Kuliah 1 Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik Erwan Agus Purwanto-Marlan Hutahaean 1
Kuliah 1
Memahami Arti PentingMempelajari StudiImplementasi KebijakanPublik
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
1
Implementasi
• Sebagai bagian dari proses/sikluskebijakan (part of the stage of the policyprocess).
• Sebagai suatu studi (policyimplementation research).
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
2
Pengertian dan Kriteria Evaluasi
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
3
Konsep Implementasi Kebijakan
• Implementasi merupakan salah satutahapan dari serangkaian proses (siklus)suatu kebijakan. Dalam hal iniimplementasi dilihat sebagai:“administration of the law in which variousactors, organizations, procedures, andtechniques work together to put adoptedpolicies into effect in an effort to attainpolicy or program goals” (Anderson, 1990:172).
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
4
Mengapa Studi Implementasidiperlukan? (1)
• Pandangan klasik yang dianut oleh paraperumus kebijakan selama ini mengatakanbahwa tahapan tersulit dari serangkaianproses perumusan kebijakan adalahagenda setting dan formulasi.
• Jika agenda setting dan formulasi telahdilampaui maka implementasi dianggapsebagai sesuatu yang given (yang akanmenggelinding dengan sendirinya)
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
5
Mengapa Studi Implementasidiperlukan? (2)
• Dalam kenyataannya perfectimplementation tidak pernah terwujudkarena beberapa hal:– Karena hambatan kondisi eksternal– Tidak tersedia waktu dan sumberdaya yang
memadai.– Kebijakan tidak didasarkan pada landasan
pemikiran (teoritis) yang kuat tentanghubungan sebab-akibat (causalitas) antarakebijakan dan hasil yang ingin dicapai.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
6
Mengapa Studi Implementasidiperlukan? (3)
– Hubungan sebab-akibat antara kebijakan danhasilnya jarang bersifat langsung
– Lembaga pelaksana jarang yang bisa mandiri.Mereka sangat tergantung pada aktor lain
– Jarang ada kesepakatan yang bersifat umumdiantara para aktor tentang tujuan kebijakandan cara mencapainya
– Jarang ada suatu kondisi terjadinyakomunikasi dan koordinasi yang sempurna
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
7
Implementasi Kebijakan sebagaiField of Study
• Tahapan-tahapan ilmiah implementasisebagai suatu studi:– Merumuskan/memahami fenomena yang
hendak diteliti– Merumuskan masalah yang hendak diteliti– Merumuskan landasan teoritis, konsep, dan
variabel-variabel penelitian– Menetapkan metodologi yang hendak dipakai
untuk mengumpulkan data
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
8
– Menjelaskan bagaimana data akan diolah dandianalisis
– Rekomendasi
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
9
Apa Fenomena yang HendakDiteliti?
• Mengapa suatu kebijakan gagaldiimplementasikan?
• Mengapa kebijakan nasional yang samaketika diimplementasikan memiliki variasiyang berbeda?
• Mengapa jenis kebijakan tertentu lebihberhasil diimplementasikan dibandingdengan yang lain?
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
10
Merumuskan Masalah
• Berdasarkan fenomena yang hendakditeliti, maka masalah utama yang hendakdijawab dalam studi implementasi adalah:– Bagaimana kinerja implementasi suatu
kebijakan.– Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
implementasi kebijakan tersebut.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
11
Cara Mengungkapkan Masalah
• Data angka-angka statistik• Grafik• Gambar (foto-foto)• Peta
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
12
Sepuluh Propinsi Tertinggi dan TerendahBerdasarkan Siswa Putus Sekolah di SMK
Propinsi Terendah Propinsi TertinggiRiau 0,73 Sulut 3,58Bali 0,95 Jambi 3,19NTB 0,94 Kalsel 2,35Kepri 1,00 Malut 2,29Banten 1,06 Kalteng 2,28Kaltim 1,07 Sultra 2,26Sumsel 1,14 Sulteng 2,06DKI 1,19 Sulsel 2,06Lampung 1,32 Maluku 1,92Jateng 1,35 Kalbar 1,89
Sumber : Survei Dasar Pendidikan Nasional 2003Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
13
0 1 2 3 4
RiauBaliNTB
KepriBantenKaltim
SumselDKI
LampungJateng
BengkuluJabar
GorontaloJatim
SumutDIY
PapuaBabel
NTTSumbarKalbarMalukuSulteng
SulselSultra
KaltengMalut
KalselJambiSulut
Indonesia
Prop
insi
Proporsi Siswa Putus Sekolah
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
14
4.864.904.924.924.94
5.035.085.135.155.18
5.265.295.295.305.335.345.365.375.435.485.485.535.545.56
5.635.645.65
5.805.81
6.025.39
4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50
Nusa Tenggara BaratPapua
GorontaloJambi
BengkuluDKI Jakarta
Kalimantan BaratRiau
Nusa Tenggara TimurSulawesi Tenggara
Sumatera UtaraKalimantan Selatan
BaliMaluku
LampungKalimantan Timur
Kalimantan TengahSumatera Selatan
Jawa BaratBanten
Kepulauan RiauJawa Tengah
Jawa TimurSumatera Barat
Sulawesi SelatanDI Yogyakarta
Bangka/BelitunggMaluku Utara
Sulawesi UtaraSulawesi Tengah
INDONESIA
Pro
pin
si
Nilai UANErwan Agus Purwanto-Marlan
Hutahaean15
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
16
Persoalan Implementasi DalamMengatasi Penebangan Liar
• Dengan luas hutan secara keseluruhan sekitar 108 jutaha, Indonesia adalah negara yang kaya hutan danmenguasai sumberdaya alam yang strategik bagipembangunan nasional. Di pihak lain, DepartemenKehutanan Indonesia memperkirakan bahwa lajudeforestasi di negeri ini mencapai 2,1 juta ha per tahunselama dasawarsa terakhir ini. Tak mengherankanapabila sebuah tim ilmuwan Italia yang meneliti citrasatelit telah memprediksi bahwa segenap hutan dataranrendah Sumatera akan hilang pada 2005, sementarasemua hutan di Kalimantan akan lenyap pada 2010.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
17
Fungsi Data dalam PerumusanMasalah
• Meyakinkan bahwa masalahnya layakuntuk diteliti
• Mengarahkan fokus penelitian• Mengarahkan cara mencari data dan
menganalisis selanjutnya
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
18
Sumber-sumber Data yang DapatDipakai
• Dokumen program, biasanyamencantumkan indikator-indikatorkeberhasilan program
• Laporan kemajuan• Data sekunder• Laporan statistik• Survey
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
19
Variabel-variabel pokok
• Secara sederhana dua hal yang ingindijelaskan dalam studi implementasi dapatdirumuskan sebagai hubungan causalitasantara IV ----- DV– DV: kinerja implementasi kebijakan yang
merupakan perbandingan antara policyoutcomes dengan policy goals
– IV: faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjaimplementasi kebijakan
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
20
Bagaimana Menguji Hubungantersebut
• Case study• Comparative study• Survey
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean
21