PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah salah satu makhluk dari sekian banyak makhluk
yang di ciptakan di alam semesta ini, namun demikian hanya manusia
yang memiliki kesempurnaan bentuk dan kelebihan yang tidak dimiliki
oleh makhluk ciptaan yang lain (Q.S At Tiin : 5). Oleh karena itu
keberadaan manusia di alam semesta ini menjadi penting dengan
melihat kelebihan yang dimilikinya, dengan kelebihannya tersebut
manusia seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukannya sehingga
bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan menggunakan akal sehatnya,
jika ia bertanya kepada diri sendiri, Bagaimana saya ada? ia akan
menjawab, saya ada entah bagaimana !. Dengan penalaran demikian, ia
akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalah-masalah
seperti itu.Akan tetapi, orang yang berakal semestinya merenungkan
bagaimana ia diciptakan, dan menentukan makna hidupnya sesuai
dengan hasil perenungannya. Dalam perenungan ini, ia tidak perlu
takut seperti yang dirasakan sebagian manusia untuk mencapai
kesimpulan Saya telah diciptakan . Orang yang tak mau merenungkan
hal ini sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab pada sang
Pencipta. Mereka takut harus mengubah gaya hidup, kebiasaan dan
ideologi jika mengaku telah diciptakan. Oleh karena itu, mereka
lari dari ketaatan kepada Pencipta mereka. Demikianlah sikap yang
diambil orang-orang yang menging-kari Allah SWT dan mengingkari
(tanda-tanda kekuasaan-Nya) karena kezaliman dan kesombongan
mereka, padahal hati mereka meyakini kebenarannya (QS. An-Naml :
14). Sebaliknya, seseorang yang menilai keberadaan dirinya dengan
kearifan dan akal sehat, akan melihat dalam dirinya hanya
tanda-tanda penciptaan Allah SWT. Ia mengakui bahwa keberadaannya
bergantung pada kerja sama antara ribuan sistem rumit, yang tak
satu pun ia ciptakan atau ia kendalikan. Ia memahami fakta bahwa ia
diciptakan, dengan mengenal Penciptanya, ia berusaha memahami untuk
tujuan apa ia diciptakan Tuhan. Ada beberapa teori yang berkembang
berkaitan dengan penciptaan manusia, salah satunya yang terkemuka
adalah Teori Evolusi yang diutarakan oleh Charles Darwin namun
teori tersebut seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan sains,
menjadi pembahasan yang serius oleh para ilmuwan masa kini. Berbeda
dengan manusia, Alam semesta memiliki persoalan tersendiri karena
cakupannya yang lebih luas dan bisa dikatakan tidak memiliki ujung
di dalam setiap kajiannya karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki manusia di dalam mengungkapkan hal tersebut. Saat ini
banyak teori yang berkembag terkait penciptaan alam semesta seperti
teori dentuman (Bigbang), teori creation continua, teori ekspansi
dan teori-teori lainnya. Bukan hanya ada teori tapi adanya alam
semesta ini juga melalui tahap-tahap, peristiwa penciptaan alam
semesta terjadi selama enam masa dalam perspektif islam sebagaiaman
dinyatakan oleh Allah SWT SWT dan disepakati oleh ilmuwan alam
bahwa alam tercipta dalam enam tahap. Oleh karena itu, penciptaan
manusia dan alam semesta termasuk salah satu isu sentral dalam
bahasan pemikiran keagamaan ataupun disiplin ilmu lainnya.
Orientasi Penciptaan alam semesta termasuk kajian penting dalam
bidang sains kealaman yang bersifat empiris eksperimental.
B. Rumusan Masalah1. Apa dan Bagaimana manusia itu ?2. Apa dan
Bagaimana Alam semesta itu ?3. Apa dan Bagaimana hubungan antara
Manusia dan Alam semesta ?
PEMBAHASANA. MANUSIA1. Penciptaan ManusiaAllah SWT SWT berfirman
dalam surat Al Baqarah ayat 30 : 30. Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.Ayat di atas menjelaskan tentang proses penciptaan manusia
pertama oleh Allah SWT SWT sebagai khalifah di permukaan bumi ini,
seperti yang telah diketahui bersama bahwa Nabi Adam as adalah
manusia pertama yang diciptakan Tuhan di atas permukaan bumi ini.
Penciptaan tubuh manusia sendiri menurut al Quran diciptakan dari
tanah karena nama Adam menurut bahasa Ibrani berarti tanah. 2.
Tujuan Penciptaan ManusiaAllah SWT SWT berfirman dalam surat Ad
dzariyat ayat 56 : 56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Ayat tersebut di atas
menjadi alasan utama manusia diciptakan oleh Sang Pencipta yaitu
Allah SWT SWT. Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah SWT
SWT kepada manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari hal
yang paling kecil sampai kepada hal paling besar dengan berdasarkan
dan berpegang kepada al Quran dan as Sunnah di dalam
pelaksanaannya. Begitupun sebaliknya segala hal larangan yang
dijelaskan oleh Allah SWT SWT dan Rasul Nya harus dihindari agar
terhindar dari azab Allah SWT SWT. Oleh karena itu segala bentuk
aktifitas manusia di atas permukaan bumi ini haruslah berlandaskan
nilai-nilai Ilahi yang sudah menjadi fitrah manusia sejak pertama
kali diciptakan di atas permukaan bumi ini untuk menciptakan
keadaan yang sebaik-baiknya bagi kehidupan manusia di permukaan
bumi ini3. Perspektif ManusiaManusia atau orang dapat dilihat dari
perspektif yang berbeda-beda yaitu :a) Biologis : Manusia
diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa latin yang berarti
manusia yang tahu), sebuah spesies primate dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.b) Rohani : Manusia
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana dalam
agama, dimengerti dalam hubungannya dengan ketuhanan atau makhluk
hidup, dalam mitos ereka juga seringkali dibandingkan dengan ras
lain.c) Kebudayaan atau antropologi : Manusia dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka majemuk serta
perkembangan tekhnologinya dan terutama berdasarkan kemampuannya
untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.d) Filsafat : Manusia adalah makhluk berakal dan
akal manusia berfuungsi mengarahkan budi (Plato). Manusia adalah
binatang yang berfikir (Aristoteles).e) Psikologi Modern : Manusia
adalah makhluk netral, ketika manusia dilahirkan pada dasarnya
tidka membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan
stimulasi dalam lingkungannya. Bagi aliran psikoanalisis, manusia
adalah makhluk yang hidup atas bekerjanya dorongan seksualitas yang
memberi daya pada eqo (kesadaran terhadap realitas kehidupan) dan
super eqo (kesadaran normatif) f) Psikologi Humanistik : Manusia
pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak
terhingga serta memiliki otoritas atas kehidupannya sendiri.
Manusia memiliki kualitas insane yang unik yaitu (kemampuan
abstraksi, saya analisis dan sintesis imajinasi, kreitivitas,
kebebasan, kehendak, tanggung jawab, aktualisasi diri, sikap etis
dan estetika.g) Psikologi transpersonal : Manusia memiliki potensi
luhur dalam bentuk dimensi spiritual dan fenomena kesadaran
transcendental (manusia memiliki pengalaman subjektif transnedental
dan pengalaman spiritual).h) Pendidikan : Manusia adalah homo
edukatif, ketidayberdayaan manusia ketika lahir menjadi peluang
bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik.i) Sosiologi :
Manusia adalah homo sisio yaitu makhluk bermasyarakatPenggologan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya.
Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah
laki-laki atau perempuan. Anak laki-laki dewasa sebagai pria, dan
anak muda perempuan dikenal sebagi putrid dan perempuan dewasa
sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai
dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/I
dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan
yang lainnya , berdasrakan cirri-ciri fisik (warna kulit, rambut,
mata, bentuk hidung, tinggi badan), afiliasi sosio-politik agama
(penganut agama / kepercayaan XYZ, warga Negara XYZ, anggota partai
XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga
jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh, teman, musuh)
dan lain sebagainya (www.wikipedia.com).4. Persamaan dan Perbedaan
Manusia dengan Makhluk LainManusia pada hakekatnya sama saja dengan
makhluk hidup lainnya, yaitu memilik hasrat dan tujuan. Mereka
berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan
dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi
pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia
dibanding dengan makhluk lain. Manusia sebagai salah satu makhluk
yang hidup di muka bumi memiliki karakter yang sangat unik, manusia
secara fisik tidak terlalu berbeda dengan hewan maka dari itu
banyak ilmuwan menyamakan manusia dengan hewan. Perbedaan yang
sangat menonjol adalah karena kemampuannya melahirkan sebuah
kebudayaan. Kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia sedangkan hewan
hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat insinctif.Manusia
memiliki kemampuan bergerak dalam ruang apapun seperti udara, darat
dan lautan yang mana hewan lain tidak mampu melakukannya karena
keterbatasannya. Di samping itu, manusia memiliki kelebihan lain
yang tidak dimiliki hewan lain seperti aspek kreasi, aspek ilmu,
aspek kehendak dan pengarahan perilaku (akhlak). Selain itu Imam Al
Ghazali juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan factual dan
kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan
argument argument yang di buat oleh Ibnu Sina untuk tujuan yang
sama, melalui pembuktian dengan kenyataan factual. Al Ghazali
memperlihatkan bahwa diantara makhluk hidup terdapat
perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan
masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah
sifat geraknya. Benda mati mempunyai sifat gerak monoton dan
didasari oleh prindip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang
paling rendah tingkatannya, selain mempunyai kemampuan bergerak
yang monoton juga mempunyai kemampuan bergerak yang bervariasi.
Prinsip tersebut tersebut di sebut jiwa vegetative. Jenis hewan
mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang
menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga
mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam kenyataan
manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain
mempunyai kelebihan dari hewan, manusia juga mempunyai semua yang
dimiliki oleh makhluk-makhluk tersebut, di samping mampu berfikir
dan serta mempunya pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat.
Ini berarti manusia mempunyai prinip yang memungkinkan berfikir dan
memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyat. Prinsip inilah
yang betul-betul membedakan manusia dari segala makhluk lainnya.5.
Fungsi, Peranan dan Tanggung jawab ManusiaBerpedoman kepada Q.S Al
Baqarah 30-36 maka peran yang dilakukan sebagai manusia dipermukaan
bumi ini adalah sebagai pelaku ajaran Allah SWT dan sekaligus
pelopor dalam membudayakan ajaran Allah SWT SWT. Peran hendaknya
dilakukan seorang khalifah, sebagaimana yang ditetapkan Allah SWT
SWT, di antaranya adalaha. Belajar (Q.S An Naml 15-16 dan Q.S Al
Mukminun 54), belajar yang dimaksud mempelajari ilmu Allah SWT (al
Quran)b. Mengajarkan ilmu (Q.S Al Baqarah 31-39), ilmu yang
diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia
saja, tetapi juga ilmu Allah SWT SWT.c. Membudayakan Ilmu (Q.S Al
Mukminun 35), Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk
disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya
sendiri dahulu agar membudaya.
B. ALAM SEMESTA1. Defenisi Alam SemestaAlam semesta memiliki
defenisi, diantaranya :a. Menurut Kamus besar Bahasa Insonesia kata
Alam memiliki arti segala yang ada dilangit dan dibumi (seperti
bumi, bintang, kekuatan). Sedangkan kata semesta berarti seluruh,
segenap, semuanya; semua yang ada di alam-tidak dapat dilepas dari
takdirnya masing-masing; (berlaku untuk) seluruh dunia,
universal.b. Menurut Orang Babylonia (Kurang lebih 700-600 Sm),
alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi
yang datar sebagai laintainya dan langit beserta bintang sebagai
atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adlah suatu ruangan
yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan
abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang baik
yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat diungkapkan
oleh manusia.2. Pandangan Tentang Pembentukan Alam Semesta dari
Berbagai PeradabanPandangan dari bangsa Mesir Purba tentang alam
raya, mereka percaya bahwa alam raya ini dikuasai dikuasai Dewi
Langit Nut yang tubuhnya bertaburan bintang, memayungi alam raya
sambil menopang langit agar tidak runtuh menekan bumi. Setiap malam
Dia menelan matahari dan memuntahkannya di pagi hari. Di antara
pagi dan malam hari matahari berlayar di langit dengan menggunakan
perahu. Selain dewi Nut di bawahnya berkuasa Dewa Udara Syu, di
bawah lagi ada Dewa bumi Geb.Menurut pandangan bangsa Babilonia,
mereka percaya bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan mereka
beranggapan bumi sebagai suatu gunung yang berongga di bawahnya dan
ditopang oleh suatu samudera. Angkasa melengkung di atas bumi ,
berdiri tegak di antara perairan abawah dan perairan atas samudra,
yang kadang-kadang turun ke bumi berupa hujan.Sewaktu ilmu
pengetahuan modern mulai berkembang setelah Eropa kembali ke zaman
Kabangkitan pada abad ke 17, pandangan orang mengenai asal usul
kehidupan dibentuk oleah ajaran yang tearcantum dalam Perjanjian
Lama pada Kitab Genesis.Dalam kitab ini memuat ajaran tentang bumi
yang mirip dengan pandangan orang Babilonia. Bedanya bahwa di atas
angkasa di langit ada suatu tempat yang disebut Surga yaitu tempat
Tuhan Y ang Maha Esa bertakhta, sedangkan dibawah bumi terdapat
suatu tempat yang disebut Neraka seperti gambar berikut ( Konsep
Bumi berdasarkan kitab kejadian ).
Sebagian besar bangsa Yunani Kuno percaya bahwa bumi adalah
pusat alam raya, Pada sekitar tahun 140 M muncul teori Ptolemaios
tentang sistem tata surya di alam semesta yang didasari oleh konsep
geosentrisme. Ia beranggapan bahwa bumi tetap pada tempatnya
sedangkan bulan, merkurius, venus matahari, saturnus dan yupiter
mengelilingi bumi dalam gerakan yang melingkar. Teori ini bertahan
sampai akhir abad ke- 18, walau demikian sebelum abad ke-18 yaitu
tahun 1543 telah muncul teori Heliosentrisme yang dikemukakan oleh
Copernicus, Ia beranggapan bahwa matahari sebagai pusat tata surya
yang dikelilingi oleh enam planet yang ketika itu baru diketahui
yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter dan saturnus .
Menurutnya ke enam planet tersebut mengitari matahari melewati
lintasan berbentuk lingkaran. Namun terakhir berdasarkan hasil
penelitian Johannes Kepler memperkuat teori Heliosentrisme dengan
mengubah bentuk lintasan planet dari lingkaran menjadi elips.Dengan
majunya teknologi pembuatan teleskop, pada abad ke-18 astronom
Inggris Sir William Herschel dapat melihat bentuk gugus bintang
Bima Sakti serta mengamati bentuk-bentuk menyerupai awan yang
terang di angkasa yang dinamakan Nebula. Pada tahun 1981 astronom
Amerika Serikat Edwin Powell Hubble menyatakan bahwa Nebula yang
diamati oleh Herschel adalah galaksi juga yang letaknya lebih jauh
dari galaksi Bima Sakti.
Sekarang telah diketahui lebih dari seratus juta galaksi, yang
masing-masing galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang,
masing-masing serupa dengan mmatahari. Dari galaksi Bima Sakti
sendiri diketahui bahwa bintang-bintang yang terdapat di dalamnya
termasuk matahari sekitar 200 milyard yang bertebaran dalam bentuk
cakram, yang berdiameter 100 ribu tahun cahaya dan tebalnya 5 ribu
tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 9,46 x 1012 km. Matahari kita salah
satu anggota galaksi yang letaknya 50 ribu tahun cahaya dari pusat
galaksi Bima Sakti, jadi Matahari bukan pusat alam raya juga bukan
pusat galaksi Bima sakti. Letak tata surya kita bahkan hampir
ditepi galaksi Bima sakti, sehingga dulu orang menyangka bahwa Bima
Sakti itu lepas dari sistem tatasurya. Dalam kenyataannya tatasurya
kita sebagai anggota galaksi Bima Sakti ikut berputar disekitar
pusat cakram galaksi Bima Sakti dengan satu putaran penuh 250 juta
tahun.Dalam Al Quran, terdapat banyak bukti yang memberikan
informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam
semesta. Kenyataan bahwa dalam Al Quran tersebut sesuai dengan
temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal penting, karena
kesesuaian ini menegaskan bahwa Al Quran adalah firman Allah SWT.Al
Quran surat Fussilat (41:11) yang artinya: Kemudian Dia menuju
langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami
datang dengan suka hati. Kata asap dalam ayat tersebut menurut para
ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan
partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada
tempratur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih
atau kurang stabil.Salah satu teori mengenai terciptanya alam
semesta ( teori Big Bang), disebutkan bahwa alam semesta tercipta
dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu
mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta.Sebelum
terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi
terkumpul dalam sebuah titik. Sekarang , mungkin ada di antara kita
yang ingin tahu bagaimana Al Quran menjelaskan tentang terbentuknya
alam semesta ini. Dalam Al Quran surat Al-Anbiya (21:30) disebutkan
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh),
kemudian Kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman? . Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin
(1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang
menyala-nyala yang telah berputar keliling sumbuhnya sejak
berjuta-juta tahun. Dalam proses perputarannya dengan kecepatan
tinggi itu, maka terpelantinglah bingkah-bingkahan yang akhirnya
menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan
matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah
lingkaran matahari, semangkin lama semangkin bertambah jauh juga,
hingga masing-masingnya menempati garis edarnya yang sekarang. Dan
seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu
yang hanya diketahui oleh Allah SWT S.W.T, kemudian Surat Adz
Dzaariyaat (51:47) Dan langit, dengan kekuasaan Kami,Kami bangun
dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnyaTeori Ledakan Maha
Dahsyat ( Big Bang ) juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta
secara terus menerus dengan kecepatan maha dahsyat yang di
umpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup ,yang
mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah
dijelaskan dalam surat Al-Anbiya (21:104) (Yaitu) pada hari Kami
gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas.
Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami
akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannyaDalam surat At-Talaq
(65:12) yang artinya: Allah SWT lah yang menciptakan tujuh langit
dan seperti itu pulah bumi. Perintah Allah SWT berlaku padanya,
agar kamu mengetahui bahwasanya Allah SWT Maha Kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya Allah SWT ilmunya benar-benar meliputi
segala sesuatu Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri
dari 7 lapis Dalam surat Al-Sajda (32:4) yang artinya : Allah SWT
lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dalam enam masa... . Uraian penciptaan langit dan bumi dan
apa-apa yang ada antara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat
ayat 9,10 dan 12. yang perincian tafsirannya sebagai berikut:
Tahapan pertama penciptaan bumi 2 rangkaian waktu, tahapan kedia
penyempurnaan aparat bumi....2 rangkaian waktu, tahap ketiga
penciptaan (angkasa raya) dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu.
Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu
atau 6 masa.3. Teori-Teori Tentang Pembentukan Alam Semestaa. Teori
KabutTeori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel
Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere
Simon LaPlace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant
mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan LaPlace mengemukakan
pada tahun 1796 dengan nama Nebular HypothesMenurut Kant , pada
awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut ( nebula) yang
mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut
bergerak dan berputar dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga
lama kelamaan suhunya menurun dan massanya terkonsentrasi. Kemudian
perputaran nya menjadi lebih cepat sehingga membentuk sebuah cakram
dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram. Perputaran yang
semakin cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas
yang memisahkan diri dari bagian luar cakram sehingga terbentuk
suatu cakram yangMenurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut
panas yang berpilin membentuk bola besar. Kemudian terjadi proses
pendinginan dan pengkerutan sehingga bola mengecil membentuk cakram
yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada
bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk
cincin-cincin. Cincin ini kemudian membentuk gumpalan padat
sehingga terbentuklah planet-plenet dan satelit, sedangkan bagian
massa gas yang ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti
membentuk matahari mengandung sedikit kabut di bagian tengah dan
beberapa lapis cincin di sekelilingnya. Cincin-cincin kemudian
memadat dan membeku sehingga terbentuk planet-planet, sedangkan
massa pada bagian pusat membeku membentuk matahari. (Penggambaran
teori kabut menurut Kant).Pada akhir abad ke-19 teori kabut
disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang
memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet
terdistribusi di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu
piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran
(kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet.Pada
abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya
cincin-cincin LaPlace, menunjukkan bahwa meadan magneat dan meadan
listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi
tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat
membeku membentuk planet.b. Teori Bintang KembarMenurut teori
bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan
(bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan
berkeping-keping. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua,
maka keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan
berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak
adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan
analisis matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa
momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak
mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.c. Teori
Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang)Pendapat kaum materialis yang
berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke -20 menyatakan,
bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki
awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini
yang disebut model alam semesta yang statis, alam semesta tidak
memiliki awal maupun akhir. Dengan memberikan dasar bagi filosofi
materialis, pandangan ini menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan
menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan materi yang
kostan, stabil , dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep
primitif seperti model-model alam yang stasis.Pada awal abad ke-21
melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan, fisika
modern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta,
beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil
dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap. Peristiwa
ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat Big Bang, membentuk
keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat
raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu
titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa
mahapadat. Massa mahapadat ini dapat dianggap satu atom mahapadat
dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif
dan akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat .Kalangan ilmuwan
modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan
masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam
semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big
Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan,
di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya
mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi dan
waktu.4. Proses Penciptaan Alam Semesta dalam EnamMasaPembentukan
alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Quran atau
kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa
tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam
periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut
mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang
keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Quran. Dari sejumlah
ayat Al-Quran yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Naziat ayat
27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara
kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya,
sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:a. Masa I (ayat
27): Penciptaan langit pertama kalib. Masa II (ayat 28):
Pengembangan dan penyempurnaanc. Masa III (ayat 29): Pembentukan
tata surya termasuk Bumid. Masa IV (ayat 30): Awal mula daratan di
Bumie. Masa V (ayat 31): Pengiriman air ke Bumi melalui kometf.
Masa VI (ayat 32-33): Proses geologis serta lahirnya hewan dan
manusiaAlam semesta terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan
radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya
bahwa pasti ada di antarariksa. Bumi, planet-planet dan matahari
yang termasuk dari tata surya hanyalah merupakan titik kecil di
antara lebih dari 200 milyar bintang oenyusun galaksi bimasakri,
Matahri merupakan satu diantara bermilyar-milyar bintang di alam
semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tat surya
seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 milyar
bintang baru adalah calon bintang atau kelompok bintang yang
jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta ini.
C. HUBUNGAN MANUSIA DAN ALAM SEMESTAMenurut ilmu Geologi (Ilmu
yang mempelajari kulit bumi) proses terbentuknya bumi ini kira-kira
250.000 juta tahun. Dari rentang waktu yang begitu lama , alam
telah memberikan kontribusi yang begitu besar bagi peradaban umat
manusia, begitu pula sebaliknya. Sebenarnya manusia hanyalah barang
sepele, ia hanya sebentuk sosok yang sangat tergantung pada fungsi
fikirannya. Ketika peradaban dimulai, sejak Nabi Adam as, manusia
telah mempunyai keyakinan adaanya kekuatan besar yanng maha dahsyat
yang menguasai segalanya.Di samping emyakini adanya penguasa
tunggal (Tuhan) ada pula kepercayaan akan adanya kekuatan
kedahsyatan alam, seperti gunung, matahari, bulan, laut, batu
besar, binatang dan sebagainya. Yang apabila dapat menyanjungnya
niscaya kekuatan besar tersebut akan baik pula kepada manusia. Maka
mulailah manusia memuja dan menyembah segala sesuatu yang berbentuk
besar dan dahsyat (Dinamisme), selain itu berkembang pula
kepercayaan menyembah roh leluhur dan nenek moyang (Animisme).
Hingga kini hal tersebut masih ada yang membuktikan tentang adanya
hubungan antara manusia dengan alam. Secara fisikal, contoh
hubungan manusia dengan alam alam diwujudkan dalam pernafasan
(prana). Bahwa manusia membutuhkan hawa untuk hidup, tanpanya
manusia akan amati, sedangkan hawa berasal dari alam. Maka terus
menerus manusia dan alam saling berhubungan.Namun demikian, manusia
dalam pandangan alam bagaikan sisi pedang bermata dua, manusia
dapat menjadi faktor kelangsungan, kelestarian hidup alam, yang
akhirnya alam pun memberika kelestarian hidup bagi manusia. Namun
manusia juga bisa menjadi penyebab kerusakan/kemusnahan alam,
sebagi contoh terjadinya perang, ribuan hewan hewan, tumbuhan dan
ekosistem alam musnah akibat senjata perang dan kemajuan tekhnologi
manusia dengan alat-alat modernnya yang tidak ramah lingkungan.
Dalam perang manusia saling membunuh untuk memperluas daerah
kekuasannya. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang memiliki
tugas sebagai khalifah dipermukaan bumi ini sudah seharusnya
menjadi penjaga dan pelindung alam agar tercipta keharmonisan
kehidupan manusia dengan alam.
KESIMPULAN1. Manusia adalah salah satu makhluk dari sekian
banyak makhluk yang di ciptakan di alam semesta ini dari tanah,
namun demikian hanya manusia yang memiliki kesempurnaan bentuk dan
kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan yang lain (Q.S
At Tiin : 5). Oleh karena itu keberadaan manusia di alam semesta
ini menjadi penting dengan melihat kelebihan yang dimilikinya,
dengan kelebihannya tersebut manusia seharusnya mengetahui apa yang
harus dilakukannya sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan
menggunakan akal sehatnya.2. Alam semesta merupakan suatu ruangan
atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai laintainya dan langit
beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya
adlah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat
kehidupan yang biotic dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala
peristiwa alam yang baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang
tidak dapat diungkapkan oleh manusia. Alam semesta sendiri
diciptakan dari 6 masa.3. Manusia dan Alam semesta bagaikan dua
sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, manusia membutuhkan
alam dan alam membutuhkan manusia untuk saling menjaga kelangsungan
dan kelestariannya.
DAFTAR PUSTAKAAlim Syahirul, dkk, 1995. Islam Untuk Disiplin
Ilmu Pengetahuan Alam danTeknologi, Jakarta:DepagBakri Oemar, 1983.
Tafsir Rahmat : Jakarta: Mutiara Djamaluddin, T. 2008. Proses
Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa. (online)
http://misykatulanwar.wordpress.com/2008/06/10/proses-penciptaan-alam-semesta-dalam-enam-masa/
(diakses 9 Juni 2015)Surin Bachtiar , 1978 .Terjemah & Tafsir
Al Quran, Bandung:
Sumatrawww.id.facebook.co./IndogoEvolutionCourse/Posts/315135603063
(Diakses 9 Juni 2015)www. Wikipedia.com (Diakses 9 Juni 2015)