Top Banner

of 28

Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

Aug 08, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    1/28

    MAKALAH

    SYOK dan PERDARAHAN

    Disusun oleh :

    Dr. dr. Koernia Swa Oetomo, Sp B. FINACS (K) TRAUMA. FICS

    SMF BEDAH RSU HAJI SURABAYA

    2013

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    2/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page i

    KATA PENGANTAR

    Penyusun memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atasrahmat dan karunia-Nya sehingga penulis menyelesaikan Makalah yang berjudul

    Syok dan Perdarahan.

    Selama penyusunan Makalah ini, penyusun telah banyak mendapatkan

    bantuan yang tidak sedikit dari beberapa pihak, sehingga dalam kesempatan ini

    kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

    telah memberikan bantuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana

    mestinya.

    Penyusun menyadari bahwa selama dalam penyusunan Makalah ini jauh dari

    sempurna dan banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu

    penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna

    kesempurnaan Makalah ini.

    Penyusun berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

    membaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

    Surabaya, Maret 2013

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    3/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ..................................................................................................... i

    Daftar Isi ................................................................................................................ iii

    BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

    BAB II Pembahasan ............................................................................................ 3

    II.1 Definisi ............................................................................................................ 3

    II.2 Patofisiologi ..................................................................................................... 3

    II.3 Manifestasi Klinik ............................................................................................. 5

    II.4 Klasifikasi Syok ............................................................................................... 6

    II.5 Perdarahan .....................................................................................................14

    II.6 Gambaran Klinis ..............................................................................................17

    II.7 Tatalaksana .....................................................................................................18

    II.8 Komplikasi .......................................................................................................23

    II.9 Prognosis ........................................................................................................23

    BAB IV Penutup...................................................................................................24

    Kesimpulan ...........................................................................................................24

    Daftar Pustaka .....................................................................................................25

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    4/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.I Latar Belakang

    Syok merupakan suatu sindroma klinis dimana terdapat kegagalan sirkulasi

    (peredaran) darah secara tiba-tiba dengan akibat kegagalan untuk memenuhi

    metabolism. Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain

    ke seluruh tubuh serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan.

    Mekanisme utama yang mendasarinya adalah penurunan dari effective blood flowdan perfusi jaringan yang tidak mencukupi disertai penurunan suplai oksigen ke

    jaringan. Pada umumnya syok terjadi akibat berbagai keadaan jantung dalam

    memompa darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi). 2

    Keadaan syok akan melalui tiga tahapan mulai dari tahap kompensasi (masih

    dapat ditangani oleh tubuh), dekompensasi (sudah tidak dapat ditangani oleh tubuh),

    dan ireversibel (tidak dapat pulih). Tahap kompensasi adalah tahap awal syok saat

    tubuh masih mampu menjaga fungsi normalnya. Tanda dan gejala yang dapat

    ditemukan pada tahap awal seperti kulit pucat, peningkatan denyut nadi ringan,

    tekanan darah normal, gelisah, dan pengisian pembuluh darah yang lama, CRT

    (untuk bayi dan anak-anak). Gejala-gejala pada tahap ini sulit untuk dikenali karena

    biasanya individu yang mengalami syok terlihat normal. 7

    Pada tahap dekompensasi, tubuh tidak mampu lagi mempertahankan fungsi-

    fungsinya. Yang terjadi adalah tubuh akan berupaya menjaga ogan-organ vital yaitu

    dengan mengurangi aliran darah ke lengan, tungkai, dan perut dan mengutamakan

    aliran darah ke lengan, tungkai, dan perut dan mengutamakan aliran ke otak,

    jantung, dan paru. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan diantaranya adalah rasa

    haus yang hebat, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, kulit dingin,

    pucat, serta kesadaran yang mulai terganggu. Jika tidak dilakukan pertolongan

    sesegera mungkin, maka aliran darah akan mengalir sangat lambat sehingga

    menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung.7

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    5/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 2

    Tahap ireversibel yaitu saat mekanisme pertahanan tubuh akan

    mengutamakan aliran darah ke otak dan jantung sehingga aliran darah ke organ-

    organ seperti hati dan ginjal menurun. Hal ini yang menjadi penyebab rusaknya hati

    maupun ginjal. Walaupun dengan pengobatan yang baik sekalipun, kerusakan organ

    yang menjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki. Kekerasan merupakan

    penyebab tersering dari syok (maksudnya perdarahan hebat karena benda tajam).7

    Syok pada penderita trauma dapat diklasifikasikan sebagai perdarahan atau

    bukan akibat perdarahan. Penderita yang cedera di atas diafragma yang

    memperlihatkan tanda perfusi organ yang tidak adekuat karena kinerja jantung yang

    tidak baik dari trauma tumpul miokard, atau dari tension pneumothorax yang

    mengakibatkan pengembalian darah yang tidak cukup.1

    Perdarahan adalah penyebab syok yang paling sering terjadi pada penderita

    trauma. Respon penderita trauma terhadap kehilangan darah menjadi lebih rumit

    karena pergeseran cairan diantara kompartemen cairan di dalam tubuh (khususnya

    di dalam kompartemen cairan ekstraseluler). Respon klasik terhadap kehilangan

    darah harus dipertimbangkan dalam konteks pergeseran cairan tersebut dalam

    kaitannya dengan cedera jaringan lunak. 1

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    6/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1 Defini Syok

    Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik

    dan metabolik yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk

    mempertahankan perfusi organ dan oksigenasi jaringan yang adekuat. 2

    II.2 Patofisiologi Syok

    Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari ruang

    intravaskular (syok hipovolemik), kegagalan pompa jantung (syok kardiogenik),

    infeksi sistemik berat (syok septik), reaksi imun berlebihan (syok anafilaktik), dan

    reaksi vasovagal (syok neurogenik).4

    a. Gangguan Hemodinamik2

    Syok

    Penurunan perfusi ke jaringan

    Tubuh melakukan kompensasi

    Autoregulasi Peningkatan discharge simpato-adrenal

    Autoreguasi merupakan kemampuan organ vital (misal jantung dan

    ginjal) untuk menjaga agar aliran darah tetap baik meskipun terjadi penurunan

    tekanan darah. Sedangkan organ yang tidak memiliki kemampuan

    autoregulasi (kulit, otot skelet) akan terkena dampaknya lebih dulu.

    Peningkatan discharge simpato-adrenal menyebabkan terjadinya

    vasokonstriksi, yang pada arteriol akan menyebabkan kenaikan tekanan

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    7/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 4

    darah, sedangkan jika di capacitive vessel akan menyebabkan venous return

    bertambah.

    Pada fase dini akan terjadi konstriksi di daerah pre-kapiler yang lebih

    besar daripada daerah post-kapiler, sehingga tekanan rata-rata kapiler

    menurun dan cairan interstitial berpindah disertai perbaikan hemodinamika.

    Namun pada fase lanjut, akan terjadi vasodilatasi, yang menyebabkan

    tekanan rata-rata kapiler meningkat sehingga terjadi perpindahan cairan ke

    interstitial.

    Kemudian proses tersebut berlanjut dengan terjadinya

    hemokonsentrasi,viskositas darah meningkat agregasi eritrosit dan

    trombosit anoksia yang disusul dengan infark jaringan. Lebih lanjut lagi,

    terdapat adanya fibrin intravaskular yang menyebabkan aktivasi fibrinolisis

    bleeding diathesis.

    b. Pelepasan Zat-zat Vasoaktif2

    Pada syok akan dilepaskan zat-zat vasoaktif. Misal, pada syok dengan

    cardiac output normal / tinggi atau low resistance shock yang biasanya

    terdapat pada syok septik, terjadi pelepasan zat-zat vasoaktif terutama

    plasma kinin, histamin dan prostaglandin E yang menyebabkan peningkatan

    permeabilitas kapiler vasodilatasi.

    c. Gangguan Metabolisme Seluler2

    Sebagai akibat dari hipoksemia maka terjadi gangguan metabolism

    oksidatif dalam sel sehingga terjadi penurunan ATP dan peningkatan

    permeabilitas dinding sel danmekanisme sodium pump terganggu, sehingga

    Na masuk ke dalam sel dan K keluar sel, sel akan membengkak dan akhirnya

    dinding lisosom pecah disertai keluarnya litic enzyme.

    Akibat lain dari hipoksemia adalah aktivasi piruvat lactate shunt yang

    menyebabkan terbentuknya asam laktat, yang dalam darah arteri dapat

    digunakan sebagai ukuran kwantitatif untuk mengukur derajat deficit oksigen

    dan adanya kegagalan perfusi / syok.

    d. Pengaruh Terhadap Jantung2

    Adanya pankreas yang mengalami iskemia dapat mengeluarkan zat

    myocardial depressant factor yang menyebabkan terjadinya gagal jantung

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    8/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 5

    akut, serta pengaruh langsung dari endotoksin terhadap sel-sel miokard dapat

    menyebabkan terjadinya infark miokard.

    e. Pengaruh Terhadap Paru2

    Sebagai akibat dari penurunan perfusi, maka dead space ventilation

    meningkat dan produksi surfaktan menurun, akhirnya akan mengakibatkan

    kolapsnya alveoli. Edema paru terjadi akibat gangguan kapiler paru dan

    kegagalan jantung kiri.

    f. Pengaruh Terhadap Ginjal2

    Penurunan perfusi yang terus-menerus akan mengakibatkan iskemia

    ginjal dan berakhir pada keadaan gagal ginjal akut, dengan tanda-tanda

    produksi urin yang menurun, peningkatan kadar urea dalam darah, urea

    dalam urin menurun dan konsentrasi Na >20 mEq/L.

    II.3 Manifestasi Klinik

    a. Sistem Kardiovaskular2

    Gangguan sirkulasi perifer, kulit pucat, ekstremitas dingin. Kurangnya

    pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan

    darah.

    Nadi cepat dan halus.

    - Bayi >160x/menit

    - Anak usia pra sekolah >140x/menit

    - Dewasa >100x/menit

    Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena

    adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume

    sirkulasi darah.

    CVP vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.

    b. Sistem Respirasi2

    Pernafasan cepat dan dangkal.

    c. Sistem Saraf Pusat2

    Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah

    sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    9/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 6

    sadar. Obat sedative dan analgetika jarang diberikan sampai yakin bahwa

    gelisahnya pasien memang karena kesakitan.

    d. Sistem Saluran Cerna2

    Bisa terjadi mual dan muntah.

    e. Sistem Saluran Kencing2

    Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien dewasa

    adalah 60 ml/jam (1/5-1 ml/kg/jam).

    Sumber, Billiar, Timothy R. 2005. Shock. In : Schwartzs Principle of Surgery 8th

    Edition Brunicardi, F Charles. New York : Mc Graw-Hill. p453-494.

    II.4 Klasifikasi Syok

    Tiga faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah normal :7

    a. Pompa jantung. Jantung harus berkontraksi secara efisien.

    b. Volume sirkulasi darah.

    Darah akan dipompa oleh jantung kedalam arteri dan kapiler-kapiler jaringan.

    Setelah oksigen dan zat nutrisi diambil oleh jaringan, sistem vena akan

    mengumpulkan darah dari jaringan dan mengalirkan dan kembali ke jantung.

    Apabila volume sirkulasi berkurang maka dapat terjadi syok.

    c. Tahanan pembuluh darah perifer. Yang dimaksud adalah pembuluh darah

    kecil, yaitu arteriole-arteriole dan kapiler-kapiler. Bila tahanan pembuluh darah

    perifer meningkat, artinya terjadi vasokonstriksi pembuluh darah kecil. Bila

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    10/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 7

    tahanan pembuluh darah perifer rendah, berarti terjadi vasodilatasi.

    Rendahnya tahanan pembuluh darah perifer dapat mengakibatkan penurunan

    tekanan darah. Darah akan berkumpul pada pembuluh darah yang

    mengalami dilatasi sehingga aliran darah balik ke jantung menjadi berkurang

    dan tekanan darah akan turun.7

    Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari ruang

    intravaskular (Syok Hipovolemik), kegagalan pompa (Syok Kardiogenik), infeksi

    sistemik berat (Syok Septik), reaksi imun yang berlebihan (Syok Anafilaksis) dan

    reaksi vasovagal (Syok Neurogenik).

    Seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut :4

    Tabel 1. Jenis dan penyebab syok

    Jenis Penyebab

    Hipovolemik Kekurangan cairan intravaskuler

    Kardiogenik Kegagalan fungsi pompa jantung

    Septik Infeksi sistemik berat

    Anafilaksis Reaksi imun berlebihan

    Neurogenik Reaksi vasovagal berlebihan

    Sumber, Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok, In : Buku Ajar

    Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    Tabel 2. Gejala dan tanda syok

    Tipe Syok Hipovolemik Kardiogenik Septik Anafilaksis Neurogenik

    Takanan

    Darah

    -/-- -/-- N/-/-- -/-- N

    Tekanan

    Nadi

    -/-- -/-- N/+/++ -/-- N

    Denyut Nadi +/++ + +/++ +/++ Lambat

    Isi Nadi kecil N/kecil besar N/kecil N

    Vasokontriksi

    perifer

    + +(-) - + N/+

    Suhu kulit dingin Dingin Hangat Dingin N

    Warna pucat N/pucat Merah N/pucat N/pucat

    Tekana VenaSentral

    N/rendah Tinggi N/rendah N/rendah N

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    11/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 8

    Diuresis -- -/-- -/-- - N

    EKG N Abn N N N

    Foto Paru N Udem Udem

    infiltrat

    N N

    N=normal, + + = meningkat, ++ = Sangat meningkat, - = turun, -- = sangatturun, Abn = Abnormal

    Sumber, Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok, In : Buku Ajar

    Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    A. Syok Hipovolemik4

    Syok hipovolemik disebabkan oleh perdarahan yang terlihat atau yang

    tidak terlihat. Perdarahan yang terlihat, misalnya perdarahan dari luka dan

    hematemesis dari tukak lambung. Perdarahan yang tidak tampak, misalnya

    perdarahan dari saluran cerna seperti tukak duodenum, cedera limpa,

    kehamilan di luar uterus, patah tulang pelvis, dan patah tulang majemuk.

    Syok hipovolemik juga dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh lainnya.

    Pada luka bakar luas terjadi kehilangan cairan melalui permukaan kulit yang

    hangus atau terkumpul di dalam lepuh. Muntahan hebat atau diare juga dapat

    menyebabkan kehilangan banyak cairan intravaskuler. Pada obstruksi ileus

    dapat terkumpul beberapa liter cairan di dalam usus. Pada diabetes atau

    diuretik kuat dapat terjadi kehilangan cairan karena miksi yang berlebihan.

    Kehilangan cairan juga dapat ditemukan pada sepsis berat, pancreatitis akut

    atau peritonitis purulenta difus.

    Tabel 3. Syok hipovolemik

    Jenis cairan yang keluar

    -Darah

    -Plasma

    -Cairan ekstra sel

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    12/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 9

    Penyebab

    -Perdarahan

    -Kombusio

    -Cedera luas atau majemuk

    -Inflamasi luas, seperti peritonitis umum (eksudat, infiltrat)

    -Dehidrasi (suhu tinggi, keringat berlebihan)

    -Kehilangan cairan usus (ileus, diare, muntah, fistel)

    Sumber, Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok, In : Buku Ajar

    Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    Pada syok hipovolemik, peredaran darah menjadi buruk karena jumlah

    darah di dalam pembuluh darah kurang sekali. Ini akan mengurangi tekanan

    pengisian jantung yang berlanjut dengan turunnya curah jantung sehingga

    perfusi jaringan pun berkurang.

    Perdarahan dapat dikelompokkan berdasarkan banyaknya volume darah

    yang keluar, tetapi perbedaan antar kelompok ini mungkin tidak jelas pada

    penderita syok hemoragik, sehingga penggantian volume harus diarahkan

    pada respon terhadap tindakan awal dan bukan hanya mengandalkan

    klasifikasi awal saja. Pengelompokkan ini berguna untuk memastikan tanda

    dini dan patofisiologi keadaan syok.

    Penggolongan klinis syok hipovolemik :

    Shock ringan

    Kehilangan volume darah hingga 20%

    Penurunan perfusi organ tubuh dan jaringan yang tidak vital (kulit, lemak,

    otot rangka dan tulang)

    Shock sedang

    Kehilangan volume darah hingga 20-40%

    Penurunan perfusi organ tubuh yang vita (hati, usus, ginjal)

    Oliguri hingga anuri dan penurunan tekanan darah ringan hingga nyata

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    13/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 10

    Shock berat

    Kehilangan volume darah sebesar 40% atau lebih

    Penurunan perfusi jantung dan otak

    Gelisah, agitasi, koma, detak jantung tak beraturan, EKG yang tidak

    normal dan jantung berhenti mendadak

    Perdarahan disebut kelas I bila kehilangan darah sampai 15%.

    Perdarahan kelas II meliputi volume darah 15-30%, yaitu sekitar 750-1500 ml

    pada seorang laki-laki 70 kg. Perdarahan kelas III, yaitu kehilangan 30-40%,

    2000ml pada orang dewasa dapat berakibat buruk. Penderita perdarahan

    kelas III hampir selalu menunjukkan tanda klasik perfusi yang tidak adekuat,

    termasuk takikardi dan takipnea yang jelas, perubahan status mental, dan

    penurunan tekanan daerah sistolik. Penderita ini hampir selalu memerlukan

    transfuse darah. Keputusan untuk memberikan transfuse darah bergantung

    pada respon penderita terhadap resusitasi. Kehilangan volume darah lebih

    dari 40 % tergolong perdarahan kelas IV yang dapat fatal. Syok hipovolemik

    non perdarahan meliputi dehidrasi ringan yaitu kehilangan cairan tubuh

    sekitar 10 % dan dehidrasi berat yaitu kehilangan cairan tubuh >15 %.

    B. Syok Neurogenik4

    Syok neurogenik juga disebut sinkope (kehilangan kekuatan dan

    kesadaran dengan tiba-tiba). Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal

    berlebihan mengakibatkan vasodilatasi menyeluruh di region splanikus

    sehingga perdarahan otak berkurang. Reaksi vasovagal umumnya

    disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut, dan nyeri.

    Syokneurogenik pada trauma terjadi karena hilangnya simpatetik tone,

    misalnya pada cedera tulang belakang atau yang sangat jarang, cedera

    batang otak. Hipotensi pada pasien dengan cedera tulang belakang disertai

    dengan oksigen delivery yang cukup karena curah jantung tinggi meskipun

    tekanan darahnya rendah.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    14/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 11

    Tabel 4. Penyebab syok neurogenik

    - Suhu panas dengan banyak orang

    - Terkejut,takut,atau nyeri

    -Anestesia lumbal / spinal

    - Trauma tulang belakang

    Sumber, Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok, In : Buku Ajar

    Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    Penderita merasa pusing dan biasanya jatuh pingsan. Denyut nadi

    lambat, tetapi umumnya cukup besar dan berisi. Setelah penderita

    dibaringkan, umunya keadaan membaik spontan tanpa meninggalkan

    penyulit, kecuali jika terjadi cedera karena jatuh.

    C. Syok Kardiogenik4

    Syok kerdiogenik disebabkan oleh kegaggalan faal pompa jantung

    yang mengakibatkan curah jantung menjadi kecil atau berhenti sama sekali.

    Pada compressive cardiac shock, alir balik vena (venous return) berkurang

    akibat adanya penekanan dari luar, misalnya pada tamponade jantung atau

    tension pneumothorax. Keadaan ini memerlukan tindakan bedah khusus

    untuk dekompresi rongga pericardial atau ronga pleura.

    Infark miokard luas yang disertai gangguan faal jantung atau gangguan

    irama berupa aritmia ventrikel, aritmia (takikardi, fibrilasi, atau bradikardi),

    atau rupture otot papiler, yang semuanya dapat disebabkan oleh insufisiensi

    koroner. Tamponade perikard dan kontusio miokard dapat disebabkan oleh

    cedera jantung.

    Tabel 5. Penyebab syok kardiogenik

    Kadial / intrinsik

    - Infark jantung

    - Gagal miokard karena iskemia atau depresi

    - Kontusio miokard

    - Aritmia

    -Obat-obatan (termasuk anestetik)

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    15/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 12

    Nonkadial / ekstrinsik

    - Embolus pulmonal

    - Tamponade jantung karena darah atau eksudat di perikard

    - Gagal nafas, hipertensi pulmonal

    - Perikarditis dengan tekanan tinggi di perikard

    - Pneumothoraks tekan (tension pneumothorax)

    Sumber, Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok, In : Buku Ajar

    Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    D. Syok Sepsis4

    Syok sepsis disebabkan oleh septikemia. Infeksi sistemik ini biasanya

    disebabkan oleh kuman gram negative dan menyebabkan vasodilatasi kapiler

    dan terbukanya hubungan pintas arteriovena perifer. Selain itu, terjadi

    peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas vaskuler karena

    vasodilatasi perifer menyebabkan hipovolemi relative, sedangkan

    peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan kehilangan cairan

    inntravaskuler yang terlihat sebagai udem.

    Pada syok septik, peredaran darah dipercepat dan curah jantungmeningkat, kadang-kadang sampai tiga kali normal yang menghasilkan

    perfusi yang berlebihan. Selain itu volume darah yang beredar bertambah

    banyak. Oleh karena itu syok septic disebut juga syok hiperdinamik. Hipoksia

    sel ini tidak disebabkan oleh penurunan perfusi jaringan melainkan karena

    ketidakmampuan sel untuk menggunakan zat asam karena toksin akibat

    kuman.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    16/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 13

    Tabel 6

    Penyebab syok septik

    - Infeksi luka atau jaringan lunak

    - Abses

    -

    Peritonitis- Infeksi traktus urogenitalis

    Sistitis (kateter buli-buli)

    Infeksi organ pelvis

    Abortus terinfeksi

    - Infeksi paru / pneumonia

    - Luka bakar terinfeksi

    Sumber, Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok, In : Buku Ajar

    Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    E. Syok Anafilaksis4

    Jika seorang sensitif terhadap suatu antigen dan kemudian terpajan

    lagi pada antigen tersebut, akan timbul reaksi hipersensitivitas umum tipe 1.

    Antigen yang bersangkutan terikat pada antibodi dipermukaan sel mast sehinga

    terjadi degranulasi, pengeluaran histamine dan zat vasoaktif lain. Keadaan ini

    menyebabkan peningkatan permeabilitas dan dilatasi kapiler menyeluruh.

    Hipovolemia relatif karena vasodilatasi mengakibatkan syok sedangkan

    peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan udem. Pada syok anafilaksis

    terjadi bronkospasme yang menurunkan ventilasi.

    Syok anafilaksis sering disebabkan oleh obat, terutama yang diberikan

    intravena seperti antibiotik atau media kontras. Sengatan lebah juga dapat

    menimbulkan syok pada orang yang rentan.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    17/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 14

    II.5 Perdarahan

    II.5.1 Definisi1

    Definisi dari perdarahan adalah kehilangan akut volume darah. Walau

    dapat bervariasi, volume darah orang dewasa normal adalah kira-kira 7% dari

    berat badan. Dengan demikian laki-laki yang beratnya 70 kilogram, mempunyai

    volume darah yang beredar kira-kira 5 liter. Bila penderita gemuk, maka volume

    darahnya diperkirakan berdasarkan berat badan idealnya, karena bila dikalkulasi

    didasarkan berat badan sebenarnya, hasilnya mungkin jauh di atas volume yang

    sesungguhnya. Volume darah dari anak-anak dihitung 8% sampai 9% dari berat

    badan ( 80 sampai 90 ml/kg).

    II.5.2 Pembagian Kelas Perdarahan1

    Efek langsung dari kelas perdarahan, berdasarkan presentase kehilangan

    volume darah yang akut dibagi menjadi empat. Perbedaan antara kelas-kelas

    syok hemoragik mungkin tidak jelas terlihat pada seorang penderita, dan

    pergantian volume harus diarahkan pada respon terhadap terapi semula dan

    bukan hanya mengandalkan klasifikasi awal saja. Sistem klasifikasi ini berguna

    untuk memastikan tanda-tanda dini dan patifisiologi keadaan syok.

    Perdarahan kelas 1 adalah ibarat seseorang yang telah menyumbang 1

    unit darah. Kelas II adalah perdarahan tampa komplikasi, nemun resusitasi cairan

    kristaloid diperlukan. Kelas III adalah keadaan perdarahan dengan komplikasi

    dimana harus diberikan infus kristaloid dan mungkin penggantian darah.

    Perdarahan kelas IV harus dianggap sebagai keadaan preterminal, dan kalau

    tidak diambil tindakan yang sangat agresif, penderita akan meninggal dalam

    beberapa menit.

    Beberapa faktor akan sangat menggangu penilaian terhadap respon

    hemodinamis terhadap perdarahan. Faktor-faktor ini meliputi :

    1. Usia penderita

    2. Parahnya cidera denga perhatian khusus bagi jenis dan lokasi anatomis

    cideranya

    3. Rentang waktu antara cidera dan pemulaan terapi

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    18/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 15

    4. Terapi cairan pra-rumah sakit dan penerapan pakaian antisyok pneumatis

    5. Obat-obat yang sebelumnya sudah diberikan karena ada penyakit kronis.

    Tabel 7 Kebutuhan sirkulasi3

    Sumber, Mullin, Richard J. 2007. Shock electrolyte and fluid. In : Sabiston Textbook of Surgery 18 th

    Edition Towsend, Beuchamp, Evers, Matox. Philadelpia : Elsevier Saunders. p792-823.

    Berbahaya untuk menunggu sampai tanda-tanda syok jelas, dan baru setelah

    itu mulai pemulihan volume dengan agresif. Resusitasi cairan harus dimulai bila

    tanda-tanda dan gejala kehilangan darah nampak atau diduga, bukan bila

    tekanan darah menurun atau sudah tidak terdeteksi.

    1. Perdarahan Kelas I Kehilangan Volume Darah sampai 15%1

    Gejala klinis dari kehilangan volume ini adalah minimal. Bila tidak ada

    komplikasi, akan terjadi takikardi minimal. Tidak ada perubahan yang berarti dari

    tekanan darah, tekanan nadi, atau frekuensi perbafasan. Untuk penderita yang

    dalam keadaan sehat, jumlah kehilangan darah ini tidak perlu diganti. Pengisian

    transkapiler dan mekanisme kompensasi lain akan memulihkan volume darah

    dalam 24 jam. Namun bila ada kehilangan cairan karena sebab lain, kehilangan

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    19/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 16

    jumlah darah ini dapat mengakibatakan gejala-gejala klinis. Penggantian cairan

    untuk mengganti kehilangan primer, akan memperbaiki keadaan sirkulasi

    2. Perdarahan kelas II Kehilangan volume darah 15% sampai 30% 1

    Pada Seorang laki-laki 70kg, kehilangan volume ini berjumlah 750-1500ml

    darah. Gejala-gejala klinis termasuk takikardi ( denyut jantung lebih dari 100 pada

    orang dewasa), takipnea, dan penurunan tekanan nadi. Penurunan tekanan nadi

    ini terutama berhubungan dengan peningkatan komponen diastolik karena

    bertambahnya katekolamin yang beredar. Zat inotropik ini menghasilkan

    peningkatan tonus dan resistensi pembuluh darah perifer. Tekanan sistolik hanya

    berubah sedikit pada syok yang dini karena itu penting untuk lebih mengandalkan

    evaluasi tekanan nadi daripada tekanan sistolik. Penemuan klinis lain yang akan

    ditemukan pada tingkat kehilangan darah ini meliputi perubahan sistem saraf

    sentral yang tidak jelas seperti cemas, ketakutan atau sikap permusuhan. Walau

    kehilangan darah dan perubahan kardiovaskuler besar, namun produksi urin

    hanya sedikit terpengaruh. Aliran air kencing biasanya 20-30mm sejam untuk

    orang dewasa.

    Kehilangan cairan tambahan dapat memperberat manifestasi klinis dari

    jumlah kehilangan darah ini. Ada penderita yang kadang-kadang memerlukan

    tranfusi darah, tetapi pada awalnya dapat distabilkan dengan larutan kristaloid.

    3. Perdarahan Kelas III 30% sampai 40% kehilangan volume darah1

    Akibat kehilangan darah sebanyak ini ( sekitar 2000ml untuk orang

    dewasa) dapat sangat parah. Penderitanya hampir selalu menunjukkan tanda

    klasik perfusi yang tidak adekuat, temasuk takikardi dan takipnea yang jelas,

    perubahan penting dalam status mental, dan penurunan tekanan darah sistolik.

    Dalam keadaan ini yang tidak berkomplikasi, inilah jumlah kehilangan darah

    paling kecil yang selalu menyebabkan tekanan sistolik menurun. Penderita

    dengan kehilangan darah tingkat ini hampir selalu memerlukan tranfusi darah.

    Keputusan untuk memberi tranfusi darah didasarkan atas respon penderita

    terhadap resusitasi cairan semula, perfusi, dan oksigenasi organ yang adekuat.

    4. Perdarahan Kelas IV Lebih dari 40% kehilangan volume darah1

    Dengan kehilangan darah sebanyak ini, jiwa penderita terancam, Gejala-

    gejalanya meliputi takikardi yang jelas, penurunan tekanan darah sistolik yang

    cukup besar, dan tekanan nadi yang sangat sempit (atau tekanan diastolik yang

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    20/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 17

    tidak teraba). Produksi urine hampir tidak ada, dan kesadaran jelas menurun.

    Kulitnya dingin dan pucat. Penderita ini seringkali memerlukan tranfusi cepat dan

    intervensi pembedahan segera. Keputusan tersebut didasarkan atas respon

    terhadap resusitasi cairan yang diberikan. Kehilangan lebih dari 50% volume

    darah penderita mengakibatkan ketidaksadaran, kehilangan denyut nadi, dan

    tekanan darah.

    II.6 Gambaran Klinis1

    Penurunan tekanan darah sistolik dianggap tanda khas syok hipovolemik.

    Sebelum terjadi penurunan tekanan darah, terjadi reaksi kompensasi tubuh

    untuk mempertahankan perfusi organ vital. Kompensasi tersebut adalah

    vasokonstriksi kapiler kulit, sehingga kulit menjadi pucat dan dingin. Oleh karena

    itu, syok hipovolemik kadang juga disebut syok dingin. Selain itu diuresis

    berkurang, dan terjadi takikardia untuk mempertahankan curah jantung dan

    peredaran darah. Karena tindakan kompensasi ini, tekanan darah untuk

    beberapa waktu tidak menurun. Metabolisme jaringan hipoksik mengahasilkan

    asam laktat yang menyebabkan asidosis metabolik sehingga terjadi takipneu.

    Akhirnya, karena kehilangan cairan intravaskuler terus menerus, tindakan

    kompensasi tidak dapat mempertahankan tekanan darah yang memadai

    sehingga terjadi dekompensasi dengan akibat penurunan tekana darah secara

    tiba tiba.

    Secara klinis perjalanan renjatan dapat dibagi dalam 3 fase yaitu fase

    kompensasi, dekomensasi, dan ireversibel :

    Tabel 8. Manifestasi Klinis Syok Hipovolemik

    Tanda klinis Kompensasi Dekompensasi IrreversibleBlood loss (

    %)

    Sampai 25 25 40 >40

    Heart rate Takikardia + Takikardia ++ Taki/bradikardia

    Tekanan

    Sistolik

    Normal Normal/menurun Tidak terukur

    Nadi/volume Normal/menurun Menurun + Menurun ++

    Capillary refill Normal/meningkat

    3-5 detik

    Meningkat >5

    detik

    Meningkat ++

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    21/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 18

    Kulit Dingin, pucat Dingin/mottled Dingin+/deadly

    pale

    Pernafasan Takipneu Takipneu + Sighing

    respiration

    Kesadaran Gelisah Lethargibereaksi

    Reaksi -/ hanyaterhadap nyeri

    Sumber, Mullin Anonymous. 2008. Syok. In : Advance Trauma Life Support for Doctors Student

    Course Manual 8th

    Edition. US : American College Surgeon. p.73-110

    II.7Tata Laksana

    1. Umum1

    Tata laksana syok dimulai dengan tindakan umum yang bertujuan

    untuk memperbaiki perfusi jaringan; memperbaiki oksigenasi tubuh; dan

    mempertahankan suhu tubuh. Tindakan ini tidak bergantung pada penyebab

    syok. Diagnosis harus segera ditegakkan sehingga dapat diberikan

    pengobatan kausal. Untuk perfusi jaringan supaya kebutuhan metabolik dan

    zat asam jaringan dapat dipenuhi, diperlukan tekanan darah sekurang-

    kurangnya 70-80 mmHg. Tekanan darah ini dapat dicapai dengan

    memperhatikan prinsip resusitasi ABC :

    - Jalan Nafas (A)

    Jalan nafas harus bebas, kalau perlu dengan intubasi.

    - Pernafasan (B)

    Pernafasan harus terjamin, jika perlu, dengan ventilasi buatan dan pemberian

    oksigen 100%. Pada pasien syok yang menggunakan ventilasi mekanis,

    kebutuhan oksigen dapat dipenuhi sebesar 20-25%

    -

    Peredaran Darah (C)Defisit volume peredaran darah pada syok hipovolemik seajati atau

    hipovolemia relatif (syok septik, syok neurogenik, dan syok anafilaksis) dapat

    diatasi dengan pemberian cairan intravena dan mempertahankan fungsi

    jantung.

    Tindakan umum terdiri dari pemberian zat asam 100% untuk

    oksigenasi jaringan dan sel. Cairan intravena seperti plasma atau pengganti

    plasma untuk meningkatkan tekanan osmotik intravaskular. Selain itu

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    22/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 19

    dipertimbangkan obat inotropik untuk merangsang miokard dan vasokonstriksi

    untuk mengatasi vasodilatasi perifer, kecuali jika ada syok kardiogenik.

    2. Khusus1

    Bila mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah, yaitu

    vasokronstriksi, mobilisasi cairan interstitial, dan oliguria tidak mencukupi lagi,

    terjadi syok. Kegagalan kompensasi terjadi bila kehilangan cairan intravaskuler

    mendekati 50%.

    A. Posisi Tubuh5

    1. Posisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka. Secara umum

    posisi penderita dibaringkan telentang dengan tujuan meningkatkan aliran

    darah ke organ-organ vital.

    2. Apabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang, penderita jangan

    digerakkan sampai persiapan transportasi selesai, kecuali untuk menghindari

    terjadinya luka yang lebih parah atau untuk memberikan pertolongan pertama

    seperti pertolongan untuk membebaskan jalan napas.

    3. Penderita yang mengalami luka parah pada bagian bawah muka, atau

    penderita tidak sadar, harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring

    miring) untuk memudahkan cairan keluar dari rongga mulut dan untukmenghindari sumbatan jalan nafas oleh muntah atau darah. Penanganan

    yang sangat penting adalah meyakinkan bahwa saluran nafas tetap terbuka

    untuk menghindari terjadinya asfiksia.

    4. Penderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan telentang datar atau

    kepala agak ditinggikan. Tidak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari

    bagian tubuh lainnya.

    5. Kalau masih ragu tentang posisi luka penderita, sebaiknya penderita

    dibaringkan dengan posisi telentang datar.

    6. Pada penderita-penderita syok hipovolemik, baringkan penderita telentang

    dengan kaki ditinggikan 30 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih

    besar dan tekanan darah menjadi meningkat. Tetapi bila penderita menjadi

    lebih sukar bernafas atau penderita menjadi kesakitan segera turunkan

    kakinya kembali.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    23/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 20

    Posisi-shock

    ANGKAT

    KEDUA

    TUNGKAI

    300 - 500 cc

    darah dari kaki

    pindah ke

    sirkulasi sentral

    Sumber, Pohan, Herdiman T Wijaya Ika prasetya, Idrus Alwi, Sally Aman Nasution, Khie Chen, Iris

    Rengganis, Heru Sundaru, Nanang Sukmana, Dina Mahdi. 2006. Syok Hipovolemik, Syok

    Kardiogenik, Penatalaksanaan Syok Septik, Renjatan Anafilaktik, In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

    Jilid I Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI. p180-190.

    B. Airway dan Breathing2

    1. Bebaskan jalan napas. Lakukan penghisapan, bila ada sekresi atau muntah.

    2. Tengadah kepala-topang dagu, kalau perlu pasang alat bantu jalan nafas

    (Gudel/oropharingeal airway).

    3. Berikan oksigen minimal 6 liter/menit

    4. Bila pernapasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan pompa

    sungkup (Ambu bag) atau ETT .

    C. Pertahankan Sirkulasi2

    Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi,

    tekanan darah, warna kulit, isi vena, dan produksi urin.

    Cari dan Atasi Penyebab :

    Penderita dijaga agar tetap merasa hangat dan kaki sedikit dinaikkan untuk

    mempermudah kembalinya darah ke jantung.

    Setiap perdarahan segera dihentikan dan pernafasan penderita diperiksa.

    Jika muntah, kepala dimiringkan ke satu sisi untuk mencegah terhirupnya

    muntahan.

    Jangan diberikan apapun melalui mulut.

    Tenaga kesehatan bisa memberikan bantuan pernafasan mekanis.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    24/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 21

    Obat-obatan diberikan secara intravena. Obat bius (narkotik), obat tidur dan

    obat penenang biasanya tidak diberikan karena cenderung menurunkan

    tekanan darah.

    Cairan diberikan melalui infus. Bila perlu, diberikan transfusi darah.Cairan intravena dan transfusi darah mungkin tidak mempu mengatasi syok

    jika perdarahan atau hilangnya cairan terlus berlanjut atau jika syok

    disebabkan oleh serangan jantung atau keadaan lainnya yang tidak

    berhubungan dengan volume darah.

    Untuk menambah aliran darah ke otak atau jantung bisa diberikan obat yang

    mengkerutkan pembuluh darah. Pemberian obat ini dilakukan sesingkat

    mungkin karena bisa mengurangi aliran darah ke jaringan.

    Jika penyebabnya adalah aksi pompa jantung yang tidak memadai, dilakukan

    usaha untuk memperbaiki kinerja jantung. Kelainan denyut dan irama jantung

    diperbaiki dan volume darah ditingkatkan (bila perlu). Untuk memperlambat

    denyut jantung bisa diberikan atropin. Obat lainnya bisa diberikan untuk

    memperbaiki kemampuan kontraksi otot jantung .

    Pemberian Cairan :

    Jangan memberikan minum kepada penderita yang tidak sadar, mual-mual,

    muntah, kejang, akan dioperasi/dibius dan yang akan mendapat trauma pada

    perut serta kepala (otak) karena bahaya terjadinya aspirasi cairan ke dalam

    paru.

    Penderita hanya boleh minum bila penderita sadar betul dan tidak ada kontra

    indikasi.

    Cairan intravena seperti larutan isotonik kristaloid merupakan pilihan pertama

    dalam melakukan resusitasi cairan untuk mengembalikan volume

    intravaskuler, volume interstitial, dan intra sel. Cairan plasma atau pengganti

    plasma berguna untuk meningkatkan tekanan onkotik intravaskuler.

    Pada syok hipovolemik, jumlah cairan yang diberikan harus seimbang dengan

    jumlah cairan yang hilang. Sedapat mungkin diberikan jenis cairan yang sama

    dengan cairan yang hilang, darah pada perdarahan, plasma pada luka bakar.

    Kehilangan air harus diganti dengan larutan hipotonik. Kehilangan cairan

    berupa air dan elektrolit harus diganti dengan larutan isotonik. Penggantian

    volume intra vaskuler dengan cairan kristaloid memerlukan volume 3-4 kali

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    25/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 22

    volume perdarahan yang hilang, sedang bila menggunakan larutan koloid

    memerlukan jumlah yang sama dengan jumlah perdarahan yang hilang. Telah

    diketahui bahwa transfusi eritrosit konsentrat yang dikombinasi dengan

    larutan ringer laktat sama efektifnya dengan darah lengkap.

    Pemantauan tekanan vena sentral penting untuk mencegah pemberian cairan

    yang berlebihan.

    Pada penanggulangan syok kardiogenik harus dicegah pemberian cairan

    berlebihan yang akan membebani jantung. Harus diperhatikan oksigenasi

    darah dan tindakan untuk menghilangkan nyeri.

    Pemberian cairan pada syok septik harus dalam pemantauan ketat,

    mengingat pada syok septik biasanya terdapat gangguan organ majemuk

    (Multiple Organ Disfunction). Diperlukan pemantauan alat canggih berupa

    pemasangan CVP, "Swan Ganz" kateter, dan pemeriksaan analisa gas darah

    Pada syok hipovolemik tipe perdarahan kelas I tidak perlu penggantian

    volume, Kelas II penggantian volume dengan cairan kristaloid, kelas III

    penggantian volume dengan cairan kristaloid dan darah. Pada tipe non

    perdarahan identifikasi sumber dan jumlah kehilangan cairan berlebih dahulu

    grojok kristaloid 20-40ml/kg 10-20 menit. Transfusi dilakukan bila Hb

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    26/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 23

    II.8 Komplikasi2

    SIRS, dapat terjadi bila syok tidak dikoreksi

    Gagal ginjal akut (ATN)

    Gagal hati

    Ulserasi akibat stress

    II.9 Prognosis2

    Syok perlu didiagnosa dan terapi dini, karena makin dini makin baik

    prognosanya. Jika tidak diobati biasanya berakibat fatal. Jika diobati, hasilnya

    tergantung kepada penyebabnya, jarak antara timbulnya syok sampai

    dilakukannya pengobatan serta jenis pengobatan yang diberikan.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    27/28

    Syok & Perdarahan copyright 2013 Page 24

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

    Syok adalah suatu sindroma klinis yang terjadi akibat gangguan

    hemodinamik dan metabolic yang ditandai dengan kegagalan system sirkulasi

    untuk mempertahankan perfusi organ dan oksigenasi jaringan yang adekuat.

    Manifestasinya berupa pucat, ekstremitas dingin, nadi cepat, tekanan darah

    rendah, CVP vena perifer kolaps, nafas cepat dan dangkal, gelisah, mual, dan

    muntah, urin berkurang.

    Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari

    ruang intravaskuer (Syok Hipovolemik), kegagalan pompa jantung (Syok

    Kardiogenik), infeksi sistemik berat (Syok Septic), reaksi imun berlebihan

    (Syok Anafilaktik) dan reaksi vasovagal (Syok Neurogenik).

    Pengelolaan syok, berdasarkan prinsip-prinsip fisiologis, biasanya

    berhasil. Tata laksana syok dimulai dengan tindakan umum untuk

    memulihkan perfusi jaringan dan oksigenasi sel dengan memperhatikan

    prinsip resusitasi A (airway) B (breathing) dan C (circulation). Komplikasi

    antara lain SIRS, gagal ginjal akut, gagal hati, ulserasi. Syok perlu didiagnosa

    dan terapi dini, karena makin dini makin baik prognosanya. Jika tidak diobati,

    biasanya berakibat fatal.

  • 8/22/2019 Makalah Shok Dan Perdarahan 2013 dr Dr Koernia Swa Oetomo SpB

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Anonymous. 2008. Syok. In : Advance Trauma Life Support for Doctors

    Student Course Manual 8th Edition. US : American College Surgeon.

    p.73-110.

    2. Billiar, Timothy R. 2005. Shock. In : Schwartzs Principle of Surgery 8th

    Edition Brunicardi, F Charles. New York : Mc Graw-Hill. p453-494.

    3. Mullin, Richard J. 2007. Shock electrolyte and fluid. In : Sabiston

    Textbook of Surgery 18th Edition Towsend, Beuchamp, Evers, Matox.

    Philadelpia : Elsevier Saunders. p792-823.

    4. Prajitno Wahyu Bambang, Rupil, Aryono D. Pusponegoro. 2003. Syok,

    In : Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2, R Sjamsuhidayat, Wim de jong.

    Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. P118-124.

    5. Pohan, Herdiman T Wijaya Ika prasetya, Idrus Alwi, Sally Aman

    Nasution, Khie Chen, Iris Rengganis, Heru Sundaru, Nanang

    Sukmana, Dina Mahdi. 2006. Syok Hipovolemik, Syok Kardiogenik,

    Penatalaksanaan Syok Septik, Renjatan Anafilaktik, In : Buku Ajar Ilmu

    Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen

    IPD FKUI. p180-190.

    6. Raquel, Forsyte, Harbrencht Brian G, Andrew B Peitzman. 2008.

    Management of Shock. In : Trauma 6 th Edition, Feliciano David V,

    Maltox Keneth, Moore Ernest. Colorado : Mc Graw Hill. p221-254.

    7. www.medicastore.com/penyakit/635/syok_shock.html.

    8. http://nursingbegin.com/syok/

    9. www.wikipedia.org/wiki/shock

    http://www.medicastore.com/penyakit/635/syok_shock.htmlhttp://nursingbegin.com/syok/http://www.wikipedia.org/wiki/shockhttp://www.wikipedia.org/wiki/shockhttp://nursingbegin.com/syok/http://www.medicastore.com/penyakit/635/syok_shock.html