BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahNarkoba merupakan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
lainnya.Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza
yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza
biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan
rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah
tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. Menurut UU
No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1.2 Pembatasan MasalahSebenarnya Narkoba itu obat legal yang
digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak
disalahgunakan.Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan
narkoba.Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan
untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang
mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk
menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, makalah ini
bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.
1.3 Perumusan Masalah1. Apa pengertian Narkoba? 2. Ada berapa
macam Narkoba? 3. Apa bahaya Narkoba? 4. Bagaimana
mengatasinya?5.Jenis-Jenis narkoba?
1.4 Tujuan PenulisanMengetahui pengertian bahaya
narkoba.Mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba pada generasi
mudaMengetahui jenis-jenis narkoba.Mengetahui dampak negatif
penyalahgunaan narkoba pada generasi muda Mengetahui kiat mangatasi
penyalahgunaan narkoba pada generasi muda
BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian NarkobaNarkoba adalah
singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik narkoba atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi
penggunanya.Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.Namun kini
presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar
batas dosis.
Narkoba memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi
masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan
terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba
semakin banyak , Sebab,penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan
bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.
2.2 Efek Narkoba-Halusinogen, efek dari narkoba bisa
mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat
mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain
& LSD
-Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja
organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja
biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk
sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu
-Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf
pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai
merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan
diri. Contohnya putaw.-Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi
narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu
dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif ,
karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw.-Jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan
rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian.
2.3 penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada generasi Mudabaik
faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis akan
memaparkan faktor faktor tersebut sebagai berikut :1. Faktor
Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat
disebabkan oleh banyak faktor, Internal : Adalah faktor yang
berasal dari diri seseorang. keluarga : Jika hubungan
dengankeluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang akan
mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang
akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen
narkoba.
Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan
untuk bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi
cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau
masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi
pengguna narkoba.
Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik,
dan mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus
kejurang narkoba.
2. Faktor Eksternal :Berasal dari luar seseorang.Faktor yang
cukup kuat mempengaruhi seseorang. Pergaulan : Teman sebaya
mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang kelembah
narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi
seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan
mudah terjerumus. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang
baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik akan mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkoba.Kebanyakan zat dalam narkoba
sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena
berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut
trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan
lain lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus
menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau
dependensi, disebut juga kecanduan.2.3.1 Tingkatan penyalahgunaan
narkoba biasanya sebagai berikut:1. Coba-coba2. Senang-senang3.
Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu4. Penyalahgunaan5.
Ketergantungan
Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan
memberikan empat dampak sebagai berikut: Depresan Pemakai akan
tertidur atau tidak sadarkan diri.Halusinogen Pemakai akan
berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
StimulanMempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak
sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu.
Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal,
lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan
kematian.
Adiktif Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan
berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak
bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis
(sakaw).
2.3.2Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai
berikut:1. Opioid2. depresi berat3. apatis4. rasa lelah
berlebihan5. malas bergerak6. banyak tidur7. gugup8. gelisah9.
selalu merasa curiga10. denyut jantung bertambah cepat11. rasa
gembira berlebihan12. banyak bicara namun cadel13. rasa harga diri
meningkat14. kejang-kejang15. pupil mata mengecil16. tekanan darah
meningkat17. berkeringat dingin18. mual hingga muntah19. luka pada
sekat rongga hidung20. kehilangan nafsu makan21. turunnya berat
badan
Kokain 1. denyut jantung bertambah cepat2. gelisah3. rasa
gembira berlebihan4. rasa harga diri meningkat5. banyak bicara6.
kejang-kejang7. pupil mata melebar8. berkeringat dingin9. mual
hingga muntah10. mudah berkelahi11. pendarahan pada otak12.
penyumbatan pembuluh darah13. pergerakan mata tidak terkendali14.
kekakuan otot leher
Ganja 1. mata sembab2. kantung mata terlihat bengkak, merah, dan
berair3. sering melamun4. pendengaran terganggu5. selalu tertawa6.
terkadang cepat marah7. tidak bergairah8. gelisah9. dehidrasi10.
tulang gigi keropos11. liver12. saraf otak dan saraf mata rusak13.
skizofrenia
Ectasy 1. enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,2.
berkeringat3. sulit tidur4. kerusakan saraf otak5. dehidrasi6.
gangguan liver7. tulang dan gigi keropos8. tidak nafsu makan9.
saraf mata rusak Shabu-shabu1. enerjik2. paranoid3. sulit tidur4.
sulit berfikir
5. kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan
hingga merasa sesak nafas6. banyak bicara7. denyut jantung
bertambah cepat8. pendarahan otak9. shock pada pembuluh darah
jantung yang akan berujung pada kematian. Benzodiazepin1. berjalan
sempoyongan2. wajah kemerahan3. banyak bicara tapi cadel4. mudah
marah5. konsentrasi terganggu6. kerusakan organ-organ tubuh
terutama otak7. kontroversiDi beberapa negara tumbuhan ini
tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi
kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan
bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas
bahayanya bagi umat manusia.Di antara pengguna ganja, beragam efek
yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan,
serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna
tertentu.
2.4 Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi MadaBila
narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan
inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis,
karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan
organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan
ginjal.Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat
tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan
situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba
dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.2.4.1
Dampak Fisik: Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf
tepi . Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses),
alergi, eksim Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan
fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan
paru-paru Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus,
suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,
khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya
adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang
hingga saat ini belum ada obatnya Penyalahgunaan narkoba bisa
berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian2.4.2 Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai
narkoba antaralain :1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang
dan gelisah2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal4.
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan5. Cenderung
menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri6. Gangguan
mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan7.
Merepotkan dan menjadi beban keluarga8. Pendidikan menjadi
terganggu, masa depan suramDampak fisik, psikis dan sosial
berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa
sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest).
Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial
seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,
manipulatif, dll.Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan
antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam
masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa
depannya.Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba,
mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar
sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi
hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan
narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling
banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat
lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa
ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan
narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
2.5 Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi
MudaUpaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan
pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama.Dalam
hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus
turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap
anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat
dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang
untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin.Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.Yang tak kalah
penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan
moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela
seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat
ini, selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap
dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat
anak-anak yang masih rentan akan pengaruh budaya asing.Banyak hal
yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan
narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu : Primer, sebelum
penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih
banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan
seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang
ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. Sekunder, pada saat
penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik
dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik,
antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan
bahan-bahan adiktif secara bertahap. Tersier, yaitu upaya untuk
merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi,
antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke
masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan
penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat
kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif,
dll.Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari penulis optimisi
anak didik akan terjaga dan terawasi dari penyalahgunaan narkoba
dan bahaya narkoba.Sehingga harapan semua komponen masyarakat untuk
menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan baik.
BAB IIIMETODE PENELITIANPada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai
jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik
analisa data.3.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang di gunakan
adalah penelitian korelatif.Yang di maksud dengan penelitian
korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada.
Sesuai dengan pengertian tersebut , Selain itu juga menghubungkan
data-data yang ada dengan landasan teori yang di gunakan. Sehingga
diharapkan penelitian ini bisa menjadi penelitian yang benar dan
tepat.3.2 Sumber dataadalah Sumber data yang saya dapat dari teori
yang sudah yang di tatapkan UUD. Dan di dapat juga dari seminar di
universitas keperawatan di palangka raya, oleh BNN (Badan Narkotika
Nasional)3.3 Teknik PengumpulanAdapun teknik pengumpulan data yang
saya gunakan dalam penelitian ini ,dapat menyimpulkan, melalui
jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan
membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang
berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu
akan saling berkaitan.
3.4 Teknik Analisis dataCara dalam menganalisis data yaitu
dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori
yang diperlukan telah diperoleh dengan baik.Lalu mulai menghitung
jumlah data, setelah itu mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari
tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang
memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian
menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan
landasan teori yang ada. Langkah terakhir, menuangkannya dalam
karya tulis ini.
BAB IVHASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu NARKOBA, dampak
penggunaan dan jenis-jenis narkoba ,dan juga merusak tubuh kita,
bagi pengguna narkoba.
4.1 Pengetahuan akan bahaya narkobaAdalah sacara pasti narkoba
itu obat legal, yang sudah di tetapkan pemerintah dalam
peredarannya, karena narkoba biasa merusak tubuh, hal itu
menunjukan bahwa narkoba obat yang mamatikan bagi
penggunanya.Narkoba adlah singkatan dari narkotika dan obat/bahan
berbaya lainnya. Kata lain dari narkoba adalah nafzah yang
merupakan singkatan dari narkotika, psitroppika, dan zat
adaktif.Menurut orang orang ahli kesehatan, narkoba sebenarnya
penghilang rasa nyeri atau disebut psitropika.Namun kkini banyak
terjadi penyalaguanan pemakaian narkoba. Saat ini penyebaran
narkoba sudah hamper tidak bisah dicegah, mengingat hamper seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah narkoba dari oknum oknum yang
tidak bertanggung jawab.Bahaya Narkoba Bagi PemakaiNarkoba juga
dapat menimbulkan organ organ tubuh, seperti otak, jantung, dan
paru paru. Dari penampilan setiap penguna akan selalu tampak tidak
sehat dan tidak baik, misalnya :Penampilannya akan terlihat dekil
atau tidak rapi.Cara bicaranya ngawur atau tidak nyambungKurus dan
tidak ada nafsu untuk makan.Narkoba dapat merusak fisik I.
Kerusakan otak II. Kerusakan pada jantungKerusakan jantung
disebabkan oleh metode penggunaan narkoba tidak bersih atau
sterile. Dapat Merusak MentalDampak mental dari narkoba adalah
mematikan akal sehat para penggunanya.Terutama yang sudah dalam
tahap kecanduan.Narkoba dapat merusak emosional. Emosi seorang
pecandu sangat labil dan bisa berubah kapan saja4.2Penelitian
narkoba di provinsi kalteng oleh BNNKalimantan Tengah-PALANGKARAYA,
Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat Provinsi Kalimantan Tengah
masuk enam besar peningkatan jumlah pengguna narkoba tertinggi di
Indonesia sejak 2011. Hasil penelitian Universitas Indonesia dengan
BNN Pusat tahun 2011 Kalteng masuk dalam kategori berbahaya karena
pengguna narkoba di daerah ini terus meningkat, bahkan sudah
menduduki posisi keenam dari sembilan provinsi di Indonesia, kata
Ketua BNN Kalteng, Dwi Swasono di Palangka Raya, Kamis.Data BNN
menunjukkan, ahir 2011 jumlah pengguna narkoba di Kalteng mencapai
34.543 orang.Dari jumlah ini, 8.000 diantaranya masuk dalam tahap
kecanduan yang parah.Selanjutnya 15.000 diantaranya pengguna
narkoba rutin namun belum candu.Sedang sisanya adalah pengguna baru
yang sifatnya masih coba-coba.Akhir 2011, BNN memproyeksi angka
peningkatan pengguna narkoba di Kalteng sebesar 1,47 persen. Namun
dari hasil penelitian diperiode tersebut, peningkatan justru
mencapai 1,8 persen. Ada kenaikan sebesar 0,33 persen dari proyeksi
BNN.Daerah di Kalteng yang menjadi rawan peningkatan pengguna
narkoba antara lain Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten
Kotawaringin Barat.Masuknya Kalteng diperingkat enam sebagai derah
dengan peningkatan pengguna narkoba tertinggi di Indonesia, kata
Dwi Swasono perlu menjadi perhatian pemerintah dan segenap elemen
masyarakat.Pemberantasan narkoba bukan hanya tugas Kepolisian dan
BNN, namun semua instrumen yang ada di pemerintahan dan
kemasyarakatan harus bersinergi, khususnya antara BNN dengan
kepolisian perlu ditingkatkan kerjasama dan keterbukaan informasi,
kata Dwi.Menurut Dwi, saat ini BNN belum mampu bekerja maksimal.
Alasannya masih kekurangan tenaga profesional dibidang
pemberantasan narkoba.Saat ini BNN Kalteng masih fokus pada tahap
pencegahan dan pengobatan, namun untuk pemberantasan kita belum
bisa karena belum ada sumber daya yang memadai untuk itu.Lebih
lanjut dijelaskannya, pihak kepolisian di Kalteng yang dimintai
kerjasama oleh BNN juga belum bisa terpenuhi.Alasannya kepolisian
sendiri masih kekurangan personil untuk menangani masalah narkoba
tersebut."Menurut pengamatan BNN, pihak kepolisian di Kalteng
sejauh ini masih berkutat pada penangkapan saja, mereka belum
menyentuh jaringan pengedar narkoba, hal ini menjadi sangat penting
karena penyebaran narkoba di Kalteng semakin rumit," ucapnya.Lebih
lanjut kata Dwi, kerjasama dengan kepolisian sangat strategis,
mengingat institusi ini sudah memiliki tenaga yang terlatih
dibidang penanganan narkoba ini. Disamping itu pihak kepolisian
juga diharapkan lebih terbuka dengan data dan informasi tentang
narkoba tersebut.Baik kepada instansi terkait, masyarakat dan
khususnya kepada wartawan.Dengan keterbukaan ini, penanganan
terhadap narkoba akan menjadi lebih mudah, baik dalam hal
pencegahan, pengobatan dan pemberantasan, katanya. (phs/Ant)
4.3 Peran pemerintah dalam memberantas narkoba di
IndonesiaMengingat begitu fatalnya pengaruh Narkobaterhadap
lingkungan dan kehidupan manusia, maka Pemerintah dalam hal ini
Instansi terkait yaitu Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan
Intelijen Negara (BIN), Badan Narkotika Propinsi (BNP) dan
Jajarannya, perlu melakukan tindakan dini dan berkesinambungan.
Dalam upaya menyelamatkan bangsaini, seluruh potensi masyarakat
yang ada perlu diikutsertakan dan dilibatkan. Selanjutnya, mari
kita jadikan kejahatan Narkoba sebagai musuh utama Bangsa Indonesia
dan kita menyatakan Perang terhadap Peredaran Gelap dan
Penyalahgunaan Narkoba (PG&PN).Pada tahun 1988 Negara-Negara di
dunia telah merumuskan suatu Konvensi Internasional untuk
memberantas peredaran gelap Narkoba, yaitu United Nation Convention
Against The Illicit Traffic In Narcotic Drugs And Psychotropic
Substances, yang oleh Indonesia telah diratifikasi dengan UU No. 7
tahun 1997. Perumusan UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika
merupakan penjabaran dari United Nation Convention 1988 dan
perkembangan PG&PN di Indonesia yang begitu pesat dan yang
memiliki daya merusak yang begitu dahsyat. Di satu sisi, Narkoba
adalah bahan yang sangat bermanfaat untuk pengobatan, pelayanan
kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Akan tetapi di sisi
lain dapat menimbulkan ketagihan, craving dan ketergantungan yang
diikuti oleh rasa sakit yang luar biasa (Sakaw), bahkan bisa
berakibat fatal yaitu kematian bagi sipemakainya, apabila digunakan
tanpa seizin Dokter
BAB VPENUTUP
5.1 KesimpulanDari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan
bahwa terjadinya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat
disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor interna dan eksternal.
Tetapi pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan,
sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan pendidik, tokoh
masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda.
Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.Sebagai anak bangsa yang
menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama sudah
saatnya kita berkata,Katakan tidak pada Narkoba atau say No To
Drugs. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa
lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita sia-siakan masa depan
yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang
dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan
mencoba coba menggunakan narkoba.
5.2. SaranKami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang
melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan
makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah
ini.Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita
isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat
meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di
kegiatan majelis talim pelajar (ROHIS) dan lain sebgainya.Dengan
demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua
orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan
mereka. Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah
membuka pintu pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri
di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA1. Tanjung Mastarain H. BA. 2010. Hidup Indah
Tampa Narkoba.Edisi ke-2.Jakarta : Letupan indonesia2. Libertus
Jehani & Antoro dkk. 2006. Edisi ke-1 Mencegah Tterjerumus
Narkoba.Jakarta : Visimedia3. Suryono siswanto. 2001.
Penanggulangan bahaya Narkoba : Media informasi dan edukasi
Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta : Kemitraan Peduli Penanggulangan
Bahaya Narkoba4. Indonesia Kepolisian : Satgas Luhpen Narkoba.
2011. Penanggulangan Penyalahgunaan Bahaya Narkoba : dengan teknik
pendekatan yuridis, psikologis, medis dan religius. Jakarta :
Sekretariat subdit Bintibmas Ditbimmas Polri5. Partodiharjo Subagyo
dr. 2006.Kenali Narkoba dan musuhi Penyalahgunaanya.Jakarta :
Esensi6. Darman Flavianus. 2006. Edisi ke-1. Mengenali Jenis dan
Efek Buruk Narkoba.Jakarta : VisimediaEffendi, Luqman, 2008. Modul
Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK
UMJ.Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta:
Rajawali.Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan
Ulani Yunus, 2007.pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan
Nakarta:PTRINEKA CIPTA.Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi
Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya
Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA
PUSTAKA JAYA.27