Top Banner
Keperawatan Anak II
7

Manajemen Kejang

Jan 31, 2016

Download

Documents

riadinawidya

semoga membantu dan bermanfaat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen Kejang

Keperawatan Anak II

Page 2: Manajemen Kejang

Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat berupa gangguan kesadaran,

tingkah laku, emosi, motorik, sensorik atau autonom yang disebabkan oleh

lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Sedangkan status epileptikus adalah kejang yang

terjadi lebih dari 30 menit atau kejang berulang lebih dari 30 menit tanpa disertai pemulihan kesadaran.

Page 3: Manajemen Kejang

Klasifikasi kejang yang umum digunakan adalah klasifikas berdasarkan International League Against Epilepsy of Epileptic Seizure :

1.Kejang Parsial meliputi kejang fokal sederhana, kejang parsial kompleks, kejang parsial yang menjadi umum.

2.Kejang Umum meliputi absens, mioklonik, klonik, tonik, tonik-klonik, atonik.

3.Tidak dapat diklasifikasi.

Page 4: Manajemen Kejang

Penyebab tersering kejang pada anak :1.Kejang demam.2. Infeksi ; meningitis, ensefalitis.3.Gangguan metabolik ; hipoglikemia,

hiponatremia, hipoksemia, hipokalemia, gangguan elektrolit, gagal ginjal.

4.Trauma kepala5.Keracunan6.Penghentian obat anti epilepsi.7. Idiopatik.

Page 5: Manajemen Kejang

Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan

pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya.

Hal tersebut diduga disebabkan oleh; 1] kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan muatan listrik yang

berlebihan; 2] berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat

[GABA]; atau 3] meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat melalui jalur eksitasi yang berulang. Status

epileptikus terjadi oleh karena proses eksitasi yang berlebihan berlangsung terus menerus, di samping akibat ilnhibisi yang tidak sempurna.

Page 6: Manajemen Kejang

Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang baik diperlukan untuk memilih pemeriksaan

penunjang yang terarah dan tatalaksana selanjutnya. Anamnesis dimulai dari riwayat perjalanan penyakit sampai

terjadinya kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya faktor pencetus atau

penyebab kejang. Ditanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi medis yang

berhubungan, obatobatan, trauma, gejala-gejala infeksi, keluhan neurologis, nyeri

atau cedera akibat kejang.

Page 7: Manajemen Kejang

Pemeriksaan fisis dimulai dengan tanda-tanda vital, mencari tanda-tanda trauma akut kepala dan adanya kelainan sistemik, 2 terpapar zat

toksik, infeksi, atau adanya kelainan neurologis fokal. 8 Bila terjadi penurunan kesadaran

diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari faktor penyebab.

Untuk menentukan faktor penyebab dan komplikasi kejang pada anak, diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang yaitu:

laboratorium, pungsi lumbal, elektroensefalografi, dan neuroradiologi. Pemilihan jenis pemeriksaan penunjang

disesuaikan dengan kebutuhan. Pemeriksaan yang dianjurkan pada pasien dengan kejang

pertama adalah kadar glukosa darah, elektrolit, dan hitung jenis.