RABU PAHING, 30 MARET 2011 Kantor Memo Arema : Komplek Ruko Istana Dinoyo JL. MT. Haryono 1-A Blok B No. 6 Lowokwaru-Malang, Telp/Fax. (0341) 570797, Iklan (0341) 557727 - Website : http://www.memoarema.com - email: [email protected] + Sam, akhirnya Menpora bekukan PSSI-nya Nurdin Halid... - Nah kalau ini benar-benar tegas…Ker.. Eyang Prabu Tapi publik bola harus mawas diri Le.. Karena semua keputusan membawa konsekuensi logis. Sing pentil…eh penting, semua kompetisi dibawah PSSI tetap berjalan. Toh biang keroknya ‘kan pengurusnya. PSSI-nya tetap lembaga sah dibawah pemerintah. Soal FIFA, berarti juga menjadi tanggungjawab Menpora agar Indonesia tidak dicoret dari keanggotaan. Timnas juga harus tetap eksis. Intinya, saat ini kendali ada ditangan Menpora dan harus gerak cepat. Kalau tidak, kelompok Nurdin Halid bisa melakukan perlawanan… Waspada..waspadalah….. 12 HALAMAN Bersambung hal. 11 PENYANYI juga aktris Agnes Moni- ca tampaknya sudah mewujudkan mimpinya untuk go internasional. Ber- sama sang legenda, Michael Bolton dia tengah membuat album di Los Angeles. “Lagi di Los Angeles, lagi di studio aku disini sekitar 2 bulanan,” ujar Agnes saat melakukan live streaming dalam acara Dahsyat RCTI, di Studio 1, Jl Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (29/3). Suksesi PSSI Nurdin Harus Angkat Kaki Bogor, Memo Menteri Negara Pemuda dan Olahra- ga Andi Mallarangeng menegaskan Nur- din Halid tidak lagi diizinkan meng- gunakan kantor PSSI yang berada di Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebab, pe- merintah sudah tidak lagi mengakui kepengurusan organisasi sepak bola nasional di bawah Nurdin Halid itu. “Kantor PSSI tidak boleh lagi di- gunakan untuk Ketua Umum, Nurdin Halid dan Sekjen, Nugraha Besoes. Pe- merintah sudah tidak mengakui mereka lagi,” kata Andi kepada pers di Istana Bogor, Selasa (29/3). Andi mengatakan itu usai mengikuti rapat kerja tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Pagu In- Bersambung hal. 11 Agnes Monica Digarap Michael Bolton Malang, Memo Gara-gara permintaannya tidak dipenuhi sang istri, kakek bercucu tujuh ini men- gamuk. Selain mengancam membunuh, amarah tersangka Supardjo alias Redjo (60) dil- ampiaskan dengan membakar pakaian dan kompor milik MT (54) istrinya tersangka sendiri. Warga Dusun Blam- bangan, RT 12/RW 01, Desa Krebet, Kecamatan Bulula- wang, Kabupaten Malang yang mengaku mantan petin- ju di masa mudanya itu pun diamankan Reskrim Polsek Bululawang. Pakaian Istri Satu Lemari Dibakar Kakek Mantan Petinju Ngamuk Tersangka di depan barang bukti.(oso) 7 Desa Diserbu Ulat Bulu 7 Desa Diserbu Ulat Bulu 7 Desa Diserbu Ulat Bulu 7 Desa Diserbu Ulat Bulu 7 Desa Diserbu Ulat Bulu Ratusan Warga Keroken Probolinggo, Memo Warga tujuh desa di Kecamatan Tegal Siwalan dan Leces, Kabupat- en Probolinggo, diserang teror ulat bulu selama sepekan terakhir. Ulat yang sangat gatal bila mengenai kulit manusia ini menyerang pohon mang- ga dan diperkirakan akan menyerang tanaman petani. Diduga kuat, perkembangbiakan ulat ini akibat tingginya curah hujan dan perubah- an suhu yang mendadak. Tak ubahnya teror. Hama ulat bulu ini tidak saja menyerang tana- man warga khususnya pohon mang- ga. Namun, juga menyebabkan se- rangan terhadap manusia. Ribuan ulat tiap hari menetas setelah sebe- lumnya berkembang biak melalui metamorfosa. Tak pelak, koloni ulat ini menyebabkan warga di tujuh Desa di kecamatan Tegalsiwalan dan di beberapa tempat di Probolinggo Ulat bulu yang menyerbu warga. (nre) Bersambung hal. 11 Siapa yang tak kenal dengan Mbak Ratna, sapaan akrab pemilik nama lengkap Ratna Indraswari Ibrahim. Arek Malang yang kemana-mana pakai kursi roda, tapi soal semangat dan hasrat hidupnya sangat luar biasa. Dia sudah menulis ratusan cerpen dan karya sastra lainnya yang sudah dipublikasikan di koran, majalah dan buku. Mbak Ratna bukan sastrawan biasa. Kendati fisiknya cacat, semangat dan kepedulian selalu bergelora untuk masyarakat dan kota yang dicintainya. Sosok Ratna bagi para jurnalis sudah sedemikian dekat. Berikut ini kenangan wawancara dengan Yoga Dody KS, wartawan Memo Arema, ketika masih aktif sebagai wartawan kampus.... Bukan Sekedar Penulis Cerpen, Tapi Pemerhati Lingkungan In Memoriam Ratna Indraswari Ibrahim (1) Rebutan Warisan, Paman Pecok Keponakan Pinggang Robek 8 Centimeter Bersambung hal. 11 Tersangka dititipkan di Polres Malang.(oso) Malang, Memo Harta dunia sering membuat seseorang gelap akal sehatnya. Dipicu masalah tanah warisan, tersangka Sugeng (51) warga Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang akhirnya ditangkap Reskrim Polsek Pagelaran. Tersangka ditangkap sesuai laporan dugaan penga- niayaan Suliono (35) kepona- kannya. Gara-gara sempat cek- cok dan terlibat perkelahian, Suliono menderita luka sobek 8 centimeter di pinggangnya. “Latar belakangnya karena masalah tanah. Korban kena kapak tersangka sep- anjang 8 centimeter, hanya rawat jalan. Tersangka adalah paman korban, yang tersinggung karena tanah diukur korban tanpa menunggu perangkat desa datang,” cerita Kapolsek Pagelaran, AKP Karmidi mendampingi Kapolres Malang AKBP H Rinto Djatmono SIK, saat dikonfirmasi lewat ponsel. Ditambahkan Karmidi, ter- sangka sudah dititipkan di rutan Mapol- res Malang, Senin (28/3) sore. Hasil keterangan tersangka di ruang Kabaghumas Polres Malang, AKP Gaib Djumarga, tersangka Sugeng menceritakan jika dirinya tidak sengaja menyabet ping- gang korban. Tersangka pun mengaku te- lah menyabetkan kapak sebanyak dua kali. Cek-cok mulut disertai perkelahian di- akuinya terjadi di jalan raya Desa Kade- mangan, dekat toko Adi Sucipto, wilayah Pagelaran, Minggu (27/3) sekitar pukul 17.00. “Gak lebay iki, lha wong kenek temenan. Lek gak percoyo, cobaen dewe...!” “Ojo lebay-lebay koen, kesenggol setitik ae, lapor polisi ta’ pecok...!” Bersambung hal. 11 “Lho Pak yok opo se, klambiku diobong kabeh. Aku klambian opo..?” “Bah gak ngurus. Koen mudo ae, ben gundal-gandul. Kenek gawe latihan tinju...” Lupa Tak Kunci Pintu Kemalingan Malang, Memo Budi Kristanto (49) warga Jl Bukit Tangga, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (28/3) siang, datang ke Polsekta Sukun. Dia melaporkan pencurian yang menim- panya. Rumahnya dibob- ol maling saat dia dan ke- luarganya tidur. Pelaku melakukan aksinya den- gan cara masuk melalui pintu belakang rumah yang malam itu lupa tidak dikunci. Kejadian itu baru diketahui keesokan harin- ya setelah kondisi rumah- nya acak-acakan dan barang miliknya berupa Bersambung hal. 11 Di sebuah rumah antik mbak Ratna ber- mukim dan berkarya, di tembok atas depan terdapat tulisan ANNO 1914. Ru- mah yang beralamat di Jl Diponegoro 3 Kota Malang ini, dulu sering digunakan sebagai wadah diskusi dan tukar pikiran bagi para penulis muda yang memiliki se- mangat dan hasrat akan dunia kepenulisan. Candaan menyelingi diskusi lepas antara sang pemilik rumah dan para penulis muda membuat suasana pertemuan itu terasa hangat. Bukan saja menjadi wadah diskusi dan bedah buku, terkadang mbak Ratna sering menjadi tempat curahan hati bagi para te- man-temannya. Pernah suatu ketika penu- lis menemui pasangan mahasiswa yang berkeluh kesah kepada mbak Ratna akan musibah yang menimpa diri mereka. “Waduh, Bu Ratna, kamera digital saya hilang di angkot. Padahal itu (kamera) min- jem punya temen,” keluh mahasiswi se- buah universitas swasta di Malang. Ratna pun ikut sedih, sembari menghibur mbak Ratna segera menghidangkan teh. Suasana rumah yang hangat tercermin dari hati yang luas dari sang pemiliknya. Bangunan cagar budaya yang telah berumur hampir satu abad itu, setiap hari selalu dikunjungi tamu- tamu dari berbagai macam tingkatan sosial baik itu dari kalangan mahasiswa, war- tawan, budayawan, sastrawan, penulis, hingga warga asing. Semuanya disambut dengan ramah oleh perempuan kelahiran 24 April 1949 ini. “Dalam agama kita diajarkan bahwa sil- aturahmi itu sangat penting,” tutur mbak Ratna saat itu, sembari mempersilahkan saya untuk mencicipi kue. “Teman-teman yang kemari adalah pemberi inspirasi saya,” Mbak Ratna jujur. Karena teman- temannya pula dia mengaku, jadi jarang menghadapi ‘kebuntuan dalam menulis’. Bersambung hal. 11 Malang, Memo Jangan mudah percaya be- gitu saja dengan orang yang baru saja dikenal. Lebih-lebih dikenal di jalan dan tidak dike- tahui identitasnya. Seperti yang dialami oleh Fala Yudara Fahmi, warga Jl Watugede, Kecamatan Singosari, Kabu- paten Malang, Senin (28/3) sekitar pukul 13.30. Dia berkenalan dengan or- Dipanggil Orang Asing di Jalan Motor Amblas ang tak dikenal hingga menja- di korban gendam, saat berada di Jl Gresik, depan gudang te- lor, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Akibatnya, motor Yamaha Jupiter MX nopol N 6214 HV miliknya dibawa kabur oleh pelaku. Informasi Memo menyebut- kan, kejadian itu bermula saat korban mengendarai motor Bersambung hal. 11 Ilustrasi:machrus/teks:yan Guru Ngaji Setubuhi 7 Gadis Malang, Memo Bersamaan M Rois (64) asal Dusun Krajan, Desa Tumpukren- teng, Kecamatan Turen, Kabupat- en Malang mendekam di rutan Pol- res Malang, sejumlah korban dim- intai keterangan di Unit Perlindun- gan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang. Perbuatan tak se- nonoh tersangka terbongkar sete- lah seorang korban diketahui hamil 8 bulan. Padahal, korban baru meni- kah 2 minggu. Setiap Malam Suro Sebelum Digagahi Korban Dimandikan Bersambung hal. 11 Para korban tersangka M Rois saat menuju PPA Polres Malang. (dok) Tersangka M Rois. Ilustrasi:machrus/teks:yan Rumah Ratna yang menjadi cagar budaya Kota Malang.(ca-7)