MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
DEFINISI
“Configo” con= bersama-sama fligo= pemogokan, penghancuran,
peremukanNardjana (1994): konflik adalah akibat situasi
dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain.
Pickering (2001): keadaan perilaku yang bertentangan
DEFINISI
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.
Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.
Pandangan tentang konflik
1. Tradisional Konflik sesuatu yang tidak diinginkan dan
berbahaya bagi organisasi
2. Perilaku Konflik merupakan sesuatu yang biasa terjadi
dalam organisasi, bisa bermanfaat atau merugikan
3. Interaksi Merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat
dihindarkan dan sangat diperlukan dalam organisasi.
PERKEMBANGAN PANDANGAN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Klasik : Konflik bersifat dis-fungsional (konflik harus dihindari semaksimal mungkin)
Modern : Konflik adalah fenomena alamiah (konflik bukan pertanda salah-manajemen, melainkan situasi yang tidak dapat dihindari)
Post-modern: Konflik bersifat fungsional (dapat merangsang inovasi dan adaptasi organisasi). Konflik dapat menyehatkan organisasi
Konflik yang realistis dan tidak
Konflik yang realistis: perbedaan kebutuhan, tujuan, cara, nilai dan minat.
Konflik tidak realistis: pengabaian (ignorance), prasangka, disfungsi struktur organisasi, kompetisi tidak sehat, dan sebagainya.
Jenis- jenis Konflik
1. Konflik dilihat dari fungsi:
1. Functional conflict (konflik yang fungsional): konflik yang mendukung tujuan kelompok, memperbaiki kinerja kelompok
2. Dysfunctional conflict (konflik yang disfungsional): konflik yang merintangi tercapainya tujuan kelompok
Jenis- jenis Konflik
2. Dilihat dari orang yang terlibat di dalamnya: Konflik dalam diri individu Konflik antar individu Konflik antara individu dan kelompok Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik antar organisasi Konflik antar individu dalam organisasi yang
berbeda
Mencegah dan Mengendalikan Konflik Pribadi
Reflective ListeningAssertion skillAwareness (body language)Dumping one’s bucket without filling the
others’Meningkatkan dukungan emosiMeningkatkan toleransi dan menerima
orang lainMengontrol isuMempertimbangkan resiko konflik dan
kerugian yang mungkin terjadi
Resolusi Konflik PribadiMenghargai orang lain (cara mendengar,
melihat, intonasi suara, pilihan kata, alasan yang digunakan)
Dengarkan orang lain dengan empatiNyatakan pandangan, kebutuhan dan
perasaan Nyatakan dengan singkat Jangan gunakan “kata-kata berat” Katakan yang Anda maksud dan jelaskan yang
Anda katakan Nyatakan perasaan Anda Perhatikan situasi
Kurva Hubungan Tingkat Konflik dengan Kinerja Organisasi
Stimulate
Conflict
Optimal Conflict
Reduce Conflict
• tidak fokus• motivasi
rendah• tidak
terintegrasi
• kohesif• produktif• kooperatif
• tidak kooperatif
• terpolarisasi• saling merugikan
Kinerja
Tingkat Konflik
ASPEK POSITIF
Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
Memberikan saluran baru untuk komunikasi. Menumbuhkan semangat baru pada staf. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan
emosi. Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang
lebih merata dalam organisasi.
PENYEBAB
Batasan pekerjaan yang tidak jelas Hambatan komunikasi Tekanan waktu Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak
masuk akal Pertikaian antar pribadi Perbedaan status Harapan yang tidak terwujud
Faktor Organisasi dan KonteksLingkunganUkuran OrganisasiTeknologiSasaran OperasionalStruktur
Konflik dalam Organisasi Konflik Horisontal:
Terjadi antar kelompok / staf di jenjang yang sama. Koordinasi horisontal dapat dilakukan untuk menghindari konflik dan meningkatkan kolaborasi.
Konflik Vertikal: Terjadi antar-kelompok / staf yang berbeda jenjang dalam struktur organisasi.
Sumber Konflik Vertikal
Jarak PsikologisKekuasaan dan StatusIdeologiKeterbatasan sumberdaya
Resolusi Konflik Vertikal
Collective BargainingSikap Kooperatif
Membagi keuntungan Membentuk tim lintas-jenjang Memastikan keamanan kerja
Model Konflik dalam Organisasi
Triger:: Kejadian Khusus, Frustrasi
Atribut: Karakteristik khusus
Konsekuensi: Efektivitas Organisasi
Konflik
Manajemen Organsasi (Interface)
Faktor yang Membedakan: Kontekstual
dan Organizational
Tanggapan Top Eksekutif
Strategi Memanajemen Konflik
Otoritas formalMembatasi komunikasiTim integrasiKonfrontasi dan NegosiasiMelibatkan pihak ketigaRotasi anggotaSasaran antaraPelatihan antar-kelompok
Mengurangi Perilaku Konflik
Meningkatkan Sikap
Kooperatif
Kelompok yang Kooperatif
Keuntungan sikap kooperatif: Fokus dan Produktif Kohesi dan kepuasan Pencapaian sasaran Inovasi dan Adaptasi
Kerugian akibat konflik: Memecah energi Prasangka Lemahnya koordinasi Kerugian yang
membesar
MENGATASI KONFLIK ORGANISASI
1. Pendekatan Birokratis1. Dilakukan pada konflik yang terjadi karena struktur birokratis
yang bersifat vertikal2. Dilakukan dengan cara hirarki struktural
2. Pendekatan Intervensi Otoritatif dalam Konflik Lateral1. Pada konflik lateral2. Biasanya diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang
bersangkutan3. Bila buntu, manajer melakukan intervensi otokratif
3. Pendekatan Sistem- Mengkoordinasikan penyelesaian konflik yang
dipandang sbagai kesatuan sistem yang saling berhubungan
4. Reorganisasi struktural: merubah struktur organisasi
PETUNJUK PENDEKATAN SITUASI KONFLIK
Diawali melalui penilaian diri sendiriAnalisa isu-isu seputar konflikTinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil
eksplorasi diri sendiri.Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-
individu yang terlibat konflikMemantau sudut pandang dari semua individu
yang terlibatMengembangkan dan menguraikan solusiMemilih solusi dan melakukan tindakan Merencanakan pelaksanaannya
Pengelolaan konflik
1. Memahami masalah- hindari salah mendeteksi: tidak peduli masalah atau menganggap ada masalah tapi sbenarnya tidak ada
2. Diagnosis- kenali siap, apa, mengapa, dimana dan bagaimana alternatif mengatasi konflik
3. Menyepakati solusi4. Pelaksanaan solusi5. Evaluasi
STRATEGI
MenghindarMengakomodasiKompetisiKompromi atau Negosiasi Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Individu yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
NEGOSIASI
Upaya untuk mengatasi perbedaan pendapat di antara dua pihak atau lebih.
Suatu interaksi untuk mengubah hubunganKegiatan yang memanfaatkan informasi dan
kekuatan yang dimiliki seseorang guna mempengaruhi sikap,persepsi, dan perilaku pihak lain dalam situasi tertentu
Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Variabel Negosiasi
WaktuInformasi
Diri sendiri Lawan
Peta kekuatan Keterlibatan pihak ketiga
Tahap-tahap Negosiasi1. Persiapan
1. Rencana negosiasi2. Fact finding dan Strategi Negosiasi
2. Tahapan Negosiasi – Interaksi1. Proposal dan Counter Proposal2. Bargaining3. Closing the Deal
3. Evaluasi Negosiasi
Faktor yang Mempengaruhi Negosiasi
Pokok Permasalahan (dapat dirundingkan atau tidak)
Kesediaan dan kemampuan pihak-pihak yang terlibat.
Ada-tidaknya rasa saling-percaya
Pemecahan masalah atau kolaborasiPemecahan sama-sama menang dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.