Page 1
7 UNSUR KEBUDAYAAN MASYARAKAT
KELURAHAN PUDAK PAYUNG
Anggota Kelompok :
1. Rismawati 25010112120004
2. Melianan Fatmawati 25010112120011
3. Neni Saswita 25010112120018
4. Nurul Oktavia Puspita Sari 25010112120025
5. Reza Ayu Rizqi Meilani 25010112120032
6. Firsa Olivia Susan 25010112120039
7. Rani Novianis Rizky Saputri 25010112120046
8. Mawaddah Muhajjar 25010112120053
9. Dwi Puji Lestari 25010112120060
10. Kevin Yudhistira Pribadi 25010112120067
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
1
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN PEMETAAN SOSIAL
Pemetaan sosial (social mapping) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengenali tentang kondisi sosial budaya masyarakat pada wilayah tertentu
yang akan dijadikan sebagai wilayah sasaran program. Atau bisa disebut
sebagai kegiatan orientasi sosial. Pemetaan sosial adalah proses, cara,
pembuatan, membuat peta yang berkenaan dengan masyarakat.
Kondisi sosial budaya yang perlu ditemukenali dan atau perlu
diorientasi adalah mencakup beberapa kondisi sebagai berikut :
a. Nilai-nilai apakah yang dianut oleh masyarakat secara dominan,
yang mampu menggerakkan masyarakat.
b. Kekuatan-kekuatan social apakah yang mampu mendatangkan
perubahan-perubahan sehingga masyarakat dapat berubah dari
dalam diri mereka sendiri.
c. Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya
dalam menyikapi intervensi sosial.
d. Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang terjadi di tengah
masyarakat, baik penyebaran informasi maupun dalam kerangka
pembelajaran.
e. Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah yang
digunakandan diyakini masyarakat sebagai sarana informasi dan
pembelajaran.
f. Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan
sosial.
g. Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku masyarakat.
2
Page 3
Pemetaan sosial juga dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi
karakteristik masyarakat melalui pengumpulan data dan informasi baik
sekunder maupun langsung (primer) mengenai kondisi masyarakat dalam satu
wilayah tertentu. Hal yang perlu diketahui juga bahwa tidak ada aturan dan
bahkan metode tunggal yang secara sistematik dianggap paling unggul dalam
melakukan pemetaan sosial. Prinsip utama bagi para pekerja sosial (social
worker) dalam melakukan pemetaan sosial adalah bahwa ia dapat
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dalam suatu wilayah tertentu
secara spesifik yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat keputusan
dalam rencana pelaksanaan program pengembangan masyarakat.
a. Tujuan Pemetaan Sosial
Kegiatan pemetaan sosial lazimnya memiliki beberapa tujuan :
Secara umum tujuan pemetaan sosial adalah : Diperolehnya program
prioritas dan alokasi sumber dalam penguatan kelompok sosial masyarakat
dari pengaruh budaya-budaya luar secara efisien, efektif dan berkelanjutan.
Secara khusus pemetaan sosial bertujuan agar :
1) Sebagai langkah awal untuk mengetahui wilayah calon sasaran
program
2) Untuk mengetahui kondisi atau karakteristik masyarakat calon sasaran
program
3) Sebagai dasar dalam penyusunan matrik perencanaan kegiatan
program sesuai dengan potensi serta permasalahan yang ada pada
wilayah calon sasaran program.
Pemetaan sosial diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi
tentang :
Data geografi yang terdiri dari letak wilayah, topografi, aksesibilitas
lokasi, dan lain-lain.
Data demografi yang terdiri dari jumlah penduduk, komposisi
penduduk menurut usia-jenis kelamin-mata pencaharian-agama-
3
Page 4
pendidikan, jumlah penduduk miskin (pra sejahtera dan sejahtera ) dan
lainnya.
Data lainnya yang berhubungan dengan kondisi sosial-budaya,
kearifan lokal (local wishdom), adat istiadat, karakteristik masyarakat,
pola hubungan antar masyarakat, kekuatan sosial yang berpengaruh,
dan lainnya.
b. Obyek Pemetaan Sosial
Beberapa obyek yang dipetakan dalam kegiatan pemetaan sosial antara
lain :
Letak geografis wilayah calon sasaran program sarana dan prasarana
umum wilayah.
Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian-usia-jenis
kelamin-agama-pendidikan.
Penyebaran atau konsentrasi masyarakat miskin.
Kelompok-kelompok sosial masyarakat serta kegiatan-kegiatan yang
dilakukan
Hubungan sosial antar kelompok masyarakat (relasi sosial)
Jenis-jenis profesi atau mata pencaharian masyarakat
Penggolongan masyarakat berdasarkan status kepemilikan harta (kaya,
menengah, miskin)
Tanggapan masyarakat terhadap program-program yang dilaksanakan
oleh pemerintah atau non pemerintah
Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program baik dari
pemerintah maupun non pemerintah.
Penyelesaian permasalahan baik masalah sosial kemasyarakatan,
ekonomi, budaya serta proses pengambilan keputusan dalam
masyarakat.
c. Manfaat Pemetaan Sosial
4
Page 5
Dalam pada itu pemetaan sosial mempunyai manfaat praktis antara
lain;
1. Pemetaan masalah sosial dan potensi/sumber sosial yang
merupakan bagian dari analisis situasi dan analisis kebutuhan untuk
kegiatan penguatan.
2. Gambaran dasar survei disajikan dalam bentuk struktur
ruang/daerah lebih komunikatif.
5
Page 6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar teori
Dengan landasan teori – teori yang kuat, penelitian yang ditulis menjadi
semakin jelas. Maka dari itu, teori sangat diperlukan dalam mengembangkan
suatu penelitian agar suatu masalah dapat terpecahkan.
2.2 Pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang
dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
2.3 Pengertian Pendidikan
John Stuart Mill (1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu
meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang
dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada
tingkat kesempurnaan.
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo
Notoatmodjo. 2003 : 16)
2.4 Pengertian Agama
Oxford Student dictionary(dalam Azra, 2000) mendefenisikan bahwa
agama adalah suatu kepercayaan akankeberadaan suatu kekuatan pengatur
supranatural yang menciptakan dan
mengendalikan alam semesta. Dalam bahasa Arab agama berasal dari kata Ad-din,
kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, dan kebiasaan.
Nasution (1986) menyatakan bahwa agama mengandung arti ikatan yang
harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah
satu kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia sebagai kekuatan gaib yang
6
Page 7
tidak dapat ditangkap dengan panca indera, namun mempunyai pengaruh yang
besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
Michel Meyer (dalam Rousydiy, 1986) berpendapat bahwa agama ádalah
sekumpulan kepercayaan dan pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita
dalam tingkah laku kita terhadap Allah SWT, terhadap sesama manusia dan
terhadap diri kita sendiri.
Menurut Uyun (1998) agama sangat mendorong pemeluknya untuk
berperilaku baik dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya serta giat
berusaha untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik.
2.5 Pengertian Bahasa
Harimurti Kridalaksana (1985:12) Menyatakan bahwa bahasa adalah
sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok
manusia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88) Bahasa adalah sistem
bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Gorys Keraf (1984:1 dan 1991:2) menegaskan bahwa bahasa adalah
komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2.6 Kesenian
Setiap manusia menyukai keindahan atau sesuatu yang memiliki nilai
indah. Oleh karena itu manusia tidak dapat lepas dari seni karena seni merupakan
salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis).
Seni menurut Soedarso (1990 : 1) adalah segala macam keindahan yang
diciptakan oleh manusia. Seni telah menyatu dalam kehidupan sehari – hari setiap
manusia, baik bagi dirinya sendiri maupun dalam bermasyarakat. Seni
7
Page 8
berhubungan dengan ide atau gagasan dan perasaan manusia yang melakukan
kegiatan berkesenian.
Sumardjo (2000 : 4) mengatakan bahwa seni merupakan ungkapan
perasaan yang dituangkan dalam media yang dapat dilihat, didengar.
2.7 Organisasi sosial
Koentjaraningrat menegskan bahwa Organisasi sosial adalah suatu sistem
tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi
kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia
Menurut Robert Maclver dan C.H. Page ( 1991: 2 ) organisasi sosial
adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan
antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-
sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. (anonim : 2010 )
2.8 Mata Pencaharian
Mata pencaharian ataupekerjaan merupakan halyang sangat penting
bagimanusia, karena tanpapekerjaan kita akanmengalami kesulitandalam hidup
kita. Kitamemiliki akal dankebijaksanaan, dengankebijaksanaan kita
dapatmengembangkankemampuan,memperbaiki, membuatsesuatu atau
memilihpekerjaan yang kitainginkan. ( Anonim : 2010 )
2.9 Alat Perlengkapan Hidup
8
Page 9
Koentjaraningrat, 1990 menyatakan Sistem peralatan dan perlengkapan
hidup adalah semua alatalat yang digunakan manusia dalam kegiatan sehari-hari .
Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Termasuk didalamnya adalah alat-
alat yang digunakan dalam kegiatan bercocok tanam, berburu, menangkap ikan,
alat-alat rumah tangga dan alat-alat angkutan.
Peralatan dan perlengkapan hidup yaitu perlengkapan atau alat-alat yang
digunakan dalam suatu masa (peredaran hidup). ( Anonim : 2010)
9
Page 10
BAB III
PEMBAHASAN
ALAT PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia antara lain berupa pakaian,
perumahan, alat-alat rumah tangga, dan alat transportasi. Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia juga dipengaruhi oleh keadaan alam di mana mereka
tinggal. Manusia banyak memanfaatkan apa yang ada di lingkungannya untuk
membuat peralatan dan perlengkapan hidup. Peralatan dan perlengkapan hidup
sangat dibutuhkan oleh manusia, karena untuk membantu proses hidup. Tanpa
adanya alat dan perlengkapan hidup, sulit untuk melakukan segala kegiatan yang
mengandalkan itu semua.
Pakaian
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat
berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk
melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan
kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan,
ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis
pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri
khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan
berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara
kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga
toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.
Pakaian yang digunakan oleh masyarakat kelurahan Pudak Payung sudah
dikatakan modern. Pakaian yang digunakan lengkap, baik baju maupun celana
10
Page 11
yang terbuat dari bahan kain. Untuk melengkapi pakaian sehingga terlihat lebih
fashion, masyarakat Pudak Payung menggunakan tas, topi, sepatu ataupun sendal.
Perumahan
Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama
jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun
hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah
sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-
konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal,
seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain.
Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding
dan atap. Rumah memiliki jalan masuk berupa pintu dengan tambahan berjendela.
Lantai rumah biasanya berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan material
lainnya. Rumah bergaya modern biasanya memiliki unsur-unsur ini. Ruangan di
dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruang yang berfungsi secara spesifik,
seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang makan, dapur, ruang keluarga,
ruang tamu, garasi, gudang, teras dan pekarangan.
Di kelurahan Pudak Payung, memang adanya perbedaan di setiap RW.
Perumahan setiap RW nya bisa dikatakan berbeda-beda, baik dari segi ekonomi,
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan. Ada perumahan yang elit, sederhana, dan
biasa-biasa saja.
Alat-alat rumah tangga
Sebuah hunian yang indah, cantik, dan nyaman, tidak akan lengkap tanpa
perlengkapan rumah tangga sebagai alat-alat yang bisa membantu memenuhi
kebutuhan para penghuni, sekaligus menjadi bagian dekoratif dari sebuah rumah.
Peralatan rumah tangga yang paling utama biasanya berupa perlengkapan
kamar tidur, yaitu ranjang beserta kasur, lemari pakaian, laci-laci, meja rias, dan
sebagainya. Dalam urutan berikutnya adalah peralatan memasak, seperti kompor,
11
Page 12
lemari es, alat makan, dan lain-lain. Setelah itu ada perabotan-perabotan untuk
ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang rekreasi, teras, dan sebagainya
seperti sofa, kursi-kursi, meja-meja, lemari, laci-laci, lampu dan banyak lainnya.
Untuk pemenuhan alat rumah tangga di masyarakat Pudak Payung sudah
memenuhi dengan kebutuhannya. Baik tempat istirahat, untuk memasak, dan
tempat lainya.
Alat transportasi
Alat transportasi adalah alat pemindahan manusia atau barang dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan
angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu,
transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi
yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki
teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi
tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat Pudak Payung ada 5
jenis sarana alat transportasi dan 35 sarana transportasi. Jenis sarana alat
transportasi tersebut antara lain, 42 sepeda, 2 dokar, 189 mobil pribadi, 74 truk,
2.273 sepeda motor.
MATA PENCAHARIAN
Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan
berada di antara benua Asia dan Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia
12
Page 13
memiliki luas daratan 1.922.570 km² sedangkan luar perairannya 3.257.483 km².
Dari luas daratan dan luas wilayah perairan tersebut maka mata pencaharian
penduduk Indonesia pun beragam. Ada yang bermata pencaharian pertanian,
perkebunan, perternakan, perikanan, dan ada pula yang bermata pencaharian
sebagai pekerja kantoran seperti di kota-kota besar di Indonesia.
Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, mengarah ke sektor
bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan namun tak sedikit juga yang
bermata pencaharian berdagang. Karena tanah Indonesia yang sangat subur
dengan mengandung berbagai macam mineral didalamnya, mendorong
masyarakat Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu
untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka
yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan).
Selain bercocok tanam, sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di
dataran rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor
kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai
sumber mata pencahariannya.
Sedangkan, mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada
sektor pembangunan, perindustrian, transportasi, pariwisata dll. Daerah perkotaan
khususnya di kota-kota besar dipandang sebagai lahan sumber mata pencaharian
dengan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata pencaharian
dalam sektor bercocok tanam atau nelayan di daerah pedesaan/pantai. Namun,
memiliki mata pencaharian di sektor tersebut juga memerlukan kemampuan dan
keahlian yang profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Karena itu saat ini
tidak jarang penduduk desa yang mengenyam pendidikan dibidang perikanan dan
pertanian kembali ke desa mereka untuk membagi ilmu mereka pada masyarakat
setempat tentang bagaimana cara menjadi petani atau nelayan yang baik. Dengan
cara mendayagunakan lahan yang ada serta sumber daya alam lainnya namun
dengan tidak merusak lingkungan sekitar.
13
Page 14
Selanjutnya akan dibahas mengenai mata pencaharian penduduk kelurahan
Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Semarang.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 19 April 2013,
didapatkan data bahwa sampai bulan Desember tahun 2012 penduduk kelurahan
pudak payung memiliki berbagai macam mata pencaharian. Ada yang menjadi
pegawai negeri, pedagang, peternak, dan wiraswasta.
Dibidang kepegawaian ada beberapa penduduk yang bekerja sebagai
pegawai negeri sipil. Ada yang bekerja di kantor kelurahan, ada yang bekerja di
kantor kecamatan, dan instansi pemerintahan lainnya. Ada juga yang berprofesi
sebagai guru.
Sedangkan untuk dibidang perdagangan, penduduk Kelurahan Pudak
Payung mempunyai beberapa komoditi untuk diperdagangkan. Berdasarkan data
monografi kantor kelurahan tersebut beberapa warganya ada yang menjual
makanan atau jajanan tradisional, ada juga yang membuka warung makan di
pekarangan rumah. Selain itu ada juga beberapa ibu rumah tangga yang membuka
warung yang menjual kebutuhan harian seperti keperluan dapur, kebutuhan mandi
dan kebutuhan harian lainnya.
Untuk peternak, penduduk Kelurahan Pudak Payung memiliki 4 jenis
hewan ternak yaitu ayam, sapi, kambing dan kerbau.
Kelurahan Pudak Payung juga memiliki warga yang berwiraswasta.
Mereka berwiraswasta di bidang jajanan pasar dan souvenir. Di RW 4 rata-rata
penduduknya membuka usaha home industry jajanan pasar yang hasilnya dijual
di warung-warung yang ada di Tembalang. Ada juga beberapa warga yang
memproduksi souvenir khas Jawa Tengah.
ORGANISASI SOSIAL
Dalam kepustakaan antropologi ada beberapa istilah yang digunakan untuk
menyebut satu aspek dari kebudayaan yang mengatur penyusunan manusia dalam
kelompok-kelompok yang tercakup di dalam masyarakat. Istilah yang
14
Page 15
dipergunakan oleh banyak ahli antropologi untuk membatasi pengertian tersebut
adalah organisasi sosial. Herskovits dalam Harsojo (1967), mengatakan bahwa
organisasi sosial itu meliputi lembaga-lembaga yang menetapkan posisi dari laki-
laki dan perempuan di dalam masyarakat, dan karenanya melahirkan relasi antar
masyarakat.
Ahli antropologi lain yaitu W.H.R. Rivers, dalam Harsojo (1967) melihat
organisasi sosial sebagai proses yang menyebabkan individu disosialisasikan
dalam kelompok. Ia berpendapat, bahwa dia dapat juga mengganti studi mengenai
organisasi sosial menjadi studi tentang social groupings, dan bagian-bagian dari
fungsi sosial yang mengiringi pengelompokan itu. Ia mengatakan bahwa ruang
lingkup penyelidikan mengenai organisasi sosial meliputi struktur dan fungsi dari
pada kelompok. Adapun fungsi tersebut dapat dibagi dalam dua bagian:
a. Fungsi yang berhubungan antara kelompok dengan kelompok
b. Fungsi yang bermacam-macam dari pada kelompok sosial itu adalah
pranata-pranata sosial
Raymond firth, dalam Harsojo (1967) mengemukakan arti yang khusus
bagi konsep organisasi sosial. Dalam bukunya “elements of social organization”,
ia mengemukakan bahwa Antropologi sosial menyelidiki “human social process
comparatively”. Dengan proses sosial disini dimaksudkan operasi dari kehidupan
sosial, cara bagaimana aksi dan existensi dari pada manusia hidup itu
mempengaruhi manusia lain yang hidup dalam suatu relasi tertentu. Dalam
penyelidikan mengenai relasi sosial apakah istilah ini digunakan dalam rangka
pengertian tentang masyarakat, kebudayaan atau community, dapatlah dibedakan
antara struktur, fungsi dan organisasinya. Dalam hubungan ini Firth melihat
pengertian mengenai struktur sosial itu sebagai pola-pola ideal, sedang organisasi
sosial dilihatnya sebagai aktivitas konkrit. Ide tentang organisasi ialah bahwa ada
sejumlah orang yang menjalankan suatu pekerjaan dengan aksi yang direncanakan
bersama. Organisasi adalah satu proses sosial dan pengaturan aksi berturut-turut
konform dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari
relasi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan. Disamping itu
15
Page 16
istilah organisasi sosial di dalam kepustakaan Antropologi, juga sering dipakai
sebagai konsep tentang struktur sosial.
Sekarang ini dunia sedang mengalami perubahan besar – besaran dalam
berbagai bidang kehidupan, semua ini tidak terlepas dari interaksi sosial yang ada.
Perubahan itu terjadi antara lain dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan
agama. Hal tersebut menyababkan keberadaan organisasi-organisasi sosial di
masyarakat yang saling berpegang teguh pada prinsip bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang dalam menjalankan kehidupannya membutuhkan orang lain
dan tidak mungkin bisa hidup sendiri.
Di Indonesia, organisasi-organisasi sosial sudah merambah hingga ke
pelosok-pelosok negeri. Organisasi sosial yang ada di pedesaan pun tak kalah
kompleksnya seperti yang ada di perkotaan sekarang ini. Dengan adanya
organisasi-organisasi sosial ini memudahkan orang-orang untuk melakukan
kegiatan-kegiatan di bidang sosial.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Eva Ida Asyiati, S.H, organisasi
sosial yang terdapat di kelurahan Pudak Payung meliputi Karang Taruna, PKK,
dan Remaja Masjid.
Karang Taruna merupakan suatu organisasi sosial/ lembaga pemberdayaan
masyarakat sebagai wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa atau kelurahan yang
berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial. Menurut UU No. 32 tahun
2004 menyatakan bahwa Karang Taruna adalah lembaga pemberdayaan
masyarakat di desa/kelurahan yang diakui. Hal tersebut berdasar pada sejarah dan
prinsip dasar bahwa Karang Taruna dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat.
Keanggotaan Karang Taruna bersifat stelsel pasif dalam arti bahwa semua
generasi muda yang berusia 11-45 tahun secara otomatis menjadi Warga Karang
Taruna yang memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal
keturunan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, suku dan budaya, agama,
golongan, dan pendirian politik. Sebagai lembaga permberdayaan masyarakat,
sifat keanggotaan Karang Taruna yang terbuka tidak membuat pengelompokan/
16
Page 17
penggolongan dan tidak membangun kelas dikalangan generasi muda. Kegiatan
Karang Taruna di kelurahan Pudak Payung sama seperti halnya dengan Karang
Taruna pada umumnya.
Salah satu wadah organisasi perempuan di masyarakat Desa dan
Kelurahan adalah PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). PKK merupakan
sebuah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak
dan dinamisatornya dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna
mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam
masyarakat. Sesuai amanat Permendagri Nomor 5 Tahun 2007, PKK merupakan
salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan dan merupakan mitra
pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. PKK mempunyai peran untuk
membantu pemerintah Desa dan Kelurahan dalam meningkatkan kesejahteraan
lahir batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera,
maju, mandiri, dan harmonis serta mempunyai peran dalam
menumbuhkembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan
pendapatan keluarga. Selain itu, peran PKK sebagai penggali, pengembang
potensi masyarakat khususnya keluarga, pembina, motivator, serta penggerak
prakarsa, gotong royong dan swadaya perempuan dalam pembangunan sebagai
bagian integral dalam mewujudkan pembangunan partisipatif.
PKK terkenal akan "10 program pokok"-nya. Berikut 10 Program Pokok
PKK yang pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu :
1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
2. Gotong Royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga
6. Pendidikan dan Ketrampilan
7. Kesehatan
17
Page 18
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10.Perencanaan Sehat
Salah satu kegiatan daripada Ibu-ibu PKK di Kelurahan Pudakpayung
adalah dengan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA ini menjadi
salah satu sumber penghasilan bagi Ibu-ibu PKK dan menjadi sarana pengobatan
herbal bagi keluarga.
Kegiatan PKK yang masih berjalan sampai sekarang adalah ceramah
Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat Ibu-ibu PKK RT 6 RW 5 Kelurahan
Pudakpayung sejak tahun 2006 bersama mahasiswa Magister Gizi Uiversitas
Diponegoro.
Remaja Masjid merupakan sebuah perkumpulan pemuda-pemudi Islam yang
bergerak di bidang sosial untuk memberikan pemahaman tentang ajaran agama
Islam. Pemahaman keagamaan bagi remaja akan mendorong setiap aktivitasnya
lenih bermakna demi terwujudnya generasi muda yang unggul.
Keanggotan dari Remaja Masjid terbuka bagi seluruh pemuda-pemudi
Islam yang mempunyai niat dan komitmen untuk saling berbagi pengetahuan
tentang ajaran Islam. Remaja Masjid mengadakan sebuah pengajian yang rutin
dilaksanakan tiap hari Minggu pada minggu keempat. Pengajian tersebut dihadiri
lebih dari 500 warga yang terdiri dari anak-anak hingga lansia.
AGAMA
Istilah "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu āgama yang berarti
"tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
"mengikat kembali". Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya
kepada Tuhan.
18
Page 19
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal
yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus
meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna kesuciannya.
Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi agama adalah suatu tindakan pada
sistem sosial yang terdapat pada diri seseorang tentang kepercayaan terhadap
kekuatan tertentu serta mempunyai fungsi untuk perlindungan terhadap dirinya
dan orang lain.
Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang kebudayaan, pengertian agama
dapat diartikan sebagai salah satu hasil dari suatu kebudayaan, maksudnya yaitu
manusia menciptakan agama dikarenakan adanya kemajuan serta perkembangan
suatu budaya dan peradabannya. Oleh sebab itu bentuk-bentuk penyembahan
kepada illahi seperti tarian, nyanyian, pujian, mantra dan lainnya merupakan unsur
kebudayaan. Sehingga dengan kata lain semakin maju perkembangan manusia
maka agama juga akan mengalami hal yang sedemikian rupa.
Suatu paham atau kepercayaan dapat dikatakan agama apabila
mengandung tiga unsur yaitu : manusia, penghambaan dan Tuhan. Karena inti
dari agama yaitu penghambaan manusia kepada Tuhannya.
Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki
agama. Akan tetapi, agama yang dianutnya adalah suatu kepercayaan, yaitu
animisme dan dinamisme. Karena masyarakat Indonesia waktu itu masih
menganut sistem kepercayaan nenek koyang, maka agama yang masuk ke dalam
negara Indonesia tidak mudah diterima begitu saja.
19
Page 20
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila:
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara
kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.
Negara Indonesia sangat menjunjung tinggi tentang agama. Dalam UUD
1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih
dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan
untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Hal tersebut
menunjukkan bahwa pentingnya memeluk agama bagi setiap warga negara
Indonesia. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam
agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di
dunia, dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam.
Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan
Sumatera. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, persentase penganutnya tidak
sebesar di kawasan barat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, meskipun
mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, bukan berarti negara
Indonesia adalah negara Islam.
Sama halnya di kelurahan Pudak Payung, kecamatan Banyumanik, kota
Semarang, Jawa Tengah. Keberagaman dalam beragama juga terjadi di kelurahan
tersebut, walaupun mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Menurut data
yang telah didapat, sejumlah 16.945 jiwa penduduknya merupakan pemeluk
agama islam, jumlah tersebut disusul oleh pemeluk agama katolik yaitu sejumlah
2347 jiwa. Di urutan ketiga, adalah pemeluk agama kristen yaitu sejumlah 1958
jiwa. Dan sisanya adalah pemeluk agama hindu sejumlah 67 jiwa dan pemeluk
agama buddha sejumlah 64 jiwa.
Kekhusyukan dalam beribadah didukung pula oleh sarana peribadatan
yang dimiliki para warga. Tak dapat dipungkiri, melalui sarana peribadatan yang
20
Page 21
memadahi turut menambah semangat warga dalam mendekatkan diri kepada Yang
Maha Kuasa. Sedikitnya, terdapat 15 buah masjid dan 10 buah musholla yang
dapat dimanfaatkan umat muslim di kelurahan tersebut untuk menjalankan sholat
berjamaah 5 waktu dan juga aktivitas islami lainnya.
Ada 1 buah Majelis Ta’lim yang menjadi wadah bagi warga muslim guna
mempererat persaudaraan diantara mereka. Anggotanya beragam, mulai dari anak,
remaja hingga para orangtua. Melalui Majelis Ta’lim ini, para warga biasa
mengadakan rapat guna membahas acara apa yang akan diadakan dalam
menyambut hari besar agama Islam. Terlebih saat bulan Ramadhan tiba, remaja-
remaja muslim di kelurahan tersebut turut pula menyelenggarakan banyak
kegiatan seperti tadarus (mengaji bersama), shalat tarawih, dan lain-lain.
Ada hal yang menarik yang dilakukan untuk menambah keakraban dan
kehangatan diantara umat muslim di Pudak Payung ini, mereka biasa
mengadakan pengajian bersama yang diadakan setiap jatuh hari Minggu Kliwon.
Sekitar 1500 ibu rumah tangga dan anak-anak turut andil dalam meramaikan acara
tersebut. Setiap RW (Rukun Warga) akan mendapat giliran secara adil menjadi
penyelenggara acaranya. Selain itu, kelurahan Pudak Payung juga memiliki
sebuah pondok pesantren bernama “Mararul Mabrur” yang menampung anak-
anak untuk menambah pengetahuan tentang keislaman.
Tak hanya umat islam yang memiliki tempat beribadah, warga yang
memeluk agama Kristen dan Katolik pun memiliki sedikitnya 10 buah gereja.
Setiap hari minggu, mereka ramai berbondong-bondong datang ke gereja untuk
melakukan ibadah. Cukup membahagiakan bagi umat Buddha kelurahan Pudak
Payung, walau pemeluknya sangat minoritas namun mereka mempunyai sebuah
wihara yang dapat dijadikan tempat untuk beribadah. Melalui survei, tidak banyak
kegiatan keagamaan yang diadakan para umat Buddha di wilayah tersebut.
Kondisi yang sedikit memprihatinkan dirasakan warga umat Hindu,
mereka tidak memiliki tempat ibadah yang biasa disebut pura. Walaupun begitu,
21
Page 22
hal itu tidak mengendorkan semangat mereka dalam beribadah. Setiap hari besar
keagamaan atau untuk beribadah, mereka mendatangi pura-ura lain yang terdapat
di kecamatan Banyumanik.
Walaupun berbeda-beda kepercayaan, para warganya tetap menjalin
kerukunan serta saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Seperti yang
kita ketahui, kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk
mencapai kesejahteraan hidup di negeri ini. Masyarakat Indonesia tidak hanya
bisa hidup rukun, melainkan juga saling memberikan rasa tenang, aman dan damai
diantara para pemeluk agama. Hingga sejumlah negara di Indonesia mengakui
kondisi kondusif kehidupan umat beragama di Indonesia.
BAHASA
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua
pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi
bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those
symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat
didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional
untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki
dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan
(1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu
sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa
adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia secara sadar.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may 22
Page 23
be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau
juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan
atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh
Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4),
mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif
untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang
lain.
Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin
(1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang
dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-
perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua,
bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk,
tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi
kemanusiaan.
Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu
sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono
(1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting
dalam hidup bersama.
Pudak Payung merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan
Banyumanik, Semarang. Ada dua bahasa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Pudak Payung yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.
Bahasa Indonesia, sebagaimana kita tahu bahwa Negara Indonesia
memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Masyarakat Pudak Payung
sering kali menggunakan bahasa ini untuk berkomunikasi satu sama lain, baik
23
Page 24
untuk komunikasi sesama masyarakat setempat ataupun masyarakat pendatang.
Bahasa ini digunakan karena sebagian besar manusia yang status
kewarganegaraannya Indonesia mengetahui bahasa ini, jadi apabila ada
masyarakat pendatang yang tidak mengerti bahasa daerah yang digunakan oleh
masyarakat Pudak Payung, bahasa Indonesialah yang digunakan untuk
mempermudahkan komunikasi satu sama lain
Sedangkan untuk Bahasa Jawa, mayoritas masyarakat Pudak Payung
menggunakan bahasa ini dalam kesehariannya karena bahasa Jawa merupakan
bahasa daerah masyarakat Pudak Payung sebagaimana letak kelurahan Pudak
Payung sendiri yang berada di Ibu Kota Jawa tengah, tepatnya di Kecamatan
Banyumanik, Semarang.
KESENIAN
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang
digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.
Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga
mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk
perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara
umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya
seni berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait
dengan proses berkesinambungan.
Berdasarkan bentuk pengungkapannya dibedakan jadi 2 jenis:
a. Seni tradisional, bentuk seni ini berpedoman pada kaidah yang diturunkan
secara turun-temurun.
b. Seni modern, bentuk seni modern umumnya terpengaruh dari kebudayaan
barat seperti Eropa.
Berdasarkan media pengungkapannya dibedakan jadi 5 jenis:
24
Page 25
a. Seni rupa, seni bentuk ini diungkapkan dengan media bahan seperti cat,
keramik, dll.
b. Seni sastra, seni bentuk ini diungkapkan dengan kata dan bahasa. Misalnya
seni prosa, seni puisi.
c. Seni tari, seni bentuk ini diungkapkan dengan gerakkan tubuh.
d. Seni musik, seni bentuk ini diungkapkan dengan bunyi-bunyian atau suara.
e. Seni teater, seni bentuk ini diungkapkan dengan media bahan, kata dan
bahasa, gerakkan tubuh, suara.
Berdasarkan nilai dan tujuannya dibedakan menjadi 2 jenis
a. Seni murni, karya seni dibuat semata-mata agar bisa dinikmati nilai
seninya, contoh lukisan.
b. Seni terapan, karya seni yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan
bersifat praktis, contoh meja.
Kesenian Budaya di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik
Kota Semarang
A. SADRANAN
Banyak ragam kesenian di Indonesia yang patut kita pelajari dan
dilestarikan, contohnya adalah Ritual sadranan di Sendang tepatnya di kelurahan
pudak payung di kecamatan Banyumanik Kota Semarang ,Sadranan adalah suatu
upacara adat yang dilakukan di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik
Kota Semarang yang selalu diselenggarakan warga setempat, ritual ini diadakan
setiap satu tahun sekali. Ritual ini adalah suatu ungkapan rasa syukur atas rahmat
dan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmatnya pada
masyarakat desa setempat.
PROSESI SADRANAN
25
Page 26
Tradisi Nyadran di Sendang merupakan sebagai salah satu wujud rasa
syukurnya, atas pemenuhan kebutuhan air bersih. Acara yang digelartersebut ,
adalah tasyakuran yang bermakna seluruh masyarakat dusun setempat diberikan
kehidupan yang ayem-tentrem.Selain itu juga di pentaskan di sekitar sendang
pertunjukkan wayang dari masing-masing RW. Air ini dimanfaatkan bukan
hanya warga setempat, tetapi juga sekitarnya. Karenanya, Di lokasi ini rangkaian
kegiatan ritual yang dipimpin Sesepuh Setempat .DimulaiKegiatan nyadranan
dilalui dengan prosesi Lurah Pudak Payung masuk ke sendang kemudian di ikuti
dengan pemnyembelihan ayam . Kemudian di masak yang di makan bersama
penduduk sekitar yang datang dalam prosesi tersebut . Di dalam ritual ini
umumnya tidak ada ritual yang istimewa atau khusus, acara ritual tersebut hampir
mirip dengan syukuran.
MANFAAT RITUAL SADRANAN
Tidak ada sesuatu yang tidak bermanfaat, begitulah di dalam sadranan kali
juga ada beberapa manfaat yang terkandung, manfaat yang terkandung secara
umum adalah:
1. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan anugerah yang diberikan kepada masyarakat sekitar yang berwujud atas
pemenuhan kebutuhan air bersih
2. Tradisi sadranan di sendang dapat mempererat tali silaturahmi yang ada di
masyarakat setempat
3. Untuk sarana berbagi kebersamaan dan melestarikan nilai-nilai tradisional
Budaya.
4. Sebagai sarana untuk mengingat perjalanan Kelurahan Pudak Payung
5. Menambah rasa cinta pada alam sehingga terdorong selalu menjaganya.
B. KELOMPOK RIAS (Rukun Iku Agawe Santoso)
26
Page 27
Di Kelurahan Pudak Payung terdapat 7 jenis kebudayaan.
1. Gamelan
adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,
gendang, dan gong, Kendhang,Demung, Saron, Peking,Gong dan
Kempul,Bonang,Slenthem,Kethuk dan
Kenong,Gender,Gambang,Rebab,Siter,Suling.Istilah gamelan merujuk pada
instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang
diwujudkan dan dibunyikan bersama. Di kelurahan Pudak Payung terdapat suatu
pelatihan untuk melestarikan gamelan ini .Latihan bya dilakukan pada hari selasa
dan minggu di RW.
2. Pranatacara
Pranatacara atau sering disebut pambyawara, pranata adicara, pranata
titilaksana atau pranata laksitaning adicara adalah salah satu jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan suatu pertemuan atau acara dalam masyarakat Jawa.
Pranatacara dalam bahasa Indonesia disebut pewara. Pranatacara merupakan
pembawa acara dalam upacara adat Jawa seperti pernikahan (temanten), kematian
(kesripahan), pertemuan (pepanggihan), perjamuan (pasamuan), pengajian
(pengaosan), pentas, dan sebagainya. Di masyarakat pudak payung pranata cara
bukan dijadikan sebagai profesi, melainkan suatu kegiatan seni untuk
melestarikan budaya jawa.Pranatacara di pudak payung yang sudah profesional
juga pernah tampil keluar kota.Namun bagi generasi penerus yang muda memang
sulit di temukan karena mayoritas anggota paguyuban yang mengikuti pranatacara
ini adalah orang dewasa dan sudah berkeluarga.
3. Geguritan
Berasal dari bahasa Jawa Tengahan, kata dasar: gurit, berarti "tatahan",
"coretan") merupakan bentuk puisi yang berkembang di kalangan penutur bahasa
Jawa dan Bali.
27
Page 28
Geguritan berkembang dari tembang, sehingga dikenal beberapa bentuk
geguritan yang berbeda. Dalam bentuk yang awal, geguritan berwujud nyanyian
yang memiliki sanjak tertentu.Di Bali berkembang bentuk geguritan semacam ini.
Pengertian geguritan di Jawa telah berkembang menjadi sinonim dengan puisi
bebas, yaitu puisi yang tidak mengikatkan diri pada aturan metrum, sajak,
serta lagu .Pada masyarakat Pudak Payung membuat suatu pauyuban dengan
diadakannya latihan rutin .Dimana terdapat kegiatan budaya jawa salah satunya
geguritan ini.
4. Wayang Kulit
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang
di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh
spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang
adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena
penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya
saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator
dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan
sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.Ki Joko
Edan adalah seorang seniman wayang kulit atau lebih familiar disebut dalang dari
kota Semarang.Beliau berasal dari JL. HULU G - 136 PERUM PAYUNG MAS
PUDAK PAYUNG – SEMARANG.
Dalang dalam dunia pewayangan diartikan sebagai seseorang yang
mempunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang (ndalang). Keahlian ini
biasanya diperoleh dari bakat turun - temurun dari leluhurnya. Seorang anak
dalang akan bisa mendalang tanpa belajar secara formal. Ia akan mengikuti
ayahnya selagi mendalang dengan membawakan peralatan, menata panggung,
mengatur wayang (nyimping), menjadi pengrawit, atau duduk di belakang
ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan dimainkan.
5. Macapat
28
Page 29
Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat
mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai
sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir
yang disebut guru lagu.Salah satu kegiatan masyarakat pudak payung dalam
paguyuban tersebut adalah macapat.
Biasanya di tampilkan dalam suatu acara resmi . Seniman dari pudak payung
biasanya tampil di radio dalam nembang macapat.
ILMU PENGETAHUAN
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan yang
dimaksud dalam Undang-Undang tersebut meliputi pendidikan formal dan non-
formal.
Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan non-formal diselenggarakan bagi
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Melalui pendidikan potensi peserta didik lebih berkembang, sehingga semakin
tinggi tingkat pendidikan dalam suatu daerah, diharapkan kualitas penduduk di
daerah tersebut semakin meningkat. Adapun perkembangan diri yang dapat diasah
dari proses pendidikan baik formal maupun non-formal, antara lain:
1. Perkembangan fisik
29
Page 30
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan berikutnya. Dengan
meningkatnya perkembangan tubuh, baik menyangkut ukuran berat dan
tinggi, maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih
mengembangkan ketrampilan fisiknya, dan eksplorasi terhadap
lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya.
2. Perkembangan kognitif (kecerdasan)
Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati,
jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh
pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.
3. Perkembangan bahasa
Anak-anak yang berada pada tahap usia prasekolah, sudah mampu
berbahasa dan mensimbolisasikan obyek-obyek melalui kata-kata. Akan
tetapi pemikiran mereka masih bersifat egosentris. Artinya masih bersifat
pada diri mereka sendiri. Maka dari itu dengan sekolah, mereka dapat
mengembangkan kemampuan mereka tersebut sehingga tak lagi bersifat
egosentris.
4. Perkembangan emosi
Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak anak
dilahirkan, namun perkembangan emosional berikutnya tidaklah berjalan
dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh peran pematangan dan
peran proses belajar yang dilakukan.
5. Perkembangan sosial
Perkembangan social adalah proses untuk melakukan komunikasi dengan
orang lain, berupaya diterima lingkungan dan memperoleh kemampuan
untuk mengekspresikan pola perilaku yang sesuai tuntutan sosial.
6. Perkembangan kepribadian
Dapat diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
Keunikan penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek
kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi karakter, temperamen, sikap,
stabilitas emosional, responsibilitas, tanggung jawab dan sosiobilitas.
30
Page 31
7. Perkembangan moral
Perkembangan moral anak akan sejalan dengan perkembangan penalaran
moral yang terdiri dari moral reasoning, moral thingking dan moral
judgement.
Berdasar ulasan singkat di atas, berikut tabel beserta kajian mengenai tingkat
pendidikan penduduk desa Pudak Payung, kecamatan Banyumanik, Semarang berdasar
data monografi bulan Februari 2013:
No Jenis Pendidikan Banyaknya Orang
1 Perguruan Tinggi 1.540
2 Tamat Akademi 1.733
3 Tamat SLTA 6.051
4 Tamat SLTP 3.400
5 Tamat SD 3.724
6 Tidak Tamat SD 42
7 Belum Tamat SD 3.884
8 Tidak Sekolah/Belum Sekolah 1.652
Jumlah 22.026
Berdasarkan tabel, dari jumlah penduduk desa Pudak Payung 6,99% tamat
perguruan tinggi; 7,87% tamat akademi; 27,48% tamat SLTA; 15,44% tamat
SLTP; 16,90% tamat SD; 0,19% tidak tamat SD; 17,63% belum tamat SD; 7,50%
tidak sekolah/belum sekolah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk desa
Pudak Payung menempuh pendidikan formal sampai SLTA. Hal tersebut telah
sesuai dengan program pemerintah mengenai “wajib belajar 12 tahun”.
31
Page 32
DAFTAR PUSTAKA
http://marici-marici.blogspot.com/2012/02/peralatan-dan-perlengkapat-hidup.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah
http://id.wikipedia.org/wiki/Senjata
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
http://www.anneahira.com/peralatan-rumah-tangga.htm
http://carapedia.com/
pengertian_definisi_kesenian_menurut_para_ahli_info491.html
http://id.shvoong.com/humanities/arts/2175619-pengertian-kesenian/
http://mumudsokay.wordpress.com/2009/04/04/44/
http://hermawan-music.blogspot.com/2012/08/alat-alat-musik-gamelan-jawa.html
Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.
Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
1989.
Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.
Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.
Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs
http://www.rayakultura.com. 12/05/2005 .
Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.
Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs
32
Page 33
http://www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,
Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka
Jakarta. 1986.
Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.
Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP
Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.
Bertrand J. 2004. Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia, Cambridge :
Cambridge University Press.
Bratawijaya, Thomas. 2006. Upacara Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Endraswara, Suwardi. Cetakan ketiga 2010. Falsafah Hidup Jawa.
Menggali Mutiara Kebijakan dari Intisasi Filsafat Kejawen.
Yogyakarta: Cakrawala.
Llyod G and Smith S. 2001. Indonesia Today, Lanham, Maryland : Rowman &
Littlefield Publishers.
Suryodiningrat, Meidyatama. 2006 . "Who Are Indonesians?". Jakarta : The
Jakarta Post.
Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.
Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
1989.
Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.
Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.
Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs
http://www.rayakultura.com. 12/05/2005 .
Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.
33
Page 34
Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs
http://www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,
Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka
Jakarta. 1986.
Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.
Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP
Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.
Daftar Pustaka
Anonym, 2010. http://Definisi-Dari-Mata-Pencaharian, diakses 23 April 2013
Anonim, 2010. http://peralatan-dan-perlengkapan-hidup.html, diakses 23 April
2013
John Stuart Mill, 1806-1873 M, filosifi inggris
Depdikbud.. Kamus Besar Bahasa Indonesia,2001, Jakarta : Balai Pustaka, 1996
Koentjaraningrat, 1987, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (cetakan
kesembilan belas), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Koentjaraningrat, 1990, Manusia dan kebudayaan di Indonesia,
Jakarta:Djambatan
Kridalaksana, Harimurti, 1985 , Tatabahasa deskriptif bahasa Indonesia: sintaksis
Nasution, Didaktik : Azas-azas Mengajar, IKIP Bandung, 1977
http://id.wikipedia.org/wiki/organisasi sosial , diakses, 15 April 2013
34
Page 35
UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Syamsu Yusuf LN. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Soemiarti Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Fawziah Aswin Hadis. 2000. Pendidikan Agama dan Perkembangan Jiwa Anak
dalam Muchlas Fauzi dan A. Hasan Basri. Jurnal Pendidikan dan Psikologi.
Jakarta : Direktorat Pembinaan PAI
35