BAB IV ORGANISASI 4.1. PENGERTIAN ORGANISASI Beberapa pengertian organisasi adalah sebagai berikut 1. John M Gaus : Tata hubungan antara orang untuk dapat mencapai tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab 2. John D Millet : Kerangka struktur dimana pekerjaan dari banyak orang dilakukan guna mencapai tujuan bersama, sedemikian sehingga merupakan suatu sistem penugasan pekerjaan diantara kelompok orang melalui tahapan tertentu 3. Paul R Lawrence & Jay W Lorsh : Koordinasi dari bermacam-macam aktifitas penyumbang (contributor) individual untuk menjalankan transaksi- transaksi yang telah direncanakan dengan lingkungannya Gambar 4.1. Definisi Organisasi P R Lawrence dan J W Lorsh IV-1 Penyumbang- penyumbang individual Organisasi (pembagian kerja dan koordinasi) Lingkup yang lebih luas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
ORGANISASI
4.1. PENGERTIAN ORGANISASI
Beberapa pengertian organisasi adalah sebagai berikut
1. John M Gaus :
Tata hubungan antara orang untuk dapat mencapai tujuan bersama
dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
2. John D Millet :
Kerangka struktur dimana pekerjaan dari banyak orang dilakukan guna
mencapai tujuan bersama, sedemikian sehingga merupakan suatu
sistem penugasan pekerjaan diantara kelompok orang melalui tahapan
tertentu
3. Paul R Lawrence & Jay W Lorsh :
Koordinasi dari bermacam-macam aktifitas penyumbang (contributor)
individual untuk menjalankan transaksi-transaksi yang telah
direncanakan dengan lingkungannya
Gambar 4.1. Definisi Organisasi P R Lawrence dan J W Lorsh
4.2. CIRI-CIRI ORGANISASI
Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut :
1. Adanya sekelompok orang
IV-1
Penyumbang-penyumbang individual
Organisasi (pembagian kerja dan koordinasi)
Lingkup yang lebih luas
2. Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis
(pembagian kerja)
3. Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab
masing-masing orang untuk mencapai tujuan
4.3. PENDEKATAN TEORI ORGANISASI
4.3.1. Pendekatan Klasik/Tradisional
1. Menitik-beratkan pada analisa hubungan antara sifat fisik tugas
dan sifat psikologi pekerja
2. Struktur hirarki yang efisien dan efektif didasarkan pada otoritas
yang kaku
3. Struktur organisasi tidak dipengaruhi oleh lingkungan dan strategi
organisasi
4. Bagan organisasi digambarkan secara menonjol, hati-hati dan
diikuti secara pasti
5. Gambaran pekerjaan secara mendetail ditunjukkan untuk semua
jabatan penting
6. Saluran komando yang pasti direncanakan dengan baik &
kesatuan perintah dipelihara
7. Perncanaan kedudukan dan satuan organisasi harus mendahului
pertimbangan khusus individu-individu yang akan mengisi jabatan
4.3.2. Pendekatan Neo Klasik
1. Timbul sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap teori klasik
yang mekanistis dan tidak manusiawi
2. Diperhatikan aspek-aspek manusia dengan segala sifatnya yang
unik terutama dipandang dari segi psikologi dan social
IV-2
3. Memandang organisasi sebagai suatu :
- kesatuan sosial
- sistem sosial yang berhubungan dengan nilai
- jaringan aliran interaksi individu dengan individu dan individu
dengan kelompok
4. Mempunyai tiga elemen dasar yakni manusia dengan segala
tingkah laku dan kebutuhannya, strutur serta informasi atau komunikasi
4.3.3. Pendekatan Modern
1. Memandang organisasi sebagai suatu sistem
2. Diperhatikan aspek lingkungan (environment) organisasi
3. Memandang organisasi sebagai suatu kesatuan elemen-elemen
yang membentuk jaringan aliran transformasi input-output dari sumber-
sumber tertentu yang dipengaruhi oleh lingkungan. Tujuannya adalah
meningkatkan produktifitas dan kepuasan kerja melalui
pengintegrasian subsistem yang membentuk sistem organisasi
4. Bagian-bagian dari suatu sistem organisasi yaitu :
- individu dan struktur pribadinya
- organisasi formal
- organisasi informal
- situasi dan kondisi tempat kerja
4.4. PENDEKATAN SISTEM DALAM TEORI ORGANISASI
4.4.1. Organisasi Sebagai Sistem Tertutup
1. Sistem tertutup apabila tidak ada material yang masuk atau keluar
sistem
2. Memandang organisasi sebagai instrumen/alat yang didisain untuk
mencapai tujuan-tujuan spesifik
IV-3
3. Karakteristik Organisasi sistem tertutup :
- mencapai hal-hal yang bersifat pasti dan dapat diprediksi
(certainty dan predictable)
- menitik beratkan pada efisiensi dan proses-proses internal
- perhatian yang kurang terhadap aspek-aspek pengaruh
lingkungan luar (external environment) terhadap fungsi internal
4.4.2. Organisasi Sebagai Sistem Terbuka
1. Sistem terbuka apabila ada material yang masuk atau keluar
sistem
2. Organisasi sebagai sistem terbuka terdapat interaksi dengan
lingkungannya dan terbuka dalam interaksinya yang kontiniu dengan
lingkungan
Gambar 4.2. Organisasi Sistem Terbuka
3. Karakteristik organisasi sistem terbuka, adanya :
- pemasukan energi
- proses transformasi atau pengubahan bentuk
- masukan atau keluaran
- siklus kejadian (cycles of events)
- entropy negatif
- keadaan mantap & leseimbangan dinamis
IV-4
MASUKANbahan mentahsumber daya modalsumber daya manusiaenergiinformasi
ORGANISASI(PROSES)
KELUARANkeluarandampak
socialprodukbahan baku
LINGKUNGAN
- memasukkan informasi, umpan balik negatif (negative
feedback) dan proses pengkodean
- differensiasi
- kesamaan tujuan akhir (equifinality)
4.5. PENDEKATAN KONTINGENSI DALAM TEORI ORGANISASI
1. Menekankan pentingnya hubungan antara organisasi dengan
lingkungan dan perlunya suatu organisasi menyesuaikan diri dengan
lingkungan
2. Tekanan pendekatan kontingensi tidak pada dinamika proses
organisasi dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan, melainkan
pada hasil akhir proses itu sendiri
PENDEKATAN SISTEM
PENDEKATAN KONTINGENSI
3. Analisa kontingensi dapat memberikan kesimpulan umum sebagai
berikut :
Bentuk organisasi yang stable mechanistic jika :
IV-5
Perubahan didalam sebuah subsistem organisasi atau didalam suprasistem lingkungannya
Proses penyesuaian (home ostasis dinamis)
Perubahan dalam suprasistem
Perbedaan didalam situasi atau konteks organisasional (seperti lingkungan eksternal, dimensi, teknologi, dll)
Perbedaan didalam kontingensi yang dihadapi oleh organisasi
Perbedaan didalam struktur
- lingkungan relatif stabil dan pasti
- tujuan organisasi sudah digariskan dan terus-menerus ada
- teknologi relatif sama (uniform) dan stabil
- ada kegiatan rutin dan produktifitas adalah tujuan utamanya
- pengambilan keputusan direncanakan, serta koordinasi dan
proses pengawasan cenderung membuat struktur yang lebih ketat,
sistem hirarki dimungkinkan
Bentuk organisasi yang adaptive organic jika :
- lingkungan relatif lebih tidak menentu dan kacau
- tujuan beragam dan mengalami perubahan
- teknologi yang kompleks dan dinamis
- banyak kegiatan yang tidak rutin dimana kreativitas dan
inovasi merupakan faktor penting
- proses pengambilan keputusan yang heuristic diterapkan,
serta koordinasi dan pengawasan terdiri melalui perbaikan-perbaikan.
Sistem itu sendiri kurang hirarki dan lebih fleksibel
4.6. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan
hubung-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk
mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat
dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan
hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.
Penggambaran organisasi dalam satu bagan merupakan suatu hasil
keputusan yang telah dicapai tentang struktur organisasi yang
bersangkutan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari
penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut :
IV-6
a. Bagan organisasi dapat memperlihatkan karakteristik utama
perusahaan yang bersangkutan.
b. Bagan organisasi dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan
hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan.
c. Bagan organisasi dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja
yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan
atasan.
Bagan struktur organisasi biasanya disusun secara piramidal, di bagian
atas menyempit sedang di bagian bawah melebar. Bagan tersebut
memperlihatkan tingkatan-tingkatan yang ada dalam perusahaan, dan
pendelegasian wewenang yang digambarkan dengan garis lurus
sedangakan koordinasi pekerjaan digambarkan dengan garis putus-putus.
4.7. BENTUK- BENTUK ORGANISASI
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
4.7.1. Organisasi Garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua dan paling
sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya
merupakan pimpinan tertinggi yang mempunyai hubungan langsung
dengan bawahan. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada
dibawah seorang pemimpin serta pemberian wewenang dan tanggung
jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas
melalui jenjang hirarki yang ada. Bentuk organisasi garis dapat dilihat
pada Gambar 4.3.
IV-7
Kebaikan-kebaikan organisasi garis adalah :
a. Bentuknya sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan.
b. Pembagian tugas, tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas.
c. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan perintah sehingga
mempermudah pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab.
d. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat karena
komunikasi cukup mudah.
Kekurangan-kekurangan organisasi garis adalah :
a. Bentuk organisasi tidak fleksibel.
b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar.
c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi
kekacauan bila seseorang dalam garis organisasi “hilang” .
Gambar 4.3. Bagan Organisasi Garis
4.7.2. Organisasi Garis dan Staf
Dalam organisasi ini terdapat dua kelompok orang-orang yang
berpengaruh di dalam menjalankan organisasi, yaitu:
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.
IV-8
Pengawas Pelaksana
Supervisor A Supervisor B Supervisor C
PekerjaPelaksana
PekerjaPelaksana
PekerjaPelaksana
b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang
dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran
pada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Didalam organisasi garis dan staf :
- Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara
maksimal.
- Dalam melaskanakan pekerjaannya, anggota garis atau lini dapat
meminta pengarahan serta informasi dari staf.
- Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi
pelaksana.
- Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kebaikan-kebaikan organisasi garis dan staf adalah :
a. Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang
melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
b. Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangan secara matang
oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
c. Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota
organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.
d. Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang
lebih baik.
e. Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh
sesorang sesuai dengan bakat keahlian, pendidikan dan
pengalamannya.
Kekurangan-kekurangan organisasi garis adalah :
a. Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran
tidak selalu jelas. Maksudnya dalam melaksanakan tugas-tugas
operasional, orang-orang lini/garis dihadapkan pada dua macam
atasan, yaitu atasan yang terdapat dalam jalur komando yang
IV-9
Pengawas Pelaksana
KepalaPelaksana I
KepalaPelaksana II
KepalaPelaksana III
Staf (estimator)
mempunyai hak memerintah dan pimpinan staf yang meskipun hanya
berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karena sarannya
didasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.
b. Saran serta nasihat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit
dilaksanakan, karena kurang adanya tanggung jawab terhadap
pekerjaan.
c. Pejabat garis cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf
sehingga gagasan tersebut tidak berguna.
d. Timbul kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.
Bentuk organisasi garis dan staf dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Bagan Organisasi Garis dan Staf.
4.7.3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang mendasarkan
pembagian tugas serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh
pejabat-pejabatnya. Organisasi yang berbentuk fungsional tidak terlalu
menekankan pada hirarki struktural, tetapi lebih pada sifat dan macam
fungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi seperti ini seorang bawahan dapat menerima beberapa
instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung
IV-10
Kepala Bagian Produksi
SeksiTeknisi
SeksiProduksi
PekerjaPelaksana
PekerjaPelaksana
PekerjaPelaksana
SeksiTata Cara
jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan. Bentuk
organisasi fungsional dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Kebaikan-kebaikan organisasi fungsional adalah :
a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dilakukan
dengan baik.
b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dilakukan
atau dijalankan.
d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik.
Kekurangan-kekurangan organisasi fungsional adalah :
a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi suatu masalah tidak
jelas siapa yang harus bertanggung jawab.
b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan.
c. Terjadinya saling mementingkan fungsi masing-masing menyebabkan
koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.
d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karena anggota
organisasi terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang
keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan
harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.
Gambar 4.5. Bagan Organisasi Fungsional.
IV-11
4.7.4. Organisasi Komite/Panitia
Pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari pada hasil
pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama
dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap
yang disebut komite.
Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang
diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat
keputusan bersama-sama. Dengan adanya komite, diharapkan akan
dapat meghilangkan iri hati atau pertentangan diantara anggota kelompok
dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya
perintah-perintah yang simpang siur antara pimpinan yang setingkat.
Komite dapat dibagi atas 4 (empat) macam, yaitu :
a. Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya
terdapat pada tingkat-tingkatan institusional).
b. Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunyai hak untuk
menolak (hak veto).
c. Komite penasehat.
d. Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi.
4.8. ORGANISASI INDUSTRI PERTAMBANGAN
4.8.1. Karakteristik Industri Pertambangan
Industri pertambangan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
industri lainya, dimana pada industri pertambangan :
- pemasok utama bahan baku (bahan tambang) adalah dari sumber
daya alam yang tak dapat diperbaharui, sehingga selalu diperlukan
IV-12
kegiatan eksplorasi untuk menjamin ketersedian bahan baku yang
mencukupi.
- diperlukan tahapan dan jangka waktu yang panjang mulai dari tahap
penyelidikan umum, eksplorasi detail, studi kelayakan, persiapan