BAB II LANDASAN TEORI DISTRIBUSI PADA RANTAI PASOK Distribusi pada rantai pasok adalah sebuah proses yang terorganisasi dalam perusahaan, yang digunakan untuk menyampaikan barang jadi ke tangan konsumen. Secara historis, rantai pasokan terutama ditemukan di industri manufaktur dan produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengubah bahan baku seperti kayu, mineral, baja, dan kain menjadi barang berharga yang siap digunakan oleh konsumen. Perusahaan manufaktur dan produksi mungkin tidak memiliki sumber daya yang tersedia untuk mengirim produk ke toko ritel di mana konsumen bisa berbelanja dengan aman dan membeli produk, jadi mereka mengandalkan distribusi rantai pasok untuk menyelesaikan proses ini. Distribusi pada rantai pasok juga terjadi pada tahap awal pembuatan dan proses produksi. Perusahaan-perusahaan ini harus membeli bahan baku yang mereka butuhkan untuk memproduksi barang yang inginkan konsumen. Daripada mengirim karyawan untuk mengumpulkan atau membuat bahan baku, perusahaan-perusahaan ini akan mengembangkan rantai suplai untuk memproduksi dan mengirimkan bahan untuk fasilitas produksi mereka. Sementara distribusi pada rantai pasok tidak ada biaya tambahan untuk proses manufaktur dan produksi, biaya pun jauh lebih sedikit dari pengembangan fasilitas baru atau proses untuk menangani fungsi ini secara internal.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
LANDASAN TEORI
DISTRIBUSI PADA RANTAI PASOK
Distribusi pada rantai pasok adalah sebuah proses yang terorganisasi dalam
perusahaan, yang digunakan untuk menyampaikan barang jadi ke tangan
konsumen. Secara historis, rantai pasokan terutama ditemukan di industri manufaktur
dan produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengubah bahan baku seperti kayu,
mineral, baja, dan kain menjadi barang berharga yang siap digunakan oleh konsumen.
Perusahaan manufaktur dan produksi mungkin tidak memiliki sumber daya yang
tersedia untuk mengirim produk ke toko ritel di mana konsumen bisa berbelanja
dengan aman dan membeli produk, jadi mereka mengandalkan distribusi rantai pasok
untuk menyelesaikan proses ini.
Distribusi pada rantai pasok juga terjadi pada tahap awal pembuatan dan proses
produksi. Perusahaan-perusahaan ini harus membeli bahan baku yang mereka
butuhkan untuk memproduksi barang yang inginkan konsumen. Daripada mengirim
karyawan untuk mengumpulkan atau membuat bahan baku, perusahaan-perusahaan
ini akan mengembangkan rantai suplai untuk memproduksi dan mengirimkan bahan
untuk fasilitas produksi mereka. Sementara distribusi pada rantai pasok tidak ada
biaya tambahan untuk proses manufaktur dan produksi, biaya pun jauh lebih sedikit
dari pengembangan fasilitas baru atau proses untuk menangani fungsi ini secara
internal.
Fungsi Marketing
Dalam pemasaran tradisional meliputi fungsi penjualan, pembelian, pengangkutan,
penyimpanan, pembiayaan, standarisasi, resiko, dan informasi pasar. Pada table
berikut menampilkan pembagian delapan fungsi universal menjadi 3 bagian :
exchange, logistics, and facilitation.
Group Fungsi
Exchange Selling
Buying
Logistics Transportation
Storage
Facilitation Financing
Standardization
Risk
Market information
Exchange menggambarkan aktivitas penting dalam aktivitas bisnis, yaitu penjualan
dan pemebelian. Penjualan diperlukan untuk menumbuhkan permintaa produk
melalui pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan pasar dan melalui teknik
stimulasi permintaan, seperti iklan dan personal selling. Pembelian melibatkan
berbagai macam perencanaan dan akuisisi, sehingga menghasilkan jumlah yang tepat
dan produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Logistics
menggambarkan aktivitas dalam menyalurkan produk yang tepat pada tempat dan
waktu yang tepat. Pada facilitation penting untuk melengkapi aktivitas exchange dan
logistics.
Specialization
Spesialisasi dalam ekonomi adalah suatu bentuk pembagian tenaga kerja di mana
individu atau perusahaan memusatkan usaha-usaha produktif mereka pada sebuah
kegiatan atau sejumlah kegiatan-kegiatan yang terbatas. Misalnya dokter spesialis
anak atau Ford yang menjadi spesialis di bidang industri otomotif. Spesialis dapat
memusatkan diri pada pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Kebiasaan dan
pengulangan akibat tidak terjadinya perpindahan pekerjaan akan meningkatkan
keahlian kerja dan penghematan waktu.
Pada industri manufaktur akan memusatkan pada produksi suatu produk yang
spesifik. Pedagang besar dan retailer akan menjadi perantara sebuah produk spesifik
untuk memeuhi kebutuhan pasar yang telah mereka pilih. Sementara itu perusahaan
pergudangan dan pengangkutan terspesialisasi pada kegiatan fungsi logostik.
Assorment
Bauran produk merupakan kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan
kepada pasar. Dalam rantai pasok tahap dalam bauran produk adalah : concentration,
allocation, customization, and dispersion. Concentration (konsentrasi) merupakan
pengumpulan produk dalam jumlah yang besar atau dari beberapa produk sehingga
dapat dijual menjadi sebuah kelompok. Seperti pada pedagang besar yang mungkin
membeli dari beberapa industri manufaktur dan membawa produk tersebut menuju
satu lokasi tertentu. Tujuan utama dari concentration ini adalah untuk mengurangi
biaya pengangkutan. Pengurangan biaya terjadi ketika terjadi pemindahan produk
dalam jumlah besar menuju lokasi konsentrasi, dari pada ketika tiap supplier secara
individu mengangkut produk dalam jumlah sedikit menuju konsumen secara
langsung.
Allocation (alokasi) merupakan proses pemecahan suatu kelompok produk yang
bersifat homogen menjadi kumpulan yang lebih kecil, untuk memenuhi keperluan
konsumen secara lebih tepat. Produk yang diterima dari supplier dalam sebuah truk
dapat terjual dalam kuantitas peti. Peti dapat dipecahkan kembali menjadi sebuah unit
produk individu. Proses alokasi juga dikenal sebagai proses pemecahan dari bagian
terbesar.
Customization (kostumisasi) merupakan proses membagi produk menjadi bermacam-
macam item yang akan kembali dijual menjadi produk unik yang spesifik.
Manufaktur akan menyediakan satu truk berisi berbagai macam produk yang
ditujukan untuk konsumennya yaitu pedagang besar. Tahap selanjutnya pedagang
besar membuat bermacam-macam produk campuran untuk retailer, serta retailer akan
membuat macam-macam produk untuk konsumen.
Dispersion (penyebaran) merupakan tahap final dalam bauran produk dalam rantai
pasok. Tahap ini terdiri dari pengangkutan bermacam-macam kostumisasi produk
menuju konsumen yang lebih spesifik. Dalam penyebaran dapat melalui perantara,
maupun tanpa menggunakan perantara.
Channel Separation
Salah satu konsep penting dalam distribusi pasar adalah channel separation
(pemisahan saluran). Pemisahan biasanya berfokus pada memisahkan fungsi
pembelian dan penjualan berhubungan pada pemindahan distribusi fisik atau logistik.
Terdapat perbedaan distribusi antara logistics channel dan marketing channel. Pada
logistics channel menggambarkan sebuah jaringan keterlibatan organisasi pada
pencapain perpindahan persediaan dan penempatan.
MARKET DISTRIBUTION STRATEGY DEVELOPMENT
Saluran pemasaran merupakan salah satu area yang paling sedikit dipahami dari
strategi bisnis. Keberagaman dan kerumitan atas susunan saluran menjadikan
kesulitan untuk menggambarkan dan menyamaratakan tantangan yang dihadapi
manajer ketika mengembangkan strategi rantai pasok.
Distribution Structure
Gambar diatas merupakan ilustrasi umum dari struktur saluran yang dibutuhkan
untuk menyempurnakan proses pemasaran.
Manufacturers
Merupakan proses menggambungkan material dan komponen menjadi sebuah
produk. Perusahaan manufaktur merupakan peserta saluran yang paling terlihat,
karena menghasilkan kegunaan dengan menciptakan produk-produk utama. Dalam
proses didtribusi secara keseluruhan produk-produk utama tersebut menjadi perhatian
utama.
Wholesallers
Mungkin yang paling sedikit dipahami dan yang paling sedikit tampak pada peserta
saluran adalah wholesaler (pedagang besar). Pedagang besar merupakan bisnis yang
membeli barang dagangan dari manufaktur dan menjualnya kembali kepada reselling,
pengguna industri, atau pengguna bisnis. Mereka juga dapat bertindak sebagai agen
yang membeli produk untuk menjual produk tersebut pada perusahaan.
Reatailers
Pada kondisi sederhana, retail merupakan bisnis dengan menjual barang dan jasa
kepada konsumen yang membeli untuk kebutuhan dan keuntungan sendiri. Mereka
melakukan fungsi yang terkombinasi untuk menawarkan produk yang tepat kepada
konsumennya, pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, jumlah yang tepat, dan
harga yang tepat.
Direct versus Indirect Structures
Struktur langsung dan tidak langsung merupakan saluran yang digunakan untuk
menyalurkan produk menuju konsumen. Pada struktur langsung perusahaan
menyaliurkan langsung produknya menuju konsumennya. Pada beberapa tahun lalu
struktur ini tidak banyak digunakan, berbeda dengan saat ini. Dengan saluran
langsung ini perusahaan dapat menghindari markup harga yang dilakukan oleh
perantara produk mereka.
Berbeda dengan struktur tidak langsung, perusahaan menggunakan saluran ini karena
mereka tidak menjual langsung produknya pada konsumen. Supplier dan manufaktur
biasanya menggunakan saluran ini karena keberadaan mereka pada rantai pasok
merupakan awal.
Berikut merupakan gambar typical channel structures
Market Coverage
Cakupan pasar penting untuk menentukan daerah mana yang memiliki konsumen
yang potensial. Tiga dasar alternative cakupan pasar adalah intensive distribution,
selective distribution, dan exclusive distribution.
Intensive Distribution
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya
pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Teknik ini
sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang
memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako,
rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
Selective Distribution
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang
atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau
pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat
suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-
masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk
kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
Exclusive Distribution
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua
distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang
ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan
harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif
adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi
level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
Disini kelompok kami akan membahas tentang distribusi pasar PT SINAR
SOSRO. Kami akan membahas tentang fungsi pemasaran, saluran distribusi, struktur
distribusi, distribusi langsung dan tidak langsung pada PT SINAR SOSRO. Agar
kita lebih mengetahui semua proses yang terjadi di PT Sinar Sosro, mulai dari proses
produksi hingga proses distribusinya.
A. Fungsi marketing bagi PT SINAR SOSRO
Specialization
Spesialisasi PT Sinar sosro adalah membuat atau memproduksi minuman
ringan yang berbahan dasar teh. Sosro tidak hanya memproduksi minuman
ringan teh biasa melainkan juga memproduksi minuman teh rasa buah tapi
juga minuman teh bersoda, dan baru-baru ini Sosro mengeluarkan varian rasa
baru yaitu rasa pedas, dingin dan rasa asam.
Assorment
PT Sinar Sosro melakukan distribusi langsung dimana salesman
mengirimkan produk yang dimuat dari gudang langsung dikirim ke pelanggan
tanpa perantara, dalam hal ini pelanggan tersebut adalah modern outlet
maupun retail baru.
Allocation (alokasi)
Pengalokasian Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional
mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi.
Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam,
Brunei Darussalam dan Amerika Serikat.
Untuk malancarkan pemasarannya sosro memakai alat promosi untuk
mempromosikan produ-produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Alat promosi yang digunakan oleh sosro adalah sebagai berikut:
Iklan
Promosi melalui iklan sepanjang akhir 1980-an hingga awal 1990-an sempat
terhenti, Sosro vakum dari kegiatan komunikasi periklanan bersamaan dengan
dilarangnya TVRI menayangkan iklan.
Babak baru komunikasi Sosro dimulai lagi tahun 1994, tepat menyongsong
20 tahun kelahiran Sosro. Pada awal November 1994 di buatlah iklan promo Teh
Botol Sosro yang menandai kelahiran kembali komunikasi Sosro. Dalam poster
promo pertama yang dibuat dalam rangka menyambut 20 tahun Sosro, dibuka dengan
kata-kata lucu: Hai sobat muda, ketemu lagi, yang diikuti headline: Tutup botol ini
bernilai ratusan juta rupiah! Untuk ukuran waktu itu, hadiah Sosro memang termasuk
istimewa: dua Toyota Starlet, 20 CD Compo Sony, 20 Discman, 200 sepeda Federal.
200 arloji Swatch, dan 2 ribu T-shirt.
Setelah melakukan pemanasan promo undian berhadiah (1994), mulai bergulir iklan-
iklan tematis Sosro dari tahun ke tahun. Tagline “citra Hari-hari teh botol” berhasil
diubah dengan mulus menjadi “Hari-hari teh botol Sosro”. Tetap meraih pasar anak
muda. Jinggle teh botol yang sudah diterima khalayak luas itu, diubah lebih manis
tanpa mengubah soul-nya.
Kehadiran Frestea pada tahun 2003 yang didukung oleh perusahaan
multinasional, dapat mengubah peta pasar minuman teh dalam kemasan.
Untuk menampik persaingan dengan Frestea, Sosro mengubah tagline-nya menjadi:
“Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”. tag line ini cukup persuasif, tapi
sekarang sudah berubah lagi menjadi “apapun enaknya teh botol sosro” masih
persuasif juga, tapi sepertinya Sosro ingin merubah kesan bahwa tidak hanya kegiatan
makan saja yg enak sambil minum Teh Botol Sosro, tapi semua kegiatan yg sedang
dilakukan enak juga sambil minum Teh Botol Sosro dan juga untuk memperkuat
image Teh Botol sebagi minuman semua kalangan.
Sedangkan untuk promosi Fruit Tea yang memiliki pangsa pasar kalangan muda,
Sosro memilih untuk membuat iklan yang berjiwa muda. Juga dengan tagline yang
gw banget yaitu “Fruittea Ngejutin Trus”. Selain itu Fruittea juga menjadi sering
mensponsori acara yang digelas di sekolah, kampus, dan perkumpulan remaja
lainnya.
Produk Tebs, hadir sepertinya untuk menyainyi Coca Cola, Pepsi, dan
minuman berkarbonasi lainnya. Namun Sosro tidak mencontoh begitu saja, ia tetap
bertahan pada produk unggulannya yaitu teh, kali ini diciptakanlah produk teh dengan
kandungan soda. Tagline yang dibuat sangat menarik dan membuat setiap orang
penasaran sehingga tertarik untuk mencobanya.
Lain halnya dengan Joy Tea Green Tea yang menyasar kalangan yang
berjiwa dinamis dan peduli kesehatan. Iklannya dibuat lebih sedikit berisi dan bisa
dikatakan paling serius, sesuai dengan target pasar yang mereka inginkan.
Promosi Penjualan
Sering dilakukan dengan membuka stand di acara yang disponsori oleh
produk Sosro. Biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah, atau dengan
penawaran menarik lainnya seperti mendapatkan merchantdise atau hadiah.
Kunjungan Pabrik
Langkah promosi seperti ini tidak banyak dilakukan oleh para pesaing
minuman siap minum dalam kemasan. Sosro menyadari bahwa ini merupakan hal
penting dalam eksistensinya sebagai produsen minuman siap minum dalam kemasan.
Dengan menerima kunjungan, Sosro dapat memperlihatkan kepada publik bahwa
produk mereka diolah dengan benar, hiegenis, dan terjamin. Sehingga nantinya
masyarakat tidak ragu lagi untuk membeli produk Sosro.
Selain itu di website Sosro -www.sosro.com- juga disediakann formulir pendaftaran
untuk kunjungan Pabrik sehingga urusan birokrasinya tidak terlalu sulit.
B. Saluran Distribusi
Dapat diartikan sebagai penempatan produk, distribusi atau penyebaran
produk. Saluran Distibusi sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Meskipun
suatu produk memiliki harga yang kompetitif, berkualitas tinggi, dan dipromosikan
dengan baik, namun karena konsumen sulit mencari produk tersebut, maka kegiatan
pemasaran tidak akan berhasil dengan baik. Jika Saluran Distribusi dikelola dengan
baik, konsumen akan mudah memperoleh produk.
Dengan banyaknya produk substitusi, maka distribusi yang direncanakan
dengan baik dapat membantu produk tersebut tersebar dengan cepat. Distribusi Sosro
mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar,
Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro
diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat.
Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan
saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan ketersediaan produk
sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Pengembangan proses yang dilakukan
oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh
sendiri. Sosro sangat menjaga relationship dengan jaringan distribusinya. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, Sosro menawarkan keuntungan yang lebih kepada
para pengecer, sehingga mereka lebih senang menjual produk Sosro.
Bila di level pengecer disediakan pendingin, di level Dister, Sosro membuat
program pengembangan armada. Caranya, memberi pinjaman modal untuk membeli
kendaraan. Dengan demikian terlihat ada kebersamaan antara Sosro dengan jaringan
distribusinya. Sepintas, terbayang betapa nikmatnya jadi mitra distribusi Sosro.
Namun, tunggu dulu. Ada reward, tentunya ada punishment. Jangan sekali-kali
bermain api dengan Sosro. Jika Dister terbukti menjual atau menyimpan produk
kompetitor –meskipun hanya satu krat– tidak ada ampun lagi. Sosro bisa langsung
mencabut izin keagenannya tanpa mau mendengar alasan apapun.
Sukses Sosro dalam bidang distribusi bukanlah prestasi yang diraih dalam
semalam. Mungkin saat ini ada banyak orang yang menyesal karena dahulu (ketika
Sosro baru berdiri) mereka tidak mau menjadi mitra distributornya. Maklumlah,
Sosro datang menawarkan sesuatu yang baru dan tidak lazim pada saat itu sehingga
Soetjipto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya terpaksa mendistribusikan sendiri ke
toko-toko makanan dan pedagang di jalan-jalan. Di tahun 1981-1982, Sosro sudah
melempar 30-an cooler box dengan roda dorong kepada pedagang dari prapatan
Coca-Cola, Cempaka Putih, Jakarta sampai kawasan Pasar Senen. Ini dilakukan
karena pada saat itu Sosro mengalami kesulitan masuk ke toko pengecer yang
menganggap aneh minuman teh dalam botol. Namun itu dulu. Sekarang, hampir tidak
ada pedagang yang menolak jika ditawari menjual produk SOSRO, apalagi Teh Botol
Sosro. Tak heranlah, produk ini serasa berada di jangkauan tangan konsumen, karena
begitu banyaknya gerai yang memasarkannya.
C. Distribution Structure
Kesuksesesan Sosro dalam merebut hati konsumen sesungguhnya bisa
dilihat dari aspek pemasaran dan distribusi yang cukup unik. Sosro, dalam beberapa
hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran.
Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk lewat
iklan di berbagai media cetak ataupun elektronik. Distribusi Sosro, khususnya untuk
produk andalannya Teh Botol Sosro, juga tergolong unik, karena tidak berfokus di
satu tempat tapi merambah ke semua kalangan baik tua, muda, menengah-atas
maupun menengah-bawah.
Sebagai bisnis yang sangat mengandalkan pengembalian botol kosong,
Sosro sangat mengerti pentingnya sistem distribusi dua jalur yang rapat, dimana
bagian distribusi selalu sigap menyerbu bukan saja wilayah-wilayah pemasaran baru,
melainkan juga mengambil kembali botol-botol kosong untuk segera diangkut ke
pabrik. Bahkan, menurut sebuah sumber, untuk jaga-jaga, Sosro rela membenamkan
investasinya untuk memproduksi botol kosong sebanyak empat hingga lima kali dari
jumlah produksi teh botolnya.
Manufacturers
Proses pembuatan teh sosro dimulai dari memetik daun teh di kebun teh
sampai menjadi teh yang siap dikonsumsi oleh konsumen. Sosro selalu memakai
bahan-bahan alami dari alam. Setelah proses produksi selesai produk yang sudah
dikemas kemudian diletakkan di gudang untuk kemudian didistribusikan.
Wholesallers
Setelah produk berada digudang kemudian para distributor siap untuk
mendistribusikan produk-produk tersebut agar sampai ke retailer. Distributor terlebih
dahulu membeli produk sosro dalam jumlah banyak yang berada di gudang.
Reatailers
Dalam hal ini retail bertugas mendistribusikan produk sosro kepada
pengecer agar pengecer dapat menjual produk sosro kepada konsumen akhir,
sehingga konsumen dapat menikmati
D. Direct versus Indirect Structures
Distribusi Langsung
Salesman mengirimkan produk yang telah dimuat dari gudang langsung ke
pelanggan tanpa melalui perantara, dalam hal ini pelanggan tersebut adalah modern
outlet maupun retail baru.
Distribusi Tidak Langsung
Salesman mengirimkan barang atau produk yang telah dimuat dari gudang
hanya sampai ke distributor-distributor, selanjutnya pendistribusian produk akan
disalurkan ke pada retailer-retailer dan pendistribusian yang terakhir adalah kepada
pengecer lalu kemudian sampai pada konsumen akhir.
BAB IV
KESIMPULAN
PT Sinar Sosro memakai distribusi secara terus menerus Mengutamakan
ketersediaan produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Sosro juga memiliki
target pasar di semua kalangan yaitu dari mulai kalangan bawah hingga atas dan juga
dari orang anak muda hingga orang tua karena sosro memiliki banyak varian rasa
yang bisa dinikmati oleh siapapun dan segala usia.
Sistem distribusi PT Sinar Sosro yaitu dengan menggunakan distribusi
langsung dan distribusi tidak langsung. Dimana distribusi langsung itu adalah proses
pendistribusian mulai dari gudang menuju ke konsumen akhir tanpa melalui perantara
jadi distribusi langsung dikirim kepada konsumen akhir. Sedangkan distribusi tidak
langsung pendistribusian produk melalui distributor menuju retailer kemudian
berakhir ke konsumen akhir.
Namun jangan sekali-kali bermain api dengan Sosro. Jika Dister terbukti
menjual atau menyimpan produk kompetitor –meskipun hanya satu krat– tidak ada
ampun lagi. Sosro bisa langsung mencabut izin keagenannya tanpa mau mendengar
alasan apapun.
SARAN
Menurut kesimpulan diatas saran yang dapat kelompok kami berikan adalah
sebaiknya sosro jangan terlalu keras terhadap pihak pengecer atau agennya mengenai
krat milik sosro yang diisi dengan produk lain, karena takutnya pihak agen tidak akan
mau lagi bekerja sama dengan Sosro lagi
LAMPIRAN
Pabrik PT Sinar Sosro
Produk Dari PT Sinar Sosro
Peta Distribusi
Jesslyn. E / 3092702 / KP A
Daftar Pustaka
Donald J. Bowersox, David J. Closs, & M. Bixby Cooper. 2002. Supply Chain
Logistics Management.The McGraw-Hill Companies, Inc.