Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 1 BAB I PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAH AASHTO T-265-79 : ASTM D-2216-71 1.1. Tujuan : Percobaan ini bertujuan untuk memeriksa kadar air suatu contoh tanah. Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang dikandung tanah dengan berat kering tanah, yang dinyatakan dalam persen (%). 1.2. Peralatan : 1. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105° - 110°C. 2. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya : a. 0,01 gram - untuk berat minimum 10 gram, b. 0,10 gram - untuk berat minimum 100 gram, c. 1,00 gram - untuk berat minimum 1000 gram, 3. Desikator. 4. Cawan timbang tertutup dari gelas atau logam tahan karat. 1.3. Benda Uji : Jumlah bahan (benda uji) yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air tergantung pada ukuran butir maximum dari contoh yang diperiksa dengan ketelitian sebagai berikut : Ukuran Butir Maksimum Jumlah Benda Uji Ketelitian (3/4)” Lewat saringan No.10 Lewat saringan No.40 1.000 gram 100 gram 10 gram 1,00 gram 0,10 gram 0,01 gram
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 1
BAB I
PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAH
AASHTO T-265-79 : ASTM D-2216-71
1.1. Tujuan :
Percobaan ini bertujuan untuk memeriksa kadar air suatu contoh tanah.
Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang dikandung tanah
dengan berat kering tanah, yang dinyatakan dalam persen (%).
1.2. Peralatan :
1. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105° - 110°C.
2. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya :
a. 0,01 gram - untuk berat minimum 10 gram,
b. 0,10 gram - untuk berat minimum 100 gram,
c. 1,00 gram - untuk berat minimum 1000 gram,
3. Desikator.
4. Cawan timbang tertutup dari gelas atau logam tahan karat.
1.3. Benda Uji :
Jumlah bahan (benda uji) yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air
tergantung pada ukuran butir maximum dari contoh yang diperiksa dengan
ketelitian sebagai berikut :
Ukuran Butir Maksimum Jumlah Benda Uji Ketelitian
(3/4)”
Lewat saringan No.10
Lewat saringan No.40
1.000 gram
100 gram
10 gram
1,00 gram
0,10 gram
0,01 gram
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 2
1.4. Prosedur Percobaan :
1. Membersihkan dan mengeringkan cawan timbangan, kemudian
menimbang dan mencatat beratnya (W1).
2. Memasukkan contoh tanah (basah) kedalam cawan timbangan.
Kemudian menimbang bersama tutupnya (W2).
3. Memasukkan cawan bersama tanah dalam keadaan terbuka kedalam oven
(105°C - 110°C) selama 16 – 24 jam.
4. Mengambil cawan dengan tanah kering dari oven, mendinginkan dalam
distikator. Menutup cawan setelah dingin.
5. Menimbang cawan tertutup bersama tanah kering (W3).
1.5. Prosedur Perhitungan :
Kadar air W (%) = kering tanahberat
airberat x 100%
W = W1-W3
W3-W2 x 100% (dua angka dibelakang koma) ..................... (1.1)
Catatan :
1. a. Bila diragukan setelah 24 jam tanah mungkin belum kering,
pengeringan tanah dilanjutkan beberapa jam dan pada penimbangan 2
kali yang berurutan beratnya harus tidak kurang lagi (maximum
selisih 0,1 persen)
b. Untuk tanah yang mudah terbakar seperti tanah yang mengandung
bahan organik atau mengandung gips. Menggunakan temperatur oven
sekitar 60°C - 80°C. Waktu pengeringan akan lebih dari 24 jam dan
menggunakan cara seperti tersebut pada 1.a.
2. Pemeriksaan kadar air tanah, selain dilakukan pada tanah asli juga
merupakan pelengkap dari percobaan-percobaan lain seperti percobaan
pemadatan, batas-batas atterbert, konsolidasi dan lain sebagainya.
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 3
3. Pemeriksaan kadar air sebaiknya dilakukan secara double, yaitu
digunakan dua benda uji dengan dua cawan, yang hasilnya harus hampir
sama, yang kemudian harganya dirata-ratakan. Jika selisih harga kedua
percobaan terlalu berbeda, harus diulang.
4. Membuat kesimpulan dari hasil pengujian.
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNPAR
PEMERIKSAAN KADAR AIR
ASTM D 2216 – 71
LOKASI
NO. CONTOH
KEDALAMAN
TANGGAL TEST
: BUKIT RAWI
: 1
: 30-40 cm
: 24 Januari 2014
DIKERJAKAN
DIPERIKSA
KETERANGAN
PARAF
: Samuel Exaudy
:
:
:
Nomor Cawan I II
Berat cawan kosong (W1) (gr) 14,9 14,5
Berat cawan + tanah basah (W2) (gr) 75 74
Berat cawan + tanah kering (W3) (gr) 67,3 66,2
Berat air (W4 = W2 – W3) (gr) 7,7 7,8
Berat tanah kering (W5 = W3 –
W1) (gr) 52,4 51,7
Kadar air (W = W4 / W5 x 100) (%) 14,69 15,08
Kadar air rata-rata (%) 14,88
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil kadar air 40,538 %. Berdasarkan
kadar air ini tanah berbentuk padat. Tanah berbutir halus khususya tanah
lempung, akan banyak dipengaruhi oleh air, sehingga partikel air dengan mineral-
mineral lempung saling terikat satu sama lain.
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 5
BAB II
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME
2.1 Tujuan:
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui berat isi, angka pori, derajat
kejenuhan suatu sampel tanah.
2.2 Alat danBahan :
1. Ring berat isi
2. Jangka sorong
3. Oven
4. Desikator
2.3 Prosedur Percobaan :
1. Membersihkan ring berat isi yang akan digunakan.
2. Mengukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka
sorong.
3. Menimbang ring tersebut dengan ketelitian 0,01 gram.
4. Memasukkan sampel tanah kedalam ring langsung dari tabung sampel
tanah dari alat Extruder.
5. Meratakan permukaan tanah di kedua ujung ring dengan pisau
pemotong.
6. Membersihkan bagian luar ring ,lalu menimbang kembali..
7. Memasukkan ring yang berisi sampel tanah tersebut kedalam oven
dengan suhu 110˚C selama 24 jam.
8. Memasukkan kedalam desikator sampaidingin, lalu menimbang
kembali.
9. Melakukan perhitungan sesuai dengan format laporan yang tersedia.
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 6
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNPAR
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME, ANGKA PORI & DERAJAT
KEJENUHAN
ASTM D 2216 – 71
LOKASI
NO. CONTOH
KEDALAMAN
TANGGAL TEST
: BUKIT RAWI
: 1
: 30-40 cm
: 24 Januari 2014
DIKERJAKAN
DIHITUNG
KETERANGAN
PARAF
: Samuel Exaudy
:
:
Sampel Ke I II Rata-rata
Berat tanah basah gram 150,6
Volume tanah basah cc 65,8
Berat volume tanah basah 𝛾𝑡 gram/cc 2,28
Kadar Air (%) 15,95
Berat volume tanah kering 𝛾𝑑 gram/cc 1,97
Berat Jenis (Gs) 2,48
Angka Pori (e) 0,26
Derajat Kejenuhan (S) (%) 15,71
Porositas (n) (%) 20,41
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan pemeriksaan berat volume di dapat nilai berat
volume tanah basah = 2,28 gr/cc, berat volume tanah kering = 1,97 gr/cc, kadar air
(w) = 15,95 %, Porositas (n) = 20,41 %, Angka pori (e)=0,26. yang berarti
keadaaan tanah lembab.
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 7
BAB III
PEMERIKSAAN BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)
AASHTO T-100-82 ; ASTM D-854-72
3.1. Tujuan :
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis tanah yang
mempunyai butiran lewat saringan no.4 dengan piknometer. Berat jenis
tanah adalah perbandingan antara berat butiran tanah dengan berat air suling
dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
3.2. Peralatan :
a. Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan
kapasitas minimum 500 ml.
b. Desikator.
c. Oven yang suhunya dapat diatur konstan (110 + 5) °C.
d. Bak Perendam.
e. Botol berisi air suling.
f. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
g. Pompa hampa udara (vacum, 1 – 1½ PK) atau tungku listrik (hotplate).
h. Termometer ukuran 0 - 50°C dengan ketelitian 1°C.
i. Saringan No.4, No.10, No.40 dan penadahnya.
3.3. Bahan :
Benda uji harus disiapkan sebagai berikut :
a. Menyaring bahan yang akan diperiksa dengan saringan no.4 dan
penadahnya. Untuk pemeriksaan berat jenis yang akan dipakai sebagai
pembantu untuk pemeriksaan analisa hidrometer, contoh harus dipilih
yang melalui saringan no.10 atau no.40
b. Mengeringkan benda uji pada temperatur 105°C- 110°C dan
mendinginkan dalam disikator.
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 8
c. Memecahkan gumpalan–gumpalan tanah dengan menggarus dalam
mortar dengan pestel (penumbuk/penggerus) dengan kepala terbungkus
karet/palu karet, sehingga butiran-butiran tidak rusak.
3.4. Pelaksanaan Pemeriksaan :
a. Mencuci piknometer dengan air suling dan keringkan, menimbang
piknometer kosong dan tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram (W1).
b. Memasukkan benda uji (contoh tanah kering) ke dalam piknometer dan
menimbang bersama tutupnya (W2).
c. Menambahkan air suling sehingga piknometer terisi duapertiga. Untuk
bahan yang mengandung lempung, maka benda uji dapat didiamkan
selama paling sedikit 24 jam.
d. Mendidihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimum 10 menit,
dan memiringkan botol piknometer sekali-sekali, menambahkan air
secukupnya untuk membantu mempercepat pengeluaran udara yang
tersekap.
e. Pada saat menggunakan pompa vacum, tekanan udara didalam
piknometer atau botol ukur tidak boleh dibawah 110 mm Hg. Kemudian
mengisi piknometer dengan air suling dan membiarkan piknometer
beserta isinya untuk mencapai suhu konstan didalam bejana air atau
dalam kamar. Sebuah suhu konstan, air suling seperlunya sampai tanda
batas atau sampai penuh danmenutup piknometer, mengeringkan bagian
luarnya dan menimbang (W3). Mengukur suhu dari piknometer dengan
ketelitian 1°C.
f. Bila isi piknometer belum diketahui maka dapat menentukan isinya
dengan cara, mengosongkan piknometer dan membersihkan. Mengisi
piknometer dengan air suling yang suhunya sama, dengan ketelitian 1°C
dan memasang tutupnya. Mengeringkan bagian luarnya, menimbang dan
mengoreksi terhadap suhu (W4).
Laporan Mekanika Tanah Kelompok 10 Page 9
3.5. Perhitungan :
1. Menghitung berat jenis contoh dengan rumus dibawah ini :