Top Banner
1 Perencanaan & Sistim Transportasi 554MP3 Sistem TRANSPORTASI sbg pengarah Struktur Ruang Wilayah Kota murshal manaf
24

Materi 3 Struktur Perkotaan vs Transportasi

Sep 28, 2015

Download

Documents

Sukardi Ardi

materi transportasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1Perencanaan & Sistim Transportasi554MP3

    Sistem TRANSPORTASI sbg pengarah Struktur Ruang Wilayah Kota

    murshal manaf

  • 2Struktur Kota dan Transportasi(Thomson, 2007. 93: City Structure means the size and shape of the city and the distribution of homes,jobs, and other activities within the city (i.e geographical area) of the city, in relation to its population,determines the overal density of development, which is of vital importance for transport).

    Urban Form is the spatial pattern or arrangement of individual elements such as buildings and land use (or collectively, the built environment), as wellas social groups, economic activities and pubic institutions-within an urbanarea;

    Urban Interaction is set of interrelationship, linkages, and flow the actto integrate the pattern and behavior of individual land use, groups andactivities into the functioning entities that were described above assubsystems;

    Urban spatial structure formally combines an urban form and an overlay ofpattern of behavior and interaction within subsystems with a set oforganizational rules subsystems together into a city system.

    "pengaturan" elemen individual - lingkungan binaan

    Interaksi sistem perkotaan diatur dari keterkaitan, hubungan, dan aliran pergerakan antarsubsistem scr bersamaan.

  • 3Principles of Urban Structure and Growth:(Manaf, Murshal, 1997, Mega Urban Jakarta Bandung, Tesis, ITB)

    These rules most frequently relate to theoperation of three process:

    The competitive economic land market

    The functioning of government and public institutions

    The accepted canons or norms of social behavior

  • 4Propositions on Structural Growth:(Manaf, Murshal, 1997, Mega Urban Jakarta Bandung, Tesis, ITB)

    1. Size that all systems have some minimum size (or threshold)necessary...

    2. Inhomogeneity ... System may not be the same as those

    3. Non-proportional change ... In the ralationshipbetween the various parts of the systems

    4. Growth-form dependency that the growth of asystem determines its initial form...

    5. Designer principles much as an architect does indesigning a building, or planner, or developer laying out newneigborhood

  • 5Pola Perkembangan Kegiatan Kota (struktur):(Larry S. Bourne, 1982, Internal Structure of the City Reading on Urban Form, Growth and Policy, Second

    edition, Oxford University Press, New York, USA)

    Unstructured City: Pola kegiatan tersebar, pemusatan kegiatantidak jelas, sulit mengidentifikasi kegiatan utama, sekunder dantersier pada suatu kawasan.

    Structured City: kebalikannya; memiliki komposisi dan ciri/polakegiatan berbeda, tingkat kepadatan berbeda, pola pemusatankegiatan jelas terindentifikasi.

  • 6Periodesasi Perubahan Struktur Kota

    Tipe PeriodesasiFrekuensi Kejadian

    DampakContoh Struktur

    Urban

    Rutin dan Tetap

    Evolutionary

    Revolutionary

    Tinggi (dapat diprediksi)

    Sedang (sebagian diprediksi)

    Rendah (tidak dapat diprediksi)

    Sistem pemeliharaan

    Sistim modifikasi

    Sistim transformasi

    Perjalanan bekerja, belanja; persyaratan pelayanan jasa dan infrastruktur

    Perubahan Demografi; jalur angkutan baru, pergerakan masyarakat; perubahan land use

    Perubahan teknologi (e.g., konstruksi baja ke industri mobil); Pergolakan sosial; kebanjiran, bencana alam, biaya energi

  • 7Transportation and Spatial Development

    Scattered ports

    Penetration lines and port concentration

    P1 P2

    Interconnection

    P1 P2

    Emergence of high priority trunk lines

    P1 P2

  • 8Faktor berpengaruh: pola dan struktur kota

    Geographical feature: fisik wilayah/kota; flat, bergunung/bukit, pinggiran sungai atau kawasan pantai;

    Relative accessibility: kemudahan mobilitas (waktu tempuh, faktor biaya, kenyamanan atau keamanan);

    Development control: insentif dan disinsentif pembangunan kawasan, infrastruktur, kempemilikan lahan dan development tax

    Dinamic proccesses: dinamisasi perkembangan kegiatan kawasan mempunyai akselersi yang berbeda antarkawasan.

  • 9Bebarapa Strategi Mengarahkan Struktur Pengembangan Wilayah Kota

    FULL MOTORIZATION STRATEGY

    WEAK CENTRE STRATEGY

    STRONG CENTRE STRATEGY

    TRAFFIC LIMITATION STRATEGY

  • 10

    FULL MOTORIZATION STRATEGY

    Umumnya struktur fisik wilkotnya berbentuk dataran (flat)

    Kebanyakan dibeberapa wilkot Amerika Serikat (LA, Detroit, Denver) dan beberapa negara bagian Australia (arahan struktur awalnya)

    Kawasan perkotaan kota-kota kecil (low density suburban) wilkot pertanian

    Struktur wilkot berbentuk grid system, freeway (jaringan primer) dgn interval sekitar 6,5 km (4 mile)

    Jaringan sekunder (fungsi arteri dan kolektor) dgn interval 1,6 km; jalan tersier (lokal/akses) dgn interval 0,4 km terhubung secara hirarkis.

    Konsep pengembangan struktur wilkot ini membutuhkan jaringan dgn kapasitas besar

    Berakibat: sgt tergantung kend. Pribadi, jarak perjalanan rendah, tidak ada kaws dijadikan pusat kota, struktur ekonomi masy self sufficient

  • 11

    FULL MOTORIZATION STRATEGY

    Kritik terhadap konsep ini:

    Kritis terhadap perkembangan pusat kegiatan

    Hanya cocok untuk kawasan dengan kepadatan rendah

    Interaksi antarkawasan relatif rendah

    Biaya pembangunan infrastruktur sangat mahal

    etc

  • 12

    WEAK CENTRE STRATEGY

    Umumnya struktur fisik wilkotnya berbentuk dataran (flat)

    Kebanyakan dibeberapa wilkot: Melbourne, Copenhagen, San Francisco, Chicago, danBoston (arahan struktur awalnya)

    Struktur kotanya membentuk simpul jaringan radial suburban pusat kota

    Sebagian besar lokasi tempat kerja berada di sekitar kawasan pinggiran wilkota. Pergerakan suburban suburban/pusat kota: dilayani sistem jaringan lingkar lbh banyak menggunakan railway.

    Investasi jaringan jalan raya (highway and park) relatif rendah, tetapi menimbulkan biaya tinggi jika sistem transitnya under utilized (costly & under utilized transit system)

    Freeway Arterial roadRailwaySuburban centre

  • 13

    WEAK CENTRE STRATEGY

    Kritik terhadap konsep ini:

    Kritis jika perkembangan commuting tinggi

    Kompetisi penggunaan public transport vs private car; road vs rail

    Operasional public transport yang mahal karena utilisasinya rendah

    Terjadi perkembangan kawasan sekitar jaringan jalan

    Perkembangan kegiatan komersial dan industri di sekitar jalan

    Dibutuhkan development control yang ketat untuk mengarahkan perkembangan wilayah kota tsb.

    etc

  • 14

    STRONG CENTRE STRATEGY

    Umumnya struktur fisik wilkotnya terbentuk dari keberadaan pusat kegiatan wilkot yang intensif yang membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk pembangunan infrastrukturnya.

    Terdiri pusat utama (centre) dan beberapa sub pusat (sub-centre)

    Kuatnya daya tarik pusat kota sebagai tujuan pergerakan dari suburban dibutuhkan sistem transportasi yang superior accessibility

    Sistem jaringan pergerakan pusat utama berbentuk radial dari sub-centre pusat utama, menggunakan sistem koridor

    Basis keterpaduan sistem jaringan jalan raya dan railway (terintegrasi)

    Komprehensif Highway & park dgn sistem rel pada berbagai sub-centre

    Membutuhkan jaringan AU dgn kapasitas besar dan kualitas LOS baik

    Ditemukan (struktur awalnya) di Paris, Tokyo, New York, Athena, Toronto, Sidney, Hamburg dengan karakteristik sistem transportasi ini

  • 15

    Konsep STRONG CENTRE STRATEGY

    Freeway Arterial roadRailwaySuburban centre

  • 16

    STRONG CENTRE STRATEGY

    Kritik terhadap konsep ini:

    Kritis jika perkembangan commuting tinggi

    Kompetisi penggunaan public transport vs private car; road vs rail

    Operasional public transport yang mahal karena utilisasinya rendah

    Terjadi perkembangan kawasan sekitar jaringan jalan

    Perkembangan kegiatan komersial dan industri di sekitar jalan

    Dibutuhkan development control yang ketat untuk mengarahkan perkembangan wilayah kota tsb.

    etc

  • 17

    LOW COST STRATEGY

    Kebalikannya dengan struktur fisik wilkot strong centre strategy karena keterbatasan biaya pembangunan infrastruktur (beberapa negara Asia, Afrika, dan South Amerika).

    Strategi pengembangan transportasi dengan biaya relatif murah namun dapat mengakomodasikan pelayanan struktur wilkot dengan kepadatan tinggi (pusat kota)

    Basis sistem jaringan pergerakan adalah jalan raya (gabungan radial dan grid system)

    Kawasan sub-centre (diarahkan) mengurangi beban pusat utama kota, menggunakan sistem koridor

    Ditemukan (struktur awal pengembangannya) di Bogota, Calcuta, Istambul, Manila, Karachi, Taheran dengan karakteristik sistem transportasi seperti ini.

    Bus priority roadArterial roadSuburban centre

  • 18

    LOW COST STRATEGY

    Kritik terhadap konsep ini:

    Sangat kritis jika perkembangan pusat kota tidak diiukuti dengan penerapan development control yang ketat (sub-centre and centre)

    Kompetisi penggunaan public transport vs private car; road vs rail

    Operasional public transport yang mahal karena utilisasinya rendah

    Terjadi perkembangan kawasan sekitar jaringan jalan

    Perkembangan distribusi kegiatan komersial eksisting sulit(high rise building)

    etc

  • 19

    TRAFFIC LIMITATION STRATEGY

    Kota-Kota besar dengan basis sistem jaringan jalan raya

    Ketidakseimbangan antara supply vs demand transport

    Peningkatan kepemilikan dan penggunaan moda pribadi, berakibat:

    - Kebutuhan pembangunan jaringan jalan meningkat pesat

    - Membutuhkan Traffic Demand Management (TDM) sebagai suatu strategy sebagai pembatasan pergerakan (efektivitas dan efisiensi pergerakan dan penggunaan moda angkutan umum dengan LOS yang baik)

    Praktek-praktek TDM gencar dilakukan di London, Singapore, Hongkong, Stocholm, Viena, Bremen.

  • 20

    TRAFFIC LIMITATION STRATEGY

    Pola struktur

    FreewayArterial roadBus priority roadRailwaySuburban centre

  • 21

    TRAFFIC LIMITATION STRATEGY

    Kritik terhadap konsep ini:

    Sangat kritis jika perkembangan pusat kota tidak diiukuti dengan penerapan development control yang ketat (sub-centre and centre)

    Kompetisi penggunaan public transport vs private car; road vs rail

    Operasional public transport yang mahal karena utilisasinya rendah

    Terjadi perkembangan kawasan sekitar jaringan jalan

    Perkembangan distribusi kegiatan komersial eksisting sulit (high rise building)

    etc

  • 22

    Persoalan Transportasi Wilayah dan Kota

    Traffic movement (jalur padat, kurang TDM, dll)

    Accident (orang, kendaraan, material lain)

    Peak-hour crowding on public transport (melampaui kapasitas, LOS)

    Off-peak inadequacy of public transport (ketidakcukupan)

    Difficulties for pedestrians (design, keterbatasan fisik pengguna, K5)

    Environmental impact (polusi, boros energi, dll)

    Parking difficulties (on streed parking)

    Etc

  • 23

    TUGAS 2: Bagaimana menghadapi persoalan transportasi?Bagaimana strateginya?

    Memahami tingkat perkembangan persoalan sistem transportasi (parsial atau simultan; wilayah kota zona);

    Memahami bagaimana karakteristik fisik wilayah atau kota;

    Mengetahui tingkat perkembangan kegiatan (land use) wilayah dan kota(historical form);

    Mengetahui besaran ukuran kota (luas & jlh penduduk dy dukung);

    Memahami karakteristik sosial-budaya-ekonomi masyarakat (wilayah kota atau zona);

    Ketersediaan sumber dan alokasi pembiayaan infrastruktur;

    Memahami perangkat regulasi terkait pembangunan wilayah kota;

    Short term and long term strategy planning;

    Etc. kerangka pikir studi sistem transportasi.

  • 24

    Next

    Sustainable Transport

    Transport regulation in Indonesia

    Sinkronisasi Struktur Tata Ruang Nasional

    Dengan

    Sistim Transportasi Nasional