
ini dapat ditinjau dari kurangnya rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dan adanya beberapa daerah yang ingin memisahkan diri
dari NKRI, sehingga mengarah ke disintegrasi bangsa.
Dari uraian tersebut, perihal pandangan bangsa Indonesia
tentang hak dan kewajiban serta kesadaran bela negara, apabila
dikaitkan dengan kesadaran warga negara secara utuh mengalami
penurunan kesadaran didalam persatuan dan kesatuan, mengingat
anak-anak bangsa belum sepenuhnya sadar sebagai warga negara
yang harus selalu mengutamakan kepentingan nasional diatas
kepentingan pribadi dan atau golongan. Kondisi yang demikian
dapat merupakan tantangan bagi Wawasan Nusantara.
J. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari
cara berpikir,bersikap,dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan
rakyat dan keutuhan wilayah tanah air. Wawasan Nusantara juga
perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan serta dalam upaya
menghadapi tantangan-tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap
warga negara Indonesia perlu memilikim kesadaran untuk:
1 Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga
negara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga
sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air
berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
2. Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam
menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan konsepsi
Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang
memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan
nasional.
K. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global
sebagai berikut:
1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan
peranan sebesar besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan
batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi
dan budaya global akan menembus batas tsb. Pemerintah daerah
perlu diberi peranan lebih berarti.
3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru
kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara
kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara
maju dengan negara berkembang.
4. Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada
perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia
yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih
lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru
timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan
konsumen dan teknologi baru yang mengantar
terwujudnya masyarakat baru.
Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang
menyatakan tentang perlu adanya persatuan, sehingga akan
berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya
tidak terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai
cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid
baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan
nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan
norma-norma global. Dalam implementasinya perlu lebih
diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil, dan terwujud
apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan
kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral
kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan kesan
yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Keberhasilan Implementasi Wasantara Diperlukan kesadaran WNI
untuk :
1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban
warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga
sadar sebagai bangsa Indonesia.
2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah
menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan
konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara
yang memiliki cara pandang.
Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan
program yang teratur, terjadwal dan terarah. Untuk mengetuk
hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan
pendekatan /sosialisasi/ pemasyarakatan dengan program yang
teratur, terjadwal dan terarah, sehingga akan terwujud
keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara dalam
kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara konsepsional, wawasan nusantara merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. perumusan wawasan nusantara
bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara
itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka
wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, laut, dan udara
di atasnya dipandang sebagai ruang hidup yang satu atau utuh.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilkan konsepsi wawasan nusantara. Jadi, wawasan
nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia.
Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap
kebangsaan dan tanah airnya masing-masing dan cara pandang
terhadap kebangsaannya itu kemudian disebut sebagai wawasan
kebangsaan.Wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa
terhadap prinsip-prinsip dasar kebangsaan yang menjadi ciri
atau identitas kepribadian bangsa tersebut. Sehingga dengan
berpedoman kepada cara pandang yang menjadi prinsip dasar
kebangsanya itu, maka bangsa tersebut memiliki sikap dan jati
diri sesuai dengan nilai-nilai dasar yang dianutnya.Wawasan
kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke luar. Mawas ke
dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesia sendiri
yang memiliki wilayah tanah air yang luas, jumlah penduduk
yang banyak, keanekaragaman budaya dan lain-lain. Mawas ke
luar, yaitu memandang terhadap lingkungan sekitar Negara-
negara tetangga dan dunia internasional.
B. SARAN
Dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kebersamaan sebagai bangsa akan terjalin indah. Karena
itu nilai dan makna terdalam dari sikap saling menghargai dan
menghormati tersebut,hendaknya dapat menjadi basis motivasi
dalam kehidupan masyarakat kita yang pada gilirannya dapat
mengembangkan wawasan kebangsaan Indonesia.Dari uraian di atas
dapat dikemukakan bahwa wawasan nusantara dapat diartikan
sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya yang terdiri dari pulau-pulau.
DAFTAR PUSTAKA
Adianto, Khairul. 2011. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik
Indonesia.
Sinamo, Nomensen. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Permata Aksara.
Suradinata,Ermaya. 2005. Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam
Kerangka Keutuhan NKRI. Jakarta: Suara Bebas.
Sunardi, R.M. 2004. Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka
Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta:Kuaternita Adidarma.
3.Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.