Pengertian TOTAL QUALITY MANAGEMENT Total Quality Management adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. Pengertian TQM secara rinci 1. Pengertian Total Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. 2. Pengertian Kualitas Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. 3. Pengertian Manajemen Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Unsur unsur Filosofi Total Quality Management 1. Standar Mutu Yang Memperhatikan Pelanggan 2. Hubungan Pemasok Pelanggan 3. Orientasi pencegahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengertian TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Total Quality Management adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat
pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta
masyarakat.
Pengertian TQM secara rinci
1. Pengertian Total
Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan
semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM.
2. Pengertian Kualitas
Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas.
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian
kualitas.
3. Pengertian Manajemen
Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, Pendekatan TQM sangat
berorientasi pada manajemen orang.
Unsur unsur Filosofi Total Quality Management
1. Standar Mutu Yang Memperhatikan Pelanggan
2. Hubungan Pemasok Pelanggan
3. Orientasi pencegahan
4. Mutu pada sumber (quality at the source)
5. Perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement/CI)
1. Standar Mutu yang Memperhatikan Pelanggan
Permintaan mutu pelanggan yang harus secara tepat diterjemahkan ke dalam spesifikasi yang
diperlukan pemasaran atau pengembangan produk.
Dalam prakteknya, diperlukan suatu definisi yang operasional mengenai mutu, suatu pemahaman
dari dimensi mutu, dan metodologi untuk memasukkan suara pelanggan pada spesifikasi tersebut.
Mutu suatu produk atau jasa dapat didefinisikan dalam mutu desainnya dan mutu dari
kesesuaiannya terhadap desain tersebut. Baik “quality of design” maupun “quality of
conformance” harus memberikan produk yang memenuhi tujuan pelanggan atas produk tersebut.
Ini sering dinamakan kemampuan produk dipakai (the product’s fitness for use), dan ia perlu
mengidentifikasi dimensi-dimensi produk (jasa) yang pelanggan inginkan dan mengembangkan
suatu program pengendalian mutu untuk memastikan dimensi-dimensi ini dipenuhi.
2. Hubungan Antara Pemasok-Pelanggan
Hubungan antara pemasok-pelanggan merupakan fakta bahwa setiap orang dalam organisasi
mempunyai seorang pelanggan. Pelanggan demikian dapat internal (seperti pekerja berikut atau
departemen berikut dalam proses produksi) dan juga eksternal (distributor, pengecer dan pemakai
akhir). Setiap dari pelanggan-pelanggan ini mempunyai persyaratan mutu yang berhubungan
dengan satu atau lebih dimensi. Beberapa orang berargumentasi bahwa pelanggan yang benar-
benar dipermasalahkan adalah orang yang membeli produk dan jasa. Adalah penting untuk
memperhatikan kepada siapa organisasi melakukan pelayanan. Sebaliknya, suatu organisasi
adalah suatu jaringan kerja dari hubungan antara orang-orang yang satu sama lain, secara
independen bekerja sama untuk menciptakan produk dan jasa.
3. Orientasi Pencegahan
“Pencegahan adalah lebih baik dari pada penyembuhan.” Peribahasa ini merupakan inti dari
orientasi pencegahan, dan sesungguhnya, merupakan filosofi kontemporer dari TQM. Mantra
yang lain adalah “DIRTFT (do it right the first time)” dan “you can’t inspect quality.”
4. Mutu Pada Sumber
“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” merupakan sebuah ungkapan inti di dalam Mutu pada
sebuah sumber. Suatu yang memiliki mutu sumber yang baik maka akan menghasilkan mutu
yang baik pula.
5. Perbaikan Yang Berkesinambungan
Setiap poduk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu
sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang sudah ada perlu diperbaiki secara terus
menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.
Karakteristik total quality manajemen
Berdasarkan definisi-defini tentang TQM seperti di atas, Goetsch dan Davis mengungkapkan sepuluh
unsur utama (karakteristik) total quality management, sebagai berikut:
1. Fokus Pada Pelanggan
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan
eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan
pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan
yang berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Obsesi Terhadap Kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal.
Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau
melebihi apa yang ditentukan tersebut.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan
dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan dan dipergunakan dalam
menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen jangka Panjang
TQM merupakan paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya
perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerja sama Team (Teamwork)
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan
dibina baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah,
dan masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
Setiap poduk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu
sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang sudah ada perlu diperbaiki secara terus
menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang
fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar, yang tidak ada akhirnya
dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat
meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan Yang Terkendali
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut
dapat meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang
dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu
keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun demikian, kebebasan
yang timbul karena keterlibatan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan
terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan Tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan.
Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini tidak berarti
bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan
mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM.
Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan
memberikan pengaruh yang sungguh berarti.
8 prinsip-prinsip manajemen mutu
1. Fokus pada pelanggan
Manfaat penting yang diperoleh pada organisasi dengan menerapkan prinsip focus pada pelanggan
dapat disebutkan sebagai berikut:
Meningkatnya keuntungan dan mendapat perolehan pangsa pasar yang cepat.
Meningkatnya penggunaan sumberdaya organisasi yang efektif untuk mempertinggi kepuasan
pelanggan.
Meningkatnya loyalitas pelanggan.
Penerapan prinsip pertama ini secara optimal nantinya akan mengarah pada hal-hal sebagai berikut :
Menyelidiki dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
Memastikan bahwasasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan
harapan pelanggan.
Mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan dengan organisasi
secara keseluruhan.
Menyelaraskan pendekatan dalam memuaskan pelanggan dan pihak yang
berkepentingan serta mengambil tindakan atas hasil yang didapatkan.
Memastikan keseimbangan antara kepuasan pelanggan dengan pihak lain
yang berkepentingan, seperti pemilik, karyawan, pemasok, pemodal,
masyarakat, dan negara.
2. Kepemimpinan
Manfaat penting yang diperoleh pada organisasi dengan menerapkan prinsip kepemimpinan dapat
disebutkan sebagai berikut:
Karyawan akan paham dan termotivasi atas pentingnya tujuan dan sasaran organisasi.
Pengevaluasian, pembetulan, dan penerapan aktivitas dilakukan dalam satu kesatuan.
Salah komunikasi (miscommunication) antar tingkatan pada organisasi dapat dikurangi.
Pegawai dapat diandalkan kinerjanya.
Timbulnya keinginan untuk berpartisipasi dan berkontribusi untuk perbaikan yang
berkelanjutan.
Penerapan prinsip kepemimpinan ini nantinya akan mengarah pada:
Pertimbangan semua kebutuhan pihak terkait sebagai suatu kesatuan.
Menciptakan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
Menetapkan target, tujuan, atau sasaran yang menantang.
Menyediakan sumber daya dan pelatihan.
Kebebasan untuk bertindak dengan tanggung jawab dan akuntabilitas.
Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya.