Top Banner
MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH (Pertemuan 2 – Kecerdasan Buatan)
43

MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan 2 – Kecerdasan Buatan )

Jan 17, 2016

Download

Documents

lenka

MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan 2 – Kecerdasan Buatan ). Pendahuluan. • Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan. memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan yang ada. 2. Pendahuluan (Lanjt). - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

MASALAH DAN METODEPEMECAHAN MASALAH

(Pertemuan 2 – Kecerdasan Buatan)

Page 2: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Pendahuluan• Sistem yang menggunakankecerdasan buatan akan

memberikan output berupa solusidari suatu masalah berdasarkankumpulan pengetahuan yang ada.

2

Page 3: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Pendahuluan (Lanjt)• Pada gambar, input yg diberikan padasistem yg menggunakan kecerdasanbuatan adalah berupa masalah. Sistemharus dilengkapi dengan sekumpulanpengetahuan yang ada pada basispengetahuan. Sistem harus memilikimotor inferensi agar mampu mengambilkesimpulan berdasarkan fakta ataupengetahuan. Output yang diberikanberupa solusi masalah sebagai hasil dariinferensi.

3

Page 4: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Pendahuluan (Lanjt)Secara umum, untuk membangun suatu sistem

yang mampu menyelesaikan masalah, perludipertimbangkan 4 hal :

1. Mendefinisikan masalah dengan tepat.Pendefinisian ini mencakup spesifikasi yang tepatmengenai keadaan awal dan solusi yangdiharapkan.

2. Menganalisis masalah tersebut serta mencaribeberapa teknik penyelesaian masalah yangsesuai.

3. Merepresentasikan pengetahuan yang perlu untukmenyelesaikan masalah tersebut.

4. Memilih teknik penyelesaian masalah yang terbaik4

Page 5: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

MENDEFINISIKAN MASALAHSEBAGAI SUATU RUANG KEADAAN

Misalkan permasalahan yang dihadapi adalahpermainan catur, maka harus ditentukan :

1. posisi awal pada papan catur posisi awal setiappermainan catur selalu sama, yaitu semua bidakdiletakkan di atas papan catur dalam 2 sisi, yaitukubu putih dan kubu hitam.2. aturan - aturan untuk melakukan gerakan

aturan - aturan ini sangat berguna untukmenentukan gerakan suatu bidak, yaitu

melangkah dari satu keadaan ke keadaan lain.Misalkan untuk mempermudah menunjukkan

5

Page 6: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

posisi bidak, setiap kotak ditunjukkan dalam

huruf (a,b,c,d,e,f,g,h) pada arah horisontal danangka (1,2,3,4,5,6,7,8) pada arah vertikal. Suatuaturan untuk menggerakkan bidak dari posisi(e,2) ke (e,4) dapat ditunjukkan dengan aturan :

if bidak putih pada kotak(e,2),

and kotak(e,3) kosong,

and kotak(e,4) kosongthen gerakkan bidak dari (e,2) ke (e,4)

3. tujuan (goal) tujuan yang ingin dicapai adalahposisi pada papan catur yang menunjukkankemenangan seseorang terhadap lawannya.Kemenangan ini ditandai dengan posisi raja yangsudah tidak dapat bergerak lagi.

6

Page 7: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Contoh tersebut menunjukkan representasi masalah dalamRuang Keadaan (State Space), yaitu suatu ruang yangberisi semua keadaan yang mungkin. Kita dapatmemulai bermain catur dengan menempatkan diripada keadaan awal, kemudian bergerak dari satukeadaan ke keadaan yang lain sesuai dengan aturanyang ada, dan mengakhiri permainan jika salah satutelah mencapai tujuan.

• Jadi untuk mendeskripsikan masalah denganbaik harus :

1. Mendefinisikan suatu ruang keadaan (state space)2. Menetapkan satu atau lebih keadaan awal (initial

state)

3. Menetapkan satu atau lebih tujuan (goal state)

4. Menetapkan kumpulan aturan

7

Page 8: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Cara MerepresentasikanRuang Keadaan

• GRAPH KEADAAN

Graph terdiri dari node-node yang menunjukkankeadaan yaitu keadaan awal dan keadaan baru yangakan dicapai dengan menggunakan operator. Node-node dalam graph keadaan saling dihubungkandengan menggunakan arc (busur) yang diberi panahuntuk menunjukkan arah dari suatu keadaan kekeadaan berikutnya.

8

Page 9: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Graph keadaan dengan node M menunjukkankeadaan awal, node T adalah tujuan. Ada 4lintasan dari M ke T :

• M-A-B-C-E-T

• M-A-B-C-E-H-T• M-D-C-E-T

• M-D-C-E-H-TLintasan buntu atau lintasan yang tidak sampai ke

tujuan :• M-A-B-C-E-F-G• M-A-B-C-E-I-J

• M-D-C-E-F-G

• M-D-C-E-I-J• M-D-I-J

9

Page 10: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

POHON PELACAKAN / PENCARIAN

• Struktur pohon digunakan untukmenggambarkan keadaan secara hirarkis.

Node yg terletak pada level-o disebut ’akar’.• Node akar : menunjukkan keadaan awal &memiliki beberapa percabangan yang terdiriatas beberapa node yg disebut ’anak’ .• Node-node yg tidak memiliki anak disebut’daun’ menunjukkan akhir dari suatupencarian, dapat berupa tujuan yangdiharapkan (goal) atau jalan buntu (deadend).

10

Page 11: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Gambar berikut menunjukkan pohon pencarianuntuk graph keadaan dengan 6 level.

11

Page 12: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

POHON AND/OR

• Masalah M dicari solusinya dengan 4kemungkinan yaitu A OR B OR C OR D.

• Masalah M hanya dapat diselesaikandengan A AND B AND C AND D

12

Page 13: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Contoh : Dengan menggunakanpohon AND/OR tujuan yang dicapaipada pohon di Gambar sebelumnyabisa dipersingkat hanya sampailevel-2 saja.

13

Page 14: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Contoh 1 : Masalah EMBER• Ada 2 ember masing-masing berkapasitas 4 galon

(ember A) dan 3 galon (ember B). Ada pompa airyg akan digunakan untuk mengisi air pada embertersebut. Bagaimana dapat mengisi tepat 2 galonair ke dalam ember berkapasitas 4 galon?

• Penyelesaian :

1. Identifikasi ruang keadaan (state space)Permasalahan ini dapat digambarkan sebagaihimpunan pasangan bilangan bulat :x = jumlah air yg diisikan ke ember 4 galon (ember A)

y = jumlah air yg diisikan ke ember 3 galon (ember B) Ruang keadaan = (x,y) sedemikian hingga xא{0,1,2,3,4} dan yא{0,1,2,3}

14

Page 15: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

2. Keadaan awal & tujuan

Keadaan awal : kedua ember kosong = (0,0)

Tujuan : ember 4 galon berisi 2 galon air =

(2,n)

dengan sembarang n3. Keadaan emberKeadaan ember bisa digambarkan sebagaiberikut :

15

Page 16: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

4. Aturan-aturanDiasumsikan kita dapat mengisi ember air itu dari pompa

air, membuang air dari ember ke luar, menuangkan air dariember yang satu ke ember yang lain.

Kita buat beberapa aturan-aturan yang dapat

digambarkan

sebagai berikut :

16

Page 17: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

5. Representasi ruang keadaan dengan pohon pelacakanPencarian suatu solusi dapat dilukiskan denganmenggunakan pohon. Tiap-tiap node menunjukkan satukeadaan. Jalur dari parent ke child ,menunjukkan 1operasi. Tiap node memiliki node child yg menunjukkankeadaan yg dapat dicapai oleh parent.

17

Page 18: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Representasi Ruang Keadaan untukKasus EMBER

18

Page 19: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Contoh 2 : Masalah PETANI,KAMBING, SERIGALA, SAYURAN,PERAHU

Seorang petani akan menyeberangkan seekorkambing,seekor serigala,sayuran dengan sebuah perahuyg melalui sungai. Perahu hanya bisa memuat petani &satu penumpang yg lain (kambing, serigala, atausayuran). Jika ditinggalkan petani tersebut, makasayuran dimakan kambing dan kambing akan dimakanserigala.

Penyelesaian :

1. Identifikasi ruang keadaanPermasalahan ini dapat dilambangkan dengan(jumlah kambing,jumlah serigala,jumlahsayuran,jumlah perahu).

19

Page 20: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Contoh : daerah asal (0,1,1,1) = daerahasal tidak ada kambing,ada serigala, adasayuran,ada perahu

2. Keadaan awal & tujuan

Keadaan awal, pada kedua daerah :daerah asal = (1,1,1,1)

daerah seberang = (0,0,0,0)

Keadaan tujuan, pada kedua daerah :daerah asal = (0,0,0,0)

daerah seberang = (1,1,1,1)3. Aturan-aturan

20

Page 21: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

4. Solusi yg ditemukan

21

Page 22: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

METODEPELACAKAN/PENCARIAN

• Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdasadalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu prosesmencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulankemungkinan ruang keadaan (state space). Ruang keadaan =merupakan suatu ruang yang berisi semua keadaan yangmungkin.• Untuk mengukur perfomansi metode pencarian, terdapat

empat kriteria yang dapat digunakan :- Completeness : apakah metode tsb menjamin penemuan

solusi jika solusinya memang ada?- Time complexity : berapa lama waktu yang diperlukan?

- Space complexity : berapa banyak memori yg diperlukan

- Optimality : apakah metode tsb menjamin menemukansolusi yg terbaik jika terdapat beberapa solusi berbeda?

22

Page 23: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Teknik pencarianA. Pencarian buta (blind search) : tidak adainformasi awal yang digunakan dalam prosespencarian

1. Pencarian melebar pertama (Breadth - First

Search)2. Pencarian mendalam pertama (Depth - First

Search)B. Pencarian terbimbing (heuristic search) : adanya

informasi awal yang digunakan dalam prosespencarian

1. Pendakian Bukit (Hill Climbing)2. Pencarian Terbaik Pertama (Best First Search)

23

Page 24: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

A. Pencarian Buta (blind search)

1. Breadth - First Search Semua node pada level nakan dikunjungi terlebih dahulu sebelummengunjungi node-node pada level n+1. Pencariandimulai dari node akar terus ke level 1 dari kiri kekanan, kemudian berpindah ke level berikutnyadari kiri ke kanan hingga solusi ditemukan.

24

Page 25: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Keuntungan :

- tidak akan menemui jalan buntu, menjaminditemukannya solusi (jika solusinya memang ada)dan solusi yang ditemukan pasti yang paling baik

- jika ada 1 solusi, maka breadth - first search akanmenemukannya,jika ada lebih dari 1 solusi, makasolusi minimum akan ditemukan.

- Kesimpulan : complete dan optimal• Kelemahan :

- membutuhkan memori yang banyak, karena harusmenyimpan semua simpul yang pernah

dibangkitkan. Hal ini harus dilakukan agar BFSdapat melakukan penelusuran simpul-simpulsampai di level bawah

- membutuhkan waktu yang cukup lama

25

Page 26: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

2. Depth – First Search

• Pencarian dilakukan pada suatu simpul dalam setiap leveldari yang paling kiri.

• Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi,maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan dansimpul yang kiri dapat dihapus dari memori.

• Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi,maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya.Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.

26

Page 27: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Keuntungan :- membutuhkan memori relatif kecil, karena hanya node-

node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan- Secara kebetulan, akan menemukan solusi tanpa harus

menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan, jadi jikasolusi yang dicari berada pada level yang dalam dan palingkiri, maka waktu cepat

• Kelemahan :- Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yangdiharapkan, karena jika pohon yang dibangkitkan

mempunyai level yang sangat dalam (tak terhingga)tidak complete karena tidak ada jaminan menemukansolusi

- Hanya mendapat 1 solusi pada setiap pencarian, karenajika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi beradapada level yang berbeda, maka DFS tidak menjamin untukmenemukan solusi yang paling baik tidak optimal.

27

Page 28: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

B. Heuristic Search• Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan

baik, hal ini disebabkan waktu aksesnya yang cukuplama & besarnya memori yang diperlukan. Untukmasalah dengan ruang masalah yang besar, teknikpencarian buta bukan metode yang baik karenaketerbatasan kecepatan komputer dan memori.

• Metode heuristic search diharapkan bisamenyelesaikan permasalahan yang lebih besar.

Metode heuristic search menggunakan suatu fungsiyang menghitung biaya perkiraan (estimasi) darisuatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuandisebut fungsi heuristic Aplikasi yang menggunakanfungsi heuristic : Google, Deep Blue Chess Machine

28

Page 29: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Misal kasus 8-puzzle. Ada 4 operator yang dapatdigunakan untuk menggerakkan dari satukeadaan ke keadaan yang baru

1. Ubin kosong digeser ke kiri

2. Ubin kosong digeser ke kanan3. Ubin kosong digeser ke bawah

4. Ubin kosong digeser ke atas

29

Page 30: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

Langkah awal

Pada pencarian heuristik perlu diberikan informasikhusus, yaitu :

- Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yangbenar Jumlah yang lebih tinggi adalah yang lebihdiharapkan (lebih baik)

30

Page 31: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

31

Page 32: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang salahJumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebihbaik)

32

Page 33: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Menghitung total gerakan yang diperlukan untukmencapai tujuan Jumlah yang lebih kecil adalah yangdiharapkan (lebih baik)

33

Page 34: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

1. Hill Climbing• Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP)Seorang salesman ingin mengunjungi n kota.

Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kitaingin mengetahui rute terpendek dimana setiapkota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. Misalada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kotaseperti berikut ini :

Solusi – solusi yang mungkin denganmenyusun kota-kota dalam urutanabjad, misal :

A - B - C - D : dengan panjanglintasan (=19)

A - B - D - C : (=18)A - C - B - D : (=12)A - C - D - B : (=13)

dst 34

Page 35: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

a. Metode Simple Hill Climbing• Ruang keadaan berisi semua kemungkinan

lintasan yang mungkin. Operator digunakanuntuk menukar posisi kota-kota yang

bersebelahan. Fungsi heuristik yang digunakanadalah panjang lintasan yang terjadi. Operatoryang akan digunakan adalah menukar urutanposisi 2 kota dalam 1 lintasan. Bila ada n kota,dan ingin mencari kombinasi lintasan denganmenukar posisi urutan 2 kota, maka akan didapatsebanyak :

35

Page 36: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Keenam kombinasi ini akan dipakai semuanyasebagai operator, yaitu :

Tukar 1,2 = menukar urutan posisi kota

ke - 1 dengan kota ke - 2

Tukar 2,3 = menukar urutan posisi kota ke - 2

dengan kota ke - 3Tukar 3,4 = menukar urutan posisi kota ke - 3

dengan kota ke - 4

Tukar 4,1 = menukar urutan posisi kota ke - 4

dengan kota ke - 1

Tukar 2,4 = menukar urutan posisi kota ke - 2

dengan kota ke - 4Tukar 1,3 = menukar urutan posisi kota ke - 1

dengan kota ke - 3

36

Page 37: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

37

Page 38: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Keadaan awal, lintasan ABCD (=19).

• Level pertama, hill climbing mengunjungi BACD (=17), BACD (=17) <ABCD (=19), sehingga BACD menjadi pilihan selanjutnya denganoperator Tukar 1,2

• Level kedua, mengunjungi ABCD, karena operator Tukar 1,2 sudahdipakai BACD, maka pilih node lain yaitu BCAD (=15), BCAD (=15) <BACD (=17)

• Level ketiga, mengunjungi CBAD (=20), CBAD (=20) > BCAD (=15),maka pilih node lain yaitu BCDA (=18), pilih node lain yaitu DCAB(=17), pilih node lain yaitu BDAC (=14), BDAC (=14) < BCAD (=15)• Level keempat, mengunjungi DBAC (=15), DBAC(=15) > BDAC(=14), maka pilih node lain yaitu BADC (=21), pilih node lain yaituBDCA (=13), BDCA (=13) < BDAC (=14)

• Level kelima, mengunjungi DBCA (=12), DBCA (=12) < BDCA (=13)

• Level keenam, mengunjungi BDCA, karena operator Tukar 1,2 sudahdipakai DBCA, maka pilih node lain yaitu DCBA, pilih DBAC, pilihABCD, pilih DACB, pilih CBDA

• Karena sudah tidak ada node yang memiliki nilai heuristik yang lebihkecil dibanding nilai heuristik DBCA, maka node DBCA (=12) adalahlintasan terpendek (SOLUSI)

38

Page 39: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

b. Metode Steepest – AscentHill Climbing

• Steepest - ascent hill climbing hampirsama dengan simple - ascent hillclimbing, hanya saja gerakan pencariantidak dimulai dari kiri, tetapi berdasarkannilai heuristik terbaik.

• Keadaan awal, lintasan ABCD (=19).• Level pertama, hill climbing memilih nilaiheuristik terbaik yaitu ACBD (=12)sehingga ACBD menjadi pilihanselanjutnya.

39

Page 40: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

• Level kedua, hill climbing memilih nilaiheuristik terbaik, karena nilai heuristiklebih besar dibanding ACBD, maka hasilyang diperoleh lintasannya tetap ACBD(=12)

40

Page 41: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

2. Best First Search• Metode best first search merupakan kombinasi darimetode depth first search & breadth first search denganmengambil kelebihan dari kedua metode tersebut. Hillclimbing tidak diperbolehkan untuk kembali ke nodeyang lebih rendah meskipun node tersebut memiliki nilaiheuristik lebih baik. Pada best first search, pencariandiperbolehkan mengunjungi node yang lebih rendah, jikaternyata node di level lebih tinggi memiliki nilai heuristiklebih buruk. Untuk mengimplementasikan metode ini,dibutuhkan 2 antrian yang berisi node-node, yaitu :• OPEN : berisi node-node yang sudah dibangkitkan,

sudah memiliki fungsi heuristik namun belum diuji.Umumnya berupa antrian berprioritas yang berisielemen-elemen dengan nilai heuristik tertinggi.

• CLOSED : berisi node-node yang sudah diuji.41

Page 42: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

42

Page 43: MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH ( Pertemuan  2 –  Kecerdasan Buatan )

sumber : lily w, UG