1. 2. BAB IIPEMBAHASAN
2.1. Anatomi Rongga MulutA. Rongga MulutMulut adalah rongga
lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua bagian.
Bagian luar yang sempit (vesibuka) yaitu ruang diantara gusi serta
gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam yaitu rongga mulut
yang dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi,
dan disebelah belakang bersambung dengan awal faring. (Pearce,
1979)Rongga mulut terbentang mulai dari permukaan dalam gigi sampai
orofaring. Atap mulut dibentuk oleh palatum durum dan mole.
Dibagian posterior palatum mole berakhir pada uvula. Lidah
membentuk dasar mulut. Pada bagian paling posterior dari rongga
mulut terletak tonsil diantara kolumna anterior dan posterior.
(Swartz, 1989)
Rongga Mulut (Swartz, 1989)Mulut merupakan jalan masuk menuju
sistem pencernaan dan berisi organ aksesori yang berperan dalam
proses awal pencernaan. Secara umum terdiri dari 2 bagian , yaitu:
Bagian luar (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan
pipi Bagian rongga mulut bagian dalam yaitu rongga yang dibatasi
sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah
belakang bersambung dengan faring.Selaput lendir mulut ditutupi
epitelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak
kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini
sangat kaya akan pembuluh darah dan jga memuat banyak ujung akhir
syaraf sensoris .(Pearce, 1979)Disebelah luar mulut ditutupi oleh
kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir mukosa. Ada
beberapa bagian yang perlu diketahui,yaitu:1. Palatum a. durum yang
tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan tulang
maksilaris. Palatum durum adalah struktur tulang berbentuk konkaf.
Bagian anteriornya mempunyai lipatan-lipatan yang menonjol (rugae)
.(Swartz, 1989)b. Palatum mole terletak dibelakang yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat bergerak , terdiri dari jaringan
fibrosa dan selaput lendir. Palatum mole adalah suatu daerah
fleksibel muscular disebelah posterior palatum durum. Tepi
posterior berakhir pada uvula. Uvula membantu menutup nasofaring
selama menelan. (Swartz, 1989)
2. Rongga Muluta. bagian gigi terdapat gigi anterior yang sangat
kuat yang tugasnya memotong dan gigi posterior yang tugasnya
menggiling. Pada umumnya otot-otot pengunyah dipersarafi oleh
cabang motorik dari saraf cranial ke 5. Proses pengunyahan
dipersarafi oleh nucleus dalam batang otak. Perangsangan formasi
retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dapat
menimbulkan pergerakan mengunyah secara ritmis dan kontinu.
Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan,
terutama untuk sebagian besar buah dan sayuran-sayuran mentah
karena zat ini mempunyai membran selulosa yang tidak dapat dicerna
diantara bagian-bagian zat nutrisi yang harus diuraikan sebelum
dapat digunakan.b. tulang alveolarterdiri atas tulang spons
diantara dua lapis tulang kortikal. Pembuluh darah dan saraf gigi
menembus tulang alveolar ke foramen apial untuk memasuki rongga
pulpa. Tulang alveolar cukup labil dan berfungsi sebagai sumber
kalsium siap pakai untuk mempertahankan kadar darah ion ini.
Setelah hilangnya gigi permanen atau setelah periodontitis dapat
terjadai resorbsi tulang alveolar. (Fawcett, 2002)c. Gingiva adalah
membran mukosa yang melapisi vestibulum dari rongga mulut dan
melipat diatas permukaan luar tulang alveolar. Saat mendekati gigi,
ia menyatu dengan tepian bawah lapis merah muda yang lebih kuat
disebut gusi atau gingiva yang merupakan bagian membran mukosa yang
terikat erat pada periosteum krista tulang alveolar. Ia dilapisi
epitel berlapis gepeng dengan banyak papila jaringan ikat menonjol
pada dasarnya. Epitel ini berkeratin ,tetapi dalam lingkungan basah
ini ia tidak memiliki stratum granulosum dan sel sel gepeng lapis
superfisialnya tetap berinti piknotik. (Fawcett, 2002)d. Ligamen
Periodontal.Akar gigi masing-masing dibungkus lapis kolagen padat,
membentuk membran periodontal atau ligament periodontal atau
ligament periodontal diantara sementum dan tulang alveolar
disekitarnya. Serat-seratnya berjalan miring keatas dari sementum
ke tulang hingga tekanan pada gigi menekan serat-serat yang
tertanam dalam tulang. Ligamen periodontal menahan gigi pada
soketnya dan masih memungkinkan sedikit gerak .(Fawcett, 2002)e.
Pulpa.Pulpa , yang memenuhi rongga gigi berasal dari jaringan yang
membentuk papila dentis selama perkembangan embrional. Arteriol
kecil memasuki pulpa melalui foramen apical dan cabang kapilernya
pecah dekat dasar odontoblas dan sebagian terdapat diantaranya.
Mereka ini berlanjut kedalam vena kecil yang letaknya lebih kepusat
pulpa. (Fawcett, 2002)
f. Lidah lidah manusia sebenarnya dibentuk oleh otot-otot yang
terbagi atas 2 kelompok, yaitu otot-otot yang hanya terdapat dalam
lidah (otot intrinsik) dan otot-otot ekstrinsik yang salah satu
ujungnya mempunyai perlekatan diluar lidah, yaitu pada tulang
rahang bawah didasar mulut dan tulang lidah. Otot intrinsik
mempunyai serat lebih halus daripada otot ekstrinsik. Otot-otot ini
penting dalam proses mengunyah dan mengucapkan kata-kata. (Wibowo,
2005)permukaan belakang lidah yang terlihat saat seseorang membuka
mulut ditutupi oleh selaput lendir yang mempunyai tonjolan-tonjolan
(papila). Pada pailla ini terdapat alat pengecap (taste bud) untuk
mengenal rasa manis , asin, asam (diujung depan), dan pahit
(dipangkal lidah) disamping itu , lidah juga mempunyai ujung saraf
perasa yang dapat menangkap sensasi panas dan dingin. Rasa pedas
tidak termasuk salah satu bentuk sensasi pengecapan, tetapi suatu
rasa panas yang termasuk sensasi umum. (Wibowo, 2005)Apabila lidah
diangkat keatas, suatu perlekatan mukosa, frenulum , dapat terlihat
dibawah lidah digaris tengah yang menghubungkan lidah dengan dasar
mulut. (Swartz, 1989)g. Kelenjar ludah. Terdiri dari:1. kelenjar
parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara proses
mastoid kiri dan kanan mandibularis.Kelenjar parotis merupakan
kelenjar ludah terbesar. Nervus fasial berjalan melalui kelenjar
ini. (Swartz, 1989)Parotid gland terletak dibelakang tulang rahang
bawah dibawah daun telinga dan mempunyai saluran yang bermuara di
depan gigi geraham ke-2 atas. Gondongeun atau parotitis epidemica
merupakan penyakit infeksi virus yang mengenai kelenjar ini.
(Wibowo, 2005)2. kelenjar submaksilaris terletak dibawah rongga
mulut bagian belakang.3. kelenjar sublingualis, dibawah selaput
lendir , bermuara di dasar rongga mulutB. Gigi Dan KomponenyaSebuah
gigi mempunyai mahkota, leher, dan akar. Mahkota gigi mmenjulang
ndiatas gusi lehernya dikelilingi gusi dan akarnya berada
dibawahnya. Gigi dibuat dari bahan yang sangat keras yaitu dentin.
Didalam pusat strukturnya terdapat rongga pulpa. (Pearce,
1979)Orang dewasa memiliki 32 gigi, 16 tertanam didalam prosesus
alveolaris maksila dan 16 didalam mandibula. Yang disebut gigi
permanen ini didahului oleh satu set sebanyak 20 gigi desidui, yang
mulai muncul sekitar 7 bulan setelah lahir dan lengkap pada umur
6-tahun. Gigi ini akan tanggal antara umur 6-13 tahun, dan diganti
secara berangsur oleh gigi permanen. Proses penggantian gigi ini
berlangsung sekitar 12 tahun sampai gigi geligi lengkap, umumnya
pada umur 18 tahun, dengan munculnya molar ketiga.
(Fawcett,2002)Semua gigi terdiri atas sebuah mahkota yang menonjol
diatas gusi atau gingival, dan satu atau lebih akar gigi meruncing
yang tertanam didalam lubang atau alveolus didalam tulang maksila
atau mandibula. Batas antara mahkota dan akar gigi disebut leher
atau serviks. (Fawcett, 2002)Manusia memiliki susunan gigi primer
dan sekunder, yaitu :1.gigi primer, dimulai dari dua gigi depan
yang terdiri dari 2 gigi seri , 1 gigi taring, 3 gigi geraham dan
untuk total keseluruhan 20 gigi.2. gigi sekunder , terdiri dari 2
gigi seri, 2 gigi premolar dan 3 geraham untuk total keseluruhan 32
gigi.Fungsi gigi adalah dalam proses mastikasi (pengunyahan).
Mengunyah gigi adalah menggigit dan menggiling makanan diantara
gigi atas dan bawah . gerakan lidah dan pipi membantu dengan
memindah-mindahkan makanan ke palatum keras . (Pearce, 1979)Makanan
yang masuk kedalam mulut di potong menjadi bagian-bagian kecil dan
bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat
ditelan.Komponen-komponen gigi, antara lain:a. Emailadalah
substansi gigi paling keras di tubuh. Ia berwarna putih kebiruan
dan hampir transparan. Hampir 99% terdiri dari mineral kristal
hidroksi apatit besar. Matriks organik hanya merupakan tidak lebih
dari 1% massanya. (Fawcett, 2002)b. DentinDentin terletak di bawah
email terdiri atas rongga berisi cairan. Apabila lubang telah
mencapai dentin, cairan ini akan menghantarkan sinyal rasa sakit
itu ke otak. (Maulani, 2005)Dentin bersifat semitranslusen dalam
keadaan segar, dan berwarna agak kekuningan. Komposisi kimianya
mirip tulang namun lebih keras . bahannya 20% organik dan 80%
anorganik. (Fawcett, 2002)c. Pulpamerupakan bagian yang lunak dari
gigi. Bagian atap pulpa merupakan bentuk kecil dari benyuk oklusal
permukaan gigi. Pulpa mempunyai hubungan dengan jaringan peri atau
interradikular gigi. Dengan demikian juga dengan keseluruhan
jaringan tubuh. Oleh karena itu, jika ada penyakit pada pulpa,
jaringan periodontium juga akan terlibat. Demikian juga dengan
perawatan pulpa yang dilakukan, akan mempengaruhi jaringan
disekitar gigi. (Tarigan, 2002)Bentuk kamar pulpa hampir menyerupai
bentuk luar dari mahkota gigi, misalnya tanduk pulpa terletak
dibawah tonjol gigi. Pada gigi dengan akar lebih dari satu, akan
terbentuk lantai kamar pulpa yang mempunyai pintu masuk ke saluran
akar disebut orifisum.. dan orifisum ke foramen apical disebut
saluran akar. Bentuk saluran akar ini sangat bervariasi dengan
kanal samping yang beragam, selain kadang juga ditemukan kanal
tambahan (aksesori) yang ujungnya buntu tidak bermuara ke jaringan
periodontal. (Tarigan, 2002)Bahan dasar pulpa terdiri atas 75% air
dan sisanya glukosaminoglikan, glikoprotein,proteoglikan, fibroblas
sebagai sintesis dari kondroitin sulfat dan dermatan sulfat.
(Trigan, 2002). Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat, pembuluh
darah, dan serabut saraf. (Pearce, 1979)Pada saluran akar ditemui
pembuluh darah ,jaringan limfe, juga jaringan saraf, yang masuk ke
rongga pulpa dan membentuk percabangan jaringan yang teratur serta
menarik. Jaringan yang memasok darah dari pulpa, masuk dari foramen
apikal, tempat arteri dan vena masuk serta keluar. Selain pembuluh
darah dan jaringan limfe, jaringan saraf masuk juga ke pulpa
melalui foramen. (Tarigan, 2002)d. SementumAkar gigi ditutupi
lapisan sementum tipis, yaitu jaringan bermineral yang sangat mirip
tulang. Melihat sifat fisik dan kimiawinya, sementum lebih mirip
tulang dari jaringan keras lain dari gigi. Ia terdiri atas matriks
serat kolagen, glikoprotein, dan mukopolisakarida yang telah
mengapur. Bagian servikal dan lapis tipis dekat dentin adalah
sementum aselular. Sisanya adalah sementum selular, dimana
terkurung sel mirip osteosit, yaitu sementosit dalam matriks.
(Fawcett, 2002)C. Jaringan Sekitar Rongga Mulut (Harshanur, 1991)
:1. Bibir dan bagian-bagiannya:a. bibir atasb. bibir bawahc. tepi
bibird. sudut bibir (commisure) dimana bibir atas dan bawah
bertemue. tuberkel yaitu tonjolan bulat bibir atas tengah bawah2.
FiltrumYaitu lekukan atara tuberkel dan hidung.3. Labiomental
grooveYaitu groove yang berjalan horizontal dibawah bibir bawah
yang membatasi dagu4. Nasolabial grooveYaitu lekukkan antara hidung
/nasal dan bibir /labial5. DaguDisebelah depan, mulut dibatasi oleh
bibir dan otot-otot yang melingkarinya. Bibir ini merupakan
peralihan dari kulit dan selaput lendir. Perbedaanya dengan kulit
adalah bahwa bibir tidak mempunyai lapisan tanduk dan lapisan
epidermisnya tipis. Warna merah pada bibir disebabkan oleh warna
merah darah dalam kapiler dibawahnya. Karena kulitnya tipis, bibir
juga merupakan bagian yang sensitiv pada manusia .(Wibowo,
2005)Pada orang yang kurang daranh (anemia) warnanya pucat,
sedangkan pada mereka yang darahnya mengalami gangguan oksigenasi
dan karbonasi, darah dapat menjadi kebiru-biruan. (Wibowo,
2005)2.2. HIV/AIDSA. Sejarah AIDS dan Perkembangannya Sindrome ini
pertama sekali dilaporkan oleh Michael Gottlieb pada pertengahan
tahun 1981 pada penderita pria homoseksual dan pecandu narkotik
suntik di Los Angeles, Amerika Serikat. Sejak penemuan pertama
inilah, dalam beberapa tahun dilaporkan lagi sejumlah penderita
dengan sindrome yang sama dari 46 negara bagian Amerika Serikat
lainnya.Cepatnya penyebaran AIDS ini ke berbagai benua, serta
dampak yang terlihat pada penderita beserta keluarganya, disamping
belum diketahuinya cara penanganan dan pengobatannya menyebabkan
keresahan psikososial yang sangat besar dikalangan masyarakat
dimana kasus AIDS banyak terjadi. Pada tahun-tahun pertama
ditemukannya penyakit ini belum diketahui bahwa agennya adalah
retrovirus, namun diperkirakan bahwa penyebabnya adalah agen yang
dapat menular. Baru pada akhir tahun 1983, para peneliti menemukan
satu jenis retrovirus yang mulanya diberi nama Lympadenopati
associated virus, dan pada bulan Mei tahun 1986 disepakati
menggunakan satu nama saja yaitu Human Immunodeficiency Virus
(HIV).1B. Epidemiologi AIDSAIDS (Aquired Immune Deficiency
Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV
berupa agen viral yang dikenal dengan retrovirus dan ditularkan
melalui darah dan mempunyai afinitas yang kuat terhadap limfosit
sel T. Kasus HIV/AIDS dewasa ini telah mengalami peningkatan jumlah
secara cepat dari tahun ke tahun. Menurut data yang ada, sampai
dengan 30 Juni 2010 secara komulatif kasus AIDS yang dilaporkan
sejak tahun 1978 sejumlah 21.770 kasus dari 32 provinsi dan 300
Kabupaten. Kasus terbanyak diperoleh di DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Timur, Papua, Bali, Jawa tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi
Selatan, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Barat. Rasio Kasus AIDS
antara laki-laki dengan perempuan adalah 3:1.2C. Patogenesis
HIV/AIDSPartikel - partikel virus HIV yang akan memulai proses
infeksi biasanya terdapat dalam darah, sperma atau cairan tubuh
lainnya dan dapat menyebar melalui sejumlah cara dan yang paling
umum adalah transmisi seksual melalaui mukosa genital. Keberhasilan
transmisi virus itu sendiri bergantung pada viral load individu
yang terinfeksi. Viral load adalah perkiraan jumlah copy RNA per
mililiter serum atau plasma penderita. Apabila virus ditularkan
pada inang (host) yang belum terinfeksi, maka akan terjadi viremia
transien dengan kadar yang tinggi, virus menyebar luas dalam tubuh
inang (host).Ketika HIV mencapai permukaan mukosa, maka ia akan
menempel pada limfosit T CD4 atau makrofag (atau sel dendrit pada
kulit). Setelah virus ditransmisikan secara seksual melewati mukosa
genital, maka target selular pertama virus adalah sel dendrit
jaringan (dikenal juga sebagai sel Langerhans) yang terdapat pada
epitel servikovaginal, dan selanjutnya akan bergerak dan
bereplikasi di kelenjar getah bening setempat. Sel dendritik ini
kemudian berfusi dengan limfosit T CD4 yang akan bermigrasi kedalam
nodus limfatikus melalui jaringan limfatik sekitarnya. Dalam jangka
waktu beberapa hari setelah virus ini mencapai nodus limfatikus
regional, kemudian virus akan menyebar secara hematogen dan tinggal
pada berbagai jaringan. Virus ini bereproduksi dalam nodus
limfatikus dan kemudian virus baru akan dilepaskan. Sebagian virus
baru ini dapat berikatan dengan limfosit T CD4 yang berdekatan dan
menginfeksinya, sedangkan sebagian lainnya dapat berikatan dengan
sel dendrit folikuler dalam nodus limfatikus.Seseorang yang
terinfeksi HIV dapat tetap tidak memperlihatkan gejala
(asimptomatik) selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel
T CD4 dapat berkurang dari sekitar 1000 sel per ml darah sebelum
infeksi, kemudian menurun sekitar 200-300 per ml darah setelah 2-3
tahun setelah terinfeksi. Seseorang didiagnosis mengidap AIDS
apabila jumlah sel T CD4 jatuh dibawah 200 sel per mldarah.2Tabel
2.1 Klasifikasi imunulogi menurut WHO3HIV- Terkait
ImmunodeficiencyJumlah sel T CD4 Sel/mm3
Tidak ada atau tidak signifikan>500
Ringan350-499
Sedang200-349
Parah