MAKALAH PROSEDUR KHUSUS PEDIATRIKBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPediatric berasal dari bahasa Yunani, yaitu Pedos yang berarti anak dan Iatrica yang berarti pengobatan. Arti dari bahasa Indonesia adalah ilmu pengobatan anak dan pengertian ini lebih tepat daripada ilmu penyakit anak yang ternyata masih sering dipakai. Pediatric telah berkembang pesat sekali terutama dalam 20 tahun terakhir ini. Di luar negeri, seperti pula yang dianjurkan oleh WHO timbul kecenderungan mengubah nama pediatric menjadi Child Health. Di Indonesia sejak 1963 telah diubah menjadi ilmu kesehatan anak, yaitu karena pediatric sekarang tidak hanya mengobati anak sakit, tetapi juga mencakup hal –hal yang lebih luas. Umumnya pembagian ilmu kesehatan anak adalah : 1. Pediatrik klinis 2. Pediatrik sosial 3. Pediatric pencegahan Sebenarnya tidak ada batas yang tajam antara ketiga bagian tersebut, pediatric sosial yang baik tidak akan berakibat ditemukannya penderita malnutrisi energy protein yang difteri baik di bangsal maupun di poliklinik. Sebaiknya di klinik diadakan penyelidikan dan penelitian mengenai beberapa hal yang hasilnya dapat digunakan di masyarakat luas, misalnya mengenai kadar protein. Namun untuk memahami pediatric sosial dan pencegahan, seseorang perlu terlebih dahulu mengetahui pediatric klinis, mengenal dan memahami penyakit –penyakit sehingga dapat timbul hasrat untuk mencegah dan melenyapkan penyakit –penyakit tersebut. Pediatric klinis dapat dipelajari di bangsal dan sekarang ini telah berkembang luas sehingga perlu dibagi menjadi beberapa sub bagian agar anak dapat dipelajari dan diobati lebih mendalam. Pediatric pencegahan sebenarnya tercakup dalam ilmu kesehatan masyarakat. Pencegahan yang bersifat luas tidak akan berhasil bila alam sekitar anak itu tidakdiikutsertakan. B. Tujuan1.Tujuan Umum
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
Pediatric berasal dari bahasa Yunani, yaitu Pedos yang berarti anak dan Iatrica yang
berarti pengobatan. Arti dari bahasa Indonesia adalah ilmu pengobatan anak dan pengertian
ini lebih tepat daripada ilmu penyakit anak yang ternyata masih sering dipakai. Pediatric
telah berkembang pesat sekali terutama dalam 20 tahun terakhir ini. Di luar negeri, seperti
pula yang dianjurkan oleh WHO timbul kecenderungan mengubah nama pediatric menjadi
Child Health. Di Indonesia sejak 1963 telah diubah menjadi ilmu kesehatan anak, yaitu
karena pediatric sekarang tidak hanya mengobati anak sakit, tetapi juga mencakup hal – hal
yang lebih luas. Umumnya pembagian ilmu kesehatan anak adalah :
1. Pediatrik klinis
2. Pediatrik sosial
3. Pediatric pencegahan
Sebenarnya tidak ada batas yang tajam antara ketiga bagian tersebut, pediatric sosial
yang baik tidak akan berakibat ditemukannya penderita malnutrisi energy protein yang difteri
baik di bangsal maupun di poliklinik. Sebaiknya di klinik diadakan penyelidikan danpenelitian mengenai beberapa hal yang hasilnya dapat digunakan di masyarakat luas,
misalnya mengenai kadar protein.
Namun untuk memahami pediatric sosial dan pencegahan, seseorang perlu terlebih
dahulu mengetahui pediatric klinis, mengenal dan memahami penyakit – penyakit sehingga
dapat timbul hasrat untuk mencegah dan melenyapkan penyakit – penyakit tersebut. Pediatric
klinis dapat dipelajari di bangsal dan sekarang ini telah berkembang luas sehingga perlu
dibagi menjadi beberapa sub bagian agar anak dapat dipelajari dan diobati lebih mendalam.
Pediatric pencegahan sebenarnya tercakup dalam ilmu kesehatan masyarakat.
Pencegahan yang bersifat luas tidak akan berhasil bila alam sekitar anak itu tidak
Pemeliharaan kesehatan merupakan upaya untuk menjaga keadaan jasmani maupun
rohani supaya tetap sehat.
Anak bukanlah miniature orang tua dan pada dasarnya anak bukanlah orang dewasadalam bentuk kecil, melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum mencapai taraf
pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatu berbeda dengan orang
dewasa pada umumnya.
Menurut Undang – Undang no. 4 tahun 1979, anak adalah seseorang yang belum
mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah, batas 21 tahun ditetapkan karena
berdasarkan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seorang
anak dicapai pada usia tersebut. Anak adalah potensi dan penerus bangsa yang dasar –
dasarnya telah diletakkan pada generasi sebelumnya. Hak – hak anak Internasional Anak
tahun 1979, diantaranya :
1. Haknya menerima kasih sayang dan pengertian.
2. Untuk mendapatkan gizi yang cukup.
3. Pelayanan kesehatan yang memadai.
4. Menikmati pendidikan.
5. Kemungkinan untuk bermain dan berekreasi.
6. Mempunyai nama dan kebangsaan.
7. Menikmati prioritas pertama, untuk ditolong dalam keadaan musibah.
8. Belajar menjadi anggota masyarakat yang berguna dan mendapatkan kesempatan untuk
menyumbangkan bakat – bakat pribadi.
9. Dibesarkan dalam lingkungan kesejahteraan dan kerukunan dan menikmati hak – hak
tersebut diatas tanpa membedakan jenis kelamin, warna kulit, tingkat sosial, kebangsaan,
nasionalisme.
Pemeliharaan kesehatan dirumuskan sebagai pemeliharaan kesehatan esensial yangsecara universal disediakan bagi perseorangan dan keluarga di dalam masyarakat, yang
diselenggarakan dengan cara – cara yang dapat mereka terima dengan keikutsertaan mereka
secara sepenuhnya. Pemeliharaan primer seharusnya memusatkan dirinya kepada
permasalahan – permasalahan kesehatan utama yang terdapat dalam masyarakat sekitarnya
serta menjadikan pelayanan pencegahan, kuratif dan rehabilitatif. Permasalahan dan
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
pelayanan yang sesuai ini berbeda – beda dari satu daerah ke daerah lainnya serta dari
kelompok yang satu ke kelompok yang lain, tapi secara umum mereka akan menyediakan hal
– hal yang disebutkan berikut ini :
1. Pemeliharaan sebelum melahirkan, ketika kelahiran dan sesudah kelahiran yang terbatas,terutama sekali pengenalan para ibu yang mempunyai resiko besar.
2. Pelayanan keluarga berencana (KB).
3. Pengawasan yang teliti dan cermat atas anak – anak yang berusia dibawah 6 tahun,
dengan penekanan kepada pengenalan anak – anak yang mempunyai resiko.
4. Pendidikan tentang penilaian dan penggantian makanan.
5. Pemberian imunisasi.
6. Pendidikan kesehatan yang diberikan untuk orang awam.
7. Diagnosis dan pengobatan untuk penyakit – penyakit yang ringan serta pengenalan
penyakit – penyakit yang berat.
8. Pertolongan pertama.
9. Fasilitas untuk penderita rujukan yang membutuhkan pengobatan khusus.
10. Tindakan gawat darurat yang perlu dilakukan sebelum rujukan seorang penderita ke pos
kesehatan yang sesuai atau ke rumah sakit.
11. Pemeliharaan catatan – catatan kesehatan yang telah dibakukan, termasuk kartu bagi
pertumbuhan anak – anak.
12. Pelayanan laboratorik yang sederhana.
13. Perlindungan yang dilakukan secara terus – menerus atas penyediaan air bersih.
14. Sanitasi ; meliputi pribadi lingkungan rumah, masyarakat, sekolah, dan lain sebagainya.
Pemeliharaan kesehatan tidak dapat berjalan dengan hanya peran tenaga kesehatan saja,
akan tetapi peran – peran yang lain harus dapat mendukung, diantaranya :
Peran masyarakat.
Agar pemeliharaan kesehatan dapat diterima, dicapai dan berhasil secara universal secepatmungkin, maka keikutsertaan masyarakat secara meluas serta rasa percaya diri dari masing
– masing pribadi merupakan yang esensial. Keikutsertaan masyarakat paling baik dapat
dimobilisasikan melalui pendidikan yang sepantasnya, yang memungkinkan penduduk
dapat memahami permasalahan – permasalahan kesehatan yang sebenarnya dihadapi serta
dapat menanganinya dengan cara yang paling tepat. Pemeliharaan kesehatan juga
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
contoh dari usaha pencegahan primer. Kegiatan pencegahan primer dapat diperluas
keluar lingkungan kesehatan. Misalnya anak – anak di sekolah dasar saat mereka telah
mendapat informasi yang lebih baik tentang kebiasaan makan, pencegahan terhadap
rokok dan penyalahgunaan obat, dan informasi tentang pentingnya olahraga yangteratur. Usaha – usaha ini dapat meningkatkan kesehatan yang optimal dan mungkin
dapat membantu pencegahan penyakit.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder mencakup deteksi dini terhadap penyakit dan komplikasinya.
Setelah penyakit didiagnosa pada tahap awal, biasanya klien dapat kembali menjalani
aktifitas seperti semula. Akibatnya, mereka akan merasa bahwa mereka telah memiliki
kontrol terhadap kehidupan mereka, dan akan mengurangi biaya financial dan sosial
terhadap penyakit.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier merupakan usaha untuk mempertahankan kesehatan yang optimal
setelah mengalami suatu penyakit atau ketidakmampuan. Pencegahan tersier juga
mencakup usaha untuk mencegah terjadinya penurunan kesehatan. Kita dapat melihat
bahwa usaha peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit antara lain mendorong
terjadinya perubahan perilaku yang dilakukan bersama dengan pemberian informasi
yang berhubungan dengan kesehatan. Klien membutuhkan informasi dan pengetahuan
ini untuk membuat keputusan merubah perilakunya.
C. KEAMANAN / SAFETY
Keamanan dan pencegahan cedera sangat penting diberikan pada orangtua atau anak
untuk meminimalkan kecelakaan / bahaya pada anak. Metode pemberian keamanan / safety
berbeda sesuai usia dan perkembangan anak.
1. Keamanan dan Pencegahan Cedera pada Masa Bayi
a Usia Lahir - 4 Bulan1. Pencapaian perkembangan mayor
Reflek involunter, seperti reflek merangkak, dapat mendorong bayi ke arah depan
atau belakang dan reflek kejut dapat menyebabkan tubuh menjejak.
2. Pencegahan cedera
a) Aspirasi
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
tidak sadar bahayanya, kedalaman air tidak mempunyai arti. Mampu mencapai
ketinggian dengan memanjat, berjinjit, berdiri di atas sepatu dan menggunakan objek
sebagai tangga. Menarik objek. Mengeksplorasi lubang dan bukaan. Dapat membuka
laci dan lemari. Tidak ada sumber – sumber potensi panas atau api. Bermain denganobjek mekanis. Eksplorasi dengan menempatkan objek ke dalam mulut. Tidak dapat
membaca label peringatan. Naik dan turun tangga. Persepsi dalam tidak tepat.
Menempatkan segala sesuatu di mulut. Dapat menelan potongan makanan yang keras
atau tidak dapat dimakan. Masih kaku pada banyak keterampilan. Tidak sadar bahaya
potensial dari orang asing atau orang lain.
b) Pencegahan cedera
1) Kendaraan bermotor
Gunakan restrain mobil yang disetujui bila sertei anak ada, gunakan sabuk
pengaman.
Awasi anak ketika bermain di luar.
Jangan biarkan anak bermain di pinggir jalan atau di belakang mobil yang
diparkir.
Jangan biarkan anak bermain di tumpukan daun, atau kardus besar di area lalu
lintas.
Awasi penggunaan sepeda roda tiga.
Ajarkan anak untuk mematuhi aturan keselamatan pejalan kaki.
2) Sufokasi / tenggelam
Awasi dengan ketat bila anak berada di dekat sumber air, termasuk ember.
Pertahankan agar pintu kamar mandi dan penutup toilet tetap tertutup.
Ajarkan anak berenang dan keamanan air.
3) Luka bakar
Putar pegangan pot menghadap kebelakang stove.
Letakkanl alat listrik, seperti pembuat kopi, panci panas menghadap
kebelakang.
Simpan korek dan pematik rokok di area terkunci dan tidak dapat dijangkau,
buang dengan hati - hati.
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
Jaga agar anak tetap direstrain ketika berada dalam kendaraan.
Awasi anak jika sedang berada di taman bermain, pilih taman bermain yang
memiliki penutup tanah yang lembut dan peralatan yang aman.
6) Tersedak dan asfiksiaHindari potongan daging yang besar dan bulat, seperti hotdog utuh.
Hindari buah dengan biji, ikan dengan tulang, kacang kering, permen keras,
permen karet, dll.
Pilih mainan yang besar dan kuat tanpa tepi yang keras dan bagian-bagian yang
dapat dilepas - lepas.
7) Cedera tubuh
Hindari memberikan objek tajam atau lancip.
Jangan biarkan lollipop atau benda sejenisnya berada dalam mulut anak ketika
ia berjalan atau lari.
Ajarkan kewaspadaan keamanan.
Simpan semua alat-alat yang berbahaya dalam lemari yang terkunci.
Waspadai adanya bahaya binatang, termasuk binatang peliharaan.
Ajarkan tentang keamanan pribadi.
Ajarkan anak untuk tidak pernah pergi dengan oramg asing.
Selalu mendengarkan masalah anak mengenai prilaku orang lain.
3. Keamanan dan Pencegahan Cedera Selama Usia Sekolah
a) Kemampuan perkembangan yang berhubungan dengan masa cedera
Semakin terlibat dalam aktifitas – aktifitas yang jauh dari rumah. Tertarik dengan
kecepatan dan gerakan. Mudah didistraksi oleh lingkungan. Dapat diberi alasan,
cenderung berlebihan. Dapat bekerja keras untuk dapat menyempurnakan
keterampilan. Mempunyai sifat motorik kasar yang bersifat waspada, tetapi bukan
takut, suka berenang. Mengalami peningkatan kemandirian. Mencoba hal – hal yangbaru. Mengikuti aturan kelompok. Dapat dengan mudah dipengaruhi oleh sebaya.
Kesetiaan yang kuat kepada teman. Keterampilan fisik telah meningkat. Memerlukan
aktifitas fisik yang kuat. Tertarik mendapat keterampilan baru dan menyempurnakan
keterampilan yang sudah ada. Berani dan menentang, khususnya dengan sebaya.
b) Pencegahan cedera
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
preputiumnya hanya sejauh yang dapat ditarik dan cuci serta bilas ujung penis,
keringkan bagian yang bersih dengan handuk kecil. Pastikan preputium didorong
kembali ke ujungnya. (anak laki - laki)
Rentangkan labia anak dengan jari anda. Cuci area tersebut dengan lap kertas atausabun dan air, bilas bila menggunakan sabun. Cuci dari depan ke belakang, bilas
dengan baik dengan bagian dari waslap yang bersih. (anak perempuan)
3) Minta anak untuk berkemih pada kursi atau toilet pot.
4) Beritahu dia untuk berhenti.
5) Minta anak untuk berkemih ke dalam wadah. Bila tidak dapat memberhentikan
aliran urin, tempatkan wadah urin sehingga dapat menangkap sebagian urin
tersebut.
6) Pasang kembali penutup wadah.
7) Beri label pada wadah dengan nama dan jam pengambilan.
8) Puji anak atas kerjasamanya.
9) Cuci tangan anda dengan sabun dan keringkan.
Bila pengumpulan specimen urin anak tidak dapat dilakukan dengan cara yang sudah
disebutkan di atas, maka dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu :
1) Bila mungkin tempatkan penis dan skrotum anak dalam kantong. Bila tidak,
tempatkan bagian kantong yang berperekat pada skrotum.
2) Lekatkan bagian kantong yang berperekat pada kulit, berhati – hatilah agar tidak
terjadi kerutan.
3) Lepaskan setengah bagian atas pelindung adesif dan ratakan bagian atas pada kulit
untuk menghilangkan kerutan.
Periksa kantong dengan sering dan lepaskan segera setelah anak selesai berkemih.
Untuk melepas kantong, pegang kantong tersebut sejajar dengan kulit anak dan
dengan hati – hati kelupas dari bagian atas ke bawah. Potong ujung kantong untuk menuangkan urin kedalam wadah.
Pengumpulan urin 24 jam
1) Siapkan kulit seperti penutup kulit seperti lilin, plastic ,dll (kecuali jika
dikontraindikasikan, seperti pada bayi premature atau pada kulit yang tidak utuh
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
10) Jika pemberian heparin atau bilas salin diinstruksikan setelah pengambilan
sampel darah ikut protocol institusi untuk pemberiannya.
11) Puji anak atas kerjasamanya.
12) Buang perlengkapan yang sudah tidak bisa dipakai lagi.13) Dokumentasikan area injeksi, jumlah darah yang diambil dan jenis tes yang
digunakan.
E. PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses terjadinya perubahan perilaku orangtua
(keluarga anak) sehingga memerlukan waktu yang relative lama karena mengubah perilaku
orangtua bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, mungkin tidak cukup hanya satu
kali pertemuan perawat melakukan pendidikan kesehatan. Hal ini sangat bergantung pada
karakteristik orangtua pribadi dan situasi belajar yang ada serta sumber yang dapat
dimanfaatkan. Hal yang terpenting setelah melakukan pendidikan kesehatan, harus tertanam
pada orangtua bahwa peran mereka begitu besar dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak dan di tangan mereka yang menjalankan upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan anak.
Kecelakaan pada anak dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, tetapi melihat
karakteristik perkembangannya, anak usia toddler lebih beresiko terjadi kecelakaan.
Kemampuan motorik anak sedang berkembang sehingga tidak bisa diam, bergerak terus, dan
rasa ingin tahu terhadap lingkungannya besar sekali, sementara kemampuan koordinasi otot
dan alat gerak belum begitu sempurna. Selain itu anak belum mampu waspada terhadap
bahaya yang mengancam di sekitarnya karena belum mengetahui upaya perlindungan diri.
Kondisi lain yang mengancam anak adalah pada saat anak merasa asing dengan lingkungan
atau orang yang menjaganya.
Untuk itu, orangtua harus diajarkan untuk melakukan upaya pencegahan, seperti
menyimpan rapi benda – benda tajam, alat – alat tulis, zat yang berbahaya. Selain itu, lantairumah harus dijaga tetap kering, memasang pintu di bagian atas atau bawah tangga, menutup
sekring listrik, memberi pengaman pada parit di sekitar rumah, memasang pengaman tempat
tidur bayi, dan yang terpenting adalah selalu menjaga anak dan mengawasinya.
Terkait dengan persiapan anak untuk berkemih dan defekasi, orangtua harus diajarkan
untuk melatih anak berkemih dan defekasi karena hal itu merupakan tugas perkembangan
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
khususnya untuk anak usia toddler, yang sebenarnya orangtua harus mengenal kesiapan anak
baik fisik, psikologis, kognitif dan kesiapan mereka sendiri sebagai orangtua yang akan
melatih anak, diantaranya dengan memberikan pendidikan kesehatan pada orangtua baik
secara individu maupun kelompok, bersifat menyeluruh, harus terjadi interaksi timbal balik antara perawat dengan orangtua, mempertimbangkan usia klien, menggunakan prinsip belajar
– mengajar dan berorientsi pada perubahan perilaku.
Pendidikan kesehatan dapat diberikan secara individual ataupun berkelompok dengan
menggunakan prinsip pendidikan kesehatan, yaitu sebagai berikut :
1. Diberikan berdasarkan kebutuhan spesifik klien. Oleh karena itu, pada pengkajian, perawat
harus menemukan hal apa yang sudah atau belum dipahami oleh orangtua. Sejauh mana
orangtua sudah memahami proses tumbuh kembang anak, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
2. Pendidikan kesehatan yang diberikan secara menyeluruh. Apabila materi ayng diberikan
adalah tentang pencegahan kecelakaan pada anak, materi itu harus mencakup semua
aspek yang terkait, yaitu tumbuh kembang anak, bahaya yang dapat terjadi pada anak
berkaitan dengan masalah yang ada dalam tahapan perkembangan anak tertentu dan
upaya pencegahannya, dengan kemampuan orangtua menerimanya. Tanamkan pada
orangtua bahwa anak dalam proses tumbuh kembang sehingga masalah tentang bahaya
bisa saja setiap saat muncul, terutama pada anak yang berusia lebih kecil.
3. Harus terjadi interaksi antara orangtua dengan perawat dan bukan hanya perawat saja yang
aktif memberikan pendidikan kesehatan. Akan tetapi, bagaimana orangtua berproses
sampai memahaminya dan dapat melaksanakannya. Orangtua harus mempunyai
keyakinan bahwa peran mereka begitu penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak serta mempertahankan dan meningkatkan kesehatan anak. Untuk
itu, proses belajar harus diciptakan sedemikian rupa supaya orangtua aktif berpikir dan
berdiskusi dengan perawat.4. Pendidikan kesehatan diberikan dengan mempertimbangkan usia klien yang menerimanya.
Sangat dimungkinkan orang tua yang masih muda dan baru mempunyai anak mempunyai
pengalaman yang berbeda dalam merawat anak dibandingkan dengan orang lebih tua dan
sudah mempunyai beberapa anak dan berpengalaman merawat anak di rumah sakit.
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com
Dianjurkan untuk tidak memberikan materi yang terlalu banyak dalam waktu yang
relative singkat dan gunakan bahasa yang mudah dipahami orang tua.
5. Proses pendidikan kesehatan harus memperhatikan prinsip belajar dan mengajar. Artinya,
perawat sebagai pemberi pendidikan kesehatan harus memahami faktor pendukung danpenghambat terjadinya proses belajar pada orang tua, keberadaan orang tua pada fase apa
dalam menerima materi pendidikan kesehatan, karakteristik orang tua dalam belajar dan
menggunakan metode, media, dan alat bantu pembelajaran yang efektif.
6. Perubahan perilaku pada orang tua menjadi tujuan utama pendidikan kesehatan yang
diberikan. Oleh karena itu, perawat perlu memahami konsep berubah dan latar belakang
sosial budaya orang tua yang akan mempengaruhi terjadinya perubahan pada orang tua
seperti yang diharapkan. Pada akhirnya, kemampuan orang tua untuk memahami
pertumbuhan dan perkembangan anak serta upaya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan anaknya adalah tujuan antara dan tujuan akhir orang tua dapat mendidik anak
secara bertahap, agar anak menyadari kemampuan perkembangan yang telah dicapainya
dan upaya pencegahan kecelakaan serta menghindarkan diri dari bahaya.
Melihat uraian tentang prinsip pendidikan kesehatan di atas, harus diperhatikan bahwa
pendidikan kesehatan berbeda dengan penyuluhan kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
Prinsip – prinsip keperawatan anak terdiri dari :
1. Atraumatik care
2. Pengetahuan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
3. Stimulasi, bermain, dan promosi kesehatan4. Family Centered Care
Pemeliharaan kesehatan pada anak tidak dapat berjalan dengan hanya peran orang tua dan
tenaga kesehatan saja, akan tetapi peran – peran yang lain harus dapat mendukung seperti :
peran masyarakat, peran bermacam – macam tingkat sistem pemeliharaan kesehatan yang
lain, dan pengkoordinasian dengan sector – sector bukan kesehatan yang lain
5/15/2018 Makalah Prosedur Khusus Pediatrik - slidepdf.com