Top Banner
Manajemen Risiko Teknisi AC ( Studi lapangan di SMKN 5 Pekanbaru tahun 2013 ) Disusun Oleh : SARI PUSPITA DEWI X IPA 8
22

Manajemen resiko Teknisi AC

Jul 23, 2015

Download

Documents

saripuspitadewi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen resiko Teknisi AC

Manajemen Risiko Teknisi AC

( Studi lapangan di SMKN 5 Pekanbaru tahun

2013 )

Disusun Oleh :

SARI PUSPITA DEWI

X IPA 8

Page 2: Manajemen resiko Teknisi AC

BAB 1• BAB I PENDAHULUAN

BAB 2

• BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3

• BAB III PROSES KEGIATAN

BAB 4

• BAB IV MANAJEMEN RISIKO

BAB 5

• BAB V PENUTUP

Page 3: Manajemen resiko Teknisi AC

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKehidupan manusia memang tidak bisa dipisahkan oleh teknologi.

Begitulah kenyataan yang terjadi pada zaman modern ini. Manusia tidaklagi sepenuhnya bergantung pada alam. Mereka telah menciptakanberbagai macam teknologi yang dapat membantu manusia. Salah satunyaadalah Air Conditioner. Teknologi ini memang cukup populer sebagaipendingin udara. AC merupakan alat pendingin udara selain kipas angin.Bahkan hampir disetiap rumah memiliki AC. Tidak digunakan untukmendinginkan ruangan saja, AC banyak dipasang di mobil-mobil yangberedar dipasaran. AC sepertinya merupakan alat pendingin udara yangvital.

Dibalik kepopuleran AC sebagai alat pendingin udara, banyak parateknisi yang bekerja dibelakangnya. Mulai dari membuat komponenkomponen AC, merakit komponen AC, hingga memperbaiki kerusakan AC.Pada kesempatan ini, penulis membahas tentang calon teknisi AC yangkelak akan bekerja di dunia kerja. Meskipun belum sepenuhnya berperandalam dunia kerja, namun tentunya dalam melakukan praktek kerja parateknisi mempunyai potensi hazard yang dapat membahayakan mereka.Potensi- potensi hazard tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya danpenulis akan memberikan solusi terhadap hal tersebut.

Page 4: Manajemen resiko Teknisi AC

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan reparasi AC di SMKN 5 PEKANBARU.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada Teknisi AC

Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada teknisi AC.

Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada teknisi AC.

Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada teknisi AC.

Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada teknisi AC.

C. Manfa’at Penelitian

1. Bagi teknisi

Dapat menjadi referensi bagi para teknisi AC tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai kepadakecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi teknisi AC

Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerjapada teknisi AC.

2. Bagi penulis

Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko bagi penulis

Sebagai referensi bagi orang tua penulis yang membimbing para calon teknisi AC

Page 5: Manajemen resiko Teknisi AC

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian AC

AC adalah suatu alat elektronik yang berfungsi untuk

mendingikan suatu ruangan. Alat alat AC terdiri dari :

1. Kompresor yang berguna untuk memompa isi refrigankedalam kondensor,

2.kondensor fungsinya untuk kondensasi yang merubahrefrigan bentuk gas menjadi cair,

3. pipa kapiler yang berguna untuk membuat tekanantinggi menjadi rendah

4. evaporator, yang berguna untuk mengubah refriganbentuk cair menjadi gas kembali. Refrigan dalamevaporator terjadi penguapan sehingga membutuhkankalor, kalor ini diambil dari pipa evaporator sehinggaruangan sekitar evaporator menjadi dingin

Page 6: Manajemen resiko Teknisi AC

• Pada saat ini AC ( air conditioner ) untuk rumah tangga berjenis AC Split (terpisah ) Yang berarti indoor dan outdoor diletakkan secara terpisah.Indoor berada didalam ruangan yang didalamnya terdapat evaporatorsehingga ruangan menjadi dingin. Sedangkan outdoor didalamnyaterdapat kondensor sehingga kalor dibuang diluar ruangan. Pada zamandahulu, sebelum ada AC split orang menggunakan windows ( jendela )yang antara indoor dan outdoor digabung menjadi 1 yang diletakkan diventilasi jendela dengan evaporator menghadap kedalam ruangan dankondensor menghadap keluar ruanagan. AC jenis windows ini mempunyaikelemahan dengan suara berisik yang kan terdengar didalam ruangan,sedangkan AC split suara berisik berada ditempat yang jauh dari ruangan.

• Untuk AC industri/ komersial, berbeda dengan AC rumah tangga yangbberdaya kecil. AC industri ini digunakan pada mall, rumah sakit, hotel dangedung gedung pertemuan dengan daya AC yang besar. Jenis AC unutkindustri biasanya berupa AC sentral yang terdiri dari stu alat dan udaradingin yang dihasilkannya disebarkan keseluruh gedung yang didinginkan.AC untuk industri membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga perluperawatan yang intensif unutk mencegah kerusakan. Pipa pipa yangdigunakan unutk menyebarkan udara dingin tersebut dinamakan ductingdan tempat keluarnya udara dingin disebut diffuser.

Page 7: Manajemen resiko Teknisi AC

B. Beberapa Hal yang harus diperhatikan dalam reparasi AC

1. Sebelum AC diservis, arus AC harus dilepas2.Evaporator dan kondensor harus bersih dari debu/

kotoran3. jika terjadi kerusakan yang fatal, maka tentukan dulu

bagi indoor atau outdoor yang rusak4.hati-hati pada saat membuka tutup indoor atau

outdoor dan tentukan komponen yang rusak denganalat servis AC

5. jika kekurangan refrigan, tambahkan refrigan dengan isiyang sesuai dengan ketentuan pabrik

6. setelah selesai,kembalikan tutup indoor/outdorr padakeadaan semula

7. uji coba kembali AC dengan cara dihubungkan denganlistrik

Page 8: Manajemen resiko Teknisi AC

C. Gambar siklus refrigeran dalam pipa AC

Page 9: Manajemen resiko Teknisi AC

D. Management Risiko1. Definisi Manajemen RisikoManajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari

kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatanidentifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauanserta review risiko.

2. Tujuan Management Risiko• Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas• Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi• Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja

atau hubungan kerja

3.Tahapan Management Risiko• Persiapan• Identifikasi bahaya• Analisa risiko• Evaluasi risiko• Pengendalian risiko

Page 10: Manajemen resiko Teknisi AC

BAB IIIPROSES KEGIATAN

• Persiapan1. permohonan Izin

Proses kegiatan ini dilakukan di SMKN 5 PEKANBARU dan dilakukan pada hari sabtu tanggal 2 februari. Permohonan izin penelitian diserahkan kepada kepala program keahlian TPTU yaitu Bapak Hardiyanto, Spd.

2. Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangana. Alat yang dipersiapkan : multimeter, tang ampere, obeng, flaring tool, swagging tool,tang, martil, tangga, alat-alat las, manivold meterb. Bahan : Tabung refrigeran, gas asetelin, gas oksigen, elektroda las, boraks, komponen yang rusak, misal kompresor, termostat, overload, pipa kapiler, filter, timer.c. Ruangan harus terang dan para teknisi harus memakai APD.d. Proses kegiatan harus sesuai dengan SOP

Page 11: Manajemen resiko Teknisi AC
Page 12: Manajemen resiko Teknisi AC
Page 13: Manajemen resiko Teknisi AC

3. Menyiapkan Diri Sendiri ( Teknisi AC )

• Teknisi AC dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah siap mental.

• Teknisi AC telah menguasai ilmu AC (profesional).

–Teknisi AC sudah pernah mereparasi AC sebelumnya.

–Teknisi AC dalam bimbingan kepala program keahlian.

Page 14: Manajemen resiko Teknisi AC

BAB IVMANAJEMEN RISIKO

A. Persiapan

1.Ruang Lingkup Management Risiko

Management risiko dilakukan di SMKN 5 PEKANBARU yang

telah berdiri sejak Desember 1994.

2. Personil Yang Terlibat

• Personil inti/ yang dinilai risikonya:

– Kepala program keahlian.

– Siswa yang melakukan praktek.

• Personil lain yang terlibat dalam kegiatan ini:

• Kepala Sekolah.

• Seluruh Guru SMKN 5 Pekanbaru

Page 15: Manajemen resiko Teknisi AC

3. Standar penentuan Kriteria Risiko

Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasiangka kejadian

ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggiyang sering terjadi

serta tingkat keparahan kejadian melalui analisamanagement risiko.

4. Mekanisme Pelaporan

Laporan diberikan kepada SMKN 5 Pekanbaru.

5. Dokument yang terkait

• Hasil wawancara dengan kepala program keahlian TPTU, siswa yang praktek.

• Dokumentasi foto.

• Literature/ referensi serta hasil penelitian

Page 16: Manajemen resiko Teknisi AC

B. Identifikasi Bahaya

Dilakukan melaluiinspeksi, monitoring, wawancara, dankonsultasi dengan kepala program keahlianTPTU, para siswa, dan dua orang tua siswa.Secara umum kegiatan reparasi AC di SMKN5 sudah menggunakan SOP secaraoptimal, sehingga identifikasi bahaya dalamkegiatan reparasi ini lebih berupa prediksiseandainya kegiatan tersebut dilakukan tidaksesuai SOP dan tanpa APD sebagaimanakebanyakan para teknisi AC saat ini.

Menurut pengamatan penulis dilapangan, pada prinsifnya di SMKN 5 dalampraktek reparasi sudah mengikuti standarSOP terutama dalam masalah reparasi

Page 17: Manajemen resiko Teknisi AC

C. Analisa Risiko

1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan

bekam baik untuk terapist maupun pasien.

Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi

Faktor fisik

Pencahayaan yang

kurang

Suhu panas

Visual acut

Biang keringat,

Dehidrasi

Terluka pada saat

membetulkan AC

Kelelahan.

Faktor ergonomic

Jogkok terlalu lama

pada saat mengelas

Kepala terlalu lama

menengadah keatas

pada saat memperbaiki

AC

Musculoskeletal

Musculoskeletal

Somatopsikis

Lumbago pain

Neck stifness

Page 18: Manajemen resiko Teknisi AC

Faktor Psikososial

Jam kerja yang lama/

istirahat kurang.

Perangai pelanggan

yang bermacam-macam

Stress

Stress

loss concentration.

Pusing

Alat Perlindungan Diri

dan Peralatan Air

Conditioner.

Pengelasan yang tidak

memakai sarung tangan

dan kaca mata khusus.

Tidak menggunakan tangga

saat memperbaiki AC yang

berada diatas

Memotong besi tidak

memakai APD

Tidak adanya alat

pembuangan air pada AC

Kecelakaan

Kecelakaan

Kecelakaan

Licin, lembab, air

tergenang

Teknisi bisa terkena luka

bakar pada kulit

Teknisi bisa terjatuh dan

mengalami patah tulang

Jari Teknisi bisa terpotong

akibat benda tajam

Orang yang lewat disekitar

lantai yang licin terpeleset,

tembok menjadi berlumut.

Page 19: Manajemen resiko Teknisi AC

Kecelakaan service AC

Terjatuh dari ketinggian.

Meletakkan AC dengan

posisi terlalu kebawah

Kesalahan dalam

memperbaiki AC, keliru

dalam mengganti

peralatan yang diservis

Patah tulang

Berbahaya bagi orang

sekitar

Pelanggan Komplain

Lumpuh,tengkak.

Tersengat listrik

Kepercayaan pelanggan

hilang

Page 20: Manajemen resiko Teknisi AC

BAB VPENUTUP

• Kesimpulan–Air Conditioner Merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,AC Berfungsi Sebagai Penyejuk Udara yang diinginkan ( sejuk atau dingin ) dan nyaman bagitubuh. Ac Lebih Banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas).

–Praktek reparasi AC di SMKN 5 Pekanbaru sudah melakukan SOP secara ketat, hanya saja temuan penulis ada sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu faktor ergonomik, yaitu pengelasan sering dilakukan dengan posisi jongkok dan dalam selang waktu cukup lama. Satu kali reparasi biasanya dilakukan selama 2 jam.

–Setelah diadakan penelitian, penulis mendapatkan 8 (delapan) tingkat risiko dari kegiatan reparasi AC. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 15 dari maksimum 25 yang disebabkan oleh hazard faktor ergonomic dengan tafsiran probabilitasnya hampir pasti terjadi dan pengaruh ringan. Kemudian skor minimal adalah 2 dari faktor psikososial khususnya dari sisi manajemen waktu, yaitu reparasi AC yang panjang sementara waktu istirahat yang relatif kurang.

Page 21: Manajemen resiko Teknisi AC

• Saran-saran

•Untuk selalu diadakan pelatihan secara berkala bagi teknisi AC untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

•Para calon teknisi AC sebiknya dilatih untuk praktek kerja di dunia kerja sebenarnya sebelum lulus dari pendidikan formal agar setelah lulus dapat menjadi teknisi yang profesional dan berguna didunia kerja.

Page 22: Manajemen resiko Teknisi AC

TERIMAKASIH