Makalah Tes dan Pengukuran PenjasBAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangPada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan
dengan beberapa masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah
demi masalah yang muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki
manusia, manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua
masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap
apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah
fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang
sibuk, akan lupa terhadap kesehatan dan kestabilan kesegaran
jasmaninya.Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh
seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi
kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan
fisik yang melibatkan beberapa komponen kesegaran jasmani dengan
metode latihan yang benar.Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani
seseorang, semakin besar kemampuan fisiknya dan produktifitas
kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga. Bagi guru pendidikan
jasmani ataupun pelatih, sangat penting mengadakan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau
atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu
Pelatih akan membutuhkan sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi.
Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan
perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai
Pelatih dan Guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi
anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang
cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan
statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan
pengukuran dan penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan.Cara
evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan
Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat
dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan
tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi
bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah
dikelompokan.Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat
mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi
tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat
mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain
kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan
ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan.
Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan
pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk
bahan sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah1. Apa Penngertian Tes dan Pengukuran Olahraga
?2. Apa Saja Komponen Kondisi Fisik dan Apa Saja Jenis Tes Di
Dalamnya ?3. Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes ?4. Apa
Saja Tes yang dibutuhkan Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola ?
C. Tujuan Pembahasan1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes dan
Pengukuran Olahraga2. Untuk menjelaskan Komponen Kondisi Fisik3.
Untuk menjelaskan Macam-macam tes4. Untuk menjelaskan Bagaimana
Prosedur Masing-Masing Jenis Tes5. Untuk menjelaskan beberapa Tes
yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola
D. Manfaat pembahasan1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes
dan Pengukuran Olahraga2. Agar kita tahu tentang Komponen Kondisi
Fisik3. Agar kita tahu tentang Macam-macam tes4. Agar kita tahu
tentang Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes5. Agar kita tahu
tentang beberapa Tes yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola
BAB IIPEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TES DAN PENGUKURANTes dan pengukuran dapat kita
definisikan seperti berikut :TES : Suatu instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data atau informasi tentang seseorang / suatu
obyek tertentuk (bentuk atau sasaran)PENGUKURAN : Suatu proses
untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku. (alatnya)Jadi dapat kita
simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan
informasi dari dari sesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah
data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil penguukran
ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi
olehraga.
B. TES ANTROPOMETRITes untuk mengetahui Komposisi tubuh maupun
bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Beberapa
pengukuran antropometri pokok/dasar antara lain :1. Berat Badan (
Body Weight )2. Tinggi Badan ( Stature Hight )3. Tinggi Duduk (
Sitting Height )4. Lebar Bahu ( Bi-acromiale diemeter )5. Lebar
Pinggul ( Bi-ilium diameter )6. Lebar Sendi Siku ( Bi-epicondilar
diameter humerus )7. Lebar Sendi Lutut (Bi-epicondilar diameter
femur )8. Tebal Lemak Kulit ( skinfold caliper ) Quadriceps
Abdominal Subscapula Tricep Hamstring Suprailium Biceps Tujuan
akhir dari pengukuran Antropometri adalah menetapkan bentuk atau
tipe badan seseorang. Tapi pada bahasan kali ini hanya akan dibahas
tentang Berat Badan ( Body Weight ), Tinggi Badan ( Stature Hight )
dan Indeks Masa Tubuh (IMT).Berat Badan ( Body Weight ), Tinggi
Badan ( Stature Hight )Pengukuran tinggi badan dan berat badan
sangat penting manusia lebih-lebih pada pengembangan prestasi bagi
siswa atau atlet. Dengan Pengukuran tinggi dan berat badan dapat
mengetahui IMT ( indeks masa tubuh ).
Prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut :a. Berdiri tegak
lurusb. Pandangan lurus kedepanc. Saat pengukuran berat badan,
atlet atau orang coba menggunakan pakaian seminim mungkind. Tinggi
badan satuan alatnya adalah Cm, berat badan satuan alatnya adalah
kilogram (Kg).e. Alat yang digunakan, antropometer, meteran yang
sudah ditera dan timbangan yang sudah diteraStandar berat badan
ideal ( Brocce Formula )
Berat Badan ideal = 90 % X ( Tinggi Badan 100 )
Batas kewajaran sebagai berikut :Paling Berat = 120 % X ( Tinggi
Badan 100 )Paling Ringan = 80 % X ( Tinggi Badan 100 )
Ex :Diket : Berat badan = 70 KgTinggi badan = 172 cmBB ideal =
90% x (172 -100 )64, 8 kgBerat badan max = 120 % x (172 100 )86.4
kgBerat badan min = 80 % x (172 100 )57,6 kg
Bila lebih dari 86,4 kg berarti terlalu gemuk.Bila kurang dari
57,6 kg berarti terlalu kurusDari data yang diperoleh dari
pengukuran tinggi dan berat badan, akan dapat diperoleh juga data
Indeks Masa Tubuh.
Yaitu dengan rumus IMT sebagai berikut :IMT=
Keterangan :BB = Berat Badan ( Kg )TB = Tinggi Badan ( cm )IMT =
Indeks Masa Tubuh ( Kg/m)
Ex :Diket : BB = 70 KgTB = 172 CmIMT = ??IMT = 70 = 70 = 70 =
23.66 ( Kg/m)(172)2 cm (2958)cm (2, 958)m
Ketentuan IMT:Underweight = 12 - 19 kg/mIdeal = 20 - 25
kg/mOverweight = 26 - 29 kg/mObesitas = > 29 kg/m
C. TES KELENTUKAN ( FLEXIBILITY )Tes kelentukan atau flexibility
meter dilakukan untuk memperoleh data dimana dari data tersebut
kita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang. Tingkat
kelentukan seseorang pasti berbeda satu sama lain. Sehingga memang
perlu diadakan pengukuran untuk mengambil data kelentukan
seseorang, karena sangat bermanfaat untuk beberapa tujuan yang
diinginkan seseorang.Alat yang digunakan untuk tes kelentukan
biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50 cm atau biasa juga
yang disebut dengan Flexibility Meter. Satuan alat ini yaitu
Centimeter (Cm).Ada beberapa macam jenis tes dari tes kelentukan
atau flexibility. Tapi akan dijelaskan dibawah tentang 2jenis tes
kelentukan, yaitu sit and reach dan standing trunk flexion. Sit and
ReachProsedur pelaksanaan tes : Peserta atau orang coba tidak
memkai alas kaki Peserta duduk dengan kaki lurus menyentuh balok
tes. Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )
Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari
dari kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur. Tangan yang
mendorong harus selalu menempel di alat tes. Dimulai dari angka
-20.( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu
berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah
tidak mampu ) Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.Norma
Sit and reach.Kategori Pria WanitaBagus Sekali +21 +22Bagus +17
+18Sedang +11 +12Cukup +5 +8Kurang -2 +2 Standing Trunk
FlexionProsedur pelaksanaan tes : Peserta atau orang coba tidak
memakai alas kaki Peserta berdiri dengan kaki lurus diatas balok
tes. Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )
Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari
dari kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur. Tangan yang
mendorong harus selalu menempel di alat tes. Dimulai dari angka
-20.( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu
berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah
tidak mampu ) Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.
D. TES KELINCAHAN ( AGILITY )Tes agility atau yang kita kenal
sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa gabungan komponen fisik
yang lain. Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan, dan
keseimbangan.sehingga memang tes agility ini sangat manfaatnya dan
sangat dibutuhkan dikalangan penguji atau pengetes ( guru atau
pelatih pada khususnya ). Bagi orang ciba atau atlet akn
membutuhkan bebrapa kemampuan dan dasar dari ketiga komponenn (
kelentukan, keseimbangan, dan kecepatan ) tersebut jika akan
melakukan tes agility atau kelincahan.Ada beberapa macam jenis tes
dari tes Kelincahan atau Agility, Tapi akan dijelaskan dibawah
tentang 2jenis tes kelincahan. Yaitu Squat Thrust dan Shuttle Run.
Squat thrustProsedur pelaksanaan tes : Pelaksanaan tes dilakukan
selam 30 detik Posisi berdiri, kemudian dimulai dengan meloncat
keatas dengan tangan diangkat keatas. Setelah meloncat, ketika
turun, langsung ke posisi jongkok dan tangan menyntuh lantai
didepan tubuh.dibarengi dengan kaki yang langsung dibuang
kebelakang, kaki lurus, begitu juga tangan yang lurus menyentuh
lantai, sehingga posisi tubuh Push- up. Setelah itu posisi kaki
dipindah lagi ke posisi jongkok untuk mengambil awalan untuk loncat
lagi atau ke posis mulai.. Dapat dihitung sekali ketika satu
loncatan. Jika tidak sesuai dengan prosedur tes, maka tidak
dihitung. Shuttle RunShuttle run yaitu biasa dikiaskan lari
bolak-balik. Ditempuh dengan jarak 40 meter. Jarak lintasan bisa
dimodifikasi sendiri oleh pengetes. Jika terdapat tiga garis dan
masing-masing garis berjarak 5 meter, maka orang coba akan
melakukan 4 kali melewati garis finis.Ex : A Start / Finis
B1234
5
Keterangan :Terdapat 3 garis, garis A, garis B dan garis start
finis.Tanda panah adalah praktek lari yang akan dilakukan oleh
orang coba.
Prosedur pelaksanaan tes : Start berdiri. Kaki menginjak garis
start dan tidak boleh melebihi garis start. Menunggu aba-aba (
peluit atau ucapan siap, ya Kedua kaki melewati garis A kemudian
lari menuju garis B dan melewatinya, lalu kembali lagi. Finis, jika
salah satu kaki menginjak garis finis. Alat yang harus disiapkan
sebelum tes yaitu, stop watch, peluit, dan 3 garis.
E. TES KESEIMBANGAN ( BALANCE )Tes ini dilaksanakan agar penguji
atau pengetes dapat mengetahu tingkat keseimbangan orang coba atau
atlet. Tes ini juga akan bermanfaat untuk pengembangan prestasi,
motivasi dan tujuan pengukuran yang lain yang dibutuhkan penguji.Di
dalam komponen tes keseimbangan terdapat banyak macam jenis tes
yang bisa dilaksanakan. Diatntaranya adalah:1. Static Balance2.
Tripod balance3. Tip Up Balance4. Handstand5. Head BalanceTapi
dibawah ini akan dijelaskan prosedur pelaksanaan tes keseimbangan
yang menggunakan alat coba yang bernam Balance OneProsedur
Pelaksanaannya sebagai berikut : Pertama-tama. Alat tes harus On.
Tombol On/Off berada dibelakang. Alat pijakan keseimbangan
disatukan dengan alatnya. Alat tes bisa disesuaikan dengan tinggi
badan orang coba. Setelah itu berdiri diatas alat pijakan dengan
satu kaki saja. Antara kaki yang satu dengan kaki yang lain tidak
boleh bersentuhan atau fikasih jarak keduanya. Tangan direntangkan
dan mata dipejamkan. Alat akan menghitung jika sudah ada tanda
mulai brupa bunyi. Sebelumnya alat akan menhitung mundur dari 5.
baru akan menghitung. Satuan alat ini adalah detik Dilakukan 3
kali, diambil hasil yang terbaik. Standart hasil tes ini adalah 10
detik.Semakin banyak semakin bagus.
F. TES REAKSITes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk
mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu kondisi
tertentu.hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan prestasi.
Karena akna banyak kita hadapi berbagai situasi dal berolahraga.Tes
reaksi diantaranya adalah Whole Body Reaction dan Speed
Anticipation Reaction.Whole Body ReactionJenis tes ini terdapat dua
macam. Yaitu Visual dan Audiovisual.Jika visual hanya menggunakan
alat indra mata saja dalam tes ini.yaitu dengan melihat cahaya pada
alat tes. Disana akan terdapat tiga warna. ( red, blue, and yellow
)Tetapi jika yang Audiovisual yaitu menggunakan mata dan telinga,
karena yang akan terdapat di alat tes adalah suara dan cahaya.( 50,
1k, 3k )Prosedur pelaksanaan tes ( visual) :o Alat ono Orang coba
berdiri pada alas tumpu yang tersedia. ( boleh rileks saja )o
Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.o Ketika
lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan
membuka kedu kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu
tadi.o Satuan alat ini adalah detiko Dilakukan 3 kali, diambil
hasil yang terbaik.o Norma Whole Body ReactionKategori Prestasi
(dtk)Istimewa 0.001 0.100Bagus Sekali 0.101 0.200Bagus 0.201
0.300Cukup / Sedang 0.301 0.400Kurang 0.401 0.500Kurang Sekali
0.501 ke atas
Speed Anticipation ReactionTes ini dilaksanakan untuk mengetahui
antisipasi seseorang. Alat on Terdapat tombol start dan restart
Satuan alatnya Second NormaNormal 1.00- 2.00 detikTidak Normal 0.99
kebawah dan 2.01 keatas Di dalam papan alat tesTerdapat daerah
momentum dan blank spot Orang coba duduk di depan papan tersebut.
Perhatikan cahaya yang berjalan di daerah momentum Dan bayangkan
cahaya itu tetap berjalan pada daerah blank spot dan pencet tombol
jika sudah anda bayangkan cahaya itu sudah masuk pada
lingkaran.
G. TES STERNGTH ( KEKUATAN )Tes strenght atau tes kekuatan
sangat dibutuhkan dalam pembinaan prestasi atlelt atau orang coba,
selain kita akan dapat mengetahui seberapa kemampuan kekuatan orang
coba, secara langsung akan mendapat nilai latihan untuk
pengembangan fisik seseorang, terutama pada sit up, push up, dan
back up, dan masih banyak lagi jenis tes yang temasuk dalam tes
strength.Jika tes kekuatan maka melakukan tes selama 30 detik. Tapi
jika termasuk endurance atau daya tahn, maka dilakukan selama 1
menit. Latihan dan tes sebenarnya hampir sama, tapi hal ini akan
dibedakan pada modivikasi pelaksanaanya saja. Bentuk pelaksanaan
latihan lebih kreatif dan bervariasi. V Sit Up Tes Sit Up dilakukan
untuk mengetahui kekuatan otot perut Posisi tubuh tidur terlentang
Kaki menutup,menempel satu sama lain Lutut ditekuk kurang lebih 45
derajat, sehingga membentuk posisi kaki V- Sit Up Kedua tangan
menyentuh belakang telinga. Setelah itu gerakkan tubuh bagian atas
naik turun Ketika naik, perut dan dada harus sampai menyentuh paha
Ketika turun, kepala tidak boleh sampai menyentuh lantai, tetapi
pundak harus menyentuh lantai. Posisi tangan jari-jari tangan harus
tetap menmpel disamping telinga. Jika pergerakan atau pelaksanaan
tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Maka tidak bisa dihitung.
Perhitungan, jika dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung
sekali jika sudah turun lagi. Begitu juga sebaliknya. Jika dimulai
dari atas, maka dihitung satu jika berada di posisi atas lagi.
Push Up Tes Push Up dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot
lengan Posisi badan tengkurap Posisi kaki lurus dan tetap menutup
atau menempel satu sama lain Tangan ditekuk, siku ditekuk, telapak
tangan menempel dilantai berada di samping ujung lengan. Setelah
itu gerakan tubuh naik turun bertumpu pada kedua tangan dan kedua
kaki (jari-jari kaki) Ketika naik, posisi tangan harus lurus.
Ketika naik, posisi selurh bagian tubuh atas dan bawah tetap lurus
selama pergerakan. Ketieka turun, tangan ditekuk dan posisi badan
tidak boleh samapi menyentuh lantai Perhitungan, jika dimulai dari
poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi. Begitu
juga sebaliknya. Jika dimulai dari atas, maka dihitung satu jika
berada di posisi atas lagi. Pada wanita , terdapat satu perbedaan,
yaitu pada posisi kaki tidak bertumpu pada ujung telapak atau
jari-jari kaki, tetapi memggunakan lutut, sehingga posisi lutu
harus ditekuk.
Back Up Posisi tubuh tidur tengkurap. Posisi tubuh lurus Kaki
juga lurus Posisi masing-masing tangan berada di samping, menyentuh
belakang masing-masing telinga Kemudian gerakan tubuh bagian atas
naik dan turun. Ketika naik, posisi tubuh harus naik maksimal.
Perhitungan, dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali
jika sudah turun lagi.
Hall SquatHall Squat adalah salah satu jenis atau bentuk tes
kekuatan otot. Dengan tes ini kita akan bisa mengetahui kekuatan
otot kaki, khususnya pada otot paha dan betis. Sebelum adanya tes
ini, dulu lebih sering tes yang dilakukan adalah tes Squat jump.
Tapi pada perkembangannya tes tersebut dihentikan dan bahkan
dihilangkan. Karena telah melewati beberpa penelitian oleh para
ahli,. Tes tersebut membwa dampak buruk pada beberapa bagian tubuh
terutama dikaki atau lebih tepatnya pada tulang-tulang. Sehingga
tes tersebut diganti dengan tes yang bernama Hall Squat.Prosedur
pelaksanaan tes ini sebenarnya hampir sama dengan tes squat jump.
Tetapi terdapat beberapa perbedaan di dalamnya. Prosedur
pelaksanaan tes hall squat yaitu dimulai dengan posisi kaki yang
dibuka, dan salah satu kaki berada di depan, jarak keduanya kurang
lebih setengah meter.posisi tubuh bagian atas menghadap kedepan dan
tegak. Pandangan kedepan, posisi tangan seperti posisi orang lari.
Kemudian pindahkan kedua kaki berganti posisi,yang semula
dibelakang dipindah kedepan begitu juga sebaliknya. Pindahkan
secepat mungkin. Setiap pergantian kaki dihitung satu. Pergerakan
tangan seimbang dengan pergerakan kaki, gerakannya seperti gerakan
saat lari.
Grip StrengthGrip strength dilaksanakan untuk mengetahui
kekuatan otot peras tangan. Kekuatan otot peras tangan juga
termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk
kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan
kekuatannya.a. Alat yang digunakan dalam tes Grip Strenght ini
adalah Grip Strenght Dynamometer atau Hand Dynamometer. Satuan dari
alat ini adalah Kilogram (Kg )b. Prosedur Pelaksanaan Tes
:Pengukuran Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri. Orang coba berdiri
tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar
bahu. Pandangan lurus kedepan Tangan memegang Grip Strenght
dynamometer Tangan harus lurus Skala dynamometer menghadap keluar
atau kedepan. Jarum dynamometer berada pada angka nol Setelah itu,
Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga Hanya dengan
sekali perasan Penekanannya tidak boleh dengan sentakan. Tangan
yang diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak bolah
tersentuh badan ataupun benda lain. Hasil tes dapat dilihat pada
skala dynamometer Dilakukan sebanyak 3 kali, diambil hasil yang
terbaik. Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan
kanan pria dan wanitaKategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita
(kg)Baik sekali 55.50 keatas 42.50 keatasBagus 46.50 55.00 32.50
41.00Sedang 36.50 46.00 24.50 32.00Cukup 27.50 36.00 18.50
24.00Kurang SD 27.00 SD 18.00 Norma penilaian dan klasifikasi
kekuatan peras otot tangan kiri pria dan wanitaKategori Prestasi
pria (kg) Prestasi Wanita (kg)Baik sekali 54.50 keatas 37.00
keatasBagus 44.50 54.00 27.00 36.50Sedang 33.50 44.00 19.00
26.50Cukup 24.50 33.00 14.00 18.50Kurang SD 24.00 SD 13.50
Pull and PushTes pull and push dilakukan untuk mengetahui
kekuatan otot menarik dan kekuatan otot mendorong ( otot bahu ).
Tes ini juga akan sangat diperlukan bagi pelatih atau penguji.Pull
( Tes Kekuatan Otot Menarik (Otot Bahu) )a. Alat yang digunakan
dalam tes kekuatan otot menarik adalah Expanding Dynamometer,
satuan dari alat ini adalah kilogram (Kg)b. Prosedur pelaksanaan
tes Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih
20 cm atau selebar bahu Pandangan lurus kedepan Expanding
Dynamometer dipegang dengan kedua tangan Diangkat dengan kedua
tangan berada di dipan dada. Badan dan alat menghadap keluar atau
ke depan Kedua lengan atas kesamping dan siku ditekuk Jarum
dynamometer berada pada angka nol Kemudian tarik sekuat-kuatnya
expanding dynamometer dengan kedua tangan Hanya dengan sekali
tarikan Alat ataupun tangan tidak boleh menyentuh badan Dilakukan 3
kali, diambil hasil yang terbaik.
Push ( Tes Kekuatan Mendorong (Otot Bahu) )a. Alat yang
digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Expanding
Dynamometer, satuan dari alat ini adalah kilogram (Kg)b. Prosedur
pelaksanaan tes Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka
kurang lebih 20 cm atau selebar bahu Pandangan lurus kedepan
Expanding Dynamometer dipegang dengan kedua tangan Diangkat dengan
kedua tangan berada di dipan dada. Badan dan alat menghadap keluar
atau ke depan Kedua lengan atas kesamping dan siku ditekuk Jarum
dynamometer berada pada angka nol Kemudian dorong sekuat-kuatnya
expanding dynamometer dengan kedua tangan Hanya dengan sekali
dorongan saja Alat ataupun tangan tidak boleh menyentuh badan
Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik. Back and LegBack and
Leg dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot extensor punggung
dan kekuatan otot extensor kaki (tungkai). Kekuatan otot ini juga
termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk
kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan
kekuatannya. Karena akan bermanfaat bagi pengembangan fisik atau
prestasi atlet.Back (kekuatan otot extensor punggung)a. Alat yang
digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg
Dynamometer, satuan dari Back And Leg Dynamometer adalah kilogram
(Kg).b. Prosedur pelaksanaan tes Orang coba berdiri di atas tumpuan
back leg dynamometer Kedua tangan memegang tongkat pegangan back
leg dynamometer Kedua tangan lurus Kedua siku tidak boleh ditekuk
Punggung dibungkukan sehingga membentuk sudut 30 derajat terhadap
garis vertikal Kedua kaki tetap lurus Pandangan tetap kedepan
Kemudian tarik tongkat pegangan keatas sekuat tenaga dengan car
meluruskan kembali penggung. Tumit tidak boleh diangkat dan kaki
tetap lurus Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik. Norma
penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung PriaKATEGORI
PRESTASI (kg)Baik sekali 153.50 keatasBagus 112.50 153.00Sedang
76.50 112.00Cukup 52.50 76.00Kurang SD 52.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot punggung
WanitaKATEGORI PRESTASI (kg)Baik sekali 103.50 keatasBagus 78.50
103.00Sedang 57.50 78.00Cukup 28.50 57.00Kurang SD 28.00
Leg (kekuatan otot extensor kaki (tungkai))a. Alat yang
digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg
Dynamometer, satuan dari Back And Leg Dynamometer adalah kilogram
(Kg).b. Prosedur pelaksanaan tes Orang coba berdiri di atas tumpuan
back leg dynamometer Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat
pegangan back leg dynamometer Kedua tangan lurus Punggung lurus
Sedangkan lutut ditekuk mebuat sudut krang lebih 120 derajat.
Setelah itu tarik tongkat pegangan keatas sekuat-kuatnya dengan
meluruskan lutut. Tumit tidak boleh diangkat Dilakukan 3 kali,
diambil hasil yang terbaik. Norma penilaian dan klasifikasi
kekuatan otot tungkai PriaKATEGORI PRESTASI (kg)Baik sekali 259.50
keatasBagus 187.50 259.00Sedang 127.50 187.00Cukup 84.50
127.00Kurang SD 84.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan otot tungkai
WanitaKATEGORI PRESTASI (kg)Baik sekali 219.50 keatasBagus 171.50
219.00Sedang 127.50 171.00Cukup 81.50 127.00Kurang SD 81.00
H. TES POWER
Tes power adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan
kecepatan. Jadi orang coba harus memiliki kedua komponen kondisi
fisik tersebut untuk melakukan tes ini. Tes power juga sangat
diperlukan dan sangat bermanfaat untuk pengembangan prestasi atlet
atau orang coba. Banyak tujuan yang akan diambil dari tes ini
seperti tes-tes yang lain yang telah dijelaskan di atas.Tes power
terdapat berbagai macam jenis tes, seperti explosive power ( daya
ledak otot ), bike race ( tes power kaki ), atau lari 30 meter dan
50 meter.
Explosive Power ( Daya Ledak Otot )Daya ledak otot atau
Explosive power adalah tenaga yang dapat dipergunakanmemindahkan
berat badan/beban dalam waktu tertentu, seperti meloncat /
melompat. Daya ledak seseorang dapat diukur atau diketahui dengan
cara tes. Untuk mengukur atau megetahui kekuatan loncat seseorang
kita bisa menggunakan jenis tes Vertikal jump.Vertikal Jump Tes
menggunakan alat yang bernama Jump Meter Digital Satuan jump MD
adalah centimeter (Cm) Presedurnya, pertama-tama alat harus On.
Lalu alat disabukkan diatas pinggang Objek berdiri tegak, wajah
menghadap ke depan. Loncat boleh menggunakan awalan atau tidak,
sesuai dengan keinginan orang coba. Loncat dimulai dari dalam
lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan mendaratnya
badan, kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut. (
minimala 1 kaki ) Jika ketika mendarat kedua kaki berada di luar
lingkaran, maka hasil tes gagal atau tidak dianggap/tidak sah.
Dilakukan sebanyak 3 kali. Diambil hasil yang terbaik.
Bike race ( tes power kaki )Tes bike race ini dilakukan untuk
mengetahui kekuatan atau power kaki. Tes ini dilakukan dengan alat
yang juga bernama bike race. Dimana Alatnya seperti sepeda.Prosedur
pelaksanaan tes : Posisi duduk dapat disesuaikan dengantinggi atlet
atau orang coba. Atlet harus memakai sepatu. Alat dihidupkan, lalu
tekan fungtion, lalu pilih tombol Tes. Maka akan keluar tulisan to
print result . Jika ingin mendapatkan print out data tes ya dipilih
yes, tapi jika tidak, maka dipilih no. Yes ada di tombol 1, dan no
ada di tombol 2. Setelah itu muncul pilihan :1) Fitnes2) Manual3)
PowerKarena kita berada dalam pembahasan tes power maka pilih
tombol 3 (power). Setelah itu akan muncul pilihan weight ( berat
badan ). Maka masukkan berat badan orang coba. Lalu tekan enter.
Setelah itu muncul pilihan Age ( usia ). Maka masukkan usia orang
coba dan tekan enter. Lalu muncul pilihan Sex ( jenis kelamin ).
Maka pilihlah tombol 1 untuk Male dan tombol 2 untuk Female.
Setelah itu orang coba akan melakukan warming up atau pemanasan
selam 40 detik dengan mengayuh pedal. Setelah melakukan warming up,
pada hitungan mundur dari 40 detik pemanasan tadi, orang coba
langsung melakukan tes dengan mengayuh pedal secepatnya karena pada
waktu tes alat akan memberi beban dengan sendirinya sesuai dengan
berat badan, usia dan jenis kelamin orang coba. Tidak diperkenankan
berhenti sampai pada bunti Tiit Setelah itu orang coba akan
melakukan pendidnginan. Dan stop atau selesai Lari 30 M dan 50
MLari 30 meter atau 50 meter termasuk pada tes power yang terdiri
dari gabungan kita akan mengetahui power kita, kita dapat
mengetahui kecepatan dan kekuatan kita. Menguykur jarak sesuai
dengan jarak tes. Menyediakan alat ukur kecepatan atau stop watch
Satuannya second atau detik Dilakukan dengan start bebas,
apapun.
I. PENGUKURAN DENYUT NADIDenyut nadi dapat dipakai sebagai tolak
ukur untuk mengetahui kondisi jantung. Oleh karena itu denyut nadi
sangat perlu diketahui atau diukur. Denyut nadi adalah frekuensi
irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi atau diraba
dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Jadi pada umumnya
frekuensi denyut nadi sama dengan frekuensi denyut atau detak
jantung.Denyut nadi dapat dipalpasi atau diraba pada beberapa
tempat, misalnya :1. di pergelangan tangan bagian depan sebelah
atas pangkal ibu jari tangan ( ar. Radialis )2. di leher sebelah
kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues ( ar. Carolis )3. Di
dada sebelah kiri, tepat di apex jantung (ar. Temparalis )4. Di
pelipis
Cara menghitung denyut nadi :Dengan cara Palpasi.a) Nadi
dihitung selama 6 detik dikalikan 10b) Nadi dihitung selama 10
detik dikalikan 6 60 detikc) Nadi dihitung selama 15 detik
dikalikan 4d) Nadi dihitung selama 30 detik dikalikan 2
Macam-macam Denytu Nadi :1. Denyut Nadi Istirahat Denyut Nadi
Basal ( bangun tidur ) Denyut Nadi Istirahat ( nadi waktu tidak
bekerja )2. Denyut Nadi LatihanDenyut nadi ketika melakukan
latihan.3. Denyut Nadi MaksimalRumus denyut nadi Maksimal :DNM =
220 USIAEx = 220 20= 200TRAINING ZONE :
BATAS MINIMAL70/100 x DNM = Batas Latihan
BATAS MAKSIMAL95/100 x DNM = Batas Latihan CONTOH :OKI usia 20
tahun220-20 th = 200 DNMBATAS MINIMAL70/100 x 200 = 140BATAS
MAKSIMAL95/100 x 200 = 190
4. Denyut Nadi Recovery ( nadi setelah latihan )Denyut nadi
pemulihan (recovery) 5 menit berdasarkan pakar kesegaran jasmani
Rost, Rand Hollman 1982 dengan nadi 170 keatas per menitKATEGORI
DENYUT NADIIstimewa Dibawah 100Baik sekali 100-105Baik 105-115Cukup
115-120Sedang 120-130Kurang sekali Diatas 130Dikaji oleh Prof.
Soedarno S
Menghitung Tekanan DarahMenghitung tekanan darah seseorang
menggunakan alat yang bernama Tencimeter. Satuan tencimeter adalah
milimeter hemoglobin ( mm hg ). Terkadang ketika kita mengambil
data tekanan darah, kita juga dapat menggunakan stetoskop untuk
membantu kita mendengarkan denyut nadi seseorang, agar diperoleh
data yang lebih valid.
Ketentuan :Sistole Tekanan Tinggi
10 + 120Normal10 + 80DiastoleTekanan Rendah
Keterangan :Normal, jika sistole berada pada kurang lebih 10
dari 120, dan diastole berada pada kurang lebih 10 dari 80.Tekanan
Tinggi, jika sistole pada tekanan diatas atau lebih 10 dari 120
(130), dan diastole berada pada lebih dari 10 dari 80 (90).Tekanan
Rendah, jika sistole berada pada tekanan dibawah kurang 10 dari 120
(110), dan diastole barada pada kurang 10 dari 80 (70).
J. TES ENDURANCETes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes
daya tahan tubuh seseorang. Tes ini sangat penting sekali dan
biasanya sering sekali dipaki para pelatih untuk pengembangan fisik
atau evaluasi perkembangan dan pelatihan seorang atlet. Bermacam-
macam jenis tes yang dilakukan para pelatih untuk melakukan tes
endurance ini. Dan dari masing-masing jenis tes akan mempunyai
hasil dari tujuan yang berbeda-beda pula.Beberapa macam Tes
Endurance :1. 2,4 Km Lari2. 4,8 Km Jalan3. Lari 12 menit4. lari 15
menit5. harvard Test ( bangku )6. Sharky Test ( bangku )7. MFT
MFT ( Multi Fitnes Test )Multi fitnes test ( MFT ) adalah suatu
jenis tes daya tahan atau Endurance yang bertujuan untuk mengetahui
VO 2 Max. di Indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya Tes Tung (
Bleep Test ). Satuan dari tes ini yaitu cc/Kg bb/menit. Di dalam
jenis tes ini terdapat beberapa kelemahan, kelemahan tersebut yaitu
tidak adanya perbedaan prosedur pelaksanaan atau norma antara
peserta atau orang coba laki-laki dan wanita. Yang kedua yaitu
tidak adanya perbedaan faktor usia di dalamnya.Beberapa hal tentang
tes MFT : Pertama kita harus menyiapkan kaset, tape atau VCD.
Menyediakan stop watch, alat tulis, dan lintasan Jarak lintasan
yang akan dilalui adalah 20 meter, tapi kita harus menyiapkan jarak
minimal 30 M. Start bisa dimulai dari garis manapun, tetapi ketika
start kaki tidak boleh melebihi garis start. Ketika pembalikan,
salah satu kaki dan setengah dari tubuh harus melewati garis. Jika
lebih juga tidak apa-apa. Dikatakan tes ini selesai atau berhenti
jika peserta telah melanggar atau tidak mengikuti perintah dari
kaset 2 kali berturut-turut.
K. TES CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLACabang olahraga sepak bola
adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari diseluruh
dunia. Hampir seluruh manusia mengenalnya, dan bermimpi untuk
menjadi pemain sepak bola yang bagus. Untuk mewujudkan mimpi itu
sebenarnya tidak sulit asal didukung denga skill yang bagus dan
kemauan yang kuat serta tersedianya sarana prasarana untuk
berlatih. Selain dituntuyt mempunyai skil atau kemampuan bermain
bola yang bagus, seorang pemain sepak bola juga dituntut untuk
mempunyai kondisi fisik yang bagu, oleh karena itu di dalam cabang
olahraga sepak bola tidak hanya dilakukan pelatihan tentang tekhnik
bermain dan pembelajaran strategi, tapi juga sangat diperlukan
beberapa tahap latihan fisik.Seorang Pelatih, bahkan setiap pemain
pun harus mengetahui dan menguasai bebrapa komponen kondisi fisik
yang harus dikembangkan dan perlu diadakan latihan dan beberapa
tes. Bagi pelatih sepak bola, bebrapa tahap latihan atau tes yang
haru dilakukan pada atlet atau pemain sepak bola diantaranya yaitu,
tes kekuatan, tes kelincahan, tes keseimbangan, tes reaksi, dan
yang paling penting adalah tes endurance.Daya tahan adalah suatu
kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu lama tanpa mengalami
kelelahan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. daya tahan pada
umumnya diartikan sebagai ketahanan terhadap kelelahan dan
kemampuan pemulihan segera setelah mengalami kelelahan. Daya tahan
yang tinggi dapat mempertahankan performance dalam jangka waktu
yang relatif lama secara terus menerus. Jadi dalam sepak bola, hal
ini sangat diperlukan.dalam sepak bola tidak diperlikan harvard
test atau sharky test, tapi tes balke atau tes lari 2,4 km.Tes
reaksi dalam sepak bola sangat diperlukan karena dalam bermain
sepak bola pemain akan dihadapkan pada situasi yang memrlukan
reaksi yang bagus dan tepat. Contohnya pada penjaga gawang, kapan
antisipasi dia melompat untuk menghalau bola ketika mendapat suatu
tendangan. Dan masih banyak contoh yang lain,. Tes kekuatan
dilakukan untuk mengetahui seberapa tingkat kekuatan otot yang
dimiliki pemain, seperti sit up, push up, back up, atau hall squat,
serta kekutaun otot tungkai (leg).Banyak lagi item tes yang bisa
dilakukan pada pemain sepak bola, seperti tes kelincahan, disini
seperti tes Squat thrust atau suttle run ( lari bolak-balik ).
Kerena dalam olahraga ini sangat dibutuhkan kelincahan seseorang.
Begitu juga dengan komponen fisik power, power yaitu gabungan dari
kecepatan dan kekuatan, jadi memang sangat diperlukan di sepak
bola. Dalam hal ini bisa dilakukan tes lari 30 m atau 50 m, bike
race ataupun vertikal jump. Walaupun tidak terlalu diperlukan, tapi
tes daya ledak otot juga diperlukan untuk loncatan seperti ketika
heading sambil loncat, ataupun untuk penjaga gawang. Begitu juga
dengan tes keseimbangan atau tes flexibility, memang tidak terlalu
berperan, tapi didalamnya masih dapat diambil manfaatnya dengan
kita mengetahui tingkat keseimbangan dan kelentukan pemain, karena
dalam permainan sepak bola pasti akan dihadapkan pada situasi yang
membutuhkan kemampuan tersebut.terkadang sang pelatih juga
melakukan bebrapa tes kemampuan ( antropometri ) untuk mengetahui
tingkat keidealan tyubuh pemain (IMT). Karena hal itu memang
diperlukan untuk diperhatikan para atlet atau pemain sepak
bola.
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN1. Pengertian Tes dan Pengukuran OlahragaTES : (
bentuk atau sasaran )PENGUKURAN : ( alatnya )Jadi dapat kita
simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan
informasi dari dari sesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah
data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil penguukran
ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi
olehraga.2. Tes AntropometriTes untuk mengetahui Komposisi tubuh
maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia.
Tujuan akhir dari pengukuran Antropometri adalah menetapkan bentuk
atau tipe badan seseorang.Berat Badan ( Body Weight ), Tinggi Badan
( Stature Hight )Dengan Pengukuran tinggi dan berat badan dapat
mengetahui IMT ( indeks masa tubuh ).3. Tes Kelentukan (
Flexibility )Tes kelentukan atau flexibility meter dilakukan untuk
memperoleh data dimana dari data tersebut kita dapat mengetahui
tingket kelentukan seseorang. Alat yang digunakan untuk tes
kelentukan biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50 cm atau
biasa juga yang disebut dengan Flexibility Meter. Satuan alat ini
yaitu Centimeter (Cm).Ada beberapa macam jenis tes dari tes
kelentukan atau flexibility. Tapi akan dijelaskan dibawah tentang
2jenis tes kelentukan, yaitu sit and reach dan standing trunk
flexion.4. Tes Kelincahan ( Agility )Tes agility atau yang kita
kenal sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa gabungan komponen
fisik yang lain. Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan, dan
keseimbangan. beberapa contoh jenis tes dari tes Kelincahan atau
Agility, Yaitu Squat Thrust dan Shuttle Run (lari bolak- balik ).5.
Tes Keseimbangan ( Balance )Tes ini dilaksanakan agar penguji atau
pengetes dapat mengetahu tingkat keseimbangan orang coba atau
atlet. Tes ini juga akan bermanfaat untuk pengembangan prestasi,
motivasi dan tujuan pengukuran yang lain yang dibutuhkan penguji.6.
Tes ReaksiTes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui
tingkat reaksi seseorang dalam suatu kondisi tertentu.Tes reaksi
diantaranya adalah Whole Body Reaction dan Speed Anticipation
Reaction.Whole Body ReactionJenis tes ini terdapat dua macam. Yaitu
Visual dan Audiovisual.Speed Anticipation ReactionTes ini
dilaksanakan untuk mengetahui kecepepatan dan ketepatan antisipasi
seseorang.7. Tes Strength ( Kekuatan )Tes strenght atau tes
kekuatan sangat dibutuhkan dalam pembinaan prestasi atlelt atau
orang coba, kita akan dapat mengetahui seberapa kemampuan kekuatan
orang coba Latihan dan tes sebenarnya hampir sama, tapi hal ini
akan dibedakan pada modivikasi pelaksanaanya saja. Bentuk
pelaksanaan latihan lebih kreatif dan bervariasi. bentuk tes
strenght diantaranya,V Sit Up, Push Up, Back Up, Hall Squat, Grip
StrengtH, Pull and Push,dan Back and Leg8. Tes PowerTes power
adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan kecepatan. Tes
power terdapat berbagai macam jenis tes, seperti explosive power (
daya ledak otot ) (vertikal jump), bike race ( tes power kaki ),
atau lari 30 meter dan 50 meter.9. Pengukuran Denyut NadiDenyut
nadi dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi
jantung. Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak
jantung yang dapat dipalpasi atau diraba dipermukaan kulit pada
tempat-tempat tertentu. Jadi pada umumnya frekuensi denyut nadi
sama dengan frekuensi denyut atau detak jantung. Denytu Nadi
terdiri dari Denyut Nadi Istirahat, Denyut Nadi Latihan , Denyut
Nadi Maksimal (DNM), Denyut Nadi RecoveryMenghitung Tekanan
DarahMenghitung tekanan darah seseorang menggunakan alat yang
bernama Tencimeter. Satuan tencimeter adalah milimeter hemoglobin (
mm hg ).
10. Tes EnduranceTes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes
daya tahan tubuh seseorang. Beberapa macam Tes Endurance : 2,4 Km
Lari, 4,8 Km Jalan, Lari 12 menit,lari 15 menit, harvard Test,
Sharky Test dan MFTMulti fitnes test ( MFT ) adalah suatu jenis tes
daya tahan atau Endurance yang bertujuan untuk mengetahui VO 2 Max.
di Indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya Tes Tung ( Bleep
Test ). Satuan dari tes ini yaitu cc/Kg bb/menit.11. Tes Cabang
Olahraga Sepak BolaSelain dituntut mempunyai skil atau kemampuan
bermain bola yang bagus, seorang pemain sepak bola juga dituntut
untuk mempunyai kondisi fisik yang bagus, oleh karena itu di dalam
cabang olahraga sepak bola tidak hanya dilakukan pelatihan tentang
tekhnik bermain dan pembelajaran strategi, tapi juga sangat
diperlukan beberapa tahap latihan fisik. Bagi pelatih sepak bola,
beberapa tahap latihan atau tes yang harus dilakukan pada pemain
sepak bola diantaranya yaitu, tes kekuatan, tes kelincahan, tes
keseimbangan, tes reaksi, dan yang paling penting adalah tes
endurance.
B. SARANBegitu banyak manfaat yang bisa kita ambila dari
melakukan tes dan pengukuran. Jadi sebaiknya, bagi setiap Guru
olahraga atau Pelatih mengisi pengetahuannya tentang beberapa
komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan tes dan pengukuran
olahraga. Karena dengan itu kita akan bisa mengambil banyak
manfaat, diantaranya seperti : Untuk pelaksanaan evaluasi dan
Sebagai bahan motivasi Sebagai bahan perbaikan mengajar / melatih
dan Sebagai dasar penelitian Penentuan status atlet dan pembagian
kelompok sesuai dengan ketentuan yang telah ada
DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda.
Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan pemelihara dan pendidik alam
semesta yang telah menganugerahkan karunia dan RahmatNya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah Tes dan Pengukuran
Olahraga.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah tes dan
pengukuran olahraga. Selain untuk memenuhi tugas, semoga dengan
terselesaikannya makalah ini akan bisa bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis sampaikan banyak terimakasih kepada segenap yang telah
membantu atas terseleaikannya makalh ini. Namun dengan keterbatasan
kemampuan pada diri penulis, maka penulis memohon maaf, penulis
menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran.Akhirnya,
penulis berharap agar diberi manfaat atas terselesaikannya makalah
ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu merahmati kita,
Amin...
Gresik, 27 Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiBAB I :
PENDAHULUAN 1A. Latar belakang 1B. Rumusan Masalah 2C. Tujuan
Pembahasan 2D. Manfaat Pembahasan 2BAB II : PEMBAHASAN 3A.
Pengertia Tes dan Pengukuran Olahraga 3B. Tes Antropometri 3C. Tes
Kelentukan ( Flexibility ) 5D. Tes Kelincahan ( Agility ) 6E. Tes
Keseimbangan ( Balance ) 8F. Tes Reaksi 9G. Tes Strength ( Kekuatan
) 10H. Tes Power 17I. Pengukuran Denyut Nadi 19J. Tes Endurance
21K. Tes Cabang Olahraga Sepak Bola 22BAB III : PENUTUP 24A.
Kesimpulan 24B. Saran 26DAFTAR PUSTAKA 27