7/23/2019 Manajemen Elektrolit- Referatkasus.blogspot.com http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-elektrolit-referatkasusblogspotcom 1/28 1 BAB I PENDAHULUAN Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut ion. Beberpa jenis garam akan dipecah menjadi elektrolit. Contohnya NaCl akan dipecah menjadi Na dan Cl - . !ecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat mengahantarkan arus litrik. Elektrolit adalah substansi ion-ion yang bermuatan listrik yang terdapat pada cairan. "atuan pengukuran elektrolit menggunakan istilah millie#ui$alent (mE#). "atu millie#ui$alent adalah akti$itass secara kimia dari % mg dari hidrogen. & 'on-ion positi disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan magnesium ion-ion negati disebut anion. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan osat. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. eseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari isiologi homeostatis. Cairan dan elektrolit merupakan bagian dalam tubuh yang berperan dalam memelihara ungsi dari organ tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit sangat penting dalam proses hemostasis baik untuk meningkatkan kesehatan maupun dalam proses penyembuhan penyakit. eseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intra$ena ('*) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. +angguan cairan dan elektrolit dapat membaa pasien dalam kegaatan yang kalau tidak dikelola dengan cepat dan tepat dapat menimbulkan kematian. saha pemulihan kembali $olume serta komposisi cairan dan elektrolit tubuh dalam kondisi yang normal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan
tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang
semuanya disebut ion. Beberpa jenis garam akan dipecah menjadi elektrolit. Contohnya NaCl
akan dipecah menjadi Na dan Cl-. !ecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat
mengahantarkan arus litrik. Elektrolit adalah substansi ion-ion yang bermuatan listrik yang
terdapat pada cairan. "atuan pengukuran elektrolit menggunakan istilah millie#ui$alent
(mE#). "atu millie#ui$alent adalah akti$itass secara kimia dari % mg dari hidrogen. &
'on-ion positi disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium,
dan magnesium
ion-ion negati disebut anion. Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan
osat.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. eseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari isiologi homeostatis. Cairan dan elektrolit merupakan bagian dalam tubuh yang
berperan dalam memelihara ungsi dari organ tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit
sangat penting dalam proses hemostasis baik untuk meningkatkan kesehatan maupun dalam
proses penyembuhan penyakit. eseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intra$ena ('*) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
eseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total
dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. eseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya.
+angguan cairan dan elektrolit dapat membaa pasien dalam kegaatan yang kalau
tidak dikelola dengan cepat dan tepat dapat menimbulkan kematian. saha pemulihan
kembali $olume serta komposisi cairan dan elektrolit tubuh dalam kondisi yang normal
dan6atau signiikan dari konsentrasi kalium dapat menyebabkan kondisi 6konsekuensi yang
mengancam nyaa.
E$aluasi dari kalium serum harus mempertimbangkan eek perubahan pada p8
darah. 4ika p8 darah turun, kalium serum meningkat, karena adanya pergeseran kalium dari
intraselular ke intra$ascular. etika p8 darah naik, kalium serum turun, karena terjadi
pergeseran kalium dari intra$ascular menuju intraselular. Eek perubahan p8 darah dari seruk
kalium harus diantisipasi selama teraoi untuk hiperkalemia atau hipokalemia atau terapi lain
yang menyebabkan perubahan pada p8 darah (missal 9 terapi pada ketoasidosis diabetikum).
Hyperkalemia
8iperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi.
:alaupun hiperkalemia dideinisikan sebagai konsentrasi kalium dalam darah ; 5 mE#67,
masih dibagi lagi menjadi ringan 5 < = mE#67, sedang = < > mE#67 dan berat ; > mE#67
yang dengan semua klasiikasi tersebut hiperkalemia merupakan kondisi yang berbahaya dan
harus segera dilakukan terapi. 8iperkalemia paling sering terjadi pada pasien dengan
penyakit ginjal stadium akhir (E"?@). !enyebab lain ditunjukjan pada table dibaah.
'dentiikasi dari penyebab utama hiperkalemia akan sangat membantu dalam identiikasi dan
penatalaksanaan secara cepat.
+ejala dan tanda yang muncul pada hiperkalemia antara lain, kelemahan /weakness,
paralisis ascending, dan gagal naas. erjadi berbagai perubahan pada E+ pada pasien
dengan hiperkalemia. !ada tahap aal ditemukan peaked T waves (tenting). arena serum
kalium yang terus meningkat lebih tinggi lagi akan terjadi gelombang ! yang mendatar,
inter$al !? yang memanjang (tanda < tanda Blokade jantung derajat % ), kompleks A?" yang
melebar, gelombang " yang lebih dalam, dan bersatunya gelombang " dan dapat dilihat pada E+. 4ika hiperkalemia diacuhkan tidak mendapatkan terapi dapat berkembang menjadi
sine wave pattern, irama idio$entricular, dan henti jantung asistol.
dari intra$ascular menuju interstitial dan menyebabkan edema serebral. !ada kasus ini pasien
akan menunjukan gejala mual, muntah, nyeri kepala, iritabilitas, lethargy, kejang koma atau
bahkan kematian.
"eperti pada hipernatremia, hiponaremia bisa hadir dalam kondsi hipo$olemik,
iso$olemik atau hiper$olemik. 8iponatremia bisa hadir dalam kondisi osmolalitas serum
rendah, normal atau tinggi. iagram dibaah ini menunjukan penyebab hiponatremia
berdasarkan kondisi osmolalitas dan $olume darah.
Hipo"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Re"#a$
ehilangan cairan yang mengakibatkan hiponatremia dapat berasal dari renal atau
ekstrarenal. ehilangan akibat sebab renal, kebanyakan berhubungan dengan diuretik
thiazide dan menghasilkan kadar natrium urine lebih dari 3F mE#67. ehilangan akibat sebab
ekstrarenal biasanya berhubungan dengan gastrointestinal dan menghasilkan urine dengan
kadar natrium kurang dari %F mE#67. !engecualian utama ialah hiponatremia akibat muntah,
yang dapat menghasilkan kadar natrium urine lebih dari 3F mE#67. 8ai ini disebabkan oleh
bikarbonaturia pada alkalosis metabolik yang disertai dengan ekskresi natrium untuk menjaga
netralitas muatan pada urine.
Hipo"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Ti"''i
elainan edematosa ditandai dengan peningkatan baik jumlah total natrium tubuh
maupun B:. etika peningkatan air melebihi natrium, hiponatremia terjadi. elainan
edematosa meliputi gagal jantung kongesti, sirosis, gagal ginjal, dan sindrom nerotik.
8iponatremia pada keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan progesi dari ginjal untuk
mengekskresi air dan biasanya paralel dengan keparahan penyakit yang mendasarinya.Iekanisme patoisiologinya meliputi penglepasan /8 nonosmotik dan penurunan aliran
cairan ke segmen pengenceran tubulus distal di neron. *olume KeektiL sirkulasi darah
berkurang.
Hiper"atremia #a" *umla$ Total Natrium Tu!u$ +a"' Normal
air liur. Natrium dan klorida merupakan komposisi elektrolit terbesar dalam cairan
ekstraseluler dan berperan dalam menentukan tekanan osmotik. lorida diproduksi dalam
lambung, yang dikombinaksikan dengan hidrogen untuk membentuk adam hidroklorida.
ontrol klorida tergantung dari intake klorida, ekskresi, dan absorpsi ion tersebut dari ginjal.
lorida dalam jumlah kecil dibuang dalam eses.=
adar klorida dalam serum mencerminkan pengenceran atau pemekatan yang terjadi
di cairan ekstrseluler serta menunjukkan secara langsung proporsi konsentrasi natrium.
smolalitas serum paralel dengan kadar klorida. "ekresi aldosteron meningkatkan reabsorpsi
natrium, yang juga meningkatkan reabsorpsi klorida. !leksus koroid, yang mensekresi
erebrospinal fl#id di otak, bergantung pada natrium dan klorida untuk menarik air dan
membentuk proporsi dari erebrospinal fl#id .=
Bikarbonat memiliki hubungan dengan klorida. "aat klorida berpindah dari plasma
menuju sel darah merah (disebut dengan hloride shift ), bikarbonat berpindah kembali ke
plasma. 'on hidrogen terbentuk, yang kemudian membantu pelepasan oksigen dari
hemoglobin. =
etika kadar salah satu dari elektrolit ini terganggu (natrium, bikarbonat, dan klorida),
kedua elektrolit lainnya pun akan terpengaruh. lorida berperan dalam menjaga
keseimbangan asam basa dan bekerja sebagai buer dalam pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam sel darah merah. lorida diperoleh dari makanan seperti garam dapur.
adar normal klorida dalam serum ialah 0><%F> mE#67.= "edangkan kebutuhan
asupan klorida ialah %<3 mE#6kgBB6hari.5
HIPERKLOREMIA6
adar klorida serum yang tinggi dapat mengakibatkan hiperkloremia asidosismetabolik oleh karena iatrogenik pemberian klorida seperti larutan NaCl F.02, larutan NaC7
F.J52, atau larutan ?inger 7aktat. ondisi ini dapat pula disebabkan oleh kehilangan ion
bikarbonat dari ginjal dan saluran pencernaan yang diikuti dengan peningkatan ion klorida.
'on klorida dalam bentuk garam asam terakumulasi, dan asidosis terjadi dengan menurunnya
ion bikarbonat. rauma kepala, peningkatan produksi keringat, kelebihan hormon
mineralokortikoid, dan penurunan iltrasi ginjal dapat menuju peningkatan kadar klorida
serum.
a"iestasi Kli"i Hiperloremia
anda dan gejala dari hiperkloremia hampir menyerupai asidosis metabolikD
hiper$olemia dan hipernatremia. akipneuD kelemahanD letargiD napas yang dalam dan cepatD
kemampuan kogniti yang menurunD dan hipertensi dapat terjadi. 4ika tidak diterapi,
hiperkloremia dapat menuju pada penurunan cardiac output, disaritmia, dan koma. adar
klorida yang tinggi diikuti dengan kadar natrium yang tinggi serta retensi cairan.
HIPOKLOREMIA
8ipokloremia dapat terjadi akibat drainase tube gastrointestinal, s#tion lambung,
pembedahan lambung, muntah berat, dan diare. !emberian larutan intra$ena dengan kadar
klorida rendah, intake natrium yang rendah, penurunan kadar natrium, alkalosis metabolik,
transusi masi darah, terapi diuretik, luka bakar, dan demam dapat menyebabkan
hipokloremia. !emberian aldosteron, /C8, kortikosteroid, bikarbonat, dan laksati dapat
menyebabkan penurunan kadar klorida serum. "aat klorida menurun (biasanya karena
penurunan $olume), ion natrium dan bikarbonat ditahan oleh ginjal untuk menyeimbangkan
kehilangan klorida. Bikarbonat terakumulasi di cairan ekstraseluler, yang meningkatkan p8
dan berujung pada hiperkloremia asidosis metabolik.
a"iestasi Kli"i Hipoloremia
anda dan gejala dari hipokloremia berhubungan dengan ketidakseimbangan asam-
basa dan elektrolit. anda dan gejala dari hiponatremia, hipokalemia, dan alkalosis metabolik
dapat terjadi. /lkalosis metabolik merupakan gangguan akibat kelebihan intake alkali ataukehilangan ion hidrogen. 8ipereksibilitas otot, tetani, kelemasan, dan kram otot juga dapat
terjadi. 8ipokalemia dapat menyebabkan hipokloremia sehingga terjadi disritmia jantung.
"elain itu, oleh karena rendahnya kadar klorida paralel dengan rendahnya kadar natrium,
kadar air dapat menjadi berlebihan. 8iponatremia dapat menyebabkan kejang dan koma.