I. MANAJEMEN OPERASIONAL MATERI MANAJEMEN OPERASIONAL 1. Pengertian Manajemen Operasional 2. Tujuan Manajemen Operasional 3. Sifat dan Proses Produksi 4. Perencanaan Barang/Jasa 5. Perencanaan Lokasi 6. Perencanaan Lay Out 7. Perencanaan Kapasitas 8. Perencanaan Material Handling 9. Macam-Macam Pengawasan Operasi/Produksi 10. Pemeliharaan (Maintenance) 1. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASIONAL ATAU PRODUKSI Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997). Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997).Produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia Manajemen Produksi adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Proses penciptaan dan penambahan kegunaan/faedah tersebut terbagi kedalam ; Ø Faedah bentuk Ø Faedah waktu Ø Faedah tempat Ø Faedah milik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. MANAJEMEN OPERASIONAL
MATERI MANAJEMEN OPERASIONAL
1. Pengertian Manajemen Operasional2. Tujuan Manajemen Operasional3. Sifat dan Proses Produksi4. Perencanaan Barang/Jasa5. Perencanaan Lokasi6. Perencanaan Lay Out7. Perencanaan Kapasitas8. Perencanaan Material Handling9. Macam-Macam Pengawasan Operasi/Produksi10. Pemeliharaan (Maintenance)
1. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASIONAL ATAU PRODUKSI
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melaluiorang lain (Follet,1997). Manajemen adalah sebuah proses yangdilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaiankegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, danpengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya(Nickels, McHugh and McHugh ,1997).Produksi adalah semuakegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barangatau jasa dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yangtersedia
Manajemen Produksi adalah kegiatan untuk mengatur agardapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang ataujasa. Proses penciptaan dan penambahan kegunaan/faedahtersebut terbagi kedalam ;
Ø Faedah bentuk
Ø Faedah waktu
Ø Faedah tempat
Ø Faedah milik
Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkanfungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standaryang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknikproduksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasiproduksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam prosesproduksi.
Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksibarang dan jasa dalam organisasi. Manajemen produksi danoperasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untukmenghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepatwaktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itumanajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalamfungsi produksi dan operasi.
2. TUJUAN MANAJEMEN OPERASIONAL
Ada tiga tujuan manajemen operasional yaitu;
1) Acceptable Goods
Acceptable goods adalah bahwa barang yang di produksi itu harussesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen. Baik jumlahnya,warnanya, bentuknya, kualitasnya, seleranya, modenya maupunharganya.
2) On Time
On time adalah tepat waktu. Dalam memproduksi suatu barang ituharus tepat waktu. Mulai dari kapan dikerjakan, kapandiselesaikan dan samapai kapan di distribusikan kepada konsumen.
3) Economically
Economically adalah barang yang diproduksi itu harus ekonomis.Ekonomis disini dalam artian terkait mengenai harga (price) harusterjangkau oleh konsumen.
3. SIFAT DAN PROSES PRODUKSI
3.1.SIFAT PRODUKSI
Sifat produksi dibedakan menjadi dua yaitu;
1. Produksi Massa ( Kebutuhan Pasar)Produksi Massa adalah suatu perusahaan berproduksi dalam
jumlah tertentu atau besar-besaran untuk memenuhipermintaan pasar. Contohnya adalah perusahaan Garmen,perusahaan pakaian, perusahaan makanan dan minuman danlain-lain.
2. Produksi Berdasarkan Pesanan (Order)Produksi berdasarkan pesanan (order) adalah suatu
perusahaan berproduksi berdasarkan pesanan konsumen.Contohnya adalah catering, salon kecantikan, tukang jahit,tukang gigi, bengkel, dan lain-lain
3. Kombinasi Produksi Massa dan Produksi BerdasarkanPesanan (order)
Kombinasi produksi massa dan produksi berdasarkanpesanan (order) adalah berproduksi dalam jumlah tertentu ataubesar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar atau dapatjuga berproduksi berdasarkan pesanan konsumen. Contohnyaadalah Jasa Travel, baik Jasa Penerbangan, laut maupundarat. Misalnya PO. Do’a Ummi, PO. Logos, Garuda Indonesia,Batavia Air dan lain-lain.
3.2. PROSES PRODUKSI
Secara umum jenis proses produksi dapat dibedakan atas menjadi 2golongan ;
1. Proses produksi terus menerus [ Continious Process ]Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi
barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasiberikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Padaumumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yangmemiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah
besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah danproduk bersifat standar.
2. Proses produksi terputus-putus [ Intermmited Process ]Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar
aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yangmenggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebihkomponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalamproses.
3. Proses Produksi campuranProses produksi ini merupakan penggabungan dari proses
produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan inidigunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaanberusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
4. PERENCANAAN BARANG/JASA
Penentuan jumlah produksi didalam perencanaan produk harusdiikuti dengan penetapan pola produksi untuk piode yangbersangkutan; sebab penjualan berbeda-beda pada setiap bulannya.Oleh karena itu ada tiga pilihan untuk melayani penjualantersebut;
Stabilitas produksi
Stabilitas persediaan akhir
Produsi dan persediaan akhir tidak stabil
Didalam menetapkan pola produksi maka hal itu tergantungvolume penjualan preusan, disamping itu juga harus dilihatbesarnya tambahan biaya [ incremental cost ] yang timbal padasetiap pemilihan pola produksi. Tambahan biaya ini dipengaruhioleh beberapa macam yang meliputi ;
I. Biaya perputaran tenaga kerja [ labour turn over cost ]Adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh, melatih
atau memberhentikantenaga kerja selama periode tertentu.
II. Biaya simpan [ carrying cost ]Adalah biaya penyimpanan barabg-barang hasil produksi
yang Belem laku terjual karena pada saat itu volumeproduksi lebih besar dibandingkan dengan volumepenjualanny.
III. Biaya lembur [ over time premium cost ]Adalah tambahan upah yang diberikankarena adanya kerja
lembur yang disebabkan naiknya volume produksi dan volumeproduksi ini tidak melebihi kapasitas maksimal.
IV. Biaya sub kontrak [ subcontracting cost ]Adalah biaya yang timbul karena perusahaan membeli barangdari perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Produk berarti penawaran kebutuhan akan kepuasan sebuahperusahaan. Tujuan “produk” sebagai kepuasaan atau keuntungankonsumen potensial itu sangat penting. Banyak managermemperhatikan detail teknik dalam pembuatan produk. Tapikebanyakan konsumen berpendapat bahwa sebuah produk dalamkonteks tersedianya kepuasan penuh.
Kualitas berarti kemampuaan sebuah produk utuk memuaskankebutuhan pelanggan. Manager pemasaran sering memusatkan padakualitas ketika dibandingkan dengan penawaran produk pesaingnya.Kualitas dan kepuasan tergantung pada total penawaran produk.Barang dan / Jasa adalah Produk. Produk bisaberupa barang atau jasa atau keduanya. Pemahaman akan perbedaanbarang dan jasa bisa membantu menyesuaikan rencana strategipemasaran.
Proses perencanaan barang/jasa
a. Menemukan ide
b. Seleksi terhadap ide
c. Membuat desain/prototype
d. Pengujian/membuat contoh
e. Dilaksanakan/ditunda pembuatannya
5. PERENCANAAN LOKASI
Tujuan penentuan lokasi pabrik dengan tepat adalah agardapat membantu perusahaan beroperasi / berproduksi dengan lancarsupaya lebih berdaya guna serta lebih bberhasil guna. Hal iniberarti bahwa lokasi pabrik itu perlu diperhatikan faktor-faktoryang mempengaruhi biaya produksi dan distribuís, agar dapatditekan serendah mungkin.
Dengan adanya penentuan lokasi pabrik yang tepat, akan ;
ü Dapat melayani consumen dengan memuaskan
ü Dapat memperoleh tenaga kerja yang cukup
ü Dapat memperoleh bahan baku yang baik dengan harga yangbersaing
ü Memungkinkan perluasan pabrik
Namun demikian, mungkin saja untuk waktu yang sekarang suatulokasi pabrik sudah cukup baik, tetapi dikemudian hari ternyatatimbul masalah penempatan lokasi yang baru. Hal ini disebabkanoleh ; adapt kebiasaan masyarakat yang berubah; pusat-pusatpenduduk dan perdagangan berpindah tempat ; serta adanyajaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Lokasi Pabrik
Faktor Primer/ Utama
Letak bahan mentah
Letak pasar
Suplai tenaga kerja
Pengangkutan / transportasi
Terdapatnya tenaga pembangkit listrik
Faktor Sekunder
Rencana masa depan perusahaan
Kemungkinan perluasan usaha
Terdapatnya fasilitas pembelanjaan perusahaan
Sikap dari masyarakat setempat
Keadaan tanah
Iklim
Tinggi rendahnya tingkat pajak dan masalah per UU Perburuhan
Setelah lokasi ditetapkan, maka selanjutnya adalahmerencanakan pendirian bangunan pabrik yaitu untuk melindungijalannya proses produksi dan tenaga kerja dari gangguan yangdapat menghambat jalannya operasi perusahaan. Yang berupa cuacadan agar aman.
Pertimbangan dalam menentukan bangunan;
1. luas bangunan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
2. jenis bangunan ; permanen atsu tidak permanent
3. bentuk bangunan ; model, bertingkat atau tidak bertingkat
Manfaat adanya perencanaan bangunan ;
a. memperlancar jalannya proses produksi dan operasi perusahaan
b. memperkecil persediaan barang setengah jadi
c. memperoleh pemanfaatan luas lantai yang efektif
d. menurunkan biaya pengangkutan dalam pabrik
e. meningkatkan productivitas karyawan
f. menrunkan biaya pemeliharaan
g. menyederhanakan pengawasan proses produksi
Disamping faktor utama tersebut, perlu dipertimbangkanfaktor lainnya yang meliputi;
a. kemungkinan perluasan perusahaan
b. fasilitas lain ; tempat ibadah, tempat olahraga, kesenian,taman, tempat parker, kantin, kamar mandi, dan lain-lain
c. peralatan untuk pengamanan tanda-tanda bahaya
d. dan lain-lain sesuai kepentngan masing-masing perusahaan
Metode Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baikburuknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaandapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain.
2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biayavariabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan hubunganantara biaya dan volume produksi yang berlaku bagi masing-masinglokasi.
3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkanmasalah yang menyangkut pengiriman barang,dari suatu tempat ketempat yang lain.
6. PERENCANAAN LAY OUT (TATA LETAK PRODUKSI))
Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yangoptimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan danfasilitas terlaksananya proses produksi. Hal ini sering disebut
dengan layout fasilitas pabrik yaitu tata letak mesin danperalatan lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Padatahap ini perusahaan menyediakan segala faktor rencana prosesdesain pekerjaan. Misalnya kapasitas ruangan untuk meletakkanperalatan dan untuk para pekerja, kemudian metode pemindahanbahan dalam pabrik serta pertimbangan fleksibelitas untukperubahan atau perluasan diwaktu yang akan datang.
Tujuan Perencanaan Tata Letak Produksi (Lay Out)
Adalah untuk mendapatkan kombinasi yang optimal antarafasilitas-fasilitas produksi. Tujuan khususnya meliputi;
o Untuk simplikasi dari proses produksi
o Agar pengeluaran biaya pengangkutan bahan dalam pabrik dapatdiminimumkan
o Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yangtinggi
o Mengurangi investasi yang kurang penting
o Memperoleh kepuasan dan keamanan kerja untuk para karyawan
Pentingnya Perencanaan Tata Letak Produksi (Lay Out)
Hal ini disebabkan karena ;
Þ Adanya dari perubahan disain produk/produk baru
Þ Adanya perubahan volume permintaan knsumen
Þ Telah usangnya fasilitas produksi yang ada
Þ Timbulnya kecelakaan kerja
Þ Adanya pemindahan lokasi perusahaan
Þ Lingkungan kerja yang kurang aman
Þ Untuk menghemat biaya
Tipe-Tipe Tata Letak Produksi (Lay Out)
1. Tata letak produk/garis ( produk/ line layout)
2. Tata letak proses atau fungsional ( process / functional layout )
3. Fixed position layout
4. Material handling
Kriteria Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang diangkut
4. Fleksibel
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik
Langkah-Langkah Perencanaan Layout :
1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilihmesin-mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow castingdan penyusunan diagram blok daripada layout.
Klasifikasi Perencanaan Layout
1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yangbaru
3. Merubah susunan layout karena adanya perubahanfasilitas produksi
4. Pembangunan pabrik baru
Macam - Macam Layout
1. Produk layout
Adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi daribahan mentah sampai menjadi barang jadi.
2. Proses layout
Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyaifungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruangtertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
Adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekattempat proses produksi dilaksanakan.
4. Material handling
Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.
7. PERENCANAAN KAPASITAS
Rancangan sebuah Kapasitas
Perencanaan kapasitas melalui tahapan sebagai berikut.
a. Memperkirakan kapasitas (pengukuran kapasitas) yang adasekarang ini
b. Meramalkan kebutuhan akan kapasitas baik jangka waktumaupun jangka panjang
c. Mencari alternatif lain untuk mengubah kapasitas(strategi untuk mengubah kapasitas)
d. Konsep untuk mengevaluasi; Evaluasi keuangan, ekonomidan teknologi terhadap kapasitas alternatif
e. Memilih alternatif yng paling sesuai untuk mencapaimisi strategi perusahaan
Pengembangan Kapasitas dilakukan melalui dua alternatif, yakni;
1. Pengembangan kapasitas dengan laju yang besar atau kecil
2. Pengembangan kapasitas dengan penggunaan sumber dayaalternatif.
8. PERENCANAAN MATERIAL HANDLING
Perencanaan Material Handling dapat diartikan sebagiPemeliharaan Fasilitas dan Penanganan Bahan. Dua fungsipelayanan penting kegiatan-kegiatan produksi adalah pemeliharaan(maintenance) dan penanganan bahan (material handling). Pemeliharaanyang baik menjamin bahwa fasilitas-fasilitas produksi akan dapatberoperasi secara efektif. Hal ini dihasilakan oleh suatukombinasi pemeliharaan preventif yang mengantisipasi daya pakaimesin-mesin dan perbaikan kerusakan, bila terjadi secepatmungkin dapat diatasi. Sehingga biaya sistem mesin tidakproduktif dan tenaga kerja yang mengangur dapt di minimumkan.
Berbagai sistem penangan bahan juga esensial bagi produksiefektif. apakah bahan-bahan dipindahkan dengan truk pengangkutbahan atau sistem ban berjalan kompleks yang dikendalaikankomputer, kegiatan utama adalah mengkoordinasikan perpindahanatau pergerakan bahan mentah, barang dalam proses dan barangjadi dari suatu fasilitas ke fasilitas lain agar bahan yangtepat ada di tempat pada waktu yang tepat dan dalam kuantitasyang tepat pula.
Perencanaan Lingkungan Kerja
Perencanaan produksi berkaitan erat dengan perencanaanlingkungan kerja. Dengan lingkungan kerja yang baik ,aman sertanyaman maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerjakaryawan. Perencanaan lingkungan kerja meliputi’
1. Pelayanan bagi karyawan
- adanya kantin/cafeteria dilingkungan pabrik
- fasilitas kesehatan ; dokter dan obat-obatandisediakan secara Cuma-Cuma
2. Kondisi kerja
Hal ini dapat diciptakan perusahaan dari segi-segi ;
- penerangan
- suhu udara
- suara bising
- ruang gerak
3. Hubungan kerja antar karyawan
Produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa factoryang meliputi;
- faktor bawaan
- faktor pendidikan dan latihan
- faktor gizi
- faktor lingkungan
- faktor keinginan karyawan untuk bekerjasama
9. Macam-Macam Pengawasan Operasi/Produksi
Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerjadan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasilyang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkantersebut.Controlling is the process of measuring performance and takingaction to ensure desired results. (Schermerhorn,2002)
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segalaaktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telahdirencanakan . the process of ensuring that actual activities conform theplanned activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Konsep Pengendalian Manajemen
• Pengendalian: adalah proses untuk menjamin agarkegiatan mengarah ke tujuan yang diinginkan
• Unsur Pengendalian: Detektor atau sensor, Assesoratau penilai, Efektor atau pengubahdan Jaringan Komunikasi
Pengawasan Produksi meliputi
Pembelian bahan baku
Pengawasan persediaan
Routing
Penjadwalan
Pengawasan kualitas
Pengendalian Produksi
Tahap-tahap dalam pengendalian produksi ;
1. Planning
Yaitu untuk menentukan produk apa dan berapa banyak akandiproduksi dan disini juga direncanakan seluruh kegiatanproduksi mulai saat masuknya bahan-bahan mentah sampai produkselesai dibuat
2. Routing
Diartikan sebagai pedoman pelaksanaan proses produksi yaitumerupakan urutan-urutan penyelesaian pekerjaaan dari bahanmentah sampai sampai produk selesai.
3. Scheduling
Yaitu penentuan kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapanharus selesai.
4. Dispatching
Merupakan perintah untuk mulai bekerja kepada para karyawan.
5. Follow Up
Merupakan tindak lanjut dalam urutan proses produksi untukmenjaga agar routing, scheduling dan dispatching sesuai denganrencana serta untuk menghindari kegagalan proses produksi.
Keuntungan yang diperoleh dengan adanyapengendalian produksi ;
Ø Membantu tercapainya operasi produksi secara efisien dariperusahaan
Ø Lebih menyederhanakan prosedur pekerjaan
Ø Mempertinggi modal pekerja karena mereka bekerja secara jelasdan disertai pengendalian
Macam-macam pengendalian proses produksi
1. Pengendalian Order / Order Control
-menjaga agar produk dibuat sesuai pesanan
-dapat memperkecil adanya penyimpangan pembuatan produk
-cocok untuk proses produksi terputus-putus/ intermittentprocess
2. Pengendalian Arus / Flow Control
- kelancaran proses produksi sangat diperhatikan
- routing lebih banyak ditentukan oleh alat produksiyang dipakai biasanya
- adanya persiapan dalam proses produksi
- cocok untuk proses terus menerus / continious process
3. Pengendalian Beban/ Load Controll
- lebih menitik beratkan pada beban yang harusdilaksanakan
- disusun apabila ada pesanan
- masalah yang harus diperhatikan ;
a. apabila ada proses yang sama perlu adanya pengalokasianwaktu
b. agar diadakan pemisahan bahan
4. Pengendalian Blok / Block Controll
a. mengelompokkan jenis pesanan yang masuk
b. pesanan tersebut didaftar dalam satu blok
c. tujuannya agar tercapai stabilitas tingkat produksi pada masing-masing bagian
d. blok yang telah diselesaikan akan dilaporkan pada pengawa ataumandor
5. Pengendalian Proyek Khusus/ Special Project Controll
a. ini merupakan salah satu bentuk order control
b. dilakukan pada proyek-proyek besar
c. pengendalian ini harus cermat sekali untuk dikordinasikan
6. Pengendalian Kekecualian / Controll By Exception
-kebaikan system ini adalah biayanya rendah
-tipe ini hanya cocok untuk pekerjaan yang relative tetap dariwaktu ke waktu
Pengendalian Bahan Baku
Pembelian Bahan Baku
Bagian pembelian bertanggung jawab ;
Atas pembelian bahan baku agar rencana operasi dapat dipenuhisecara efisien
Atas usa untuk mengikuti perkembangan bahan baku baru
Untuk meminimumkan investasi
Untuk memelihara bahan yang telah dibeli
Secara umum 2 tugas bagian pembelian;
1. melakukan pembelian bahan atau barang untuk pengantian danpenambahan fasilitas produksi
2. pembelian bahan baku perusahaan
Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besarkecilnya persediaan :
Þ besarnya persediaan minimal ( persediaan besi) yaitupersediaan yang harus selalu adaa untuk menjaga kelancaranproses produksi
Þ jumlah produk yang akan dibuat/dijual oleh perusahaan
Þ adanya resiko kerusakan barang digudang
Þ perkiraan tentang harga barang dari waktu ke waktu
Þ efisiensi dari fasilitas transport
Þ efisiensi dan teknik penanganan persediaan
Jumlah Pembelian Yang Paling Ekonomis/ Economical Order Quantity=Eoq
Economical Order Quantity ( EOQ ) adalah jumlah setiap kali pembelianbahan yang disertai dengan biaya minimal. Atau dengan kat lainEOQ merupakan jumlah setiap kali pembelian bahan yangekonomis. Disini akan timbul 2 kelompok biaya, yaitu biayapemesanan dan biaya penyimpanan. Berikut penjelasannya secararinci ;
Biaya Pemesanan / Ordering Cost = Set Up Cost
Biaya ini meliputi biaya dari mulai persiapanpesanan sampai dengan barang yang dipesan datang. Sifat daribiaya ini adalah constan, tidak tergantung pada jumlah barangyang dipesan. Jadi semakin tinggi frekuensi pemesanan, maka iniakan semakin besar.
Termasuk kedalam biaya pemesanan adalah ;
- biaya untuk mempersiapkan pemesanan
- biaya mengirim atau menugaskan karyaean untukmelakukan pemesanan
- biaya yang terjadi pada saat penerimaan bahan yangdipesan
- biaya penyelesaian pembayaran pemesanan
- dan sebagainya
Biaya Penyimpanan di Gudang / Inventory Carrying Cost
Biaya ini dikeluarkan perusahaan karena adanya penyimpanan bahandigudang. Besarnya biaya ini bervariasi tergantung dari besarkecilnya rata-rata persediaan yang ada. Biaya ini mempunyaisifat semakin besar jumlah bahan yang disimpan maka semakinbesar biaya penyimpanan.
Termasuk kedalam biaya penyimpanan adalah ;
- biaya sewa gedung
- biaya pemeliharaan bahan
- biaya asuransi bahan
- biaya tenaga kerja penjaga gudang
- biaya kerusakan bahan baku dalam penyimpanan
- dan lain-lain
Tenggang Waktu / Lead Time
Adalah waktu yang dibutuhkan sejak memesan baraang smpaibarang yang dipesan itu datang. Untung menghitung ROP dapatditentukan dengan cara ; menentukan jumlah penggunaan selamalead time ditambahkan dengan besarnya safety stock. SafetyStock adalah sejumlah bahan sebagai persediaan cadangan jikaperusahaan berproduksi melebihi rencana yang telah ditentukan.Jadi persediaan pengamanan ini bertujuan untuk berjaga-jaga agarproses produksi tidak terganggu yang disebabkan adanyaketidakpastian jumlah penggunaan bahan.
Pengendalian Tenaga Kerja
Ini berguna untuk efisiensi biaya dan waktu. Penyusunanperencanaan kerja oleh manajemen memegang peranan penting disiniuntuk pedoman pelaksanaan kegiatan dan juga untuk memudahkanpengawasan. Pemahaman tentang net work/ jeringan kerja danmetode jalur kritis/ Critical Path Method akan dapat membantudalam pembuatan rencana kerja tersebut.
Pengendalian Biaya Produksi Dengan Analisis Pulang Pokok
Analisis pulang pokok atau Break Even Point merupakan analisisuntuk mengetahui apakah luas produksi yang dapat dibuatperusahaan sudah mendatangkan keuntungan apa malah justrumerugikan.. keadaan pulang pokok adalah keadaan produksi ataupenjualan perusahaan dimana jumlah pendapatan/ penerimaanpenjualan sama besarnya dengan jumlah pengeluaran/biaya. Atausingkatnya tidak untung dan tidak juga rugi.
Secara umum analisis pulang pokok [BEP] dapat memberikaninformasi bagaaimanakah pola hubungan antara volume penjualan ,
ongkos, laba yang akan diperoleh pada tingkat penjualantertentu. Bantuan informasi lain yang dapat diberikan olehanalisis BEP adalah ;
Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agarperusahaan tidak mengalami kerugian
Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh labatertentu
Seberapa jauh berkurangnya penjualan agar preusan tidak rugi
Dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana efek perubahan hargajual biaya dan volume penjualan terhadap laba yang akandiperoleh
Dalam analisis pulang pokok ini ada 3 jenis biaya yang biasadikenal ;
1. Biaya Tetap ( Fixed Cost =FC)
Adalah biaya yang jumlahnya selalu tetap tidak terpengaruh olehbesar kecilnya tingkat produksi perusahaan. Contoh biaya tetap ;sewa gedung atau kantor; penyusutan mesin dan peralatan ; gajikaryawan / self
2. Biaya Variable ( Variable Cost = VC )
Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahantingkat produksi perusahaan. Dalam jenis biaya variable inidikenal dengan 3 jenis biaya variable ;
a. biaya variable progresif ;biaya variable tiap unit yang akanmenjadi besar apabila jumlah produk yang dibuat semakin besar;ex; upah untuk karyawan yang lembur
b. biaya variable proporcional; biaya variable tiap unit akanselalu tetap berapapun jumlah produk yang dibuat perusahaan
c. biaya variable degresif ; disini biaya variable tiap unit akansemakin Turín apabila tingkat produksi semakin naik.
3. Biaya Semi Variable ( Semi Variable Cost =SVC)
Yaitu jenis biaya yang sebagian variable dan sebagian tetap ,yang kadang-kadang disebut pula dengan biaya semi tetap / semifixed cost. Ex; komisi agen
Didalam analisis pulang pokok, terdapat asumsi-asumsi yang harusdigunakan ;
- biaya dalam perusaahaan dapat dibagi dalam golongantetap dan golongan variable
- besarnya biaya variable secara totalitas berubah-ubahsecara proporcional dengan volume penjualan / volume produksi.Ini berarti bahwa biaya varriabelnya per unitnya adalah tetapsama
- harga jual perunit tidak berubah selama periode yangdianalisis
- perusahaan hanya membuat satu macam produk. Jikadibuat lebih dari 1 macam produk , perimbangan hasil penjualanantara masing-masing produk atau salex mix nya adalah tetapkonstan
Menentukan besarnya titik pulang pokok / BEP melalui;
- Secara matematik
- Margin of safety
- Secara grafik
10. PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
Kerugian – kerugian yang mungkin akan diderita perusahaanapabila kurang memperhatikan pemeliharaan alat-alat produksi ;
¨ Fasilitas / alat produksi hanya dapat dipakai dalamjangka pendek
¨ Akan menimbulkan kerusakan berat pada alat produksi
¨ Sering kali terjadi kemacetan mesin akibat kurangnyapemeliharaan
¨ Menurunnya kualitas produk akhir perusahaan karenaperalatannya kurang lancer
¨ Akan menimbulkan ketidakseimbangan kapasitas antarabagian yang satu dengan bagian yang lain akibat adanya kerusakanmesin
Jenis-Jenis Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Preventif
Yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untukmencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukanyang dapat menyebabakan fasilitas produksi mengalami kerusakanpada waktu digunakan dalam proses produksi.
2. Pemeliharaan Korektif
Adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukansetelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitasproduksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatanini sering disebut dengan perbaikan atau reparasi.
3. Inspeksi,
Kegiatan pemeriksaan yang dimaksudkan untuk menentukan kondisioperasi sebuah componen atau fasilitas baik secara visual ataudengan sebuah pengukuran tertentu.
Program pemeliharaan peralatan tersebut meliputi ;
¨ penyusunan perencanaan; tugas yang akan akandilakukan,prioritasnya dan tenaganya
¨ mengatur Schedule dan beban pekerjaan sesuai prioritas
¨ mengatur Kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaansetiap peralatan agar keterampilan kerja di tingkatkan
¨ mengatur penggunaan penggunaan suku cadang
¨ mengatur distribusi waktu apabila terdapat peralatan yangharus diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Sumayang Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi & Opeasi. EdisiPertama.