SEJARAH ISLAM
PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA
A. WAKTU KEDATANGAN
1. ABAD KE-7 M ( ABAD 1 H) Berita Cina (Dinasti T-ang) : Orang
Ta-shih (orang Arab) mengurungkan niatnya menyerang Holing (Ratu
Shima) tahun 674 karena pemerintahannya keras.Embrio (Fatimah binti
maemun. )1082.
2. ABAD KE-13 M (Samudera) Akibat runtuhnya Dinasti Abbasiyah
oleh Hulagu Tahun 1258 Berita Marco Polo Tahun 1292 Nisan Kubur
Sultan Malik as Saleh tahun 1297
3. Abad ke-7 s.d. abad ke-13 Kedatangan dan terbentuknya
masyarakat muslim disebabkan arus penyebaran d. an kedatangan
ajaran Tasawuf.
B. Tahapan Proses islamisasi
1. Abad ke-7 M (Masa Sriwijaya) : abad permulaan kedatangan dan
hubungan pedagang muslim dengan sebagian kecil daerah di Indonesia
melalui selat Malaka.2. Abad ke-7 s.d abad ke-13 : Proses
penyebaran 3. Abad ke-13 dan seterusnya : Proses Pengembangan ke
daerah daerah lain dan terbentuk kerajaan.
C. GOLONGAN PEMBAWA ISLAM
1. Orang Arab : mendasarkan pada Berita Cina2. Orang Gujarat
India : mendasarkan pada pendapat Snouck Hurgronje Cerita Populer
tentang Nabi lebih dekat dengan cerita di India (Syiah di India)
Nisan Malik as Saleh dan Nisan-nisan yang lain yang terbuat dari
pualam dibuat dari Cambay Gujarat.
3. Orang Benggala : pendapat SQ Fatimah mendasarkan pada berita
Tome Pires serta aliran Tasawuf yang masuk ke Indonesia (SUMA
ORIENTAL)
D. Saluran Islamisasi
1. Perdagangan Interaksi antara pedagang Islam dengan pedagang
Muslim nusantara Dipesisir pantai Utara Jawa banyak didatangi oleh
orang Persi, Arab, Gujarat, Bengali, Malaya, dll yang kebanyakan
muslim. Dipercepat situasi kondisi politik kerajaan yang mengalami
kekacauan Para pedagang muslim menetap di perkampungan sendiri yang
namanya pekojan
2. Perkawinan Pedagang tersebut kebanyakan kaya dan kadang
pandai. Adapula yang menjadi penguasa pelabuhan Syahbandar sehingga
menarik wanita lokal (bangsawan dan biasa). Pedagang banyak yang
tidak membawa istri kemudian menikah dengan menggunkan hukun islam.
Dengan perkawinan komunitasnya semakin luas, sehingga islam
menyebar ke berbagai daerah. Islam menyebar dengan cepat bila
istrinya dari keluarga saudagar, ulama, atau bangsawan.
3. Tasawuf Mereka adalah para pengembara Setelah jatuhnya
kekhalifan Bahgdad tahun 1258, Islam terpecah ada yang Islam Arab,
Islam Persia, dan Islam Turki. Pada masa ini Sufi menjadi institusi
yang stabil dan disiplin. Mereka beralfiliasi derngan kelompok
pedagang dan pengrajin. Afiliasi ini memungkinkan mereka melakukan
perjalanan dari pusat muslim ke feri-feri pada abad ke-11 Jatuhnya
kekahlifan Abbasiyah pada abad ke-11 mendorong munculnya lembaga
non politik. Mereka mengembara mengbnagkan Islam. Eksodus ini
selain di Bahgdad juga di Persia Islam yang datang ke nusantara
adalah islam kaum sufi yang cendrung tasawuf Membentuk kehidupan
sosial : antara abad ke-13 s.d. ke-18 Mereka berinteraksi dengan
saudagar dan serikat tukang kerajinan Mahir dengan soal magis dan
memadukan anasir kebudayaan pra islam dengan islam. Keunggulan
dalam kebajikan dan kekuatan magis. Tokohnya Hamzah Fansuri, Syeh
Lemah abang, Syamsudin, Sunan Panggung Mereka mengajarkan teosofi
sinkretik yang kompleks, mereka menguasai ilmu magis dan memiliki
kekuatan untuk meyembuhkan. Mereka mempunyai kontinuitas dengan
masa silam dan menggunkana kebudayaan pra islam dalm konteks islam
Mereka kawin dengan puteri bangsawan
4. Pendidikan Pesantren / pondok Pesantren Sunan Ampel (raden
Rahmat) di Ampel Denta Surabaya. Pesantren Sunan Giri
5. Kesenian Seni Bangunan : Masjid Kuno Demak, Sendang Duwur
Agung di Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, dll Seni Pahat
atau Ukir : Mihrab dengan lengkung pola kalamakara, ukiran pola
teratai. Seni Tari Gamelan pada saat Seni Musik Sekaten (Maulid
Nabi)Debus, Wayang, Seni Sastra: Primbon yang disusun oleh sunan
Bonang, Hikayat-hikayat, dll.
6. Saluran PolitikDi Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan
rakyat memeluk islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu.
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam di daerah
ini. Baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia bagian Timur,
demi kepentingan politik, kerajaan islam memerangi kerajaan non
islam. Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik
penduduk kerajaan bukan islam masuk islam.
Beberapa kerajaan islam antara lain1. Kerajaan pasai2. Aceh
Darussalam3. Kerajaan Demak4. Kerajaan Pajang5. Kerajaan Mataram6.
Kerajaan Cirebon7. Kerajaan Banten8. Kerajaan Banjar di Kalimantan
Selatan9. Kutai di Kalimantan Timur10. Maluku11. Sulawesi
(Gowa-Tallo, Bone, wajo, Soppeng, Luwu).
Pola pembentukan Budaya dalam Proses pembentukan negara /
Kerajaan Islam1. Pola Samudera PasaiDari negara Segmenter ke negara
yang terpusat. Kerajaan ini awalnya tidak berhadapan dengan negara
yang belum ditundukkan dan diislamkan dari pedalaman tapi harus
menyelesaikan pertentangn politik dan keluarga yang berkepenjangan.
Sebagai pusat penyebaran agama. Samodera pasai memiliki kebebasan
budaya untuk memformulasikan struktur dan sistem kekuasaannya yang
mencerminkan gambaran tentang dirinya.2. Pola Sulawesi SelatanPola
islamisasi melalui konvesi kraton atau pusat kekuasaan. Pola ini
didahului oleh kerajaan islam di Malaka. Pola islamisasi
berlangsung dalam struktur negara yang memiliki basis legitimasi
geneologis.konversi agama menunjukkan kemampuan raja. Penguasa
terhindar dari penghinaan rakyatnya dalam masalah kenegaraan. Islam
tidak mengubab desa menjadi suatu bentuk baru dari organisasi
kekuasaan seperti yang terjadi di Samudera Pasai, Konversi agama
dijalankan tetapi pusat kekuasaan telah ada lebih dahulu. 3. Pola
JawaDi Jawa, Islam mendapatkan suatu sistem politik dan struktur
kekuasaan yang telah mapan berpusat di Majapahit. Ketika posisi
raja lemah, para pedagang di pesisir mendapat peluang untuk
menjauhkan diri dari kekuasaan raja. Mereka tidak hanya masuk islam
juga membangun pusat politik yang independen. Demak akhirnya
menjadi kerajaan menggantikan Majapahit. Demak tidak hanya menjadi
hegemoni politik tetapi menjadi jembatan penyeberangan islam yang
paling penting di Jawa. Tidak seperti pola pasai, islam mendorong
pembentukan negara yang supra desa, juga tidak seperti Gowa-Tallo,
kraton yang diislamkan, di Jawa tampil sebagai penantang untuk
kemudian mengambil alih kekuasaan yang ada. Jadi yang tampil adalah
suatu dilema kultural dari orang baru didalam bangunan politik yang
lama. Pola Aceh dan sulawesi merupakan pola pembentukan tradisi
yang integratif. Islam mengalami pembumian yang konsptual dan
struktural. Di Jawa, Demak tidak saja harus menghadapi masalahn
legitimasi politik, tetapi juga panggilan kultural untuk
kontinuitas. Tanpa itu dia tidak pernah diakui sebagai kraton
pusat. Konsep kekuasan yang lama yang lama harus tetap berlaku.
Raja menjadi pusat kekuasaan dan pusat alam semesta. Gelar
susuhunan dan panatagama mencerminkan ke arah tersebut. Hegemoni
politik jawa bergeser dari pesisir ke pedalaman. Perpindahan kraton
menyebabkan tiga lembaga utama : Kraton sebagai pusat kekuasaan,
pasar-Pesantren sebagai pusat keagamaan terpisah. Untuk memantapkan
diri sebagai hegemoni politik, pasar dan pesantren di perangi.
Menurut Azyumardi Azra:1. Tempat asal kedatangan2. Para
pembawa3. Waktu kedatangan
Tempat asal Kedatangan1. Sarjana Belanda Pijnapel memandang
islam dari Benua India (Malabar dan Gujarat), bukan dari Persia
atau Arab2. Snouck Hurgronye : setelah Islam di Benua India (india
Selatan), Mereka menjadi perantara antara Timur Tengah dengan
nusantara. Lalu disusul oleh orang Arab yang bergelar sayyid dan
syarif yang merupakan keturunan nabi. Pada abad ke-123. Moquette
(Belanda) : Islam Nusantara dari Gujarat mendasrkan pada batu nisan
di pasai 1428 M yang mirip dengan maulana malik Assalih di Gresik
tahun 1419 yang sama dengan di Cambay Gujarat. Yang didukung oleh
banyak sarjana (Kern, Winsted, Bousquet, Vlekke, Gonda, Shrieke,
Hall)4. Fatimi memandang batu nisan di atas bentuk dan gaya batu
nisan mirip batu nisan di Bengal, termasuk batu nisan Siti Fatimah
di Leran Gresik 1082 M5. Tetapi islam di Bengal itu bermahzab
hanafi, padahal di nusantara bermahzab syafiii.6. Teori Marrison
menyebut kalau Islam dari dari Gujarat atau Bengal, padahal pada
masa Islamisasi di Samudera Pasai raja pertama wafat 1297, raja
beragama Hindu. Baru 1 tahun kemudian 1298 Gujarat dan Cambay
ditaklukkan kerjaan Islam. Dia menyebut Islam dari Coromandel akhir
abad ke13. 7. Pendapat Marrison ini mendukung Arnold yang menyebut
dari Coromandel dan Malabar karena ada persamaan mahzab fiqih yaitu
syafii. Selain Coromandel dan Malabar, Islam datang dari Arab abad
ke-7 dan ke-8 M. Mendasarkan pasa sumber Cina yang meneybut
pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab di pesisir pantai
sumatera ( Sriwijaya). 8. Teori Arab didukung oleh Crawfurd,
Nieman, dan de Hollander dan didukung oleh Hikayat Raja-Raja
Pasai.
Penyebar islam di Jawa adalah Maulana Malik As Ibrahim di
pesisri utara Jawa dan yang membujuk juga raja Majapahit
Vikramawardhana. Selain itu ada Raden Rahmat Putra seorang Dai Arab
di Campa (Sunan Ampel) yang dipandang sebagai pemimpjn wali
songo.
Menurut Azra :1, Islam dibawa langsung dari Arabia2. Islam
diperkenalkan oleh para guru dan penyiar profesional3. Mula-mula
yang masuk adalah penguasa4. Penyebar Islam pada abad ke-12 dan
ke-13.
Ringkasan buku pendukung sejarah Islam
1. Dr. Badri Yatim, M.A. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta
: PT. RajaGrafindo persada
A. KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIAPedagang pedagang muslim asal
Arab ,Persia ,dan India sampai ke kepulauan Indonesia untuk
berdagang sejak abad ke 7M. Tahun 674 M, ada koloni Arab di
Barus,barat laut Sumatra (J.C Van Leur).Masa dinasti Tang (abad ke
9-10) orang-orang Ta-Shih sudah ada di Kanton dan Sumatra. Ta-Shih
adalah sebutan untuk orang Arab dan Persia yang sudah menjadi
muslim (berita Cina)Perdagangan Internasional di wilayah Asia
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Bani Umayah di wilayah Asia
bagian barat,Cina oleh dinasti Tang di wilayah Asia bagian
timur,dan Sriwijaya di wilayah bagian tenggara.Dari berbagai macam
informasi tersebut,belum ada informasi mengenai penduduk pribumi
yang masuk Islam. Mereka (pera pedagang muslim) dimungkinkan hanya
menunggu saat yang tepat (angin) untuk pergi berlayar kembali. Baru
pada sekitar abad 13 M terdapat adanya masyarakat muslim di Samudra
Pasai,Perak, Palembang. Sedangakan di Jawa adanya Islam dimulai
sejak ditemukan makam Fatimah Binti Maimun di Leran,Gresik tahun
1082 M dan makam Islam di Tralaya.Fase perkembangan Islam di
Indonesia :1. singgahnya pedagang-pedagang Islam di
pelabuhan-pelabuhan nusantara (sumber berita Cina)2. komunitas
Islam di beberapa daerah kepulauan nusantara (sumber berita Cina
dan makam Islam)3. berdirinya kerajaan Islam
B. KONDISI DAN SITUASI POLITIK KERAJAAN-KERAJAAN DI
INDONESIAMasuknya Islam ke daerah-daerah di Indonesia tidak dalam
waktu yang sama. Barawal dari Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7-10
M meluaskan wilayahnya yang meliputi selat Malaka yang merupakan
kunci bagi pelayaran dan perdagangan Internasional. Akhir abad ke
12 Sriwijaya memasuki masa kemundurannya. Ekspedisi pamalayu yang
dilakukan oleh kerajaan singasari mempercepat kemundurannya.
Daerah-daerah yang dikuasai Sriwijaya berlahan mulai melepaskan
diri. Hal ini dimanfaatkan oleh pedagan Islam untuk politik dan
perdagangan. Mereka mendukung kerajaan Samudra Pasai di Aceh.
Karena kekacauan dan perebutan kekuasaan maka kerajaan Singasari
dan penerusnya Majapahit tidak dapat mengontrol daerah Melayu dan
Malaka sehingga selat Malaka berkembang baik dibawah kerajaan
Samudra Pasai yang mencapai puncaknya pada abad 16 M. Di kerajaan
Majapahit mencapai puncaknya pada saat pemerintahan Haayam Wuruk
dan Gajah Mada berkuasa. Namun,setelah keduanya meninggal kerajaan
menjadi tidak stabil sampai tahun 1468 M mendapat sebuan dari
Kediri dan nama Majapahit tidak terdengar lagiC. MUNCULNYA
PEMUKIMAN-PEMUKIMAN MUSLIM DI KOTA-KOTA PESISIRMenjelang abad ke 13
M di pesisir Aceh sudah adaperkampungan muslim. Oleh karena
itu,kerajaan Islam pertama berada di Aceh. Diduga sudah ada
islamisasi di wilayah tersebut. Sementara itu proses islamisasi di
Jawa sedah ada sekitar abad ke 11 M. Buktinya adalah banyak
ditemukan nisan di Trowulan,Troloyo dan Gresik. Islam di Jawa pada
mulanya menyebar selama periode merosotnya Hindu-Budha. Islam
menyebar ke pesisir Jawa melalui hubungan perdagangan. Islam datang
ke Maluku abad ke 14 M sedangkan di Kutai dan sekiranya Islamisasi
terjadi sekitar tahun 1575 M. Sementara itu raja-raja Gowa dan
Tallo masuk Islam pada tanggal 22 September 1605 M
D. SALURAN DAN CARA-CARA ISLAMISASI DI INDONESIA1. Saluran
PerdaganganPada abad ke 7 hingga 16 M para pedagang muslim sudah
mulai gencar dalam perdagangan di wilayah Asia. Saluran Islamisasi
melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan
bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan (pemilik kapal dan
saham)2. Saluran perkawinanPara pedagang muslim menempati
perekonomian yang baik dibanding masyarakat pribumi. Oleh karena
itu,kebanyakan puteri-puteri masyarakat pribumi tertarik ingin
menjadi istri saudagar islam. Sebelum menikah mereka akan di
islamkan terlebih dahulu. Saluran islam melaui perkawinan ini
sangat menguntungkan apabila saudagar muslim menikah dengan anak
raja atau bangsawan karena mereka akan memepercepat proses
Islamisasi.3. Saluran TasawufDalam hal ini,para sufi mengajarkan
hal-hal yang mempunyai persamaan degan masyarakat pribumi masa
pra-Islam sehingga agama baru ini dapat mudah diterima.4. Saluran
PendidikanDalam saluran pendidikan banyak didirikan pesantren. Di
pesantren itu anak-anak di didik untuk menjadi guru agama,kiyai,dan
ulama yang setelah lulus akan berdakwah di daerahnya
masing-masing.5. Saluran KesenianIslamisasi yang paling terkenal
melalui kesenian ini adalah wayang oleh Sunan Kalijaga. Beliau
menyisipkan ajaran Islam di setiap pementasannya dan meminta para
penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.6. Saluran
PolitikDalam hal ini raja-raja sangat berperan penting dalam
prosesi Islamisasi begitu juga kerajaan Islam yang berperang
melawan kerajaan non-islam. Kerajaan yang menang akan meminta
kerajaan yang kalah untuk masuk Islam.
E. KERAJAAN-KARAJAAN ISLAM SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA
1. Samudera Pasai
Berdiri abad ke 13 dengan raja pertamanya Malik al-Shaleh
buktinya adalah nisan kubur yang terbuat dari batu granit asal
Samudera Pasai. Berdasarkan berita Cina dan pendapat Ibn Batutah
kerajaan Samudera Pasai ketika itu merupakan pusat studi agama
Islam dan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negeri Islam
untuk mendiskusikan berbagai masalah keagamaan dan keduniaan.
Kehidupan perkonomiannya berasal dari perdagangan dan pelayaran
yang menghasilkan pajak yang besar. Kerajaan Samudera Pasai
berlangsung sampai 1524 M dan ditaklukan oleh Portugis,selanjutnya
kerajaan Samudera Pasai berada dibawah pengaruh kesultanan Aceh,
Ali Mughyatsyah.
2. Aceh DarussalamKerajaan Acehberdiri menjelang keruntuhan
Samudera Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360
M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majapahit, dan sejak saat itu,
kerajaan Pasai terus mengalami kemudunduran. Diperkirakan,
menjelang berakhirnya abad ke-14 M, kerajaan Aceh Darussalam telah
berdiri dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang
dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1511 M) . Pada tahun
1524 M, Mughayat Syah berhasil menaklukkan Pasai, dan sejak saat
itu, menjadi satu-satunya kerajaan yang memiliki pengaruh besar di
kawasan tersebut. Bisa dikatakan bahwa, sebenarnya kerajaan Aceh
ini merupakan kelanjutan dari Samudera Pasai untuk membangkitkan
dan meraih kembali kegemilangan kebudayaan Aceh yang pernah dicapai
sebelumnya.Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup
Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat
Syah. Ketika Mughayat Syah naih tahta menggantikan ayahnya, ia
berhasil memperkuat kekuatan dan mempersatukan wilayah Aceh dalam
kekuasaannya, termasuk menaklukkan kerajaan Pasai. Saat itu,
sekitar tahun 1511 M, kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di Aceh
dan pesisir timur Sumatera seperti Peurelak (di Aceh Timur), Pedir
(di Pidie), Daya (Aceh Barat Daya) dan Aru (di Sumatera Utara)
sudah berada di bawah pengaruh kolonial Portugis. Mughayat Syah
dikenal sangat anti pada Portugis, karena itu, untuk menghambat
pengaruh Portugis, kerajaan-kerajaan kecil tersebut kemudian ia
taklukkan dan masukkan ke dalam wilayah kerajaannya. Sejak saat
itu, kerajaan Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh Darussalam dengan
wilayah yang luas, hasil dari penaklukan kerajaan-kerajaan kecil di
sekitarnya.Sejarah mencatat bahwa, usaha Mughayat Syah untuk
mengusir Portugis dari seluruh bumi Aceh dengan menaklukkan
kerajaan-kerajaan kecil yang sudah berada di bawah Portugis
berjalan lancar. Secara berurutan, Portugis yang berada di daerah
Daya ia gempur dan berhasil ia kalahkan. Ketika Portugis mundur ke
Pidie, Mughayat juga menggempur Pidie, sehingga Portugis terpaksa
mundur ke Pasai. Mughayat kemudian melanjutkan gempurannya dan
berhasil merebut benteng Portugis di Pasai.Kemenangan yang
berturut-turut ini membawa keuntungan yang luar biasa, terutama
dari aspek persenjataan. Portugis yang kewalahan menghadapi
serangan Aceh banyak meninggalkan persenjataan, karena memang tidak
sempat mereka bawa dalam gerak mundur pasukan. Senjata-senjata
inilah yang digunakan kembali oleh pasukan Mughayat untuk
menggempur Portugis.Ketika benteng di Pasai telah dikuasai Aceh,
Portugis mundur ke Peurelak. Namun, Mughayat Syah tidak memberikan
kesempatan sama sekali pada Portugis. Peurelak kemudian juga
diserang, sehingga Portugis mundur ke Aru. Tak berapa lama, Aru
juga berhasil direbut oleh Aceh hingga akhirnya Portugis mundur ke
Malaka. Dengan kekuatan besar, Aceh kemudian melanjutkan serangan
untuk mengejar Portugis ke Malaka dan Malaka berhasil direbut.
Portugis melarikan diri ke Goa, India. Seiring dengan itu, Aceh
melanjutkan ekspansinya dengan menaklukkan Johor, Pahang dan
Pattani. Dengan keberhasilan serangan ini, wilayah kerajaan Aceh
Darussalam mencakup hampir separuh wilayah pulau Sumatera, sebagian
Semenanjung Malaya hingga Pattani.Demikianlah, walaupun masa
kepemimpinan Mughayat Syah relatif singkat, hanya sampai tahun 1528
M, namun ia berhasil membangun kerajaan Aceh yang besar dan kokoh.
Ali Mughayat Syah juga meletakkan dasar-dasar politik luar negeri
kerajaan Aceh Darussalam, yaitu: Mencukupi kebutuhan sendiri,
sehingga tidak bergantung pada pihak luar. Menjalin persahabatan
yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.
Bersikap waspada terhadap negara kolonial Barat. Menerima bantuan
tenaga ahli dari pihak luar. Menjalankan dakwah Islam ke seluruh
kawasan nusantara.Sepeninggal Mughayat Syah, dasar-dasar kebijakan
politik ini tetap dijalankan oleh penggantinya.Dalam sejarahnya,
Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan di masa Sultan Iskandar Muda
Johan Pahlawan Meukuta Alam (1590-1636). Pada masa itu, Aceh
merupakan salah satu pusat perdagangan yang sangat ramai di Asia
Tenggara. Kerajaan Aceh pada masa itu juga memiliki hubungan
diplomatik dengan dinasti Usmani di Turki, Inggris dan Belanda.
Pada masa Iskandar Muda, Aceh pernah mengirim utusan ke Turki
Usmani dengan membawa hadiah. Kunjungan ini diterima oleh Khalifah
Turki Usmani dan ia mengirim hadiah balasan berupa sebuah meriam
dan penasehat militer untuk membantu memperkuat angkatan perang
Aceh.Hubungan dengan Perancis juga terjalin dengan baik. Pada masa
itu, Perancis pernah mengirim utusannya ke Aceh dengan membawa
hadiah sebuah cermin yang sangat berharga. Namun, cermin ini
ternyata pecah dalam perjalanan menuju Aceh. Hadiah cermin ini
tampaknya berkaitan dengan kegemaran Sultan Iskandar Muda pada
benda-benda berharga. Saat itu, Iskandar Muda merupakan
satu-satunya raja Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen (Aula Kaca)
di istananya yang megah, Istana Dalam Darud Dunya. Konon, menurut
utusan Perancis tersebut, luas istana Aceh saat itu tak kurang dari
dua kilometer. Di dalam istana tersebut, juga terdapat ruang besar
yang disebut Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung
300 ekor pasukan gajah, dan aliran sungai Krueng yang telah
dipindahkan dari lokasi asal alirannya.KetikaIskandar Mudameninggal
dunia tahun 1636 M, yang naik sebagai penggantinya adalahSultan
Iskandar Thani Ala al-Din Mughayat Syah(1636-1641M). Di masa
kekuasaan Iskandar Thani, Aceh masih berhasil mempertahankan masa
kejayaannya. Penerus berikutnya adalah Sri Ratu Safi al-Din Taj
al-Alam (1641-1675 M), putri Iskandar Muda dan permaisuri Iskandar
Thani. Hingga tahun 1699 M, Aceh secara berturut-turut dipimpin
oleh empat orang ratu. Di masa ini, kerajaan Aceh sudah mulai
memasuki era kemundurannya. Salah satu penyebabnya adalah
terjadinya konflik internal di Aceh, yang disebabkan penolakan para
ulama Wujudiyah terhadap pemimpin perempuan. Para ulama Wujudiyah
saat itu berpandangan bahwa, hukum Islam tidak membolehkan seorang
perempuan menjadi pemimpin bagi laki-laki. Kemudian terjadi
konspirasi antara para hartawan danuleebalang, dan dijustifikasi
oleh pendapat para ulama yang akhirnya berhasil memakzulkan Ratu
Kamalat Syah. Sejak saat itu, berakhirlah era sultanah di
Aceh.Memasuki paruh kedua abad ke-18, Aceh mulai terlibat konflik
dengan Belanda dan Inggris yang memuncak pada abad ke-19. Pada
akhir abad ke-18 tersebut, wilayah kekuasaan Aceh di Semenanjung
Malaya, yaitu Kedah dan Pulau Pinang dirampas oleh Inggris. Pada
tahun 1871 M, Belanda mulai mengancam Aceh atas restu dari Inggris,
dan pada 26 Maret 1873 M, Belanda secara resmi menyatakan perang
terhadap Aceh. Dalam perang tersebut, Belanda gagal menaklukkan
Aceh. Pada tahun 1883, 1892 dan 1893 M, perang kembali meletus,
namun, lagi-lagi Belanda gagal merebut Aceh. Pada saat itu, Belanda
sebenarnya telah putus asa untuk merebut Aceh, hingga akhirnya,
Snouck Hurgronye, seorang sarjana dari Universitas Leiden,
menyarankan kepada pemerintahnya agar mengubah fokus serangan, dari
sultan ke ulama. Menurutnya, tulang punggung perlawanan rakyat Aceh
adalah para ulama, bukan sultan. Oleh sebab itu, untuk melumpuhkan
perlawanan rakyat Aceh, maka serangan harus diarahkan kepada para
ulama. Saran ini kemudian diikuti oleh pemerintah Belanda dengan
menyerang basis-basis para ulama, sehingga banyak masjid dan
madrasah yang dibakar Belanda.Saran Snouck Hurgronye membuahkan
hasil: Belanda akhirnya sukses menaklukkan Aceh. J.B. van Heutsz,
sang panglima militer, kemudian diangkat sebagai gubernur Aceh.
Pada tahun 1903, kerajaan Aceh berakhir seiring dengan menyerahnya
Sultan M. Dawud kepada Belanda. Pada tahun 1904, hampir seluruh
Aceh telah direbut oleh Belanda. Walaupun demikian, sebenarnya Aceh
tidak pernah tunduk sepenuhnya pada Belanda. Perlawanan yang
dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat tetap berlangsung. Sebagai
catatan, selama perang Aceh, Belanda telah kehilangan empat orang
jenderalnya yaitu: Mayor Jenderal J.H.R Kohler, Mayor Jenderal
J.L.J.H. Pel, Demmeni dan Jenderal J.J.K. De Moulin.
F. TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI JAWA
1. Kerajaan Demak
Kerajaan Demakadalah kerajaanIslamterbesar di pantai utara Jawa
("Pasisir"). Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan
keadipatian(kadipaten) dari kerajaanMajapahit, dan tercatat menjadi
pelopor penyebaran agama Islam dipulau JawadanIndonesiapada
umumnya.Kerajaan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami
kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat
kerajaan. Pada tahun1568, kekuasaan Demak beralih keKerajaan
Pajangyang didirikan olehJaka Tingkir. Salah satu peninggalan
bersejarah Kerajaan Demak ialahMesjid Agung Demak, yang menurut
tradisi didirikan olehWalisongo.Lokasi keraton Demak, yang pada
masa itu berada di tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca
"Bintoro" dalambahasa Jawa), saat ini telah menjadi kotaDemakdiJawa
Tengah. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana
dikenal sebagaiDemak Bintara. Pada masa raja ke-4 ibukota
dipindahkan ke Prawata (dibaca "Prawoto") dan untuk periode ini
kerajaan disebutDemak Prawata.Pada saat kerajaan Majapahit
mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya
mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi
kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim
sebagai pewaris tahta Majapahit.Demak didirikan di perapat terakhir
abad ke-15, kemungkinan besar oleh seorang Tionghoa Muslim
bernamaCek Ko-po[1]. Kemungkinan besar puteranya adalah orang yang
olehTom PiresdalamSuma Oriental-nya dijuluki "Pate Rodim", mungkin
dimaksudkan "Badruddin" atau "Kamaruddin" dan meninggal sekitar
tahun 1504.Putera atau adik Rodim, yang bernamaTrengganabertahta
dari tahun1505sampai 1518, kemudian dari tahun 1521 sampai 1546. Di
antara kedua masa ini yang bertahta adalah iparnya, raja Yunus
dariJepara.Tradisi Jawa menceritakan bahwa pada masa itu, arus
kekuasaan mengerucut pada dua adipati,[rujukan?]yaitu Raden Patah
danKi Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan
dariWalisongo,Ki Ageng Penggingmendapat dukungan dariSyekh Siti
Jenar.Demak di bawahPati Unusadalah Demak yang berwawasannusantara.
Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang
besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan
pendudukan Portugis diMalaka. Dengan adanyaPortugisdi Malaka,
kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu
waktu.Trengganaberjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa
lainnya seperti merebutSunda KelapadariPajajaranserta menghalau
tentaraPortugisyang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527),
Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545),
danBlambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa
(1527, 1546). Panglima perangDemakwaktu itu adalahFatahillah,
pemuda asalPasai(Sumatera), yang juga menjadi menantu
rajaTrenggana. Trenggana meninggal pada tahun1546dalam sebuah
pertempuran menaklukkanPasuruan, dan kemudian digantikan olehSunan
PrawotoSuksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus.
Penunjukannya sebagai sunan ditentang oleh adik Trenggana,
yaituPangeran Sekar Seda Lepen. Dalam penumpasan pemberontakan,
Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Akan tetapi, pada
tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya dihabisi oleh
suruhanArya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya
Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya
Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, adipatiJepara, dan hal
ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhiArya
Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pengging.Arya Penangsang
akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan olehSutawijaya, anak
angkatJoko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan
kePajang, dan di sana ia mendirikanKerajaan Pajang.
2. Kerajaan PajangPajang merupakan daerah pengging bekas
kerajaan Majapahit. Jaka Tingkir adalah anak dari Kebo Kenanga atau
Ki Ageng Pengging. Ki Ageng Pengging adalah bupati di Pengging.
Setelah Demak terjadi perang saudara dan Jaka Tingkir lah yang
menjadi peredam konflik sebagai pihak ke-3. Setelah kematian
Prawoto dan Kalinyamat. Jaka Tingkir menyuruh Ki Ageng Panjawi, Ki
Ageng Pemanahan, Ngabei Loring Pasar, dan Juru Martani untuk
menyerang Arya Penangsang. Dengan kemenangan tersebut lalu
berpindahlah kekuasaan Demak ke Pajang yang dipimpin oleh Jaka
Tingkir atau Adiwijaya. Kemudian Ki Ageng Panjawi mendapat
kekuasaan di Jepara. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan mendapat tanah
Mataram yang kelak menjadi penguasa setelah
runtuhnyaPajang.Kerajaan Pajangyang dipimpin oleh Adiwijaya
berjalan lancar awalnya.Tapi keadaan berubah setelah Ki Ageng
Pemanahan yang diberi kekuasaan di tanah Mataram meninggal pada
tahun 1575 dan kekuasaan ditanah Mataram digantikan oleh anaknya
yaitu Sutawijaya atau Ngabei Loring Pasar.Sultan Pajangtelah
memberi hak otonomi kepada Mataram. Tetapi dengan syarat tiap tahun
harus sobo kePajangdengan membawa upeti.Pembangunan benteng
dilakukan di Mataram oleh perintah dari Sutawijaya. Dengan sibuk
mendirikan benteng, ia lupa sobo kePajang. Sutawijaya memang segan
untuk tunduk padaPajang, tapi dia masih takut pada Adiwijaya. Ki
Juru Martani membujuk agar Sutawijaya mau sobo kePajang. Tapi
Sutawijaya tidak memperdulikannya, bahkan Sutawijaya memerintahkan
rakyat Mataram untuk mencegat orang-orang Kedu dan Bagelan yang
membawa upeti untuk Pajang. Malah Sutawijaya yang menerima upeti
dan mengajak mereka berpesta. Mendengar hal tersebut, Adiwijaya
merasa marah dan beliau mengirimkan Ki Wilamarta dan Wuragil untuk
memanggil Sutawijaya dengan pesan agar Sutawijaya berhenti makan
minum dan mencukur rambutnya. Tapi dengan bengalnya Sutawijaya
menjawab katakana pada sultan Pajang bahwa aku masih doyan makan
dan minum, tentang perintah cukur, katakana bahwa rambut itu tumbuh
sendiri. Tentang sobo, katakana bahwa saya akan datang menghadap!.
Adiwijaya merasa sangat marah pada sikap Sutawijaya, tapi hal ini
tidak membuat Adiwijaya berniat langsung menggempur Mataram. Lalu
dipihak lain Raden Pabelan, putra bupati Mayang ketahuan mesum
dengan putri sekar kedaton. Lalu mendapat hukuman mati dan dibuang
ke Semarang. Mendengar hal tersebut Sutawijaya tidak terima bahwa
iparnya akan dihukum mati. Lalu Sutawijaya mwngirimkan pasukan
untuk mencegat dan membawa pulang Raden Pabelan.Adiwijaya murka
terhadap tindakan Sutawijaya, perang harus dilakukan, Mataram akan
digempur oleh Pajang tahun 1582. Tetapi pasukanPajangyang dipimpin
Adiwijaya terhenti di Prambanan karena Adiwijaya sakit. Pasukan
diperintahkan pulang ke Pajang, tetapi di buntuti oleh Sutawijaya
dan pasukannya. Akhirnya mereka semua dihancurkan. Selepas
Adiwijaya sakit, lalu sultan Adiwijaya meninggal. Dan kembali
terjadi keributan tahta, pangeran Benowo yang merupakan putra
Adiwijaya mungkin bisa menjadi sultan, tapi dia hanyalah putra dari
selir atas perkawinannya dengan putri Trenggana, Adiwijaya memiliki
seorang putri yang dinikahi oleh adipati Demak.Atas usulan dari
Sunan Kudus, adipati Demak mendapat tahta atas Demak. Sedangkan
Benowo menjadi adipati Jipang. Benowo merasa diperlakukan tidak
adil, dia meminta bantuan kepada Sutawijaya untuk menyerang adipati
Demak sehingga kekuasaanPajangada pada tangannya. Sutawijaya
mengiyakan dengan perjanjian antara mereka berdua yaitu semua hak
dari Benowo akan diberikan kepada Sutawijaya. Akhirnya adipati
Demak dapat diringkus dan dipulangkan ke Demak. Mulai saat itu
Pajang mengalami kekosongan kekuasaan, Sutawijaya yang berhak
atasPajangtidak mau menetap diPajangkarena dia juga sudah memiliki
keraton sendiri di Mataram.AkhirnyaPajangditinggalkan dan tidak
diurusi lagi, Benowo menjadi bawahan dari Sutawijaya. Dan
Sutawijaya menjadi sultan di Mataram. Mataram merdeka dan menjadi
kasultanan yang berdaulat pada tahun 1586 dengan sultannya yaitu
Sutawijaya dengan gelar Senopti Ing alaga Saidin Panatagama atau
kadang disebut Panembahan Senopati. BerakhirlahPajangdan dimulainya
pemerintahan Mataram Islam.
G. Tiga Pembentukan Budaya1. Pola Samudera PasaiLahirnya
Samudera Pasai berlangsng melalui perubahan dari negara yang
segmenter ke negara yang terpusat. Sejak awal perkembangannya,
Samudera Pasai menunjukkan banyak pertanda dari pembentukan suatu
negara baru. Kerajaan ini tidak saha berhadapan dengan
golongan-golongan yang belum ditundukkan dari wilayah pedalaman,
tetapi juga harus menyelesaikan pertentangan politik serta
pertentangan keluarga yang berkepanjangan. Dalam proses
perkembangannya menjadi negara terpusat, Samudera Pasai juga
menjadi pusat pengajaran agama terus berlanjut walaupun kemudian
kedudukan ekonmi dan politiknya menyusut.Dengan pola tersebut,
Samudera Pasai memiliki kebebasan budaya untuk memformulasikan
struktur dan sistem kekuasaan, yang mencerminkan gambaran tentang
dirinya. Pola yang sama dapat pula disaksikan pada proses
terbentuknya kerajaan Aceh Darussalam.
2. Pola Sulawesi SelatanPola ini adalah pola islamisasi melalui
konversi keraton atau pusat kekuasaan. Dalam sejarah Islam di Asia
Tenggara, pola ini didahului oleh berdirinya kerajaan Islam Malaka.
Proses Islamisasi berlangsung dalam suatu struktur negara yang
telah memiliki basis legitimasi geneologis. Konversi agama
menunjukkan kemampuan raja. Penguasa terhindar dari penghinaan
rakyatnya dalam masalah kenegaraan.Pola Islamisasi melalui konversi
keraton atau pusat kekuasaan seperti itu, di Indonesia terjadi juga
di Sulawesi Selatan, Maluku dan Banjarmasin. Tidak seperti Samudera
Pasai, islamisasi di Gowa-Tallo, Ternate, Banjarmasin dan
sebagainya yang mempunyai pola yang sama, tidak memberi landasan
bagi pembentukan negara. Islam tidak mengubah suatu bentuk baru
dari organisasi kekuasaan, seperti yang terjadi di samudera Pasai.
Konversi agama dijalankan, tetapi pusat kekuasaan telah ada lebih
dahulu3. Pola JawaDi jawa, Islam mendapatkan suatu sistem politik
dan struktur kekuasaan yang telah lama mapan, berpusat di keraton
pusat Mahapahit. Sebenarnya komunita pedagang muslim mendapat
tempat dalam pusat-pusat politik abad ke-11. Komunitas itu makin
membesar pada abad ke-14. Ketika posisi raja melemah, para saudagar
kaya di berbagai kadipaten di wilayah pesisir mendapat peluang
besar untuk menjauhkan diri dari kekuasaan raja. Mereka kemudian
tidak hanya masuk Islam tetapi juga membangun pusat-pusat politik
yang independen. Setelah keraton pusat menjadi goyah,
keraton-keraton kecil mulai bersaing untuk menggantikan
kedudukannya. Demak akhirnya berhasil menggantikan Majapahit.
Dengan posisi baru ini, Demak tidak saja menjadi pemegang hegemoni
politik, tetapi juga menjadi jembatan penyebarangan Islam yang
paling penting di Jawa.Walaupun mencapai keberhasilan politik
dengan cepat, Demak tidak saja harus menghadapi legimitasi politik,
tetapi juga panggilan kultural untuk kontinuitas. Dilema kultural
dari dominasi politik Islam di dalam suasana tradisi Siwa-Budhistik
telah jauh menukik ke dalam kesadaran. Hal itu akan jelas ketika
keraton dipindahkan Jaka Tingkir ke Pajang di pedalaman dan semakin
jelas ketika Mataram berhasil menggantikan kedudukan Pajang pada
tahun 1588.Tidak seperti pola Samudera Pasai, Islam mendorong
pembentukan negara yang supra-desa, juga tidak seperti Gowa-Tallo,
keraton yang diislamkan. Di Jawa Islam tampil sebagai penantang,
untuk kemudian mengambil alih kekuasaan yang ada. Jadi, yang tampil
adalah suatu dilema kultural dari orang baru di dalam bangunan
politik lama.
KESIMPULANSetelah Islam datang ke Indonesia banyak
perubahan-perubahan yang terjadi terutama bagi rakyat yang menengah
ke bawah. Mereka lebih di hargai dan tidak tertindas lagi karena
Islam tidak mengenal sistem kasta, karena semua masyarakat memiliki
derajat yang sama.Islam juga membawa perubahan-perubahan baik di
bidang politik, ekonomi dan agama. Islam juga bisa mempersatukan
seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memgusir para
penjajah.
2. Prof. Dr. Hasanu Simon. 2008. Misteri Syekh Siti Jenar Peran
Wali Songo Dalam Mengislamkan Tanah Jawa. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Jawa Sebelum Islam
Sebelum kedatangan orang India di Indonesia, khususnya di Pulau
Jawa, penduduk di kepulauan Nusantara masih memeluk agama Animisme
dan Dinamisme. Lalu, dengan datangnya orang India itu maka agama
Hindu mulai diperkenalkan. Agama Hindu lahir di India sekitar
500-600 tahun SM. Karena merupakan agama penguasa dan nilai-nilai
baru yang biasanya selalu dianggap lebih modern dibanding dengan
nilai-nilai yang ada, maka ajaran Hindu cepat diikuti oleh
masyarakat. Berbeda dengan Animisme dan Dinamisme, agama Hindu
telah mengenal Tuhan yang disebut Trimurti, yang dilukiskan dengan
kekuatan Brahma, Syiwa dan Wishnu. Perbedaan lainnya adalah,
didalam agama Hindu dikenal berbagai tingkatan kasta yang
menyatakan derajat seseorang. Dengan adanya kasta tersebut, pada
umumnya orang Jawa asli enggan untuk masuk agama Hindu, karena
mereka dimasukkan kedalam kasta Sudra. Kasta Brahmana dan Kesatria
ditempatai oleh orang India, atau penduduk asli yang setelah
beberapa abad kemudian menjadi penguasa atau pemuka agama Hindu.
Karena adanya sistem kasta itu maka agama Animisme dan Dinamisme,
yang kemudian disebut agama Jawa, masih tetap bertahan dengan
jumlah pengikut yang cukup banyak.Dengan berdirinya kerajaan Buddha
di Sumatera, yaitu Sriwijaya yang berkembang di bawah pengaruh
China, agama Buddha juga masuk ke pulau Jawa. Pada abad ke-10 agama
baru ini merupakan pesaing yang cukup berat bagi agama Hindu. Orang
Jawa banyak yang tertarik dengan agama Buddha karena tidak mengenal
kasta seperti agama Hindu. Akan tetapi dengan masuknya agama Buddha
pertentangan dalam kehidupan beragama justru semakin seru. Malahan
di antara sekte agama Hindu sendiri juga ada pertentangan yang
sengit.Menurut catatan ahli sejarah, Agama Islam masuk ke Pulau
Jawa sekitar abad XI Masehi yang dibawa oleh para pedagang dari
Arab dan disebarkan Muballigh dari Pasai (Aceh Utara). Tetapi
sebagian lagi dariahli sejarahmengatakan, bahwa agama Islam masuk
ke Indonesia yang pertama adalah di Pulau Jawa. Karena pada tahun
929 - 949 M, masa kekuasaan Prabu Sindok, para saudagar dari Pulau
Jawa sudah banyak yang berlayar sampai ke Baghdad. Demikian juga
para pedagang dari Persia dan Gujarat sudah ada yang datang ke
Indonesia.Dikatakan lebih dahuludi pulau Jawa, karena ditemukan
satu bukti pada batu nisan seorangwanita Islamyang bernama Fatimah
Binti Maimun, yang dimakamkan di Desa Leran Gresik, tertulis
wafatnya tahun 475 H atau tahun 1082 Masehi. Sedangkan mula-mula
Islam masuk Sumatera yang dibawa oleh Syaikh Abdullah Arif dan
Syaikh Burhanudin Al - Kamil yang akhirnya beliau wafat di Kunta
pada tahun 610 H atau 1214 H.Adapun yang didatangi pertama
olehIslam di Pulau Jawayaitu di daerah-daerah pesisir utara Jawa
Timur. Agama yang nampak perkembangannya di pulau Jawa Itu, sejak
datangnya Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang kemudian menjadi
pusat penyebaran Islam di Jawa Timur. Untuk perkembangan
selanjutnya ditingkatkan oleh adanya para Wali yang terhimpun dalam
nama "WALI SANGA" (Wali Sembilan) sehingga meluaslah Islam ke
seluruh tanah Jawa..Seperti di Jawa Barat dipelopori oleh Sunan
Gunung Jati dan Fatahillah yang berhasil meng - Islamkan Banten,
Sunda Kelapa, dan Cirebon. Juga halnya di Jawa Tengah ditangani
oleh Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Dan untuk wilayah Jawa Timur
diteruskan oleh Sunan Ampel dan Sunan Giri.
3. Poeponegoro, Marwati Joened dan Notosusanto, Nugroho
(editor). 1993. Sejarah Nasional Indonesia. Jilid III. Jakarta:
Depdikbud.
A. SITUASI SERTA KONDISI POLITIK MASA KEDATANGAN ISLAMSriwijaya
mengembangkan kekuasaannya sekitar abad 7 & 8 selat Malaka
sudah dilalui pedagang muslim dalam pelayaran ke Asia Tenggara
& Asia Timur. Tang ( Berita cina) menyebutkan bahwa diduga pada
abad 7 dan 8 masyarakat muslim telah ada,baik di Kanton maupun di
daerah sumatera. Perkembangan pelayaran dan perdagangn yang
bersifat internasional antara negeri di Asia bagian barat dan timur
disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam di bawah Banu Umayyah di
bagian barat serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.Usaha-usaha
kerajaan Sriwijaya dalam meluaskan kekuasaannya ke daerah
Semenanjung Malaka sampai Kedah dapat dihubungkan dengan
bukti-bukti prasasti Ligor 775. Berita Cina dan Arab abad ke- 8
sampai ke- 10. Tetapi pada abad 9 pula terjadi pemberontakan
petani-petani Cina Selatan terhadap kekuasaan Tang masa
pemerintahan Kaisat Hi-Tsung(878-889) di mana orang muslim turut
serta akibatnya banyak orang muslim yang dibunuh, dan mereka
mencari perlindungan ke Kedah,maka bagi kaum muslim berarti telah
melakukan kegiatan Politik , kegiatan mereka mempunyai akibat bagi
kerajaan Tang dan Sriwijaya. Sriwijaya yang kekuasaannya sampai
Kedah melindungi orang-orang muslim tersebut. Syed Naguib al-Attas
mengatakan bahwa orang Muslim yang diperkirakan sejak abad 7 telah
memiliki perkampungan di Kantin menunjukan kegembiraannya
menyaksikan derajat keagamaan yang tinggi dan otonomi pemerintahan
dimana mereka menjalin organisasi masyarakat nya di Kedah dan di
Palembang.Sriwijaya abad ke 7 sampai 12 masih menunjukan
kemajuannya di bidang ekonomi dan politik sejak akhir abad 12 mulai
terlihat mundur. Tanda-tanda kemunduran Sriwijaya dibidang
perdagangan dapat dihubungkan dengan berita Chou Ku-Fei tahun 1178,
dalam Ling-wai-tai-ta yang menceritakan bahwa barang-barang di
Sriwijaya mahal,karena hasil alam Sriwijaya sudah tidak banyak
tersedia, pemungutan cukai yang tinggi dan lain sebagainya.
Kemunduran Sriwijaya dipercepat dengan usaha kerajaan Singasari
yang mulai mengadakan ekspedisi pamalayu pada tahun 1275.
Pengiriman arca Amoghapaca sebagai perlambang ayah raja Kertanegara
sekitar tahun 1286 merupakan pengukuhan kerajaan melayu di
SumateraKerajaan selanjutnya yang menyatakan dirinya sebagai
kerajaan bercorak islam ialah Samudera-Pasai di pesisir timur laut
Aceh,kabupaten Lhok Seumawe( sekarang Aceh Utara). Diperkirakan
muncul pada abad 13 sebagai kerajaan Islam, diduga hasil dari
Islamisasi didaerah-daerah pantai yang pernah disinggahi pedagang
Muslim sejak abad 7. Daerah lain yang diperkirakan masyarakatnya
sudah banyak memeluk Islam adalah Perlak hal ini di jelaskan
melalui berita Marco Polo ( 1292). Kerajaan samudera-Pasai makin
berkembang di bidang politik dan perdagangan serta pelayaran.
Hubungan dengan Malaka makin ramai sehingga di Malaka sendiri sejak
abad ke 14 timbul masyarakat muslim. Perkembangan masyarakat muslim
di Malaka makin meluas dan abad 15 muncul pusat kerajaan Islam .
perkembangan kerajaan islam tersebut jelas berhubungan dengan
keruntuhan Sriwijaya, selain akibat dari ekspansi pamalayu
Singasari Majapahit ,juga karena ekspansi cina Kubilai-Khan (abad
13) dan masa pemerintahan dinasiti Ming (abad 14) di daerah Asia
Tenggara. Berdasarkan berita dari Tome Pires (1512-1515) dalam Suma
Oriental dapat diketahui daerah- daerah di pesisir Sumatera Utara
dan timur Selat Malaka,yakni daerah Aceh sampai Palembang.
Pertama-tama Islam datang ke Jawa tidak dapat diketahui dengan
pasti, Batu nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) 475
H (1082 M) menjadi bukti yang konkrit akan kedatangan Islam di
Jawa. Namun belum ada keterangan yang pasti akan islamisasi di Jawa
Timur. Akhir abad ke 13 ketika Majapahit mencapai puncak
kebesarannya bukti islamisasi dapat diketahui lebih
banyak,berdasarkan penemuan beberapa puluh nisan kubur di
Troloyo,Trowulan dan Gresik. Pertumbuhan masyarakat muslim di
sekitar Majapahit berhubungan erat dengan perkembangan pelayaran
dan perdagangan yang dilakukan orang muslim yang mempunyai
kekuasaan ekonomi dan politik di Samudera-Pasai dan Malaka. Proses
islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik seperti
munculnya Demak dipercepat akibat kelemahan dari kerajaan
Majapahit,yang disebabkan oleh perang saudara guna memperebutkan
kekuasaan dalam keluarga kerajaan. Kedatangan dan penyebaran Islam
di Pulau Jawa mempunyai Aspek-aspek ekonomi,politik dan sosial
budaya,sebagaimana telah dikatakan bahwa karena situasi dan kondisi
politik di Majapahit yang lemah karena perpecahan dan peperangan di
kalangan keluarga kerajaan maka penyebaran Islam makin dipercepat.
Perkembangan ekonomi dan politik mempunyai tujuannya sendiri,dan
melalui bupati-bupati pesisir yang memeluk agama islam maka agama
menjadi kekuatan baru dalam proses perkembangan masyarakat. J.C Van
Leur berpendapat bahwa karena pertentangang antara keluarga
bangsawan dengan kekuasaan pusat majapahit serta aspirasi-aspirasi
keluarga bangsawan yang ingin berkuasa sendiri-sendiri atas negara
maka Islamisasi menjadi alat politik. Pada masa pemerintahan Marhum
di Ternate datanglah seorang raja dari Jawa bernama Maulana Husyn
yang menunjukkan kemahiran menulis hurus arab,hal tersebut menarik
hati Mahrum dan orang-orang di Maluku dan meminta pada Maulana
untuk mengakarkan huruf indah tersebut sebaliknya Maulana meminta
pada penduduk Maluku jangan hanya mempelajari huruf yang indah nya
saja namun juga diharuskan mempelajari agama Islam,demikianlah
peranan Husyn dalam islamisasi di Maluku. Selanjutnya raja Ternate
yang dianggap benar-benar memeluk agama Islam adalah Zainal Abidin(
1486-1500),ia sendiri mendapat ajaran agama tersebut dari madrasah
Giri. Berbeda dengan islamisasi Jawa di Maluku persebaran Islam
banyak melalui Perdagangan,Dawah dan juga perkawinan. Situasi
politik di daerah Kalimantan Selatan menjelang masa kedatangan
Islam dapat kita ketahui dari hikayat banjar. Pangeran Samudera
minta bantuan kerajaan demak dengan perjanjian untuk menganut agama
Islam beserta rakyatnya. Berbeda dengan Kutai dan sekitarnya
Islamisasi diperkirakan terjadi sekitar tahun 1575.Kesimpulan Pada
umumnya dapat ditarik kesimpulan,bahwa kedatangan Islam dan cara
menyebarkannya kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya,ialah
dengan cara damai melalui perdagangan dan dakwah oleh
mubaligh-mubaligh atau orang alim. Kemudian apabila situasi polotik
di suatu kerajaan mengalami kekacauan dan kelemahan disebabkan
perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja-raja yang menghendaki
kekuasaan itu,mereka berhubungan dengan pedagang-pedagang muslim
yang posisi ekonominya kuat karena peguasaan pelayaran di lautan
dan perdagangan. Apabila telah terwujud kerajaan islam maka mereka
melancarkan serangan terhadapkan kerajaan bukan Islam. Hal ini
bukan semata-mata karena masalah agama nya,melainkan dorongan
politik untuk menguasai kerajaan-kerajaan sekitarnya.Agama pada
mulanya digunakan untuk memperkuat diri dalam menghadapi
pihak-pihak yang bukan Islam,terutama yang mengancam keadaan
politik dan ekonomi. Salah satu contih adalah persekutuan kerajaan
Islam dalam menghadapi portugis dan belanda dan kekuatan-kekuatan
lain yang berusaha memonopoli pelayaran dan perdagangan yang dapat
merugikan kerajaan Islam. Namun persamaan agama juga belum menjamin
tidak terjadinya konflik dan permusuhan anatara sesama muslim.
B. SITUASI DAN KONDISI SOSIAL BUDAYAMasa kedatangan Islam
masyarakat pedalaman masih belum banyak mengalami jenis-jenis
percampuran suku bangsa/budaya lain seperti Arab,india, dan Eropa.
Berbeda dengan masyarakat Pesisir menunjukkan budaya yang lebih
berkembang. Dari berita Tome Pires kita dapat mengetahui bahwa
telah banyak kerajaan di Sumatera yang bercorak Islam dan juga
belum untuk itu sering disebut sebagai Cafre. Tome Pires
menyebutkan bahwa di Banda sepanjang Pantai terdapat
pedagang-pedagang muslim tapi daerah pedalaman banyak yang menganut
berhala mereka tidak memiliki kerajaan namun desa yang dipimpin
oleh seorang Cabila. Antonio Galvao memperkuat dengan mengatakan
bahwa di Maluku setiap tempat merdeka dengan daerah dan batasnya
sendiri.penduduk hidup bersama dan diperintah tetua yang lebih
baik.J.C. Van Leur menekankan hal-hal yang penting diantara budaya
bangsa Indonesia sebelum pengaruh hindu yaitu mengenai organisasi
politik,pertanian dengan irigasi,pelayaran,dan pengolahan logam.
Dari adanya pertanian yang menggunakan irigasi dan sistem
administrasi yang berhubungan dengannya muncullah negara-negara
Patrimonial-birokratis dalam ukuran lebih besar atau kecil dan saat
yang sama muncul organisasi desa yang sangat berkembang dengan
keluarga sbagai intinya,orang tua dsa sbagai pengawas terhadap
tanah-tanah,dan kepala-kepala patrimonial.Dari pelayaran dan
perdagangan dapat diketahui adanya struktur sosial,hubungan dengan
yang lain,adanya pengolahan logam di desa yang benar-benar teratur
dibawah kewibawaan yang stabil menghasilkan kerajinan-kerajinan.
Meskipun sebelum Islam masuk k Indonesia agama hindu dan budha
lebih dulu ada,namun pengaruhnya sangat tipis sekali. Masalah
bahasa yang digunakan sangat bermacam-macam untuk pulau jawa ada
Jawa kuno,sunda kuno dan daerah sumatera menggunakan bahasa melayu
dan lain-lain. KesimpulanPenjelasan diatas dapat di ambil
kesimpulan bahwa sebelum islam masuk indonsia, Bangsa indonesia
telah memiliki kebudayaan sendiri seperti birokrasi,kepmimpinan,
irigasi dan pertanian serta bahasa yang hingga saat ini digunakan
yakni bahasa melayu sebagai asal bahasa indinesia,meskipun Hindu
dan budha lebih dahulu merambah ke Indonesia,namun untuk masalah
budaya nya hanya berpengaruh dalam kerajaan-kerajaan besar saja
yang mnganut agama tersebut,bahkan hanya bersifat pelapis halus
semata.
3. Masa perkembangan islam di Indonesia pada zaman kerajaan pase
dan perlakBangsa arab yang dikenal bukan saja sebagai pengembara di
darat tetapi juga sebagai bangsa pelaut. Hal itu tidak mengherankan
apabila dilihat dari letak negerinya yang dikelilingi lauatan,
yaitu laut tengah laut merah, Samudera Indonesia, dan Teluk Persi.
Dalam hikayat lama dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman Alaihis Salam
senantiasa saja menjadikan orang-orang arab sebagai awak kapalnya.
Raja Iskandar Zulkarnain, orang-orang Arab utara yang terkenal
dengan nama bangsa Tunisia 9sekarang libanon dan suriah), demikian
juga oaring arab selatan sejak dulu sebagai pelaut yang berani dan
cakap.Setelah datang zaman islam mereka juga menjadikan lautan
sarana perhubungan dalam usaha dawah, menyebarkan islam ke Afrika
Utara, ke India, dan Tiongkok. Karena Indonesia terletak pada garis
lintas arab-india-tiongkok, denagan sendirinya Islam di dawahkan
juga di Nusantara kita. Sedangkan di tiongkok yang dizaman sangat
jauh mrekapun sanggup mengarungi samudera besar dengan kapal-kapal
layarnya yang perkasa, tak lain tak bukan karena mereka bangsa
pelaut.Orang-orang Eropa dikala itu tidak sanggup membayangkan
betapa anggapan nenek moyang terhadap pelaut. Ketika orang-orang
Islam meluaskan kekuasaan pengaruhnya kesana, dan disusul
dikemudian hari oleh serbuan orang-orang Mongol. Samapai dengan
abad pertengahan orang-orang Eropa masih belum memahami arti lautan
dan pelayaran di laut luas. Tidak sedemikian halnya dengan orang
Arab , mereka juga bangsa pelaut. Oleh sebab itu ketika Muawiyah I
memperkokohkan kedaulatan Bani Umayyah pada tahun 41Hijriyah atau
662 Masehi, tidaklah sulit baginya membangun angkatan laut dengan
armada niaganya.Pelayaran di laut bagi orang Arab setelah zaman
Islam memegang kedudukan sangat penting. Mereka belayar ke timur
untuk berdangang sambil berdawah atau sambil berdagang. Sepajang
pesisr pulau Sumatra menjadi ramai dikunjungi pedangang-pedagang
Arab, India, dan tiongkokyang merangkap sebagi muballigh dan
merangkap sebagai pedagang. Di waktu yang bersamaan , Nusantara
kita terutama Sumatra juga menjadi jalur hubungan pengembangan
agama Hindu dan Budha antara India dan Tiongkok. Sumatara dan
malaka (kini Malaysia) merupakan daerah persinggahan
penganjur-penganjur Hindhu dan Budha, lalu menyusul pulau Jawa.
Dapat dibayangkan betapa pentingnya masa itu, suatu pengembangan
agama-agama sedang berlangsung.Sriwijaya sebuah Kerajaan
Hindhu-melayu di Sumatra berdiri sejak abad ke-7 hingga 13 masehi ,
daerah pengaruhnya terutama di Palembang, jambi dan beberapa Bandar
di selat malaka. Pajajaran ketika itu belum ada. Kerajaan pajajaran
itu di jawa barat baru berdiri pada abad 14 masehi.Masyarakat islam
mulai terbentuk dibeberapa tempat, pada umumnya terletak di daerah
pantai, kekuasaan sriwijaya seperti Aceh lebih mudah membentuk
masyarakat Islam dari pada daerah lainya. Pengaruh hindhu-budha
terbilang kuat, apalgi di daerah kekuasan sriwijaya.Proses
pembentukkan masyarakat islam menjadi suatu kekuasaan kerajaan
islam agaknya menempuh masa yang panjang. menurut penyelidikan
sejarah: maka malik al-saleh ialah sultan pertama di sumatera utara
yang meninggal menurut tulisan nisanya pada tahun 1297. Marco polo
yang berkunjung ke Sumatra pada tahun 1292 mengenal Negara
samudera, sedangkan perlak waktu ialah satu-satunya Negara
islam.Berkuasanya sultan Al-Malik Ibrahim Ibnu Mahdum yakni 14
tahun, maka sultan memulai berkuasa pada tahun 1009 masehi. Sebuah
kerajaan Islam di Sumatra. Nama kerajaan tak lain tak bukan ialah
Kerajaan Pase. Sebab nama sultan al-malik Ibrahim ibnu mahdum
maupun Al-Malik Al-Saleh, keduanya dikenal dalam sejarah sebagai
raja-raja Kerajaan Islam di Pase. Nama pase kadang-kadang ditulis
pula dengan nama samudera atau disatukan dalam sebutan kerajaan
samudera pase.Zaman kedatangan Agama Islam ke Indonesia hingga
berdirinya sebuah atau dua buah kerajaan Islam terbentang suatu
jarak waktu yang pajang sekali. Abad ke-8 masehi sebagai tahun
kedatangan islam dan abad ke-10 sebagai tahun berdirinya Pase.
Dalam jarak yang sangat lama ini 2 abad lamanya, dawah islam telah
berjalan dengan amat sabarnya. Karena pengaruh dan kekuasaan
Sriwijaya atas daerah pantai selat Malaka, karena persaingan antara
maballigh-maballigh Islam dengan pengembang-pengembang Hidhu-budha
berlangsung dalam suasana penuh kedamaian dan ramah.Islam di
kembangkan secara damai tanpa kekerasan. Muballigh-muballigh tidak
mempunyai tujuan lain kecuali hendak menyampaikan suatu kebenaran,
mengajak orang banyak untuk berkelakuan baik dan menjauhi perbuatan
cemar serta jahat. Islam telah menunjukkan jalan lurus yang
hag.Kondisi Islam yang membudaya dalam kehidupan bangsa Indonesia,
akhirnya melahirkan suatu kerajaan islam yang kuat dan sentausa
pase. Kerajaan pase berumur 435 tahun dengan 18 oarang
sultan-sultanya, yaitu sultan malik Ibrahim ibnu Mahmud yang
memerimntah pada tahun 388 hijriyah sampai dengan raja pase yang
penghabisan sultan al-malik sabar syah yang mengakhiri jabatan pada
tahun 823 hijriyah.Ahli-ahli sejarah telah sepakat bahwa Pase
sebuah Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Tetap pada waktu
yang hampir bersamaan berdiri pula di pantai utara Sumatra sebuah
Kerajaan Islam Perlak. Muballigh-muballigh Islam mengembangkan
dawah menyebar dari pase dan perlak ke berbagai penjuru Nusantara.
Malaka salah satu sasaran Dawah mereka, sampai pada tahun 1414
masehi paramesywara raja malaka diambil menantu sultan pase. Dialah
sultan malaka pertama yang memeluk agama islam dan bermadzhab
syafii. malaka menjadi Bandar dagang terbesar di asia tenggara.
Sultan yang telah berganti agama dari hindhu-budha ke islam
mengganti namanya menjadi iskandar syah. Agama islam bermadzah
syafiI atau ahlus sunnah wal jamaah di kembangkan dari pase ke
malaka lalu memasuki jawa. Lambing sriwijaya tidak dihapus,
sebabnya maka sultan Muhammad syah yang mulai kekuasaanya pada
tahun 1424 memakai gelar sri maharaja untuk memperlihatkan ia
adalah pewaris raja saelendra dari sriwijaya.
Kerajaan demak. Dialah sultan malaka pertama yang memeluk agama
islam dan bermadzhab syafii. malaka menjadi Bandar dagang terbesar
di asia tenggara. Sultan yang telah berganti agama dari
hindhu-budha ke islam mengganti namanya menjadi iskandar syah.
Agama islam bermadzah syafiI atau ahlus sunnah wal jamaah di
kembangkan dari pase ke malaka lalu memasuki jawa.D. Dialah sultan
malaka pertama yang memeluk agama islam dan bermadzhab syafii.
malaka menjadi Bandar dagang terbesar di asia tenggara. Sultan yang
telah berganti agama dari hindhu-budha ke islam mengganti namanya
menjadi iskandar syah. Agama islam bermadzah syafiI atau ahlus
sunnah wal jamaah di kembangkan dari pase ke malaka lalu memasuki
jawa.i atas sudah di uraikan di pantai barat laut pulau Sumatera
telah diketemukan sekelompok perkampungan oaring-orang Arab pada
tahun 684 Masehi. Ahli sejarah bangsa Indonesia ada yang menduga
denagan sangat kuat bahwa tempat itu ialah kota kecil yang bernama
baros di sumatera Utara yang diketemukan pada abad 16 masehi, lahir
dari seorang penyair dan ahli tashawwuf terkenal bernama hamzah al
fansuri.Perkampungan Arab di pantai barat laut Sumatera menimbulkan
kesimpulan bahwa orang-orang Arab yang mukim disan itu pasti
orang-orang yang beragama Islam, mereka melakukan dawah.
Perkampungan Arab diketemukan dizaman Yazid bin Muawiyah memegang
suatu kekuasaan Daulah Bani Umayyah yang terkenal sangat memusuhi
kerabat Ali Bin Abi Thalib, masuklah di akal apabila banyak orang
dari kalangan alawiyyin melarikan diri dari Mekkah-Madinah untuk
menetap di benua Tmur, ke pantai Gujarat India dan pantai-pantai
barat laut Sumatera. Orang-orang Arab yang membuat perkampungan di
pantai barat laut sumatera tentulah orang-orang islam dan para
muballigh Islam yang melakukan dawah sambil berdagang atau pedagang
sambil berdawah. Di dalam Al-quran surat Al-Quraisy menyebutkan
disebabkan karena kebiasaan orang-orang Quraisy ialah kebiasaan
meraka berpergian pada musim dingin dan musim panas ( untuk urusan
perdagangan).Ada dua macam sumber berita yang menerangkan apabila
Agama islam mula-mula datang ke Jawa. Sumber barat dan Sumber
timur. Sumber barat berasal dari penulis Dr. B.J.O. Schrieke dalam
bukunya Het Boek van Bonang yang menerangkan bahwa Islam mula
pertama masuk ke Jawa pada tahun 1416 masehi. Sedangkan sumber
kedua berasal dari Sayid Alwi bin Thahir Al Haddah Mufti kerajaan
johor (Malaysia-pen) dalam bukubya sejarah perkembangan Islam di
Timur Jauh. Dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Dhiya Shahab
Jakarta 1957, yang menyebutkan datangnya dua orang muballigh
bernama Mahmud Ishaq dan pamanya yang bernama Maulana Malik Ibrahim
yang wafat dan kuburanya terletak di gresik.Agama islam datang ke
pulau Jawa dari Pase atau Perlak baik langsung maupun melaui
malaka, kedatangan maulana malik Ibrahim dijadikan patokan sebagai
saat kedatangan Islam, maka islam di Jawa datang buat pertam kali
pada tahun 1399 masehi.Para Islam masuk ke jawa pada sangat
kerajaan Demak belum berdiri. Selama proses agama Islam dalam
perjalan sejarah memperlihatkan kepada kita bahwa Agama Islam
memasuki suatu daerah, jauh-jauh hari sebelum daerah itu berdiri
kerajaan Islam. penduduk dibawah kekuasaan raja-raja hindhu-budha.
Umat Islam dalam jangkau waktu sangat panjang berangsur-angsur
berkembang dengan pesat dan terbentuklah kelompok-kelompok kecil
masyarakat islam, baru setelah melai proses sejarah berdirilah
kerajaan islam.Betapa lembut hati serta kebijaksana para muballigh
dalam menanam dan mengembangkan Islam di kalangan penduduk Jawa
yang masih tebal dengan pengaruh kepercayan lama, dapat kita
saksikan banyak peninggalan yang masih tersisa, seperti seni dan
budaya peninggalan pengaruh agama hidhu maupun budha yang masih
melekat di hati penduduk hampir tidak di usik atau di rubah,
masuknya unsure-unsur islam Gamelan dan Wayang kulit dibiarkan jaln
sebagaimana seharusnya, akan tetapi diberikan penghayatan yang
berlandaskan aqidah atau keyakinan serta hikmah Islam. Lakon
didalam pewayangan dimasukkan sifat yang sangat mulia. Gaya
arsitektur Masjid pun tidak ada yang diubah atau diganti arsitektur
dari arab , akan tetapi biarkan berjalan menyerupai gaya arsitektur
pagoda atau candi.Berbicara tentang wayang kulit, para muballigh
membiarkan plot atau rencana cerita Mahabarata yang ada namun
disispkan unsure-unsur kaedah aqidah dan akhlak qurkarimah menurut
ajaran islam, agar tidak terasa sesuatu yang dipaksakan. Untuk
memasukan mengenai rukun islam yang kelima, muballigh mengunakan
metode dengan jalan meng-orangkan tokoh-tokoh pandawa lima, seperti
Pandawa untuk Syahadat, Bima atau Werkudara untuk Shalat, Arjuna
untuk Zakat, Nakula-Sadewa untuk puasa Ramadhan dan naek haji.
Kisah-kisah pewayangan dijadikan media untuk mengajarkan ilmu
Tashawuf mengenai Thariqat atau laku-utama, tentang hakikat
atausajatining laku, syariat atau lakuning urip, ibadah atau
lakuning mane,mbahan dan lain sebagainya.Konon oleh penggubahnya
ialah Sunan Kalijaga yang hidup pada tahun 1478 telah menjadikan
wayang kulit sebagai media penerangan atau dawah dan tokoh rohani
atau riyadlah dengan menampilkan tokoh-tokoh perwayangan yang
menjadi faforit rakyat.yang di hadapi adalah rakyat atau
orang-oarang yang beragama hidhu-budha maka sengaja oleh sunan
kalijaga dicurahkan unsure-unsur tasawuf dan akhlaqulkarimah.
Kepercayan kebatinan sangatlah penting tetapi dalm agam islam arti
Beragama (islam) kebatianan kuaranglah penting. Kawula majapahit
yang telah diberikan ilmu kebatinan hidup dalam kegelimpanagan alam
kepercayaan hindhu-budha, raja-raja majaphit memerintahkan para
pendeta dan wikuuntuk mengintegrasikan ajaran agama hidhu-budha
menajadi satu agama , maka arti beragama bagi mereka adalah
membiasakan diri dalam olahing laku utomo piwulang atau ajaran
pendeta bersumber dari kepercayan terhadap sang Hyang
Widi.Kalimah-syahadah atau syahadatin yang dikisahkan pada tokoh
puntadewa atau samiaji sebagai saudara tertua dari pandawa, bahwa
Kalimah SYAHADAH ADALAH rukun islam yang pertama. Dicertikan
sifat-sifat Puntadewa sebagai raja (Syahadat adalah laksana raja
Rukun-islam) yang memiliki sikap berbudhi bowo leksono, berbudi
luhur dengan kewibawaannya melindungi rakyat. Seorang raja yang
arif bijaksana, adil dalam ucapan dan perbuatan. Kalimah Syahadah
sebagai pemimpin dari Rukun islam. Puntadewa tidak bisa mati karena
ia memiliki jimat (azimat) kalimosodo (kalimah-syahadah). Selalu
unggul dalam setiap perjuangan hidup dan senatiasa member apa saja
yang dibutuhkan orang banyak.Shalat lima waktu adalah Rukun islam
yang ke-2, tokohnya Pandwa yang nomor 2, Bima atau Wekudara. Dalam
kisahnya Wekudara adalah penegak pandawa, ia tetap berdiri karena
tidak bisa duduk, tidurpun konon menurut ki Dalang. Shalat Lima
waktu sampai kapanpun tetap di tegakkan. Tugas penegak agama Islam.
Nabi besar Muhammad Sallahu allaihi wasalam bersabda: shalat lima
waktu adalah penegak Agama islam. Sipa yang menjalankan sholat itu
adalah penegak agama islam jika orang yang tidak melaksanakan
sholat ia adalah orang yang merobohkan agama islam. Werkudara
bersikap amt demokratis, memperlakukan orang tanpa membeda-bedakan
kedudukan dan pangkatnya.Zakat sebagai rukun Islam yang ke-3 tokoh
saudara dari Pandawa yang ketiga bernama Arjuna. Dalam perwayangan
Arjuna disebut sebagai lelanang jagat, yaitu lelaki pilihan. Ia
mempesonakan semua orang yng mendambakan cintanya, ialah lelaki
kampium sedunio, ia juga tidak terkalahkan oleh siapapun. Agam
islam menganjurkan ummat manusia untuk berzakat, memberikan hasil
hartanya yang sedikit melimpah ataupun melimpah untuk diberikan pda
oaring yang tidak mampu.Puasa ramadhan dan haji, sebagai rukun
islam yang ke-4 dan ke-5. Tokoh kembar Nakula- Sadewa. Puasa
ramadhan dan Hji tidak semua orang bisa mengerjakannya, hanya waktu
tertentu saja orang bisa mengerjakan, hanya setiap bulan ramdhan
untuk puasa dan haji setiap hari haji pada bulan-bulan dzulhijjah
itu bagiorang yang mampu atau memiliki uang yang sangat banyak.
Inilah rukun islam yang harus dikerjakan bagi ummat manusia
khususnya agama islam.Para pembesar Majapahit sudah terlanjur
keenakan dalm hidup yang mewah dan tidak memikirkan negaranya lagi.
Matilah keinginan didalam mensejahterakan rakyatnya. Jiwanya telah
leyap karena adanya rasa malas untuk membangun sebuah Negara.Raden
patah, seorang pangeran Mjapit yang lahir pada tahun 1455, ia tidak
tinggal diam melihat sri kertabumi ayahnya, ketidak dalm
kebinggunagn serta ketakuatan menhadapi huru-hara dan pemberontakan
yang di pimpin dalam setana keraton dalam menentang tahtanya di
majapahit.Negaranya harus diselamatkan , akhirnya ia pindah alih
kepimpinan Negara dan memindahkan pusat pemerintahan di pantai
utara jawa, di Demak atau bintoro. Yang menyadari bahwa keadaan dan
situasi tidak eksitensis didalm mempertahankan majapahit. Ia harus
membangun Negara baru untuk mensejahterakan nusantara Indonesia. Ia
mengambil islam sebagai dasar kerajan demak. Demak berdiri sebagai
kerajaan baru, demak berdiri sebagai penerus kerajaan majapahit.
Raden Fatah pun sekarang memakai gelar sebagai sultan Al-Fattah
Alamsyah Akbar, Raja Demak atau Bintoro ialah Cikal bakal yng
menurunkan raja-raja di Jawa hingga Sekarang yang memakai gelar
Sultan atau Sunan (jogja dan solo).Ayahandanya, Sri Kertabhumi
tidak tidak dibunuh melainkan dibawa ke demak untuk diselamatkan
dari kemungkinan korban pembunuhan-gelap oleh komplototan yang
dendam. Majapahit juga tidak di hancurkan dan dibiarkan hidup
dibawah lindungan Demak. Kerajaan Demak telah berdiri namun
majapahit masih hidup sebagai wilayah protektorat Demak dibawah
penguasa Girindrawardhana yang beragam budha dan hidhu. Demikian
pula Kerajaan Demak tetap hidup dan sri Kertabumi tetap hidup di
kerjaan demak dan tidak dipaksa untuk menukar agama.Demak berdiri
sebagai lambing kemenangan kekuatan baru yang bergelora yaitu
kekuatan Islam, sedangkan Majapahit sebagai lambang peradaban lama
yang rapuh dan terpecah-pecah. Suatu imbangan kekuatan antara yang
baru dan sedang naik dengan kekuatan lama yang mengalami lunglai
dan sedang meluncur turun.Kekayaan majapahit tidak di jarah-rayah
untuk diangkut Demak. Konon menurut sumber sejarah menyebutkan
bahwa kerajaan majapahit yang bawa kekayaanya ke Demak sebanyak
tujuh karung yang diangkut menggunakan tujuh ekor kuda, yang di
bawa keris, tombak, lembing pusaka kebesaran majapahit.Sejarah
kerajaan demak tidak luput dari peranan para Wali. Peranan mereka
demikian menonjol disebabkan karena mereka memegang peranan
pentingb dalam perjalan peristiwa kerajan islam. Wali songgo sangat
popular dikalangan rakyat Indonesia hingga sekarang ketenaranya di
dalam memberikan pengarahan serta corak pemerintahan kerajaan
demak. Wali Songo berarti Sembilan oaring wali.
4. Isa, Abdul Qadir. 2005. Hakekat Tasawuf. Jakarta: Qisthi
PressPendahuluanTasawuf kebanyakan berkonsentrasi kepada dunia
batin manusia dan berhubungan dengan ajaran agama yang berkaitan
dengan makna dan efek-efeknya terhadap ruh dan batin manusia, dan
arena itu bersifat abstrak. Semua ajarannya sama sekali tidak
bertentangan dengan Al-Quran dan sunnah, karena keduanya merupakan
sumber utama ajaran tasawuf. Selain kedua sumber itu, tasawuf juga
mengambil dari ijtihad para ulama terdahulu.Mendefinisikan tasawuf
dengan nama-nama yang berbeda, seperti ilmu kebenaran esoteris,
ilmu misteri, ilmu keadaan dan makam spiritual manusia atau ilmu
inisiasi, bukan berarti bahwa tasawuf itu sepenuhnya berbeda dengan
ilmu-ilmu agama lainnya. Definisi-definisi itu adalah hasil dari
pengalaman syarih selama berabad-abad oleh orang-orang yang
berlainan tabiat dan tempramen.Dengan tasawuf manusia dapat
mendalami sisi kerohaniannya, melalui jihad melawan nafsu kedirian,
melalui uzlah atau khalwat, doa dan dzikir, pengendalian diri dan
introspeksi diri, maka hijab dimensi batin dari eksistensi akan
tersibak, dan sebagai akibatnya manusia akan memperoleh keyakinan
yang jauh lebih kuat tentang kebenaran dari semua prinsip iman.1.
PENGERTIAN / DEFINISI TASAWUFAdapun tentang definisi tasawuf itu
sendiri, terdapatbeberapa pendapat yang dikemukakan oleh sejumlah
tokoh dalam tasawuf. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut
:Zakaria al-Anshari berkata, Tasawuf adalan ilmu yang dengannya
diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta
pembangunan lahit dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang
abadi.Ahmad Zaruq berkata, Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk
memperbaiki hati dan memfokuskannya hanya untuk Allah semata.Imam
Junaid berkata, Tasawuf adalah berskhlak luhur dan meninggalkan
semua akhlak tercela.Ibnu Ujaibah berkata, tasawuf adalah ilmu yang
dengannya diketahui cara untuk mencapai Allah, membersihkan batin
dari semua akhlak tercela dan menghiasinya dengan beragam akhlak
terpuji. Awal dari tasawuf adalah ilmu, tengahnya adalah amal dan
akhirnya adalah karunia.Dalam buku Qawa` id at-Tashawwuf, Ahmad
Zaruq mengatakan bahwa kata tasawuf telah didefinisikan dan
ditafsirkan dari berbagai aspek, sehingga mencapai sekitar dua ribu
definisi. Semua itu disebabkan karena ketulusan untuk menghadapkan
diri kepeda Allah, yang dapat dicapai dengan berbagai cara.
2. ASAL KATA TASAWUFTerdapat beragam pendapat mengenai asal kata
tasawuf. Ada yang mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata
shufah (kain dari bulu). Dinamakan demikian karena kepasrahan
seorang sufi kepada Allah ibarat kain wol yang dibentangkan.Ada
yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shifah
(sifat). Sebab, seorang sufi adalah orang yang menghiasi diri
dengan segala sifat terpuji dan meninggalkan setiap sifat
tercela.Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata
shuffah (shufah). Sebab, seorang sufi mengikuti ahli shufah dalam
sifat yang telah ditetapkan oleh Allah bagi mereka. Dan ahli shufah
adalah generasi pertama kalangan sufi. Potret kehidupan mereka
dalam menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan telah menjadi
teladan utama bagi generasi sufi pada masa-masa berikutnya.3.
CIRI-CIRI UMUM TASAWUFKarena sulitnya memberian definisi yang
lengkap tentang tasawuf, maka Abu Al-Wafa Al-Ganimi At-Taftazani
(peneliti tasawuf), ia merumuskan 5 ciri umum tasawuf, yaitu :1.
Memiliki nilai moral2. Pemenuhan fana (sima) dalam realisasi
mutlak3. Pengetahuan intutif langsung4. Timbulnya rasa kebahagiaan
sebagaikarunia Allah SWT dalam diri sufi karena tercapainya
maqamat.5. Penggunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya
mengandung pengertian harfiah dan tersirat.4. TUJUAN TASAWUFIbnu
khaldun berpendapat bahwa Tasawuf adalah bagian dari ajaran islam
yang bertujuan agar seseorang tekun beribadah dan memutuskan
hubungan selain Allah, hanya menghadap Allah semata, menolak
hiasan-hiasan duniawi, serta membenci sesuatu yang memperdaya
manusia, kenikmatan harta dan kemewahannya, dan menyendiri menuju
jalan Allah dalam Khalwat dan ibadah.
Nyatalah ilmu tasawuf semata-mata bertujuan sebagai sarana
kesempurnaan ibadah bagi seorang hamba terhadap Tuhan-NYA. Agar
tujuan ibadah itu menjadi benar-benar sebagai ibadah (hakikat
ibadah), maka seseorang harus memutuskan hubungan dengan selain
Allah. Artinya, segala sesuatu itu disandarkan kepada Allah, jangan
disandarkan pada makhluk. Jangan mengharap apapun kepada manusia.
Jalan yang ditempuh selain itu adalah seseorang harus berhati-hati
dalam menyikapi permainan hidup yang membuat seseorang menjadi
binasa (menderita). Harta benda dan kemewahan merupakan bagian dari
permainan hidup yang pada umumnya justru mencelakakan pemiliknya.
Dengan menempuh jalan sufi, diharapkan orang tidak diperdaya oleh
harta benda tetapi dia mampu memanfaatkan sebagaimana dicontohkan
Rosulullah. Bukankah Rosulullah memanfaatkan seluruh hartanya untuk
suatu yang lebih bermanfaat bagi umat manusia, yaitu perkembangan
dan perjuangan islam. Sekarang umat islam di seluruh dunia
menikmati hasil dari pengorbanannya itu.Di dalam tasawuf dikenal
juga dengan uzlah, artinya memisahkan diri atau nyepi. Sebagaian
ulama berpendapat yang dimaksud yang dinamakan uzlah tidak harus
nyepi ke dalam gua, pergi ke atas bukit atau hutan yang lebat.
Namun uzlah juga dapat diartikan sebagai pemisahan diri dan
proteksi dari keadaan social yang pada umumnya bermaksiat. Beruzlah
artinya tidak ikut terlarut dalam kemaksiatan.Pengertian tasawuf
dapatlah disederhanakan, yaitu untuk menyucikan jiwa danpendekatan
diri kepada Allah SWT. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Jika
dijabarkan secara terperinci, maka lahirlah apa yang disebut dengan
teori atau ajaran tasawuf.
5. SUFISufi adalah istilah yang digunakan untuk nama orang yang
menganut dan mengamalkan ajaran tasawuf. Ada juga yang menyebutnya
sofi (khususnya orang Persia atau Turki). Istilah sufi
didefinisikan bermacam-macam, diantaranya : Seorang sufi adalah
pengembara di jalan Allah yang mampu menyucikan dirinya dan
mendapatkan cahaya batin atau pencerahan spiritual Sufi adalah
tentara Allah yang sederhana, yang dipilih oleh Allah Yang Maha
Kuasa untuk Diri-Nya sendiri dan dibebaskan dari pengaruh jiwa
rendahnya, dari godaan setan Sufi adalah pengembara menuju gurun
kerendahan hati, bebas dari kekeruhan jiwa dan semua jenis
kekotoran manisiawi untuk merealisasikan esensinya sebagai makhluk
surgawiOrang pertama yang disebut sufi dalam sejarah islam adalah
Abu Hasim Al-Kufi, seorang zahid besar dimasanya. Abu Hasim
meninggal 150 tahun setelah hijrah, yang berarti kata sufi dipakai
pada abad kedua hijrah atau setelah generasi para sahabat dan
penerusnya.Para sufi dibagi menjadi dua golongan berkenaan dengan
jalan yang mereka lalui : kategori pertama adalah orang-orang yang
memprioritaskan pengetahuan dan berusaha mencapai tujuannya melalui
pengetahuan tentang Allah. Sedangkan kategori kedua terdiri dari
orang-orang yang mengikuti jalan kerinduan, ekstansi dan
penyingkapan spiritual.Kaum sufi membagi manusia menjadi tiga
golongan : Golongan pertama adalah orang-orang yang mereka sebut
manusia sempurna yang telah mencapai tujuannya. Golongan ini dibagi
menjadi dua sub-kelompok, yaitu Nabi dan manusia sempurna yang
mencapai Sang Kebenaran dengan mengikuti jejak para nabi. Golongan
kedua dinamakan pemula. Mereka juga terbagi menjadi dua
sub-kelompok. Pertama adalah orang-orang yang sepenuhnya
meninggalkan dunia, tanpa memperdulikan akhirat, hanya mencari
Allah semata. Yang kedua terdiri dari para salik yang tujuannya
memasuki surge dan tidak sepenuhnya meninggalkan kesenangan dunia
yang sah dan sesui syariat. Sedangkan untuk golongan ketiga, karena
tujuan mereka hanya demi kemudahan dan kenyamanan hidup di dunia
ini, maka kaum sufi menyebut mereka orang-orang yang tergantung
atau berdiam takni orang yang sangat menyukai dunia. Mereka itu
jahat, kelompok orang yang tidak beruntung, yang menurut Al-Quran
adalah golongan yang berada di sisi kiri,yang buta dan
tuli.Beberapa sufi menyebut ketiga kelompok itu dengan sebutan
lain, yakni yang pertama adalah yang paling utama atau orang-orang
yang dekat dengan Tuhan, yang kedua adalah orang-orang yang berada
di sisi kanan, dan terakhir adalah orang-orang yang berada di sisi
kiri.I. KESIMPULANJadi kesimpulan dari semua uraian diatas yaitu
tasawuf mengajarkan cara untuk menyucikan diri, meningkatkan akhlak
dan untuk mencapai kebahagiaan abadi. Tasawuf bertujuan untuk
menyucikan jiwa dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
5. Abu Mujahid . 2012. Sejarah Salafi Di Indonesia. Bandung:
Toobagus PublishingSEJARAH SALAFIIstilah Salafi di Indonesia
sekarang ternyata mempunyai arti arti yang berbeda dengan istilah
salafi yang pernah dikenal masyarakat kita puluhan tahun silam.
Istilah salafi dapat diartikan dengan salafisme atau gerakan
reformisme islam.Dilihat dari jenis kajian , sejarah tentang
kelompok salafi di Indonesia tergolong sebagai kajian sejarah
kotemporer. Dalam disiplin sejarah, kajian ini rentan tercebur
dalam sifat subjektif berlebih. 1. Islam Di IndonesiaIndonesia
adalah negara yang besar didunia ini. Disebelah utara berbatasan
dengan benua Asia, ditimur berbatasan dengan Papua Nugini, sebelah
selatan Benua Australia, dan sebelah barat berbatasan dengan
Samudera Hindia. Dengan ruang geografis tersebut, sepanjang
sejarah, Indonesia justru menjadi salah satu negara di dunia yang
paling sering dipengaruhi budaya2 yang datang dari luar wilayahnya.
Dari caatatan tertua, pengaruh India dan Cina termasuk dua pengaruh
luar yang pertama kali masuk. Sementara budaya tersebut belum
mempengaruhi Indonesia secara penuh, Islam telah masuk ke beberapa
wilayah di Nusantara dan mulai memngaruhi masyarakat. Dan islam
mlai diterima oleh masyarakat yang ada.Peradaban Barat yang pertama
kali datang dan masuk ialah datang dari benua Eropa, berlayar ke
Nusantara lewat kapal2 dagang bangsa Portugis, Spanyol, Belanda,
dan Inggris. Sebagai utusan2 dagang di Nusantara mereka
berinteraksi pertama kali dengan masyarakat setempat sebagai ara
pedagang yang menginginkan barang dagangan untuk dijual kembali di
negeri masing2. Pengaruh barat masuk kedalam masyarakat kita jauh
sebelum mereka menerima islam sepenuhnya.meskipun pada akhirnya
dapat diterima oleh masyarakat, namun tidak jarang serangkaian
konfli banyak terjadi pada masyarakat yang dipengaruhi.2. Islam
Masuk Ke NusantaraMeskipun paling banyak dipeluk, agama Islam masih
belum dapat dipastikan awal kali masuk ke Indonesia. Para peneliti
dan pengamat sejarah Indonesia masih berhenti pada beberapa
pendapat tentang itu. Sebagia mereka membawa bukti2 yang lebih
kuat, namun hal itu belum cukup untuk diterima secara
meyakinkan.Pendapat pertama adalah pendapat yang mengatakan bahwa
Islam di Indonesia dibawa masuk oleh orang2 dari jairah Arab atau
bahkan dari Makkah pada abad ke-7 M, pada abad pertama hijriah.
Selain itu berdasarkan catatan orang2 cina, orang2 Arab ternyata
telah berlayar mencapai Cina untuk urusan perdagangan pada abad
ke-7 M. Dalam perjalanan itulah mereka singgah di kepulauan
Nusantara dan mengenalkan Islam ke masyarakat kita. Pendapat kedua
adalah Hoesen Djajadiningrat. Dikenal sebagai orang indonesia
pertama yang mempertahankan disertasi di Unversitas Leiden,
Belanda, pada 1913, ia berpendapat Islam pertama masuk ke Indonesia
berasal dari Persia. Alasanya adalah peringatan 10 Muharram atau
hari Asyura sebagai hari kematian Husein bin Ali bin Abi Thalib
yang ada di Indonesia berasal dari dari perayaan kaum Syiah di
Persia. Selain itu menurut Djajadiningrat, pengaruh2 bahasa persia
di sejumlah bahasa daerah di Indonesia memperkuat pendapatnya
tersebut. Pendapat ketiga adalahpendapat bahwa Islam dibawa dan
disebarkan di Indonesia oleh orang2 Cina. Para penyebar itu
sebagaimana disimpulkan Residen Poortman, salah satu seorang
pegawai Belanda pada masa pemerintahan kolonial Belanda dulu.
Poortman memulai penelitiannya terhadap naskah Babad Tanah Jawi dan
Serat Kanda pada 1928. Ia juga meneliti naskah2 kuno Cina yang
tersimpan di klenteng2 cina di Cirebon, Semarang, dan Batavia.
Hasil penelitiannya akhirnya disimpan di Gedung Arsip Negara
Belanda di Den Haag, Belanda. Pendapat keempat adalah pendapat yang
mengatakan bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia dibawaoleh
pedagang2 dari Gujarat pada abad ke-12 M. Pendapat ini dikemukakan
oleh Snouck Hurgronje, seorang penasehat di bidang bahasa2 timur
dan hukum Islam untuk pemerintah kolonial Belanda. Pendapat kelima
adalah pendapat S.Q. Fatimin. Menurutnya Islam masuk ke Indonesia
dibawa oleh orang2 dari Bangladesh. Nisan2 dan kuburan2 yang ada
Aceh dan Gresik, sebagaimana ditunjukan Moquette, justru lebih
mirip dengan dengan bentuk nisan2 kuburan yang ada di Banggala,
sekitar Bangladesh sekarang. selain itu tak kalah penting ,
pengaruh2 Islam di Benggala justru banyak ditemui dalam Islam yang
berkembang di Nusantara.Pendapat keenam adalah pendapat ang
menyatakan bahwa Islam dibawa ke Indonesia oleh orang2 yang berasal
dari pantai Coromandel, India Selatan. Pendapat ini adalah pendapat
G.E Marrison. Menurut dia pada abad ke 13 M, Gujarat waktu itu
memang masih berupa kerajaan Hindu namun di pandai Coromandel Islam
telah berkembang disana. Orang2 yang yang membawa Islam ke
Nusantara adalah para Sufi. Mereka menyebarkan Islam dengan
pendekatan tasawuf pada akhir abad ke 13M. Dengan perbedan pendapat
semacam itu, adalah mungkin jika cara paling aman bagi banyak orang
untuk memilih berpendapat bahwa Islam telah masuk ke wilayah
Nusantara sebelum abad 13 M. 3. Kerajaan Islam Dan Bangsa
EropaBanyak peneliti sejarah menyimpulkan bahwa komunitas2 muslim
yang pertama kali menetap adalah para pedagang yang memiliki
kepentingan berdagang dngan penduduk setempat. Ada 2 pola interaksi
yang terjadi ketika Islam diterima oleh masyarakat setempat.
Pertama, masyarakat setempat berinteraksi dengan orang2 luar yang
membawa Islam itu dan kemudian memeluk Islam.Kedua, orang2 luar
membawa islam itu menetap di tengah masyarakat setempat. Mereka
menikah dengan wanita2 setempat dan mengikuti kebiasan2 setempat,
sehingga mereka menjadi bagian langsung dari masyarakat setempat.
Islam masuk ke Nusantara tidak melalui kekerasan, seperti
penaklukan atau penyerangan. Islam berkembang di Nusantara sebagai
agama perkotaan.dari satu kota menyebar ke kota lain. Setelah itu
menyebar ke masyarakat pedalaman. Para emeluk islam pertama di
Nusantara ditak memiliki kekuasaan politis. Mereka hanya merupakan
minoritas yang dinamis. Mereka memiliki kebanggaan lebih dihadapan
pola2 kehidupan bergaya Hindu-Buddha yang masih dominan. Bisa
dikatakan , kerajaan2 Islam di Nusantara tumbuh hampir seiring
dengan kemunculan bangsa2 Eropa untuk kepentingan perdagangan. Dari
perdagangan, perseteruan melebar ke masalah agama. Selama itu
meletus berbagai bentrokan bersenjata antara Islam dan Kristen di
Nusantara. Di Sumatera dan sekitarnya, kerajaan Islam yang pertama
kali muncul adalah Kerajaan Malaka. Kerajaan ini sudah muncul sejak
paruh kedua abad ke15 M. Bangsa portugis berhasil merebut pengaruh
disana baru pada paruh pertama abad ke 16 M. Tahun 1511 menjadi
tahun peneklukan Malaka oleh bangsa portugis.Kemudian muncul
kerajaan Aceh. Pusat kekuasaan mereka terletak di Aceh dan Sumatera
utara sekarang. Njauh ke selatan n, muncul pula setelah itu
kerajaan Minagkabau, Jambi, Palembang. Masing2 kerajaan itu berdiri
sendiri, menghadapi dominasi kekuatan kaum portugis dan perusahaan
dagang Belanda dalam perdagangan di wilayah Sumatera dan
sekitarnya.Menariknya, keadan semacam itu juga muncul di jawa.
Keruntuhan kerajaan2 Hindu-Buddha mendorong kemunculan kerajaan
Islam di Jawa. Di belah timur Jawa muncul kerajaan Demak, Pajang
dan Mataram Islam. Di belah Barat Jawa , muncul kerajaan cirebon ,
Banten, masing2 kerajaan itu melawan perusahaan dagang Belanda yang
berpusat di Sunda-Kelapa.Semua kerajaan2 Islam yang ada di
Nusantara pada akhirnya menghadapi pengaruh2 yang datang dari Eropa
baik dengan bangsa portugis , Belanda atau Ingris yang sempat
menduduki beberapa tempat penting di Nusantara. Dengan keadaan
semacam itu, kerajaan2 Islam mengalami kekalahan budayatermasuk
juga kekalahan politik. Bangsa2 eropa pertama kali datang ke
Nusantara dengan tujuan perdagangan. Mereka mencapai nusantara
untuk daerah2 produsen untuk pasaran masyarakat Eropa. Ketika itu
kepentingan agama, penyebaran agama kristen menempati tempat ketiga
dalam kepentingan mereka setelah kepentingan dagang dan
politik.Bangsa ortugis sudah lebih dulu mencapai nusantara sebelum
Belanda. Mereka berniat memonopoli sumber daya alam setempat.
Dikota2 pesisir jawa itulah bangsa Belanda menanam pengaruh. Mereka
dengan kongsi dagang VOC ingin memonopoli perdagangan dari tangan
bangsa portugis. Merebut monopoli perdagangan seperti memaksa
mereka untuk turut campur dalam politik kerajaan2 islam setempat.
Bahkan ada kalanya kepentingan portugis dan belanda mewuud dalam
persekutuan masing2 deangan dua kerajaan Islam yang keetulan sedang
bertikai. Sejarah mencatat bahwa bangsa Belanda lebih lama dan luas
berdiam di Nusantara. Bermula dari kepentingan dagang, kemudaian
mendirikan pemerintahan kolonial yang berada di bawah tanggung
jawab menteri Daerah Jajahan di Belanda.Di beberapa tempat muncul
perlawanan2 dari penduduk setempat. Banyak di antaranya dapat mudah
ditumpas. Akan tetapi ada perlawanan2 yang sempat membuat
pemerintah Hindia-Belanda kewalahan.Para pemimpin2 perlawanan itu
hampir selalu menggunakan Islam sebagai ideologi perlawanan. Mereka
mempertentangkan kembali Islam-Kafir dan menggunakan jihad sebagai
alasan perlawanan mereka. Penderitaan yang lama mendorong dan
menjadi alasan kuat untuk melekukan perlawanan. Perlawanan yang
dilancarkan oleh pangeran Diponegoro meski menggunakan Islam
sebagai ideologi perlawan, berangkat dari kepentingan pribadi yang
dilanggar. Untuk meraih pengikut yang banyak, ia menjadikan Islam
sebagai ideologi perlawanan mereka. Bagi pemerintahan
Hindia-Belanda, perlawanan itu atau yang disebut perang Jawa ,
menyadarkan mereka tentang bahaya Islam sebagai ideologi
perlawanan. Meletus pula pada waktu itu adalah perlawanan dari
gerakan Padri di Sumatera Barat. Menjadikan Islam yang sempurna
sebagai tujuan politik, mereka melawan kaum adat dan tradisi
setempat. Pertikaian itu pun meluas hingga menjadi perlawanan
antara mereka dan pemerintah Hindia-Belanda.
4. Awal mula berkembangnya Modernisme Islam IndonesiaAda
beberapa orang murid Syaikh Ahmad Khatib di tanah suci pulang ke
Minangkabau, yaitu Muhammad Jamil Jambek, Muhammad Thaib Umar,
Abdullah Ahmad, dan Abdulkarim Amrullah. Untuk menyebarkan
pemikirannya, maka timbul niat di kalangan mereka berempat untuk
menerbitkan majalah di Minangkabau yaitu majalah Al-Munir. Majalah
ini menjadi majalah modernisasi Islam yang pertama di
Indonesia.Selama lima tahun usianya majalah Al-Munir beredar di
seluruh Indonesia, terutama di Sumatera dan Jawa. Artikel-artikel
majalah ini mengeritik praktek-praktek keagamaan yang tidak sesuai
dengan Al-Quran dan Sunnah Nabi serta menganjurkan umat Islam
menata metode dan sarana pendidikan. Tidaklah mengherankan jika
daerah Minangkabau mempelopori sekolah-sekolah agama yang
menerapkan sistem kurikulum modern. Pada tahun 1909 Abdullah Ahmad
mendirikan Sekolah Adabiyah di Padang, lalu Abdulkarim Amrullah
mendirikan Surau Jembatan Besi tahun 1914 di Padang Panjang.
Setahun kemudian Padang Panjang juga memiliki Sekolah Diniyah Putri
yang didirikan oleh Zainuddin Labai (18901924) dan adiknya, Rahmah
al-Yunusiyah (19001969). Kemudian Surau Jembatan Besi bergabung
dengan Surau Parabek, yang didirikan tahun 1908 oleh Ibrahim Musa,
menghasilkan sekolah Sumatera Thawalib tahun 1918.
6. Dr . Azyumardi Azra . Jaringan Islam, Timur Tengah Dan
Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII Jaringan Islam, Timur Tengah
Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII Dan XVIIIKajian tentang transmisi
dan penyebaran gagasan pembaruan islam, khususnya pada masa
menjelang ekspansi kekuasaan eropa dalam abad ke 17 sampai 18,
sejarah social intelektual islam pada periode ini sangat sedikit
dikaji , kebanyakan perhatian diberikan kepada sejarah politik
muslim. Dalam studi ini saya akan mengungkapkan bahwa abad ke 17
dan ke 18 merupakan salah satu masa yang paling dinamis dalam
sejarah intelektual kaum muslim. Sumber dinamika islam dalam abad
ke 17 dan ke 18 adalah jaringan ulama yang terutama berpusat di
mekah dan madinah. Dalam kaitan dengan ibadah haji, mendorong
sejumlah besar guru dan penuntut ilmu dari berbagai wilayah dunia
muslim dating dan bermukim disana, pada gilirannya menciptakan
semacam jaringan keilmuan yang menghasilkan wacana ilmiah yang
unik. Dari berbagai wilayah dunia muslim, membawa tradisi keilmuan
kemkkah dan madinah. Bahkan islam dinusantara dianggap bukan islam
yang sebenarnya karena bercampur dengan budaya local islam
dinusantara berbeda dengan islam ditimur tengah, tradisi islam
dinusantara tidak mempunyai kaitan islam ditimur tengah jelas
merupakan kekeliruan amat fatal. Keliru menggap hubungan antar
islam dinusantara dengan timur tengah lebih bersifat politis
ketimbang keagamaan. Setidaknya sejak abad ke 17 hungan diantar
kedua wilayah muslim ini umumnya bersifat keagamaan dan keilmuan,
hubungan politik antar berbagai kerajaan muslim dinusantara,
misalnya denagan dinasti Ustmani.
Kedatangan Islam Dan Hubungan Nusantara Dengan Timur
TengahHubungan antara Nusantara dengan Timur Tengah melibatkan
sejarah yang begitu panjang, yang dapat dilacak sampai ke masa yang
sangat tua (antiquity). Kontak yang paling awal antara kedua
wilayah ini khususnya berkaitan dengan perdagangan, bahkan bermula
sejak masa Phunisia dan Saba.Memang, hubungan antara keduanya pada
masa beberapa waktu sebelum kedatangan Islam dan masa awal Islam
terutama merupakan hasil dari perdagangan Arab dan Persia dengan
Dinasti Cina. Agaknya, kapal-kapal Arab dan Persia yang datang ke
Cina melakukan pengembangan pula di Nusantara jauh sebelum Islam
menjadi nyata di bagian manapun di Nusantara.Tapi disini kita tidak
akan membahas hubungan dagang diantara kedua wilayah ini pada masa
pra-Islam, tetapi akan memusatkan perhatian pada berbagai macam
kontak dan hubungan bukan hanya perdagangan setelah kebangkitan
Islam di Timur Tengah.Pengenalan dan penyebaran Islam di pesisir
pantai anak Benua India terbukti merangsang tidak hanya hubungan
dagang antara Timur Tengah dengan Nusantara, tetapi juga berbagai
bentuk hubungan dan pertukaran (exchanges) keagamaan, sosial,
politik, dan kebudayaan.
Timur Tengah,Cina, dan NusantaraRiwayat-riwayat yang paling awal
tentang hubungan antara Timur Tengah dengan Nusantara diberikan
sumber-sumber Cina dan Arab. Bahwa terdapat banyak riwayat tentang
Nusantara ditulis sejarawan Arab semacam al-Yaqubi, Abu Zayd atau
al-Maududi, tetapi mereka kebanyakannya berdasarkan pada
cerita-cerita para pelayar Arab yang lebih tertarik pada hal-hal
yang aneh daripada kondisi riil bagian-bagian Nusantara yang mereka
singgahi. Untungnya, para pengembara lebih belakang yang paling
terkenal diantara mereka adalah Ibn Bathuthah meninggalkan
deskripsi yang dipandang jauh lebih akurat dan autentik, meski
sejumlah nama tempat yang mereka sebut di Nusantara sulit
diidentifikasi. Mempertimbangkan tingginya intensitas hubungan
antara muslim Timur Tengah dengan Timur Jauh, dan mengingat
terdapatnya pemukiman-pemukiman muslim di Cina, wajar mengasumsikan
bahwa muslim Timur Tengah cukup mengetahui tentang Nusantara. Cukup
wajar pula menyatakan, muslim Timur Tengah ini menjadikan
pelabuhan-pelabuhan tertentu di Nusantara sebagai tempat
persinggahan. Dan ini disokong oleh riwayat-riwayat berikut.
Kehadiran muslim Timur Tengah kebanyakan Arab dan Persia di
Nusantara pada masa-masa awal ini pertama kali disebutkan oleh
agamawan dan pengembara terkenal Cina, I-Tsing, ketika ia pada
51/671, dengan menumpang kapal Arab dan Persia dari Kanton berlabuh
di pelabuhan di Muara Sungai Bhoga (atau Sribhoga, atau Sribuza,
sekarang Musi). Sribuza, sebagaimana diketahui, telah
diidentifikasi banyak sarjana modern sebagai Palembang, ibukota
kerajaan Budha Sriwijaya.Kerajaan Sribuza atau Sriwijaya (atau
sering juga diidentikkan dengan Zabaj), atau yang disebut
sumber-sumber Arab sebagai al-Mamkalat al-Maharaja (kerajaan Raja
di Raja), atau yang disebut Shih-li fa-shih atau san-fo chi dalam
sumber-sumber Cina, mulai menanjak pada paruh kedua abad ke-7 yang
kekuasaannya malang melintang hampir di seluruh Sumatra,
semenanjung Malaya, dan Jawa sampai lima abad kemudian. Dalam
kebanyakan periode ini, kerajaan Sriwijaya memainkan peran penting
sebagai perant