Manajemen Keuangan Dasar | Pertemuan 11 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Manajemen Keuangan Dasar | Pertemuan 11
Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Sub-CPMK 5 Mahasiswa mampu menguraikan jenis-jenis laporan
keuangan dan kegunaannya dalam kerangka bisnis
perusahaan
1) Mengidentifikasi konten laporan
arus kas
2) Penggunaan laporan arus kas
yang baik
Kas itu penting dan bermanfaat → banyak orang berharap
memegang uang kas yang tersedia
Kas digunakan untuk membeli benda-benda yang bernilai,
misalnya: rumah, investasi, dll.
Terkadang orang melakukan sesuatu yang bernilai → dengan
harapan mendapat imbalan kas yang dapat digunakan untuk
hal lain, misalnya: bayar cicilan, judi dan mabuk, dll.
Laporan arus kas→ catatan keuangan yang menceritakan
segala sesuatu pergerakan kas masuk ke dalam perusahaan
(inflow – arus kas masuk) dan keluar dari perusahaan (outflow
– arus kas keluar)
Perusahaan memiliki aset dan nilai adalah hal yang bagus →
namun tidak akan berarti apabila aset tidak dapat diubah
menjadi kas..!
Kas merupakan medium universal
untuk mentransfer semua nilai
yang telah dihasilkan perusahaan
Kas (atau ekivalen kas) →
mengacu pada semua uang yang
saat ini dipegang oleh perusahaan
atau secara cepat dapat dipegang
oleh perusahaan (melalui tarik
tunai di rekening bank)
Setiap transaksi yang mempengaruhi kas perusahaan harus
tercantum dalam laporan arus kas → tidak semua transaksi
perusahaan mempengaruhi arus kas
Dalam laporan arus kas, terdapat 3 kategori utama
berdasarkan jenis aktivitas bisnis yang menyebabkan
terjadinya transaksi:
1. Aktivitas operasional
(operating)
2. Aktivitas investasi
(investing)
3. Aktivitas pendanaan
(financing)
Sekedar contoh sebuah laporan arus kas
Ketiga bagian tersebut bersama-sama akan menentukan
bagaimana operasi keuangan yang berbeda
mempengaruhi total arus kas perusahaan
Pimpinan perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk
mengelola arus kasnya dengan lebih baik, serta
mengidentifikasi potensi masalah yang dapat muncul
karena kekurangan kas
Ingat..!!!
Perusahaan boleh saja punya banyak aset,
tapi bila aset tersebut tidak dapat diubah
menjadi kas → kemungkinan dapat terjadi
masalah arus kas dan likuiditas
Arus kas aktivitas operasi → mencakup semua penambahan
maupun pengurangan kas yang merupakan hasil / dampak dari
bisnis utama perusahaan
Misalnya:
Sebuah restoran → bisnis utamanya
adalah jualan makanan dan minuman
Maka penambahan dan pengurangan kas
dihitung sebagai hasil / dampak dari
berjualan makanan dan minuman
Perubahan pada arus kas dalam kategori ini bisa dikarenakan:
Kas yang diterima dari pelanggan → transaksi penambahan kas saat pelanggan membayar barang/jasa yang mereka terima
Kas yang dibayarkan pada supplier dan karyawan → transaksi pengurangan kas untuk membayar pasokan dan gaji karyawan (termasuk segala hal yang membuat operasi bisnis berjalan)
Bunga yang diterima → transaksi penambahan kas dari penerimaan bunga rekening tabungan, bukan dari investasi jangka panjang
Bunga yang dibayarkan → transaksi pengurangan kas dari pembayaran bunga pinjaman jangka pendek
Pajak penghasilan yang dibayarkan→ transaksi pengurangan kas dari pembayaran pajak penghasilan atas barang/jasa yang terjual
Jumlah total kas yang diperoleh atau yang hilang karena
operasional → arus kas bersih operasional (net cash flow
from operation)
Caranya dengan menjumlahkan seluruh transaksi
penambahan dan dikurangkan dengan seluruh transaksi
pengurangan
Biasanya dituliskan di bagian bawah kategori arus kas
operasional
Arus kas aktivitas investasi → mencakup semua penambahan maupun pengurangan kas yang merupakan hasil / dampak dari pembelian atau penjualan aset investasi
Misalnya:
Sebuah restoran → memiliki aset investasi besar dan jangka panjang seperti gedung, kendaraan operasional, peralatan memasak di dapur, furniture, dll.
Maka bila aset tersebut dijual (bisa untung, rugi, impas) maka transaksinya dicatatkan di bagian ini
Perubahan pada arus kas dalam kategori ini bisa dikarenakan:
Pembelian investasi → transaksi pengurangan kas sejumlah harga investasi (misalnya beli saham) yang dibeli
Pemasukan dari penjualan investasi → transaksi penambahan kas dari hasil penjualan aset investasi (atau sebagiannya)
Pembelian properti, pabrik, peralatan → transaksi pengurangan kas dari pembelian aset investasi jangka panjang yang biasanya mahal
Pemasukan dari penjualan properti, pabrik, peralatan →transaksi penambahan kas dari penjualan mesin peralatan yang tidak dibutuhkan lagi, termasuk properti yang harganya selalu meningkat
Jumlah total perubahan kas perusahaan sebagai hasil dari aktivitas investasi → arus kas bersih investasi (net cash flow from investing)
Caranya dengan menjumlahkan seluruh transaksi penambahan dan dikurangkan dengan seluruh transaksi negatif
Biasanya dituliskan di bagian bawah kategori arus kas investasi
Pendanaan → mengacu kepada proses mendapatkan modal
untuk mendanai startup, ekspansi bisnis, atau apapun yang
dibutuhkan oleh perusahaan dengan dana tambahan tersebut
Perubahan dalam liabilitas (hutang)
dan ekuitas pemilik perusahaan →
akan mempengaruhi kas
Perubahan pada arus kas dalam kategori ini bisa dikarenakan:
Penjualan saham → transaksi penambahan kas melalui
penjualan saham perusahaan sendiri untuk mendapat dana segar
Pembayaran dividen → transaksi pengurangan kas dari
pembagian keuntungan yang dihasilkan perusahaan kepada
pemilik saham
Pembelian saham treasuri → transaksi pengurangan kas untuk
membeli kembali saham yang dikeluarkan perusahaan sendiri
Penerimaan pinjaman → transaksi penambahan kas berupa
pinjaman yang biasanya diterima dalam bentuk kas
Pengembalian pinjaman → transaksi pengurangan kas untuk
membayar kembali pinjaman yang diterima
Jumlah total perubahan kas perusahaan sebagai hasil dari
aktivitas pendanaan → arus kas bersih pendanaan (net
cash flow from financing)
Caranya dengan menjumlahkan seluruh transaksi
penambahan dan dikurangkan dengan seluruh transaksi
negatif
Biasanya dituliskan di bagian bawah kategori arus kas
pendanaan
Dengan menjumlahkan seluruh total arus kas bersih dari 3
kategori (operasional, investasi, pendanaan) → maka
diperoleh total jumlah perubahan pada kas (dan ekivalen kas)
perusahaan
Bila hasilnya positif → perusahaan berhasil meningkatkan
jumlah total kas
Bila hasilnya negative → perusahaan mengurangi jumlah total
kas
Pengurangan dalam kas tidak selalu merupakan hal buruk →
asalkan operasional berkontribusi positif pada nilai perusahaan
secara keseluruhan
Bila perusahaan mengalami arus kas negatif secara konsisten -
→ manajemen perusahaan harus hati-hati untuk memastikan
pengelolaan kas dan aset perusahaan bisa berlanjut untuk
membayar hutang-hutang perusahaan
Berikut adalah contoh sebuah laporan arus kas yang berisi
seluruh kategori yang telah dijelaskan sebelumnya
PT Andiman
Laporan Arus Kas akhir tahun per 31 Desember 2020
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Penerimaan dari tamu restoran
Pembayaran gaji staf
Bunga deposito berjangka
Bunga pinjaman bank
Pajak penghasilan
$27.000
($6.000)
$9.000
($2.000)
($3.000)
Arus kas bersih operasional $25.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Capital expenditure
Pemasukan penjualan properti
($28.000)
$7.000
Arus kas bersih investasi ($21.000)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pinjaman jangka panjang
Pembagian dividen
Pembelian saham treasuri
$10.000
($5.000)
($8.000)
Arus kas bersih pendanaan ($3.000)
Peningkatan bersih
Kas di awal tahun
$1.000
$1.200
Kas di akhir tahun $2.200
ditotal
menghasilkan
Secara umum laporan arus kas digunakan oleh investor,
pemilik dana untuk → menilai kesehatan keuangan
perusahaan, khususnya kemampuan perusahaan untuk
menjaga arus kas positif secara konsisten
Ini menjadi landasan keputusan apakah layak untuk
memberikan pinjaman baru atau tidak
Hal-hal apa saja yang dapat dilihat dan digunakan dari laporan arus kas perusahaan:
1. Mengukur likuiditas perusahaan → kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan dan hutang
2. Mengukur kekuatan profitabilitas perusahaan →kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
3. Mengevaluasi manajemen aset
operasional perusahaan
4. Mengevaluasi manajemen
keuangan perusahaan terkait
biaya modal perusahaan