Top Banner
Manajemen Operasi dan Industri Kecil BAB I. PENDAHULUAN Manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen semakin dibutuhkan setelah adanya pemisahan antara Rumah Tangga Konsumen dan Rumah Tangga Produsen, dalam hal ini adalah dua pihak yang paling membutuhkan, di mana konsumen dapat memenuhi kebutuhannya dengan berbagai jenis barang yang disediakan produsen, dan produsen dapat menjual barang- barangnya yang betul-betul dibutuhkan konsumen sesuai dengan selera, mode dan daya belinya. Pada saat ini terdapat kecenderungan pada perusahaan untuk dapat menggabungkan beberapa kegunaan sekaligus suatu barang, baik kegunaan waktu, tempat, maupun kegunaan bentuk. Hal ini diciptakan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen (berbeda-beda). 1. Manajemen Operasi Operasi atau operations adalah kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi) menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa. Keluaran dapat berupa barang atau jasa. Schroeler (1994) memberikan penekanan terhadap definisi kegiatan produksi dan operasi pada tiga hal, yaitu pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya system informasi yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dalam manajemen operasi. Sedangkan menurut Dessler (1994) manajemen operasi adalah rangkaian proses pengelolaan keseluruhan sumber daya
59

Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Jul 01, 2015

Download

Documents

wrumu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Manajemen Operasi dan Industri Kecil

BAB I. PENDAHULUAN

Manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen semakin dibutuhkan setelah adanya pemisahan antara Rumah Tangga Konsumen dan Rumah Tangga Produsen, dalam hal ini adalah dua pihak yang paling membutuhkan, di mana konsumen dapat memenuhi kebutuhannya dengan berbagai jenis barang yang disediakan produsen, dan produsen dapat menjual barang-barangnya yang betul-betul dibutuhkan konsumen sesuai dengan selera, mode dan daya belinya. Pada saat ini terdapat kecenderungan pada perusahaan untuk dapat menggabungkan beberapa kegunaan sekaligus suatu barang, baik kegunaan waktu, tempat, maupun kegunaan bentuk. Hal ini diciptakan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen (berbeda-beda).

1. Manajemen Operasi

Operasi atau operations adalah kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi) menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa. Keluaran dapat berupa barang atau jasa.Schroeler (1994) memberikan penekanan terhadap definisi kegiatan produksi dan operasi pada tiga hal, yaitu pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya system informasi yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dalam manajemen operasi.Sedangkan menurut Dessler (1994) manajemen operasi adalah rangkaian proses pengelolaan keseluruhan sumber daya perusahaan yang dibutuhkan dalam menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Operations Management is the process of managing the resources that are needed to produce organization’s goods and services

2. Sistem Produksi

Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan sub-sistem yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output melalui proses produksi. Sedangkan sub-sistem yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah: subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan subsistem pengendalian.

3. Pengertian Industri Kecil

Page 2: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Usaha kecil membuat produk yang khusus, unik dan spesial agar tidak bersaing dengan usaha besar, daerah pemasaran dari usaha kecil tidak terlalu luas sehinga konsumennya dapat betul-betul dikuasai dan dengan modal yang terbatas perusahaan kecil yang sukses bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-inovasi. Dengan ukurannya yang kecil sering mengabaikan prinsip operasi usaha, akibatnya kebijakan perusahaan dibuat berdasarkan perkiraan, kebiasaan dan naluri.

BAB II. PERANAN MANAJEMEN BAGI INDUSTRI KECIL

1. Sasaran Pokok Industri Kecil

Perusahaan harus menentukan sasarannya, harus meneliti apakah sasaran itu bermanfaat dan dapat dicapai. Umumnya pada industri kecil ada 3 sasaran pokok yang harus diperhatikan :a) Kelangsungan hidupb) Mendapatkan laba supaya dapat membiayai pertumbuhan dan perluasanc) Menjamin pertumbuhanSedangkan sasaran lain yang juga menentukan mati hidup perusahaan antara lain :a) Sasaran pemasaran, berapa luas pasar dan jumlah yang dipasarkan selama periode tertentub) Sasaran karyawan, apa dan berapa karyawan yang ditambah, bagaimana meningkatkan kemampuan karyawan.c) Sasaran peralatan, alat-alat apa yang harus dibeli, diperbaiki dan dimanfaatkan.

2. Perusahaan kecil dan produksi

Manajemen produksi menyangkut aktivitas-aktivitas yang melibatkan perencanaan, organisasi, pengarahan, pengendalian dan evaluasi keseluruhan proses dalam menciptakan barang-barang dan jasa secara tepat waktu, tepat mutu dan tepat jumlah.Pada Perusahaan Industri kecil terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi, yaitu :a. Lokasi Perusahaan Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam; melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah. dan memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama yaitu; letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama seperti, rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.b. Pengaturan dan penyusunan pabrik

Page 3: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

- Desain Fasilitas, Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. - Penentuan Layout Pabrik, Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. c. Pengendalian produksi dan bahan baku- Proses Perencanaan Produksi, Perencanaan produksi merupakan penentuan tujuan pokok (tujuan utama) organisasi beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kegiatan produksi dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu; Pendekatan perkembangan yang menguntungkan (Profitable Growth Approach), Pendekatan SWOT dan Pendekatan Sistem. Urutan proses produksi harus dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut Rout Sheet (Operation Sheet), yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar dan desain produk, yang kemudian dianalisa bagaimana hubungannya antar komponen yang ada dan bagaimana proses pemasangan (assemblingnya).- Proses Produksi, jenis proses produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses produksi terus menerus (Continuous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (Intermittent Process).- Proyeksi Kebutuhan, Langkah yang paling awal dalam perencanaan adalah mencoba untuk mengetahui pertumbuhan maupun perkembangan kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan tersebut akan merupakan dasar dari rencana kerja yang harus dilakukan oleh perusahaan. Adapun metode metode yang digunakan dalam membuat proyeksi kebutuhan sebagai berikut : metode time series, metode exponential, metode rata-rata sederhana, metode rata-rata bergerak, metode exponential smoothing, standar error dari peramalan dan analis akorelasi. - Pengendalian Produksi, Prinsip dalam perencanaan dan pengawasan produksi dalam berbagai macam industri tidak banyak berbeda, demikian juga dengan tujuan yang akan dicapainya. Walaupun dalam hal metode, organisasi maupun operasi masing-masing perusahaan akan berbeda. Ada dua type proses produksi terdiri dari ; type produksi untuk persediaan dan type produksi berdasarkan pesanan. Jenis persediaan secara fisik terdiri dari persediaan bahan baku/material, persediaan komponen, persediaan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Sedangkan jenis persediaan berdasarkan fungsinya adalah ; Lot size inventory, fluctuation stock, dan anticipation stock. - Pemeliharaan Fasilitas, Fungsi pemeliharaan dan penanganan bahan merupakan dua fungsi pelayanan yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Pemeliharaan fasilitas produksi jika dilaksanakan secara teratur akan beroperasi secara efektif. Tanggung jawab pemeliharaan fasilitas biasanya ditugaskan kepada teknisi pabrik, yang berada di bawah kepala teknisi. Jenis-jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan preventif, perbaikan dan pemeliharaan kondisional

Page 4: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

- Penanganan Bahan (Material Handling), Setiap perusahaan akan terlibat dalam masalah transportasi (pengangkutan) bahan atau penanganan bahan. Karena dalam hal ini akan menyangkut proses pemindahan bahan, pemindahan produk dalam proses dan pemindahan produk jadi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penanganan bahan adalah; jalur pengangkutan, sifat obyek yang diangkut, karakteristik bangunan, keadaan ruangan dan kapasitas peralatan. - Pengawasan Mutu, Kegiatan yang berkaitan dengan mutu produk meliputi beberapa tahapan yaitu: pemasaran dan riset pasar, disain/spesifikasi rekayasa dan pengembangan produk, pengadaan, perencanaan dan pengembangan proses, produksi, inspeksi, pengetesan dan pengujian, pengemasan dan penyimpanan, penjualan dan distribusi, pemasangan dan operasi, bantuan teknik dan perawatan, pembuangan purna pakai. Secara terperinci tujuan pengawasan mutu adalah: • Agar produk hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan. • Mengusahakan agar biaya pengawasan dapat ditekan seminimal mungkin. • Mengusahakan agar biaya disain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat diperkecil. • Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin. Pelaksanaan Pengawasan Mutu dan Syarat Pengukuran yang intensif akan menyangkut pengawasan bahan baku dan komponen-komponen produk, proses produksi dan produk akhir. Pengawasan mutu tidak hanya berlaku pada produksi manufacturing tetapi berlaku juga bagi produksi jasa, seperti Rumah Sakit. Travel dan Perbankan. Pelaksanaan pengawasan mutu meliputi aspek pengukuran dan aspek penilaian. Sedangkan pengukuran pelaksanaan pengawasan mutu harus melalui 3 syarat utama yaitu; ketepatan (validitas) dapat diandalkan (Reliabilitas) dan kepraktisan.

3. Perusahaan kecil dan pemasaran

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran antara lain :• siapa dan berapa jumlah calon pembeli produk anda, dimana mereka berada, tingkat umur mereka, berapa kira-kira pendapatan mereka.• Apa keistimewaan dan kelemahan pesaing anda.• Bagaimana perkembangan dan pergeseran selera pembeli terhadap produk anda.• Bagaimana kerjasama penyalur anda selama ini.Sistem Pemasaran, Perencanaan Produksi dan Pengembangan Usaha Pengusaha kecil dalam mengelola pemasarannya, mengandalkan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat naluriah dan perkiraan. Persaingan semakin ketat oleh karena itu pengelolaan pemasaran harus didasarkan atas fakta-fakta yang nyata dan data-data yang memadai. Sistem pemasaran pada perusahaan kecil akan menyangkut masalah; kebijakan produk, pengemasan produk dan kebijakan harga. Pola penyerahan barang dari pihak penjual kepada pembeli melalui beberapa cara diantaranya: Loko gudang, Eks gudang, Frangko, Free on board (FOB), Free On Rail (FOR). Cost and Freight (C & F) Free Along Side Ship (FAS) dan Cost Insurance and Freight (CIF). Kegiatan sistem pemasaran pada perusahaan kecil yaitu perlu adanya promosi dengan berbagai cara misalnya: potongan harga, penjualan kredit, pemberian contoh barang, pameran- pameran, undian dan pemberian kupon, periklanan dan menjadi sponsor dalam kegiatan

Page 5: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

kemasyarakatan. Pengembangan usaha kecil dapat melalui penetrasi pasar, perluasan pasar, pengembangan produk dan diversifikasi produk.

4. Perusahaan Kecil dan Keuangan

Perusahaan kecil demi eksistensinya dan masa depannya harus mengelola keuangannya secara ketat dan berdisiplin. Perusahaan harus mempunyai minimal :• Berapa rencana pemasukan per tahun yang kemudian dibagi-bagi menjadi perbulan.• Berapa rencana pengeluaran pertahun yang juga dibagi-bagi menjadi perbulan.Dengan rencana keuangan yang sederhana ini memungkinkan perusahaan mengendalikan keuangannya dengan berencana demi mencapai hasil perusahaan yang maksimal. Setelah menyediakan dana untuk investasi dasar sebagai awal mula usaha, pengusaha harus memikirkan dan menyisihkan sebagian dana untuk modal operasi (pembelian bahan, cadangan kas untuk gaji, administrasi, operasional dll)Pembukuan dalam perusahaan biasanya dikaitkan dengan catatan keuangan perusahaan, dan catatan yang baik merupakan landasan bagi pengelolaan keuangan. Data yang dicatat tergantung kepada jenis dan kegiatan usaha serta informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, dimana setiap proses pencatatan dimulai dengan daftar inventaris, buku harian, selanjutnya membuat laporan keuangan yang berbentuk Neraca dan Laporan Rugi Laba.

5. Perusahaan Kecil dan Sumber Daya manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap manajemen manusia, yang berdasarkan empat prinsip dasar yaitu; Pertama sumber daya manusia merupakan harta perusahaan yang paling penting, Kedua, peraturan atau kebijakan prosedur yang berkaitan dengan manusia saling berhubungan, Ketiga, kultur perusahaan yang berasal dari kultur sumber daya manusia. Pendekatan manajemen sumber daya manusia meliputi; pendekatan konvensional, pendekatan kompromistis dan pendekatan kontemporer. Fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari fungsi perencanaan, pengadaan, pengadaan dan pembinaan, dan pemberian kompensasi. a. Desain dan Analisis Pekerjaan Desain pekerjaan adalah suatu fungsi komplek karena memerlukan pemahaman baik terhadap variabel teknik maupun variabel sosial, jika variabel tersebut diabaikan maka pekerjaan tidak dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Alasan pelaksanaan desain pekerjaan karena: sering terjadi konflik, sifat yang heterogen dari setiap individu, dan perubahan karakter dari setiap individu. Sasaran pokok dari desain pekerjaan untuk: manusia, menentukan kombinasi antara mesin, dan bahan baku yang paling ekonomis. b. Pembinaan Sumber Daya Manusia Pembinaan tenaga kerja (sumber daya manusia) dalam suatu perusahaan, diharapkan dapat menjaga kesinambungan pelaksanaan pekerjaan. Pembinaan karyawan tidak terlepas dari hubungan antara pimpinan dan bawahannya, karena pembinaan ini melibatkan pimpinan sebagai pembina dan karyawan sebagai orang yang dibina. Keteladanan seorang pimpinan merupakan faktor utama dalam membina para karyawannya disamping penguasaan secara umum terhadap berbagai jenis pekerjaan.

Page 6: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Pembinaan karyawan suatu perusahaan akan meliputi pembinaan loyalitas, hubungan kerja, moril dan semangat kerja, disiplin kerja dan mental spiritual.

1

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIKUNTUK INDUSTRI RUMAHPENDAHULUANCara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) merupakan salah satu factor yang penting untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan untuk pangan. CPPB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala kecil sedang maupun yang berskala besar. Melalui CPPB ini industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Dengan menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri pangan yang bersangkutan akan berkembang pesat. Dengan berkembangnya industri yang menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, maka masyarakat pada umumnya akan terlindung dari penyimpangan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.

RUANG L1NGKUP

1. Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) ini menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi tentang penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai produksi pangan mulai bahan baku sampai produk akhir.2 Pedoman CPPB-IRT ini berlaku bagi semua IRT yang berada di wilayah Republik Indonesia.

PENGERTIAN1 Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai pangan bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.

Page 7: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

2 Aman untuk dikonsumsi adalah pangan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia misalnya bahan yang dapat menimbulkan penyakit atau keracunan.3 Layak untuk dikonsumsi adalah pangan tersebut keadaannya normal tidak menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan, dan penyimpangan lainnya.4 Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia5 Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali dan atau mengubah bentuk pangan.6 Cara Produksi Pangan Yang Baik adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.

7 Higiene pangan adalah kondisi dan.perlakuan yang diperlukan untukmenjamin keamanan pangan di semua tahap rantai pangan.8 Sanitasi Pangan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinanbertambah dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk danpatogen dalam pangan, peralatan dan bangunan yang dapat merusakpangan dan membahayakan manusia.9 Industri rumah tangga (disingkat IRT) adalah perusahaan panganyang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatanpengolahan pangan manual hingga semi otomatis.

TUJUAN PENERAPAN CPPB-IRT1 Tujuan umum adalah menghasilkan pangan yang bermutu, amandikonsumsi, dan sesuai dengan tuntutan konsumen baik konsumendomestik maupun intemasional.2 Tuiuan khusus adalah :a. memberikan prinsip-prinsip dasar dalam memproduksi panganyang baikb. mengarahkan IRT agar dapat memenuhi berbagai persyaratan

Page 8: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

produksi yang baik seperti persyaratan lokasi, bangunan, danfasilitas peralatan produksi, pengendalian hama, higienekaryawan, pengendalian proses, dan pengawasan.

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BA1K UNTUK INDUSTR1RUMAH TANGGA (CPPB-IRT)A. L1NGKUNGAN PRODUKSIUntuk menetapkan lokasi IRT perlu dipertimbangkan keadaan dan kondisilingkungan yang mungkin dapat merupakan sumber pencemaran potensial dan telahmempertimbangkan berbagai tindakan pencegahan yang mungkin dapat dilakukanuntuk melindungi pangagn yang diproduksinya.1 Lokasi IRTIRT harus berada di tempat yang :- bebas pencemaran, semak belukar, dan genangan air- bebas dari serangan hama, khususnya serangga dan binatangpengerat- tidak berada di daerah sekitar tempat pembuangan sampah, baiksampah padat maupun sampah cair atau daerah penumpukan barangbekas, dan daerah kotor lainnya.IRT tidak berada didaerah pemukiman penduduk yang kumuh.2 LingkunganLingkungan harus selalu dipertahankan dalam keadaan bersih dengancara-cara sebagai berikut :- Sampah harus dibuang dan tidak menumpuk- Tempat sampah harus selalu tertutup- Jalan dipelihara supaya tidak berdebu dan selokannya berfungsidengan baik.5

B. Bangunan dan Fasilitas IRTBangunan dan fasilitas IRT dapat menjamin bahwa pangan selama dalam prosesproduksi tidak tercemar oleh bahaya fisik, biologis, dan kimia, serta mudahdibersihkan dan disanitasi1. Ruang Produksia. Disain dan Tata LetakRuang produksi seharusnya cukup luas dan mudah dibersihkan.

Page 9: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

b. Lantai1. Lantai seharusnya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus,tetapi tidak licin, kuat, mudah dibersihkan, dan dibuat miringuntuk memudahkan aliran air2. Lantai harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dankotoran lainnyac. Dinding1. Dinding seharusnya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus,berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, kuatdan mudah dibersihkan2. Dinding harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir,dan kotoran lainnya.d. Langit-langit1. Konstruksi langit-langit seharusnya didisain dengan baik untukmencegah penumpukan debu, pertumbuhan jamur,pengelupasan, bersarangnya hama, memperkecil terjadinyakondensasi serta terbuat dari bahan tahan lama, dan mudahdibersihkan2. Langit-langit harus selalu dalam keadaan bersih dari debu,sarang laba-laba dan kotoran lainnya6

e. Pintu, Jendela dan Lubang Angin1. Pintu dan jendela seharusnya dibuat dari bahan tahan lama,tidak mudah pecah, rata, halus, berwarna terang, dan mudahdibersihkan2. Pintu, jendela dan lubang angin seharusnya dilengkapi dengankawat kasa yang dapat dilepas untuk memudahkan perawatandan pembersihan3. Pintu seharusnya didesain membuka ke luar/ ke sampingsehingga debu atau kotoran lain tidak terbawa masuk melaluiudara ke dalam ruang pengolahan4. Pintu seharusnya dapat ditutup dengan baik dan selalu dalamkeadaan tertutup5. Lubang angin harus cukup sehingga udara segar selalumengalir di ruang produksi6. Lubang angin harus selalu dalam keadaan bersih, tidakberdebu, dan tidak dipenuhi sarang laba-laba.f. Kelengkapan Ruang Produksi1. Ruang produksi seharusnya cukup terang sehingga karyawandapat mengerjakan tugasnya dengan teliti.2. Di ruang produksi seharusnya ada tempat untuk mencucitangan yang selalu dalam keadaan bersih serta dilengkapi

Page 10: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

dengan sabun dan pengeringnya.3. Di ruang produksi harus tersedia perlengkapan PertolonganPertamaPada Kecelakaan (PPPK).g. Tempat Penyimpanan1. Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk bumbu danbahan tambahan pangan (BTP) seharusnya terpisah denganproduk akhir.7

2. Tempat penyimpanan khusus harus tersedia untuk menyimpanbahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, pelumas,dan oil.3. Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas darihama seperti serangga, binatang pengerat seperti tikus, burung,atau mikroba dan ada sirkulasi udara.C. PERALATAN PRODUKSITata letak kelengkapan ruang produksi diatur agar tidak terjadi kontaminasi silang.Peralatan produksi yang kontak langsung dengan pangan seharusnya di desain,dikonstruksi dan diletakkan sedemikian untuk menjamin mutu dan keamananpangan yang dihasilkan.1 Peralatan produksi seharusnya terbuat dari bahan yang kuat, tidakberkarat, mudah dibongkar pasang sehingga mudah dibersihkan.2. Permukaan yang kontak langsung dengan pangan seharusnya halus,tidak bercelah, tidak mengelupas, dan tidak menyerap air.3 Peralatan produksi harus diletakkan sesuai dengan urutan prosesnyasehingga memudahkan bekerja dan mudah dibersihkan.4. Semua peralatan seharusnya dipelihara agar berfungsi dengan baikdan selalu dalam keadaan bersih.D. SUPLAI AIRAir yang digunakan selama proses produksi harus cukup dan memenuhi persyaratankualitas air bersih dan atau air minum8

1. Suplai Aira. Air yang digunakan harus air bersih dalam jumlah yang cukupmemenuhi seluruh kebutuhan proses produksi

Page 11: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

b. Sumber dan pipa air untuk keperluan selain pengolahan panganseharusnya terpisah dan diberi warna yang berbedac. Air yang kontak langsung dengan pangan sebelum diproses harusmemenuhi persyaratan air bersih.E. FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE DAN SANITASIFasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperlukan untuk menjamin agarbangunan dan peralatan selalu dalam keadaan bersih dan mencegah terjadinyakontaminasi silang dari karyawan1. Alat cuci/Pembersiha. Alatcuci/pembersih seperti sikat, pel, deterjen, dan bahan sanitasiharus tersedia dan terawat dengan baik.b. Air panas dapat digunakan untuk membersihkan peralatantertentu.2. Fasilitas Higiene Karyawana. Fasilitas higiene karyawan seperti tempat cuci tangan dan toiletharus tersedia dalam jumlah yang cukup dan selalu dalam keadaanbersih.b. Pintu toilet/jamban harus selalu dalam keadaan tertutup.3. Kegiatan Higiene dan Sanitasia. Pembersihan dapat dilakukan secara fisik seperti dengan sikat atausecara kimia seperti dengan detergen atau gabungan keduanyab. Jika diperlukan, penyucihamaan dapat dilakukan denganmenggunakan kaporit sesuai petunjuk yang dianjurkan9

c. Kegiatan pembersihan, pencucian dan penyucihamaan.peralatanharus dilakukan secara rutind. Harus ada karyawan yang bertanggungjawab terhadap kegiatanpembersihan, pencucian dan penyucihamaanF. PENGENDALIAN HAMAHama (tikus, serangga,dan lain-lain) merupakan pembawa cemaran biologis yangdapat menurunkan mutu dan keamanan pangan. Kegiatan pengendalian hama

Page 12: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya hama ke ruang produksi yangakan mencemari pangan.1. Mencegah masuknya hamaa. Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan masuknya hamaharus selalu dalam keadaan tertutupb. Hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan ayam tidak bolehberkeliaran di pekarangan IRT apalagi di ruang produksi.c. Bahan pangan tidak boleh tercecer karena dapat mengundangmasuknya hama.d. IRT seharusnya memeriksa lingkungannya dari kemungkinantimbulnya sarang hama.2. Pemberantasan hamaa. Hama harus diberantas dengan cara yang tidak mempengaruhimutu dan keamanan panganb. Pemberantasan hama dapat dilakukan secara fisik seperti denganperangkap tikus atau secara kimia seperti dengan racun tikus.c. Perlakuan dengan bahan kimia harus dilakukan denganpertimbangan tidak mencemari pangan.10

G. KESEHATAN DAN HIGINE KARYAWANKesehatan dan higine karyawan yang baik dapat menjamin bahwa pekerja yangkontak langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi sumberpencemaran1. Kesehatan KaryawanKaryawan yang bekerja di ruang produksi harus memenuhipersyaratan sebagai berikut :a. Dalam keadaan sehat. Karyawan yang sakit atau baru sembuhdari sakit dan diduga masih membawa penyakit tidakdiperkenankan bekerja di pengolahan panganb. Karyawan yang menunjukkan gejala atau sakit misalnya sakitkuning (virus hepatitis A) diare, sakit perut, muntah, demam,sakit tenggorokan, sakit kulit (gatal, kudis, luka, dan lain-lain),keluamya cairan dari telinga (congek), sakit mata (belekan), danatau pilek tidak diperkenankan mengolah pangan.c. Karyawan harus diperiksa dan diawasi kesehatannya secaraberkala.2. Kebersihan Karyawana. Karyawan harus selalu menjaga kebersihan badannya

Page 13: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

b. Karyawan seharusnya mengenakan pakaian kerja/celemeklengkap dengan penutup kepala, sarung tangan, dan sepatukerja. Pakaian dan perlengkapannya hanya dipakai untukbekerja.c. Karyawan harus menutup luka dengan perban.d. Karyawan harus selalu mencuci tangan sebelum memulaikegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah,atau bahan yang kotor, dan sesudah keluar dari toilet/jamban11

3. Kebiasaan KaryawanKaryawan tidak boleh bekerja sambil mengunyah, makan danminum, merokok, tidak boleh meludah, tidak boleh bersin atau batukke arah pangan, tidak boleh mengenakan perhiasan seperti giwang,cincin, gelang, kalung, arloji, dan peniti.H. PENGENDALIAN PROSESUntuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses produksi harusdikendalikan dengan benar. Pengendalian proses produksi pangan industri rumahtangga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Penetapan spesifikasi bahan baku2. Penetapan komposisi dan formulasi bahan3. Penetapan cara produksi yang baku4. Penetapan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasan5. Penetapan keterangan lengkap tentang produk yang akan dihasilkan termasuknama produk, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa1. Penetapan spesifikasi bahan bakua. Harus menentukan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan baku danbahan penolong untuk memproduksi pangan yang akandihasilkan.b. Tidak menerima bahan pangan yang rusakc. Menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) yang dizinkansesuai batas maksimum penggunaannya.2. Penetapan komposisi dan formulasi bahana. Harus menentukan komposisi bahan yang digunakan dankomposisi formula untuk memproduksi jenis pangan yang akandihasilkan12

b. Harus mencatat dan menggunakan komposisi yang telah

Page 14: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

ditentukan secara baku setiap saat secara konsisten.3. Penetapan cara produksi yang bakua. Harus menentukan proses produksi pangan yang baku.b. Harus membuat bagan alirnya atau urut-urutan prosesnya secarajelas.c. Harus menentukan kondisi baku dari setiap tahap proses produksi,seperti misalnya berapa menit lama pengadukan, berapa suhupemanasan dan berapa lama bahan dipanaskan, dan berapakecepatan putaran pengadukan.d. Harus menggunakan bagan alir produksi pangan yang sudah bakuini sebagai acuan dalam kegiatan produksi sehari-hari.4. Penetapan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasana. Harus menentukan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasan yangdigunakan.b. Harus menggunakan bahan kemasan yang sesuai untuk pangan.c. Harus mencatat dan menggunakan informasi ini untukpemantauan.5. Penetapan keterangan lengkap tentang produk yang akan dihasilkantermasuk nama produk, tanggal produksi, tanggal kadaluarsaa. Harus menentukan karakteristik produk pangan yang dihasilkan.b. Harus menentukan tanggal kadaluarsa.c. Harus mencatat tanggal produksi13

I. LABEL PANGANLabel pangan harus jelas dan informatif untuk memudahkan konsumen memilih,menyimpan, mengolah dan mengkonsumsi pangan. Kode produksi pangandiperlukan untuk penarikan produk, jika diperlukan1. Label pangan yang dihasilkan IRT harus memenuhi ketentuanPeraturan Pemerintah No.69 tahun 1999 tentang Label dan IklanPangan.2. Keterangan pada label sekurang-kurangnya :- nama produk- daftar bahan yang digunakan- berat bersih atau isi bersih

Page 15: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

- nama dan alamat pihak yang memproduksi- tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa- nomor Sertifikasi Produksi (P-IRT)3. Kode produksi harus dicantumkan pada setiap label pangan.J. PENYIMPANANPenyimpanan yang baik dapat menjamin mutu dan keamanan bahan dan produkpangan yang diolah1. Penyimpanan Bahan dan Produka. Penyimpanan bahan dan produk pangan dilakukan di tempat yangbersih.b. Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP), bahan penolong danproduk akhir masing-masing harus disimpan terpisah.c. Penyimpanan bahan baku dan produk pangan harus sesuai dengan14

suhu penyimpanannya.d. Bahan-bahan yang mudah menyerap air harus disimpan di tempatkering, misalnya garam, gula, dan rempah-rempah bubuk.e. Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP), bahan penolong danproduk akhir diberi tanda untuk membedakan yang memenuhisyarat dengan yang tidak memenuhi syarat.f. Bahan yang lebih dahulu masuk harus digunakan terlebih dahulu.g. Produk akhir yang lebih dahulu diproduksi harus digunakan/diedarkan terlebih dahulu.2. Penyimpanan Bahan BerbahayaBahan berbahaya seperti pemberantas serangga, tikus, kecoa, bakteridan bahan berbahaya lainnya harus disimpan dalam ruangan terpisahdan harus selalu diawasi penggunaannya.3. Penyimpanan Label dan Kemasana. Kemasan dan label harus disimpan di tempat yang bersih dan jauhdari pencemaranb. Label harus disimpan secara rapih dan teratur supaya tidak terjadikesalahan dalam penggunaannya

Page 16: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

4. Penyimpanan PeralatanPeralatan yang telah dibersihkan dan disanitasi harus disimpan ditempat bersih. Sebaiknya permukaan peralatan menghadap kebawah, supaya terlindung dari debu, kotoran atau pencemaranlainnya.K. PENANGGUNG JAWABSeorang penanggung jawab diperlukan untuk mengawasi seluruh tahap prosesproduksi serta pengendaliannya untuk menjamin dihasilkannya produk pangan yangbermutu dan aman15

1. Penanggung jawab minimal harus mempunyai pengetahuan tentangprinsip- prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta prosesproduksi pangan yang ditanganinya.2. Kegiatan pengawasan hendaknya dilakukan secara rutinL. PENARIKAN PRODUKPenarikan produk pangan adalah tindakan menghentikan peredaran pangan karenadiduga sebagai penyebab timbulnya penyakit atau keracunan pangan. Tujuannyaadalah mencegah timbulnya korban yang lebih banyak karena mengkonsumsipangan yang membahayakan kesehatan1. Pemilik IRT harus menarik produk pangan dari peredaran jika didugamenimbulkan penyakit atau keracunan pangan.2. Pemilik IRT harus menghentikan produksinya sampai masalah terkaitdiatasi.3. Pemilik IRT harus melaporkan penarikan produknya ke PemerintahKabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Balai Besar/BalaiPengawas Obat dan Makanan setempat.4. Pangan yang terbukti berbahaya bagi konsumen harus dimusnahkan.M. PENCATATAN DAN DOKUMENTAS1Pencatatan dan dokumentasi yang baik diperlukan untuk memudahkan penelusuranmasalah yang berkaitan dengan proses produksi

Page 17: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

1. Pemilik seharusnya mencatat dan mendokumentasikan:a. Penerimaan bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP), dan bahanpenolong sekurang-kurangnya memuat nama bahan, jumlah,16

tanggal pembelian, nama dan alamat pemasok.b. Produk akhir sekurang-kurangnya memuat nama jenis produk,tanggal produksi, kode produksi, jumlah dan tanggal produksi.2. Catatan dan dokumen harus disimpan selama 2 (dua) kali umursimpan produk pangan yang dihasilkan.N. PELATIHAN KARYAWANPimpinan dan karyawan IRT harus mempunyai pengetahuan dasar mengenaiprinsip - prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses pengolahanpangan yang ditanganinya agar dapat memproduksi pangan yang bermutu danaman1. Pemilik/penanggung jawab harus sudah pernah mengikutipenyuluhan tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk IndustriRumah Tangga (CPPB-IRT)2. Pemilik/penanggung jawab tersebut harus menerapkannya sertamengajarkan pengetahuan dan ketrampilannya kepada karyawanyang lain.17

PEDOMANPEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PERUSAHAANPANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)I. PENDAHULUANPedoman ini untuk petugas yang melakukan pemeriksaan sarana produksiPerusahaan Pangan Industri Rumah Tangga (PP-IRT) antara lain berisiformulir pemeriksaan, kriteria penilaian masing-masing unsur, carapenilaian dan cara pengisian formulir pemeriksaan yang harus diisi olehpetugas sesuai keadaan perusahaan yang bersangkutan.Sebelum melakukan pemeriksaan, hendaknya petugas melakukan

Page 18: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

persiapan dengan seksama termasuk telah membaca, mengerti danmemahami Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk IndustriRumah Tangga (CPPB-IRT), proses produksi pangan yang akandiperiksa, serta berbagai Peraturan Perundang-Undangan di bidangPangan.Data yang harus dikumpulkan oleh petugas adalah data primer, yaitu datapemeriksaan langsung keadaan perusahaan dan data sekunder, yaitu datahasil analisis laboratorium tentang mutu bahan baku dan produk akhir(Jika ada dan diperlukan).Pemeriksaan sarana produksi PP-IRT sebaiknya didahului denganpemeriksaan awal dan diikuti dengan pemeriksaan lanjutan. Selamapemeriksaan, petugas didampingi oleh Penanggungjawab perusahaanyang diperiksa.18

Pada pemeriksaan awal petugas seharusnya melakukan pemeriksaansingkat yang sifatnya umum tetapi menyeluruh. Pemeriksaan awal sangatmembantu petugas dalam menyiapkan strategi pemeriksaan lanjutan agartidak ada hal-hal yang terlupakan selama pemeriksaan dilakukan. Hasilpemeriksaan awal yang memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalamdan rinci harus dicatat dan didokumentasikan dengan baik.Pada pemeriksaan lanjutan terdapat 13 (tiga belas) grup yang perlu dinilaiselama pemeriksaan yaitu : (1) Lingkungan Produksi, (2) Bangunan danFasilitas, (3) Peralatan Produksi, (4) Suplai Air, (5) Fasilitas dan KegiatanHigiene dan Sanitasi, (6) Pengendalian Hama, (7) Kesehatan dan HigieneKaryawan, (8) Pengendalian Proses, (9) Label Pangan, (10)Penyimpanan, (11) Manajemen Pengawasan, (12) Pencatatan dan

Page 19: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Dokumentasi, dan (13) Pelatihan Karyawan.Jika diperlukan, petugas dapat mengajukan pertanyaan untuk memperkuatpenilaian. Disamping menggunakan formulir pemeriksaan, petugas jugadisarankan mencatat sendiri hal-hal khusus yang ditemukan selamapemeriksaan yang penting artinya bagi penilaian.19Nama dan alamat perusahaan :NamaPemilik/penanggungjawab :Jenis Pangan : Jumlah Karyawan :Nomor izin :Umur Bangunan :Kode : B : baik C : cukup K : KurangGROUP A. LINGKUNGANPRODUKSI3 Air yang kontak langsungdengan pangan2 Perhiasan dan asesorislainnya1 Semak2 Tempat sampahGROUP H. PENGENDALIANPROSES3 SampahGROUP E. FASILITAS DANKEGIATAN HIGIENE DANSANITASI4 Selokan E. 1.Alat Cuci/Pembersih1Penetapan spesifikasibahan bakuGROUP B. BANGUNAN 1 Ketersidaan alatDAN FASILITAS E.2. Fasilitas higiene karyawan2Penetapan komposisidan formulasi bahanB.1. Ruang Produksi 1 Tempat cuci tangan1 Konstruksi lantai 2 Jamban/toilet3Penetapan cara produksiyang baku2 Kebersihan lantai3 Konstruksi dindingE.3.Kegiatan higiene dansanitasi4Penetapan spesifikasikemasan4 Kebersihan dinding 1 Penanggungjawab5 Konstruksi langit-langit Penggunaan detergen dan6 Kebersihan langit-langit 2 disenfektan5

Page 20: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Penetapan tanggalkadaluarsa dan kodeproduksiGROUP I. LABEL PANGANGROUP F. PENGENDALIANHAMA 1 Persyaratan label7Konstruksi pintu,jendela, dan lubangangin 1 Hewan peliharaan GROUP J. PENYIMPANAN2 Pencegahan masuknya hama3 Pemberantasan hama1Penyimpanan bahan danproduk8Kebersihan pintu,jendela, dan lubangangin 2 Tata cara penyimpananGROUP G. KESEHATAN DANB.2. Kelengkapan Ruang HIGIENE KARYAWANProduksi G.1. Kesehatan karyawan3Penyimpanan bahanberbahaya1 Penerangan 1 Pemeriksaan kesehatan2 PPPK 2 Kesehatan karyawan4Penyimpanan label dankemasanB.3. Tempat penyimpanan G.2. Kebersihan karyawan 5 Penyimpanan peralatan1 1 Kebersihan badanTempat penyimpananbahan dan produk 2 Kebersihan pakaianGROUP K. MANAJEMENPENGAWASAN2 3 Kebersihan tangan 1 Penanggung jawabTempat penyimpananbahan bukan pangan 4 Perawatan luka 2 pengawasanGROUP C. PERALATAN G.3. Kebiasaan karyawanPRODUKSI 1 Perilaku karyawan GROUP L. PENCATATAN DAN1 Konstruksi DOKUMENTASI2 Tata letak3 kebersihan1Pencatatan dandokumenatsiGROUP D. SUPLAI AIR1 Sumber air2Penyimpanan catatandan dokumentasi2 Penggunaan air GROUP M. PELATIHAN KARY.1 Pengetahuan karyawan

Tindakan yang dilakukan Penilaian terdahulu Penilaian saat iniTidak adaPembinaanSurat peringatan

Page 21: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Pencabutan No. SPPemusnahan produkKeterangan : diisi kesimpulan dan atau saran /tindak lanjutTanggal pemeriksaan tanda tangan pemilik/penanggungjawabTandatangan petugas20

II. KRITERIA PENILAIAN MASING-MASING UNSURGRUP A : LINGKUNGAN PRODUKSI1. SemakB : bebas dari semak belukar/rumput liar di dalam maupun di luarhalaman.C : bebas dari semak belukar/rumput liar di dalam halamanK : terlihat semak belukar/rumput liar di dalam maupun di luarhalaman.2. Tempat sampahB : jumlahnya cukup dan selalu tertutupC : jumlahnya cukup tetapi sebagian terbuka.K : jumlah kurang dan selalu terbuka.3. SampahB : bebas dari sampah di dalam maupun di luar sarana produksiC : bebas dari sampah di dalam sarana produksiK : terlihat sampah di dalam maupun di luar sarana produksi4. SelokanB : ada selokan dan berfungsi dengan baik.C : ada selokan dan tidak berfungsi dengan baik.K : tidak ada selokanGRUP B : BANGUNAN DAN FASILITASB.1. Ruang Produksi1. Konstruksi lantaiB : kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat, dibuat miring21

sehingga mudah dibersihkanC : tidak seluruhnya seperti (B) tetapi mudah dibersihkanK : tidak sesuai persyaratan dan sulit dibersihkan.2. Kebersihaan lantaiB : lantai selalu dalam keadaan bersihC : lantai dalam keadaan kurang bersihK : lantai dalam keadaan kotor3. Konstruksi dindingB : kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudahmengelupas, dan kuat sehingga mudah dibersihkanC : tidak seluruhnya seperti (B) tetapi mudah dibersihkan

Page 22: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

K : tidak sesuai persyaratan dan sulit dibersihkan4. Kebersihan dindingB : dinding selalu dalam keadaan bersih.C : dinding dalam keadaan kurang bersihK : dinding dalam keadaan kotor5. Konstruksi langit langitB : terbuat dari bahan tahan lama, tidak bocor, tidak berlubanglubang,dan tidak mudah mengelupas sehingga mudahdibersihkanC : tidak seluruhnya seperti (B) tetapi mudah dibersihkanK : tidak sesuai persyaratan dan sulit dibersihkan6. Kebersihan langit-langit22

B : langit-langit selalu dalam keadaan bersihC : langit-langit dalam keadaan kurang bersihK : langit-langit dalam keadaan kotor7. Konstruksi pintu jendela dan lubang anginB : dibuat dari bahan tahan lama, tidak mudah pecah, rata halus,berwarna terang, dapat dibuka tutup dengan baik, dilengkapikasa yang dapat dilepas sehingga mudah dibersihkanC : tidak seluruhnya seperti (B) tetapi mudah dibersihkanK : tidak sesuai persyaratan dan sulit dibersihkan8. Kebersihan pintu, jendela, dan lubang anginB : pintu, jendela, dan lubang angin selalu dalam keadaan bersihC : pintu, jendela, dan lubang angin selalu dalam keadaan kurangbersihK : pintu, jendela, dan lubang angin dalam keadaan kotorB.2. Kelengkapan Ruang Produksi1. PeneranganB : ruang produksi cukup terangK : ruang produksi kurang terangPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K2. Perlengkapan pertolonggan pertama pada kecelakaan (P3K)B : ada perlengkapan P3K yang memadaiC : ada perlengkapan P3K yang tidak memadaiK : tidak ada perlengkapan P3K23

B.3. Tempat Penyimpanan1. Tempat Penyimpanan Bahan dan Produk:B : tempat penyimpanan bahan pangan dengan produk akhirterpisah dan selalu dalam keadaan bersih

Page 23: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

C : tersedia tempat penyimpanan seperti (B) tetapi tidak teratur dankurang bersihK : tempat penyimpanan tidak terpisah2. Tempat Penyimpanan Bahan Bukan PanganB : tempat penyimpanan bahan bukan pangan terpisah denganbahan pangan dan produk akhir serta selalu dalam keadaan.bersihK : tidak ada tempat penyimpanan terpisah unnk bahan bukanpanganPenilaian unsur hanya ada "B" dan "KGRUP C : PERALATAN PRODUKS11. KonstruksiB : Terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah dibongkarpasang sehingga mudah dibersihkanK : Peralatan kotor, bocor, serta permukan yang kontak langsungdengan pangan bercelah, mengelupas, dan menyerap air.Penilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. TataLetakB : diletakkan sesuai urutan proses produksiC : diletakkan kurang sesuai urutan proses produksi24

K : diletakkan tidak sesuai urutan proses produksi3. KebersihanB : semua peralatan produksi berfungsi dengan balk dan selaludalam keadaan bersihC : sebagian peralatan produksi dalam keadaan kurang bersihK : peralatan produksi dalam keadaan kotorGRUP D : SUPLAI AIR1. Sumber AirB : air berasal dari sumber yang bersih dan dalam jumlah yangcukupK : air berasal dari sumber yang kotorPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Penggunaan airB : air untuk pengolahan pangan dan untuk keperluan lainmemenuhi persyaratan air bersihK : air untuk pengolahan pangan dan untuk keperluan lain tidakmemenuhi persyaratan air bersihPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".3. Air yang Konlak Langsung Dengan Pangan :B : memenuhi persyaratan air minum

Page 24: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

K : tidak memenuhi persyaratan air minumunsur hanya ada "B" dan "K".25

GRUP E : FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE DANSANITASIE.1. Alat Cuci/Pembersih1. Ketersediaan AlatB : tersedia alat cuci/pembersih dan selalu dalam keadaan bersihK : tersedia alat cuci/pembersih dalam keadaan kotorPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".E.2. Fasilitas Higiene Karyawan1. Tempat Cuci TanganB : ada tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan lap bersihC : ada tempat cuci tangan tetapi tidak dilengkapi sabun dan lapbersihK : tempat cuci tangan kotor dan atau tidak ada tempat cuci tangan2. Jamban/ToiletB : jumlahnya cukup, pintu selalu tertutup dan dalam keadaanbersihC : jumlahnya cukup, pintu terbuka langsung ke ruang produksiK : jumlahnya kurang dan kotorE.3. Kegiatan Higiene dan Sanitasi1. PenanggungjawabB : ada penanggung jawab kegiatan dan pengawasan dilakukansecara rutinC : ada penanggung jawab kegiatan tetapi pengawasan tidakdilakukan secara rutin26

K : tidak ditunjuk penanggung jawab kegiatan2. Penggunaan deterjen dan disinfektanB : sesuai dengan petunjuk yang dianjurkanK : tidak sesuai dengan petunjuk yang dianjurkanpenilaian unsur hanya ada "B" dan " K"GRUP F : PENGENDALIAN HAMA1. Hewan PeliharaanB : hewan peliharaan tidak berkeliaran di sarana produksiK : hewan peliharaan berkeliaran di sarana produksiPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Pencegahan masuknya hamaB : Ada upaya mencegah masuknya hama dan tidak terlihat indikasiadanya hama

Page 25: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

C : Ada upaya mencegah masuknya hama tetapi masih terlihatindikasi adanya hamaK : tidak ada upaya mencegah masuknya hama3. Pemberantasan HamaB : upaya memberantas hama tidak mencemari panganK : tidak ada upaya memberantas hamaPenilaian unsur hanya ada "B" dan "KGRUP F : PENGENDALIAN HAMA1. Hewan Peliharaan27

B : hewan peliharaan tidak berkeliaran di sarana produksiK : hewan peliharaan berkeliaran di sarana produksi.Penilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Pencegahan Masuknya HamaB : Ada upaya mencegah masuknya hama dan tidak terlihat indikasiadanya hamaC : Ada upaya mencegah masuknya hama tetapi tidak terlihatindikasi adanya hamaK : Tidak ada upaya mencegah masuknya hama3. Pemberantasan HamaB : upaya memberantas hama tidak mencemari panganK : tidak ada upaya memberantas hamaPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".GROUP G : KESEHATAN DAN HIGIENE KARYAWANG.1. Kesehatan Karyawan1. Pemeriksaan kesehatanB : pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan secara berkalaK : pemeriksaan kesehatan karyawan tidak dilakukan secara berkalaPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Kesehatan karyawanB : karyawan yang bekerja di pengolahan pangan dalam keadaansehatK : ada karyawan yang bekerja di pengolahan pangan dalamkeadaan sakit atau menunjukkan gejala sakit28

Penilaian unsur hanya ada "B" dan "K".G.2. Kebersihan Karyawan1. Kebersihan BadanB : semua karyawan selalu menjaga kebersihan badanK : ada karyawan yang kurang menjaga kebersihan badanPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".

Page 26: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

2. Kebersihan Pakaian/perlengkapan Kerja:B : pakaian/perlengkapan kerja selalu dalam keadaan bersihK : pakaian/perlengkapan kerja kurang bersih atau kotorPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".3. Kebersihan TanganB : semua karyawan mencuci tangan dengan benar dan tepatK : hanya sebagian karyawan mencuci tangan dengan benar dantepatPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".4. Perawatan LukaB : luka di balut dengan perban atau plester berwama terang.K : luka dibiarkan terbukaPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".G.3. Kebiasaan Karyawan1. Perilaku KaryawanB : semua karyawan tidak ada yang mengunyah, makan, nunum,dan sebagainya sambil mengolah panganK : sebagian karyawan mengunyah, makan, minum, dan sebagainya29

sambil mengolah panganPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Perhiasan dan asesoris lainnyaB : semua karyawan yang bekerja di pengolahan pangan tidakmemakai perhiasan dan asesoris lainnyaK : ada karyawan yang bekerja di pengolahan pangan memakaiperhiasan dan asesoris lainnyaPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".GROUP H : PENGENDALIAN PROSES1. Penetapan spesifikasi bahan bakuB : menggunakan bahan pangan yang baik dan menggunakan BTPyang diizinkan sesuai persyaratanK : menggunakan BTP tidak sesuai persyaratanPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Penetapan komposisi dan formulasi bahanB : menggunakan komposisi bahan dan komposisi formula bakuK : komposisi bahan dan komposisi formula tidak konsistenPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".3. Penetapan cara produksi yang bakuB : proses produksi sesuai bagan alir produksi yang bakuK : tidak ditetapkan bagan alir produksiPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".

Page 27: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

4. Penetapan spesiflkasi kemasan30

B : bahan kemasan sesuai dengan jenis pangan yang diproduksiK : bahan kemasan tidak dengan jenis pangan yang diproduksiPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".5. Penetapan tanggal kadaluarsa dan kode produksiB : tanggal kadaluarsa dan kode produksi dicantumkan pada labelC : tanggal kadaluarsa atau kode produksi dicantumkan pada labelK : tidak ditetapkan tanggal kadaluarsa dan kode produksiGROUP I : LABEL PANGAN1. Persyaratan labelB : Sesuai PP No.69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan PanganK : tidak sesuai PP No.69 tahun 1999 tentang Label dan IklanPanganPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".GROUP J : PENYIMPANAN1. Penyimpanan Bahan bakuB : bahan baku disimpan terpisah dengan produk akhirK : tidak ada pemisahan dalam penyimpananPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".2. Tata cara penyimpananB : bahan pangan/produk yang lebih dahulu masuk/diproduksidigunakan/diedarkan terlebih dahuluK : penggunaan/peredaran bahan pangan/produk tidak seperti (B)Penilaian unsur hanya ada "B" dan "K".31

3. Penyimpanan bahan berbahayaB : bahan berbahaya disimpan di ruang khusus dan diawasipenggunaannyaK : bahan berbahaya disimpan sembaranganPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".4. Penyimpanan label dan kemasanB : kemasan dan label disimpan secara rapih dan teraturK : kemasan dan label disimpan sembaranganPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K'.5. Penyimpanan PeralalanB : peralatan disimpan dengan baik di tempat bersihK : peralatan disimpan sembaranganPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".GRUP K : MANAJEMEN PENGAWASAN1. Penanggungjawab

Page 28: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

B : ada penanggungjawab yang memahami proses produksiC : penanggung jawab kurang memahami proses produksiK : tidak ada penanggungjawab2. PengawasanB : pengawasan dilakukan secara rutin dan konsistenC : pengawasan dilakukan tidak secara rutinK : tidak dilakukan pengawasan32

GRUP L: PENCATATAN DAN DOKUMENTASI1. Pencatatan dan dokumentasiB : penerimaan bahan pangan dan produk akhir dicatat dandidokumentasiC : ada catatan atau dokumen seperti (B) tetapi tidak lengkapK : tidak ada catatan atau dokumen2. Penyimpanan catatan dan dokumentasiB : catatan atau dokumen disimpan selama 2 (dua) kali umursimpan produk pangan yang dihasilkanK : catatan atau dokumen disimpan kurang dari (B) dan sulit dicariPenilaian unsur hanya ada "B" dan "K".GRUP M: PELATIHAN KARYAWAN1. Pengetahuan karyawanB : pemilik/penanggungjawab telah mengikuti penyuluhan CPPBIRTdan mengajarkannya kepada karyawanC : pemilik/penanggungjawab belum mengajarkan pengetahuan danketerampilannya kepada karyawan yang lain meskipun telahmengikuti penyuluhan CPPB-IRTK : tidak ada karyawan yang mengikuti penyuluhan CPPB-IRTIII. CARA PENGISIAN FORMULIR PEMER1KSAAN SARANAPP-IRT1. Data Umum PP-IRTNama dan AlamatPerusahaan: Tulis dengan lengkap nama dan alamatperusahaan termasuk kode pos, nomortelepon dan nomor fax (jika ada)33

Nama pemilik/penanggung jawab: Tulis nama pemilik/penanggung jawabperusahaan yang bersangkutan

Page 29: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Jenis Pangan : Tuliskan jenis pangan yang diproduksiPerusahaan yang bersangkutanNomor SP : Cantumkan nomor Sertifikasi Produksi(SP) atau nomor Sertifikat Penyuluhan(SP) yang telah diperoleh perusahaanNomor Izin : Cantumkan nomor izin yang diperolehperusahaan seperti izin usaha atau izinlainnyaJumlah Karyawan : Cantumkan jumlah karyawan yang bekerjadi perusahaan yang bersangkutanUmur Bangunan : Cantumkan umur bangunan (mis.5 tahun)dihitung mulai tahun dibangun hinggapemeriksaan dilakukan2. Kolom Pemeriksaan :Dalam formulir pemeriksaan terdapat 3 (tiga) kolom yang terdiri darikolom nomor, kolom penilaian, dan kolom masing-masing unsur yangdiperiksa/dinilai. Adapun kotak pada sudut kanan bawah merupakantempat nilai grup yang merupakan rata-rata unsur yang dinilai dari groupyang bersangkutan.Cara mengisi kolom penilaian seperti contoh berikut:a. Cantumkan nilai B, C, atau K pada kolom untuk penilaian sesuaikondisi pada saat diperiksab. Cantumkan nilai group yang merupakan nilai rataan dari masingmasingunsur yang dinilai.3435

Contoh :GROUP A : LINGKUNGAN PRODUKSI1234SemakTempat sampahSampahSelokanNomor Kolom untuk Butir-butir yang Nilai

Page 30: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

urut penilaian diperikas/dinilai Group A3. Kolom Lainnya :Tindakan yangdilakukuan: Merupakan tindakan yang dilakukan saatpemeriksaan. Tindakan dapat dilakukan setelahberkonsultasi dengan atasan seperti peringatan,pencabutan Nomor SP, atau pemusnahan produk.Isikan tanda "V" pada kolom perigatan, ataupencabutan Nomor SP, atau pemusnahan produksetelah ada keputusan dari atasan.Penilaianterdahulu: Cantumkan hasil penilaian sarana produksi yangdilakukan sebelumnyaPenilaian saat ini : Cantumkan, hasil penilaian sarana produksi yangdilakukan saat iniKeterangan Tuliskan antara lain hal-hal yang masih dianggapkurang, temuan kesalahan yang dianggap pentingdan perlu segera diperbaiki, dan atau saran/tindaklanjut yang perlu dilakukan perusahaan.Tanggalpemerikaan: Tuliskan tanggal, bulan, dan tahun pemeriksaandilakukan36

Tanda tanganpemilik/penanggung jawab: Setelah melakukan pemeriksaan selesai,Pemilik/Penanggung Jawab harus menandatanganiformulir pemeriksaan dan dicap/stempel bila perlu.IV. CARA PENILAIAN HASIL PEMERIKSAAN1. Penilaian Masing-Masing UnsurNilai diberikan dalam bentuk kode, yaitu B (Baik), C (Cukup), dan K(Kurang).Nilai B C dan K diisikan pada kolom di sebelah kiri masing-masingunsur. Bobot penilaian didasarkan pada sejauh mana kondisi yang dinilaimemenuhl persyaratan yang telah ditetapkan.2. Penilaian Masing-Masing Kelompok

Page 31: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Masing-masing kelompok diberikan penilaian sendiri-sendiri, hasilpenilaian diisikan pada kotak sebelah kanan bawah grup tersebut.Penilaian masing-masing grup pada prinsipnya merupakan rata-rata darinilai masing-masing unsur dengan memberikan skor 3, 2 dan 1 masingmasinguntuk B, C dan K. Bulatkan hasil rata-ratanya ke atas atau kebawah untuk mendapatkan hasil penilaian.37

Contoh :GROUP A : LINGKUNGAN PRODUKSI1 B2 C3 K4 BSemakTempat sampahSampahSelokanPada contoh di atas, hasil penilaian rata-rata dari empat butir yangdiperiksa dengan nilai masing-masing B, C, K, dan Badalah :Dengan demikian, hasil penilaian Bagian A-Lingkungan Produksi adalahC (cukup).3. Skala PenilaianDiantara kedua belas group yang perlu mendapatkan perhatian, ada 4(empat) group yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan 8(delapan) group lainnya. Keempat group ini dikategorikan sebagaikelompok utama dalam pemeriksaan yang terdiri dari :a. Group D – Suplai airb. Group F – Pengendalian Hamac. Group G – Kesehatan dan higiene karyawand. Group H – Pengendalian prosesc(3 + 2 + 1 + 3)= 2,3 (dibulatkan menjadi 2)438

Page 32: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

4. Penilaian Mutu Sarana PP-IRTPenilaian mutu didasarkan atas hasil penilaian kedua belas group yangtercantum pada formulir pemeriksan. Cara perhitungan dalam penilaianmutu adalah sebagai berikut :Baik : Jika 4 (empat) grup utama, yaitu Group D – Suplai air,Group F – Pengendalian Hama, Group G – Kesehatan danhigiene karyawan,dan Group H – Pengendalian proses,semuanya mendapat nilai Baik dan group lainnyamaksimum 2 (dua) yang mendapat nilai kurangCukup : Jika 4 (empat) grup utama, mendapat nilai Baik atau cukupdan group lainnya minimal 5 (lima) yang mendapat nilaicukupKurang : Jika tidak memenuhi kriteria CukupHasil penilaian mutu yang diperoleh dari perhitungan di atas dicantumkanpada kolom Penilaian saat ini.V. PENUTUPSalinan formulir pemeriksaan PP-IRT harus diberikan kepadapemilik/penanggungjawab perusahaan. Pada kunjungan yang akandatang hasil penilaian yang tercantum pad aformulir pemeriksaankhususny aunsur dengan nilai “K” (Kurang) harus dicek kembali apakahsudah dilakukan perbaikan oleh pemilik/penanggungjawab perusahaan.Jika perbaikan masih belum cukup, seharusnya disampaikan surat tegurankepada pemilik/penanggungjawab perusahaan.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANANNOMOR : ……………….

TENTANGPEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK

UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA(CPPB-IRT)

MENIMBANG :

Page 33: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

1. bahwa sebagai pelaksanaan Surat Edaran KepalaBadan Pengawas Obat dan Makanan Nomor.…….......tanggal ............ antara lain tentangSertifikasi Produksi Pangan Untuk Perusahaan PanganIndustriRumah Tangga, perlu ditetapkan KeputusanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk IndustriRumah Tangga (CPPB-IRT).

MENGINGAT :1. Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan.2. Undang-Undang No. 9 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.3. Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASOBAT DAN MAKANAN TENTANG PEDOMANCARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIKUNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (CPPBIRT)

ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : ……….

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

S A M P U R N ONIP 140 087 747

Manajemen Pemasaran Yang Baik Untuk UKM

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDi era globalisasi ini perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan ataupun industri kecil dan menegah untuk merespon perubahan yang terjadi,

Page 34: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

problem sentral yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menarik pelanggan dan mempertahankanya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang, tujuan tersebut akan tercapai jika perusahaan atau industri-industri melakukan proses pemasaran atau mempunyai manajemen pemasaran yang baik.Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan ataupun industri kecil dan mengeah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. tetapi dalam pemasaran modern seperti ini paragdima pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transakasi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Paragdima tersebut disebut relationship marketing dasar pemikiran dalam praktek pemasaran ini adalah, membina hubungan yang lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan S, 2003).Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang di tunjukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli. Serta dalam masalah pemasaran kita harus juga memperhatikan dan memahami pesaing agar industri dapat bersaing dengan industri lain.Pada industri kerupuk UD. Sumber Rejeki belum terlalu memperhatikan hal-hal diatas. Dimana proses pemasaran belum diadakan, hal ini dapat terlihat tidak adanya proses promosi dan pendistribusian barang yang baik. Dan juga sistem pembayaran yang belum terstruktur dengan baik.Serta belum adanya analisis pesaing sehingga industri ini sering sulit memahami pasar dan pesaing yang ada. Dimana industri kerupuk lainnya menawarkan produk yang sama dengan kualitas baik serta harga yang murah. Hal ini menyebabkan penjualan dipasaran menurun dan mengakibatkan kerugian. Sehingga hal ini menjadi efek atau pengaruh terhadap proses pemasaran dari industri UD. Sumber Rejeki ini.Dengan melihat penjelasan diatas, hal tersebut menjadi latar belakang penulis menulis makalah ini yang berjudul “ MANAJEMEN PEMASARAN INDUSTRI KERUPUK UD. SUMBER REJEKI “B. RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:- Bagaimana keadaan usaha UD. Sumber Rejeki?- Bagaimana cara memahami pesaing?- Bagaimana melakukan sistem pemasaran yang baik?- Bagaimana melakukan sistem pembayaran yang baik?C. TUJUANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:- Untuk mengetahui keadaan usaha UD. Sumber Rejeki- Untuk mengetahui cara memahami pesaing- Untuk mengetahui sistem pemasaran yang baik- Untuk mengetahui sistem pembayaran yang baik

Page 35: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

BAB IIPEMBAHASANA. PROFIL USAHAUD Sumber Rejeki didirikan sejak tahun 1989 di Tamalate oleh bapak Moh. Syaifuddin dan istrinya bernama Sitti Nur Khomariah. UD ini bergerak dalam usaha pembuatan kerupuk. Dan pada tahun 1993 pindah ke Jl. Kelapa III dengan pertimbangan lebih dekat dengan sumber bahan baku serta pemasaran. Pada tahun 1993 - 2004 UD Sumber rezeki berkembang dengan pesat. Namun pada tahun 2005 produktivitas UD Sumber rezeki mengalami penurunan.Berikut perbandingan perkembangan UD Sumber rezeki antara tahun 1989-2004 dan tahun 2005

Tahun 1989-2004 = 250 kg/hari berproduksi hingga pukul 01.00 WITA, tenaga kerja 3 orang, pangsa pasar Daerah kota makassar, laba Rp 40 juta2005- sekarang =150 kg/minggu berproduksi sampai pukul 01.00 WITA, tenaga kerja 6 orang, pangsa pasar Mencakup daerah sulawesi selatan, laba Rp 20-30 juta

Penurunan produktivitas tersebut karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :1. Banyaknya industry pesaing yang bermunculan yang memproduksi produk sejenis, sehingga tidak dipasarkan dikota makassar, 2. Harga bahan baku yang semakin mahal, sehingga produktifitas menurunKeadaan UD Sumber rezeki tahun 2010 :Tingkat pendidikan tenaga kerja yaitu :1. SMA 6 orangUmur tenaga kerja rata-rata 20 dan 25 tahun, dan semua berasal dari derah jawa. Para pekerja tinggal dirumah pemilik usahaSystem pemasaran yang dilakukan adalah orderan. UD Sumber rezeki berhubungan langsung dengan konsumen yang berada di sulawesi selatan melalui via telepon. Besarnya jumlah produksi berdasarkan permintaan dari pelanggan. Salah satu penyebab turunnya volume produksi karena sales tidak mau mengambil resiko kerugian dengan adanya produk yang tidak laku serta banyaknya pesaing. Beberapa hambatan yang dialami oleh UD Sumber Rejeki yaitu :1. Sumber daya manusia yang kurang terampil dan kurang ahli dibidangnya2. Kurangnya modal karena investor tidak berani lagi menanamkan modalnya dalam jumlah yang besar karena melihat ketatnya persaingan pasar dan mahalnya bahan baku.3. Manajemen perusahaan belum ada. Hal ini dapat dilihat belum adanya system pembukuan sehingga laba yang diperoleh diketahui dengan cara taksiran. Yang diketaui hanya besarnya uang masuk dan uang keluar, tanpa memperhitungkan biaya penyusutan yang terjadi.4. Dalam sehari UD Sumber rejeki dapat memproduksi 150 bungkus. 100 kg kanji dapat menghasilkan 150 bungkus kripik. Keuntungan bersih perbungkus sekitar Rp 4.000.- /bungkus dengan biaya diperlukan Rp 6.000,-/bungkus. UD Sumber Rejeki menjualnya kepada sales dengan harga Rp 10.000,-/bungkus. Kemudian sales menjual ke toko-toko

Page 36: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

atau pengecer dengan harga Rp 12.500,-/bungkus dan pengecer menjualnya dengan harga Rp 15.000,-/bungkus. Jalur pemasarannya sebagai berikut :UD Sumber Rejeki sales pengecer konsumen

B. MEMAHAMI PESAINGPesaing merupakan seorang atau sekelompok orang yang menjadi lawan bagi orang lain terutama dalam dunia bisnis. Persaingan atau kompetisi memang tidak bisa dihindarkan oleh para pelaku usaha, termasuk UKM sekalipun. Karena persaingan ada pada setiap skala usaha yang semuanya perlu dianlisis dengan seksama. Agar UKM dapat berhasil dalam persaingan, maka UKM harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan analisis persaingan / kompetisi.Dalam hal ini, UKM dituntut untuk mengetahui siapa pesaingnya, pelanggan, dan juga tentang usahanya sendiri. Ketidakmampuan pengusaha dalam bersaing menyebabkan menurunnya produktivitas dan dapat menyebabkan suatu usaha gulung tikar.Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Sehingga perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya. Dimana Analisa ( S ) Strength Dan ( W ) Weakness merupakan hal-hal yang terkait dalam perusahaan itu sendiri atau internal dalam suatu perusahaan. Sedangkan (O) Opportunity dan (T) Treath merupakan hal-hal yang terkait masalah luar atau eksternal dari sebuah perusahaan.Dalam kaitan tersebut di atas, ada 4 jenjang yang dapat dilakukan untuk menganalisis para pesaing:1. Mengenal pesaingDalam hal ini IKM perlu mengetahui para pesaing yang ada. Siapa sebenarnya yang menjadi pesaing utama, pesaing tingkat kedua, dan tidak langsung. Pesaing utama adalah pesaing yang secara langsung memungkinkan kita terhalang mencari pelanggan baru. Pesaing utama mengambil bagian bahkan mendominasi pasar produk kita. Sedangkan pesaing sekunder dan tidak langsung dalam kasus ini adalah para pedagang yang memiliki produk sejenis namun berlokasi di luar pemasaran perusahaan kita.

2. Menganalisis kekuatan dan kelemahanSetelah kita mereka-reka mana saja yang menjadi pesaing. Lalu tentukan kekuatan mereka dan cari titik kelemahan para pesaing. Mengapa para pelanggan membeli dari mereka. 3. Mencermati peluang dan ancamanPeluang dan ancaman ditempatkan dalam kategori yang luas. Hal ini dapat berupa

Page 37: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

perkembangan teknologi, tindakan peraturan atau hukum, factor-faktor ekonomi, atau bahkan suatu kemungkinan pesaing baru.4. Menetapkan kedudukan perusahaanDengan cara ini akan memberi gambaran yang semakin jelas tentang posisi yang cocok bagi perusahaan kita di tengah persaingan. Apa yang perlu diperbaiki dan karakteristik bisnis kita yang mana harus menarik manfaat guna menambah pelanggan.

C. SISTEM PEMASARANManajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan - kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982). Secara definisi Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).Kita ketahui kelancaran proses produksi dan kelansungan hidup suatu industri di masa yang akan datang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran dan system pembayaran. Kegiatan pemasaran merupakan usaha pendistribusian produk dari produsen ke tangan konsumen. Sementara system pembayaran merupakan arus keluar masuk uang dalam suatu industri.Konsep pemasaran modern adalah memproduksi produk yang diinginkan konsumen, bukan memproduksi produk berdasarkan keinginan produsen, lalu menjualnya ke konsumen. Dengan demikian factor yang paling penting dan sebagai penentu kelangsungan hidup suatu industry adalah sejauh mana produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar. Oleh karena itu, di perlukan langkah yang tepat dalam usaha pemasaran. Pemasaran merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi mempromosikan usaha. Tujuan pemasaran untuk memperkenalkan, menarik minat, dan menjual produk dengan mencoba mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan pemasaran yang matang. Salah satu factor utama penyebab menurunnya produktivitas UD Sumber Rejeki adalah ketidakmampuan mempertahankan pasar yang sudah ada serta bahan baku yang mahal serta masih kurangnya pemahaman akan pentingnya manajemen pemasaran.Strategi pemasaran yang dapat digunakan agar pasar konsumen rumah tangga dapat ditembus dengan penjualan secara langsung dari produsen ke konsumen. Dengan cara ini biaya penjualan dapat ditekan dan promosi dapat dilakukan secara langsung. Namun cara pemasaran seperti ini memilki kekurangan, seperti daerah pemasaran yang terbatas dan akan mengalami kesulitan jika konsumen letaknya saling berjauhan.Selain penjualan secara langsung, strategi pemasaran dapat dilakukan dengan cara penjualan secara tidak langsung melalui pedagang besar atau pengecer. Pedagang besar biasanya membeli produk dalam jumlah besar, kemudian menyalurkan kepada agen yang lebih kecil atau para pengecer seperti supermarket, toko, dan warung.Ada 4 pilihan strategi pemasaran yang terkenal, yaitu sebagai berikut:

Page 38: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

1. Penetrasi pasarYaitu strategi untuk tetap bertahan pada produk semula, tetapi penjualan diperbanyak. Dengan kata lain, Jika produksi ditingkatkan jumlahnya, produk tersebut masih dapat diserap oleh pasar yang ada. Jika memang permintaan pasar yang dapat diambil ternyata lebih besar dari produksi, pengelola harus tanggap dan segera memanfaatkannya. Jika tidak, berarti akan memberi peluang bagi pesaing untuk memanfaatkan kesempatan itu. Untuk hal semacam inilah, semakin terasa pentingnya penelitian pasar yang terus-menerus dan teratur.

2. Perluasan pasarYaitu tetap pada produk semula, tetapi pasaran diperluas. Perluasan pasar ini dapat merupakan upaya untuk memasarkan kelebihan produksi yang tidak terserap oleh pasar yang lama. Namun biasanya perluasan pasar dimaksudkan untuk pengembangan perusahaan.3. Pengembangan produkYaitu dilakukan pembaharuan atau memproduksi barang baru tetapi pasar tetap, seperti semula. Strategi pengembangan produk akan menyangkut pasar dan produk secara langsung. Jika situasi pasar yang telah ada memungkinkan bagi produk baru, strategi pengembangan produk dapat dilaksanakan. Produk yang ditawarkan bukanlah produk yang lama, tetapi yang baru atau telah diperbaharui. 4. DiversifikasiStartegi diversifikasi produk dan pasar bagaikan mendirikan perusahaan baru, yaitu strategi dengan produk dan pasar baru. Untuk memutuskan strategi ini, diperlukan study kelayakan secara lengkap. Diverisfikasi berarti membuat produk baru yang lain dari yang sudah ada.Salah satu tahap pemasaran adalah promosi. Promosi merupakan suatu kegiatan yang membantu kelancaran pemasaran kepada konsumen dengan mengembangkan ide-ide yang timbul untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Promosi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan. Promosi dikategorikan menjadi 3 yaitu sebagai berikut.1. IklanPromosi ini bertujuan membangun citra yang baik dalam pikiran pembeli. Iklan bisa dilakukan melalui radio dan menyebarkan selebaran atau brosur.2. PublisitasPromosi ini menciptakan suatu berita dengan ciri khusus untuk menarik minat wartawan agar menuliskan artikel pabrik kerupuk yang dikembangkan, menjadi sponsor suatu kegiatan tertentu dan lain-lain.3. Promosi penjualanPromosi ini dengan cara pemberian diskon, misalnya memberikan gratis satu bungkus jika membeli sepuluh buah.Membangun citra perusahaan industri kerupuk agar dikenal di masyarakat dengan periklanan dan publisitas. Pelaksanaan promosi tersebut biasanya enam bulan pertama, enam bulan berikutnya dapat dilakukan promosi penjualan. Pada saat lounching produk jangan terlalu memberi diskon yang berlebihan agar masyarakat tidak terkejut bila harganya menjadi normal kembali. Louncing produk lebih baik digunakan untuk memperkenalkan keunggulan produk.

Page 39: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

Factor-faktor yang berpengaruh pada system pemasaran di antaranya adalah organisasi dalam pemasaran, produk yang sedang dipasarkan, pasar, distributor, dan lingkungan, misalnya kondisi perekonomian, factor social dan kebudayaan, serta teknologi dan persaingan.Berdasarkan system pemasaran tersebut, ada beberapa factor sehingga pelanggan tidak suka membeli kerupuk di pabrik yang kecil. Factor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut.1. Jenis hasil produksinya tidak banyak sehingga pelanggan tidak punya banyak pilihan. Padahal biasanya pelanggan akan suka belanja ditempat yang lengkap persediaannya2. Persediaan produksi kerupuk terlalu cepat habis. Dengan demikian, pelanggan akan sangat kecewa jika mendapatkan jawaban kerupuk yang akan dibelinya sudah habis.3. Kesalahan dalam mengelola manajemen. Masalah pengelolaan manajeman yang tidak rapi dan tidak teratur serta tidak bertangung jawab akan berdampak terhadap kelangsungan operasional pabrik. Bahkan bisa menyebabkan pabrik bangkrut.4. Harga terlalu mahal dan mutu terlalu tinggi untuk golongan masyarakat tertentu sehingga pelanggan tidak mampu membelinya. Sebaliknya jika mutu terlalu rendah bagi golongan tertentu, akan timbul masalah karena banyak orang berduit gengsi membeli barang yang bermutu rendah.5. Ketinggalan zaman. kerupuk yang ketinggalan zaman, baik bentuk, cita rasa, bahan, maupun penampilannya akan ditinggalkan oleh konsumen.6. Bau yang bukan wangi kerupuk yang di inginkan, seperti bau dari bahan-bahan yang pada saat kerja tidak di bersihkan sehingga menyebabkan bau kerupuk jadi lain.7. Pelanggan tidak tahu tempat penjualannya karena tidak adanya iklan. Salah satu bagian lain yang sangat penting dalam system pemasaran yaitu etalase. Etalase merupakan sarana iklan bagi produsen. Dengan adanya etalase, dapat terlihat peragaan terhadap apa yang terjadi dalam suatu proses produksi. Oleh karena itu, etalase harus dibuat mengesankan agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menyajikan etalase yaitu sebagai berikut :1. Lokasi harus mudah dijangkau, terdapat tempat parkir yang memadai, serta tempat tidak terlalu panas atau terlalu dingin.2. Tempatnya harus menimbulkan kesan bersih, sehat, tertata rapi, dekorasi cocok, terang, dan kombinasi warnanya serasi.3. Pramuniaga harus sopan, bersimpati, dan empati pada konsumen yang datang, serta berpenampilan bersih.Adapun penyebab toko dan etalase tidak banyak dikunjungi oleh pelanggan di antaranya sebagai berikut :1. Susunan toko atau etalase tidak teratur sehingga pelanggan segan mampir karena terganggu nilai estetikanya.2. Kurang penerangan sehingga keadaan toko atau etalase menjadi tampak suram, seakan-akan tidak bersemangat dan tidak ceria.3. Kebersihan toko etalase tidak terjaga. Misalnya lalat, semut, kecoa, dan serangga banyak beterbangan disekitar toko atau etalase serta sampah berceceran disekitar toko. Selain itu, lantai, kaca, lemari, panic cetakan, dan serbet-serbet kotor sehingga penilaian pelanggan kurang baik terhadap gambaran kebersihan toko/etalase tersebut.4. Anak-anak atau bayi pemilik toko berada di ruangan toko sehingga mengganggu

Page 40: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

pemandangan pelanggan.5. Dekorasi toko yang monoton sehingga akan membuat pelanggan bosan. Alangkah baiknya dekorasi toko atau etalase diganti pada waktu-waktu tertentu dan mengikuti tren serta momen-momen tertentu, seperti idul fitri, natal, atau valentine.Para penjual/pelayan toko/pramuniaga harus memperhatikan kebersihan tangan, pakaian, dan rambut agar dagangannya nya laku. Penjual/pelayan toko/pramuniaga harus menghindari beberapa hal diantaranya sikap masa bodoh atau tidak manis, sombong, dan angkuh dala melayani, pelayanan terlalu berlebihan, misalnya memaksa pelanggan membeli tambahan makanan lainnya,. Kurang tahu tentang barang yang dijualnya, pelanggan terlalu lama menunggu giliran, tidak menggunakan kertas/plastic atau penjepit pada waktu mengambil makanan, tetapi langsung menjamahnya dengan tangan, kerupuk yang sudah jatuh dipungut kembalidan disatukan dengan yang lain, bungkusan tudak dipak secara rapi, sering keliru memberi uang kembalian, tidak menyampaikan terima kasih kepada pembeli, salah memberikan pesanannya sehingga mengganggu privacy pelanggan,mengganti atau menukar kerupuk pesanannya, pembantu toko keluar-masuk ruangan dalam keadaan tidak rapi, dan penjual melayani sambil membaca buku atau surat kabar.Adapun syarat lainnya yang harus diperhatikan agar dagangan laku diantaranya sebagai berikut : kesopananpenjual harus sopan dalam bertutur kata dan berpakaian. Seorang pembeli tidak terkait pada satu toko dan akan membeli dimana pelayannya paling sopan serba mengetahui tentang kerupuk yang dijualnya.Penjual harus memberi keterangan yang jelas jika diperlukan Jangan berdebat dengan pembeli.Jika penjual tidak setuju dengan pembeli, tidak perlu diberitahukan karena akan membuat jengkel pembeli Berikan penjelasan yang singkat, sederhana serta apa adanya, jangan ngawur atau sembrono, dan jujur Bisa dipercaya.Jika berjanji harus ditepati Mengingat wajah dan nama pelanggan karena pembeli akan merasa dihormati dengan memanggil namanya. Jangan egois.Berikan waktu berbicara kepada pelanggan Selalu berpikir untuk kemajuan, pancarkan harapan dan kepercayaan. Berprikemanusiaan.Artinya, penjual mengenal watak pelanggan.

D. SISTEM PEMBAYARANBagi pembeli kerupuk eceran, cara pembayaran dilakukan secara tunai. Akan tetapi, jika pembelian dalam jumlah besar, dapat dilakukan dengan pembayaran uang muka sebesar

Page 41: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

25% seminggu sebelum pengambilan dan pelunasan dilakukan disaat kerupuk diambil. Pembatalan pembelian hanya dapat dilakukan tiga hari sebelum hari pengambilan barang dengan dikenai 10% pembayaran untuk ganti rugi. Jika pembelian dibatalkan setelah kurang dari 3 hari dari hari pengambilan barang, maka uang muka dianggap hangus. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak dirugikan oleh konsumen. Walaupun ketentuan tersebut tidak mutlak, tetapi perusahaan harus membuat ketentuan tentang jual beli untuk jumlah kecil atau besar yang disepakati oleh kedua belah pihak agar keduanya tidak saling dirugikan.Pembelian oleh distributor perlu dibuatkan ketentuan yang lebih rinci lagi terkait uang muka, waktu penulisan, pengembalian kerupuk yang tidak terjual, dan Ketentuan tersebut harus dilakukan dengan pembukuan yang rapi dan tertib agar tidak terjadi penipuan. Oleh Karena itu, perlu dipersiapkan format atau blangko berisi tanggal pemesanan barang, jumlah dan jenis roti yang diambil, tanggal pembelian, jumlah uang yang disetorkan dan penerima uang setoran.

BAB IIIPENUTUPA.KESIMPULANSalah satu faktor penyebab menurunnya produktifitas UD Sumber Rejeki adalah banyaknya industri pesaing yang bergerak dalam industri sejenis dan mahalnya bahan baku serta belem adanya proses manajemen pemasaran yang baik. Oleh karena itu, setiap usaha harus mengetahui cara menganalisis pesaing dan cara-cara pemasaran dan sistem pembayaran yang baik.ada 4 jenjang yang dapat dilakukan untuk menganalisis para pesaing:Mengenal pesaing Menganalisis kekuatan dan kelemahan Mencermati peluang dan ancaman Menetapkan kedudukan perusahaan Kelancaran proses produksi dan kelansungan hidup suatu insdustri di masa yang akan datang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran dan system pembayaran. Kegiatan pemasaran merupakan usaha pendistribusian produk dari produsen ke tangan konsumen. Sementara system pembayaran merupakan arus keluar masuk uang dalam suatu industri.Ada 4 sistem pemasaran yang terkenal yaitu :1.Penetrasi pasar 2.Perluasan pasar 3.Pengembangan produk 4.DiversifikasiSalah satu tahap pemasaran adalah promosi. Promosi dikategorikan menjadi 3 yaitu :1.Iklan

Page 42: Manajemen Operasi dan Industri Kecil

2.Publisitas 3.Promosi penjualan Salah satu bagian lain yang sangat penting dalam system pemasaran yaitu etalase. Etalase merupakan sarana iklan bagi produsen. Beberapa persyaratan dalam menyajikan etalase yaitu :Lokasi harus mudah dijangkau Tempatnya harus menimbulkan kesan bersih, sehat, tertata rapi, dekorasi cocok, terang, dan kombinasi warnanya serasi.Pramuniaga harus sopan, bersimpati, dan empati pada konsumen yang datang, serta berpenampilan bersih.

B.SARANPemasaran merupakan ujung tombak suksesnya suatu usaha baik dalam skala kecil maupun skala besar. Oleh karena itu setiap pengusaha harus memiliki pengetahuan dan strategi pemasaran yang baik, sehingga mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah ada dan memumngkinkan untuk memperluas daerah pemasaran. Diposkan oleh Arikapri dg Malureng di 14:48