ISSN : 1858-0912 Iurne[ tren{i{if;gn MUTIARA ILMU Nomor 6 Tohun 3, SePtember 2008
ISSN : 1858-0912
Iurne[ tren{i{if;gn
MUTIARA ILMU
Nomor 6 Tohun 3, SePtember 2008
JURI{AL PET{DIDIKAT{ FIUTIARA ILIIIU
Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September, ISSN:1858-0912 beririartikel-artikel tentang Pengetahuan, baik yang ditulis datam bahasa Indonesiarnaupun bahasa Asing" Artikel yang dimuat berupa Analisis, Kajian dan AplikasiTeori, hasil Penelltian dan Pembahasan Kepustakaan.
, Fenasehat
.;:ffi#::ff"**Zulkifli Usman, M.Pd
Fimpinan Redaksi
Suherman, S.Si, M.Si
Redaksi
Drc. Marwan Hamid, F'l.Pd H. AR. DJuliDrs, Hambali, S.E, M.Pd Drs. Bakhtiar
Dm^ Tahara, M.Pd Zulfelmi, S.AgDrs. Taufiq, M.Pd 8asri, S.Pd
lvl. Nur Abdsllah f4alsarni, S.PdFahmi, S.Si Jumiati, S,Ptl
Asmrdi, S-Pd Fei ltaran, S-$Flandani. S.Ptl Drs. Rd Ab&ffih
Setlfugdan Lryq*hrrnn,9Fd
Af;amatR#S&rtGflsiltalahn lvtdila#r nb.45 Bks.et ilfiDE-mail: mutian ilrnu [email protected]
RedaKi menerima sumhrqan h.fsan yilg behrn perrdr derffir ffiilmedia cetak lain, forrd hdism seperti fflg Erantrrn Fda srTd
dalam belakang. Nadah l.ar4t ntffif( Celdrlas deftnn Reddci.Penyunting dapat nddqdst pengrt Fda t-st
yang dirnuat hnp menErsXi r*d dnt is-tp
PENGANTAR REDAKSI
Puji dan Syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yangmemberikan akal dan pikiran agar kehidupan di muka bumi menjadilebih baik. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada Nabi MuhammadSAW, yang telah memindahkan kita ke alam yang terang benderang, danberilmu pengetahuan.
Seperti pada nomor-nomor sebelumnya, Jurnal Mutiara Ilmu kembalihadir dihadapan kita dengan format baru. Ada beberapa hal yang perlukami sampaikan yang berbeda dari sebelumnya, antara lain format kertas(sekarang A4), jumlah tulisan dan penulis yang tidak lagi didominasi daripara gurLl, dan dosen dari satu kota saja. Penulis kali ini berasal dariberbagai perguruan tinggr yang tersebar pada beberapa kota.
Semoga hasil tulisan yang dimuat pada nomor ini dapat memberikankontribusi keilmuan bagi para pembaca dan dapat menambatr khazanahberpikir kita.
Wassalamualaikum wr-wb
Redaksi
':,ll
JURNAT PENDIDIKAN MUTIARA IIMU
NOMOR 6 TAHUN 3, SEPTEMBER 2OO8
ISSN: 1 858-0912
DAFTAR ISI
Peneropon Model Pembeloioron Kooperotit lipe JigsowPodo Mqteri Minyok Bumi Terhodop Hosil Belojor SiswoSMA Negeri 1 Lomponqh lndropuri Aceh Besor(Mukhlis) 49-58
Upqyo Peningkolon Pemohcmqn Konsep Berbongsq dqnBernegoro Bogi Siswo(Nosruddin AR)....... 59-68
Membongun fir/rjo Guru Dolom Rongko MeningkolkonKuolilos Pemb/lqioron Di Sekoloh/'(Tomorli) ...5/,......... ...:............. 69-77
lesson Study: Strotegi Meningkolkon KemompuonProfesionol Guru(Hosonuddin)......... ................: 78-84
Peronon Supervisi Pendidikqn Dolom MeningkolkonProfesionol Tenogo Kependidikon(Zohoro).. ................85-91
Algoritmo Genelikq Unluk OptimisosiTravelling Solesmon Problem (TSP)
Podo Mosolqh Pendisfuibusiqn(Muhommqd Arhom}.............. ...............92-'lO2
"!
Tdc
hriIEidtdsisriitpElbrUr&iFldT
T.
LI
FhdfrtFlilIItldth
hmichl-7-
I
Membangun Kinerja Guru Dalam Rangka Mtpingkatkan ...(Tamarli)
Panduantsila danKelas 3,
t Kuliahneggtafln,;itas Syiah
MEMBANGUN KINERJA GURU DALAM RANGKA MENINGKATKANKUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAII
Tamarlil
Abstrak
Pelaksanaan pendidikan di sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ditentukan olehkemampuan guru dalam berusaha menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik, efektif danefesien. Karena proses pembelajaran merupakan proses yang rumit yang harus dilakukan olehguru dan siswa. Proses pembelajaran bukan sekedar menyerap informasi dari guru, tetapimelibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila ingin hasilbelajar yang lebih baik. Salah satu cara pembelajaran yang lebih baik dengan menekankanberbagai kegiatan dan tindakan dalam upaya keaklivitas belajar yang dilakukan oleh pesertadidik. Peningkatan mutu pembelajaran yang dilakukan guru merupakan usaha untukmeningkatkan prestasi belajar siswa. Usaha meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baikdan terarah dapat dilakukan dengan berbagai cara terutama kemampuan guru dalammeningkatkan kinerja sebagai guru yang profesional yang bertanggungjawab untukmengembangkan sikap dan kemampuan serta memberi pengetahuan dan ketrampilan dasar.Guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang dapat meningkatkanprestasi belajar siswa.
Kutil-Kqta Kunci: Kinerja guru dan kualitas pembelujuran
I. PendahuluanSekolah merupakan salah satu
lembaga pendidikan dalam irsahamencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagailembaga pendidikan sekolah harus berfungsisebagai salah satu sarana dalam usaharnembangun manusia Indonesia seutuhnya.I- ntuk itu tujuan pendidikan di sekolah harus
'ejalan dengan tujuan pendidikan nasicnal.Pendidikan nasional bertujuan utnuk::reningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhanl-anq Maha Esa, Kecerdasan, Ketrampilan,:rernpertinggi budi pekerti, memperkuatuepribadian dan mempertebal sernangatr;eL'angsaan dan cita-cita tanah air agar dapat:-enumbuhkan manusla-manusla:en'rbangunan yang dapat membanguni;rilra sendiri serta bersama-samariembangun dan bertanggung jawab atas
karena itu sebagai seorang guru harusmemiliki kinerja yang baik dalammelaksanakan tugas mengajarnya di sekolah.Karena masih banyak guru dalampelaksanaan tugas guru menimbuikanbermacam-macam masalah diantaranyaadalah : Disiplin masuk kelas kurang, muridpun kurang kreatif; serta ekstra kurikulerbelum berfungsi, kurangnya fasiiitas danmoneioring atau evaluasi keberhasilanpendidikan kurang. Guru rnerupakan salahsatu komponen dalam pendidikan danmemegang peranan penting dalam duniapendidikan pada urnumnya serta prosesbelajar.
Guru dalam proses pembelajarandimulai dengan fase persiapan untukmengembangkan kompetensi dasar, indikatorhasil belajar, dan materi standar sedemikian
:embangunan bangsa (Departemen rupa. Omstein e99A:465)Pendidikan Republik [ndonesia, 1993 : 509). merekomendasikan bahwa pelaksanaan
\{encapai tujuan pendidikan nasional pembelajaran yang efektif harus berdasarkan:l:elnur p€ranan guru dalam penelidikan tidak pengetahuan terhadap: tujuan umum sekolah,rrrr$ di abaikan apalagi ditiadakan. Oleh tujuan mata pelajaran, kemampuan, sikap,
.a;[d.lA Dosen FKIP Universitas Abulyctama, Banda Aceh
&tfrla
69
70Jurnal Mutiara Ilmu Nomor 6 Tahun 3, september 20ag: hat. 69-77
kebutuhan dan minat peserta didik, isikurikulum dan unit-unit pelajaran yangdisediakan dalam bentuk mata pelalaran,serta teknik-teknik pembelajaran jangkapendek.
Guru merupakan pengembangkualitas pembelajaran bagi kelasnya, yangakan menterjemahkan, menjabarkan.mentranformasikan nilai-nilai yang terdapatdalam kurikulum kepada peserta didik.Dalam hal ini, tugas guru tidak hanyamentransfer pengetahuan (transferkrnwledge) akan tetapi lebih dari itu, yaitumembelajarkan anak supaya dapat berpikirintegral dan komprehensif, untuk membentukkompetensi dan mencapai makna tertinggi.Kegiatan tersebut bukan hanya berwujudpembelajaran di kelas tetapi dapat berwujudkegiatan lain, seperti bimbingan belajarkepada peserta didik.
Peningkatan kualitas pendidikanbukan hanya yang ada dalam mata pelajaransaja yang diasuhnya, tetapi mencakup hallain di luar mata pelajaran sejauh manamenjadi tanggung jawab sekolah untukdiberikan kepada peserta didik, seperti kerjakeras, disiplin, kebiasaan belajar yang baik,dan jujur dalam belajar.
Bahwa langkah pertama yangditempuh guru dalam meningkatkan kualitaspelaksanaan pembelajaran adalahmengidentifikasi dan mengelompokkankompetensi yang dicapai setelah prosespembelajaran. Kompetensi yangdikembangkan harus mengandung muatanyang menjadi materi standar, yang dapatdiidentifikasi berdasar kebutuhan pesertadidik, kebutuhan masyarakat. ilmupengetahuan, dan filsafat. Identifikasikompetensi perlu dilakukan dengan baik danbenar, karena kesalahan dalammengidentifikasi kompetensi dapatmengaburkan makna dan hakekatpembelajaran. Terdapat beberapa hal yangperlu diperhatikan dalam mengidentifikasikompetensi, yaifu: hendaknya mengandungunsur proses dan produk; bersifat spesifikdan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata;mengandung pengalaman belajar yang
diperlukan untuk mencapai kompetensitersebut; pembentukkan kompetensiseringkali membutuhkan waktu relatii lam4harus realistis dan dppat dimaknai sebagaikegiatan atau pengalaman belajar tertentu,serta harus komprehensif; artinya berkaitandengan visi dan misi sekolah.
Langkah kedua, adalahmengembangkan materi standar. Materigtandar merupakan bahan pembelajaranberkenaan dengan jawaban atas, "apa yangharus dipelajari oleh peserta didik untukmembentuk kompetensi?". Materi standarmerupakan isi kurikulum yang diberikankepada peserta didik dalam prosespembelajaran, dan pembentukkankompetensi. Secara umum, materi standarmencakup tiga komponen utama, yaitu ilmupengetahuan, proses, dan nilai-nilai, yangdapat dirinci sesuai dengan kompeiensidasar, serta visi dan misi sekolah.Menentukan materi standar bukanlahpekerjaan yang mudah, karena harus dipilihsesuai dengan kompetensi dasar, dandiurutkan sesuai dengan ruang lingkup(scope) dan urutannya (skuensi), serta perludirancang dan diorganisir sedemikian iupa,agar mampu membentuk kompetensi pesertadidik. Sehubungan dengan itu, para gurusebagai manajer kurikulum di sekolahdiharapkan dapat memilih danmengembangkan materi standar sesuaidengan kebutuhan, dan perkembanganjaman, serta minat, kemampuan, d,anperkembangan peserta didik.
Langkah ketiga dalam meningkatkankualitas pelaksanaan pembelajaran adalahmenentukan metode. penentuan metodepembelajaran erat kaitannya denganpemilihan strategi pembelajaran yang palingefisien dan efektif dalam memberikanpengalaman belajar yang diperlukan untukmembentuk kompetensi dasar. Dalam hal ini.strategi pembelajaran merupakan kegiatanguru dalam melakukan proses pembelajarandan pembentukkan kompetensi, yang Aapatmemberikan kemudahan kepada pesertadidik untuk mencapai tujuan. Dalam setiappembelajaran dan pembentukkan
m
m
m
flItrtmm0[
m
Wil[t5ri
.
Membangun Kinerja Guru Dalam Rangkn
kompetensikompetensi:elatif lama,nai sebagai
iar tertentu,.a berkaitan
adalahlar. Materiembelajaran. "apa yangCidik untukreri standarg diberikanrm proses
mbenfukkaniteri standarr- l aitu ilmu-nilai, yangkompetensi;i sekolah.
bukanlahrarus dipilihdasar, danng lingkup. serta perlunikian rupa,tensi peserta. para gurudi sekolahilih dan
Ldar sesuairkembangan1puan, dan
reningkatkanaran adalahutn motode;a dengan
l ang palingmemberikan'lukan untuk,alam hal ini.an kegiatanrembelajaran
lang dapatada peserta)alam setiap:mbentukkan
kompetensi, guru dapat menggunakanberbagai variasi metode, dan berbagai variasimedia untuk mencapai tujuan pembelajaran.Dalam hal ini guru diharapkan dapat memilihdan menggunakan berbagai metode danrnedia pembelajaran yang dapatmenumbuhkan aktivitas dan kreativitaspeserta didik.
Langkahmeningkatkan
keempat dalamkualitas pelaksanaan
pembelajaran adalah merencanakanpenilaian. Penilaian hendaknya dilakukanberdasarkan apayang dilakukan oleh pesertadidik selama proses pembelajaran danpembentukkan kompetensi. Oleh karena itu,penilaian hendaknya dilakukan berbasis kelas(PBK), dan ujian dilakukan berbasis sekolah(school based exam/SBQ. Tyler (1986)mengatakan bahwa penilaian pembelajarandimaksudkan untuk mengetahui tercapaitidaknya pembelajaran yang telahdilaksanakan, yang mencakup semuakomponen pembelajaran, baik prosesmaupun hasilnya. Untuk itu, kegiatanpenilaian membutuhkan alat penilaian dalammencapai tujuan, dan guru perlu menenfukanalat penilaian sesuai dengan kompetensi,yangdinilai. Dalam hal ini, pembelajaran tidakharus berlangsung di kelas saj4 tetapi dapatterjadi di luar kelas, bahkan di luar sekolah.Misalny4 peserta didik melakukanpengamatan atau observasi di lingkungansekolah, atau mengadakan karyawisata untukmembentuk kompetensi dasar tertenfu .
Guru sebagai pelaksanaanpembelajaran seyogyanya meiakukanpenilaian terhadap efektivitaspelaksanaannya. Penilaian dapat dilakukarnselama proses implementasi pelaksanaanpembelajaran maupun sesudahnya, sehinggakegiatan yang terbaik bagi guru sebagaipengembang dan peningkat kualitaspembelajaran di sekolah adalah melakukanevaluasi pembelajaran secara terus menerus,utuh, dan menyeluruh. Pendekatan dan teknikyang dapat digunakan dalarn menilaikegiatan pembelajaran yang berlaku ituberagam sesuai dengan sasaran, fungsi, danfujuan penilaian.
. Guru yang memiliki kineda tinggiakan bernafsu dan berusaha meningkatkankompetensinya, baik dalam kaitannya denganperencanaan, pelaksanaan, maupun penilaianpembelajaran, sehingga diperoleh hasil kerjayang optimal.
II. Kinerja Guru Dalam MeningkatkanKualita Pembelajaran
Meningkatkan kinerja guru dalamdalam proses pembelajaran sebagi upayameningkatkan mutu pendidikan disekolah,baik faktor internal maupun eksternal antaralain :
1. Komitmen Guru Terhadap TugasPelaksana tugas sebagai sorang guru
harus didukung oleh suatu perasaan banggaakan tugas "fugas" yang dipercayakepadanya. Seorang guru harus banggabahwa tugasnya adalah mempersiapkan haridepan bangsa. Batapapun jenis ragamtantangan dan rintangan yang dihadapi dalamnelaksanaan tugasnya, guru harus tetap tegardan penuh kesadaran bahwa tugas harusdilaksanakan dengan penuh pengabdian.Tugasnya adalah memberi kesempatansebasar-besarnya kepada anak didik untukmelakukan kegiatan mengembangkanpengalaman belajarnya. Oleh karena itusetiap guru memiliki rasa pengabdianterhadap fugas dengan baik, karena jabatansebagai guru adalah jabatan kunci dalammempersiapkan sumber daya manusia yangberkualitas. Guru yang rnerniliki komitmenterhadap tugasnya akan berusaha melakukantugas-tugas yang berkaitan dengan upayapeningkatan mutu pembelajaran secaraoptimal.
2. Tanggung Jawab terhadap Tugas
Sebagai seorang guru tentumempunyai tanggungiawab terhadapsejumlah tugas yang harus dilaksanakansesuai dengan jabatannya" Berat ringannyabeban tugas guru akan mempengaruhi usaha-usahanya dalam bekeria sesuai
?u*ot Mutiara tt*" tl"*"' O ftn'" S' Stp
--
r!ri{UiyMluuillW
-.1fl.rlt
-i5-r?r- rte
{. Kreati
, &1: rlJ
51::: P
-.-..-, ial-n!& -
--- -o-:a
: r.!rr!4i-vr
tidak ITlr
sarun) a rbahrva s
harus diiiGuru
sebagaikomunikberupal IJL lltqrrl+
maupengelail-:^-. - --.)tf \\ r: >!-
dituntutpembelepela-iamr
komuniLpenge-ral
t'ert'ag:i119fl\ e il!
ilrnun;' a
Peran ii,,.r-rL- le4r2m
l;'!.ii-'i n:-oernalzu
-.tn
._.. - ;r 3ll: ut
ouip"irlr asi
5. Peng
kemampuannya, serta berkaitan dengan'k;;;tidt dun kualitas tugas Yans
iif.".:"f."*V". Motivasi kerja qury" di
."t"T*t "f"" ditentukan oleh besar kecilnya
il;ng fuab Yang diembannYa ^l:tu*
melaksanakan tug;. Tanggungiawab
i.tt"i"l-*l*u"'itin kebebasan kepada"s-Jap
guru untuk memutuskan apa Yang
;;;"p;"y" dan basaimana menyelesaikan
tugas-tugas yang iiberikan kepadanya'
Pemberian tanggung jawab secara individual'
merupakan t"s"mpiiat bagi para-guru untuk
*J.rJopti*utttun segenap potenst -
yang
lil-i-litty" dalam belerj a sehingga .mereka;il;ftaktualisasikan keinginan dan cita-
citanYa secara oPtimal'Tanggung lawab meruPakan tuntutan
dalam t*i"Tt"ti"tan tugas dan. kewajiban'
sehingga guru yang bertanggungiaw^ab' akan
;;;;il " melalisanakan tugas dan
["*"iru""wa dengan baik' Dalam kaitannya
dengan Penr-ngkatan Pelaksanaan
pembelajarai . tintut< menyukseskan
implementasr tuJuan pendidikan' Sldjana
iiqsg,rol mengungkaPkan' , bahwa:
,,Tanggung 1u*"uu mengembangkan
kurikulum mengandung utt: bahwa guru
Jl*"t* untuk seialu mencari gagasan baru'
dan m"nY"*Pu'nuktt' Praktek
il*u"ru.iutu""' Tunggung jawab guru dalam
meningkatkan "Juutitut pembelajaran
berkaitan dengan budaya keria dan budaya
;;i;'- Budava keria diandai dengan upaya
o'nr vans tidak segera puas atas hasil yang
ei;;dd;, selalu-mencoba mencari cara-
;;;"'# untut mengatasi setiap hambatan'
berusaha mempertahankan apa yang sudah
"Ja dan memperbaiki
-.c^ata'caramelaksanakan tugas sehingga menjadi lebih
baik. Budayu rn"ulu menunjuk pada suatu
kondisi ketika g"'u 'n"tusa lalu apabila
iiaur. berprestasi, dan kegiatan yang
dilakukan gugul' uo" tidak dapat di
;;;;;g*gi-aJabkan' Dua budava ini harus
Itl^:"ii laidasan kerja guru'.. a.gar dapat
meningkatkan iualitus pendidikan dan
meningkatkan kuatitas pembelajaran
ffi;;?.tht.ot"h b"butt tugas vang- menjadi
Ial#G jawabnva yang harus.dilaksanakan
ffiir " kegiatan seharihari' dan cata
iirrl"t"tuikJnnya' Beban tugas ini terutama
berkaitan dengan peran guru sebagai
fasilitator yang bertugas memberikan
;;;;t"" belajar tePada Peserta. qt$t*"tut"i kegiatan mengajar' .rnembrmbmg'dan melaksanakan administrasl seKolan'
3. Minat terhadaP Tugas
Tugas-tugas yang .d.ikerjakan , ltehseorang guru mencerminkan kegtatan-
;;;":" iu"* berkaitan dengan minat
terhadap tugas yang dibebankan kepadalya'
;llu,*# (tivi:.;lil mengungkapkan bahwa
;i;"i dan kemampuan terhadap sesuatu
pekerjaan berpengaruh terhadap moral kerja'
b"i"tii rt"r ini, minat merupakan dorongan
;;ttk memilih suatu objek "11 tidak
..nirin "u:ek
lain yang sejenis' pfjit minat'iaf,;;;da
bend4 kegiatan'. jabatan atau
oekeriaan, yang diekspresikan dengan
p.ra*'un suka atau tidak suka'
Sehubungan dengan minat. .guruterhadap peningkatan kualitas pembelaiaran'
f"t"ttf'Oatam diri guru terdapat perasaan
,tl" "r* tidak sulia untuk meningkatkan
il;t*-;au tidak meningkatkan kualitas
oembelajaran setiap akan melakukan
ffi;;i;;;n. ronoisi tersebut disebabkan
fi;iiffiffi; outi ouru* (internal) atau dari
i;;; ;ttt -tru
(eksternal) Pengaruh eksternal
il-" -i"*g
dari lingkungan sekolah yang
;ildk;; -kepala
'Jkoluh' suasana kerja'
keluarga, serta masyarakat pada umumnya'
Minat'"'"o'ung terhadaP --sesuatu
objek atau tugas terte-ntu dapat dipahami
i.itg"t *"tpelrhatikan apa yang ditanyakan'
;;;';ft dibicarakan Pada- waktu-waktu
tertentu, apa yang dibaca' dan apa yang
;tg#; -atau'oititcis
secara spontan' oleh
l"i"n" itu, minat guru terhadap tugas yang
dibebankan t<epadlanya daplt dilihat dari
f."t"if""t"ya dalam bekerja' ketertarikannya
untuk rnendalami tugas yang diberikan' danoembelajaran.' (eadaan tersebut
bahwa kadar motivasi kerjamenunjukkanguru dalam
a Guru Dalam Rangka Mrningkatkan .........1i.. (famarliS
:mbelajaranng menjadiilaksanakandan cara
ini terutamaru sebagainemberikanserta didik,Lembimbing,:kolah.
rjakan olehL kegiatan-ngan minatr kepadanya.
rykan bahwadap sesuatu
moral kerja.an dorongan
atau tidakObjek minatjabatan atauian dengan
minat guru:embelajaran,pat perasaan
neningkatkanftan kualitas
melakukanrt disebabkannal) atau dariruh ekstemalsekolah yanguasana kerja,r umumnya,adap sesuatu
rpat dipahamirg ditanyakan,
rvaktu-waktulan apa yang
spontan. Olehap tugas Yangt dilihat dari.etertarikannYadiberikan, dan
gairahnya dalam menerima tugas-tugasdengan perasaan senang.
4. Kreatif dan inovatif
Guru kreatif dan inovatif adalah guruyang mampu menggunakan berbagai strategidalam pembelajaran, suka dan senangmencari alternatif baru dalam rangkamencapai efektivitas pembelajarannya. Iatidak menganggap dirinya sebagai satu-satunya nara sumber atau tidak beranggapanbahwa siswa adalah wadah kosong yangharus diisi oleh guru.
Guru seefektif mungkin bertindaksebagai mutivator, fasilitator, dankomunikator. Sebagai motivator guru harusberupaya untuk membangkitkan minat dansemangat agar siswa secara terus menerusmau belajar dan memperdalampengetahuannya, tanpa merasa ditekan,siswa senang belajar. Sebagai fasilitator gurudituntut untuk mempermudah prosespembelajaran sehingga siswa menyenangipelajaran yang diasuhnya. Sebagaikomunikator guru mampu mengalihkan ilmupengetahuan, sikap dan tetrampilan. dariberbagai sumber, sehingga siswa mampumenyerap, menilai, dan mengembangkanilmunya secara mandiri. Dengan ketigaperan tersebut banyak peluang bagi guruuntuk berkreati dan inovatif dengan berbagairnacam pendekatan dan strategi mengajar.Guru mengajak sisr,va untuk bermain peran,bernalar, berdiskusi melakukan pengamatandan serangkaian strategipembelajaran lainyang disenangi oleh siswa. Guru diharapkanmampu menemukan media baru sebagiinovasi dalam pembelajaran.
5. Penghargaan atas Tugas
Penghargaan atas keberhasilan yangdicapai guru dalam kerja merupakan salahsatu motivasi yang memacu danmendorongnya untuk bekerja dan berprestasilebih baik. Nawawi (1989: 125)mengungkapkan bahwa penghargaan,penghormatan, pengakuan, serta perlakukan
terhadap pendidik sebagai subyek ataumanusia yang memiliki kehendak, pikiran.perasaan dan lain-lain sangat besarpengaruhnya terhadap moral kerja mereka.
Penghargaan dapat menumbuhsuburkan rasa cinta, bangga, dantanggungjawab terhadap tugas-tugas yangdiberikan. Rasa cinta, bangga, dantanggungjawab memungkinkan seseorangdapat melaksanakan tugasnya dengan baik,disiplin, dan penuh kesugguhan; sehinggadapat mencapai hasil yang optimal.Sebalikny4 pekerjaan yang tidak memilikikebanggaan akan sulit berkembang, danmenghasilkan prestasi yang baik.Sehubungan dengan itu, perlu diupayakanagar setiap guru dapat menyenangipekerjaannya, meskipun dalam kenyataannyamasih sulit ditemukan guru yang benar-benarbangga terhadap jabatan dan profesinya. Halini disebabkan antara lain oleh kurangnyapenghargaan terhadap profesi guru, baik darikeluarg4 pemerintah maupun darimasyarakat pada umumnya. Di kalanganguru sendiri tidak jarung yang menjadikanpekerjaannya sebagai batu loncatan ataupelarian karena tidak diterima bekeria sesuaidengan yang dicita-citakannya. Dengan katalain, banyak guru yang terpaksa menjadiguil, karena tidak ada pekerjaan lain.Melalui berbagai kebijakan pemerintah untukmeningkatkan kualitas pendidikan, denganmendesentralisasikan pendidikan ke daerahkota dan kabupaten yang sejalan dengankonsep otonomi daerah, atau denganmenganggarkan biaya pendidikan ZCITa dariAPBN dan APBD, mudah-mudahan dapatmengangkat harkat dan martabat guru, agarmereka bisa bekerja dengan tenang danmenyenangkan.
Dalam kaitannya denganpengembangan Rencana pelaksanaanpembelajaran, jika guru menghargai tugastersebut, maka dalam pengembangannyaakan diwarnai oleh rasa cinta, bangga, dantanggungjawab, sehingga mereka dapatmengerahkan seluruh kemampuannya untukmencapai hasil yang optimal. Rasa cinta,bangga dan tanggungiawab ini tidak harus
-
74.Iurnal Mutiara llmu Nomor 6 Tahun 3, 2008: hal.69-77
ditampilkan lewat kata-kat4tetapi yang lebih
penting adalah realisasinya dalam berbagai
tindakan nyata.
6. Peluang untuk berkembang
Motivasi kerja yang tinggi antara lain
ditandai oleh suatu kondisi ketika seseorang
memiliki kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta
mempunyai kesempatan untuk berkembang'
Karena itu, motivasi kerja seseorang dapat
dilihat kesempatan yang bersangkutan untuk
mengembang diri dalam rangkadanmeningkatkan kemampuan
guru telah berubah menjadi universitas.
Perubahan IKIP menjadi universitas belum
menunjukkan pengeluaran yang produktif'bahkan dalam satu sisi menjadi lembaga
banci yang tidak jelas identitasnya. Berbagai
indikator yang dapat ditelusuri antara lailpara lulusannya tidak mampu bersaing dan
merasa rendah diri ketika bersanding atau
bersaing dengan lulusan universitas lainbahkan tidak sedikit lulusannya dari ilmtmurni pada akhirnya mengambil progran
Akta IV untuk kembali menjadi guru
Kondisi semacam ini kurang menunjang
profesionalisme guru, karena tidak adanl':
lembaga yang khusus bertanggungiau'atuntuk itu. Dengan kata lain, perlu dibulckembali peluang untuk berkembang bagi pan
guru, dan calon guru.
7. Perhatian dari pimpinan sekolah
Perhatian pimpinan sekolah terhadal
guru sangat penting untuk meningkatkaprofesionalisme serta kinerja guru dan tenag
kependidikan lain di sekolah. Perhatia
kepala sekolah dalam meningkatkaprofesionalisme guru dapat dilakukamelalui diskusi kelompok, dan kunjungakelas.
Diskusi kelomPok meruPakan suar
kegiatan yang dapat dilakukan kepal
sekolah bersama guru-guru dan bisa jug
melibatkan pegawai administrasi, untu
memecahkan berbagai masalah gun
mencapai suatu keputusan. Diskusi kelompo
bisa dilaksanakan di ruang guru atau kelz
ketika peserta didik sudah pulang, sehingg
tidak mengganggu kegiatan pembelajara
bisa juga dilaksanakan setelah selesai rapa
Jika kegiatan ini dilaksanakan pada jaefektif, maka guru-guru harus memberila
tugas kepada peserta didik sesuai dengt
materi standar yang dibahas pada saat itmisalnya mengadakan observasi
lingkungan sekitar sekolah. Masalah-masaliyang dapat diPecahkan dalam disku
kelompok antzta lain Peningkatiprofesionalisme guru atau membahas ha
keterampilannya dalam mengaj ar.
Dalam rangka meningkatkan
kompetensi profesinalnya, guru dituntut
untuk mengembangkan berbagai potensi
yang dimilikinya secara optimal, sehingga
dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
cepat. Tuntutan tersebut perlu lebih
ditekankan lagi, mengingat yang menjadi
objek dan subjek didik adala\ generasi yang
sedang berada dalam tarap perkembangan'
Dan diharapkan menjadi generasi penerus
pembangunan.Perbaikan kualitas komPetensi
profesional guru dan tenaga kependidikanlainnya dapat dilakukan melalui dua jalur,
yaitu pendidikan dalam jabatan dan pendidik-
an prajabatan (Natawidjaja, 1992: 9).
Peningkatan kompetensi guru melaluipendidikan dalam jabatan dapat dilakukanmelalui penataran, lokakarya, atau seminar
yang berkenaan dengan tugas utama guru di
sekolah. Peningkatan kemampuan melaluipendidikan pra jabatan dapat dilakukandengan membentuk lembaga pendidikan
tinggi pencetak calon guru yang berkualitas,
yang dapat memberikan kesempatan kepada
para mahasiswa untuk dididik menjadi guru
yang profesional. Hal yang dikemukakan
terakhir perlu dijadikan bahan pemikiran
kembali, mengingat beberapa IKIP yang
semula merupakan lembaga pendidikan
tinggi yang khusus mempersiapkan calon
er-fl
$*$fll
iI,.;
lt'u*ot Mutiara llmuNomor 6 Tahun 3' September 2008: hal' 69-77
.l
t
ditampilkan lewat kata-kata' tetapi yang lebih
ilil;;"lah realisasinya dalam berbagai
tindakan nyata.
6. Peluang untuk berkembang
Motivasi kerja yang tinggi antara lain
ditandai oleh suatu kondisi ketika seseorang
memiliki kesempatan untuk meningkatkan
""nn"rutt"un dun keterampilan -serta";;il;t"i kesempatan untuk berkembang'
il"i"i"-it", motivasi kerja seseorang dapat
dilihat kesempatan yang bersangkutan untuk
;;il;;;s' oiri - dalam rangka
menlnghtl€n kemamPuan dan
keteramPilannYa dalam mengal ar'
Dalam rangka meningkatkan
kompetensi profesinalnya' guru. dituntut
;;i ;"ngembangkan berbagai Potensi
vane dimilit<inya '""u'u optimal' sehingga
lf"pit *"r"ksanakan tugasnya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, serta perkembangan
ii*u p"ng"tahuan dan teknologi yang begitu
cepat. tuntutan tersebut perlu lebih
oit'"t*r.* rugi, mengingat yang menjadi
.ili"[ 0". t"upt didik adalah generasi yang
;;i;;g berada dalam tarap perkembangan'
nu.t iit utupt utt menjadi generasi penerus
pembangunan. 1_^^-' Ferbaikan kualitas komPetenst
nrofesional guru dan tenaga kependidikan
i;;;;"pu:t dilukututt melalui dua jalur'
Vuitu p*aiOikan dalam j abatandan pendidik-
; Prajabatan (Natawidjajq 1992: 9)'
ilr,irigturu" kompetensi -guru,.melalui;;;fiik"" dalam iauat.an dapat dilakukan
melalui penataran, lokakarya' atau semrnar
vans berkenaan dengan tugas utama guru di
il;dh: ilni"gkut* kemamPuan melalui
;;;dtdtk* P.i 3ubutun daPat dilakukan
i;;;;; ;embentuk lembaga Pendidikan
;;;;; ptt"etak calon guru vang berkualitas'
yani dapx memberikan kesempatan kepada
i,"ii."t*iswa untuk dididik menjadi guru
i*g pt"f"sional' Hal yang dikemukakan
i.tuifti. p..fu dijadikan bahan -J:tttikitun
ii"*lufi,'mengingat beberapa IKIP yang
semula *.,opuliun lembaga pendidikan
;t#i-y".tg kht"ot mempersiapkan calon
guru telah berubah menjadi universitas'
Ferubahan IKIP menjadi universitas belum
menunjukkan pengeluaran yang produkfif'
bahkan dalam satu sisi menjadi ]eqba9a["t"f V*g tidak jelas identitasnya' Berbagai
;;il"i"t "yang dapat ditelusuri antara lain
rutu-lui"t"*ia tidak mampu bersaing dan
il,"tutu rendah diri ketika bersanding atau
;;;;;9 dengan lulusan universitas lain'
i"irt"t aiOak sedikit lulusannya dari ilmu
murni pada akhirnya mengambtJ .qtogtu*Ad iV untuk kembali menjadi guru'
Kondisi semacam ini kurang menunjang
profesionalisme guru, karena tidak adanya
i;;;s; yung -khutus bertanggungiawab
untuk-itu.-Dengan kata lain' perlu dibuka
kembali peluang untuk berkembang bagi para
guru, dan calon guru'
7. Perhatian dari pimpinan sekolah
Perhatian pimpinan sekolah terhadap
guru sangat p""ti"g untuk meningkatkan
irofesionalisme serta kineda guru d1n tenagat"p""aiOir."t lain di sekolah' Perhatian
kill" sekolah dalam meningkatkan
orofesionalisme guru dapat -dilakukanmelalui diskusi kelompok, dan kunlungan
kelas.Diskusi kelomPok meruPakan suatu
kegiatan yang dapit dilakukan. kepala
seiolah bersama guru-guru dan bisa juga
melibatkan pegawai udtnittittruti' untuk
*.*""uhkut- lerbagai masalah - guna
*"t""p"i suatu keputusan' Diskusi kelompok '
Oiru Oituttanakan di ruang guru atau kelas
k;tft" peserta didik sudah pulang' sehingga
tidak mengganggu kegiatan pembelajaran'
titu .i"gu a-ilutsuoattun setelah selesai rapat'
Jifu'tEgiutun ini dilaksanakan pada jam
efektif, Luf.u guru-guru harus memberikan
t"g"t kepada peserta didik sesuai dengan
miteti standar yang dibahas pada saat itu'
misalnYa mengalakan observasi di
iftd;"" sekitai sekolah' Masalah-masalah
vtig i"p" dipecahkan. dalam . diskusi
t"tJmPot ^tutu lain Peningkatan
frof"rio*tisme guru atau membahas hasil
guru maupunpembelajaran.
yang menyangkut
temuan kepala sekolah ketika melakukanobservasi kelas.
Kunjungan kelas dapat digunakanoleh kepala sekolah sebagai salah satu teknikuntuk mengamati proses pembelajaran secaralangsung, terutama dalam pemilihan danpenggunaan metode pembelajaran, mediayang digunakan, dan keterlibatan pesertadidik dalam proses pembelajaran, sertamengetahui bagaimana peserta didik dapatmembentuk kompetensi dasar dalam dirinya.Kunjungan kelas merupakan teknik yangsangat bermanfaat untuk mendapatkaninformasi secara langsung tentang berbagaihal yang berkaitan dengan profesionalismeguru dalam melaksanakan tugas pokoknya,mengajar. Berdasarkan hasil kunjungankelas, Kepala sekolah bersama guru dapatmendiskusikan berbagai masalah yangditemukan, mencari jalan pemecahan, danmenyusun program-program pemecahanuntuk masa yang akan datang, baik yangmenyangkut peningkatan profesionalisme
silaturahmi akan d,apat meningkatkanmekanisme kerja yang optimal, bahkan dapatmeningkatan profesionalisme guru secarakolektif,
Memahami uraian di atas, dirasakanperlunya membina hubungan baik di antarapara guru secara keseluruhan, sehingga dapatmemberi masukan dan minambahpengalaman setiap guru, karena mungkinperkembangan di suatu daerah berbedadengan perkembangan daerah lain. Hal inidapat dilakukan dengan kunjungan antarprofesi guru, dan studi banding antaisekolah.
9. Musyawarah Guru Mata pelajarandan Kelompok Kerja Guru
Musyawarah guru mata pelajaran(MGMP), dan kelompok kerja gu.u lffC;merupakan dua organisasi atau wadah yangdapat meningkatkan profesionalisme dankenerja guru. Dalam musyawarah guru matapelajaran dan kelompok kerja guru danmusyawarah guru mata pelajaran dankelompok kerja guru, para guru bisa salingbertukar pikiran, dan saling membantumemecahkan masalah yang dihadapi, bahkan
lt:l saling belajar dan membelajarkan.Melalui Musyawarah Guru Mata peiajarandan Kelompok Kerja Guru, diharapkanpersoalan dapat diatasi, tennasuk bagaimanamensiasati kompetensi yang diuraikan dalarnkurikulum dan mencari alternatifpembelajaran yang tepat serta menemukanberbagai variasi metoda, dan variasi mediay_ntuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Kegiatan ini dapat dilakukan di dawahkoordinasi Wakasek bidang Kurikulum danultuk setiap mata pelajaran dapat dipimpinolgh-quru senior yang ditunjuk oleh kepalasekolah. Musyawarah guru mata pelajaranharus memiliki kegiatan rutin dan minimalbertemu satu kali per minggu guna menyusunstrategi pembelajaran dan mengatasi masalahyang muncul. Dalam mengembangkankegiatannya forum musya\.varah guru ilatapelajaran dapat mengundang ahli dari luar,baik ahli substansi mata pelajaran untukmembantu guru dalarn mamahami materi
8. Hubungan interpersonal sesama guru
Hubungan interpersonal sesama gurudi sekolah dapat mempengaruhi kualitaskinerja guru, karena motivasi kerja dapatterbentuk dari interaksi dengan lingkungansosial disekitarnya, di samping hasilperubahan yang bersifat fisik, sepertiruurunukerja, dan kondisi fisik gedung sekolah. Hasilanalisis Nawawi (19S9:l2B) menunjukkan
-bafwa hubungan yang intim penuhkekeluargaan terlepas dari formalitas yang
dan prosedural yang otokratisberpengaruh positifterhadap moial kerja parapendidik. Oleh karena itu, suasana kehidupandi sekolah harus dikondisikan sedemikianrupa, agar dapat mendukung pelaksanaanpembelajaran berbasis kompetensi yangoptimal. Keda sama dan jalinan silaturahmi
_di antara para guru di sekolah, merupakan
kondisi penting yang harus upayakan oleh:berbagai pihak, khususnya oleh kepalasekolah. Melalui kerja sama dan dan.jalinan
76.Iurnal Mutiara llmu Nomor 6 Tahun 3' Se' mber 20A8: hal. 69-77
standaro maupun ahli metodologi untuk
menemukan yang paling sesuai dalam
memUeritan 'pembentukkan
kompetensi
tertentu.Melalui musYawarah guru mata
pelajaran, dan kelompok -lttju guru
ditraraptan semua kesulitan dan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam
iembelajaran -
dapat dipecahkan' dan
dihutupkutt dapat meningkatkan lutupendidikan di setcolah melalui peningkatan
mutu pembelajaran.
10. KelomPok diskusi terbimbing
Untuk menunjang imPlementasi
kurikulum, khususnYa dalam
mengembangkan kompetensi guru. dalam
meningkat kualitas Pelaksanaan
pembeiajaran, perlu dibentuk kelompok
aiskusi terbimbing, untuk mengatasi guru
yang kurang semangat dalam melakukan
Lg;t-tugut pembelajaran' -Pembentukanteiompot diskusi dapat dilakukan oleh para
gu* Oi bawah bimbingan kepSla sekolah'
ft"giutun diskusi ini, perlu dilakukan di
sek"olah minimal 1 kali per bulan' Dalam
legiatan diskusi bisa melibatkan kepala
sefolah, atau orang lain yang dianggap ahli
dalam memecahkan masalah yang dihadapi
oleh guru (sehubungan dengan . tugas
utamaiya membelajarkan dan membentuk
kompetensi Peserta didik"' Untuk kePerluan Pengembangan
materi pada musyawarah guru mata pelajaran
sekolah, setiap guru dapat menyampaikan
hasil iiskusi - kJlompok, sehingga terjadi
saling tukar pengalaman dan . saling
mem"bantu bila terjadi kesulitan' Kelompok
diskusi terbimbing ini di bawah pengawasan
kepala sekolah, khususnYa untuk
meningkatkan motivasi serta memimbingju* u-ntut menghindari pengaruh pergaulan
sosial Yang kurang baik'Diikusi terbimbing daPat
membuahkan hasil yang memuaskan' dapat
meningkatkan motivasi dan semangat kerja
futu fr*, dengan demikian upaya ini perlu
iit"tti'u*gr.un ttngun cara mencari model-
model pembinanan yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan profesionalisme dan
kinerja guru.
III. PenutuP
Peningkatan mutu Pembelajaran
sangat dite;tukan oleh kinerja guru di
seklhh. Guru harus mampu memilih dan
menciptakan situasi belajar Yang
mengarahkan siswa, mamPu
mengembangkan kurikulum, mampu
-"ttiititr dan melaksanakan metode mengajar
dan bahan pelajaran yang sesuai dengan
kemampuan siswa.Guru Yang baik adalah guru Yang
berhasil dalam Pengajaran, mampu
mempersiapkan siswa rnencapai tujuat yang
telah dirumuskan dalam kurikulum' Untuk
membawa siswa mencapai tujuan-tujuan itu'
setiap guru perlu memiliki kinerja sebagai
,"otung- guru. Guru yang memiliki kinerja
yang baik sebagai guru adalah guru.yang
*utipu melakukan tugas-tugas mendidik (
mengembangkan kepribadian . siswa)'
menlajar g untuk mengembangkan
temimpuan berpikir) dan melatih ( untuk
mengembangkan ketrampilan siswa.
Guru Yang mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran adalah guru yang
komitmen dengan tugas, bertanggungjawab
terhadap tugas, memiliki minat yang tinggi
terhadap tugas. Kratai dan inovati, adanya
bimbingan kepala sekolah, selalu ingin
berkemlang, dun mengembangkan profesi
keguruann/a baik melalui seminar, diskusi
pelatihan dan Penataran"
Daftar Pustaka
Charles, CM. (1991). Building Classroom
Dicipliner from Models to Ptactice'
Longman : New York & London'
Depdiknas (2006) Pelsksunsun standar Isi
dun Standsr KomPetensi Lulusun'
Jakarta : Permendiknas 24 Tahun 2006
77Membangun Kineda Guru Dalam Rangkn Mrningkatkan... ... ... ... ... ... ... ... ....... ... .......(Iamarli)
Ibrahim, Ridwan QAI\ PenerapanKurikulum 2004 dalam perspehtifPendidikun Nanggroe AcehDarussalam. (Makalah Seminar) AcehBesar.
Mulyasa, E. (2007) Kurikulum TingkatSatuan pendidikan, RemajaRosdakarya, Bandung.
Nawawi. (1937). Organisasi Sekolah danPengelolaan Kelas. Jakarta: BinaAksara.
Nurgiyantoro, B (1982) Dasar-DasarPengembangan Kurikulum Sekolah,BPFE, Yogyakarta.
Sudjana (1992 : 52) Metode Stutistik,Tarsito, Bandung
Sudijono, Anas (2001) Pengantar EvuluasiPendidikan Raja Grafindo, Jakarta.
Suyrabrata (1984) Psikologi Pendidikan,Rajawali, Jakarta.
Slameto (1988) Perkembangan PendidiksnI ndo nes iu, Tarsito, Bandung
Undang-Undang RI. No. 20 (2003) SistemPendidikan Nusional, Sinar Grafika,Jakarta.