BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi lingkungan terus berubah, dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan ada yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah polusi. Polusi atau pencemaran menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, saya membuat rumusan masalah: 1. Apa saja jenis – jenis polusi yang terjadi di sekitar lingkungan? 2. Bagaimana cara menanggulangi polusi yang ada di sekitar lingkungan? 1.3 Tujuan Makalah Terdapat tujuan makalah yaitu: 1
Makalah yang berisi Polusi Air, Tanah, Udara, Suara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi lingkungan terus berubah, dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan ada yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan
lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah polusi.
Polusi atau pencemaran menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif
bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, saya membuat rumusan masalah:
1. Apa saja jenis – jenis polusi yang terjadi di sekitar lingkungan?
2. Bagaimana cara menanggulangi polusi yang ada di sekitar lingkungan?
1.3 Tujuan Makalah
Terdapat tujuan makalah yaitu:
1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis polusi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi polusi yang terjadi di sekitar
lingkungan.
1.4 Manfaat Makalah
Menambah pengetahuan tentang polusi dan bahayanya, serta dapat mengetahui cara
menanggulangi polusi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Polusi Udara
A. Pengertian Polusi Udara
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
B. Polutan Udara
Polusi udara atau pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari
sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia.
Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder.
Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, contohnya
karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan sekunder terventuk dari
reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur trioksida (SO3), dan ozon (O3).
Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di udara adalah sebagai berikut:
- Materi partikulat, terdiri atas berbagai partikel padat (debu) dan cair (kabut)
yang tersuspensi di udara. Contoh: partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes,
timbale, besi, timah, tembaga, dan tetesan asam sulfat (H2SO4).
- Nitrogen oksida, terdapat dalam bentuk senyawa nitril oksida (NO), nitrogen
oksida (NO2), dan nitrat oksida (N2O). nitrogen dioksida merupakan gas yang
berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam nitrat
(HNO3)
- Sulfur oksida, polutan utamanya ialah SO2 atau sulfur dioksida yang merupakan
gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat bereaksi di
atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat bereaksi
dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4).
- Karbon oksida, terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida
(CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
- Hidrokarbon, adalah kelompok berbagai senyawa organik yang hanya
mengandung hidrogen dan karbon. Sebagian besar hidrokarbon merupakan
senyawa organic yang mudah menguap (volatile organic compound). Contoh:
metan (CH4) dan benzene (C6H6). Hidrokarbon di atmosfer dapat mengalami
2
reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari) membentuk
senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN).
- Ozon, merupakan senyawa penting yang melindungi manusia dan makhluk hidup
lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari dan berada di lapisan stratosfer. Namun
ozon juga dapat terbentuk dari hasil aktivitas manusia dan menjadi polutan. Ozon
yang merupakan polutan adalah ozon yang ada di lapisan troposfer. Ozon tersebut
terbentuk dari reaksi fotokimia antara senyawa hidrokarbon dan nitrogen oksida di
atmosfer.
- Suara, dapat dianggap sebagai polutan di udara apabila mengganggu. Polusi yang
disebabkan oleh suara dikenal sebagai polusi suara atau kebisingan.
C. Sumber – Sumber Polusi Udara
Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan di dalam ruangan
(indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat bersumber dari
kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi udara di dalam ruangan
terutama bersumber dari kegiatan manusia. Contoh sumber-sumber polusi udara yang
ada di luar ruangan adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran
bahan bakar fosil (terutama batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, industri
metal, dan industri kertas), serta pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor.
Contoh sumber-sumber polusi udara yang ad di dalam ruangan adalah bahan-bahan
baku bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas dan
kompor minyak tanya, serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian.
D. Indikator Polusi Udara
a. Indikator Fisik
Indikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara
adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak
berwarna dan tidak berbau. Adanya warna atau bau pada udara menunjukkan
adanya polutan. Meski demikian, banyak polutan udara yang tidak berwarna dan
tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara fisik.
b. Indikator Kimia
Papan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) dipasang di jalan utama berbagai
kota besar di Indonesia untuk memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya. Data yang ditampilkan pada papan
3
ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara
selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida,
sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon dan materi partikulat (debu). Konsentrasi
senyawa-senyawa polutan itu sendiri di udara dapat menjadi indikator polusi
udara, yaitu indikator kimia.
c. Indikator Biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat
dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat
polusi udara adalah lumut kerak (Lichenes). Indikator lumut kerak:
Kelompok Lumut KerakFruticose
CiriBerbentuk seperti janggut, tumbuh memanjang, berwarna kuning kecoklatan atau kehijauan.
Indikator tingkat polusiTidak ada polusi (udara
bersih)
Foliose Tidak melekat erat dengan substrat (mudah dikelupas), berbentuk lembaran, berwarna hijau, tumbuh melebar.
Rendah
Crustose Melekat erat dengan substrat, berwarna putih kehijauan, abu kehijauan, atau jingga, tumbuh melebar.
Sedang
(Tidak ada lumut kerak sama sekali)
- tinggi
E. Dampak Polusi Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserah oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
4
dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk di antaranya
asma, bronchitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
2. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Polutan udara
seperti So2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk adam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global
4. Pemanasan global
Dampak dari pemanasan global adalah
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
F. Upaya Penanggulangan Polusi Udara
5
Penanggulangan polusi udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi
penyebabnya. Mempertimbangkan sector transportasi sebagai contributor utama
pencemaran udara, maka sector ini harus mendapat perhatian utama.
- Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada
saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau
oleh public. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi missal dan
tidak berbasis kendaraan pribadi.
- Juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
- Di sector industry, penegakan hokum harus dilaksanakan bagi industry pencemar.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sector
transportasi, tanpa mengabaikan sector-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-
kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka
kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan missal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawatt, semakin besar potensi untuk member kontribusi
polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di pemukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaran
bermotor akan memperlambat laju.
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di
samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.\
6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
6
2.2 Polusi Air
A. Pengertian Polusi Air
Polusi air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.
B. Polutan Air
Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di air adalah sebagai berikut:
- Agen penyebab penyakit, adalah organism-organisme yang dapat menginfeksi
dan menyebabkan penyakit. Contoh: bakteri, virus, protozoa, dan cacing parasit.
- Limbah yang memerlukan oksigen, terdiri atas berbagai limbah organic yang
dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh: jenis limbah ini adalah kotoran manusia
dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industry (misalnya industir
pengolahan makanan, kertas, dan minyak)
- Bahan kimia organik, merupakan senyawa kimia yang mengandung atom
karbon. Contoh: pestisida (misalnya DDT, aldrin, dieldrin, heptaklor, dan
klordan), minyak, gasoline, plastic (vinil klorida), pelarut pada produk-produk
pembersih (misalnya benzene, karbon tentraklorida, kloroform, dan
trikloroetilen), deterjen, dan PCB (Poliklorinasi bifenil).
- Nutrien tumbuhan, merupakan senyawa-senyawa kimmia yang dapat
menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae). Contoh: nitrat,
fosfat, dan ammonium.
- Bahan kimia anorganik, polutan yang mengandung unsure kimia selain karbon,
misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman, dan logam berat.
Contoh: timbal (Pb), arsenic (As), dan merkuri (Hg).
- Sedimen, adalah endapan berbagai partikel padat seperti partikel pasir, lempung,
lumpur dan batuan di dasar perairan. Sedimen dapat menjadi polutan bagi air
apabila jumlahnya berlebihan.
- Bahan radioaktif, mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil
sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radioaktif yang
umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodine, dan uranium.
- Panas, polusi yang disebabkan panas disebut sebagai polusi termal. Panas dapat
menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat
terlalu.
7
C. Sumber – Sumber Polusi Air
Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung (point sources)
dan sumber tidak langsung (nonpoint sources).
Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi
spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau
permukaan air. Polusi dari sumber langsung cenderung mudah dideteksi karena lokasi
pembuangan polutannya spesifik. Contoh: [abrik, tempat pengolahan limbah,
pertambangan, dan tangki minyak.
Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas
atau dari partikel-partikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air
atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Polusi ini sulit dideteksi. Contoh: aliran
atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian, peternakan, perkotaan, jalan raya,
area parker, dan tempat penebangan hutan.
D. Indikator Polusi Air
a. Indikator Fisik
Perubahan fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi
indikator bagi polusi. Air yang bersih sesharusnya jernih (tidak keruh), tidak
berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Kekeruhan air dapat diukur
secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram Secchi (secchi disc).
Cakram Secchi ditandai dengan warna hitam dan putih. Kedalaman air di mana
cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat penetrasi cahaya
pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat diamati secara langsung,
sedangkan suhu dapat diukur dengan thermometer. Adanya baud an warna atau
perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia
atau polutan tertentu dalam air.
b. Indikator Kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya
pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya:
Kandungan nutrisi, nutrisi yang terlarut di air seperti unsure nitrogen, fosfor
dan karbon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan organism fotosintetik di
perairan dapat menjadi salah satu penyebab polusi air dan membahayakan
berbagai biota laut apabila kandungannya terlalu tinggi.
8
Kandungan logam berat, seperti timbale, merkuri, sianida, dan cadmium,
menunjukkan telah terjadi polusi.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen / DO), pengukuran oksigen terlarut akan
menunjukkan volume oksiden yang terlarut di air. Masuknya zat polutan,
seperti buangan pupuk atau sampah organic, dapat menurunkan volume
oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga