Top Banner
7 UNSUR KEBUDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN PUDAK PAYUNG Anggota Kelompok : 1. Rismawati 25010112120004 2. Melianan Fatmawati 25010112120011 3. Neni Saswita 25010112120018 4. Nurul Oktavia Puspita Sari 25010112120025 5. Reza Ayu Rizqi Meilani 25010112120032 6. Firsa Olivia Susan 25010112120039 7. Rani Novianis Rizky Saputri 25010112120046 8. Mawaddah Muhajjar 25010112120053 9. Dwi Puji Lestari 25010112120060 10. Kevin Yudhistira Pribadi 25010112120067 1
52

makalah sosioantropologi

Feb 12, 2016

Download

Documents

sosioantropologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah sosioantropologi

7 UNSUR KEBUDAYAAN MASYARAKAT

KELURAHAN PUDAK PAYUNG

Anggota Kelompok :

1. Rismawati 25010112120004

2. Melianan Fatmawati 25010112120011

3. Neni Saswita 25010112120018

4. Nurul Oktavia Puspita Sari 25010112120025

5. Reza Ayu Rizqi Meilani 25010112120032

6. Firsa Olivia Susan 25010112120039

7. Rani Novianis Rizky Saputri 25010112120046

8. Mawaddah Muhajjar 25010112120053

9. Dwi Puji Lestari 25010112120060

10. Kevin Yudhistira Pribadi 25010112120067

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2013

1

Page 2: makalah sosioantropologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN PEMETAAN SOSIAL

Pemetaan sosial (social mapping) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mengenali tentang kondisi sosial budaya masyarakat pada wilayah tertentu

yang akan dijadikan sebagai wilayah sasaran program. Atau bisa disebut

sebagai kegiatan orientasi sosial. Pemetaan sosial adalah proses, cara,

pembuatan, membuat peta yang berkenaan dengan masyarakat.

Kondisi sosial budaya yang perlu ditemukenali dan atau perlu

diorientasi adalah mencakup beberapa kondisi sebagai berikut :

a. Nilai-nilai apakah yang dianut oleh masyarakat secara dominan,

yang mampu menggerakkan masyarakat.

b. Kekuatan-kekuatan social apakah yang mampu mendatangkan

perubahan-perubahan sehingga masyarakat dapat berubah dari

dalam diri mereka sendiri.

c. Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya

dalam menyikapi intervensi sosial.

d. Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang terjadi di tengah

masyarakat, baik penyebaran informasi maupun dalam kerangka

pembelajaran.

e. Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah yang

digunakandan diyakini masyarakat sebagai sarana informasi dan

pembelajaran.

f. Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan

sosial.

g. Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap

dan perilaku masyarakat.

2

Page 3: makalah sosioantropologi

Pemetaan sosial juga dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi

karakteristik masyarakat melalui pengumpulan data dan informasi baik

sekunder maupun langsung (primer) mengenai kondisi masyarakat dalam satu

wilayah tertentu. Hal yang perlu diketahui juga bahwa tidak ada aturan dan

bahkan metode tunggal yang secara sistematik dianggap paling unggul dalam

melakukan pemetaan sosial. Prinsip utama bagi para pekerja sosial (social

worker) dalam melakukan pemetaan sosial adalah bahwa ia dapat

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dalam suatu wilayah tertentu

secara spesifik yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat keputusan

dalam rencana pelaksanaan program pengembangan masyarakat.

a. Tujuan Pemetaan Sosial

Kegiatan pemetaan sosial lazimnya memiliki beberapa tujuan :

Secara umum tujuan pemetaan sosial adalah : Diperolehnya program

prioritas dan alokasi sumber dalam penguatan kelompok sosial masyarakat

dari pengaruh budaya-budaya luar secara efisien, efektif dan berkelanjutan.

Secara khusus pemetaan sosial bertujuan agar :

1) Sebagai langkah awal untuk mengetahui wilayah calon sasaran

program

2) Untuk mengetahui kondisi atau karakteristik masyarakat calon sasaran

program

3) Sebagai dasar dalam penyusunan matrik perencanaan kegiatan

program sesuai dengan potensi serta permasalahan yang ada pada

wilayah calon sasaran program.

Pemetaan sosial diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi

tentang :

Data geografi yang terdiri dari letak wilayah, topografi, aksesibilitas

lokasi, dan lain-lain.

Data demografi yang terdiri dari jumlah penduduk, komposisi

penduduk menurut usia-jenis kelamin-mata pencaharian-agama-

3

Page 4: makalah sosioantropologi

pendidikan, jumlah penduduk miskin (pra sejahtera dan sejahtera ) dan

lainnya.

Data lainnya yang berhubungan dengan kondisi sosial-budaya,

kearifan lokal (local wishdom), adat istiadat, karakteristik masyarakat,

pola hubungan antar masyarakat, kekuatan sosial yang berpengaruh,

dan lainnya.

b. Obyek Pemetaan Sosial

Beberapa obyek yang dipetakan dalam kegiatan pemetaan sosial antara

lain :

Letak geografis wilayah calon sasaran program sarana dan prasarana

umum wilayah.

Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian-usia-jenis

kelamin-agama-pendidikan.

Penyebaran atau konsentrasi masyarakat miskin.

Kelompok-kelompok sosial masyarakat serta kegiatan-kegiatan yang

dilakukan

Hubungan sosial antar kelompok masyarakat (relasi sosial)

Jenis-jenis profesi atau mata pencaharian masyarakat

Penggolongan masyarakat berdasarkan status kepemilikan harta (kaya,

menengah, miskin)

Tanggapan masyarakat terhadap program-program yang dilaksanakan

oleh pemerintah atau non pemerintah

Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program baik dari

pemerintah maupun non pemerintah.

Penyelesaian permasalahan baik masalah sosial kemasyarakatan,

ekonomi, budaya serta proses pengambilan keputusan dalam

masyarakat.

c. Manfaat Pemetaan Sosial

4

Page 5: makalah sosioantropologi

Dalam pada itu pemetaan sosial mempunyai manfaat praktis antara

lain;

1. Pemetaan masalah sosial dan potensi/sumber sosial yang

merupakan bagian dari analisis situasi dan analisis kebutuhan untuk

kegiatan penguatan.

2. Gambaran dasar survei disajikan dalam bentuk struktur

ruang/daerah lebih komunikatif.

5

Page 6: makalah sosioantropologi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar teori

Dengan landasan teori – teori yang kuat, penelitian yang ditulis menjadi

semakin jelas. Maka dari itu, teori sangat diperlukan dalam mengembangkan

suatu penelitian agar suatu masalah dapat terpecahkan.

2.2 Pengertian Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis

Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang

dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.

2.3 Pengertian Pendidikan

John Stuart Mill (1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu

meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang

dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada

tingkat kesempurnaan.

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga

mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo

Notoatmodjo. 2003 : 16)

2.4 Pengertian Agama

Oxford Student dictionary(dalam Azra, 2000) mendefenisikan bahwa

agama adalah suatu kepercayaan akankeberadaan suatu kekuatan pengatur

supranatural yang menciptakan dan

mengendalikan alam semesta. Dalam bahasa Arab agama berasal dari kata Ad-din,

kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, dan kebiasaan.

Nasution (1986) menyatakan bahwa agama mengandung arti ikatan yang

harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah

satu kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia sebagai kekuatan gaib yang

6

Page 7: makalah sosioantropologi

tidak dapat ditangkap dengan panca indera, namun mempunyai pengaruh yang

besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.

Michel Meyer (dalam Rousydiy, 1986) berpendapat bahwa agama ádalah

sekumpulan kepercayaan dan pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita

dalam tingkah laku kita terhadap Allah SWT, terhadap sesama manusia dan

terhadap diri kita sendiri.

Menurut Uyun (1998) agama sangat mendorong pemeluknya untuk

berperilaku baik dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya serta giat

berusaha untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik.

2.5 Pengertian Bahasa

Harimurti Kridalaksana (1985:12) Menyatakan bahwa bahasa adalah

sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok

manusia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88) Bahasa adalah sistem

bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja

sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Gorys Keraf (1984:1 dan 1991:2) menegaskan bahwa bahasa adalah

komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia.

2.6 Kesenian

Setiap manusia menyukai keindahan atau sesuatu yang memiliki nilai

indah. Oleh karena itu manusia tidak dapat lepas dari seni karena seni merupakan

salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis).

Seni menurut Soedarso (1990 : 1) adalah segala macam keindahan yang

diciptakan oleh manusia. Seni telah menyatu dalam kehidupan sehari – hari setiap

manusia, baik bagi dirinya sendiri maupun dalam bermasyarakat. Seni

7

Page 8: makalah sosioantropologi

berhubungan dengan ide atau gagasan dan perasaan manusia yang melakukan

kegiatan berkesenian.

Sumardjo (2000 : 4) mengatakan bahwa seni merupakan ungkapan

perasaan yang dituangkan dalam media yang dapat dilihat, didengar.

2.7 Organisasi sosial

Koentjaraningrat menegskan bahwa Organisasi sosial adalah suatu sistem

tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi

kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia

Menurut Robert Maclver dan C.H. Page ( 1991: 2 ) organisasi sosial

adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan

antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk

oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,

yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa

dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-

sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. (anonim : 2010 )

2.8 Mata Pencaharian

Mata pencaharian ataupekerjaan merupakan halyang sangat penting

bagimanusia, karena tanpapekerjaan kita akanmengalami kesulitandalam hidup

kita. Kitamemiliki akal dankebijaksanaan, dengankebijaksanaan kita

dapatmengembangkankemampuan,memperbaiki, membuatsesuatu atau

memilihpekerjaan yang kitainginkan. ( Anonim : 2010 )

2.9 Alat Perlengkapan Hidup

8

Page 9: makalah sosioantropologi

Koentjaraningrat, 1990 menyatakan Sistem peralatan dan perlengkapan

hidup adalah semua alatalat yang digunakan manusia dalam kegiatan sehari-hari .

Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Termasuk didalamnya adalah alat-

alat yang digunakan dalam kegiatan bercocok tanam, berburu, menangkap ikan,

alat-alat rumah tangga dan alat-alat angkutan.

Peralatan dan perlengkapan hidup yaitu perlengkapan atau alat-alat yang

digunakan dalam suatu masa (peredaran hidup). ( Anonim : 2010)

9

Page 10: makalah sosioantropologi

BAB III

PEMBAHASAN

ALAT PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP

Peralatan dan perlengkapan hidup manusia antara lain berupa pakaian,

perumahan, alat-alat rumah tangga, dan alat transportasi. Peralatan dan

perlengkapan hidup manusia juga dipengaruhi oleh keadaan alam di mana mereka

tinggal. Manusia banyak memanfaatkan apa yang ada di lingkungannya untuk

membuat peralatan dan perlengkapan hidup. Peralatan dan perlengkapan hidup

sangat dibutuhkan oleh manusia, karena untuk membantu proses hidup. Tanpa

adanya alat dan perlengkapan hidup, sulit untuk melakukan segala kegiatan yang

mengandalkan itu semua.

Pakaian

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat

berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk

melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan

kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan,

ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis

pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri

khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan

berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara

kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga

toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.

Pakaian yang digunakan oleh masyarakat kelurahan Pudak Payung sudah

dikatakan modern. Pakaian yang digunakan lengkap, baik baju maupun celana

10

Page 11: makalah sosioantropologi

yang terbuat dari bahan kain. Untuk melengkapi pakaian sehingga terlihat lebih

fashion, masyarakat Pudak Payung menggunakan tas, topi, sepatu ataupun sendal.

Perumahan

Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama

jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun

hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah

sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-

konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal,

seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain.

Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding

dan atap. Rumah memiliki jalan masuk berupa pintu dengan tambahan berjendela.

Lantai rumah biasanya berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan material

lainnya. Rumah bergaya modern biasanya memiliki unsur-unsur ini. Ruangan di

dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruang yang berfungsi secara spesifik,

seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang makan, dapur, ruang keluarga,

ruang tamu, garasi, gudang, teras dan pekarangan.

Di kelurahan Pudak Payung, memang adanya perbedaan di setiap RW.

Perumahan setiap RW nya bisa dikatakan berbeda-beda, baik dari segi ekonomi,

lingkungan, kesehatan, dan pendidikan. Ada perumahan yang elit, sederhana, dan

biasa-biasa saja.

Alat-alat rumah tangga

Sebuah hunian yang indah, cantik, dan nyaman, tidak akan lengkap tanpa

perlengkapan rumah tangga sebagai alat-alat yang bisa membantu memenuhi

kebutuhan para penghuni, sekaligus menjadi bagian dekoratif dari sebuah rumah.

Peralatan rumah tangga yang paling utama biasanya berupa perlengkapan

kamar tidur, yaitu ranjang beserta kasur, lemari pakaian, laci-laci, meja rias, dan

sebagainya. Dalam urutan berikutnya adalah peralatan memasak, seperti kompor,

11

Page 12: makalah sosioantropologi

lemari es, alat makan, dan lain-lain. Setelah itu ada perabotan-perabotan untuk

ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang rekreasi, teras, dan sebagainya

seperti sofa, kursi-kursi, meja-meja, lemari, laci-laci, lampu dan banyak lainnya.

Untuk pemenuhan alat rumah tangga di masyarakat Pudak Payung sudah

memenuhi dengan kebutuhannya. Baik tempat istirahat, untuk memasak, dan

tempat lainya.

Alat transportasi

Alat transportasi adalah alat pemindahan manusia atau barang dari satu

tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang

digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan

manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya

menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang

yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan

angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu,

transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi

yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki

teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi

tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.

Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat Pudak Payung ada 5

jenis sarana alat transportasi dan 35 sarana transportasi. Jenis sarana alat

transportasi tersebut antara lain, 42 sepeda, 2 dokar, 189 mobil pribadi, 74 truk,

2.273 sepeda motor.

MATA PENCAHARIAN

Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan

berada di antara benua Asia dan Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera

Hindia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia

12

Page 13: makalah sosioantropologi

memiliki luas daratan 1.922.570 km² sedangkan luar perairannya 3.257.483 km².

Dari luas daratan dan luas wilayah perairan tersebut maka mata pencaharian

penduduk Indonesia pun beragam. Ada yang bermata pencaharian pertanian,

perkebunan, perternakan, perikanan, dan ada pula yang bermata pencaharian

sebagai pekerja kantoran seperti di kota-kota besar di Indonesia.

Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, mengarah ke sektor

bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan namun tak sedikit juga yang

bermata pencaharian berdagang. Karena tanah Indonesia yang sangat subur

dengan mengandung berbagai macam mineral didalamnya, mendorong

masyarakat Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu

untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka

yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan).

Selain bercocok tanam, sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di

dataran rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor

kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai

sumber mata pencahariannya.

Sedangkan, mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada

sektor pembangunan, perindustrian, transportasi, pariwisata dll. Daerah perkotaan

khususnya di kota-kota besar dipandang sebagai lahan sumber mata pencaharian

dengan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata pencaharian

dalam sektor bercocok tanam atau  nelayan di daerah pedesaan/pantai. Namun,

memiliki mata pencaharian di sektor tersebut juga memerlukan kemampuan dan

keahlian yang profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Karena itu saat ini

tidak jarang penduduk desa yang mengenyam pendidikan dibidang perikanan dan

pertanian kembali ke desa mereka untuk membagi ilmu mereka pada masyarakat

setempat tentang bagaimana cara menjadi petani atau nelayan yang baik. Dengan

cara mendayagunakan lahan yang ada serta sumber daya alam lainnya namun

dengan tidak merusak lingkungan sekitar.

13

Page 14: makalah sosioantropologi

Selanjutnya akan dibahas mengenai mata pencaharian penduduk kelurahan

Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Semarang.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 19 April 2013,

didapatkan data bahwa sampai bulan Desember tahun 2012 penduduk kelurahan

pudak payung memiliki berbagai macam mata pencaharian. Ada yang menjadi

pegawai negeri, pedagang, peternak, dan wiraswasta.

Dibidang kepegawaian ada beberapa penduduk yang bekerja sebagai

pegawai negeri sipil. Ada yang bekerja di kantor kelurahan, ada yang bekerja di

kantor kecamatan, dan instansi pemerintahan lainnya. Ada juga yang berprofesi

sebagai guru.

Sedangkan untuk dibidang perdagangan, penduduk Kelurahan Pudak

Payung mempunyai beberapa komoditi untuk diperdagangkan. Berdasarkan data

monografi kantor kelurahan tersebut beberapa warganya ada yang menjual

makanan atau jajanan tradisional, ada juga yang membuka warung makan di

pekarangan rumah. Selain itu ada juga beberapa ibu rumah tangga yang membuka

warung yang menjual kebutuhan harian seperti keperluan dapur, kebutuhan mandi

dan kebutuhan harian lainnya.

Untuk peternak, penduduk Kelurahan Pudak Payung memiliki 4 jenis

hewan ternak yaitu ayam, sapi, kambing dan kerbau.

Kelurahan Pudak Payung juga memiliki warga yang berwiraswasta.

Mereka berwiraswasta di bidang jajanan pasar dan souvenir. Di RW 4 rata-rata

penduduknya membuka usaha home industry jajanan pasar yang hasilnya dijual

di warung-warung yang ada di Tembalang. Ada juga beberapa warga yang

memproduksi souvenir khas Jawa Tengah.

ORGANISASI SOSIAL

Dalam kepustakaan antropologi ada beberapa istilah yang digunakan untuk

menyebut satu aspek dari kebudayaan yang mengatur penyusunan manusia dalam

kelompok-kelompok yang tercakup di dalam masyarakat. Istilah yang

14

Page 15: makalah sosioantropologi

dipergunakan oleh banyak ahli antropologi untuk membatasi pengertian tersebut

adalah organisasi sosial. Herskovits dalam Harsojo (1967), mengatakan bahwa

organisasi sosial itu meliputi lembaga-lembaga yang menetapkan posisi dari laki-

laki dan perempuan di dalam masyarakat, dan karenanya melahirkan relasi antar

masyarakat.

Ahli antropologi lain yaitu W.H.R. Rivers, dalam Harsojo (1967) melihat

organisasi sosial sebagai proses yang menyebabkan individu disosialisasikan

dalam kelompok. Ia berpendapat, bahwa dia dapat juga mengganti studi mengenai

organisasi sosial menjadi studi tentang social groupings, dan bagian-bagian dari

fungsi sosial yang mengiringi pengelompokan itu. Ia mengatakan bahwa ruang

lingkup penyelidikan mengenai organisasi sosial meliputi struktur dan fungsi dari

pada kelompok. Adapun fungsi tersebut dapat dibagi dalam dua bagian:

a. Fungsi yang berhubungan antara kelompok dengan kelompok

b. Fungsi yang bermacam-macam dari pada kelompok sosial itu adalah

pranata-pranata sosial

Raymond firth, dalam Harsojo (1967) mengemukakan arti yang khusus

bagi konsep organisasi sosial. Dalam bukunya “elements of social organization”,

ia mengemukakan bahwa Antropologi sosial menyelidiki “human social process

comparatively”. Dengan proses sosial disini dimaksudkan operasi dari kehidupan

sosial, cara bagaimana aksi dan existensi dari pada manusia hidup itu

mempengaruhi manusia lain yang hidup dalam suatu relasi tertentu. Dalam

penyelidikan mengenai relasi sosial apakah istilah ini digunakan dalam rangka

pengertian tentang masyarakat, kebudayaan atau community, dapatlah dibedakan

antara struktur, fungsi dan organisasinya. Dalam hubungan ini Firth melihat

pengertian mengenai struktur sosial itu sebagai pola-pola ideal, sedang organisasi

sosial dilihatnya sebagai aktivitas konkrit. Ide tentang organisasi ialah bahwa ada

sejumlah orang yang menjalankan suatu pekerjaan dengan aksi yang direncanakan

bersama. Organisasi adalah satu proses sosial dan pengaturan aksi berturut-turut

konform dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari

relasi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan. Disamping itu

15

Page 16: makalah sosioantropologi

istilah organisasi sosial di dalam kepustakaan Antropologi, juga sering dipakai

sebagai konsep tentang struktur sosial.

Sekarang ini dunia sedang mengalami perubahan besar – besaran dalam

berbagai bidang kehidupan, semua ini tidak terlepas dari interaksi sosial yang ada.

Perubahan itu terjadi antara lain dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan

agama. Hal tersebut menyababkan keberadaan organisasi-organisasi sosial di

masyarakat yang saling berpegang teguh pada prinsip bahwa manusia adalah

makhluk sosial yang dalam menjalankan kehidupannya membutuhkan orang lain

dan tidak mungkin bisa hidup sendiri.

Di Indonesia, organisasi-organisasi sosial sudah merambah hingga ke

pelosok-pelosok negeri. Organisasi sosial yang ada di pedesaan pun tak kalah

kompleksnya seperti yang ada di perkotaan sekarang ini. Dengan adanya

organisasi-organisasi sosial ini memudahkan orang-orang untuk melakukan

kegiatan-kegiatan di bidang sosial.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Eva Ida Asyiati, S.H, organisasi

sosial yang terdapat di kelurahan Pudak Payung meliputi Karang Taruna, PKK,

dan Remaja Masjid.

Karang Taruna merupakan suatu organisasi sosial/ lembaga pemberdayaan

masyarakat sebagai wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan

berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk

masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa atau kelurahan yang

berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial. Menurut UU No. 32 tahun

2004 menyatakan bahwa Karang Taruna adalah lembaga pemberdayaan

masyarakat di desa/kelurahan yang diakui. Hal tersebut berdasar pada sejarah dan

prinsip dasar bahwa Karang Taruna dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat.

Keanggotaan Karang Taruna bersifat stelsel pasif dalam arti bahwa semua

generasi muda yang berusia 11-45 tahun secara otomatis menjadi Warga Karang

Taruna yang memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal

keturunan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, suku dan budaya, agama,

golongan, dan pendirian politik. Sebagai lembaga permberdayaan masyarakat,

sifat keanggotaan Karang Taruna yang terbuka tidak membuat pengelompokan/

16

Page 17: makalah sosioantropologi

penggolongan dan tidak membangun kelas dikalangan generasi muda. Kegiatan

Karang Taruna di kelurahan Pudak Payung sama seperti halnya dengan Karang

Taruna pada umumnya.

Salah satu wadah organisasi perempuan di masyarakat Desa dan

Kelurahan adalah PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). PKK merupakan

sebuah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak

dan dinamisatornya dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna

mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam

masyarakat. Sesuai amanat Permendagri Nomor 5 Tahun 2007, PKK merupakan

salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan dan merupakan mitra

pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. PKK  mempunyai peran untuk

membantu pemerintah Desa dan Kelurahan dalam meningkatkan kesejahteraan

lahir batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera,

maju, mandiri, dan harmonis serta mempunyai peran dalam

menumbuhkembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan

pendapatan keluarga. Selain itu, peran PKK sebagai penggali, pengembang

potensi masyarakat khususnya keluarga, pembina, motivator, serta penggerak

prakarsa, gotong royong dan swadaya perempuan dalam pembangunan sebagai

bagian integral dalam mewujudkan pembangunan partisipatif.

PKK terkenal akan "10 program pokok"-nya. Berikut 10 Program Pokok

PKK yang pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu :

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

2. Gotong Royong

3. Pangan

4. Sandang

5. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga

6. Pendidikan dan Ketrampilan

7. Kesehatan

17

Page 18: makalah sosioantropologi

8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

9. Kelestarian Lingkungan Hidup

10.Perencanaan Sehat

Salah satu kegiatan daripada Ibu-ibu PKK di Kelurahan Pudakpayung

adalah dengan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA ini menjadi

salah satu sumber penghasilan bagi Ibu-ibu PKK dan menjadi sarana pengobatan

herbal bagi keluarga.

Kegiatan PKK yang masih berjalan sampai sekarang adalah ceramah

Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat Ibu-ibu PKK RT 6 RW 5 Kelurahan

Pudakpayung sejak tahun 2006 bersama mahasiswa Magister Gizi Uiversitas

Diponegoro.

Remaja Masjid merupakan sebuah perkumpulan pemuda-pemudi Islam yang

bergerak di bidang sosial untuk memberikan pemahaman tentang ajaran agama

Islam. Pemahaman keagamaan bagi remaja akan mendorong setiap aktivitasnya

lenih bermakna demi terwujudnya generasi muda yang unggul.

Keanggotan dari Remaja Masjid terbuka bagi seluruh pemuda-pemudi

Islam yang mempunyai niat dan komitmen untuk saling berbagi pengetahuan

tentang ajaran Islam. Remaja Masjid mengadakan sebuah pengajian yang rutin

dilaksanakan tiap hari Minggu pada minggu keempat. Pengajian tersebut dihadiri

lebih dari 500 warga yang terdiri dari anak-anak hingga lansia.

AGAMA

Istilah "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu āgama yang berarti

"tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang

berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti

"mengikat kembali". Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya

kepada Tuhan.

18

Page 19: makalah sosioantropologi

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang

Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan

manusia serta lingkungannya.

Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang

terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal

yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus

meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang

sempurna kesuciannya.

Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi agama adalah suatu tindakan pada

sistem sosial yang terdapat pada diri seseorang tentang kepercayaan terhadap

kekuatan tertentu serta mempunyai fungsi untuk perlindungan terhadap dirinya

dan orang lain.

Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang kebudayaan, pengertian agama

dapat diartikan sebagai salah satu hasil dari suatu kebudayaan, maksudnya yaitu

manusia menciptakan agama dikarenakan adanya kemajuan serta perkembangan

suatu budaya dan peradabannya. Oleh sebab itu bentuk-bentuk penyembahan

kepada illahi seperti tarian, nyanyian, pujian, mantra dan lainnya merupakan unsur

kebudayaan. Sehingga dengan kata lain semakin maju perkembangan manusia

maka agama juga akan mengalami hal yang sedemikian rupa.

Suatu paham atau kepercayaan dapat dikatakan agama apabila

mengandung tiga unsur yaitu : manusia, penghambaan dan Tuhan. Karena inti

dari agama yaitu penghambaan manusia kepada Tuhannya.

Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki

agama. Akan tetapi, agama yang dianutnya adalah suatu kepercayaan, yaitu

animisme dan dinamisme. Karena masyarakat Indonesia waktu itu masih

menganut sistem kepercayaan nenek koyang, maka agama yang masuk ke dalam

negara Indonesia tidak mudah diterima begitu saja.

19

Page 20: makalah sosioantropologi

Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan

masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila:

“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara

kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.

Negara Indonesia sangat menjunjung tinggi tentang agama. Dalam UUD

1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih

dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan

untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Hal tersebut

menunjukkan bahwa pentingnya memeluk agama bagi setiap warga negara

Indonesia. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam

agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di

dunia, dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam.

Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan

Sumatera. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, persentase penganutnya tidak

sebesar di kawasan barat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, meskipun

mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, bukan berarti negara

Indonesia adalah negara Islam.

Sama halnya di kelurahan Pudak Payung, kecamatan Banyumanik, kota

Semarang, Jawa Tengah. Keberagaman dalam beragama juga terjadi di kelurahan

tersebut, walaupun mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Menurut data

yang telah didapat, sejumlah 16.945 jiwa penduduknya merupakan pemeluk

agama islam, jumlah tersebut disusul oleh pemeluk agama katolik yaitu sejumlah

2347 jiwa. Di urutan ketiga, adalah pemeluk agama kristen yaitu sejumlah 1958

jiwa. Dan sisanya adalah pemeluk agama hindu sejumlah 67 jiwa dan pemeluk

agama buddha sejumlah 64 jiwa.

Kekhusyukan dalam beribadah didukung pula oleh sarana peribadatan

yang dimiliki para warga. Tak dapat dipungkiri, melalui sarana peribadatan yang

20

Page 21: makalah sosioantropologi

memadahi turut menambah semangat warga dalam mendekatkan diri kepada Yang

Maha Kuasa. Sedikitnya, terdapat 15 buah masjid dan 10 buah musholla yang

dapat dimanfaatkan umat muslim di kelurahan tersebut untuk menjalankan sholat

berjamaah 5 waktu dan juga aktivitas islami lainnya.

Ada 1 buah Majelis Ta’lim yang menjadi wadah bagi warga muslim guna

mempererat persaudaraan diantara mereka. Anggotanya beragam, mulai dari anak,

remaja hingga para orangtua. Melalui Majelis Ta’lim ini, para warga biasa

mengadakan rapat guna membahas acara apa yang akan diadakan dalam

menyambut hari besar agama Islam. Terlebih saat bulan Ramadhan tiba, remaja-

remaja muslim di kelurahan tersebut turut pula menyelenggarakan banyak

kegiatan seperti tadarus (mengaji bersama), shalat tarawih, dan lain-lain.

Ada hal yang menarik yang dilakukan untuk menambah keakraban dan

kehangatan diantara umat muslim di Pudak Payung ini, mereka biasa

mengadakan pengajian bersama yang diadakan setiap jatuh hari Minggu Kliwon.

Sekitar 1500 ibu rumah tangga dan anak-anak turut andil dalam meramaikan acara

tersebut. Setiap RW (Rukun Warga) akan mendapat giliran secara adil menjadi

penyelenggara acaranya. Selain itu, kelurahan Pudak Payung juga memiliki

sebuah pondok pesantren bernama “Mararul Mabrur” yang menampung anak-

anak untuk menambah pengetahuan tentang keislaman.

Tak hanya umat islam yang memiliki tempat beribadah, warga yang

memeluk agama Kristen dan Katolik pun memiliki sedikitnya 10 buah gereja.

Setiap hari minggu, mereka ramai berbondong-bondong datang ke gereja untuk

melakukan ibadah. Cukup membahagiakan bagi umat Buddha kelurahan Pudak

Payung, walau pemeluknya sangat minoritas namun mereka mempunyai sebuah

wihara yang dapat dijadikan tempat untuk beribadah. Melalui survei, tidak banyak

kegiatan keagamaan yang diadakan para umat Buddha di wilayah tersebut.

Kondisi yang sedikit memprihatinkan dirasakan warga umat Hindu,

mereka tidak memiliki tempat ibadah yang biasa disebut pura. Walaupun begitu,

21

Page 22: makalah sosioantropologi

hal itu tidak mengendorkan semangat mereka dalam beribadah. Setiap hari besar

keagamaan atau untuk beribadah, mereka mendatangi pura-ura lain yang terdapat

di kecamatan Banyumanik.

Walaupun berbeda-beda kepercayaan, para warganya tetap menjalin

kerukunan serta saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Seperti yang

kita ketahui, kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk

mencapai kesejahteraan hidup di negeri ini. Masyarakat Indonesia tidak hanya

bisa hidup rukun, melainkan juga saling memberikan rasa tenang, aman dan damai

diantara para pemeluk agama. Hingga sejumlah negara di Indonesia mengakui

kondisi kondusif kehidupan umat beragama di Indonesia.

BAHASA

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua

pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh

alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang

mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi

bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those

symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat

didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional

untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki

dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).

Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan

(1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu

sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa

adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan

oleh alat ucap manusia secara sadar.

Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may 22

Page 23: makalah sosioantropologi

be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau

juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan

atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh

Mackey (1986:12).

Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia

untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4),

mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif

untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang

lain.

Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin

(1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang

dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-

perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua,

bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk,

tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi

kemanusiaan.

Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu

sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.

Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono

(1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting

dalam hidup bersama.

Pudak Payung merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan

Banyumanik, Semarang. Ada dua bahasa yang digunakan dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat Pudak Payung yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

Bahasa Indonesia, sebagaimana kita tahu bahwa Negara Indonesia

memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Masyarakat Pudak Payung

sering kali menggunakan bahasa ini untuk berkomunikasi satu sama lain, baik

23

Page 24: makalah sosioantropologi

untuk komunikasi sesama masyarakat setempat ataupun masyarakat pendatang.

Bahasa ini digunakan karena sebagian besar manusia yang status

kewarganegaraannya Indonesia mengetahui bahasa ini, jadi apabila ada

masyarakat pendatang yang tidak mengerti bahasa daerah yang digunakan oleh

masyarakat Pudak Payung, bahasa Indonesialah yang digunakan untuk

mempermudahkan komunikasi satu sama lain

Sedangkan untuk Bahasa Jawa, mayoritas masyarakat Pudak Payung

menggunakan bahasa ini dalam kesehariannya karena bahasa Jawa merupakan

bahasa daerah masyarakat Pudak Payung sebagaimana letak kelurahan Pudak

Payung sendiri yang berada di Ibu Kota Jawa tengah, tepatnya di Kecamatan

Banyumanik, Semarang.

KESENIAN

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang

digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.

Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga

mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk

perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara

umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.

Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya

seni berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait

dengan proses berkesinambungan.

Berdasarkan bentuk pengungkapannya dibedakan jadi 2 jenis:

a. Seni tradisional, bentuk seni ini berpedoman pada kaidah yang diturunkan

secara turun-temurun.

b. Seni modern, bentuk seni modern umumnya terpengaruh dari kebudayaan

barat seperti Eropa.

Berdasarkan media pengungkapannya dibedakan jadi 5 jenis:

24

Page 25: makalah sosioantropologi

a. Seni rupa, seni bentuk ini diungkapkan dengan media bahan seperti cat,

keramik, dll.

b. Seni sastra, seni bentuk ini diungkapkan dengan kata dan bahasa. Misalnya

seni prosa, seni puisi.

c. Seni tari, seni bentuk ini diungkapkan dengan gerakkan tubuh.

d. Seni musik, seni bentuk ini diungkapkan dengan bunyi-bunyian atau suara.

e. Seni teater, seni bentuk ini diungkapkan dengan media bahan, kata dan

bahasa, gerakkan tubuh, suara.

Berdasarkan nilai dan tujuannya dibedakan menjadi 2 jenis

a. Seni murni, karya seni dibuat semata-mata agar bisa dinikmati nilai

seninya, contoh lukisan.

b. Seni terapan, karya seni yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan

bersifat praktis, contoh meja.

Kesenian Budaya di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik

Kota Semarang

A. SADRANAN

Banyak ragam kesenian di Indonesia yang patut kita pelajari dan

dilestarikan, contohnya adalah Ritual sadranan di Sendang tepatnya di kelurahan

pudak payung di kecamatan Banyumanik Kota Semarang ,Sadranan adalah suatu

upacara adat yang dilakukan di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik

Kota Semarang yang selalu diselenggarakan warga setempat, ritual ini diadakan

setiap satu tahun sekali. Ritual ini adalah suatu ungkapan rasa syukur atas rahmat

dan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmatnya pada

masyarakat desa setempat.

PROSESI SADRANAN

25

Page 26: makalah sosioantropologi

Tradisi Nyadran di Sendang merupakan sebagai salah satu wujud rasa

syukurnya, atas pemenuhan kebutuhan air bersih. Acara yang digelartersebut ,

adalah tasyakuran yang bermakna seluruh masyarakat dusun setempat diberikan

kehidupan yang ayem-tentrem.Selain itu juga di pentaskan di sekitar sendang

pertunjukkan wayang dari masing-masing RW. Air ini  dimanfaatkan bukan

hanya warga setempat, tetapi juga sekitarnya. Karenanya, Di lokasi ini rangkaian

kegiatan ritual yang dipimpin Sesepuh Setempat .DimulaiKegiatan nyadranan

dilalui dengan prosesi Lurah Pudak Payung masuk ke sendang kemudian di ikuti

dengan pemnyembelihan ayam . Kemudian di masak yang di makan bersama

penduduk sekitar yang datang dalam prosesi tersebut . Di dalam ritual ini

umumnya  tidak ada ritual yang istimewa atau khusus, acara ritual tersebut hampir

mirip dengan syukuran.

MANFAAT RITUAL SADRANAN

Tidak ada sesuatu yang tidak bermanfaat, begitulah di dalam sadranan kali

juga ada beberapa manfaat yang terkandung, manfaat yang terkandung secara

umum adalah:

1.      Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

dan anugerah yang diberikan kepada masyarakat sekitar yang berwujud atas

pemenuhan kebutuhan air bersih

2.      Tradisi sadranan di sendang dapat mempererat tali silaturahmi yang ada di

masyarakat setempat

3.      Untuk sarana berbagi kebersamaan dan melestarikan nilai-nilai tradisional

Budaya.

4.      Sebagai sarana untuk mengingat perjalanan Kelurahan Pudak Payung

5.      Menambah rasa cinta pada alam sehingga terdorong selalu menjaganya.

B. KELOMPOK RIAS (Rukun Iku Agawe Santoso)

26

Page 27: makalah sosioantropologi

Di Kelurahan Pudak Payung terdapat 7 jenis kebudayaan.

1. Gamelan 

adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,

gendang, dan gong, Kendhang,Demung, Saron, Peking,Gong dan

Kempul,Bonang,Slenthem,Kethuk dan

Kenong,Gender,Gambang,Rebab,Siter,Suling.Istilah gamelan merujuk pada

instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang

diwujudkan dan dibunyikan bersama. Di kelurahan Pudak Payung terdapat suatu

pelatihan untuk melestarikan gamelan ini .Latihan bya dilakukan pada hari selasa

dan minggu di RW.

2. Pranatacara

Pranatacara atau sering disebut pambyawara, pranata adicara, pranata

titilaksana atau pranata laksitaning adicara adalah salah satu jenis pekerjaan yang

berhubungan dengan suatu pertemuan atau acara dalam masyarakat Jawa.

Pranatacara dalam bahasa Indonesia disebut pewara. Pranatacara merupakan

pembawa acara dalam upacara adat Jawa seperti pernikahan (temanten), kematian

(kesripahan), pertemuan (pepanggihan), perjamuan (pasamuan), pengajian

(pengaosan), pentas, dan sebagainya. Di masyarakat pudak payung pranata cara

bukan dijadikan sebagai profesi, melainkan suatu kegiatan seni untuk

melestarikan budaya jawa.Pranatacara di pudak payung yang sudah profesional

juga pernah tampil keluar kota.Namun bagi generasi penerus yang muda memang

sulit di temukan karena mayoritas anggota paguyuban yang mengikuti pranatacara

ini adalah orang dewasa dan sudah berkeluarga.

3. Geguritan 

Berasal dari bahasa Jawa Tengahan, kata dasar: gurit, berarti "tatahan",

"coretan") merupakan bentuk puisi yang berkembang di kalangan penutur bahasa

Jawa dan Bali.

27

Page 28: makalah sosioantropologi

Geguritan berkembang dari tembang, sehingga dikenal beberapa bentuk

geguritan yang berbeda. Dalam bentuk yang awal, geguritan berwujud nyanyian

yang memiliki sanjak tertentu.Di Bali berkembang bentuk geguritan semacam ini.

Pengertian geguritan di Jawa telah berkembang menjadi sinonim dengan puisi

bebas, yaitu puisi yang tidak mengikatkan diri pada aturan metrum, sajak,

serta lagu .Pada masyarakat Pudak Payung membuat suatu pauyuban dengan

diadakannya latihan rutin .Dimana terdapat kegiatan budaya jawa salah satunya

geguritan ini.

4. Wayang Kulit

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang

di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh

spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang

adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena

penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya

saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator

dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan

sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.Ki Joko

Edan adalah seorang seniman wayang kulit atau lebih familiar disebut dalang dari

kota Semarang.Beliau berasal dari JL. HULU G - 136 PERUM PAYUNG MAS

PUDAK PAYUNG – SEMARANG.

Dalang dalam dunia pewayangan diartikan sebagai seseorang yang

mempunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang (ndalang). Keahlian ini

biasanya diperoleh dari bakat turun - temurun dari leluhurnya. Seorang anak

dalang akan bisa mendalang tanpa belajar secara formal. Ia akan mengikuti

ayahnya selagi mendalang dengan membawakan peralatan, menata panggung,

mengatur wayang (nyimping), menjadi pengrawit, atau duduk di belakang

ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan dimainkan.

5. Macapat

28

Page 29: makalah sosioantropologi

Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat

mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai

sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir

yang disebut guru lagu.Salah satu kegiatan masyarakat pudak payung dalam

paguyuban tersebut adalah macapat.

Biasanya di tampilkan dalam suatu acara resmi . Seniman dari pudak payung

biasanya tampil di radio dalam nembang macapat.

ILMU PENGETAHUAN

Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan yang

dimaksud dalam Undang-Undang tersebut meliputi pendidikan formal dan non-

formal.

Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan non-formal diselenggarakan bagi

warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai

pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Melalui pendidikan potensi peserta didik lebih berkembang, sehingga semakin

tinggi tingkat pendidikan dalam suatu daerah, diharapkan kualitas penduduk di

daerah tersebut semakin meningkat. Adapun perkembangan diri yang dapat diasah

dari proses pendidikan baik formal maupun non-formal, antara lain:

1. Perkembangan fisik

29

Page 30: makalah sosioantropologi

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan berikutnya. Dengan

meningkatnya perkembangan tubuh, baik menyangkut ukuran berat dan

tinggi, maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih

mengembangkan ketrampilan fisiknya, dan eksplorasi terhadap

lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya.

2. Perkembangan kognitif (kecerdasan)

Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati,

jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh

pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.

3. Perkembangan bahasa

Anak-anak yang berada pada tahap usia prasekolah, sudah mampu

berbahasa dan mensimbolisasikan obyek-obyek melalui kata-kata. Akan

tetapi pemikiran mereka masih bersifat egosentris. Artinya masih bersifat

pada diri mereka sendiri. Maka dari itu dengan sekolah, mereka dapat

mengembangkan kemampuan mereka tersebut sehingga tak lagi bersifat

egosentris.

4. Perkembangan emosi

Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak anak

dilahirkan, namun perkembangan emosional berikutnya tidaklah berjalan

dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh peran pematangan dan

peran proses belajar yang dilakukan.

5. Perkembangan sosial

Perkembangan social adalah proses untuk melakukan komunikasi dengan

orang lain, berupaya diterima lingkungan dan memperoleh kemampuan

untuk mengekspresikan pola perilaku yang sesuai tuntutan sosial.

6. Perkembangan kepribadian

Dapat diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam

melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.

Keunikan penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek

kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi karakter, temperamen, sikap,

stabilitas emosional, responsibilitas, tanggung jawab dan sosiobilitas.

30

Page 31: makalah sosioantropologi

7. Perkembangan moral

Perkembangan moral anak akan sejalan dengan perkembangan penalaran

moral yang terdiri dari moral reasoning, moral thingking dan moral

judgement.

Berdasar ulasan singkat di atas, berikut tabel beserta kajian mengenai tingkat

pendidikan penduduk desa Pudak Payung, kecamatan Banyumanik, Semarang berdasar

data monografi bulan Februari 2013:

No Jenis Pendidikan Banyaknya Orang

1 Perguruan Tinggi 1.540

2 Tamat Akademi 1.733

3 Tamat SLTA 6.051

4 Tamat SLTP 3.400

5 Tamat SD 3.724

6 Tidak Tamat SD 42

7 Belum Tamat SD 3.884

8 Tidak Sekolah/Belum Sekolah 1.652

Jumlah 22.026

Berdasarkan tabel, dari jumlah penduduk desa Pudak Payung 6,99% tamat

perguruan tinggi; 7,87% tamat akademi; 27,48% tamat SLTA; 15,44% tamat

SLTP; 16,90% tamat SD; 0,19% tidak tamat SD; 17,63% belum tamat SD; 7,50%

tidak sekolah/belum sekolah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk desa

Pudak Payung menempuh pendidikan formal sampai SLTA. Hal tersebut telah

sesuai dengan program pemerintah mengenai “wajib belajar 12 tahun”.

31

Page 32: makalah sosioantropologi

DAFTAR PUSTAKA

http://marici-marici.blogspot.com/2012/02/peralatan-dan-perlengkapat-hidup.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian

http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah

http://id.wikipedia.org/wiki/Senjata

http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi

http://www.anneahira.com/peralatan-rumah-tangga.htm

http://carapedia.com/

pengertian_definisi_kesenian_menurut_para_ahli_info491.html

http://id.shvoong.com/humanities/arts/2175619-pengertian-kesenian/

http://mumudsokay.wordpress.com/2009/04/04/44/

http://hermawan-music.blogspot.com/2012/08/alat-alat-musik-gamelan-jawa.html

Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.

Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

1989.

Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.

Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.

Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs

http://www.rayakultura.com. 12/05/2005 .

Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.

Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs

32

Page 33: makalah sosioantropologi

http://www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,

Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka

Jakarta. 1986.

Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.

Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP

Muhammadiyah Jakarta Press.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.

Bertrand J. 2004. Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia, Cambridge :

Cambridge University Press.

Bratawijaya, Thomas. 2006. Upacara Perkawinan Adat Jawa.  Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Endraswara, Suwardi. Cetakan ketiga 2010. Falsafah Hidup Jawa. 

Menggali Mutiara Kebijakan dari Intisasi Filsafat Kejawen. 

Yogyakarta: Cakrawala.

Llyod G and Smith S. 2001. Indonesia Today, Lanham, Maryland : Rowman &

Littlefield Publishers.

Suryodiningrat, Meidyatama. 2006 . "Who Are Indonesians?". Jakarta : The

Jakarta Post.

Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.

Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

1989.

Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.

Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.

Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs

http://www.rayakultura.com. 12/05/2005 .

Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.

33

Page 34: makalah sosioantropologi

Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs

http://www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,

Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka

Jakarta. 1986.

Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.

Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP

Muhammadiyah Jakarta Press.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.

Daftar Pustaka

Anonym, 2010. http://Definisi-Dari-Mata-Pencaharian, diakses 23 April 2013

Anonim, 2010. http://peralatan-dan-perlengkapan-hidup.html, diakses 23 April

2013

John Stuart Mill, 1806-1873 M, filosifi inggris

Depdikbud.. Kamus Besar Bahasa Indonesia,2001, Jakarta : Balai Pustaka, 1996

Koentjaraningrat, 1987, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta

Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (cetakan

kesembilan belas), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat, 1990, Manusia dan kebudayaan di Indonesia,

Jakarta:Djambatan

Kridalaksana, Harimurti, 1985 , Tatabahasa deskriptif bahasa Indonesia: sintaksis

Nasution, Didaktik : Azas-azas Mengajar, IKIP Bandung, 1977

http://id.wikipedia.org/wiki/organisasi sosial , diakses, 15 April 2013

34

Page 35: makalah sosioantropologi

UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

Syamsu Yusuf LN. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

Soemiarti Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Fawziah Aswin Hadis. 2000. Pendidikan Agama dan Perkembangan Jiwa Anak

dalam Muchlas Fauzi dan A. Hasan Basri. Jurnal Pendidikan dan Psikologi.

Jakarta : Direktorat Pembinaan PAI

35