Pendahuluan Manusia dalam perkembangannya ada beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari masa kanak-kanak, remaja sampai dewasa. Salah satu tahapan yang harus dilalui manusia dan berpengaruh terhadap manusia baik secara fisik maupun secara psikologis adalah masa kanak-kanak, karena pada masa kanakkanak ini adalah pondasi dari kehidupannya kelak agar menjadi manusia yang berkualitas. Masa kanak-kanak dibagi lagi menjadi dua periode yang berbeda; awal dan akhir. Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun, sedang periode akhir masa kanak berkisar antara enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual, dengan demikian awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi; usia dimana ketergantungansecara praktis sudah dilewati, diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir di sekitar usia sekolah dasar. Anak usia empat sampai dengan enam tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai dengan enam tahun. Pada usia ini biasanya disebut sebagai anak usia prasekolah. Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah, untuk membedakannya dari saat di mana anak dianggap cukup tua, baik secara fisik dan mental, untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan formal. Skenario 5 Seorang anak perempuan berusia 6 tahun, sering ketakutan bertemu orang baru, sering menangis saat masuk sekolah, dan takut ditinggal ibunya sendiri. Atas saran gurunya, anak ini diminta untuk dibawa ke dokter karena perkembangannya berbeda dengan anak lain. 1. Pertumbuhan Anak 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pendahuluan
Manusia dalam perkembangannya ada beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari masa kanak-kanak, remaja sampai dewasa. Salah satu tahapan yang harus dilalui manusia dan berpengaruh terhadap manusia baik secara fisik maupun secara psikologis adalah masa kanak-kanak, karena pada masa kanakkanak ini adalah pondasi dari kehidupannya kelak agar menjadi manusia yang berkualitas.
Masa kanak-kanak dibagi lagi menjadi dua periode yang berbeda; awal dan akhir. Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun, sedang periode akhir masa kanak berkisar antara enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual, dengan demikian awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi; usia dimana ketergantungansecara praktis sudah dilewati, diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir di sekitar usia sekolah dasar.
Anak usia empat sampai dengan enam tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai dengan enam tahun. Pada usia ini biasanya disebut sebagai anak usia prasekolah. Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah, untuk membedakannya dari saat di mana anak dianggap cukup tua, baik secara fisik dan mental, untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan formal.
Skenario 5
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun, sering ketakutan bertemu orang baru, sering menangis saat masuk sekolah, dan takut ditinggal ibunya sendiri. Atas saran gurunya, anak ini diminta untuk dibawa ke dokter karena perkembangannya berbeda dengan anak lain.
1. Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang,
umur tulang dan keseimbangan metabolik. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.
1
1.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak:
i. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Ras/etnik atau bangsa: Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
Genetik: Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang
akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada
tumbuh kembang anak seperti kerdil.
Kelainan kromosom. Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down.
ii. Faktor luar (eksternal).
Faktor Prenatal: gizi ibu hamil, beberapa obat-obatan seperti Aminopterin,
Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis. Paparan
radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retardasi. Infeksi, kelainan imunologi, psikologi ibu
Faktor Persalinan: Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Faktor Pascasalin: Gizi, lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu, faktor psikologis (Hubungan anak
dengan orang sekitarnya), sosio-ekonomi (Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan), lingkungan pengasuhan
(interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi), stimulasi (penyediaan alat mainan, sosialisasi
anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak), obat-obatan
(pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya
dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya
produksi hormon pertumbuhan).1
2
1.2 Kebutuhan anak:
i. ASUH: kebutuhan fisik- biomedical.
Nutrisi: membina tubuh seperti protein hewani, protein nabati. Sumber energi
seperti karbohidrat, lemak. Proteksi tubuh seperti vitamin dan mineral.
Penjagaan kesehatan primer: imunisasi, deteksi dan perawatan dini.
Lingkungan perumahan yang baik: 6.5m2 per kapita.
Pakaian
Kebersihan peribadi dan sanitasi lingkungan
Kebugaran fisik: olahraga dan rekreasi.
ii. ASIH: kebutuhan emosi
Kontak fisik dengan ibu (0-4 tahun)
Kebutuhan perhatian dan kasih sayang
Kebutuhan pengalaman baru
Kebutuhan untuk dipuji/ ganjaran/ penghormatan
Kebutuhan mencapai rasa tanggungjawab yang membawa kepada
kemandirian.
iii. ASAH: Kebutuhan stimulasi mental
Asas proses pembelajaran: bermula sedini mungkin (4-5 tahun yang pertama),
perkembangan mental-psikososial (personaliti yang stabil, moral dan etika,
kreativitas, produktivitas, persaingan yang sehat).
Informal (di rumah), formal (sekolah), tidak formal (edukasi dari pihak
ketiga), dalam masyarakat (pramuka, pengajian, sekolah minggu, dsb).
- Pemantauan pertumbuhan:
Biasanya divisualisasi melalui kurva ‘weight for age’.
Kurva berat badan untuk usia lebih sensitive untuk menunjukkan pertumbuhan fisik,
status kesehatan, kehadiran krisis/ autikrisis serta unik, dinamik, global, total dan
kontinu menjadikannya sesuai untuk tujuan prospektif.
Kurva panjang badan untuk usia diguna untuk mendapatkan pertumbuhan linear, tapi
kurang sensitive untuk dipantau. Biasanya diguna secara retrospektif.
3
1.3 Stimulasi mental
Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan
sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk
merangsang semua sistem indera. Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan
halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan
yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan yang dilakukan sejak
lahir, terus menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dan kasih sayang, akan
memacu berbagai aspek kecerdasan anak.
Memberikan perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi yang penting pada awal
perkembangan anak, misalnya dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain
dll. Buku bacaan anak akan menambah kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta
menambah wawasan terhadap lingkungannya. Bermain dan olah raga
(melempar/menangkap bola, melompat, naik sepeda dll) baik untuk perkembangan
motorik dan pertumbuhan otot-otot tubuh.3
2. Perkembangan Anak
Perkembangan kanak-kanak merujuk kepada perubahan kualitatif biologi dan
psikologi yang berlaku kepada manusia antara kelahiran dan akhir masa remaja (zaman
kanak-kanak). Perubahan ini tidak boleh diukur secara kuantitatif tetapi jelas berlaku jika
dibandingkan dengan peringkat yang lebih awal. Contohnya, cara pertuturan dan
kematangan. Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Biasanya
perkembangan anak diikuti pertumbuhan sehingga lebih optimal dan tergantung pada potensi
biologik seseorang. Perkembangan anak dibagikan kepada 4 sektor, yaitu: personal- sosial,
bahasa, motor halus adaptif, motor kasar.
1) Personal-sosial: Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya, interaksi sosial, mandiri, berdisiplin dan
mempunyai rasa tanggungjawab. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa, makan
dengan sendiri, imitasi kerja- kerja rumah, menyikat gigi, mengingat nama teman dan
bermain bersama teman-teman sebayanya.
2) Bahasa: Merupakan kemampuan pengucapan dan pemahaman bahasa. Selama
masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa
kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat
dalam aspek pendengaran, cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara
bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta
dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat. Misalnya respon kepada
bunyi lonceng, ketawa, menyebut satu/ dua patah kata, menyebut warna, bagian tubuh
dan mengira balok.
3) Motor halus adaptif: Mencakupi indera penglihatan (koordinasi mata kanan dan
kiri, koordinasi visi dengan pergerakan halus), kotrol pada tangan, stase pra-menulis
serta menyelesaikan masalah yang ringkas. Adapun perkembangan motorik halus
merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau
sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh
kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting,
menggambar orang dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.
4) Motor kasar: Perubahan postur tubuh dari horizontal ke vertical dan seterusnya
bergerak (lokomotif). Kemampuan anak untuk mengangkat kepala, berguling, duduk,
berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar
dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan
gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan
anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan
seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.4
5
Tabel 1: Perkembangan anak menurut umur:4
Umur Personal sosial Bahasa Motor halus adaptif Motor kasar
0 bulan Menatap muka- suara vocal
- bereaksi pada suara bel-`
- mengangkat kepala
- gerakan merata
1 bulan
-membalas
senyum (80%)
-memandang
muka (90%)
- suara vocal (<90%)
- bereaksi pada suara bel
(>90%)
- mengikuti sampai garis
tengah (85%)
- mengangkat kepala
(>90%)
-gerakan merata
(>90%)
2 bulan
-tersenyum
spontan (85%)
-membalas
senyum (80%)
-memandang
muka (90%)
Bersuara “Oooo/ Aaaa”Mengikuti, melewati
garis tengah (75%)
Kepala terangkat 45o
(80%)
3 bulan
-memandang
tangan sendiri
-tersenyum
spontan (>90%)
- mermekik
- tertawa
- bersuara “Ooo/ Aaa”
(>90%)
- kedua tangan
bersentuhan/ bersatu
- mengikuti/ melewati
garis tengah (>90%)
- duduk: kepala
mantap
- kepala terangkat 90o
4 bulan
Memandang
tangan sendiri
(>90%)
- memekik (85%)
- tertawa (90%)
- mengikuti 180o
- kedua tangan
bersentuhan/ bersatu
(90%)
- menggenggam icik- icik
- dada terangkat
lengan menumpu
- menumpu berat
badan pada kaki
- duduk: kepala
mantap (>90%)
5 bulan
- mencoba
mengambil
mainan
- memandang
tangan sendiri
(>90%)
- menoleh ke bunyi
menderik
- memekik (>90%)
- meraih benda
- memandang manic-
manic
- mengikuti 180o (>90%)
- ditarik untuk duduk:
kepala tidak tertinggal
- berbalik
- dada terangkat
lengan menumpu
(>90%)
6 bulan - makan sendiri
-mencoba
mengambil
- menirukan bunyi/ bicara
- suku kata tunggal
- menoleh ke bunyi suara
- mencari benang wol
- meraih benda (>90%)
- duduk tanpa ditumpu
- ditarik untuk duduk:
kepala tidak tertinggal
6
mainan(>85%)
- berbalik (>90%)
7 bulan
-tangan melambai
- makan sendiri
(>90%)
- “Da da mama” non
spesifik
- suku kata tunggal (80%)
- menoleh ke bunyi suara
(>90%)
- menirukan bunyi/ bicara
(80%)
- mengambil 2 kubus
- memindahkan kubus
- mengambil manic
dengan gerakan
menggaruk
- mencari benang wol
(85%)
Duduk tanpa ditumpu
8 bulan-tangan melambai
- tepuk tangan
- mengoce
- mengkombinasi 2 suku
kata
- “Da da mama” non
spesifik (80%)
- suku kata tunggal (>90%)
- menirukan bunyi/ bicara
(85%)
- mengambil 2
kubus(80%)
- memindahkan kubus
(>90%)
Berdiri, berpegangan
9 bulan
- tangan
melambai
- tepuk tangan
- mengoce (90%)
- “Da da mama” non
spesifik (85%)
- menirukan bunyi/ bicara
(90%)
- membenturkan 2 kubus
- menggenggam pinset
- mengambil 2 kubus
(85%)
- duduk sendiri
- bangkit untuk berdiri
- berdiri, berpegangan
(>90%)
10
bulan
- bermain bola
dengan pemeriksa
- melambai (80%)
- menyatakan
keinginan
- tepuk tangan
- “Da da mama” spesifik
- mengoce
- mengkombinasi suku-
suku kata
- menirukan bunyi/ bicara
(>90%)
- “da da mama” non spesifik
(>90%)
- membenturkan 2 kubus
- menggenggam pinset
(85%)
- mengambil 2 kubus
(>90%)
- berdiri 2 detik
- duduk sendiri
- bangkit untuk berdiri
- berdiri, berpegangan
(>90%)
7
11
bulan
- bermain bola
dengan pemeriksa
- melambai
(80%)
- menyatakan
keinginan
- tepuk tangan
(85%)
- “Da da mama” spesifik
- mengoce (85%)
- mengkombinasi suku-
suku kata (>90%)
- membenturkan 2 kubus
(85%)
- menggenggam pinset
(>90%)
- berdiri 2 detik
- duduk sendiri
(>90%)
- bangkit untuk berdiri
(>90%)
2 tahun
- mengenakan
baju
- menyuapi
boneka
- membuka
pakaian
- menunjukkan 4 gambar
- berbicara sebagian
dimengerti
- bagian badan 6
- menyebut 1 gambar (75%)
- mengkombinasi kata
- menunjuk 2 gambar
(>90%)
- menara 6 kubus (75%)
- menara 4 kubus (>90%)
- melempar bola
tangan ke atas
- menendang bola ke
depan
3 tahun
- mengenakan T-
shirt
- menyebut nama
teman
- mencuci dan
mengeringkan
tangan
- mengetahui 2 nama sifat
- mengetahui 2 kegiatan
- menyebut 4 gambar
(>90%)
- menara 8 kubus
- meniru garis vertical
- menara 4 kubus (>90%)
- berdiri satu kaki 1
detik
- lompatan lebar
- melempar bola
tangan ke atas (>90%)
4 tahun
- berpakaian
tanpa bantuan
- mengenakan T-
shirt (>90%)
- mengetahui 3 kata sifat
- mengetahui 4 kata depan
- berbicara seluruhnya
dimengerti
- mengetahui 4 kegiatan
- kegunaan 3 benda
- menghitung 1 kubus
- mencontohkan +
- memilih garis yang
lebih panjang
- mencontohkan O
- berdiri 1 kaki 3 detik
- melompat dengan 1
kaki
- berdiri di atas 1 kaki
2 detik (90%)
5 tahun - mengambil
makanan
- menggosok gigi
tanpa bantuan
- lawan kata
- menghitung 5 kubus
- mengetahui 3 kata sifat
Menggambar orang
dengan 6 bagian
- mencontohkan
- memilih garis yang
- berjalan tumit ke jari
kaki
- berdiri pada 1 kaki 5
8
- bermain ular
tangga
- mengartikan 5 kata
- menyebutkan 4 warna
lebih panjang (85%)
- mencontohkan +
(>90%)
detik
- berdiri pada 1 kaki 4
detik (90%)
Untuk bisa mengikuti perkembangan dan juga pertumbuhan anak-anak kita maka kita
juga harus mengenal akan tahapan perkembangan anak yaitu :
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada
masa:
1. Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
2. Early childhood (usia 3-6 tahun)
3. Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut
fisik (motorik), emosi, kognitif, psikososial.
Aspek-aspek tahap perkembangan anak:
1. Perkembangan fisik (Motorik). Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses
tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak
merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam
tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan
motorik kasar dan motorik halus. Yang dimaksud dengan pengertian perkembangan
motorik kasar yaitu kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk
contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota
tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik
kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak
berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
Sekanjutnya adalah perkembangan motorik halus dan pengertiannya adalah adapun
perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang
menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan pada
aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan
menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.
9
2. Perkembangan emosi. Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk
mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk
emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua
dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls
emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang,
mereka akan belajar untuk menyayangi.
3. Perkembangan kognitif. Pada aspek kognitif, perkembangan anak nampak pada
kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang
sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa
(bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.
4. Perkembangan psikososial. Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan
bermain bersama teman-teman sebayanya.
Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa
merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut
berkembang secara seimbang.4
A. Perkembangan Fisik
Seorang anak dikatakan telah memiliki kesiapan fisik bila perkembangan motoriknya sudah matang, terutama koordinasi antara mata dengan tangan (visio-motorik) berkembang baik. Kesehatan fisik yang baik dengan asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan untuk dapat menunjang kesiapan masuk sekolah. Anak yang sehat akan lebih mudah mencerna pengetahuan yang diajar kan sertabersosialisasi dengan lebih baik, tampil gesit dan bersemangat, baik dalam menerimainformasi maupun dalam membina hubungan sosial dengan guru serta teman -temannya.
1. Kebutuhan fisik – biomedis (“ASUH”)
Kebutuhan akan “asuh” meliputi:
Nutrisi
10
Nutrisi yang adekuat dan seimbang, merupakan kebutuhan akan “asuh” yang
terpenting. Pemberian nutrisi yang cukup seharusnya dimulai sejak bayi masih
dalam kandungan ibunya. Setelah lahir diupayakan pemberian ASI secara eksklusif,
yaitu pemberian ASI saja sampai anak berusia 4 – 6 bulan. Sejak berumur 6 bulan,
sudah waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI.
Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang
baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi
dan prasekolah karena saat itu pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat
terutama pertumbuhan otak.
Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun tahun pertama
kehidupan dimana anak sedang mengalai pertumbuhan yang sangat pesat terutama
pertumbuhan otak. selain itu nutrisi juga merupakan sumber energy dan zat
pelindung.
Yang termasuk nutrisi pembangun tubuh yaitu protein hewani antara lain
berbagai jenis daging (seperti ikan, ayam, sapi) telur, susu. Dan protein nabati antara
lain tahu, tempe, nasi, gandung. Yang termasuk sumber energy yaitu, karbohidrat,
lemak, beras, kentang, gandum, susu, ubi, jagung, singkong, maizena dsb. Dan yang
termasuk nutrisi pelindung tubuh yaitu mikronutrien / mineral ( besi, kalsium, seng,
mangan, dsb), vitamin vitamin dan air.
Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, penimbangan BB, pengobatan kalau sakit.
Papan/pemukiman yang layak
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak
membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan
penghuninya. Misalnya ventilasi dan pencahayaan yang cukup, tidak penuh sesak,
cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi, maka akan menjamin tumbuh
kembang anak
Sandang
Pakaian yang layak, bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa pernak
pernik yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda benda asing).
Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan dan kebersihan, baik kebersihan
perorangan maupun lingkungan memegang peranan penring pada tumbuh kembang
anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit
penyakit kulit dan saluran pencernaan pada anak seperti diare, cacing, dll.
11
Sedangkan kebersihan lingkungan erat hubungannya dengan penyakit saluran
pernapasan, saluran pencernaan, serta penyakit akibat nyamuk. Oleh karena itu
pendidikan kesehatan kepada masyarakat harus ditunjukkan bagaimana membuat
lingkungan menjadi layak untuk tumbuh dan kembang anak, sehingga
meningkatkan rasa aman bagi ibu / pengasuh anak dalam menyediakan kesempatan
bagi anaknya untuk mengeksplorasi lingkungan.
Kesegaran jasmani, meliputi olahraga dan rekreasi.5
2. Faktor lingkungan
Erik Erikson mengidentifikasikan bahwa tahun pertama kehidupan adalah saat
kepercayaan dasar itu muncul, berdasarkan pada seringnya seorang ibu mendengarkan
apa yang dibutuhkan oleh anak. Penelitian tentang bayi dibanyak rumah sakit