BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGManajemen Laboratoriaum ialah suatu sistem
untuk mengelola laboratorium meliputi Manajemen Alat, Manajemen
Bahan, Manajemen Tata Ruang, Administrasi, K3(keselamtan dan
Keselamatan Kerja), Struktur Organisasi. Dari beragam bagian yang
merupakan satu sistem manajemen, kelompok kami yaitu kelompok 5
melakukan penelitian mengenai Administrasi dan K3 di Laboratorium.
Meliputi Laboratorium Fisika, Kimia serta Biologi.
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha
untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola
dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium
yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu
dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya
manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan laboratorium sehari-hari. Pengelolaan laboratorium akan
berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi
laboratorium didukung oleh Board of Management yang berfungsi
sebagai pengarah dan penasehat. Board of Management terdiri atas
para senior/profesor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan
laboratorium yang bersangkutan (Suyanta,2010).
1.2 RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana sistem administrasi di
laboratorium Fisika, Kimia, Biologi ?2. Bagaimana K3(Keselamatan
dan Keamanan Kerja) Pengguna dan Pengelola di Laboratorium ?
1.3 TUJUAN 1. Mendiskripsikan sistem administrasi di
laboratorium Fisika, Kimia, Biologi.2. Mendiskripsikan
K3(Keselamatan dan Keamanan Kerja) Pengguna dan Pengelola di
Laboratorium.
BAB IIPEMBAHASAN
ADMINISTRASI DI LABORATORIUM BIOLOGI, KIMIA DAN FISIKA
A. Administrasi dan Pengawasan laboratorium Biologi1. Alur
Perijinan Peminjaman Alat dan Permintaan bahan untuk Kegiatan
Pratikum
Gambar 1.Harus ttd dosen pembimbingPraktikum bukan asistenJelas
spesifikasinya (H Cl 25%) dansatuannya (25 ml). Jumlah
janganditulis secukupnyaDiisi nama mata kuliahBukan topik
praktikumMengisi blanko BLANKO PESANAN /PEMINJAMAN ALAT dan BAHAN
dan ditandatangani oleh dosen pembimbing praktikum
Blanko pesanan diserahkan ke kantor lab.bio di lantai ybs paling
lambat 3 HARI KERJA (sabtu dan minggu tidak dihitung) sebelum
pelaksanaan kegiatan praktikum.
Pada hari praktikum, sebelum praktikum dilaksanakan, pesanan
alat dan bahan diambil . Mahasiswa yang bertanggung jawab atas
peminjaman alat meninggalkan KTM dan mencocokan alat/bahan sesuai
jumlah yang tertera dalam blanko pesananUntuk kelancaran kegiatan,
1 hari sebelum pelaksanaan praktikum, konfirmasikan persetujuan
pesanan alat dan bahan ke laboran yang bertugas.
Catatan: Keberadaan Laboran (2 orang bergantian piket pagi atau
sore) menempati ruang masing-masing Lantai 1 ( BIO 107 ), Lantai 2
( BIO 201 ) dan Lantai 3 ( BIO 312 ).II. Draft Perijinan Penggunaan
Ruang di Luar jam Kerja
Gambar 2.
III. Alur Perijinan Penggunaan Fasilitas Laboratorium untuk
PenelitianBila kegiatan yang dilakukan bukan merupakan kegiatan
praktikum atau kuliah biologi, (misalnya lokakarya hmj, FKKB)
permohonan penggunaan ruang harus dilampiri surat pengantar yang
ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan dan dosen Pembina
Mengisi surat permohonan ijin di luar jam yang dapat diambil di
kantor lab. Bio
Gambar 3.Surat ditunjukkan pada saat pengambilan kunci. Kunci
ruangan diambil di kantor lab. Biologi lantai ybs pada jumat sore
setelah kuliah selesai dengan meninggalkan ktm. Untuk masuk gedung
biologi kunci exit-2 diambil di pos satpam (jln. Semarang).Jika
disetujui, surat akan ditandatangani oleh kalab dan diberi stempel.
Surat permohonan dapat dibawa setelah dicatat pada buku register
kegiatan oleh laboran lantai 1
Surat permohonan sudah harus diserahkan kepada kalab biologi
paling lambat 3 hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan.
Pastikan ruang terkunci kembali setelah selesai kegiatan. Dan
kunci exit-2 dikembalikan ke pos satpamPengguna ruang harus
bertanggung jawab atas kunci yang dibawa dan menjaga keselamatan
lab. Biologi
Terbit kartu kuning untuk Ijin pelaksanaan penelitianGambar
4.
Selain perijinan Administrasi di Laboratorium Biologi meliputi
Inventarisasi Alat dan Bahan.
Gambar 4.1Inventarisasi alat pada laboratorium di jurusan alat
menggunakan kode, penyimpanan.
Gambar 4.3
Inventarisasi bahan kimia pada laboratorium di jurusan kimia
menggunakan kode penyimpanan, Gambar 4.4 Gambar 4.5
B. Administrasi Laboratorium di Jurusan KimiaPada pertemuan yang
lalu telah dibahas mengenai administrasi atau inventarisasi
laboratorium yaitu pendataan aset (modal) yang dimiliki oleh sebuah
laboratorium. Berdasarkan hasil kunjungan laboratorium yang telah
dilakukan, khususnya pada laboratorium kimia jurusan kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang, didapatkan informasi mengenai
administrasi laboratorium kimia meliputi:1. Pada laboratorium kimia
jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, alat-alat maupun
bahan telah diset berdasarkan pokok materi bahasan yang akan
dilakukan percobaannya pada laboratorium yang ada. Sebagai contoh
pada laboratorium kimia dasar, maka alat-alat dan bahan yang akan
digunkan praktikum telah diset dan disiapkan oleh laboran, sehingga
mahasiswa tidak melakukan kegiatan bon alat dan bahan.1. Berbeda
pada laboratorium penelitian, alat dan bahan tidak dalam keadaan
siap pakai, sehingga pengguna laboratorium harus melakukan bon alat
dan bahan. Apabila pengguna laboratorium melakukan penelitian di
luar materi pokok perkuliahan maka pengguna laboratorium dikenakan
biaya penggantian bahan kimia yang digunakannya. 1. Pada
laboratorium di jurusan kimia untuk mempermudah dalam merancang
mekanisme pelaksanaan kegiatan percobaan, penelitian maupun
analisis laboratorium, serta mempermudah untuk mengetahui jumlah
dan jenis peralatan yang ada maka dibuat daftar jumlah dan keadaan
alat yang digunakan pada masing-masing percobaan.Gambar 5. Daftar
Jumlah dan Keadaan Alat
Selanjutnya yaitu beberapa form administrasi yang digunakan
mahasiswa apabila melakukan penelitian, baik sebelum, selama dan
sesudah melakukan penelitian meliputi Form Peminjaman Alat
Penelitian, Lembar Pemesanan Peminjaman Alat(untuk satu alat)
meliputi juga catatan pemakaian, Surat Keterangan Ijin Kerja
Lembur, Bukti Telah melakukan analisis di Laboratorium Kimia.
Gambar 6. Form Peminjaman Alat Penelitian
Pada gambar 6 Form Peminjaman Alat penelitian ditandangani oleh
peminjam setelah itu ke dosen pembembing kemudian diserahkan
kepadan laboran di Laboratorium penelitian.Gambar 7. Surat
Keterangan Ijin Kerja Lembur
Pada gambar 7 yaitu surat Keteranagan Ijin Kerja Lembur, ketika
melakukan penelitian seringkali praktikan membutuhkan waktu
melebihi jam kuliah (KBM) sehingga diperlukan surat ijin kerja
lembur agar penelitian tetap bisa berjalan dengan lancar yang
minimal dilakukan oleh 3 orang. Alur untuk surat ini dimulai dari
pengajuan praktikan yang di tanda tangani oleh Penanggung Jawab
maksudnya yaitu oleh ketua kelompok selanjutnya harus diketahui
oleh Pembimbing dan Kepala Laboratourium kemudian diserahkan di
Kasubag Umum dan BMN FMIPA Satpam Universitas Negeri Malang beserta
Komandan Universitas Negeri Malang karena penelitian mungkin
dilakukan hingga larut malam maka agar penelitian berjalan lancar
jadi keamanan juga perlu diperhatikan baik di dalam laboratorium
maupun di luar laboratorium. Gambar 8.1 Lembar Pemesanan Pemakaian
Alat Hot PlateGambar 8. Loogbook Hoot Plate(Pemakaian Alat Hoot
Plate)
Gambar 8.2 Catatan Pemakaian
Pada gambar 8 ialah Pemakaian Alat penelitian yaitu Hootplate,
catatan disendirikan tiap alatnya agar memudahkan dalam pengawasan
meliputi Lembar Pemesanan Pemakaian Alat (gambar 8.1) dan catatan
pemakaian alat (gambar 8.2). Gambar 9. Bukti Telah Melakukan
Analisis di Laboratorium Kimia
Pada gambar 9, setelah melakukan penelitian maka praktikan juga
harus membawa serta bukti apabila telah melakukan analisis misalnya
dengan Uv-vis, AAS, dll. Agar penelitian yang telah dijinkan dapat
dipercaya.
1. Pada laboratorium di jurusan kimia, terdapat buku rekapan
kerusakan alat, dimana buku ini diisi jika pengguna laboratorium
merusakkan alat laboratorium yang digunakan dan diharuskan untuk
mengganti sesuai dengan alat yang dirusakkan. Pengadaan buku
rekapan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah menentukan keadaan
barang yang ada dalam laboratorium masih baik ataukah tidak
berfungsi dengan baik atau rusak.Gambar 6. Buku Rekapan Kerusakan
Alat
1. Inventarisasi bahan kimia pada laboratorium di jurusan kimia
tidak menggunakan kode penyimpanan, hanya pemberian label pada
bahan kimia pada botol, hal tersebut dilakukan mengingat pada
laboratorium kimia sendiri jumlah bahan-bahan kimia sangat banyak
sekali dan selalu digunakan, dan juga pada laboratorium kimia
sendiri bahan kimia disimpan pada rak bahan kimia, dan untuk bahan
tertentu disimpan pada almari asam.1. Pengontrolan jumlah bahan
pada laboratorium dilakukan oleh laboran, jika bahan yang akan
digunkan habis maka laboran dapat melakukan permintaan bahan pada
Kepala laboratorium (kalab). Pada laboratorium di jurusan kimia
bahan kimia yang baru dibeli dari luar tidak langsung
didistribusikan pada sub laboratorium yang ada, melainkan masuk
pada gudang penyimpanan terlebih dahulu, didistribusikan jika
terdapat permintaan karena kekurangan bahan pada sub laboratorium.
Melalui mekanisme yang telah disebutkan.1. Inventarisasi tidak
hanya dilakukan pada alat dan bahan yang dimiliki laboratorium
kimia melainkan juga dilakukan pada perabot pada laboratorium
seperti almari. Kode inventarisasi yang digunakan, hanya dapat
diketahui oleh bagian inventaris.Gambar 7. Kode Inventaris Perabot
Laboratorium Kimia
1. Inventarisasi pada laboratorium kimia dan pada laboratorium
secara umum bertujuan untuk: 1. Mencegah terjadinya kehilangan dan
penyalahgunaan.1. Mengurangi biaya operasional.1. Meningkatkan
proses pekerjaan dan hasilnya.1. Meningkatkan kualitas kerja.1.
Mengurangi resiko kehilangan, rusak, pesah, atau terbakar.1.
Mencegah adanya pemakaian yang berlebihan.
C. Administrasi Laboratorium di Jurusan Fisika
Pada laboratorium fisika memiliki alur peminjaman yang berbeda
dari laboratorium yang lain. Pada laboratorium fisika perizinan
alat dilakukan 2 hari sebelum dilakukan pengambilan alat. Perizinan
peminjaman alat dilakukan apabila alat yang dipinjam atau
penelitian yang akan dilakukan berada di luar jadwal praktikum yang
telah ditempel di laboratorium fisika. Berikut adalah alur
peminjaman alat (diluar jadwal praktikum mahasiswa) di laboratorium
fisika.Gambar 8.
Untuk meminjam alat di laboratorium fisika, pertama-tama
praktikan mengajukan surat ijin kepada Kalab (Kepala Laboratorium)
dengan mengisi draft surat permohonan peminjaman peralatan lab yang
diajukan maksimal 2 hari sebelum alat digunakan. Apabila surat ijin
tersebut telah disetujui, maka Kalab mengirim draft peminjaman ke
Laboran. Setelah itu Laboran menyiapkan alat yang diperlukan,
kemudian praktikan dapat mengambil alat yang digunakan kepada
Laboran. Setelah alat selesai digunakan, praktikan langsung
mengembalikan alat ke Laboran dan Laboran mengecek kondisi alat
yang telah selesai digunakan. Kemudian, Laboran melakukan laporan
kepada Kalab.Pengecekan alat dilakukan oleh Laboran selama 3 bulan
sekali. Setelah melakukan pengecekan, Laboran melakukan laporan
kepada Kalab kemudian Kalab merekap laporan dari Laboran yang ada
kemudian melaporkan kepada Fakultas.Untuk pengadaan alat yang
rusak, hilang (bukan disebabkan oleh mahasiswa) dan kurang, Laboran
mendata alat-alat tersebut, kemudian data tersebut dilaporkan
kepada Kalab, lalu Kalab mengajukan kepada Fakultas. Pengadaan alat
tersebut biasanya dilakukan di awal semester.Berikut merupakan
rekap daftar barang yang ada di ruangan laboratorium fisika
dasar.
Gambar 9.
Perekapan digunakan untuk mempermudah Laboran dalam melakukan
inventarisasi alat dan bahan yang ada di ruangan. Selain itu, rekap
daftar barang ini juga berguna agar Laboran mengetahui apakah ada
barang yang hilang atau rusak didalam ruangan lab.Dari berbagai
administrasi di berbagai laboratorium diatas ada perbedaan yaitu
mengenai form peminjaman alat dan bahan praktikan sebelum melakukan
praktikum, di bawah ini adalah kartu peminjaman di laboratorium
sekolah pada di bagian ttd hanya ada ttd ketua kelompok dan laboran
sedangkan di laboratorium Fisika, Kimia, Biologi di bagian ttd ada
penanggung jawab(praktikkan), dosen pembimbing serta kepala
laboratorium hal tersebut berbeda karena di sekolah acara praktikum
sudah disampaikan guru praktikum kepada laboran beserta ketua
laboratorium sehingga isi dari kartu peminjaman tersebut untuk
mengetahui alat dan bahan yang akan dipinjam praktikan, selain itu
praktikum di sekolah tidak sebanyak praktikum yang ada di
Universitas
KESELAMATAN PENGGUNA DAN PENGELOLA LABORATORIUM
A. Keselamatan Kerja di Laboratorium Biologi FMIPA UM1.
Peralatan Keselamatan Kerja Pakaian LaboratoriumPada laboratorium
biologi tidak menyediakan pakaian khusus. Pakaian yang digunakan
laboran maupun praktikan adalah jas laboratorium yang telah
dimiliki oleh setiap laboran dan praktikan. Jas lab ini berwarna
putih, dan berlengan panjang. Digunakan untuk mencegah bahaya
kontaminasi atau menghindari bahaya yang terjadi akibat percikan
zat-zat kimia yang berbahaya.
Gambar 10. Ketidakpatuhan praktikan terhadap peraturan memakai
jas laboratorium
Macam Peralatan Kerja di Laboratorium Biologi0. Sarung tangan,
pada lab biologi tidak menyediakan sarung tangan. Namun biasanya
praktikan akan menyiapkan sendiri sarung tangan.sarung tangan
digunakan pada saat melakukan praktikum.0. Kran pencuci alat. Kran
pencuci alat tersedia di samping-samping ruangan laboratorium
Gambar 11.0. Pemadam kebakaran (Fire Extinguishers). Alat ini
berada di luar ruangan laboratoriumGambar 12. Di lantai 1
Gambar 13. Di lantai 2
0. Tanda peringatan keselamatan dan bahaya. Gambar 14.
Gambar 15. Keterangan bahaya pada bahan
1. Pengamanan Laboratorium1. Tanggung jawabPada laboratorium
biologi kepala laboratorium, anggota laboratorium, termasuk asisten
bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin
timbul. 2. KerapianPada laboratorium bologi terlihat cukup rapi
penataan lemari-lemari yang ada di koridor sehingga tidak
mengganggu pengguna laboratorium. Lantai bersih dan bebas
minyak,air dan material lain yang menyebabkan licin. Kebersihan
masing-masing pekerja di Laboratorium.Gambar 16.
Gambar 17.
3. Pertolongan pertamaLaboratorium biologi memiliki pemadam
kebakaran dan kotak PPPK, namun isinya masih belum lengkapGambar
18.
4. KebersihanYang bertanggung jawab terhadapa kebersihan bagian
dalam laboratorium adalah praktikan, namun untuk koridor
laboratorium ada petugas sendiri yang membersihkan.Gambar 19.
1. Pencegahan Kecelakaan LaboratoriumUsaha atau tindakan
pencegahan kemungkinan timbulnya kecelakaan antara lain: 1. Pada
saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, praktikan tidak
mengunci pintu, namun ketika laboratorium tidak digunakan, mengunci
pintunya 1. Pada saat tidak ada laboran, praktikan tidak boleh
masuk ke dalam laboratorium.1. Penyimpanan bahan-bahan yang mudah
terbakar diletakkan di tempat khusus, dan untuk bahan yang
mengeluarkan gas beracun juga diletakkan di tempat khusus, tempat
ini ada di ruangan lantai 1 bagian ujung barat .Gambar 20.
Kegiatan administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan
administrasi yang ada di laboratorium, yaitu:a. Inventarisasi
peralatan laboratorium;b. Daftar kebutuhan alat baru, alat
tambahan, alat rusak, alat yang dipinjamkan; Keluar masuk
surat-menyurat; Daftar pemakaian laboratorium, jadwal kegiatan
laboratorium; Daftar inventarisasi alat-alat meubeair (kursi,
bangku, lemari, dan lain-lain); dan Sistem evaluasi dan
pelaporan.
B. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia FMIPA UM1. Pakaian
dan Peralatan Keselamatan KerjaDi laboratorium kimia, pengguna
laboratorium secara keseluruhan menggunakan jas praktikum, namun
hanya beberapa pengguna saja yang menggunakan sarung tangan dan
masker.Jas praktikum, sarung tangan, dan masker sangat diperlukan
dalam pelaksanaan praktikum kimia, karena praktikum yang
dilaksanakan dilaboratorium kimia rata-rata bahan yang digunakan
adalah bahan yang berbahaya jika terkontaminasi secara langsung.
Pengguna laboratorium harus menjaga kerapian anggota tubuh agar
tidak mengganggu jalannya praktikum yaitu dengan cara mengikat
rambut yang panjang dan apabila berjilbab, memasukkan jilbab
kedalam jas praktikum, prinsip ini sudah diterapkan oleh pengguna
laboratorium kimia.
Gb 21. Penggunaan jas praktikum dan kerapian
pakaianMasing-masing ruang laboratorium di gedung kimia memiliki
tabung pemadam kebakaran untuk mengantisipasi jika suatu waktu
terjadi kebakaran.Masing-masing lantai memiliki tangga naik dan
turun untuk menghindari benturan pejalan ketika membawa bahan atau
alat praktikum.Dimasing-masing lantai gedung kimia terdapat
peringatan keselamatan dan bahaya agar pengguna laboratorium lebih
berhati-hati.Didepan masing-masing ruang laboratorium kimia
terdapat saklar pusat untuk listrik, sehingga jika diperlukan semua
aliran listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.Gambar 22
Gb23 Tabung pemadam kebakaran di laboratorium kimia
Gb 24 Peringatan bahaya dan keselamatan kerja di laboratorium
gedung kimia
Gb 25 Saklar pusat untuk listrik didepan masing-masing ruang
laboratorium kimia
2. Peraturan DasarPengguna laboratorium kimia mematuhi melakukan
peraturan dasar untuk melancarkan jalannya praktikum: Pengguna
laboratorium kimia tidak makan / minum dilaboratorium
Gb 26 Larangan makan, minum, dan merokok di laboratorium
kimia
Tidak merokok dilaboratorium. Beberapa dinding gedung kimia
memperingatkan untuk tidak merokok
Gb 27 Peringatan untuk tidak merokok di laboratorium gedung
kimia
Berjalan biasa saja (tidak berlari) ketika ada bahaya Tidak
bermain dengan peralatan laboratorium yang belum diketahui cara
penggunaannya. Teknisi kimia memberi tahu cara penggunaan peralatan
yang belum diketahu penggunaannya. Misalnya pada percobaan
penentuan kalor pembakaran zat yang menggunakan Parr Adiabatic bomb
Kalorimeter pada mata kuliah Kimia Fisika. Bahan-bahan kimia
memiliki label yang lengkap pada masing-masing bahan didalam botol
maupun wadah lainnya.
Gb 28 Pemberian label dan tanda bahaya pada masing-masing
bahan
3. Pengamanan Laboratorium1. Prinsip Umuma. Tanggung jawab, pada
saat terjadi kecelakaan pada praktikan, misalnya luka bakar akibat
fenol, penanggung jawab laboratorium langsung memberikan obat /
salep. Hal ini dapat dikatakan bahwa penanggung jawab laboratorium
bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan.b. Kerapian dan
kebersihan, dilaboratorium kimia, semua koridor, jalan keluar dan
alat pemadam api bebas dari hambatan. Lantai selalu bersih, tidak
berminyak atau berair untuk mengurangi timbulnya kecelakaan di
laboratorium.
2. Pencegahan Kecelakaan Laboratorium Kimiaa. Laboratorium kimia
memberikan label peringatan pada masing-masing bahan yang berbahaya
dan menyimpannya ditempat yang aman, misalnya lemari asam.
Gb 29 Penyimpanan bahan berbahaya di lemari asam
Gb 30 keterangan peringatan pada label yang terdapat pada
botol.b. Pada saat praktikum kimia pintu tidak dalam keadaan
terkunci agar pengguna laboratorium mudah untuk keluar apabila
terjadi kecelakaan didalam ruangan.c. Penyimpanan bahan-bahan kimia
yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat yang khusus, tidak
berdekatan dengan nyala api atau tempat yang ada percikan api
listrik.d. Mahasiswa yang akan menggunakan laboratorium kimia tidak
diperkenankan masuk apabila sedang tidak ada dosen atau
laboran.
3. Keselamatan Kerja di Laboratorium Fisika FMIPA UM1. Peralatan
Keselamatan Kerja Pakaian LaboratoriumPada laboratorium fisika
tidak menyediakan pakaian khusus. Pakaian yang digunakan laboran
maupun praktikan adalah jas laboratorium yang telah dimiliki oleh
setiap laboran dan praktikan. Jas lab ini berwarna putih, dan
berlengan panjang. Digunakan untuk mencegah bahaya kontaminasi atau
menghindari bahaya yang terjadi akibat percikan zat-zat kimia yang
berbahaya.
Gambar 31. Ketidakpatuhan praktikan terhadap peraturan memakai
jas laboratorium
Kran pencuci alat. Kran pencuci alat tersedia di samping-samping
ruangan laboratorium
Gambar 32. kran air
2. Pengamanan Laboratorium1. Tanggung jawabPada laboratorium
biologi kepala laboratorium, anggota laboratorium, termasuk asisten
bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin
timbul. 2. KerapianPada laboratorium fisika terlihat cukup rapi
penataan lemari-lemari yang ada di koridor sehingga tidak
mengganggu pengguna laboratorium. Lantai bersih dan bebas
minyak,air dan material lain yang menyebabkan licin. Kebersihan
masing-masing pekerja di Laboratorium.
3. Pertolongan pertamaLaboratorium fisika memiliki kotak PPPK,
namun isinya masih belum lengkap. Gambar 33. P3K4. KebersihanYang
bertanggung jawab terhadapa kebersihan bagian dalam laboratorium
adalah praktikan, namun untuk koridor laboratorium ada petugas
sendiri yang membersihkan. Di Laboratorium fisika juga disediakan
lap untuk menjaga kebersihan beserta peringatan untuk menjaga
kebersihan.
Gambar 34. Lap
Gambar 35. Peringatan4. Pencegahan Kecelakaan LaboratoriumUsaha
atau tindakan pencegahan kemungkinan timbulnya kecelakaan antara
lain: a. Pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium,
praktikan tidak mengunci pintu, namun ketika laboratorium tidak
digunakan, mengunci pintunya b. Pada tempat penyimpanan alat dan
bahan selain laboran dilarang masuk, tujuannya agar tidak terjadi
konsleting atau hal hal yang tidak diinginkan. Gambar 36
Masing-masing lantai memiliki tangga naik dan turun untuk
menghindari benturan pejalan ketika membawa bahan atau alat
praktikum. Didepan masing-masing ruang laboratorium fisika terdapat
saklar pusat untuk listrik, sehingga jika diperlukan semua aliran
listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.Gambar 37BAB
IIIPENUTUP
3.1 KESIMPULAN 0. Administrasi di Laboratorium Fisika, Kimia,
Biologi sebagian besar hampir sama meliputi Peminjaman alat,
Penginventarisasi dengan pemberian kode pada alat dan bahan, dll.0.
K3(Keselamatan Keamanan Kerja) di laboratorium Fisika, Kimia,
Biologi juga hampir sama, diantaranya ada pemadam kebakaran,
praktikan memakai jas laboratorium, saluran listrik yang
masing-masing diletakkan di depan ruangan laboratorium.
3.2 SARANApabila ada laboratorium yang belum memiliki K3 yang
lengkap misalnya belum memiliki P3K yang tersedia di laboratorium
maka perlu untuk segera diadakan untuk mengantisipasi apabila
terjadi kecelakaan sewaktu praktikan melakukan praktikum.
34