Top Banner
MAKALAH MIKROBIOLOGI Dampak Negatif Virus dan Penanganannya Disusun oleh : Kelas : B Kelompok : 10 Sydad Muhamad Ridha 200110140232 Muhamad Arief Ramadhan 200110140233 Syahrindra Anzala Y 200110140234 Salma Yunisa V P 200110140235 Olga Marina M 200110140236 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2015
37

Makalah peranan negatif virua

Apr 03, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah peranan negatif virua

MAKALAH MIKROBIOLOGI

Dampak Negatif Virus dan Penanganannya

Disusun oleh :

Kelas : B

Kelompok : 10

Sydad Muhamad Ridha 200110140232

Muhamad Arief Ramadhan 200110140233

Syahrindra Anzala Y200110140234

Salma Yunisa V P 200110140235

Olga Marina M 200110140236

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG2015

Page 2: Makalah peranan negatif virua
Page 3: Makalah peranan negatif virua

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang

menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat

bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi

dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak

memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi

sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit

obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.

Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat

(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang

diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas

protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.

Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk

memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan

dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-

partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme

multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),

sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk

jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota

(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti

sel).Virus tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya

Page 4: Makalah peranan negatif virua

secara bebas. Karena itu,virus selalu terasosiasi

dengan penyakit tertentu, baik pada manusia, hewan

(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya

virus mosaik tembakau/TMV).

Penelitian mengenai virus dimulai dengan

penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat

pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman

tersebut memiliki bercak-bercak. Adolf

Mayer(1883),seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa

penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang dia

teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah

tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan

mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan

bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang

lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat

dengan mikroskop.

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia

menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring

dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan

penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua

kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit

tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat

melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan

toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua

ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck

dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam

Page 5: Makalah peranan negatif virua

getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi

karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak

berkurang setelah beberapa kali ditransfer antar

tanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai

bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum

fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.

Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch

melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi

dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati

bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa

patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.

Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935,

setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat

berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit

mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.

Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali

divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun

1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan

H. Ruska.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan virus?

2. Bagaimana struktur dan anatomi virus?

3. Bagaimana virus bereproduksi?

4. Apa saja contoh-contoh virus?

5. Bagaimana peranan virus dalam kehidupan?

Page 6: Makalah peranan negatif virua

6. Apakah yang dimaksud anti virus?

7. Bagaimana cara mencegah dan cara pengobatannya?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui definisi virus

2. Untuk mengetahui struktur dan anatomi virus

3. Untuk mengetahui reproduksi virus

4. Untuk mengetahui contoh-contoh virus

5. Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan

6. Untuk mengetahui anti virus

7. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatannya

Page 7: Makalah peranan negatif virua

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Virus adalah parasit intraseluler obligat dan

ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya

bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA.

Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri

dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah

Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap

antibiotik.

Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit

obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan

merupakan sel), berukuran sangat renik . Di dalam sel

inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan

di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.

B. STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS

Virus merupakan organisme subseluler yang karena

ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil

daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring

dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter

hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan

virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop

cahaya.

Page 8: Makalah peranan negatif virua

Gambar 2.1 Struktur Virus

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun

RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda,

DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai

tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat

berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen

virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai

dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan

genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA,

dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang

beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan

pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung

tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya,

kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks,

polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri

atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid

Page 9: Makalah peranan negatif virua

terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut

kapsomer.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid

(biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat

langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus

campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan

enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1.3

mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat

ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,

nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang

didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang

disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid

tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan

pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Partikel lengkap virus disebut virion. Virion

berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan

komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam

mekanisme penginfeksian sel inang.

C. PARASITISME VIRUS

Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam

sel inang, maka virus hewan diselubungi oleh

endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu

dengan plasmalema inang dan melepaskan inti

nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya

virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang

khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk.

Page 10: Makalah peranan negatif virua

Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula

ditrskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya

enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih.

Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus

bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi

virion dewasa.

Virus biasanya mengkode suatu enzim yang

diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang

(tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau

dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromosom

inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak

genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-

kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik

sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi

selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup

adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA terbungkus

dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus

sarkoma rous).

D. REPRODUKSI VIRUS

Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2

yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

1. SIKLUS LITIK

Page 11: Makalah peranan negatif virua

Gambar 2.2 Siklus Litik

Siklus litik dari bakteriofage (dimulai dari kanan

bawah ke kiri):1. adsorbsi & penetrasi 2. Pengabungan

DNA virus dengan DNA sel 3. Replikasi DNA virus 4.

Pembentukan kapsid 5. Pembentukan tubuh dan ekor

bakteriofage 6. Lisis

Siklus litik, secara umum mempunyai 3 tahap yaitu

adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan

lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan

waktu dari 10-60 menit.

Tahapan siklus:

1. Adsorbsi & penetrasi

Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang.

Virus mempunyai reseptor protein untuk menempel pada

inang spesifik.

Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi

membran dari sel inang dengan enzim lisozim. Setelah

berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam

sitoplasma sel inang.

Page 12: Makalah peranan negatif virua

2. Replikasi (Biosintesis)

Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari

virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya dan kemudian

mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel

tersebut untuk memperoleh energi dalam bentuk ATP untuk

melanjutkan proses reproduksinya.

DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah

tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan

mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan

mereplikasi DNA virus untuk dimasukkan ke dalam virus

baru yang sedang dibuat.

Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk

kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat dari

protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk

tubuh virus.

3. Lisis

Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat

dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus kemudian

akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim

lisosom yang menghancurkan membran sel dan menyediakan

jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang

membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-

virus yang bebas akan menginvasi sel-sel lain dan

siklus akan berulang kembali.

2. SIKLUS LISOGENIK

Page 13: Makalah peranan negatif virua

Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus

reproduksi virus selain siklus litik. Tahapan dari

siklus ini hampir sama dengan siklus litik,

perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi

disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan

tersebut kemudian membentuk provirus.

Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap,

yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan

pembelahan sel inang.

Tahap siklus:

1. Adsorpsi dan Penetrasi

Virus menempel pada permukaan sel inang dengan

reseptor protein yang spesifik lalu menghancurkan

membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan

penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi

genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.

2. Penyisipan Gen Virus

Asam nukleat dari virus yang telah menembus

sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam

asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut

kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage

disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel,

kromosom dan provirus akan bereplikasi.

Page 14: Makalah peranan negatif virua

3. Pembelahan Sel Inang

Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan

pembelahan, provirus yang telah bereplikasi akan

diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan

kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage

menjadi sangat banyak.

4. Hubungan dengan siklus litik

Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik

dalam kondisi lingkungan yang tepat tetapi

kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah

besar apabila diberi agen penginduksi.

E. KLASIFIKASI VIRUS

Ordo – Famili – Subfamili – Genus – Species –

Strain/tipe

F. CONTOH – CONTOH VIRUS

1.   HIV

Page 15: Makalah peranan negatif virua

2.     Virus

Herpes

3.

Influenza

G. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam

rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat

(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah

menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David

Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue’s School

of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam

dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan

dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David

Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada

sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian,

kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan

manusia, hewan, dan tumbuhan.

Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit

infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini

tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap

Page 16: Makalah peranan negatif virua

virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari

inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang

saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit,

virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies

menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada

penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome),

yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya

tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh

virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih.

Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan

bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian

yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya

yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.

1. Penyakit hewan akibat virus

Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang

menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya

adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku

dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak

sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous

sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis

penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.

Penyebabnya adalah virus rabies.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)/ FMD (Foot and Mouth

Disease)/ Aphtous Fever/  Epizootic Aphtae, Infectious aphtous

stomatitis = aftosa

Page 17: Makalah peranan negatif virua

Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Apthae epizootica

(AE) adalah penyakit akut yang diakibatkan oleh virus

yang biasanya menyerang hewan berkuku genap seperti

sapi, kambing, kerbau, dan domba. Gejala spesifik dari

penyakit PMK adalah terdapatnya luka atau lepuh pada

bagian selaput lendir mulut, kuku dan celah kuku.

Gejala-gejala umum bila hewan ternak terkena penyakit

ini yaitu pada selaput lendir mulut terjadi

pembengkakan atau pelepuhan yang berisikan cairan

jernih, namun lama-kelamaan cairan jernih tersebut

berubah menjadi cairan keruh keputih-putihan. Dan

apabila cairan keruh tersebut pecah, maka akan

menimbulkan luka pada daerah mulut, sehingga membuat

hewan yang menderita penyakit ini akan menjadi tidak

nafsu untuk makan, dan bila masalah ini berlanjut maka

akan menimbulkan kematian. Gejala lain dari penyakit

PMK adalah hewan mengalami demam tinggi, air liur yang

keluar secara berlebihan, dan hewan akan mengalami

kepincangan karena terjadi pembengkakan pada tajuk

kaki.

Penyakit PMK termasuk golongan penyakit yang dapat

menular. Penularan penyakit ini dapat melalui makanan,

minum, air kencing, air susu, air liur dan peralatan

yang terkontaminasi, serta melalui kontak langsung

dengan sapi yang menderita penyakit PMK. Namun,

penularan ini dapat dicegah dengan memisahkan hewan

yang sehat dengan hewan yang terkena penyakit ini,

Page 18: Makalah peranan negatif virua

namun bila sudah terjadi kontak langsung dengan hewan

yang terjangkit, maka hewan yang sehat harus diberi

desinfektan. Kemudian melakukan sanitasi secara rutin

terhadap kandang, tempat minum dan tempat makan. Dan

bila hewan sudah terkena penyakit ini, maka harus

segera diobati dengan memberikan injeksi antibiotik,

sulfat dan pemberian vitamin A. Pemberian vitamin A ini

bertujuan untuk memperbaiki jaringan-jaringa kulit yang

telah rusak

Patogenesis

Terdapat dua rute infeksi, yaitu:

a.   Primer

Melalui inhalasi: aerosol dari hewan yang terinfeksi

akan terhirup oleh hewan yang peka → partikel virus

akan masuk ke dalam faring → kemudian virus berplikasi

dalam epitel faring → setelah 24-72 jam berikutnya akan

terjadi viremia → terjadi kenaikan suhu tubuh → hewan

akan mengalami demam → akhirnya demam akan turun → fase

viremia berakhir → terjadi lepuh-lepuh pada lidah/

gingiva sapi.

b.   Sekunder

Melalui makanan yang tercemar, vaksinasi yang tercemar

dan inseminasi yang tercemar.

Virus dapat bertahan hidup dalam faring selama 2 tahun

(sapi) dan 6 bulan (kambing dan domba).

Selain itu Penularan lainnya adalah :

Page 19: Makalah peranan negatif virua

1. Kontak dengan hewan yang sakit baik melalui sekresi

ataupun ekskresi.

2. Dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti

air susu dan daging.

3. Penularan dapat juga terjadi akibat lalu lintas

barang/bahan yang tercemar virus PMK seperti sepatu,

kendaraan dan pakaian.

4. Melalui angin dapat menularkan penyakit ke kawasan

yang luas.

Jalur utama infeksi pada ruminansia adalah melalui

penghirupan (secara aerosol) tetapi konsumsi pakan yang

terinfeksi, inokulasi dengan vaksin yang tercemar,

inseminasi dengan semen yang tercemar dan kontak dengan

peralatan ternak yang tercemar semuanya dapat

menimbulkan infeksi. Pada hewan yang terinfeksi melalui

saluran pernafasan, replikasi awal virus berlangsung

pada faring, diikuti oleh viremia yang menyebar ke

jaringan dan organ yang lain sebelum mulainya penyakit

klinis. Pengeluaran virus mulai sekitar 24 jam sebelum

mulainya penyakit klinis dan berlangsung selama

beberapa hari. Virus PMK dapat tinggal dalam faring

beberapa jenis hewan sampai beberapa lama setelah

sembuh. Pada sapi virus dapat dideteksi sampai 2 tahun

setelah terinfeksi, pada domba sampai sekitar 6 bulan.

Kemenetapan virus tidak terjadi pada babi. Uap air yang

dikeluarkan oleh hewan yang terinfeksi mengandung

Page 20: Makalah peranan negatif virua

sejumlah besar virus, khusunya yang dihasilkan oleh

babi. Sejumlah besar virus juga dikeluarkan dalam susu.

Virus PMK dapat tinggal dalam farings beberapa

jenis hewan sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada

sapi, virus dapat dideteksi sampai dua tahun setelah

terinfeksi, pada domba sekitar 6 bulan. Namun pada

domba tidak terjadi kemenetapan virus.

            Virus bersifat stabil dalam lingkungan

terbuka untuk jangka waktu yang lama, yang kemudian

disebarkan secara aerosol, terutama  bila kelembaban

udara melebihi 70% dan suhu udara yang dingin. Virus

bersifat peka terhadap alkali maupun asam

            Penyakit ini dibagi menjadi 3 macam

bentuk : bentuk dermostomatitis yang tenang (benigna),

bentuk interrmediate toxic dengan penyakit yang lebih

berat, dan bentuk ganas (malignant) dengan perubahan

pada otot janung dan sklelet.(Subronto, 2003)

Meskipun infeksi biasanya terjadi melalui inhalasi,

virus dapat masuk ke jaringan melalui ingesti,

inseminasi dan inokulasi dan melalui kontak dengan

kulit luka yang terbuka. Replikasi virus utama, setelah

inhalasi berada di mukosa dan jaringan limfatik di

faring. Viremia terjadi pada multiplikasi utama dengan

replikasi virus lebih lanjut pada nodus limpatikus,

glandula mamae, dan organ lain seperti sel epithelial

pada mulut, moncong, putting susu, celah interdigitalis

dan coronary band. Pada daerah tersebut pembentukan

Page 21: Makalah peranan negatif virua

vesikula dihasilkan dari bengkak dan rupturnya

keratinosit pada stratum spinosum .

Perubahan histopatologi yang dapat diamati adalah

adanya edema inter dan intraseluler pada sratum

spinosum. Namun, jika vesikula sudah pecah, maka semua

penyakit vesikuler memiliki gambaran mikroskopi yang

mirip sehingga tidak memungkinkan untuk mendiagnosa

penyakit PMK hanya bedasarkan gambaran mikroskopi.

Virus PMK tidak membentuk viral inclusion bodys

(Ressang,1984).

Perubahan patologis yang terjadi adalah pembantukan

lepuh dan kadang terdapat radang kataral dari mulut,

tekak, dan saluran udara. Lepuh dan ulser mungkin

terbentuk di dalam pangkal tekak, kerongkongan, rumen,

reticulum, omasum, usus, dan bronchi,. Dalam keadaan

yang lebih berat, dapat terjadi gastroenteritis yang

disertai perdarahan kecil dan ulserasi. Kelenjar

limferegional dan limpa juga dapat mengalami

pembesaran, di sampning perdarahan pada otot jantung

jantung. Perubahan histologik di dalam jantung meliputi

degenerasi serabut otot serta adanya infiltrasi sel

kecil bulat pada jaringan interstisial (

Subronto,2003).

Pada saat vesikel terbentuk epitel di atasnya

mengalami nekrosis dan vesikel kemudian pecah dalam

waktu lebih kurang 24 jam. Virus dapat ditemukan di

ambing kira-kira 2-4 hari setelah inokulasi. Virus

Page 22: Makalah peranan negatif virua

tersebut dapat ditemukan dalam sel-sel yang

menghasilkan susu. Ada 4 cara pembebasan virus dari sel

yang tertular yaitu, pembebasan virus ke dalam vesikel

yang berdinding, pembebasan ikatan dengan kasein dalam

lumen, pembebasan dengan butir-butir lemak, dan

pembebasan melalui pelarutan dari sel-sel yang tertular

(Subronto, 2003).

Gambar 2.6 Hewan yang Terjangkit PMK

2. Penyakit tumbuhan akibat virus

Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang

menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco

mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis

penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya

adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis

pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem

degeneration (CVPD).

3. Penyakit manusia akibat virus

Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan

oleh virus adalah

Page 23: Makalah peranan negatif virua

Pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau

beberapa virus sekaligus)

Cacar

AIDS (yang disebabkan virus HIV)

Demam herpes (yang disebabkan virus herpes

simpleks)

Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian

oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma,

atau kutil)

HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS (Acquired

Immune Deficiency Syndrome), suatu penyakit yang

menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan

golongan virus yang jarang terdapat pada manusia,

yaitu retrovirus. Retrovirus merupakan virus RNA

yang dapat membuat DNA melalui proses transkripsi

balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri

dengan enzim spesifik reverse transcriptase. HIV

menyerang limfosit T4 yang mempunyai peranan penting

dalam mengatur imunitas. Seseorang yang mengidap HIV

jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi

HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa

virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan

sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan

tubuh lainnya dari penderita AIDS.

Page 24: Makalah peranan negatif virua

Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut

ini:

1. Hubungan seksual baik homoseksual maupun

heteroseksual.

2. Transfusi darah dan produk darah lainnya yang

berasal dari pengidap AIDS.

3. Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk

penyuntikan, tusuk jarum, tato.

4. Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat

ASI (air susu ibu).

Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal sebagai

berikut.

1. Gigitan nyamuk atau

serangga

2. Berjabat tangan

3. Berangkulan

4. Bersin

5. Batuk

6. Air kolam renang

Urutan proses seseorang yang sehat dapat tertular virus

HIV adalah sebagai berikut.

1. Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum ditemukan

HIV (tes darah negatif).

Page 25: Makalah peranan negatif virua

2. Setelah 3-6 bulan, test darah akan menunjukkan HIV

positif sehingga sudah kategori pengidap

(carrier).

3. Lebih kurang 5-10 tahun kemudian mulai timbul

gejala letih, lesu, lelah, berat badan menurun

drastis, demam (panas) lebih dari 1 bulan, diare

lebih dari 1 bulan, sesak nafas dan batuk kering,

pembesaran kelenjar getah bening, sariawan yang

lama atau terus menerus, penyakit kulit dan pada

akhirnya penderita akan     meninggal dunia karena

penderita terserang oleh macam-macam infeksi

akibat tidak memiliki kekebalan tubuh.

Pencegahan agar kita tidak terkena virus HIV.

1. Dari  Segi  Hubungan  Seksual

a. Hanya berhubungan seksual dengan suami atau

istri;

b. Hindari perilaku seks bebas;

c. Kelompok dengan resiko tinggi (wanita

tunasusila) perlu melindungi diri dengan alat

kontrasepsi.

2.Dari  Segi  Sanitasi

a. Pemeriksaan darah dengan teliti;

b. Jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus

steril dan sekali pakai

c. Pecandu obat bius harus menghentikan

kebiasaannya;

Page 26: Makalah peranan negatif virua

d. Mensterilkan alat yang tercemar dengan cara

dimusnahkan;

e. Membakar semua alat yang telah dipakai oleh

penderita.

3 Cara  Melalui  Ibu

Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi AIDS

untuk tidak hamil.

Hepatitis B

Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan

hati sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel hati.

Tanda dan gejala hepatitis B pada keadaan akut

adalah nafsu makan berkurang, mual, lesu, muntah dan

demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari air seni

berwarna gelap (coklat) seperti teh, kulit dan

bagian putih mata berwarna kuning.

Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi,

diharapkan terbentuk kekebalan terhadap penyakit

hepatitis B dengan daya lindung kurang lebih lima

tahun, kemudian usaha yang dapat kita lakukan adalah

dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan

proteinnya, istirahat cukup, tidak mengkonsumsi

makanan dan minuman yang beralkohol, mengkonsumsi

Page 27: Makalah peranan negatif virua

obat dan vitamin yang berfungsi memperbaiki fungsi

hati.

Influenza

Influenza disebabkan oleh infeksi virus Orthoneovirus,

ditularkan lewat udara dan masuk ke alat-alat

pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit

kepala, nafsu makan menurun, nyeri otot, biasanya akan

sembuh sendiri dalam 3-7 hari. Pencegahan dengan jalan

menjaga daya tahan tubuh serta menghindari interaksi

dengan penderita.

Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah

filovirus. Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama

kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan

ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti

cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring

mie. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian

pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak

Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi

terburuk di dalam kehidupan manusia.

H.  ANTI VIRUS

Pengembangan obat anti virus atau obat anti viral

sebagai pencegahan atau pengobatan belum mencapai hasil

Page 28: Makalah peranan negatif virua

seperti yang diinginkan oleh umat manusia. Karena obat

anti virus atau obat anti viral yang dapat menghambat

atau membunuh virus juga akan dapat merusak sel hospes

dimana virus itu berada dalam hal ini manusia.

Pemilihan obat anti virus / obat anti viral pada

infeksi virus tertentu

1. Infeksi HIV atau AIDS

Pengobatan anti-viral pada dasarnya menyerang

virus HIV di salah satu dari dua tempat:

a. Menjaga virus tetap berada di luar sel-T yang

sehat

b. Mencegah sel-T yang terinfeksi untuk melepaskan

sel virus baru.

Perawatan lain adalah termasuk meningkatkan sistem

kekebalan alami, supaya bisa melawan HIV. Ini disebut

‘modulasi kekebalan.

Alasan mengapa gejala HIV tidak muncul selama

beberapa tahun, itu karena sistem kekebalan dalam

menjalankan tugas yang hebat selama melawan HIV. Obat-

obat anti-viral terutama diperuntukkan bagi mereka yang

sistem kekebalannya sudah kewalahan terhadap virus.

Obat anti virus / anti viral untuk HIV atau AIDS

terbagi 4 kelas yaitu :

Page 29: Makalah peranan negatif virua

Penghambat Fusi seperti Enfuvirtide

Penghambat Nukleosida pengubah transcriptase

seperti Didanosine, Lamivudine, Stavudine,

Zidovudine

Penghambat HIV Protease seperti Ritonavir

Penghambat Non-Nukleosida pengubah Transciptase

seperti Nevirapine

Terapi tunggal dari obat virus untuk HIV dan AIDS

sangat tidak direkomendasikan. Kombinasi terapi dari

obat anti viral adalah sangat mendasar dan penting.

Gunakanlah selalu obat anti virus ganda (tiga macam

obat anti irus), termasuk ‘penghambat HIV protease’.

Strategi ini disebut HAART, singkatan dari ‘highly

active anti-retroviral therapy’ (pengobatan anti-

retroviral yang sangat aktif).

Ada beberapa kombinasi yaitu :

3 macam obat anti virus kelas “Penghambat Nukleosida

pengubah transcriptase”.

2 obat anti virus kelas Penghambat Nukleosida pengubah

transcriptase dan 1 macam obat anti virus kelas

Penghambat HIV Protease

2 obat anti virus kelas Penghambat Nukleosida pengubah

transcriptase dan 1 macam obat anti virus kelas

Penghambat Non-Nukleosida pengubah Transciptase

Page 30: Makalah peranan negatif virua

Penghambat Fusi boleh ditambahkan untuk mengoptimalkan

kerja dari tiga kelas di atas.

2. Infeksi virus Herpes

Infeksi HSV(virus herpes simpleks) tipe 1 : obat anti

virus Asiklovir memberikan hasil yang baik untuk

infeksi oral-labial. Pada HSV ensefalitis, pemberian

anti virus asikovir injeksi dapat meningkatkan survival

rate.

Untuk HSV tipe 1 yang menimbulkan kerato-

konjungtivitis, dapat diberikan an virus lokal pada

mata seperti idoksuridin 0.15.

Infeksi HSV tipe 2 ; tipe ini biasanya menimbulkan

herpes genitalis. Bentuk primer dari herpse genitalis

dapat diobati dengan obat anti virus asiklovir yang

menghasilkan penyembuhan dan hilangnya rasa nyeri lebih

cepat.

Bentuk herpes genitalis kambuhan/rekuren tidak dapat

dihambat oleh obat anti virus asikovir. Pemberian oral

memberikan efek sedang.

3. Infeksi virus Varicella-zoster

Bentuk lazim pada anak-anak biasanya ringan dan tidak

membutuhkan obat anti virus. Ada kalanya penyakitnya

memberat, tertutama pada pasien yang disertai

Page 31: Makalah peranan negatif virua

defisiensi imunologis. Untuk ini diberikan obat nti

virus asiklovir secara injeksi selama 5-7 hari.

4. Infeksi Cytomegalovirus (CMV)

Retinitis karena CMV pada pasieAIDS diberi obat anti

virus gansikovir.

5. Hepatitis

Untuk infeksi hepatitis B kronis digunakan obat anti

virus Entecavir untuk perawatannya.

Untuk infeksi kronis Hepatitis C menggunakan obat anti

virus interferon-a. Yang sekarang sudah berkembang

dengan penambahan PEG agar lebih efektif PEG interferon

dan pemakaiannya dipermudah dengan peralatan khusus

pula.

Untuk pemilihan obat anti virus yang tepat ada baiknya

anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.

I. DIAGNOSIS DI LABORATORIUM

Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus

biasanya melewati proses yang sulit dan mahal. Karena

itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan

fasilitas besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang

mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang, misalnya

teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus.

Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan

Page 32: Makalah peranan negatif virua

atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain

melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO).

J. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya

untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh.

Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling

efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan

alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan

yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.

Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya

disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik,

yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik

adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena

itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk

memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh

bakteri atau virus.

Page 33: Makalah peranan negatif virua

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang

menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat

bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi

dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak

memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi

sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit

obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.

Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat

(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang

diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas

protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel

yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel

dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara

istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang

menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan

organisme lain yang tidak berinti sel).

Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus

berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam

nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan

organisme subselular yang karena ukurannya sangat

Page 34: Makalah peranan negatif virua

kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop

elektron. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih

kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar

sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam

nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom

virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai

tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Bahan

genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA,

dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang

beruntai tunggal. Reproduksi virus secara umum terbagi

menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

Contoh-contoh virus yaitu : HIV (Human Immunodeficiency

Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara

khusus menyerang sel darah putih (sel T), Virus herpes

merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian

disalin menjadi mARN. Virus influenza dan Paramyxovirus

adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami

replikasi menjadi mARN penyebab penyakit campak dan

gondong. Penyakit pada manusia akibat virus yang

menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus

campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi

hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu

juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune

deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang

mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita

penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara

khusus menyerang sel darah putih. Selain itu, penyakit

Page 35: Makalah peranan negatif virua

hewan akibat virus yaitu penyakit tetelo penyebabnya

adalah new castle disease virus (NCDV), penyakit kuku

dan mulut.Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma

virus (RSV) dan penyakit rabies. Sedangkan penyakit

tumbuhan akibat virus diantaranya : penyakit mosaik,

penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk, dan vein

phloem degeneration (CVPD).

Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan

sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah

vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh

terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi

gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan

pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu

penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

Page 36: Makalah peranan negatif virua
Page 37: Makalah peranan negatif virua

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi untuk SMA kelas X.

Erlangga, Jakarta.

Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang.

Winarni, Endang Widi. 2007. Biologi 3. Esis, Jakarta.

Ressang, A.A. 1984.Patologi Khusus Vetriner. Bali Cattle

Desase Investigation Unit : Denpasar, Bali

Subronto, 2003, Ilmu Penyakit Ternak I, Gadjah Mada

University Press: Yogyakarta.