UNIVERSITAS TERBUKA
SISTEM BELAJAR JARAK JAUH INDONESIAN OPEN UNIVERSITY
Tugas Mata kuliah Pendidikan Seni di SD PDGK 4207Dosen pengampu
Nur Budi M.H
Oleh Nama : Saifuddin ZuhriNIM: 824879878Pokjar : DEMAK
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANG FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA2015
Sistem Belajar Jarak Jauh UT
A. PendahuluanDalam era global seperti sekarang ini, setuju atau
tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi
khususnya teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi
tersebut telah mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena
itu, kita sebaiknya tidak gagap teknologi. Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) telah berkembang dengan sangat pesat sehingga
sudah merupakan gejala dunia. Teknologi itu sudah menjadi bagian
kebudayaan Indonesia sejak dikembangkannya sistem komunikasi
satelit domestik. Dijelaskan dalam Undang-undang Dasar (UUD) Negara
Indonesia pada pasal 31, ayat 4 yang berbunyi sebagai
berikut:Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.Dengan adanya
penjelasan UUD di atas, ini menjadi landasan bagi Indonesia untuk
lebih memajukan teknologi yang semakin hari terus berkembang, dan
perkembangan tersebut termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Pentingnya pendidikan bagi mencerdaskan kehidupan bangsa sudah
sangat disadari oleh para tokoh bangsa, dan dengan tegas
menuangkannya dalam pasal 31 UUD 1945 setiap warga Negara berhak
mendapatkan pendidikan.Pendidikan sebagai salah satu aspek
terpenting dalam kehidupan manusia nampaknya tidak berlebihan
apabila dikatakan demikian. Meskipun secara makro peningkatan SDM
juga mencakup aspek sosial dan ekonomi, akan tetapi dimensi utama
dan kuncinya adalah pendidikan.Dengan alasan tersebut, sangatlah
wajar jika pemerintah menjadikan Pendidikan Jarak Jauh sebagai satu
diantara usaha dalam pembangunan pendidikan dengan maksud
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembahasan di atas, dalam
kesempatan ini penulis akan membahas upaya pemerintah dalam
peningkatan pemerataan pendidikan yaitu Pendidikan Jarak Jauh.
Adapun fokus yang di bahas adalah Teknologi Informasi Komunikasi
(TIK) pada Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia dan di dalamnya akan
lebih di rincikan kembali dengan adanya Universitas Terbuka (UT) di
Indonesia secara umum, dan Universitas Terbuka Secara khusus,
Adapun tujuan dari makalah ini adalah adalah sebagai berikut :1.
Untuk mengetahui sejarah Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia2. Untuk
mengetahui bagaimanakah peranan Teknologi Informasi Komunikasi
(TIK) dalam Institut Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)?3. Untuk
mengetahui bagaimanakah peranan Teknologi Informasi Komunikasi
(TIK) dan Institusi Pendidikan Jarak Jauh,
B. Pembahasan1. Sejarah SBJJPendidikan jarak jauh adalah
sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran
dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua
kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta
ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan.
Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang
memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi
institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan
pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari
pendidikan jarak jauh.Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu
alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem
ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat
keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Pada sistem
pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan peserta didik tidak
harus berada dalam lingkungan geografi yang sama .Dalam kata
pengantarnya, Suparman (dalam Asandhimitra, 2004: iii) Pendidikan
Jarak Jauh (PJJ) mulai dikenal setelah Inggris dengan Open
University-nya menyelenggarakan pendidikan dengan modus jarak jauh.
Keberhasilan PJJ di Inggris ini segera menarik perhatian
Negara-negara lain untuk menyelenggarakan PJJ. Jumlah Negara-negara
yang menyelenggarakan PJJ semakin lama semakin banyak, tidak hanya
di Negara-negara maju dengan teknologi tinggi, akan tetapi juga di
Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Bahkan
sejak zaman kolonial berbagai kursus tertulis telah dikenal.
Setelah kemerdekaan berbagai bentuk layanan Belajar Jarak Jauh
(BJJ) diselenggarakan dengan sasaran yang beragam, seperti kursus
tertulis telah dikenal. Setelah kemerdekaan berbagai bentuk layanan
belajar jarak jauh diselenggarakan dengan sasaran beragam, seperti
kursus guru tertulis, Program Akta V Jarak Jauh, Program Belajar
Jarak Jauh untuk meningkatkan kualifikasi guru, Sekolah Dasar
Pamong, dan SMP terbuka (Prawiradilaga, 2004: 265).Sementara itu
rambu-rambu kebijakan dalam pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh
Secara tersurat termaktub di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Rumusan
tentang PJJ terlihat pada BAB VI Jalur, Jenjang dan Jenis
Pendidikan pada Bagian Kesepuluh PJJ pada Pasal 31 berbunyi : (1)
Pendidikan Jarak Jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan; (2) Pendidikan jarak jauh berfungsi
memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak
dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular; (3)
Pendidikan Jarak Jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus,
dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta
sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standard
nasional pendidikan; (4) Ketentuan mengenai penyelenggarakan
Pendidikan Jarak Jauh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2)
dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
(Sanaky, 2011: 209).Hal tersebut di atas, menunjukan kepada kita
bahwa PJJ merupakan program pemerintah yang perlu terus didukung.
Pemerintah merasakan bahwa kondisi pendidikan negeri kita perlu
terus dibenahi, dan tentunya diperlukan strategi yang tepat,
terencana dan simultan. Selama ini belum tersentuh secara optimal,
karena banyak hal yang juga perlu dipertimbangkan dan dilakukan
pemerintah di dalam kerangka peningkatan kualitas sektor
pendidikan.Pada kondisi awal, PJJ sudah dijalankan oleh pemerintah
melalui berbagai upaya, baik melalui Belajar Jarak Jauh (BJJ) yang
dikembangkan oleh Universitas Terbuka, maupun Pendidikan Jarak Jauh
yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi
Departemen Pendidikan Nasional, melalui program pembelajaran
multimedia, dengan program SLTP dan SMU Terbuka, Pendidikan dan
Latihan Siaran Radio Pendidikan.Berkenaan dengan itu, yang pasti
sasaran dari program PJJ tidak lain adalah memberikan kesempatan
kepada anak-anak bangsa yang belum tersentuh mengecap pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi, bahkan tidak terkecuali anak didik yang
sempat putus sekolah, baik untuk pendidikan dasar dan menengah.
Demikian pula bagi para guru yang memiliki sertifikasi lulusan
SPG/SGO/KPG yang karena kondisi tempat bertugas di daerah
terpencil, pedalaman, di pegunungan, dan banyak pula yang
dipisahkan antar pulau, maka peluang untuk mendapatkan pendidikan
melalui program PJJ mutlak terbuka lebar. Perlu dicatat bahwa
pemerintah telah melakukan dengan berbagai terobosan untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia. Upaya keras yang dilakukan
adalah berkaiatan dengan lokalisasi daerah terpencil, pedalaman
yang sangat terbatas oleh berbagai hal, seperti transportasi,
komunikasi, maupun informasi. Hal ini sesegera mungkin untuk
diantisipasi, sehingga jurang ketertinggalan dengan masyarakat
perkotaan tidak terlalu dalam, dan segera untuk diantisipasi.2.
Definisi Universitas TerbukaUniversitas Terbuka (UT) adalah
Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada
tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor
41 Tahun 1984. Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu
perwujudan dari pendidikan nonkonvensional agar tercipta pemerataan
pendidikan dalam arti sosial, politik, ekonomi, dan geografis yang
mampu menyentuh kelompok marjinal secara nyata. Adapun tujuan
didirikannya Universitas Terbuka ini, yaitu : a. Memberikan
kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara
asing, dimanapun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan
tinggi, b. Memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang
karena bekerja atau karena alasaan lain, tidak dapat melanjutkan
pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka, c. Mengembangkan
program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan
nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan
tinggi lain. d. Menampung lulusan SMA yang tidak tertampung di
perguruan tinggi tatap muka. Sistem Pembelajaran Universitas
Terbuka menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah
jarak jauh dalam hal ini berarti pembelajaran tidak dilakukan
secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak
(modul) maupun noncetak (audio/video, komputer/internet, siaran
radio, dan televisi). Sedangkan terbuka berarti tidak ada
pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan
frekuensi mengikuti ujian.
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di
Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984,
berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. UT memiliki
4 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan satu
Program Pascasarjana. Pada tahun 2015 UT menyelenggarakan 34
program studi yang terdiri dari 28 Program Sarjana Non Pendas (25
Program Sarjana dan 3 Program Diploma), 2 Program Sarjana Pendas,
dan 4 Program Magister.A. VISI Pada tahun 2021, UT menjadi
institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam menghasilkan lulusan
pendidikan tinggi yang memiliki daya saing tinggi serta dalam
mengembangkan teori dan praktek PTTJJ.B. MISI Misi UT adalah
sebagai berikut.1. Menyediakan akses pendidikan tinggi yang
berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui
penyelenggaraan berbagai program PTTJJ untuk menghasilkan lulusan
yang berdaya saing tinggi.2. Mengkaji dan mengembangkan sistem
PTTJJ.3. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan
dan kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan
nasional.C. TUJUAN Untuk mencapai Visi dan menjalankan Misi, Tujuan
penyelenggaraan UT dirumuskan sebagai berikut.1. Menyediakan akses
pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ.2.
Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan/atau
profesional yang mampu bersaing secara global.3. Meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pendidikan berkelanjutan guna
mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based
society).4. Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ,
khususnya PTTJJ, dan bidang keilmuan lainnya.5. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan sistem PJJ,
khususnya PTTJJ.6. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian
keilmuan dan kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan
pembangunan nasional.7. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
melalui pelayanan pendidikan tinggi secara luas dan merata.8.
Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan jaringan kerja sama
melalui kemitraan pendidikan pada tingkat lokal, nasional, dan
global.D. SISTEM PEMBELAJARAN UT menerapkan sistem belajar jarak
jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak
dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik
media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video,
komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Makna terbuka
adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu
registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada
hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang
pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat) untuk Program
Sarjana dan Diploma.1. Cara Belajar Mahasiswa UT diharapkan dapat
belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa
untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri
dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam
kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan
bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri.
Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa
juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan bahan bacaan lain
diperpustakaan mengikuti tutorial, baik secara tatap muka maupun
melalui internet, radio, dan televisi; serta memanfaatkan sumber
belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program
audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat
meminta informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program
Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.Belajar
mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara
efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan
kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara
efektif, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif,
dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat
mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara
teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh
karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa
harus siap untuk belajar secara mandiri.2. Sistem Kredit Semester
UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan Sistem
Kredit Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa. Dalam
sistem ini, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program
studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Setiap mata
kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu semester adalah satuan waktu
kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.Dalam pendidikan
tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks
harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan
satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga
dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar
sekitar 32 jam. Untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks
dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester.Dalam sistem
pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu
yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks).
Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara
mandiri (belajar sendiri, belajar berkelompok, atau
tutorial).Khusus untuk UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul
bahan ajar cetak. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga
bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman,
tergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian,
kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6
halaman per jam sehingga untuk membaca dan memahami bahan ajar
dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman
dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16
minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca dan memahami bahan
ajar dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang
lebih 5 jam per minggu. Misalnya, mahasiswa mengambil 15
sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu
belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu
atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari
belajar).Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan
mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil,
atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu
belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan
akademik masing-masingE. JARINGAN KERJASAMA Dalam rangka
menyelenggarakan layanan pendidikan secara optimal kepada peserta
didik, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank
BTN, Bank Mandiri, TV-Edukasi, Sky LBS TV, Radio Republik Indonesia
(RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD), Radio Siaran Swasta,
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Konsulat Jenderal/KBRI,
Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip Nasional,
Koperasi Karunika, Garuda Indonesia, dan PT Pos Indonesia.Disamping
itu, UT juga bekerja sama dengan instansi-instansi lain yang
bermaksud meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
berbagai program yang ditawarkan UT, seperti ANRI, BKN, Bank
Danamon, Pemerintah Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren, Kowani, dan
POLRI.UT menyelenggarakan 2 (dua) program pendidikan, yang diberi
istilah Program Non-Pendas dan Program Pendas. Program Non-Pendas
adalah program pendidikan yang dapat diikuti oleh masyarakat umum
kecuali program Non-Pendas FKIP. Program Non-Pendas FKIP hanya
dapat diikuti oleh mereka yang sudah bekerja sebagai guru. Program
Pendas merupakan program yang diselenggarakan secara khusus bagi
para guru SD dan guru PAUD. Pada saat ini program studi yang
termasuk dalam program Pendas adalah S1 Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) dan S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PGPAUD).
Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah
menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang
sederajat). Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri.
Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Belajar mandiri
dapat diartikan sebagai belajar secara berinisiatif, dengan ataupun
tanpa bantuan orang lain dalam belajar. Adapun cara belajar mandiri
menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif
sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri atau
berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok
tutorial. UT juga menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk
dapat dipelajari secara mandiri untuk maasiswanya. Meskipun
demikian, bukan berarti bahwa pendidikan jarak jauh (PJJ) yang
diterapkan di UT sama dengan autodidak. PJJ berbeda dengan
pendidikan informal, autodidak, atau belajar sendiri. Hal ini
terjadi karena PJJ mempersyaratkan adanya organisasi atau lembaga
pendidikan yang memberikan perlakuan pendidikan kepada peserta
didik/mahasiswa agar mereka menguasai pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang diharapkan (Suparman dan Zuhairi, 2009). Selain
menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga
dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan,
mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui internet,
radio, televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti
bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila
mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi
tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh
Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat. Belajar mandiri dalam
banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efektif.
Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan
memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efektif,
mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan
motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat
mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara
teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Sebagai
mahasiswa yang mandiri, mahasiswa tidak harus mengetahui semua hal
dan tidak diharapkan menjadi mahasiswa jenius yang tidak
membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu prinsip dari belajar
mandiri adalah mahasiswa mampu mengetahui kapan mahasiswa tersebut
membutuhkan bantuan atau dukungan dari pihak lain. Oleh karena itu,
untuk dapat berhasil dalam belajar di UT, mahasiswa harus siap
untuk belajar secara mandiri. Belajar mandiri dalam konteks sistem
belajar jarak jauh akan berdampak pada penggunaan media belajar.
Wedemeyer (1979) menyatakan bahwa media belajar bertujuan untuk :
a. membebaskan mahasiswa dari pola perkuliahan reguler, b. membuka
kesempatan belajar sesuai kemampuan, c. membangun suatu pola
instruksional yang membimbing mahasiswa melaksanakan self directed
learning. Adapun Self directed learning mempunyai peran sebagai
pemandu perkembangan aktivitas kognitif, dimana perkembangan
tersebut akan dipengaruhi oleh pola perilaku sesuai pada tingkat
kematangan (kedewasaan) yang dicapai seseorang (Biggs, 1978).
Ramsden dan Entwistle (1981) menerjemahkan pola perilaku tersebut
melalui tiga pendekatan belajar atau orientasi belajar, yaitu : a.
pendalaman materi, sebagai suatu cara belajar yang berorientasi
mencari makna, mempertanyakan argumen penulis, menghubungkan
pengetahuan awal dengan pengalaman belajar, mencari kebenaran atas
kesimpulan yang dibuat, b. reproduksi, sebagai suatu cara belajar
menghafal bagian-bagian yang penting untuk direproduksi sebagai
pengetahuan, c. prestasi, suatu cara belajar yang menekankan
pengaturan strategi untuk mencapai tujuan belajar, antara lain
mengatur strategi untuk mencapai prestasi, membangun organisasi
(disiplin) belajar, dan memfokuskan pada tujuan. Di samping
orientasi belajar, strategi belajar juga menjadi pemandu dalam
perkembangan proses belajar. Adapun strategi belajar diterjemahkan
melalui penerapan gaya belajar dalam mengolah informasi
(information processing) dan mencegah timbulnya patologi (kebiasaan
buruk) yang menghambat proses belajar (Pask, 1977). Gaya seseorang
dalam memproses informasi secara genetis terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu : a. Kelompok holistik cenderung mengikuti prosedur
belajar komprehensif yang mengarah pada hipotesis kompleks, b.
Kelompok serialis (partiest) cenderung mengikuti gaya belajar tahap
demi tahap yang mengarah pada hipotesis sederhana (Pask and Scott,
1972). Dalam penerapannya, pembelajar dituntut untuk menerapkan
kedua gaya tersebut dengan tujuan penguasaan materi secara tuntas
dan mencegah hal-hal yang dapat menghambat proses belajar, yaitu
dengan meninggalkan praktek cara membaca cepat dan sepintas
(globetrotting) dan meninggalkan cara membaca yang terpaku pada
detil (improvidence) (Pask, 1977; Ramsden and Entwistle, 1981). Di
samping itu, sistem belajar mandiri di Universitas Terbuka juga
dapat dilaksanakan melalui tutorial. Tutorial merupakan kegiatan
belajar dimana mahasiswa belajar mandiri di bawah bimbingan tutor
sebagai fasilitator. Mahasiswa dapat memilih jenis tutorial yang
sesuai dengan minat maupun kemampuannya. Jenis tutorial yang sudah
dilaksanakan UT, antara lain : a. Tutorial Tatap Muka Tutorial ini
dilaksanakan oleh UPBJJ-UT dan KBM (Kelompok Belajar Mahasiswa). b.
Tutorial Tertulis melalui Surat Tutorial ini dilaksanakan degan
cara mahasiswa dapat mengirimkan pertanyaan - pertanyaan mengenai
materi perkuliahan kepada : Ketua Program Studi, dengan alamat :
nama fakultas, Universitas Terbuka PO Box 6666, Jakarta 10001 3c.
Tutorial melalui Radio, Televisi dan Media Massa Tutorial ini
dilaksanakan dengan cara mahasiswa dapat mengikuti tutorial lewat
radio RRI Programa Nasional FM 93.2 Pukul 08.10 WIB. Tutorial ini
dilakukan 5 kali seminggu, sedangkan tutorial melalui televisi
dapat disimak mahasiswa pada hari-hari tertentu. Di samping itu,
beberapa radio dan koran daerah juga menyajikan tutorial untuk
mahasiswa UT. d. Tutorial lewat Internet Fasilitas tutorial melalui
internet ditampilkan dalam beberapa bentuk, yaitu : 1) Tutorial
Elektronik Berkelompok. Mahasiswa dapat mengikuti tutorial internet
lewat fasilitas elektronik dengan cara mengirim e-mail (surat
elektronik) ke alamat: [email protected]. 2) Tutorial Elektronik
Individual Apabila mahasiswa menemukan masalah dalam suatu
pelajaran, maka dapat mengirim e-mail ke alamat: [email protected]
dengan subjek : "Permintaan bantuan belajar ". 3) Pelajaran di Web
Page Mahasiswa UT dapat memperkaya wawasan keilmuannya melalui
suplemen bahan ajar, artikel ilmiah karya para tutor/penulis modul,
saduran buku maupun prosiding seminar keilmuan yang disajikan dalam
halaman web UT dengan alamat web UT (http://www.ut.ac.id/) dengan
memilih menu tutorial. 4) Bahan Ajar Berbantuan Komputer atau CAI
(Computer Aided Instruction) Internet sebagai media belajar juga
merupakan media utuk menerapkan sistem belajar di UT. Adapun
keterbatasan mahasiswa dengan akses internet secara individual
dapat diminamilisir dengan memanfaatkan warnet sebagai sentra akses
ke internet (Hardhono, 2001; Rusdiah, 2001). Di sisi lain, dalam
penyelenggaraan sistem belajar mandiri di UT terdapat beberapa
matakuliah yang mewajibkan adanya praktikum di bawah bimbingan
instruktur yang dilakukan secara individu atau kelompok dengan
menggunakan science kit atau laboratorium yang ada di daerah.
Selain itu, UT juga memiliki mata kuliah pemantapan profesional
yang dapat dilakukan siswa di bawah bimbingan penyelia. Adapun
contoh mata kuliah pemantapan kemampuan profesional, yaitu: a.
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) untuk Program Studi
Kependidikan, b. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk Program Studi
Penyuluhan Pertanian, c. Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) untuk
Program Studi Perpustakaan.
C. Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Terbuka Dalam
penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan
tinggi negeri dan sejumlah perguruan tinggi swasta serta instansi
yang relevan yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi atau
kabupaten/kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit
layanan UT yang disebut UPBJJ-UT. Perguruan tinggi setempat
berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan
bahan ajar, bahan ujian, pelaksanaan tutorial, praktek/praktikum,
dan ujian. Dalam pelaksanaannya, UT memiliki dua kategori program
pendidikan yaitu program reguler dan program nonreguler. Program
reguler dapat diikuti oleh masyarakat umum, sedangkan program
nonreguler merupakan program yang dapat diselenggarakan berdasarkan
perjanjian kerjasama dengan pengguna (user). Untuk memberikan
layanan pendidikan secara optimal kepada mahasiswa yang tersebar di
seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama
dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri,
Televisi Republik Indonesia (TVRI), Q-Channel, TV-Edukasi, Radio
Republik Indonesia (RRI), Radia Siaran Pemerintah Daerah, Radio
siaran Swasta Niaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota,
UGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia) Atase Pendidikan
KBRI, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip
Nasional, dan lain lain. UT juga bekerja sama dengan instansi
instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya,
baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat
mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru
yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah
mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas
guru SD dan guru anak Usia Dini melalui program yang dikenal
sebagai program Pendidikan Guru Pendidik Dasar (Pendas). Selain
itu, UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas
SDM, antara lain Bank BRI, Bank BNI, PT Garuda Indonesia,
Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden, Pemerintah
Kota/Kabupaten, dan beberapa instansi lainnya. UPBJJ SEMARANGJl.
Raya Semarang-Kendal Km. 14,5, Mangkang Wetan, SemarangTelp.
024-8666044Faks. 024-8666045 E-mail: [email protected]
C. Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Institusi Pendidikan
Jarak Jauh (PJJ).Teknologi Informasimenurut Haag dan Keen (dalam
Kadir, 2005: 2) adalah seperangkat alat yang membantu kita bekerja
dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi. Selanjuntya Martin (Kadir, 2005:2)
memperjelas definisi tersebut Teknologi informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat
lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi informasi komunikasi untuk
mengirimkan informasi.Sementara itu, pengertian teknologi
komunikasi atau biasa disebut juga teknologi telekomunikasi adalah
teknologi yang berhubungan dengan komunkasi jarak jauh. Termasuk
dalam kategori teknologi ini adalah telepon, radio, dan televisi
(Kadir, 2005:3). Teknologi komunikasi di definisikan pula sebagai
peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur
organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan
setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar
informasi dengan individu-individu lainnyaJadi, dari beberapa
definisi di atas secara sederhana dapat disimpulkan bahwa Teknologi
Informasi Komunikasi merupakan perangkat keras dan perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, juga
mencakup untuk mengirimkan informasi oleh individu kepada
individu-individu lainnya atau kelompok organisasi.Teknologi
Komunikasi dan Informasi (TIK) sebagai suatu produk dan proses
telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap
kehidupan kita dalam berbagai bentuk aplikasi. Alvin Toffler (dalam
Miarso, 2011: 302) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi
yang berlangsung dalam tiga gelombang. Gelombang pertama timbul
dalam bentuk teknologi pertanian, gelombang kedua ditandai dengan
adanya teknologi industri, dan gelombang ketiga merupakan revolusi
teknologi elektronik dan informatika. Teknologi terakhir ini
mendorong timbulnya telecommunity. Toffler juga menyatakan bahwa
keputusan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sistem
komunikasi setelit domestik merupakan lambang dimulainya
transformasi.Teknologi komunikasi dan informasi sebagai Penetrasi
TIK ke dalam dunia pendidikan tak terlepas dari daya TIK itu
sendiri sebagai alat yang menjanjikan berbagai macam kemudahan dan
keefisienan dalam pengelolaan suatu institusi pendidikan. Kedua,
kelebihan TIK ini dipromosikan dengan sangat gencar oleh industri
TIK dan kemudian diadopsi dan diterjemahkan oleh pihak manajemen
pendidikan ke dalam bentuk kebijakan pemanfaatan TIK di institusi
masing-masing. Kerangka kerja strategi TIK atau kebijakan TIK pada
saat ini merupakan dokumen standar bagi suatu institusi pendidikan
di berbagai. Negara maju sebagai cerminan sikap dalam mengambil
posisi terhadap peran TIK. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Indonesia juga mempunyai dokumen yang sama dengan nama Strategi TIK
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Ruang lingkup atau isi
cakupan yang terdapat dalam dokumen kebijakan pemanfaatan TIK
tersebut bervariasi, karena disesuaikan dengan kondisi Perguruan
Tinggi dan perkembangan TIK di Negara masing-masing. Hal ini tampak
dari komponen-komponen utama yang mereka tuangkan secara eksplisit
dalam dokumen tersebut.Bagi institusi penyelenggara PJJ, wacana dan
praktek pemanfaatan TIK bukan hal baru karena pola pngelolaan PJJ
yang bersifat bisnis semacam industri seperti yang diungkapkan oleh
Keegan (dalam Asandhimitra, 2004: 555). Aktivitas utama dalam PJJ
seperti pengelolaan data registrasi, pengembangan dan bahan ajar,
pemberian bantuan belajar atau tutorial, pengelolaan data
pengujian, dan sebagainya tidak terlepas dari TIK dengan tingkat
kedalaman peran dan kecanggihan yang beragam diantara institusi
PJJ. Pemanfaatan komputer dengan berbagai macam program atau
aplikasi genetik (missal: administrsi umum, persuratan, keuangan,
dan kepegawaian) yang biasa digunakan di dunia bisnis D. Teknologi
Informasi Komunikasi Pendidikan dan Institusi Pendidikan Jarak
Jauh: Universitas Terbuka.Dalam era internet dan perkembangan TIK
yang sangat cepat seperti saat ini, wacana infrastruktur
komunikasi, hardware, software, SDM, budaya kerja TIK dan
sebagainya sebaiknya menjadi suatu masalah bersama yang bisa dikaji
oleh antar institusi PJJ. Perbedaan pengalaman pemanfaatan TIK
suatu institusi PJJ yang satu dengan yang lain menarik untuk
dipelajari karena peluang untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh
akan terbuka. Berikut ini ilustrasi pemanfaatan TIK di institusi
penyelenggara PJJ di Indonesia yang dikenal dengan Universitas
Terbuka (UT).UT merupakan terobasan dari pemerintah yang dalam hal
ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Terobosan tersebut
merupakan hasil dari proses pembahasan dengan mengkaji berbagai
pengalaman PJJ di Indonesia dan Negara lainnya, seperti India
(Indira Gandhi National Open University), Thailand (Sukothai
Thammatirat Open University), Korea (Korean Open University),
Inggris (British Open University). Di Indonesia UT didirikan pada
bulan September 1984 dengan Keputusan Presiden, dengan tujuan utama
menyediakan akses pendidikan tinggi bagi lulusan sekolah menengah
dan menyediakan program peningkatan kualifikasi bagi tenaga
profesional, khususnya bagi guru (Prawiradilaga, 2004: 265-267). 1.
Sekilas TIK di UTKebutuhan dasar akan TIK sebagai alat dalam sistem
PJJ seperti UT tampak nyata sekali ketika UT dihadapkan pada proses
pengolahan data mahasiswa secara massal. Dalam proses pendirian UT,
unit khusus pengolahan data telah didesain dan difungsikan sebagai
salah satu bagian esensial, dari unit pendukung operasional UT.
Pertama, pada tahun 1984, UT melakukan investasi dalam hal
penyediaan sarana dan prasarana utuk unit pendukung tersebut yang
dikenal dengan pusat komputer UT.Kedua, peran TIK yang juga cukup
menonjol dalam masa awal berdirinya UT adalah dalam hal penyiapan
bahan ajar. Dalam penyediaan atau penulis modul, UT memilih
melakukan investasi dengan membeli Komputer Apple II dengan
pengolah kata wordstar.Perkembangan pemanfaatan di UT semakin
meningkat dari tahun ke tahun, baik ragam maupun kualitasnya. Ragam
yang dimaksud adalah spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak,
dan jeis-jenis aplikasi lain yang dibutuhkan oleh UT.Ketika
teknologi internet mulai popular, UT mengintroduksikan teknologi
tersebut pada civitas akademika UT yang dimulai dilingkungan para
staf UT. Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerjasama dengan
semua perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia. Pada setiap
kota PTN tersedia unit layanan UT yang disebut Unit Program Belajar
Jarak Jauh (UPBJJ). PTN tersebut berperan sebagai pembina UPBJJ
serta membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum dan
ujian.1. F. KesimpulanDari pembahasan-pembahasan di atas secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa:1. Pendidikan jarak jauh adalah
sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran
dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar, yang merupakan
ciri khas dari pendidikan jarak jauh.2. Sistem pendidikan jarak
jauh merupakan suatu alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang
pendidikan. Rambu-rambu kebijakan dalam pelaksanaan Pendidikan
Jarak Jauh Secara tersurat termaktub di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Rumusan tentang PJJ terlihat pada BAB VI Jalur, Jenjang
dan Jenis Pendidikan pada Bagian Kesepuluh PJJ pada Pasal 31, ayat
1-4.3. Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri
ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984,
berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. Adapun
penerapan sistem pembelajaran di UT dapat dilaksanakan dengan
sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti
pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan
menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun noncetak
(audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi).
Sedangkan terbuka berarti tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah,
masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.
Dengan demikian, mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara
mandiri. Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri melainkan
belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang
lain dalam belajar.4. UT sebagai salah satu institusi PJJ telah
memanfaatkan TIK sejak institusi tersebut berdiri. TIK dapat
dimanfaatkan dalam seluruh sektor aktivitas operasional suatu
institusi PJJ, mulai dari proses registrasi mahasiswa sampai
mahasiswa tersebut wisuda.Daftar PustakaAsandhimitra, dkk. 2004.
PendidikanTinggi Jarak Jauh. Jakarta: Universitas
Terbuka.Departemen Pendidikan Nasional Universitas Terbuka. 2009.
Katalog Centre of Excellence of Asia 2010 and the World 2020.
Jakarta: Universitas TerbukaKadir, Abdul dkk. 2005. Pengenalan
Teknologi Informasi. Yogyakarta: AndiMiarso, Yusufhadi. 2011.
Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.Prawiradilaga, Dewi Salma, dan Evelin Siregar. 2008. Mozaik
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.Sanaky, Hujair AH. 2011.
Media Pembelajaran Buku Pegangan wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
2