Top Banner
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH Oleh : Andori
42

Materi Semnas UNNES 2013

Oct 24, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Oleh : Andori PANDANGAN TERHADAP GURU BKTidak diberi jam masuk kelasTidak diikut sertakan dalam kepanitiaan penerimaan siswa baruTidak diikut sertakan dalam penjurusan kelasBertugas sebagai petugas absensiBerfungsi menyelesaikan semua masalah siswa dan sekolahJaga di depan pintu gerbang saat jam masuk sekolahSering dianggap guru yang santaiSETELAH ADANYA KURIKULUM 2013Diberi jam masuk kelasDisertakan dalam kepanitiaan PPDB dan menjadi koordinator peminatanSudah mulai di padang eksistensinya dalam pekerjaan

POSISI BIMBINGAN DAN KONSELINGKONSELING ADALAH PENDIDIKANDi Indonesia gerakan Bimbingan dan Konseling (BK) sejak awalnya berorientasi pendidikan. Dalam implementasi Kurikulum 2013 peranan pelayanan BK perlu difokuskan sehingga benar-benar mampu menunjang pengembangan potensi peserta didik secara optimal. Dalam hal ini dikonsepsikan bahwa pelayanan BK benar-benar sepenuhnya berada di wilayah pendidikan. Konsepsi ini diperkuat khususnya dalam rangka mensukseskan Kurikulum 2013 yang lebih memberdayakan upaya pendidikan melalui proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik dalam berdinamika berfikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab ( BMB3)Konselor adalah PendidikUndang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional secara legal menyebutkan bahwa konselor adalah pendidik.Lebih jauh,status Konselor sebagai pendidik itu ditegaskan bahwa posisinya adalah sebagai tenaga profesional, sebagaimana dikemukakan :Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi ( Ps 39 ayat 2)Konselor adalah pendidik yang berkinerja melakukan proses pembelajaran :Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ( UU No 20/2003 Tentang SPN . Ps 1 Butir 20 )A1A2BPelayanan PENGAJARANPelayanan KONSELINGPelayanan Administrasi/PengelolaanPelayanan PEMBELAJARANPELAYANAN KONSELING PADA SATUAN PENDIDIKANPELAYANAN KONSELING PADA SATUAN PENDIDIKAN

Berbasis Mata PelajaranKinerja Guru:Pelayanan PengajaranKinerja Konselor : Pelayanan BKTerwujudnya pribadi yang utuh, berkembang optimal, tangguh, mandiri, dan mammpu mengendalikan diriBerbasis Kondisi kehidupanPROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGKeterangan :Arah Pelayanan BKPelayanan DasarPelayanan PengembanganPelayanan TerapeutikPelayanan PeminatanPelayanan DiperluasBidang Pelayanan BKPelayanan Pengembangan PribadiPelayanan Pengembangan SosialPelayanan Pengembangan BelajarPelayanan Minat karir/jabatan

4CDEAB23P1PELAYANAN BK (MENYELURUH)FUNGSI, PRINSIP DAN ASAS BKFUNGSI BKFungsi pemahamanFungsi pemeliharaan dan pengembangan kemampuan belajarFungsi pencegahanFungsi pengentasanFungsi advokasi

PRINSIP DAN ASAS BKPrinsip-prinsip pelayanan BK berkenaan dengan kondisi diri peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan, mengacu pada pelayanan yang efektif dan efisien, untuk berkehidupan yang cerdas dan berkarakter.Asas-asas pelayanan BK meliputi : Asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian,alih tangan kasus, dan Tut Wuri Handayani

Format LayananIndividualKelompokKlasikal PROGRAM LAYANAN BKProgram tahunanProgram semesteranProgram bulananProgram mingguanProgram harianVOLUME, WAKTU DAN TEMPAT KEGIATANVolumeVolume kegiatan mingguan Guru BK atau Konselor disusun dengan memperhatikanJumlah jam pembelajaran wajib, sesuai peraturan yang berlaku, yaitu 18-24 jam pembelajaran permingguSatu kali kegiatan layanan atau pendukung BK ekuivalen dengan 2 jam pembelajaranKegiatan pelayanan BK, baik berupa layanan/maupun pendukungnya, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar jam pembelajaran dalam 1 minggu dihitung ekuivalensinya dengan jam pembelajaran mingguan

Waktu dan TempatSemua kegiatan mingguan (kegiatan layanan dan/atau pendukung BK) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)Program pelayanan BK pada masing-masing satuan pendidikan dikelola oleh guru BK atau Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mata mensinkronisasikan program pelayanan BK dengan kegiatan pembelajaran pelajaran dan kegiatan ekstrakulikuler dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.

PELAKSANA PELAYANANPelaksana Pelayanan BK pada SMA/SMK.Pada satu SMA/SMK diangkat sejumlah guru BK atau Konselor dengan rasio 1:150 (satu guru BK atau Konselor melayani 150 orang siswa) pada setiap tahun ajaran.Jika diperlukan guru BK atau Konselor dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan peserta didik dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.

PENILAIAN, PENGAWASAN DAN PEMBINAANPenilaianPenilaian prosesPenilaian hasilPenilaian segera (LAISEG)Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN)Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG)PELAYANAN BK MENYELURUH21MateriLayananJenis LayananBMB3AKURSKegiatan PendukungMANAJEMEN PELAYANAN BKManajemen BK pada Satuan PendidikanManajemen pelayanan BK paad satuan-satuan pendidikan merupakan bagian integral dari manajemen pendidikan pada satuan pendidikan yang dimaksud. Dalam hal ini manajemen pelayanan BK terwadahi dalam Unit Pelayanan BK (UPBK).

PROGRAM

PROGRAM

BK

BK

BK

BK

P3M-T

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELINGProgram peminatan Mengarahkan minat studi peserta didik sebagaimana dimungkinkan oleh konstruk dan isi kurikulum yang berlaku. Program ini mengacu kepada optimalisasi pengembangan potensi peserta didik dan kondisi penunjang yang ada terkait dengan diri pribadi peserta didik,

ASPEK ARAH PEMINATANPotensi dasar umum (kecerdasan)Bakat, minat, dan kecenderungan pribadiKonstruk dan isi kurikulum prestasi hasil belajarKetersediaan fasilitas satuan pendidikanDorongan moral dan finansialLANGKAH POKOK PELAYANAN PEMINATANLANGKAH PERTAMA: pengumpulan data dan informasiLANGKAH KEDUA: layanan informasi/ orientasi arahLANGKAH KETIGA: identifikasi dan penetapan arah peminatanLANGKAH KEEMPAT: penyesuaianLANGKAH KELIMA: monitoring dan tindak lanjut1. Pengumpulan dataData pribadi siswa : kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat dan minat serta kecenderungan potensi.KeluargaKondisi lingkunganMata pelajaran wajib dan pilihanSistem pembelajaran, termasuk Sistem Kredit Semester (SKS)Informasi pekerjaan/karirBahan informasi karirBahan informasi pendidikan lanjutanData kegiatan belajarData hasil belajarData khusus tentang siswa.

2. Informasi peminatanSekolah ataupun program yang sedang mereka ikuti dan setamat dari sekolah atau selepas dari kelas yang mereka duduki sekarang.Kurikulum dan berbagai mata pelajaran baik yang wajib maupun pilihan yang diikuti siswa, terutama berkenaan dengan pilihan arah minat kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, pendalaman mata pelajaran serta lintas mata pelajaran.Informasi tentang karir atau jenis pekerjaan yang perlu dipahami dan/atau yang dapat dijangkau oleh tamatan pendidikan yang sedang ditempuh sekarang, terutam berkenaan dengan peminatan kejuruan.Informasi tentang studi lanjutan setamat pendidikan yang sedang ditempuh sekarang.

3. Identifikasi dan penetapan peminatanLangkah ini terfokus pada kecocokan antara kondisi pribadi siswa dengan syarat-syarat atau tuntutan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran pilihan dan/atau sekolah/madrasah, arah pengembangan karir, kondisi orang tua dan lingkungan pada umumnya, terutama dalam rangka peminatan akademik, kejuruan, pendalaman mata pelajaran, lintas minat mata pelajaran dan studi lanjutan.4. Penyesuaian Langkah ketiga di atas dapat menghasilkan pilihan arah peminatan kelompok mata pelajaran atau mata pelajaran yang tepat bagi siswa dan orang lain yang berkepentingan (terutama orang tua), atau pilihan yang tepat bagi siswa tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya. Apabila ketidakcocokan itu terjadi maka perlu dilakukan peninjauan kembali melalui layanan konseling perorangan baik dan layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan baik terhadap siswa dan/ataupun orang tuanya.

5. Monitoring dan tindak lanjutGuru BK atau Konselor, Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wali Kelas memonitor penampilan dan kegiatan peserta didik asuhnya secara keseluruhan dalam menjalani program pendidikan yang diikutinya, khususnya berkenaan dengan peminatanyang dipilihnya. Alternatif pelaksanaan peminatanAlternatif pertama, yaitu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Alternatif ini memiliki efisiensi kerja sebab sekali bekerja sekalgus dapat 2 (dua) hasil, yaitu proses penerimaan peserta didik baru dan sekaligus pemilihan/penetapan peminatan dapat terselesaikan.Alternatif kedua, yaitu proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik dilaksanakan pada minggu pertama awal tahun pelasjaran baru. Pelaksanakan pemilihan dan penetapan peminatan ini dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor bekerjasama dengan pendidik lainnya dan tenaga kependidikan yang ada. Peminatan bersamaan PPDBMenetapkan kuota peserta didik dan bidang peminatan yang akan diselenggarakan.Menetapkan syarat pendaftaran sebagai calon peserta didik baru.Menetapkan komponen dan kriteria peminatan belajar bagi peserta didik baru.Mengumumkan kuota, bidang peminatan belajar, syarat pendaftaran calon peserta didik baru, syarat pendaftaran ulang peserta didik baru, tata tertib sekolah dan waktu mulainya pembelajaran tahun pelajaran baru kepada calon peserta didik baru atau masyarakat luas melalui papan pengumuman di sekolah, media cetak setempat, dan website sekolah.Menfasilitasi dan menugaskan guru BK atau Konselor untuk melaksanakan tugas program peminatan peserta didik yang meliputi pemilihan dan penetapan, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi, dan tindak lanjut.

Peminatan pasca PPDBMemberikan informasi dan orientasi tentang macam dan kuota peminatan,mekanisme,komponen dan kriteria yang digunakan dalam pemilihan dan penetapan, kriteria penetapan.Menyiapan dan menggunakan instrumen dan atau format peminatan untuk mengumpulkan data peminatan peserta didik dan orang tuanya.Mengumpulkan data peminatan peserta didik baik data dokumentasi, observasi maupunwawancara, serta analisis data peminatan yang terkumpul.Menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan hasil analisis.Melayani konsultasi peminatan bagi peserta didik dan atau orang tua.Mengelompokkan rombongan belajar berdasarkan peminatan peserta didik dan satuan kelas.

Kendala pelaksanaan kurikulum 2013Pemahaman Guru BK/Konselor terhadap kurikulum 2013 masih kurangKondisi sekolah banyak yang belum mendukungWaktu Pelaksanaan Peminatan terlalu singkatPandangan masyarakat masih negatif terhadap perubahan

Solusi Sosialisasi Kurikulum 2013 terus jalankan sampai menjangkau semua tenaga pendidik dan kependidikan diantaranya Kepala Sekolah, Guru dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah.Dilengkapinya sarana dan prasarana yang menunjang ketercapaian pelaksanaan Kurikulum 2013, diantaranya buku pegangan guru dan murid untuk semua mata pelajaran.Dibuat mekanisme yang lebih luwes, sehingga kekhawatiran guru berkaitan dengan tuntutan jam sertifikasi tidak mengganggu proses layanan peminatan.Diberi waktu khusus untuk peminatan ini yang lebih longgar, seperti pelaksanaan PPDB yang lebih awal.

TERIMA KASIHILOVEYOUPAPAITASAYANGPAPA SELALU