Page 1
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 1/150
1
BAB I
KORELASI PANCASILA DENGAN AGAMA
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama. Sejak dari jaman
dahulu kehidupan beragama sudah ada di Indonesia. Ini dibuktikan dengan
adanya kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut masayarakat
indonesia dari jaman dahulu. Kepercayaan animisme dan dinamisme ada
jauh sebelum agama masuk ke Indonesia. Bahkan masuknya agama yang
pertama di Indonesia yaitu Hindu, animisme dan dinamisme masih lebih
dulu ada dan berkembang.
Di Indonesia sendiri ada beberapa agama yang diakui secara sah
yaitu Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Budha dan Konghuchu. Saat ini
keberagaman agama di indonesia diwarnai dengan munculnya banyak
organisasi-organisasi atau aliran-aliran dari beberapa agama. Ada yang
ditentang dan ada pula yang disetujui. Hal tersebut memang tak lepas dari
faktor yang melatar belakanginya, yaitu perbedaan.
Setiap agama memeliki pedoman untuk mengatur penganutnya.
Pedoman tersebut berisi nilai-nilai yang akan membenarkan atau
menyalahkan tindakan manusia. Agama sebagai sesuatu yang bisa terlepas
dari bangsa Indonesia mempengaruhi perilaku manusia. Pedoman yang
dimiliki oleh setiap agama mengatur berbagai hal sebagai berikut :
mengatur kehidupan manusia dengan tuhan,manusia dengan manusia,dan
manusia dengan lingkungan. Tidak ada nilai keburukan yang dibawa oleh
Page 2
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 2/150
Page 3
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 3/150
2
suatu agama. Untuk itu, kita perlu mengetahui hubungan antara agama
dengan pancasila.
B.
PEMBAHASANDalam Bab ini, akan di bahas mengenai hubungan antara agama yang ada
di Indonesia dengan pancasila, yaitu :
1. HUBUNGAN ISLAM DENGAN PANCASILA
1. Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna
bahwa bangsa Indonesia berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa. Warga
negara Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih satu
kepercayaan, dari beberapa kepercayaan yang diakui oleh negara.
Dalam konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah hablun min Allah,
yang merupakan sendi tauhid dan pengejawantahan hubungan
antara manusia dengan Allah SWT. Al-Qur’an dalam beberapa
ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya
Page 4
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 4/150
Page 5
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 5/150
3
untuk selalu mengesakan Tuhan. Di antaranya adalah yang
tercermin di dalam Al-Qur’an:
a.
Q.S Al-Baqarah ayat 163.“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS
2:163). Dalam kacamata Islam, Tuhan adalah Allah semata,
namun dalam pandangan agama lain Tuhan adalah yang
mengatur kehidupan manusia, yang disembah.
b. Q.S Al-Ikhlas ayat 1.
“Katakan Muhammad bahwa Allah itu Esa”.
c. Q.S Asy-Syuura ayat 11.
“(Dia) pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari
jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan jenis binatang ternak
pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang
biak dengan jalan itu tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
d. Q.S Saba’ ayat 1.
“Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa
yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-
lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
e. Q.S Al-Hasyr ayat 22 – 24.
“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci,
Page 6
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 6/150
Page 7
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 7/150
4
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang
Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang
Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yangmereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-
Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di
langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. “
f. Q.S Al-Maa-idah ayat 73.
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
“Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang
Esa.”
g. Q.S Al-Baqarah ayat 256.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat.”
h. Q.S Al-Baqarah ayat 21-22
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu
dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu
Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-
sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Page 8
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 8/150
Page 9
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 9/150
5
2. Sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab bermakna
bahwa bangsa Indonesia menghargai dan menghormati hak-hak yang
melekat pada pribadi manusia. Dalam konsep Islam, hal ini sesuaidengan istilah hablun min al-nas, yakni hubungan antara sesama
manusia berdasarkan sikap saling menghormati. Al-Qur’an dalam
beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada
umatnya untuk selalu menghormati dan menghargai sesama. Di
antaranya adalah yang tercermin di dalam Al-Qur’an:
a. Q.S Al-Maa’idah ayat 8.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
b. Q.S Ar-Rahman ayat 8.
“Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu”.
Artinya tegakkanlah timbangan dengan keadilan dan jangan
sekali-kali kamu berlaku curang dalam timbangan.
c. Q.S At-Tin ayat 4.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.”
d. Q.S Al-Israa’ ayat 70.
Page 10
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 10/150
Page 11
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 11/150
6
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengankelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.”
e. Q.S Al-Hujuraat ayat 11.
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan
jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan)
lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. “
f. Q.S Al-Maa’idah ayat 2.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
g. Q.S Al-Insaan ayat 8 – 9
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada
orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah
Page 12
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 12/150
Page 13
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 13/150
7
untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki
balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. “
h.
Q.S Al-Baqarah ayat 224.“Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu
sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan
mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
i. Q.S Luqman ayat 18.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri.”
j. Q.S Al-Hujaraat ayat 10
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu
dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
k. Q.S Al-Hujaraat ayat 13
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Page 14
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 14/150
Page 15
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 15/150
8
3. Sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia bermakna bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang satu dan bangsa yang menegara. Dalam
konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah ukhuwah Islamiah(persatuan sesama umat Islam) dan ukhuwah Insaniah (persatuan
sesama umat manusia). Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya
menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
menjaga persatuan. Di antaranya adalah yang tercermin di dalam Al-
Qur’an:
a. Q.S Ali-Imron ayat 103.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahilliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.” Artinya berpegang teguhlah kamu dengan agama
Allah dan jangan kamu berpecah belah.
b. Q.S Al-Hujuraat ayat 13.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
Page 16
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 16/150
Page 17
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 17/150
9
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. “
c.
Q.S Al-Hujuraat ayat 9.“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang
maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua
golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka
perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan
itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah
kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara
keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
d. Surah Al-Hujuraat: 10
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena
itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. “
e. Surah Annisaa’: 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. “
f. Q.S An-Nisaa’ ayat 59.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
Page 18
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 18/150
Page 19
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 19/150
10
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebihutama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
g. Q.S Ali ‘Imran ayat 200.
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya
kamu beruntung.”
h. Q.S Al-Maa’idah ayat 35.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah
pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”
i. Q.S At-Taubah ayat 111.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri
dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam
Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang
besar.”
4. Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmad
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan bermakna bahwa
dalam mengambil keputusan bersama harus dilakukan secara
Page 20
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 20/150
Page 21
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 21/150
11
musyawarah yang didasari oleh hikmad kebijaksanaan. Dalam konsep
Islam, hal ini sesuai dengan istilah mudzakarah (perbedaan pendapat)
dan syura (musyawarah). Al-Qur’an dalam beberapa ayatnyamenyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
selalu bersikap bijaksana dalam mengatasi permasalahan kehidupan
dan selalu menekankan musyawarah untuk menyelesaikannya dalam
suasana yang demokratis. Di antaranya adalah yang tercermin di dalam
Al-Qur’an:
a. Q.S Ali Imron ayat 159.
“Maka disebabka rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu
(urusan peperangan dan hal-hal duniawiah lainnya, seperti urusan
politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya). Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.”
b. Q.S An-Nahl ayat 125.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (ialah
perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara
yang hak dengan yang batil) dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-
mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
Page 22
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 22/150
Page 23
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 23/150
12
jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” Artinya Ajaklah atau Dakwahilah itu kepada
agama Tuhanmu dengan penuh hikmah dan pengajaran yangbaik.
c. Q.S Asy-Syuura ayat 38.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.”
d. Q.S Al-Mujaadilah ayat 11.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu.”
e. Q.S Al-Mujaadilah ayat 9.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan
pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang
membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan
bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan
dikembalikan.”
f. Q.S Ali ‘Imron ayat 159.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Page 24
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 24/150
Page 25
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 25/150
13
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan
itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, makabertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
g. Q.S An-Naml ayat 32.
“Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku
pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan
sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku).”
h. Q.S Asy-Syuura ayat 38.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.”
5. Sila kelima berbunyi Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia bermakna
bahwa Negara Indonesia sebagai suatu organisasi tertinggi memiliki
kewajiban untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Dalam
konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah adil. Al-Qur’an dalam beberapa
ayatnya memerintahkan untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, adil
terhadap diri sendiri, orang lain dan alam. Di antaranya adalah yang
tercermin di dalam Al-Qur’an:
a. Q.S An-Nahl ayat 90.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
Page 26
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 26/150
Page 27
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 27/150
14
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamuj dapat mengambil pelajaran.”
b.
Hadits sahih Al-Bukhari.“Rasulullah SAW bersabda Setiap pemimpin itu diminta
pertanggungjawabannya.”
c. Q.S An-Nahl ayat 71.
“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang
lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan
(rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada
budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan)
rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah? “
d. Q.S Ali ‘Imran ayat 180.
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu
adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan
Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. “
e. Q.S Al-Furqaan ayat 67.
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. “
f. Q.S Al-Hadiid ayat 11.
Page 28
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 28/150
“
Page 29
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 29/150
15
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang
baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu
untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak, “ g. Q.S Adz-Dzaariyaat ayat 19.
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. “
h. Q.S Al-Maa’uun ayat 1, 2 & 3.
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang
yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi
makan orang miskin.”
i. Q.S An-Nisaa’ ayat 135.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.”
j. Q.S An-Nisaa’ ayat 58.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
Page 30
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 30/150
sebaik-baiknya kepadamu Sesungguhnya Allah adalah Maha
Page 31
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 31/150
16
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.”
k.
Q.S Al-Maa’idah ayat 8. “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”
l. Q.S An-Nahl ayat 90.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
m. Q.S An-Nisaa’ ayat 36-37.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-
bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh
orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang
Page 32
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 32/150
telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan
Page 33
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 33/150
17
y p y
untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.”
2. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN AGAMA BUDHA
Agama Buddha biasanya lebih dikenal dengan sebutan Budha
Dhamma. Seluruh ajaran Sang Budha merupakan ajaran yang membahas
tentang hukum kebenaran mutlak, yang disebut Dhamma. Dhamma adalah
kata dalam bahasa Pali. Dhamma artinya kesunyataan mutlak, kebenaran
mutlak atau hukum abadi. Dhamma tidak hanya terdapat di dalam hati
sanubari atau di dalam pikiran manusia saja, tetapi juga terdapat di seluruh
alam semesta.
Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari
anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik
yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan
Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Budha
(berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Budha
hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa
waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Beliau
dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau
tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk
hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), kehausan/napsu
rendah (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab
musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali:
Nibbana).
Page 34
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 34/150
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan
Page 35
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 35/150
18
utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha
Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikanajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Pi ṭ aka (kotbah-kotbah Sang
Buddha),Vinaya Pi ṭ aka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu)
dan Abhidhamma Pi ṭ aka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
Kebanyakan penganut agama Buddha berada di Jakarta walaupun
ada juga di lain provinsi seperti Riau,Sumatra Utara,dan Sumatra Selatan.
Pada tahun 2008, jumlah penganut agama Buddha sekitar 1.3 juta penduduk
dari 217,346,140 penduduk Indonesia atau sekitar 0.6%. Pada tahun 2010,
jumlah penganut agama Buddha sekitar 961.086 penduduk dari 240,271,522
penduduk Indonesia atau sekitar 0.4%.
1. Sila Ke- 1 Ketuhanan yang Maha Esa
Dalam setiap agama konsep Ketuhanan yang Maha Esa merupakan
sebuah bagian pokok. Tanpa adanya Tuhan maka tidak dapat disebut
sebagai agama. Semua agama mengajarkan bahwa Tuhan itu tunggal.
Konsep Ketuhanan yang Maha Esa mempunyai penafsiran berbeda diantara
satu agama dengan agama yang lain.
Pernyataan Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta pitaka, Udana
VIII: 3 “Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan,
Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta,Yang Mutlak .Duhai para Bikkhu,
apabila Tidak ada Yang Dilahirkan,Yang Tidak Menjelma,Yang Tidak
Diciptakan, Yang Mutlak,amaka tidak mungkin kita dapat bebas dari
kelahiran,penjelmaan,pembentukan,pemunculan dari sebab yang lalu.
Page 36
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 36/150
Tetapi para bikkhu karena ada Yang Tidak Dilahitkan,Yang Tidak Menjelma,
Page 37
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 37/150
19
Yang Tidak tercipta, Yang Tidak Mutlak maka ada kemungkinan untuk
bebeas dari kelahiran,penjelmaan, pembentukan, pememunculan dari sebabyang lalu.” . Memberi penjelasan bahwa konsep Ketuhanan yang Maha Esa
dalam agama buddha adalah sebagai berikut : “Atthi Ajatang Abhutang
Akatang Asamkhatang” yang artinya “suatu Yang Tidak Dilahirkan,Tidak
Dijelmakan,Tidak Diciptakan,dan Yang Mutlak”. Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah suatu yang tanpa aku (Anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan
dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan
adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang
berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan
(samsara) dengan cara bermeditasi.
Dalam Kitab suci Tripitaka, Konsep Ketuhanan agama Buddha
berbeda dengan Konsep Ketuhanan dalam agama lain. Konsep agama
Buddha yang berlainan dengan agama lain antara lain mengenai : Alam
Semesta,Kejadian Bumi dan Manusia,Kehidupan Alam Semesta, Kiamat dan
Keselamatan atau Kebebasan.Perbedaan tersebut merupakan ciri khas yang
ada dalam agama Buddha. Segala keyakinan tersebut
bersumber Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda
dan ajaran sang Hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian
mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta
Pitaka (kotbah-kotbah Sang Buddha),Vinaya Pitaka (peraturan atau tata
tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Pitaka (ajaran hukum metafisika dan
psikologi).
Page 38
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 38/150
Berdasarkan Pernyataan Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta
pitaka Udana VIII: 3 dapat ditarik kesimpulan bahwa pancasila khususnya
Page 39
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 39/150
20
pitaka, Udana VIII: 3 dapat ditarik kesimpulan bahwa pancasila khususnya
sila 1 mempunyai korelasi dengan ajaran agama buddha. Konsep KetuhananYang Maha Esa dalam pancasila tidak bertolak belakang dengan ajaran agam
Buddha.
2. Sila Ke-2 Kemanusian yang Adil dan Beradab
Salah satu sila dalam pancasila berisi tentang kemanusian. Berbicara
mengenai kemanusian maka kita akan melihat dari dua sisi,jasmani dan
rohani. Begitu pentingnya pengakuan dan perlindungan terhadap
kemanusiaan sehingga muncul istilah HAM ( Hak Asasi Manusia ). HAM
sering kali diterjemahkan menjadi perlindungan untuk kebebasan.
Dalam perumusan pancasila tentulah sudah dipikirkan secara matang
mengapa memasukan aspek kemanusian dalam dasar negara. Karena
sesungguhnya dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea 4 tujuan negara
Indonesia sendiri adalah untuk manusia. Sila ke-2 darpi pancasila
menekankan pada aspek kemanusian yang adil dan beradab.
Konsep penghormatan terhadap kemanusian dalam agama Buddha
ditandai dengan adanya lima aturan yaitu menjauhi diri dari
pembunuhan,pencurian,perilaku seks yang menyimpang,berbohong dan
mengkonsumsi bahan-bahan beracun.
Pertama adalah aturan menahan diri dari pembunuhan. Aturan ini
berkenaan dengan pembunuhan yang dilakukan secara langsung oleh diri
sendiri atau dilakukan secara tidak langsung dengan menyebabkan orang
lain membunuh. Aturan ini dibangun secara kuat atas dasar pengakuan
kesamaan hakiki dari semua makhluk hidup dan saling timbal balik
Page 40
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 40/150
hubungan. Sang Buddha mengajarkan prinsip tanpa kekerasan dan
mendorong orang untuk meninggalkan niat jahat dan kemarahan.
Page 41
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 41/150
21
g g gg j
Kedua adalah aturan menahan diri dari pencurian. Mencuri secaralangsung yaitu dilakukan oleh diri sendiri atau menyebabkan orang lain
mencuri.Umat buddha diperingati untuk menghindari keserakahan dan
keinginan untuk memiliki yang berlebihan.Aturan ini menjaga agar sikap ini
tidak diekspresikan dalam tindakan yang akan mengakibatkan
ketidakbahagiaan bagi semua orang.
Ketiga adalah aturan untuk menahan diri dari perilaku seksual yang
menyimpang. Perilaku seksual yang menyimpang pada dasarnya oleh hasrat
yang berlebihan atau keserakahan.
Keempat adalah aturan menahan diri dari kebohongan.Kebohongan
bisa karena niat jahat dan kemarahan karena ingin merusak nama baik
orang lain,atau karena nafsu atau keserakahan dalam rangka memperoleh
benda yang diinnginkan.
Kelima adalah aturan menahan diri dari mengkonsumsi ( makanan
atau minuman ) bahan-bahan beracun. Mengkonsumsi barang-barang
beracun mencuptakan keadaan yang dapat melanggar sila yang lain. Selain
itu, jika melanggar keempat aturan pertama secara langsung melukai orang
lain, melanggar aturan kelima secara langsung melukai diri sendiri.
Pelaksanaan kelima aturan tersebut membantu orang untuk
menanam lima kebaikan mulia yang berkaitan denngan masing-masing
aturan. Mengembangkan belas kasihan,kedermawanan dan
ketidakmelaratan,rasa puas,kebenaran, penuh dan kejernihan pikiran.
Page 42
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 42/150
Dari lima aturan tersebut menggambarkan bahwa konsep
penghormatan terhadap kemanusian ada dalam aturan agama buddha
Page 43
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 43/150
22
dimana fungsinya adalah melindungi individu tersebut sebagai manusia danmelindungi manusia yang lain.
3. Sila Ke-3 Persatuan Indonesia
Semua agama termasuk budha mengajarkan kepada umatnya untuk
selalu bersatu dan menjaga kesatuan dan persatuan.Rasa saling
menghormati ini akan menciptakan kerukunan dan persatuan. Agama Budha
dalam Dhamma banyak dijumpai nasihat sebagai dukungan atas persatuan
dan. “ Kerukunan dalam kelompok memberikan kebahagian” ( Dhammpada
194 ). “Babi-babi hutan yang bersatu bahkan mampu membunuh
harimau,karena batinnya berpadu.” ( Angguttara Nikaya )
Selain dalam Dhamma nasihat persatuan yang diajarkan agama
budha juga terdapat dalam Angguttara Nikaya,Chakkanipita yaitu
Saraniyadhamma Sutta atau ‘Sutta tentang hal-hal yang membuat
dikenang,menyebutkan enam cara untuk mencapai kerukunan yaitu:
“Terdapat enam hal yang membuat saling dikenang,saling dicintai,saling
dihormati; menunjang untuk saling menolong untuk kecekcokan,kerukunan
dan kesatuan.” Enam hal tersebut adalah sebagai berikut : point 1 -3,
memiliki perbuatan,ucapan,dan pikiran berdasarkan cinta kasih didepan
maupun dibelakang oarang lain; point 4, mau berbagi miliknya dengan orang
lain; point 5 ; melaksanakan kemoralan yang sama sewaktu ia sendirian
maupun di depan umum; point 6,memiliki pandangan yang benar dikala
sendirian maupun bersama.
Page 44
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 44/150
Nasihat persatuan dalam agama Budda di terapkan oleh penganutnya
terselenggaranya kongres Umat Buddha di yogyakarta pada tanggal 7-8 Mei
Page 45
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 45/150
23
1978. Dalam Kongres ini terbentuklah Perwalian Umat Budha Indonesia (WALUBI ) sebagai wadah tunggal umat budha di Indonesia yang berbentuk
federasi.Nama Perwalian Umat Buddha sendiri diberikan oleh menteri
agama, Alamsyah Ratu Perwiranegara.
Dengan adanya dhamma yang menjelaskana tentang nasihat untuk
tetapa nersatu menjalin kerukunan dan terbentuknya WALUBI dapat
disimpulkan bahwa adanya nilai persatuan dan kesatuan yang diajarkan
agama Buddha.
4. Sila Ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Menurut Aganna Sutta, Buddha menunjukan bahwa fenomena
Demokrasi dam kedaulatan ditangan rakyat. Pada mulanya manusia
dilahirkan tanpa perbedakan kedudukan, semua masyarakat dapat
memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
tetapi kehidupan yang damai mulai terganggu ketika manusia yang serakah
mencuri, yang licik menipu, yang kuat menindas yang lemah.
Didalam khotbahnya sang Buddha mengajarkan atau menjelaskan
syarat-syarat kesejahteraan suatu bangsa, yang merupakan ciri dnegara
demokrasi yaitu :
a) Sering berkumpul mengadakan musyawarah
b) Dalam musyawarah selalu menganjurkan perdamaian.
c) Menetapkan peraturan baru dan menentukan pelaksanaan baru dan
peraturan-peraturan lam yang baik
Page 46
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 46/150
d) Menunjukan rasa hormat dan bhakti kepada orang tua.
e) Melarang keras penculikan terhadap gadis-gadis dari keluarga baik-baik.
Page 47
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 47/150
24
f)
Menghargai dan menghormati tempat suci serta sering melaksanakanpuja bhakti.
g) Menghargai dan melindungi orang-orang suci dengan seyogyanya
(D.II.16).
Konsep musyawarah mufakat telah diajarkan waktu Buddha masih
hidup, upaya untuk menghindari terjadinya ketegangan hubungan antar
agama, dengan membina toleransi antar umat beragama di India, yakni
antar agama Buddha dengan agama Hindu, benar-benar diperhatikan oleh
Sang Buddha. Hal ini terbukti dengan adanya kotbah Sang Buddha dalam
Upali Sutta yang isinya:"Upali adalah seorang yang sangat terpandang
dalam masyarakatnya. Ia menjadi siswa dari Nighanta, Nataputta, guru
besar agama Jahina. Upali diutus oleh guru besar-Nya untuk berdialog
dengan Buddha tentang hukum Karma. Setelah dialog itu selesai, Upali
menyatakan dengan jujur, bahwa ajaran Buddha tentang hukum karma
adalah yang benar. Upali lalu memohon kepada Buddha untuk
menerimanya menjadi siswa dan penganut Buddha".Terbentuknya WALUBI
dapat dijadikan bukti bahwa umat buddha mengaplikasikan masihat Sang
Buddha tentang musyawarah.
5. Sila Ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kehidupan masyarakat akan berkembang bila ada kebebasan bagi
seluruh anggota masyarakat untyk menempatkan dirinya sederajat dan
mengambil peran masing-masing secara demokratis. Buddha memberikan
sejumlah petunjuk untuk mengembangkan masyarakat yang merdeka dan
Page 48
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 48/150
sejahtera,yang menempatkan kesucian dan nilai-nilai luhur diatas kekuasaan
. Agama yang mengajarkan kebebbasan,persamaan derajat dan
Page 49
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 49/150
25
persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ( Mukti,2003:495)
Prinsip-prinsip keadilan sosial menurut Agama Buddha.Di dalam
membicarakan mengenai keadilan sosial maka prinsip yang terkait erat
adalah mengenai penyelenggaraan pemerintahan.Pemerintah bertujuan
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi rakyatnya.Di dalam berbagai Sutta
dan Sutra Sang Buddha banyak membahas mengenai hal ini.Di dalam
Kutadanta Sutta yang merupakan Sutta ke 5 dari Digha Nikaya dikatakan
demikian:"Brahmana yang baik, dengar dan perhatikanlah apa yang akan
Saya katakan.” "Baik," jawab Brahmana Kutadanta."Dahulu kala ada
seorang raja bernama Mahavijito yang memiliki harta dan kekayaan yang
besar sekali; memiliki gudang-gudang emas dan perak serta hal-hal yang
menyenangkan, barang-barang serta panen yang baik; lumbung dan
penyimpanan harta yang penuh.Pada suatu hari ia sedang duduk sendiri,
merenung dan berpikir:"Saya memiliki segala sesuatu yang dapat dinikmati
oleh manusia. Seluruh dunia menjadi milikku karena saya taklukkan. Suatu
hal yang baik jika saya melakukan upacara korban yang besar guna
memantapkan kesejahteraan dan kejayaanku saya untuk kemudian hari."
Raja memanggil brahmana penasehat spiritualnya dan mengatakan
apa yang telah dipikirkannya dengan berkata: "Saya akan senang
sekali melakukan upacara pengorbanan yang besar demi
kejayaan dan kesejahteraanku untuk masa yang lama. Katakan padaku
bagaimana caranya?"
Page 50
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 50/150
Penasehat raja menjawab: "Kerajaan sedang dalam
kekacauan. Ada perampok yang merajalela di desa-desa dan kota-kota dan
kib tk j l j l tid k Bil h l it ih ti it
Page 51
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 51/150
26
mengakibatkan jalan-jalan tidak aman. Bilamana hal itu masih seperti itu,lalu raja akan menarik pajak, maka raja akan bertindak salah. Namun
bilamana raja berpendapat, akan segera menghentikan perampok-
perampok itu dengan cara penangkapan, mendenda, mengikat dan
menghukum mati!' Tetapi kejahatan itu tidak akan lenyap dengan seperti
itu. Karena penjahat yang tak tertangkap akan tetap melakukan
kejahatan. Ada sebuah cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan
kekacauan ini. Siapa saja dalam kerajaan yang hidup sebagai peternak dan
petani, Raja berikan makanan dan bibit kepada mereka.”
Orang-orang itu melaksanakan pekerjaan mereka masing-
masing, maka pendapatan negaraakan meningkat, kerajaan akan aman dan
damai, rakyat akan senang dan bahagia, mereka akan menari dengan anak-
anak mereka dan mereka hidup dengan rumah yang aman.Demikianlah,
rakyat hidup melaksanakan tugas mereka masing-masing, akibatnya
kejahatan lenyap.
Dari Kutadanta Sutta yang merupakan Sutta ke 5 dari Digha Nikaya
kita dapat melihat bahwa keadilan sosial telah diajarkan oleh Sang Budda.
Page 52
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 52/150
3. HUBUNGAN KRISTEN PROTESTAN DENGAN PANCASILA
Di negara Indonesia terdapat suatu agama kepercayaan Kristen
k d l h b h
Page 53
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 53/150
27
masyarakatnya yaitu agam Kristen. Agama Kristen adalah sebuah
kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan
kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama Kristen pertama kali
dating ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur)
yakni berdiri di dua tempat : Pancuran (sekarang wilayah dari Deli Serdang)
dan Barus (sekarang wilayah Tapanuli Tengah) di Sumatera (645 SM).Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia ternyata nilai-nilai yang
terkandung didalamnya tidak terlepas dari ajaran-ajaran yang ada pada
agama Kristen. Disini terdapat kolerasi antara nilai dalam ajaran Kristen dan
pancasila. Disini dijabarkan bahwa tiap butir pancasila terdapat kolerasi
yangdikatakan diatas tadi.
Butir demi butir dari kelima sila Pancasila dalam penjelasannya jelas
tidak bertentangan dengan Al-Kitab, dalam pelaksanaannya secara
keseluruhan dapat mendukung pengembangan kegiatan setiap agama yang
ada di Indonesia. Penjelasan butir demi butir dari kelima butir Pancasila
yang erat hubungannya dengan Al-Kitab adalah:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini dapat memberikan suatu kebebasan ruang gerak bagi
kemerdekaan beragama, setiap orang harus meyakini adanya Tuhan Yang
maha Esa dan memberikan kebebasan untuk memeluk agamanya masing-
masing.
Page 54
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 54/150
Penjelasan Al-Kitab: Tuhan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Maha
Kuasa, sebagai mana jelas dalam tindakannya Penciptaan langit dan bumi.
(Kejadian 1:1-27). Tuhan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Maha Kasih (1h ) h h d l h h h l
Page 55
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 55/150
28
Yohanes 4:8). Tuhan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Maha Penolong,
Tuhan Khalik Langit dan Bumi beserta segala isinya (Mazmur. 121:1-2)
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila ini menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia harus meningkatkan
martabat manusia, dan dapat menikmati hak-haknya dan melaksanakan
tanggung jawabnya.
Penjelasan Al-Kitab:
Manusia itu agung dan mulia karena manusia adalah satu-satunya
mahluk hidup yang dibentuk atau diciptakan Allah (Kejadian: 1:22)
3. Sila Persatuan Indonesia
Sila ini menjelasakan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan
demi keselamatan bangsa dan negara, mendahulukan kepentingan
masyarakat dari kepentingan pribadi walaupun berbeda-beda kita tetap
satu.
Penjelasan Al-Kitab:
“Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya
sendiri…” (Roma 14:7a)
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Sila ini menjelaskan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, musyawarah
untuk mancapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Page 56
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 56/150
Penjelasan Al-Kitab:
“Kasih itu sabar, Kasih itu murah hati……” (I. Korintus. 13:14)
“Tidak mengambil keuntungan diri sendiri” (I. Korintus. 13:5) 5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Page 57
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 57/150
29
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila ini menjelaskan, untuk bersikap adil, suka memberikan
pertolongan kepada orang lain.
Penjelasan Al-Kitab:
“Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim
belalah hak orang-orang yang sengsara dan orang yang kekurangan”.
(Mazmur 82:3)
Dengan demikian menurut orang Kristen sila-sila dalam Pancasila
tidak bertentangan dengan Al-Kitab bahkan dalam pelaksanaannya secara
konsekuen/mendukung apa yang terdapat dalam Al-Kitab.
4. KORELASI PANCASILA DENGAN AGAMA KONGHUCHU
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu
Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya
adalah Rujiao (儒教) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati,
terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama
ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh
sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: “Aku bukanlah
pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut”.
Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke
seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah
sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru, meskipun dia
sebenarnya adalah manusia biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong
Page 58
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 58/150
Hu Cu telah mengubah falsafahnya menjadi sebuah agama dengan
diadakannya perayaan-perayaan tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.
Korelasi Pancasila dengan Agama Konghuchu :1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Page 59
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 59/150
30
- Dalam Ketuhanan Yang Maha Esa, Tentang Tuhan dalam budaya
Tionghoa atau mau digunakan kata Gaya Misterius (Istilah father Van
Schie). Dan konsep keTuhanan budaya Tionghoa itu seperti konsep
budaya India maupun Yunani pra penghancuran agamanya oleh agama
lain. Bahkan beberapa pandangan ada yang mirip-mirip dengan agama-
agama yang diyakini di sebagian Eropa. Buktinya adalah “Diempat
penjuru lautan semua manusia bersaudara” (SABDA SUCI XII : 5). Artinya
: semua manusia sederajat dan berkesempatan sama di hadapan Tuhan,
siapa saja mengamalkan kebaikan dan mengembangkan kodratnya
sebagai makhluk TUHAN pada dasarnya IA adalah seorang KONGHUCU.
- Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan
antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita
melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian
Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".
- Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:
a. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
b. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
c. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
d. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
e. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
Page 60
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 60/150
f. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu
Duo)
g.
Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin JingShu)
Page 61
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 61/150
31
h. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
- Dalam Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Budaya Tionghoa mengenal
kata "ren" yang berarti adalah kemanusiaan. Bahkan kata keadilan dan
beradab sudah tertuang dalam banyak aliran filsafatnya.
- Lima Hubungan Sosial (Wu Lun):
a. Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan
b. Hubungan antara Suami dan Isteri
c. Hubungan antara Orang tua dan anak
d. Hubungan antara Kakak dan Adik
e. Hubungan antara Kawan dan Sahabat
- Berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia
Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri
hidup di dalam Dao atau Jalan Suci, yakni "hidup menegakkan Firman
Tian yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan". Hidup
beragama berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus satya
menegakkan firmanNya.
- Budaya Tionghoa mengenal kata "ren" yang berarti adalah kemanusiaan.
Bahkan kata keadilan dan beradab sudah tertuang dalam banyak aliran
filsafatnya. Seorang umat KONGHUCU bercita –cita menjadi seorang
KONGHUCU, SUSILAWAN, INSAN KAMIL yang tidak menunjukkan
Page 62
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 62/150
tentang suatu golongan atau kelompok atau suku, melainkan seorang
yang benar –benar bercita –cita senantiasa menjunjung tinggi kebajikan
(SABDA SUCI VI : 13).3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Page 63
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 63/150
32
- Dalam Persatuan Indonesia, adalah salah pandangan beberapa orang
Tionghoa yang kebetulan beragama lain ( Ini bukan bertujuan
meributkan agama, tapi fakta yang tertulis dalam sejarah ) pada masa
ORLA yang beranggapan bahwa agama Khong Hucu berkiblat pada negri
leluhur. Kong Zi tidak pernah mengatakan harus berkiblat pada negri
leluhur, tapi mengabdilah pada negara tempat kamu tinggal dan menjadi
warga negaranya dan jagalah. Arti kata guo yang berarti adalah tembok
wilayah, satu orang memegang tombak sudah bermakna harus menjaga
keutuhan wilayah atau negara. Jika anda perhatikan, jauh sebelum
konsep republik Indonesia sudah ada banyak tokoh-tokoh Tionghoa yang
berjuang bahu membahu dengan tokoh-tokoh suku lain menentang
penjajahan Belanda. Buktinya adalah “Tanah air harus dijaga dari
generasi ke generasi, tidak boleh ditinggalkan sekedar pertimbangan
pribadi, bersiaplah untuk mati, tetapi jangan pergi”. (BINGCU I B : 15 : 3)
4. Sila keempat: Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
- Dalam Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, terdapat di konsep Ru Jiao terhadap
masalah negara dan masyarakat. Buktinya adalah “Di dalam menjalankan
5 perkara diatas nabi KONGHUCU memberikan 3 pusaka sebagai
Page 64
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 64/150
kebajikan yang harus dilaksanakan yaitu KEBIJAKSANAAN, CINTA KASIH,
BERANI”. (Tengah Sempurna : XIX : 8).
- Mensius adalah seorang filsuf Tiongkok. Ia adalah penerusajaran Khonghucu/Kongzi yang hidup sekitar 300 tahun setelah wafatnya
Khonghucu sering melakukan pembicaraan dengan para Raja atau
Page 65
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 65/150
33
Khonghucu sering melakukan pembicaraan dengan para Raja atau
penguasa pada masa itu untuk meyakinkan mereka agar supaya menjadi
pemimpin yang benar dan bermoral. Disamping itu pula beliau
mengajarkan tentang demokrasi dalam pemerintahan, karena seorang
Raja atau pemimpin itu dipercaya mendapatkan mandat dari Tian
(Langit) atau disebut dengan Tian Ming. Dia harus bertindak sebagai
ayah bunda rakyatnya. Ditegaskannya pula bahwa :"Tuhan melihat
seperti halnya rakyat melihat, dan Tuhan mendengar seperti halnya
rakyat mendengar".
5. Sila kelima: Kesejahteraan sosial bagi seluruh rahyat indonesia
- Dalam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia , bisa dilihat konsep
min yi shi wei tian, juga prinsip menghargai sesama yang diajarkan Kong
Zi. Buktinya adalah “Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah
diberikan kepada orang lain” (SABDA SUCI XII : 2), “Seorang yang berperi
Cinta Kasih ingin dapat tegak maka IA berusaha agar orang lainpun tegak,
IA ingin maju maka IA harus berusaha agar orang lainpun maju” (SABDA
SUCI VI : 20)
- Agama konghucu di Indonesia tidak hanya mengajarkan kepada
penganutnya bagaimana seseorng berbakti kepada Tian (Tuhan yang
maha esa) orang tua, orng yang lebih tua, para pemimpin, tapi juga
Page 66
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 66/150
mengajarkan tata cara melakukan ibadah kepada Tian, Nabi, orang-orang
suci, leluhur dan lain-lain.
E. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN AGAMA HINDU1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
a Eko Narayanad Na Dwityo 'Sti Kaccit artinya hanya satu Tuhan sama
Page 67
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 67/150
34
y y y y
sekali tidak ada duanya.
b Ekam Sat Viprah Bahuda Wadanti artinya hanya satu (Ekam) Hyang
Widhi (sat=hakekat) hanya orang yang bijaksana (Viprah)
menyebutkan (Wadanti) dengan banyak nama (Bahuda). Sesuai
dengan fungsinya Hyang Widhi Wasa juga disebut dengan Tri Sakti
yang terdiri dari Brahma adalah fungsinya sebagai pencipta
(Utpatti), Wisnu yang fungsinya sebagai pelindung, pemelihara
dengan segala kasih sayangnya (Shiti) dan Siwa fungsinya sebagai
melebur (Pralina) dunia beserta isinya dan mengembalikan dalam
peredarannya ke asal (sangkan paran) yaitu kembali ke asal.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
a Baba (1995 : 2) menekankan bahwa kebutuhan dan kewajiban
utama dalam hidup manusia adalah menjadi manusiawi. Apa pun
kesarjanaan, kedudukan atau wewenang kita, janganlah
mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
b Konsep tri semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu.
Menurut orang Bali masa lalu (athita), masa kini (anaghata) dan
masa yang akan datang (warthamana) merupakan suatu rangkaian
waktu yang perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa
yang akan datang.
Page 68
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 68/150
c Dalam kutipan sloka suci ditegaskan bahwa melakukan sesuatu
yang terbaik, termulia, terhormat tidak dapt dipisahkan satu
dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan olehhasil perbuatan di masa lalu, dan , terbijaksana dimulai dan diri
sendiri yang pada akhirnya untuk dipersembahkan selain untuk diri
Page 69
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 69/150
35
sendiri tetapi juga untuk pihak lain, orang lain, warga lain, sesama
lain, suku lain, adat lain, negara lain, bangsa lain dan sebagainya
d Dalam agama Hindu hubungan-hubungan harmonis ini disebut Tri
Hita Karana. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan
alam lingkungan dimana ia hidup dan mencari kehidupan.
Manusia yang manusiawi adalah manusia yang anti kekerasan.
"Ahimsa paramo dharmah" Ahimsa atau pantang-kekerasan adalah
agama atau kebenaran tertinggi.
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a. Menghayati dan mengamalkan ideologi bangsanya serta tunduk
dan patuh menjalankan ketentuan konstitusional yang berlaku.
Ketentuan ini dinyatakan di dalam Veda Smrti adhyaya VII sloka 13,
14 dan 18 yang berbunyi sebagai berikut:
b "Tasmaddharmam anistesu sa vyavasyennaradhipah, anistam
capyanistesu
tam dharmam na vicalayet "
c Tasyarthe sarvabhutanam goptaram dharmamatmajam, brahma
tejomayam dandam asrjat purva isvarah "
Page 70
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 70/150
d "Dandah sasti prajah sarva danda evabhiraksati, danda suptesu jagarti
danda dharmam vidurbudhah "
Artinya :a " Karena itu hendaknya jangan seorangpun melanggar undang-undang
yang dikeluarkan oleh raja baik karena menguntungkan seseorang
Page 71
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 71/150
36
maupun yang merugikan pihak yang tidak menghendaki "
b " Demi untuk itu, Tuhan telah menciptakan Dharma, pelindung semua
mahluk, penjelmaannya dalam wujud undang-undang, merupakan
bentuk kejayaan Brahman Yang Esa"
c " Sangsi hukum itu memerintah semua mahluk, hukum itu yang
melindungi mereka, hukum yang berjaga selagi orang tidur, orang -
orang bijaksana menyamakannya dengan dharma "
d " Dalam lontar Sutasoma disebutkan juga bahwa Bhineka Tunggal Ika, tan
hana Dharma mangrwa, yang artinya berbeda-beda tetapi satu tidak ada
dharma yang dua.
4. Sila keempat: Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
a "Semoga musyawarahmu mencapai mufakat, semoga sidangmu
mencapai tujuan bersama, bersama dalam pikiran, dan pikiran-pikiran itu
menjadi satu. Tujuan bersama Kuletakkan di depanmu. Dan memuja
dengan persembahan bersama. Semoga tujuanmu sama, dan hatimu
dalam satu pertujuan, dan semua kamu dalam satu pikiran. Dengan
demikian kamu akan hidup sejahtera bersama." Rig Veda 10.191., 2-4
b. "Marilah kita rukun dan damai dengan orang kita, dan damai dengan
orang asing di antara kita. Tuhan yang suci menciptakan di antara kita
Page 72
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 72/150
dan orang-orang asing sebuah persatuan hati. Semoga kita bersatu
dalam pikiran, bersatu dalam tujuan-tujuan kita, dan tidak berperang
terhadap jiwa suci dalam diri kita. Semoga teriakan perang tidak munculdi tengah-tengah orang yang terbunuh. Dan tidak ada anak panah jatuh
di fajar menyingsing." Atharva Veda 7. 53, 1-2.
5 Sil k li K j ht i l b i l h h t i d i
Page 73
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 73/150
37
5. Sila kelima: Kesejahteraan sosial bagi seluruh rahyat indonesia
Budaya Ngarap, berdasarkan Tattwa- Tattwa dalam Sarasamuçcaya dan
Itihasa Bharatayuda adalah suatu rangkaian kerja gotong royong dalam
upacara pitra yadnya yang dilakukan pada waktu pengusungan sawa /
jenazah dan balai ke tempat pembersihan / mepeningan, kemudian dari
tempat pembersihan ke balai, dan balai ke tempat pengusungan (wadah,
bade, papaga, dan lain- lain) kemudian pengangkatan sawa / jenazah dari
wadah ke tempat pembasmian / penguburan.
Page 74
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 74/150
BAB II
KORELASI PANCASILA DENGAN BUDAYA INDONESIA
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai
Page 75
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 75/150
38
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai
budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus. Perbedaan ini justru
berfungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial
masyarakat tersebut. Pluralisme masyarakat, dalam tatanan sosial,
agama dan suku bangsa, telah ada sejak nenek moyang, keragaman
budaya yang dapat hidup berdampingan, merupakan kekayaan dalam
budaya Nasional. Kebudayaan dalam Pancasila dapat dimengerti dari sila
“PersatuanIndonesia” yang berarti sebuah pluralisme, dan teosentrisme
dari semangat sila yang pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Demokrasi Kebudayaan itu harus mampu memberikan masa depan
yang lebih baik. Menurut bahasa sansekerta Pancasila berasal dari dua kata
yakni “panca” yang berarti “lima” dan “sila” yang berarti “asas atau prinsip”.
Sehingga dapat disimpulkan pancasila mengandung arti lima buah prinsip
atau asas. Sedangkan kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dancipta masyarakat.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang berdasarkan
pancasila. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang
menekankan persatuan. Selain itu, dari segi pengertian Pancasila juga
merupakan lima butir prinsip atau asas yang harus dijunjung tinggi
Page 76
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 76/150
oleh kita sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan
sarana hasil sebuah karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga
Pancasila tercipta berdasarkan Kebudayaan. Kaitan diantara keduanyabegitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dn Kebudayaan dapat
terjadi dengan signifikn karena keduanya saling berhubungan
SILA 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Page 77
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 77/150
39
1. Minang, Sumatera Barat
Indonesia jaman dahulu adalah untuk upacara keagamaan.
Menhir di gunakan sebagai pemujaan arwah nenek moyang. Pemujaan
arwah nenek moyang ini merupakan salah satu ibadah kepercayaan
animisme. Pada zaman dahulu nenek moyang orang minang menganut
kepercayaan animism. Dalam kepercayaan animism, mereka percaya
bahwa roh orang yang telah meninggal mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap kehidupan jalan masyarakat, termasuk kesejahteraan
dan kesejahteraan tanaman. Untuk pemujaan ini di bangunlah sebuah
menhir. Dengan begitu mereka menjadikan menhir tersebut untuk
menyembah para arwah nenek moyang.
Pada zaman sekarang, menhir tidak lagi di gunakan sebagai
sarana untuk menyembah para roh atau arwah nenek moyang, hal ini
disebabkan karena orang jaman sekarang terutama masyarakat
Minangkabau sangat wajib menganut agama islam. Masyarakat
Minangkabau telah maju. Sejak masuknya agama islam ke
Minangkabau, menhir sudah lama di tinggalkan. Masyarakat mulai
menyadari agama yang benar adalah agama islam.
Page 78
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 78/150
Dan orang Minang wajib menyembah Allah swt. Meskipun
sekarang ini menhir tidak berguna lagi untuk beribadah, melainkan
menhir sekarang dugunakan untuk wisata juga sebagai penelitiansejarah bagi para peneliti. Untuk menjaga nilai sejarah masyarakat
Minangkabau membiarakan menhir-menhir tersebut di tempatnya
berada sesuai yang telah di tempatkan oleh masyarakat atau nenek
Page 79
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 79/150
40
moyang kita pada zaman dahulu. Dan juga membiarkan dalam bentuk
aslinya supaya mudah di pelajari.
2. Bima, NTT
Kepercayaan Makakamba – Makakimbi
Kepercayaan ini merupakan kepercayaan asli penduduk Dou
Mbojo. Sebagai media penghubung manusia dengan alam lain dalam
kepercayaan ini, diangkatlah seorang pemimpin yang dikenal dengan
nama Ncuhi Ro Naka. Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang
mengatur segala kehidupan di alam ini, yang kemudian mereka sebut
sebagai “Marafu”. Sebagai penguasa alam, Marafu dipercaya
menguasai dan menduduki semua tempat seperti gunung, pohon
rindang, batu besar, mata air, tempat-tempat-tempat dan barang-
barang yang dianggap gaib atau bahkan matahari. Karena itu, mereka
sering meminta manfaat terhadap benda-benda atau tempat-tempat
tersebut. Selain itu, mereka juga percaya bahwa arwah para leluhur
yang telah meninggal terutama arwah orang-orang yang mereka
hormati selama hidup seperti Ncuhi, masih memiliki peran dan
menguasai kehidupan dan keseharian mereka. Mereka percaya, arwah-
Page 80
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 80/150
arwah tersebut tinggal bersama Marafu di tempat-tempat tertentu
yang dianggap gaib.
Masyarakat asli juga memiliki tradisi melalui ritual untukmenghormati arwah leluhur, dengan mengadakan upacara pemujaan
pada saat-saat tertentu. Upacara tersebut disertai persembahan
sesajen dan korban hewan ternak yang dipimpin oleh Ncuhi. Tempat-
b b d k l d “ f
Page 81
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 81/150
41
tempat pemujaan tersebut biasa dikenal dengan nama “Parafu Ra
Pamboro”.
3. Batak
Sebelum Injil masuk, suku Batak adalah suku penyembah
berhala. Kehidupan agamanya bercampur, antara menganut
kepercayaan animisme, dinamisme dan magi. Ada banyak nama dewa
atau begu (setan) yang disembah, seperti begu djau (dewa yang tidak
dikenal orang), begu antuk (dewa yang memukul kepala seseorang
sebelum ia mati), begu siherut (dewa yang membuat orang kurus
tinggal kulit), dan lainnya.
Sebelum masuknya pengaruh agama
Hindu, Islam, dan Kristen ke tanah
Batak, orang Batak pada mulanya
belum mengenal nama dan istilah
‘dewa-dewa’. Kepercayaan orang Batak
dahulu (kuno) adalah kepercayaan
kepada arwah leluhur serta
kepercayaan kepada benda-benda mati. Benda-benda mati dipercayai
memiliki tondi (roh) misalnya: gunung, pohon, batu, dll yang kalau
Page 82
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 82/150
dianggap keramat dijadikan tempat yang sakral (tempat sembahan).
Orang Batak percaya kepada arwah leluhur yang dapat menyebabkan
beberapa penyakit atau malapetaka kepada manusia. Penghormatandan penyembahan dilakukan kepada arwah leluhur akan
mendatangkan keselamatan, kesejahteraan bagi orang tersebut
maupun pada keturunan. Kuasa-kuasa inilah yang paling ditakuti dalam
kehidupan orang Batak di dunia ini dan yang sangat dekat sekali
Page 83
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 83/150
42
kehidupan orang Batak di dunia ini dan yang sangat dekat sekali
dengan aktifitas manusia.
Sebelum orang Batak mengenal tokoh dewa-dewa orang India
dan istilah ‘Debata’, sombaon yang paling besar orang Batak (kuno)
disebut ‘Ompu Na Bolon’ (Kakek/Nenek Yang Maha Besar). Ompu
Nabolon pada awalnya bukan salah satu dewa atau tuhan tetapi dia
adalah yang telah dahulu dilahirkan sebagai nenek moyang orang
Batak yang memiliki kemampuan luar biasa dan juga menciptakan adat
bagi manusia. Tetapi setelah masuknya kepercayaan dan istilah luar
khususnya agama Hindu; Ompu Nabolon ini dijadikan sebagai dewa
yang dipuja orang Batak kuno sebagai
nenek/kakek yang memiliki kemampuan luar biasa. Untuk
menekankan bahwa ‘Ompu Nabolon’ ini sebagai kakek/nenek yang
terdahulu dan yang pertama menciptakan adat bagi manusia, Ompu
Nabolon menjadi ‘Mula Jadi Nabolon’ atau ‘Tuan Mula Jadi Nabolon’.
Karena kata Tuan, Mula, Jadi berarti yang dihormati, pertama dan yang
diciptakan merupakan kata-kata asing yang belum pernah dikenal oleh
orang Batak kuno. Selanjutnya untuk menegaskan pendewaan bahwa
Ompu Nabolon atau Mula Jadi Nabolon adalah salah satu dewa
Page 84
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 84/150
terbesar orang Batak ditambahkanlah di depan Nabolon atau Mula Jadi
Nabolon itu kata ‘Debata’ yang berarti dewa (=jamak) sehingga
menjadi ‘Debata Mula Jadi Nabolon’.
4. Bali
Agama Hindu
Page 85
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 85/150
43
berkembang ke seluruh dunia
dengan kitab sucinya Weda,
disesuaikan dengan budaya lokal
(local genius). Sebagai payung
dalam perkembangannya. Di Bali
Agama Hindu berkembang sesuai
dengan pola kehidupan masyarakat Bali yang mayoritas sebagai petani.
Sebelum Agama Hindu masuk ke Bali, masyarakat Bali telah memiliki
kepercayaan yang disebut dengan Agama Nusantara atau
Agama nenek moyang. Agama nenek moyang ini meletakan
dasar pada hal-hal mistik yang mampu melindungi masyarakat Bali.
Sebagai wadah untuk meyakini kepercayaan ini dibuktikan dengan
adanya sekta-sekta yang berkembang di Bali. Sekta-sekta tersebut
adalah :
a. Sekta Pasupatya, ditandai dengan Lingga sebagai perlambang
Dewa Siva.
Page 86
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 86/150
Lingga tersebut banyak dijumpai pada pura atau tempat-tempat
suci atau tempat-tempat yang sudah kuno. Dan Matahari sebagai
manifestasi Tuhan dan surya sewana sebagai penghayatannya.b. Sekta Bairawa, pada umumnya ditandai dengan perwujudan Dewa
Siva yang berwajah angker yang menyeramkan. Penghayatannya
lebih ditujukan kepada Dewa Durga. Sering juga disebut
Tantrisme, selanjutnya kita kenal aliran Niwerti Marga atau
Page 87
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 87/150
44
Tanrisme kiri dan Prawerti atau Tantrisme kanan. Tandanya suka
makan darah, tuak , daging (lawar), komoh (daging mentah
dicampur air darah mentah).
c. Sekta Waisnawa mempunyai ciri-ciri pemujaan terutama ditujukan
kepada Dewi Sri , Dewa Wisnu sebagai lambang kemakmuran,
sumber kehidupan Dewa Wisnu (Wisnu Padha).
d. Sekta Budha atau Sogatha ditandai dengan ciri-ciri suatu mantram
disebut Tipeyetha mantram, disimpan di Pejeng dalam bentuk
tulisan stupika. Juga ditemikan Bodhisatwa di Bedulu, di Pura
Genuruan, Arca Bodhisatwa di Pura Galang Sanja Pejeng, arca-arca
di Goa Gajah. Semua bukti-bukti itu sebagai tanda bahwa sekta
tersebut telah ada jauh sebelum Empu Kuturan
datang ke Bali.
e. Sekta Pertapa di Bali, tidak jelas lagi terlihat karena telah menyatu
dengan Sekta Siva Sidhiyanta dengan ditandai kitab Manawa
Dharma, Purwa Digama, Adigama, Kutara dan lainnya.
f. Sekta Rsi , pada umumnya pengikutnya berasal dari kesatria wangsa,
kemudian berdwijati menjadi Dewa Rsi , Raja Rsi atau raja-raja
Page 88
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 88/150
yang kemudian berwanaprasta selanjutnya menjadi Rsi atau
Pandita. Kelompok ini semua disebut Brahmana karena telah
disumpah Sastra Weda.g. Sekta Pasupateya, pada umumnya aliran ini memuja Surya.
Pemujaan ini dilakukan pada waktu matahari terbit dan matahari
terbenam, terkenal dengan istilah surya sewana, dan tata
aturannya termuat di dalam lontar, semua apa yang telah
Page 89
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 89/150
45
dilakukan di dalam melakukan surya sewana tersebut merupakan
bukti bahwa seseorang telah melakukan yadnya menurut
Pasupatiya.
h. Sekta Ganapatya, pada umumnya pemujaan itu ditujukan pada
Ganesa atau Dewa Angin dan pada tempat-tempat yang sangat
berbahaya tersebut ditempatkan patung Ganesa (Ganesa = angin).
i. Sekta Budha Mahayana, dimana Empu Kuturan sebagai penganut
utamanya juga akan melebur kesatu bentuk yang dikenal dengan
paham Tri Murti nya, dimana semuanya tercakup di dalamnya dan
saling mengisi dengan yang lainnya. Ciri-ciri lainnya sudah tidak
tampak lagi. Demikianlah asal usul dari terciptanya paham ajaran Tri
Sakti hingga mengalami perkembangan dari masa ke masa hingga
saat ini (Manik Mas dkk., tt : 10-11). Empu Kuturan
mengharmoniskannya menjadi konsep Tri Murti yaitu Brahma
Wisnu, dan Siva yang distanakan pada desa adat dengan Tiga
Parahyangan yang disebut dengan Kahyangan Tiga yaitu Pura Puseh
untuk pemujaan Dewa Wisnu, Pura Desa untuk pemujaan Dewa
Brahma, dan Pura Dalem untuk pemujaan Dewa Siva.
Page 90
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 90/150
5. Papua
A. Suku Asmat
Orang Asmat yakinbahwa mereka adalah keturunan
dewa yang turun dari dunia gaib
yang berada di seberang laut di
belakang ufuk, tempat matahari
terbenam tiap hari Menurut
Page 91
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 91/150
46
terbenam tiap hari. Menurut
keyakinan orang Asmat, dewa
nenek-moyang itu dulu mendarat
di bumi di suatu tempat yang jauh di pegunungan. Dalam
perjalanannya turun ke hilir sampai ia tiba di tempat yang kini
didiami oleh orang Asmat hilir, ia mengalami banyak petualangan.
Konsep tradisional orang Asmat tentang hidup
didasarkan pada keyakinan akan adanya suatu daerah di seberang
ufuk terurai tadi. Kerena itu apabila nenek-moyang mengendaki
kelanjutan keturunan, mereka mengirimkan suatu ruh tertentu ke
bumi melalui seberkas sinar matahari, yang mendarat di atas atap
rumah tempat tinggal wanita yang telah ditakdirkan menjadi ibu
anak asal ruh tadi. Wanita itu akan hamil dan kemudian melahirkan
bayi. Walaupun orang Asmat tahu bahwa hubungan seks berkaitan
dengan kelahiran bayi, fungsinya hanya untuk memberi bentuk
sebagai manusia kepada ruh yang masuk ke dalam kandungan ibu
itu. Dalam hal ini peranan ayah si bayi sama dengan seorang
Page 92
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 92/150
pemahat patung yang memberi bentuk kepada kayu yang
disediakan oleh alam kepadanya (Zegwaard 1953).
Orang Asmat yakin bahwa di lingkungan tempat tinggalmanusia juga diam berbagai macam ruh yang mereka bagi dalam
tiga golongan, yaitu:
yi-ow, atau ruh nenek moyang yang sifatnya pada dasarnya
baik, terutama bagi keturunannya.
osbopan, atau ruh jahat yang membawa penyakit dan bencana.
Page 93
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 93/150
47
osbopan, atau ruh jahat yang membawa penyakit dan bencana.
dambin-ow atau ruh jahat orang yang mati konyol (Zegwaard
1953)
Ruh-ruh yi-ow adalah penjaga hutan-hutan sagu, danau-
danau dan sungai-sungai yang penuh ikan dan hutan-hutan yang
penuh binatang buruan. Orang Asmat berkomunikasi secara
simbolis dengan para yi-ow dengan berbagai upacara sajian
berulang yang biasanya dipimpin oleh ndembero, atau pemuka
upacara.
Ruh-ruh ozbopan dianggap menghuni beberapa jenis
pohon tertentu, gua-gua yang dalam, batu-batu besar yang
mempunyai bentuk khusus, tetapi juga hidup dalam tubuh jenis-
jenis binatang tertentu. Sakit dan bencana biasanya disebabkan
oleh ruh jahat, yang juga harus dipuaskan oleh manusia dengan
berbagai macam upacara sajian. Berbeda dengan upacara-upacara
sajian untuk berkomunikasi dengan para yi-ow, upacara sajian
kepada para osbopan tak dilakukan secara berulang, tetapi hanya
kalau ada orang yang sakit dan bila terjadi bencana. Ruh-ruh itu
Page 94
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 94/150
diupayakan agar tidak terlampau sering mendekati tempat tinggal
manusia, dengan melakukan serangkaian pantangan, dan kadang-
kadang dengan ilmu gaib protektif.
B. Suku Arso
Dasar religi orang Arso adalah
penghormatan pada roh-roh
Page 95
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 95/150
48
nenek moyang yang upacaranyadipusatkan pada pesta dansa,
atau yages. Orientasi, konsep-
konsep serta kegiatan-kegiatan
keagamaan ditujukan kepada upacara terima kasih atas keselamatan
dan minta pertolongan untuk mengatasi kegagalan-kegagalan dalam
pelbagai segi kehidupan.
Konsep keagamaan orang Arso yang terpenting adalah
sebutan terhadap Tuhan utamanya, yang mereka puji dan sembah,
yaitu Chaimbo, dewa yang dianggap menciptakan dan memiliki langit,
bumi dan segala isinya, termasuk manusia dan pada fowor, atau roh.
Menurut hirarkinya, Tuhan membawahi tiga makhluk halus, yaitu
fowor, atau manusia ruh, keti dan yonggoway. Chaimbo menjelma
menjadi mata air, gunung, dan hutan, di samping menjaga agar hak
kekuasaannya tidak bisa pindah kepada orang lain. Orang Arso paling
takut akan yonggoway, karena roh itu bertugas untuk mencabut
nyawa orang.
Page 96
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 96/150
6. Baduy-Banten
Dasar religi orang Baduy ialah
penghoramatan ruh nenek
moyang dan kepercayaan
kepada satu kuasa, Batara
Page 97
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 97/150
49
Tunggal. Keyakinan mereka itu
disebut Sunda Wiwitan atau
agama Sunda Wiwitan.
Orientasi, konsep-konsep dan kegiatan-kegiatan keagamaan
ditujukan kepada pikukuh agar supaya orang hidup menurut alur itu
dalam menyejahterakan kehidupan Baduy dan dunia ramai (orang
Baduy dari hirarki tua dan dunia ramai keturunan yang lebih muda).
Mereka bertugas menyejahterakan dunia melalui tapa (perbuatan,
bekerja) dan pikukuh apabila Kanekes sebagai inti jagat selalu
terbelihara baik, maka seluruh kehidupan akan aman sejahtera.
Gangguan terhadap inti bumi ini berakibat fatal bagi
seluruh kehidupan manusia di dunia. Konsep keagamaan dan adat
terpenting yang menjadi inti pikukuh Baduy tanpa perubahan apa
pun, seperti dikemukakan oleh peribahasa “lojor teu meunang
dipotong, pondok teu meunang disambung” (panjang tak boleh
dipotong, pendek tak boleh disambung). Konsep-konsep itu tidak
berada dalam diri orang Baduy sendiri yang kekuatannya tergantung
Page 98
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 98/150
dari tindakan atau perbuatan seseorang. Konsep pikukuh merupakan
pengejawantahan dari adat dan keagamaan yang ditentukan oleh
intensitas konsep mengenai karya dan keagamaan. Denganmelaksanakan semuanya itu orang akan dilindungi oleh kuasa
tertinggi, Batara Tunggal, melalui para guriang yang dikirim oleh
karuhun dan Batara Tunggal karena orang tidak patuh kepada
pikukuh, hakikat agama Sunda Wiwitan.
7. Kalimantan
Page 99
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 99/150
50
A. Suku Dayak
Masyarakat Dayak
memiliki keyakinan tentang
wujud tertinggi dimana segala
kekuatan yang ada di jagad raya
berasal dari Yang Tunggal.
Wujud tertinggi itu menguasai
manusia, dewa, roh halus, dan roh leluhur. Dewa dan roh halus
diberi tugas untuk menjaga dan menguasai suatu tempat tertentu
dalam dunia ini, sehingga untuk mewujudkan keyakinan tersebut,
orang Dayak senantiasa melakukan hubungan religius dengan
Jubata, roh leluhur, dan roh halus yang banyak memberikan
pertolongan dalam kehidupan mereka.
Kebanyakan orang Dayak tidak mengabdi kepada Tuhan
Yang Maha Esa (zaman dulu-penulis), namun sikap keyakinannya
tidak dapat dikategorikan dalam animisme, sebab agama justru
berkembang dari asumsi dasar bahwa di dalam alam terdapat daya
Page 100
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 100/150
hidup atau kekuatan hidup dalam benda-benda tertentu atau
gejala-gejala alam, seperti sungai yang mengalir deras dan
bergemuruh, gunung yang tinggi, pohon besar, matahari yangbersinar terang, kilat dan petir yang menyambar dahsyat. Daya
hidup atau kekuatan penghidup itulah yang dinamakan roh. Roh itu
kemudian dihubungkan dengan benda-benda dan kemudian dipuja.
Alam dipandang sebagai suatu kekuatan yang mengerikan,
sekaligus mempesonakan. Keindahannya bukan pertama yang
diperhatikan melainkan kedahsyatan dan kekuasaan tertinggi yang
Page 101
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 101/150
51
diperhatikan, melainkan kedahsyatan dan kekuasaan tertinggi yang
terkandung dalam fenomena alam tersebut. Setiap benda atau
beberapa benda tertentu dianggap mempunyai suatu kesakralan
yang dapat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Kekuatan
sakral tersebut dapat pula digunakan untuk membantu beberapa
kegiatan atau pekerjaan manusia, seperti digunakan pamaliatn
(dukun) untuk memanggil roh halus yang kemudian digunakan
untuk membantunya dalam ritual pengobatan. Kekuatan-kekuatan
seperti ini merupakan sebagian dari hierophany yang dimaksud.
Masyarakat Dayak menyebut Tuhan Yang Maha Kuasa
dengan sebutan Ene’ Daniang (sebagian masyarakat Dayak di
Kalbar-penulis) atau Jubata, yakni penguasa jagad raya beserta
isinya. Jubata berada di langit ketujuh. Ia mempunyai enam
bawahan, yaitu; Ne’ Pangedaong, Ne’ Patampa’ yang dipercaya
membuat patung-patung dari tanah liat bentuk menyerupai
manusia. Ne’ Amikng dan Ne’ Pamijar yang memberi napas kepada
manusia. Ne’ Taratatn memberi kesegaran jasmani maupun rohani.
Page 102
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 102/150
Ne’ Pangingu memberikan berkat perlindungan, sedangkan Ne’
Pajaji dipercaya yang menjadikan manusia berbudi dan memelihara
hidupnya sampai pada semua keturunannya.4. Menurut kisahpenciptaan nama-nama bawahan itu adalah nama lain dari Jubata,
maksudnya satu pribadi pencipta dengan beberapa nama atau satu
nama dengan berbagai sifat-sifat kekuasaanNya. Hal ini sama hal
nya dengan nama Allah dalam agama Islam yang mempunyai 99
nama sesuai dengan kekuasaan dan kesempurnaannya.
8. Sulawesi Selatan
Page 103
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 103/150
52
Suku Kajang adalah suku yang mendiami desa-desa di
Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Desa suku Kajang yang utama
adalah desa Tana Toa. Selebihnya, mereka tersebar di desa Bonto Baji,
Malleleng, Pattiroang, Batu Nilamung, dan Tambangan.
Ajaran tentang menjaga lingkungan dan kesederhanaan hidup
tersebut tertuang dalam ajaran agama Patuntung, agama suku Kajang.
Patuntung, secara bahasa, berarti penuntun. Penuntun untuk mencari
sumber kebenaran.
Ajaran utama agama Patuntung adalah jika manusia ingin
mendapatakan sumber kebenaran maka manusia harus menyandarkan
diri pada tiga pilar utama: menghormati Turiek Akrakna (Tuhan), tanah
yang diberikan Turiek Akrakna (tana toa atau lingkungan secara umum),
dan nenek moyang (To Manurung atau Ammatoa).
Percaya pada Turiek Akrakna adalah hal mendasar dalam agama
Patuntung. Suku Kajang percaya bahwa Turiek Akrakna adalah sang
Maha Kekal, Maha Mengetahui, Maha Perkasa, dan Maha Kuasa.
Page 104
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 104/150
Turiek Akrakna menurunkan perintahnya kepada masyarakat
Kajang melalui passang (pesan atau wahyu) yang diberikan kepada
manusia pertama yang diturunkan ke dunia, To Manurung atau yangkemudian disebut Ammatoa.
SILA 2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1. Bangsa Indonesia terkenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut
dengan sesama manusia, bukti-buktinya misalnya bangunan padepokan,
pondok-pondok, semboyan aja dumeh, aja adigang adigung adiguna, aja
Page 105
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 105/150
53
kementhus, aja kemaki, aja sawiyah-wiyah, dan sebagainya, tulisan
Bharatayudha, Ramayana, Malin Kundang, Batu Pegat, Anting Malela,
Bontu Sinaga, Danau Toba, Cinde Laras, Riwayat dangkalan Metsyaha,
membantu fakir miskin, membantu orang sakit, dan sebagainya,
hubungan luar negeri semisal perdagangan, perkawinan, kegiatan
kemanusiaan; semua meng-indikasikan adanya Kemanusiaan yang adil
dan beradab.
2. Saling menolong antarwarga
a. Jawa
Saling membantu antar warga di daerah Gamping, Yogyakarta sikap
saling membantu ini sering diterapkan apabila ada orang yang sedang
melaksanakan hajatan atau orang yang terkena musibah, selain
membantu dalam bentuk materi mereka juga membantu dalam bentuk
tenaga, misalnya ikut dalam membersihkan rumah orang yang terkena
musibah tersebut, membantu menyiapkan jamuan untuk para tamu,
mereka membantu sampai tuntas sehingga orang yang terkena
Page 106
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 106/150
musibah tersebut tidak terlalu merasa keberatan. Selain itu
masyarakatnya juga kompak untuk membuat desanya terlihat bersih
dengan melaksanakan kerja bakti secara rutin.b. Minang, Sumatera Barat
Orang minang identik dengan sifat saling tolong menolong
antar warganya, hal ini dibuktikan dengan Undang-Undang Nagari.
Barek samo dipikul, ringan samo dijinjing
Saciok bak ayam, sadanciang bak basi,
Sakik basilau, mati bajanguak
S l h b i b h b b i
Page 107
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 107/150
54
Salah batimbang, hutang babayie
Undang-undang dalam Nagari mengatur tata hubungan warga
masyarakat dalam sebuah nagari. Sistem yang dipakai adalah tipikal
masyarakat komunal, dengan ciri-ciri:
Setiap orang secara alami langsung menjadi warga Nagari
Demokrasi langsung, karena para Penghulu sangat dekat dengan
masyarakatnya, musyawarah dan mufakat dilaksanakan tanpa
diwakilkan.
Gotong royong. Kebersamaan dalam menghadapi segala masalah
dalam Nagari
Social safety net , semua warga Nagari, dapat mengandalkan bahwa
dirinya akan dibantu secara bersama-sama oleh masyarakat jika dia
mengalami kesusahan yang mendesak.
Untuk menjaga hubungan yang harmonis dan saling tolong
menolong antar semua warga, anggota masyarakat Nagari selalu
Page 108
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 108/150
berusaha berkomunikasi dengan semua orang dengan bahasa yang
tidak langsung, disebut baso-basi .
Selain itu, pada rites of passage seperi kelahiran, khitanan,
perkawinan, dan kematian selalu diadakan acara adat dengan format
yang khusus dan baku, tetapi dapat sedikit berbeda antara satu Nagari
dengan Nagari lainnya, sesuai dengan prinsip adat selingkar Nagari.
SILA 3: Persatuan Indonesia
A. Ikatan Marga
1. Orang Batak Toba Sumatera Utara
Page 109
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 109/150
55
Marga adalah istilah orang
Batak Toba untuk menyebut leluhur
induk dari silsilah keluarga dan
kekerabatan mereka. Sebagai
sebuah tradisi, marga telah menjadi
identitas dan status social orang
Batak Toba yang masih bertahan
hingga saat ini.
Orang Batak menganut falsafah kekeluargaan dan
kekerabatan yang disebut dengan Tungku nan Tiga (tungku tiga kaki).
Dalam bahasa Batak Toba, falsafah ini disebut Dalihan na Tolu (tungku
posisi duduk). Falsafah ini mengajarkan kepada orang Batak Toba
bahwa sejak lahir hingga meninggal kelak, orang Batak harus jelas
struktur hubungan kekeluargaan dan kekerabatannya. Falsafah
Dalihan na Tolu berisi tiga kedudukan penting orang Batak Toba
Page 110
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 110/150
dalam kekerabatan, yaitu hula-hula, tondong, dongan tubu atau sinna
dan boru.
Orang Batak Toba meyakini bahwa bentuk kekerabatanberdasarkan garis ketururunan ini didasarkan pada silsilah (Tamboro)
yang berujung pada si Raja Batak. Berdasarkan keyakinan ini maka
semua orang Batak diyakini pasti memiliki marga.
Kekerabatan orang Batak Toba yang ditentukan berdasarkan
wilayah pemukiman terlihat dari terbentuknya kesepakatan terhadap
tradisi adat-istiadat yang ada di setiap wilayah. Sebagai contoh, orang
Batak yang bermukim diwilayah Mandaililng, mereka akan
Page 111
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 111/150
56
membentuk suatu tradisi adat-istiadat yang memiliki corak sendiri
dibandingkan dengan adat-istiadat suku Batak yang bermukim di
Toba. Hala ini dapat terjadi meskipun orang Batak yang bermukim ini
memiliki daya rekat yang sama kuat dengan kekerabatan yang
berdasarkan keturunan. Hal ini tergambar dalam peribahasa Batak
Toba yang berbunyi “jonok dongan partubu jonokan do dongan
parhundul” yang artinya semua orang menakui bahwa hubungn garis
keturunan adalah sudah pasti dekat, tetapi dalam system kekerabatan
Batak lebih dekat lagi hubungan karena bermukim di satu wilayah.
Page 112
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 112/150
2. Papua Bagian Barat
Suku Biak merupakan suku Melanesia
terbanyak yang menyebar di pantai utaraPapua, karena itu bahasa Biak juga terbanyak
digunakan dan dianggap sebagai bahasa
persatuan Papua. Akibat hubungan daerah-
daerah pesisir Papua dengan Sultan-Sultan
Maluku maka terdapat beberapa kerajaan
lokal (pertuanan) di pulau ini, yang menunjukkan masuknya sistem
feodalisme yang merupakan bukan budaya asli etnik Papua. Kerajaan-
Page 113
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 113/150
57
kerajaan tersebut diantaranya :
a. Kerajaan Waigeo
b. Kerajaan Misool/Lilinta (marga Dekamboe)
c. Kerajaan Salawati (marga Arfan)
d. Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas)
e. Kerajaan Fatagar/(marga Uswanas)
f. Kerajaan Rumbati (marga Bauw)
g. Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai)
h. Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)
i. Kerajaan Patipi
j. Kerajaan Arguni
k. Kerajaan Wertuar (marga Heremba)
l. Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota
m. Kerajaan Aiduma
n. Kerajaan Kaimana
Page 114
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 114/150
3. Seluruh Indonesia
Orang Indonesia memberikan nama Indonesia kepada anak-
anak mereka dengan berbagai cara. Dengan lebih dari 17.000 pulaudan beragam budaya dan bahasa daerah, Indonesia tidak memiliki
satu aturan tertentu dalam pemberian nama. Beberapa suku tertentu
memiliki nama marga yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.
Suku-suku lain tidak mengenal nama keluarga.
Konsep nama keluarga tidak dikenal dalam beberapa budaya
Indonesia, misalnya budaya Jawa. Karena itu, banyak orang sampai
saat ini hanya memiliki satu nama, yaitu nama pemberian. Apabila
Page 115
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 115/150
58
mereka kemudian pergi atau menetap di negara-negara yang
mengharuskan setiap penduduknya untuk memiliki minimal dua
nama (nama pemberian dan nama keluarga), kesulitan dapat terjadi.
Pemecahan yang biasanya diambil adalah mengulang nama tersebut
dua kali.
Beberapa budaya lain memiliki peraturan mengenai nama
keluarga atau nama marga. Dalam budaya Batak dan Minahasa
misalnya, nama marga ayah diwariskan kepada anak-anaknya
(patrilineal) secara turun-temurun. Dalam budaya Minangkabau, pria
yang sudah menikah akan diberikan gelar di belakang namanya,
sedangkan untuk wanita pada umumnya tidak bergelar. Orang Arab-
Indonesia juga memberikan nama keluarga di belakang namanya,
misalnya Hambali, Shihab, Assegaf, dan lain-lain.
Kemudian orang Jawa, Bali, dan beberapa orang Madura,
serta Sunda juga sering menggunakan nama yang berasal dari bahasa
Page 116
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 116/150
Sanskerta. Sejak kebijakan pemerintahan Soeharto di zaman Orde
Baru, orang-orang Tionghoa dilarang menggunakan nama Tionghoa
dalam administrasi negara. Sehingga mayoritas dari mereka memilkinama Indonesia di samping nama Tionghoa. Dalam nama
Indonesianya, orang Tionghoa sering menyelipkan nama marga dan
keluarganya. Beberapa contoh: Sudono Salim (marga: Liem), Anggodo
Widjojo (marga: Ang)
SILA 4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila ke empat yang berbunyi
Page 117
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 117/150
59
Sila ke empat yang berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” memiliki nilai hikmat dan
musyawarah mufakat. Bangsa Indonesia
sendiri jauh sebelum adanya Pancasila
sudah mengenal system pemecahan
masalah dengan musyawarah mufakat.
Mulai dari masyarakat Sumatera sampai bumi Papua.
1. Budaya Musyawarah Masyarakat Jawa
Dalam perspektif Jawa, sudah menjadi ketetapan adat manakala sedang
ada masalah, maka penyelesaian masalahnya didekati dengan pendekatan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Leluhur orang Jawa mengajarkan “yen
ana dirembug, nanging olehe ngrembug nganti sareh”. Apabila diartikan ke
dalam Bahasa Indonesia yaitu jika sedang menyelesaikan masalah yang
Page 118
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 118/150
menyebabkan perselisihan hendaknya dilaksanakan dengan hati tenang
dan kepala yang dingin (Tinarbuko, 2011)
2.
Budaya Musyawarah Masyarakan MinangkabauProduk budaya Minangkabau yang cukup menonjol ialah sikap demokratis
pada masyarakatnya. Sikap demokratis pada masyarakat Minang
disebabkan karena sistem pemerintahan Minangkabau terdiri dari banyak
nagari, dimana pengambilan keputusan haruslah berdasarkan pada
musyawarah mufakat. Selain itu tidak adanya jarak antara pemimpin dan
rakyat, menjadi faktor lain tumbuh suburnya budaya demokratis di tengah
masyarakat Minang. Hal ini terdapat dalam pernyataan adat bahwa
"pemimpin itu didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting".
Page 119
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 119/150
60
p p g gg g
Dalam budaya Minang juga terdapat pusat gelanggang yang disebut
pemedenan atau gelanggang. Pemedenan yaitu suatu lapangan luas yang
terletak di luar perkampungan, digunakan untuk menyelesaikan
persengketaan antara perorangan, antar kaum,, dan antara nagari yang
tidak dapat diputuskan oleh penghulu masing-masing.
3. Budaya Musyawarah masyarakat Lombok
Penduduk asli pulau Lombok adalah suku Sasak. Mereka berperawakan
seperti layaknya orang Indonesia, berkulit sawo matang (kalaupun sedikit
gelap itu karena pengaruh sinar matahari). Penduduk Sasak Asli masih
banyak ditemukan di pelosok-pelosok pulau Lombok, khususnya di kaki-
kaki Gunung Rinjani sebelah utara yang rimbun.
Masyarakat suku Sasak sudah menerapkan musyawarah mufakat sejak
sebelum Pancasila sila ke-4 diproklamirkan. Dalam memilih kepala dusun
masyarakat Sasak sudah mengenal musyawarah. Dari hasil musyawarah
Page 120
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 120/150
dengan penduduk dusun maka kepala dusun terpilih akan menjabat selama
8 tahun kepengurusan. Selain itu adalah adanya tradisi begundem dan
sangkep yang bisa membuktikan jika masyarakat Sasak sudah mengenalmusyawarah sebelum lahirnya Pancasila. Begundem merupakan kegiatan
musyawarah yang dipimpin oleh seorang kepala dusun (jeroarah) yang
berguna untuk menyelesaikan masalah dalam wilayah dusun. Sedangkan
sangkep adalah kegiatan musyawarah yang dipimpin oleh kepala kampung
(keliang) yang berguna untuk menyelesaikan masalah dengan skala yang
lebih luas dari begundem.
4. Budaya Musyawarah Masyarakan Tana Toraja
Masyarakat Toraja memiliki lembaga dan organisasi sosial yang mengelola
Page 121
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 121/150
61
kehidupan di lingkungan permukiman pedesaan. Setiap daerah adat besar
terdiri dari beberapa kelompok adat yang dikuasai oleh satu badan
musyawarah adat yang disebut Kombongan Ada’. Setiap Kombongan Ada’
memiliki beberapa penguasa adat kecil disebut Lembang. Di daerah
lembang masih terdapat penguada adapt wilayah yang disebut Bua’.
5. Budaya Musyawarah masyarakat Bali
Masyarakat Bali mengenal budaya banjar yaitu budaya musyawarah yang
dipimpin oleh ketua adat dan melakukan musyawarah rutin di aula atau
alun-alun di tiap desa. Kegiatan dalam setiap banjar yaitu pembicaraan
seputar upacara adat, ceramah agama, maupun sosialisasi kegiatan
lainnya. Orang-orang yang datang ke Banjar bukan hanya para tetua adat
tetapi seluruh penduduk yang tinggal dalam banjar tersebut.
Page 122
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 122/150
6. Budaya Musyawarah Masyarakat Papua
Suku Asmat
Masyarakat Asmat mengenal sistem kemasyarakatan disebut Aipem.Pemimpin Aipem biasanya mengambil prakarsa untukmenyelenggarakan
musyawarah guna membicarakan suatu persoalan atau pekerjaan.Syarat
untuk dapat dipilih menjadi pemimpin Aipem yaitu harus orang-orang
yangpandai berkelahi, kuat dan bijaksana.
SILA 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Bukti-bukti adanya korelasi antara nilai sila kelima pancasila, Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan kebudayaan tradisional Indonesia
Page 123
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 123/150
62
sudah tampak mulai jaman purba. Hal itu tercermin dari adanya upaya
menimbun hasil tani untuk kepentingan bersama dan bukti-bukti berupa
bangunan misalnya bendungan air, tanggul sungai, tanah desa, sumur
bersama, lumbung desa yang semuanya bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh
seluruh penduduk desa dengan adil. Bukti-bukti berupa tulisan berisi karangan,
cerita sejarah misalnya sejarah kerajaan Kalingga, sejarah Raja Air Langga,
Sunan Kali Jaga, Ratu Adil, Jaka Tarub, Tiga Piatu, To Mampatawine To Kai
Langi Mai, dan lain-lain. Bukti-bukti berupa perbuatan misalnya menolong fakir
miskin, adat menerima tamu. Contoh bukti lainnya yaitu :
1. Batak
- Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah
dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan
marga. Setiap kelurga mendapat tanah tadi tetapi tidak boleh
Page 124
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 124/150
menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki
perseorangan.
-
Adanya nilai kebudayaan di Batak yang dikenal dengan uhum danugari. Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam
menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan
akan sebuah janji.
2. Bali
- Adanya sistem irigasi Subak di Bali yang mengatur pengairan
sawah para petani secara bergiliran, yang penentuan giliran
tersebut melalui proses musyawarah.
3. Jawa
M di k i k di di k h b i
Page 125
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 125/150
63
- Menyediakan air kendi di muka rumah bagi orang yang
membutuhkan, selamatan waktu mengetam padi, selamatan
waktu mempunyai hajat tertentu,
4. Bugis, Kalimantan
Masyarakat Bugis memiliki tradisi khusus pada pola panen hasil
sawahnya. Mulai dari turun ke sawah, membajak, sampai tiba
waktunya panen raya. Ada upacara appalili sebelum pembajakan
tanah. Ada Appatinro pare atau appabenni ase sebelum bibit padi
disemaikan. Ritual ini juga biasa dilakukan saat menyimpan bibit padi
di possi balla, sebuah tempat khusus terletak di pusat rumah yang
ditujukan untuk menjaga agar tak satu binatang pun lewat di atasnya.
Lalu ritual itu dirangkai dengan massureq, membaca meong palo
karallae, salah satu epos Lagaligo tentang padi.
Page 126
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 126/150
Dan ketika panen tiba digelarlah katto bokko, ritual panen raya yang
biasanya diiringi dengan kelong pare. Setelah melalui rangkaian ritual
itu barulah dilaksanakan Mapadendang. Di Sidrap dan sekitarnya ritualini dikenal dengan appadekko, yang berarti adengka ase lolo, kegiatan
menumbuk padi muda. Appadekko dan Mappadendang konon
memang berawal dari aktifitas ini.
Bagi komunitas Pakalu, ritual mappadendang mengingatkan kita pada
kosmologi hidup petani pedesaan sehari-hari. Padi bukan hanya
sumber kehidupan. Ia juga makhluk manusia. Ia berkorban dan
berubah wujud menjadi padi. Agar manusia memperoleh sesuatu
untuk dimakan, yang seolah ingin menghidupkan kembali mitos
Sangiyang Sri, atau Dewi Sri di pedesaan Jawa, yang diyakini sebagai
Page 127
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 127/150
64
Sangiyang Sri, atau Dewi Sri di pedesaan Jawa, yang diyakini sebagai
dewi padi yang sangat dihormati.
5. Minahasa, Maluku
Rumah nenek moyang masyarakat Minahasa dibangun dalam bentuk
rumah panggung dengan ukuran yang besar. Rumah panggung
tersebut dapat menampung lebih dari satu keluarga. Semua aktivitas,
mulai dari tidur, makan, dan memasak dilakukan di rumah panggung
ini. Semua keluarga yang tinggal dalam rumah panggung ini saling
membantu, mulai dari berbagi makanan, ruang tamu dan lain-lain.
Sikap tenggang rasa dan saling peduli sangat dibutuhkan agar tercipta
perasaan damai sehingga meminimalisir timbulnya konflik.
Page 128
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 128/150
DAFTAR PUSTAKA
M.C. Ricklefs,(terj) 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta:
Serambi. hal, 314.http://togadebataraja.blogspot.com/2012/04/kepercayaan-asli-kuno-suku-
batak.html
http://indonesia-life.info/kolom2/msgview/250/58199/no/58199.html
http://emzokombozo.freevar.com/index.php?page=berita_baru&data=36
http://uun-halimah.blogspot.com/2007/12/sistem-kepercayaan-orang-
baduy-jawa.html
Koentjaraningrat, dkk. (1993). Masyarakat Terasing di Indonesia. Jakarta.
Gramedia.
http://aligufron.multiply.com/journal/item/19/Sistem_Kepercayaan_Orang_
Page 129
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 129/150
65
Asmat_di_Papua_Selatan
Referensi: Koentjaraningrat, dkk. 1993. Masyarakat Terasing di Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
Sumber tulisan: http://uun-halimah.blogspot.com/2008/10/sistem-
kepercayaan-orangarso-papua.html
http://banuadayak.blogspot.com/2010/08/kepercayaan-dan-agama-orang-
dayak.html
http://sosbud.kompasiana.com/2011/05/16/mengenal-suku-kajang
http://research.amikom.ac.id/index.php/DTI/article/view/5630
http://almuzakky.blogspot.com/2011/10/penerapan-sila-kemanusiaan-
yang-adil.html
http://dc159.4shared.com/doc/A9eWDHOr/preview.html
Page 130
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 130/150
BAB III
PANCASILA DAN IDEOLOGI-IDEOLOGI LAIN
A. Latar belakang
Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan
penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila pada
hakikatnya merupakan hasil penuangan atau pemikiran seseorang atau
sekelompok orang. Pancasila diangkat dari nilai – nilai adat istiadat
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila warga Negara Republik
Page 131
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 131/150
66
Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab
masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita – cita dan tujuan nasional
seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman
Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan
kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang
berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunismedan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi
Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan
ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.
Page 132
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 132/150
B. PEMBAHASAN
Ideologi berasal dari kata “iden” dan “logos”. Ideologi diartikan
sebagai ilmu tentang idea atau gagasan. Seperti dikemukakan oleh 1)Destutt de Tracy seorang filsuf Prancis bahwa ideologi merupakan ilmu yang
mempelajari gagasan atau ide manusia beserta kadar kebenarannya. 2) W.
White merumuskan bahwa ideologi merupakan cita-cita politik atau
doktrin/ajaran dari suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang
dapat dibeda-badakan. 3) Oetoyo Oesman dan Alfian mendefinisikan bahwa
ideologi berintikan serangkaian nilai/norma atau sistem nilai dasar yang
bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat/bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup.
Umumnya ideologi dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa atau
P i id l i k h l h l b i b ik 1 Id l i
Page 133
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 133/150
67
negara. Pengertian ideologi mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Ideologi
merupakan keseluruhan pemikiran, cita, rasa, serta segala upaya di bidang
politik.; 2. Ideologi merupakan falsafah hidup maupun pandangan hidup
suatu bangsa.; 3. Ideologi merupakan asas pendapat atau keyakinan yang
dicita-citakan sebagai dasar pemerintahan negara.; 4. Ideologi merupakan
merupakan sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi dalam kehidupan.; 5. Ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah
dan menyangkut tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai
bidang kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa ideologi bangsa adalah suatu paham atau
ajaran yang dihasilkan dari pemikiran manusia. Ideologi melandasi cara berpikir,
bersikap dan bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna
Page 134
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 134/150
mewujudkan kehidupan yang dicita-citakan. Dalam sebuah ideologi terkandung
tiga unsur yaitu : 1. Adanya nilai-nilai yang diyakini.; 2. Adanya cita-cita; 3.
Adanya upaya mewujudkan ideologi tersebut dalam kenyataan.Suatu negara yang berdiri tentu memiliki tujuan, cita-cita serta bentuk
kehidupan yang didambakan. Di samping adanya tujuan, setiap bangsa memiliki
kewajiban untuk menjaga keberadaan bangsa dan negara tersebut agar tetap
kokoh berdiri di tengah percaturan internasional.
Ideologi sebuah negara yang berisi rumusan atau konsep tentang
berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun
hankam, dapat menunjang keutuhan negara tersebut di dalam pergaulan
internasional. Rumusan tersebut diwujudkan dalam cara berpikir dan bertindak
dalam kehidupan bernegara.
Ideologi sangat penting bagi sebuah negara dalam rangka : 1) Memberi
Page 135
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 135/150
68
Ideologi sangat penting bagi sebuah negara dalam rangka : 1) Memberi
landasan tentang cara berpikir dan bertindak bagi segenap bangsa dalam
mencapai tujuannya; 2) Membentuk identitas atau jati diri melalui nilai-nilai
yang diyakini sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh keadaan zaman; 3)
Memberi arah bagi negara dalam mewujudkan cita-cita dan kehidupan yang
diinginkan; 4) Memberi pegangan bagi bangsa dan negara agar tidak mudah
terpengaruh dan terbawa oleh arus negara lain; serta 5) Sarana mempersatukan
bangsa dan negara dalam rangka menjaga kedaulatan negara.
Tanpa ideologi yang jelas suatu bangsa akan mudah goyah dan
terombang-ambing oleh pengaruh dunia internasional. Bahkan, tanpa ideologi
bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan dan berdiri kokoh.
Page 136
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 136/150
a Ideologi Liberalisme
Ideologi Liberal adalah aliran pikiran perseorangan atau individualistic.
Ideologi ini tidak dibatasi oleh ajaran – ajaran filsafah.Ajarannya bertitiktolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir, dan tidak dapat
diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa , kecuali atas
persetujuan yang bersangkutan.
Ciri – ciri Ideologi Liberal , antara lain adalah mempercayai adanya
Tuhan, mengakui persamaan dasar manusia dan menghargai pemikiran
manusia, lebih mengutamakan kepentingan individu. Berikut ciri-ciri negara
yang menganut ideologi liberalism, sekulerisme, artinya adanya negara
sama sekali tidak mengatur kehidupan beragama; masyarakat cenderung
individualistis; kegiatan ekonomi cenderung kapitalis yang mengutamakan
pengembangan modal sebesar-besarnya; kepemilikan alat produksi dan
Page 137
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 137/150
69
kegiatan ekonomi diserahkan pada setiap individu; kekuasaan dalam
negara antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dipisahkan secara
tegas; kegiatan koperasi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.;
paham liberalisme tidak melarang ateisme/tidak beragama.
Inti ajaran liberalisme adalah kebebasan individu, sehingga cenderung
terjadi free fight liberalisme atau persaingan bebas dalam segala bidang
kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Negara
liberal cenderung terbentuk masyarakat yang individualistis atau
mementingkan kepentingan sendiri dan kapitalis. Kapitalis artinya
mengutamakan pengembangan modal dan laba sebesar-besarnya.
Contoh negara yang menganut ideologi liberalisme, yaitu Inggris,
Prancis, Amerika Serikat, dan Kanada.
Page 138
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 138/150
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus
norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka
dapat dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapatdi dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme
sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme.
b Ideologi Komunisme
Ideologi Komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal
marxisme-leninisme. Pokok-pokok ajaran ideologi ini adalah tidak
mempercayai adanya Tuhan(atheisme), menyanggah persamaan manusia
dan tidak terdapat pengakuan terhadap hak asasi manusia, legalitas
tindakan kekerasan, sistem perekonomian yang sentralistik (diatur oleh
pusat), kekuasaan dipegang oleh satu golongan, omunisme bersumber dari
Page 139
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 139/150
70
ajaran Marxisme-Leninisme. Marxisme yang berasal dari gagasan Karl Marx.
Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme
sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan
dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme
sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme juga
disebut anti Liberalisme.
Ideologi komunisme merupakan kebalikan dari liberalisme. Segala
kegiatan ekonomi, alat produksi, sosial budaya sepenuhnya dikuasai oleh
negara. Setelah dikembangkan oleh Lenin, ide-ide komunisme berkembang
menjadi ajaran Leninisme. Leninisme berawal dari gerakan revolusi dengan
dukungan kaum buruh dan demokrat di Eropa Barat. Gerakan tersebut
kemudian berkembang di Rusia dan menyebar ke penjuru dunia. Semboyan
Page 140
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 140/150
gerakan ideologi komunisme adalah proletar sedunia bersatulah. Dalam
ideologi komunisme, tidak ada jaminan kehidupan beragama. Penerapan
sistem pemerintahan dalam ideologi komunisme cenderung diktator.Ideologi komunisme dianut oleh negara RRC, Rusia, Polandia, Hongaria,
Republik, Ceko dan Kuba. Negara yang menganut ideologi komunisme
memiliki ciri-ciri antara lain adalah penghapusan hak-hak individu; negara
tidak mengakui agama, kehidupan beragama diserahkan setiap individu.
bahkan negara membolehkan paham atiagama; penguasaan atas alat
produksi kegiatan ekonomi sepenuhnya dikuasai negara (etatisme), dan
tidak memberi kesempatan kepada peran swasta; berbagai bidang
kehidupan, pendidikan, sosial dan budaya dikuasai negara; sistem
pemerintah cenderung diktator; kekuasaan negara dikuasai satu partai
dominan, yaitu Partai Komunis; kurangnya jaminan perlindungan hak asasi
Page 141
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 141/150
71
manusia dalam UUD Negara.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai
Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah
dominasi partai.
c Ideologi Agama
Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama
yang termuat dalam kitab suci suatu agama . Ciri-ciri ideologi agama antara
lain adalah urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan
hukum agama, hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara, negara
berlandaskan agama.
Page 142
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 142/150
Agama Sebagai Ideologi pada tataran individu, etika berfungsi sebagai
proses awal pembentukan indentitas. Konstruksi identitas akan
memberikan kesadaran untuk mempercayai segala kebenaran yangdisampaikan oleh suatu agama. Jika seorang penganut agama sudah punya
kesadaran tentang identitasnya dalam suatu agama, maka komitmennya
pada agama tidak akan diragukan lagi. Dapat dikatakan bahwa militansi
seorang penganut agama berawal dari pembentukan identitas pada dirinya.
Adanya identifikasi spesifik di antara anggota kelompok. Termasuk masalah
komitmen di antara mereka dapat kita lihat pada cerita kepahlawanan
ataupun perilaku yang menidentikan perlawanan antara yang baik dan
jahat. Tradisi keagamaan selalu menunjukkan bahwa Tuhan tidak suka pada
beberapa perilaku yang dianggap salah dan juga memberikan restu pada
perilaku yang dianggap benar. Konsep ini juga memberikan pemahaman
untuk memberikan reward pada pelaku agama yang benar diberikan
Page 143
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 143/150
72
untuk memberikan reward pada pelaku agama, yang benar diberikan
pahala sedangkan yang salah diberikan dosa.
Identitas kelompok (agama) inilah yang menjadikan awal ideologisasi
agama bagi pemeluknya. Ideologi sendiri berfungsi untuk mempengaruhi
kehidupan suatu kelompok agar sesuai dengan apa yang telah digariskan
sejak awal oleh agama tersebut. Di sisi lain pada tingkat lebih lanjut
identitas agama memberikan harapan besar bagi masyarakat untuk maju,
karena membentuk moral personal dan juga solidaritas bagi masing-masing
pemeluk agama. Namun demikian, sebagaimana ideologi, agama tidak
akan serta-merta dipercaya oleh para penganutnya, dalam keadaan ini
konstruksi identitas memberikan pengamanan akan keraguan tersebut.
Hingga penerimaan akan sebuah kepercayaan mutlak dan mesti dilakukan.
Page 144
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 144/150
Pada dataran inilah kebanyakan pemerhati keagamaan memetakan asal-
mula tindakan kekerasan atas nama agama muncul. Menurut penulis
sendiri agama sebagai Ideologi tidaklah menjadi pokok persoalan, ketikaideologisasi ini mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
hidup di dunia dan akhir nanti. Karena memang setiap agama menawarkan
rasa aman kepada pengikutnya. Tentunya perasaan seperti inilah yang
dicari oleh setiap pengikut agama. Rasa aman memberikan ketenangan
kepada manusia akan kehidupan setelah mati, seperti apa yang selalu di
informasikan oleh setiap agama di dunia ini. Permasalahannya adalah
pembenaran tindak kekerasan terhadap kelompok lain.
Negara yang menganut ideologi berdasar agama dinamakan teokrasi
atau negara agama. Negara agama adalah negara yang dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan mendasarkan diri pada
hukum agama tertentu. Contohnya : Saudi Arabia berdasarkan Islam dan
Page 145
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 145/150
73
g y
Vatikan Roma berdasarkan Kristen. Negara teokrasi sulit dilaksanakan bila
dalam sebuah terdapat keanekaragaman agama.
d Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila adalah Ideologi yang bersumber dari seluruh nilai-
nilai Pancasila yang terdapat pada sila yang satu dengan sila yang lainnya.
Ciri-ciri Ideologi ini antara lain adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat, dan negara
berdasarkan atas hukum.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192),
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di
Page 146
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 146/150
Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila memberikan
orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari
situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutamamenghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-dimensi idealitas,
normatif, dan realitas.
Ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah ideologi Pancasila.
Pancasila digunakan sebagai landasan dalam berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi Pancasila
bersumber dan digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Prinsip
ideologi Pancasila adalah terwujudnya keselarasan, keserasian dan
keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bangsa dan
negara.
Page 147
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 147/150
74
C. PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila
adalah bagian dari Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat
istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat diartikan sebagai suatu
gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang
tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu
Negara. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya
Page 148
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 148/150
keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam
memandang manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme,
Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya jugacenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan
persaingan. Selain itu, jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme
sering dikatakan sebagai antitesa Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi
dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh keuntungan maksimal
lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.
b. Saran
Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kerena Pancasila merupakan
ideologi dari negeri kita. Dengan adanya persatuan dan kesatuan tersebut
jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan
Page 149
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 149/150
75
kemerdekaan. Ini membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila sebagai
suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia.
Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah idiologi
dalam menjalankan pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu
adalah Pancasila. Sebelumnya melangkah lebih jauh, sangat perlu kita
memahami apa arti dari ideologi dan apa itu Pancasila sebenarnya.
Page 150
7/16/2019 Materi Buku Pancasila Kel 4
http://slidepdf.com/reader/full/materi-buku-pancasila-kel-4-5634f8c0efd75 150/150