MAKALAH PBL-2PERGESERAN KETERATURAN ALAM YANG MENYEBABKAN
FENOMENA ALAM YANG TERJADI DI DUNIA
MPKT B - 28Diusulkan oleh:
Ardha Bariq Fardiansyah (1406553064)Ekmal Rizki(1406552383)
Jonathan Eka Putra(1406566691)Nadina Sabila(1406533655)
Rahmania Zati Hulwani(1406552364)
Rifqi Muhammad Hadian(1406532021)
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK2014Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang1.1.1 Situasi
Pergeseran keteraturan alam yang terjadi menyebabkan perubahan
musim yang tidak menentu dan beberapa fenomena alam tidak biasa
yang terjadi di berbagai belahan dunia. 1.1.2 Problem
Dari situasi tersebut akan menyebabkan beberapa masalah yaitu
membuat manusia kesulitan dalam menentukan kapan terjadinya musim
hujan dan musim kemarau khususnya di Indonesia. Contoh
permasalahannya yaitu susahnya petani dalam menentukan kapan
tepatnya pergantian antara musim Kemarau dan musim Hujan, karena
pergantian tersebut akan memengaruhi kapan dimulainya proses
penanaman pada kegiatan bercocok tanam oleh petani tersebut. Akibat
yang akan ditimbulkan apabila perubahan musim yang tidak menentu
bagi petani yaitu gagalnya panen dari tanaman yang telah mereka
tanam karena disaat waktu yang seharusnya menunjukkan terjadinya
musim Kemarau tetapi masih sering terjadi Hujan, sehingga tanaman
yang mereka tanam menjadi rusak atau sudah tidak pada keadaan yang
seharusnya. Selain itu, nelayan juga menerima dampak dari perubahan
musim yang tidak teratur ini seperti perubahan musim yang
diakibatkan oleh global warming yang mengakibatkan perubahan suhu
yang eksrtrim sehingga tekanan pun dapat berubah dan angin pun juga
dapat berubah arah sewaktu-waktu, selain itu perubahan tekanan juga
dapat menyebabkan angin bertiup dengan kecepatan yang tidak teratur
sehingga ombak pun juga dapat menjadi penghambat para nelayan untuk
melaut.1.1.3 Pertanyaan
Dilihat dari adanya berbagai kejadian yang diakibatkan oleh
bergesernya keteraturan alam, yang dahulu terjadi dalam kurun waktu
dan intensitas yang tepat, tetapi sekarang telah berubah menjadi
tidak menentu dalam hal kapan terjadi, berhenti, dan intensitas
yang tidak semestinya dari suatu kejadian yang diakibatkan oleh
adanya pergeseran keteraturan alam di muka Bumi ini. Kejadian
tersebut seperti yang telah kami sebutkan yaitu pergantian musim
yang tidak menentu dilihat dari kapan terjadi, berhenti, serta
intensitasnya yang tidak lagi sesuai prakiraan manusia. Dengan hal
ini, timbul suatu pemikiran mengenai apa yang bisa kita lakukan
sebagai pemuda Indonesia untuk menangani atau setidaknya
meminimalisir permasalahan dalam hal kesukaran memprakirakan mulai
terjadinya suatu musim baik Kemarau maupun Penghujan serta
memprakirakan kapan tepatnya pergantian musim tersebut terjadi.
Selain itu, jika kita telaah lebih dalam mengenai penyebab
timbulnya kejadian seperti perubahan musim yang tidak menentu serta
berbagai fenomena alam tidak biasa seperti cuaca ekstrim, diawali
dari adanya peristiwa pemanasan global atau Global Warming.
Perubahan musim yang tidak menentu beserta berbagai fenomena alam
tidak biasa tersebut akan semakin cepat terjadi di berbagai belahan
Bumi jika gaya hidup serta kepedulian kita terhadap lingkungan
tidak berubah lebih baik. Dilihat dari urutan peristiwa tersebut,
maka timbul suatu pemikiran mengenai bagaimana cara mengurangi
dampak yang dapat ditimbulkan dari pemanasan global yang telah
terjadi saat ini.1.1.4 Respon
Oleh karena itu kita akan mencari informasi dari berbagai sumber
yang dapat kita jadikan bahan pembelajaran untuk kami dalam
menjawab berbagai permasalahan yang sedang terjadi pada Bumi kita
tercinta ini.
Untuk masalah memprakirakan kapan terjadi dan kapan tepat waktu
pergantian musim kemarau menuju musim hujan yang terjadi di
Indonesia.
Dengan mengembangkan alat-alat yang telah dimiliki oleh BMKG di
Indonesia dalam memantau serta memberikan prakiraan musim di
Indonesia. Alat-alat itu bisa kita kembangkan dengan bantuan
seluruh insinyur muda Indonesia sebagai bagian dari bakti terhadap
Bangsa Indonesia. Untuk masalah mengurangi dampak yang ditimbulkan
dari pemanasan global
Dengan cara mengurangi emisi gas yang dihasilkan melalui
berbagai aktivitas manusia baik dalam hal kendaraan bermotor maupun
emisi dari suatu industri yang telah memenuhi atmosfer Bumi
sehingga terbentuk lapisan yang terdiri dari kumpulan gas
Karbondioksida dan Karbonmonoksida yang menjadi awal efek rumah
kaca, dengan lapisan itu maka panas matahari yang masuk ke Bumi
tidak bisa kembali dan terjadilah pemanasan global.1.2 Definisi
Masalah Setelah kelompok kami membaca pemicu yang telah diberikan
dan mendiskusikannya bersama-sama, kami akhirnya merumuskan masalah
yang ada dari pemicu Sudah Bergeserkah Keteraturan Alam yang Selama
Ini Kita Nikmati?. Definisi masalah yang telah kami rumuskan yaitu
Perubahan musim di Indonesia yang tidak menentu.1.3 Analisis
Masalah
Dari definisi masalah yang telah dirumuskan, selanjutnya masalah
tersebut dianalisis dengan menggunakan bantuan dari ilmu
pengetahuan yang telah dimiliki. Berikut adalah dua analisis
masalah yang dikemukakan:
a. Periode musim di Indonesia yang seharusnya kemarau, tetapi
masih terjadi banyak hujan
b. Dampak perubahan musim yang tidak menentu dapat menyebabkan
fenomena alam yang tidak biasa.1.4 Hipotesis
Setelah melakukan analisis terhadap masalah yang ada, penarikan
hipotesis adalah langkah penting selanjutnya yang harus dilakukan.
Sebelum penarikan hipotesis, diskusi yang membahas mengenai
pendapat terhadap definisi masalah dan analisis masalah dari setiap
anggota kelompok dilakukan. Akhirnya, hipotesis yang diajukan
adalah Global Warming menyebabkan perubahan musim di dunia menjadi
tidak menentu.1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
Mengemukakan situasi mengenai perubahan musim yang semakin tidak
teratur di Indonesia Mengemukakan berbagai penyebab dari situasi
yang sedang terjadi tersebut
Menjelaskan faktor-faktor yang menimbulkan perubahan musim yang
semakin tidak teratur di Indonesia
Membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan definisi masalah
yang telah dibuat
Memaparkan data-data dari sumber-sumber terpercaya yang dapat
menunjang hipotesis yang telah dibuat
Bab IITinjauan Pustaka
A. Pergeseran Keteraturan Alam
Terjadinya pergeseran keteraturan alam yang dapat dilihat dan
diamati melalui hal-hal berikut:
Berubahnya Pola Musim
Perubahan pola musim ini dapat dilihat dengan sulitnya
menentukan batas- batas antara musim hujan dan musim kemarau di
Indonesia. Periode yang seharusnya musim kemarau, ternyata banyak
terjadi hujan, dan sebaliknya. (1) Peristiwa Alam di luar
Kebiasaan
Bergesernya keteraturan alam menyebabkan terjadinya peristiwa
alam berupa bencana alam atau fenomena alam di luar kebiasaan.
Cuaca ekstrem merupakan fenomena cuaca akibat pergeseran
keteraturan alam. Cuaca Ekstrem memiliki contoh seperti badai,
angin topan, hujan salju, dan es. (1)Pergeseran Keteraturan Alam
merupakan akibat dari Perubahan Iklim
Bagaimana iklim akan berubah di Indonesia? (2)1. Musim kemarau
yang lebih panas dan berkepanjangan, termasuk gelombang panas.
2. Hujan yang berkurang di musim kemarau, dengan kekeringan yang
parah.
3. Curah hujan yang berlebih di musim penghujan.
4. Naiknya permukaan air laut.
WHO (2003) menyatakan bahwa perubahan iklim global akan
mempengaruhi kesehatan manusia melalui baik secara langsung maupun
tidak langsung. Demikian pula, dampaknya akan bervariasi tergantung
pada kondisi geografis, lingkungan, topografi dan kerentanan
penduduk. Hal ini terjadi karena perubahan iklim akan mengganggu
atau mengubah berbagai macam sistem ekologi dan fisik alami yang
merupakan bagian integral dari sistem pendukung kehidupan bumi.
Dampak perubahan iklim pada manusia antara lain: 1. Harga pangan
meningkatUntuk beberapa dekade mendatang, para pakar memprediksi
hasil tanaman pangan mulai dari jagung hingga gandum, beras hingga
kapas, akan menurun hingga 30 persen. Hasil yang menurun ini
berujung pada peningkatan harga pangan. Sebab, akan ada proses,
penyimpanan, dan transportasi pangan yang membutuhkan air dan
energi lebih. (3)2. Siklus yang tidak sehatMeningkatnya suhu
ditambah dengan populasi global akan mencuatkan permintaan energi.
Ini akhirnya berujung pada produksi emisi yang menyebabkan
perubahan iklim dan, ironisnya, memicu lebih banyak lagi emisi.
Sedangkan curah hujan, diproyeksikan akan menurun sebanyak 40
persen di beberapa lokasi. (3)3. Rusaknya infrastrukturPerubahan
iklim memicu lebih banyak cuaca ekstrem yang menghasilkan bencana.
(3)4. Berkurangnya sumber airMembludaknya jumlah penduduk
menyebabkan tingginya permintaan air. Ini menimbulkan penyedotan
besar-besaran terhadap sumber air yang ada. Khusus untuk Jakarta,
naiknya muka air laut dapat membuat batas antara air tanah dan air
laut semakin jauh ke daratan. Sehingga mencemari lebih banyak
sumber air minum. (3)5. Meningkatnya penyakit pernapasanPerubahan
iklim juga menyebabkan polusi udara yang akhirnya menurunkan fungsi
dari paru-paru. Di kota besar seperti New York City, Amerika
Serikat, kasus asma akan meningkat sebanyak sepuluh persen. (3)6.
Bencana hidrologiBencana alam, hasil dari perubahan iklim,
meningkatkan badai dan cuaca ekstrem. Hanya beberapa kota di dunia
yang mempunyai sistem penanggulan yang cukup baik untuk
bencana-bencana tersebut. (3)Pergeseran keteraturan alam juga
berdampak pada lingkungan. Dampak ini timbul sebagai salah satu
akibat dari Global Warming yang menyebabkan perubahan iklim.
(4)Dampak perubahan iklim terhadap lingkungan: Naiknya permukaan
air laut.
Laporan kelompok kerja yang bertanggung jawab atas pengetahuan
dan teknologi (Scientific & Technology) bahkan memperkirakan
akhir abad 21, permukaan air laut akan naik setinggi 28 43 cm, jika
tidak ada upaya serius menurunkan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK).
(4) Meningkatnya suhu. (4)Pergeseran keteraturan alam mengakibatkan
meningkatnya suhu lingkungan. Hal ini akan memusnahkan mahkluk
hidup di dalam ekosistem yang tidak dapat beradaptasi dengan
baik.
Kerusakan lingkungan. (4)Kerusakan yang terjadi seperti, tanah
mengalami penurunan tingkat kesuburan, berkurangnya daerah resapan
air.
Rusaknya ekosistem. (4)Ekosistem yang mengalami kerusakan antara
lain, punahnya spesies daratan, rusaknya ekosistem laut (matinya
terumbu karang), dan rusaknya ekosistem air tawar(punahnya spesies
ikan, kekeringan,dll).
B. Peran IT Dalam BMKG
Peran IT sangat berpengaruh dalam proses kerja lembaga non
departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
presiden yang mempunyai tugas di bidang meteorology, klimatologi
dan geofisika. Didasari dengan sumber data yang di dapat oleh BMKG
pun sudah menggunakan teknologi berbasis IT, seperti menggunakan
satelit dan radar yang dapat dipantau jarak jauh dan proses
pengolah datanya pun sudah sangat cepat. BMKG juga menggunakan
teknologi internet dan CMSS yaitu system komunikasi khusus antar
stasiun meteorology dan kantor pusat, sehingga proses komunikasi
dari suatu wilayah ke wilayah lain juga semakin baik. BMKG
menggunakan hardware dan software terbaru yang tujuannya agar
proses pengiriman dan penerimaan data juga lebih mudah dan cepat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menerapkan beberapa
tahapan dalam mengolah data yaitu, suhu udara, tekanan udara,
kecepatan angin, penguapan, awan, curah hujan, visibility dan
kelembapan udara. BMKG menggunakan beberapa tahapan tadi, karena
semua aspek tersebut sudah dapat di pantau dari jarak jauh dan
saling mempengaruhi antar aspeknya sehingga dapat dilakukan sebuah
prediksi. BMKG juga memerlukan beberapa alat bantu yang juga masih
dalam bidang IT yaitu, printer flooter yang digunakan untuk
mencetak hasil data yang didapat dari satelit maupun radar, UPS
yang digunakan untuk menyimpan energy listrik ketika terjadi
keadaan darurat sehingga alat-alat masih dapat digunakan dan lampu
alarm bahaya yang fungsinya untuk memberikan indikasi ketika
satelit atau radar mendapatkan sinyal bahaya. (5)Dapat disimpulkan
peran IT dalam BMKG tidak dapat dipisahkan, karena IT sangat
memudahkan dalam medapatkan dan mengirimkan informasi mengenai
bumi.C. Badai dan Angin Topan
C.1 Badai Pengertian Badaiadalahcuaca yangekstrem, mulai
darihujan esdanbadai saljusampaibadai pasirdandebu. Badai disebut
jugasiklon tropis oleh meteorolog, berasal darisamudera yanghangat.
Badaibergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan
sekitar 20 km/jam. (6) Penyebab terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginyasuhupermukaan laut. Perubahan di
dalamenergi atmosfermengakibatkanpetirdan badai. Badai
tropisiniberpusar danbergerakdengan cepatmengelilingisuatupusat,
yang sumbernya berada didaerah tropis. Pada saat terjadi angin
ribut ini,tekanan udara sangat rendah disertaiangin kencang dengan
kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. (6) Jenis-jenis Badai
Terdapat berbagai macam badai, seperti: (6) Badai hujan,
Badai guntur, dan
Badai salju
Badai paling merusak adalah badaitopan(hurricane), yang dikenal
sebagaiangin siklon(cyclone) diSamudera Hindia atau topan (typhoon)
diSamudera Pasifik Tempat Pusat Badai(6)Terdapat tiga tempatpusat
badai, yaitu:
Samudera Atlantik,
Samudera Hindia Samudera Pasifik C.2 Angin Topan Penyebab
terjadinya Angin Topan
Angin topan terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau
perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini
berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh
permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi
panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu
dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi
panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima
energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah
tersebut. (6)Angin topan terjadi di laut di sekitar daerah
khatulistiwa, kira-kira pada 5 LU. Di sana suhu air laut sangat
hangat sampai melebihi 27 C. Jika suhunya memanas, udara akan
mengalir naik ke atas. (6)
Karena udara banyak naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan
tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan
mendingin, lalu turun, sementara udara yang menghangat naik ke
atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi
berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar
dan suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan
gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan
udara inilah yang disebut angin topan. (6) Dampak Merusak
lingkungan, Menghancurkan rumah dan kendaraan Menyebabkan
kematianD. Cuaca Ekstrim
Cuaca ekstrim adalah fenomena meteorologi yang ekstrim dalam
sejarah (distribusi), khususnya fenomena cuaca yang mempunyai
potensi menimbulkan bencana, menghancurkan tatanan kehidupan
sosial, atau yang menimbulkan korban jiwa manusia. (7)
Peristiwa cuaca ekstrim berarti berpotensi menimbulkan kematian
dan luka yang disebabkan oleh brncana tersebut. (7) Contoh dari
cuaca ekstrim yaitu:
1. Hujan Salju
2. Hujan Es
3. Badai
4. Kekeringan
5. Hujan Lebat
Yang akan dibahas disini adalah mengenai Hujan Es
Hujan Es
Fenomena ini biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau
pada saat cuaca/hujan di musim hujan yang hujannya masih banyak
terjadi pada siang atau malam hari, karena memang fenomenanya
selalu terjadi setelah lepas pukul 13.00 17.00 namun demikian tidak
mentup kemungkinan dapat terjadi pada malam hari. (7)Ketika terjadi
perubahan cuaca yang ekstrim di suatu tempat, maka akibatnya iklim
di tempat tersebut akan berubah pula. Di Indonesia, dampak cuaca
ekstrim ini dapat dilihat dari tidak sesuainya perubahan musim
diberbagai daerah. Faktor yang menyebabkan cuaca eksteim adalah:
(7)1. Efek Rumah Kaca
2. Siklon Tropis
3. Global Warming
4. El Nino, La NinoE. Musim di IndonesiaMusim yang terjadi di
Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Letak
Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang
berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah
garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal,
sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub
Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di
antara 6LU 11LS dan 95BT 141BT Berdasarkan letak astronomisnya
Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta
atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya.
Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang
0. Pengaruh letak Astronomis Indonesia adalah ; Wilayah Indonesia
berada di zona iklim tropis Dengan keberadaan Indonesia pada zona
iklim tropis maka menyebbkan Indonesia memiliki 2 musim, yaitu
Musim Kemarau dan Musim Hujan. (8) Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat
dari kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya,
kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta
di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian,
wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti
penting dalam kaitannya dengan iklim musim. (8)Hubungan posisi
geografis dengan perubahan musim di Indonesia : 1) Indonesia
mendapat iklim Musim /muson ( terdapat dua musim yaitu hujan
dikenal karena pergerakan angin musim barat dan kemarau dikenal
karena pergerakan angin musim timur secara bergantian tiap 6 bulan
sekali ) 2) Kelembaban udara relatif tinggi 3) Curah hujan tinggi
4) Indonesia dilalui garis katulistiwa sehingga mendapat panas
sepanjang tahun 5) Indonesia terdapat iklim laut
Maka di Indonesia terbagi menjadi 2 musim, yaitu :
Musim HujanMusim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober
sampai April. Musim hujan di Indonensia disebabkan oleh hembusan
Angin Muson Barat yang bertiup dari Benua Asia yang bertekanan
maksimum ke Benua Australia yeng bertekanan minimum. Angin Muson
Barat ini banyak membawa uap air, sehingga di sebagian besar
wilayah Indonesia mengalami musim hujan. (9) Musim KemarauMusim
kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April sampai Oktober. Musin
kemarau disebabkan oleh hembusan angin muson timur yang bertiup
dari Benua Australia yang bertekanan maksimum ke Benua Asia yang
bertekanan minimum. Hembusan angin ini sedikit membawa uap air
sehingga Indonesia mengalami musim kemarau. (9)Perubahan Musim di
Indonesia disebabkan oleh : Pergerakan Semu Matahari
TahunanPenyebab utama perbedaan musim adalah akibat dari rotasi
bumi terhadap porosnya. Dulu pada awalnya saya berfikiran bahwa
rotasi bumi terhadap porosnya selalu tegak lurus dengan datangnya
radiasi matahari. Ternyata rotasi bumi itu memiliki kemiringan.
Kemiringan poros bumi-lah yang membuat terjadinya pergantian musim.
Dikarenakan bumi berotasi pada porosnya diikuti dengan revolusi
terhadap matahari, maka akan menyebabkan perbedaan yang mencolok
pada bagian-bagian bumi terhadap penerimaan radiasi matahari selama
berputar mengelilingi matahari. (10)Pergerakan semu matahari
menyebabkan angin yang dikenal dengan Monsun dan melewati wilayah
Indonesia. Angin ini merupakan angin yang bertiup dari benua Asia
menuju Australia dan juga sebaliknya dan menyebabkan musim kemarau
dan musim hujan di Indonesia. Pada bulan Mei September, matahari
saat itu berada di bagian bumi utara, akibatnya tekanan udara di
wilayah utara khatulistiwa menjadi rendah, sehingga udara akan
bergerak dari daerah selatan khatulistiwa ( Australia ) menuju
utara Khatulistiwa (Asia). Angin yang terjadi saat itu adalah
Monsun Australia. Angin ini merupakan angin yang bergerak dari
Australia menuju Asia dan melewati wilayah Indonesia. Angin ini
membawa udara yang bersifat kering dan dingin, oleh sebab itu saat
terjadi angin ini maka Indonesia mengalami musim kemarau.
(10)Sebaliknya saat bulan November Maret, matahari berada di bagian
bumi selatan. Tekanan udara di wilayah selatan khatulistiwa akan
rendah sehingga angin akan bergerak dari wilayah utara khatulistiwa
(Asia) menuju selatan khatulistiwa (Australia). Angin yang terjadi
adalah Monsun Asia. Angin ini melewati wilayah Indonesia dengan
membawa massa udara yang bersifat basah dan lembab, oleh karena itu
pada bulan- bulan tersebut Indonesia akan mengalami musim hujan.
(10)
Pada bulan April dan Oktober Indonesia mengalami musim Pancaroba
(peralihan). Bulan April merupakan peralihan dari musim hujan ke
musim kemarau. Di daerah Jawa bulan ini dikenal dengan nama Mangsa
Mareng. Sebaliknya pada bulan Oktober merupakan peralihan antara
musim kemarau ke musim hujan atau dikenal dengan nama Mangsa Labuh.
(10)Perbedaan waktu penyinaran terhadap Bumi bagian Utara dan
Selatan tersebut menyebabkan perbedaan tekanan pada Bumi bagian
Utara dan Selatan. Dimana ketika suatu bagian Bumi tersebut
disinari oleh Matahari lebih banyak dibandingkan bagian Bumi
lainnya, maka bagian Bumi tersebut memiliki tekanan rendah.
Sedangkan bagian Bumi yang sedikit disiniari oleh Matahari akan
memiliki Tekanan yang tinggi. (10)Pergerakan semu Matahari Tahunan
ini menyebabkan terjadinya angina Muson di Indonesia. Angin Muson
Timur yang menyebabkan musim kemarau. Lalu, ada Angin muson Barat
yang menyebabkan musim hujan. (10) Hujan yang masih terjadi saat
Musim KemarauAnomali yang sering terjadi pada saat perubahan Musim
di Indonesia yaitu disaat seharusnya sudah memasuki Musim Kemarau
dari Bulan April-Oktober tetapi hujan dengan intensitas
sedang-tinggi masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
(10)Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
Faktor pengendali Curah Hujan di Indonesia (10) Peningkatan suhu
di permukaan laut Peningkatan suhu yang terjadi di permukaan laut
Indonesia menyebabkan meningkatnya penguapan yang terjadi yang
setelah itu akan membentuk awan sehingga menyebabkan terjadinya
hujan. El Nino dan Dipole Mode Negatif Adanya El Nino dan Dipole
Mode Negatif ini menyebabkan menambahnya massa uap air di seluruh
permukaan di Indonesia. Dengan meningkatnya massa uap air maka
kemungkinan terjadinya Hujan akan semakin besar. Pengaruh Global
Warming Global Warming yang merupakan suatu keadaan dimana cahaya
matahari yang masuk ke dalam Bumi ini tidak dapat kembali lagi
keluar dari buami dikarenakan diluar Bumi telah terakumulasi gas
CO2 dan CO yang merupakan emisi dari pabrik atau kendaraan bermotor
sehingga menyebabkan cahaya matahari tidak bisa kembali dan
berakibat pada meningkatnya suhu Bumi.
Pemanasan Global ini akan berakibat pada perubahan cuaca yang
tidak menentu. Salah satu contohnya yaitu disaat panas suhu Bumi
tersebut tidak hilang maka akan berubah menjadi energy Kinetis lalu
terjadilah Hujan. (10)
Update Prakiraan Musim Hujan 2014 - 2015 secara umum dapat
disimpulkan sebagai berikut: (10)a) Kondisi kekeringan umumnya
terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.b) Kelembaban udara di
Indonesia bagian tengah dan timur umumnya lebih rendah dibanding
rata-ratanya. c) Monsun Australia (angin dari timur) di selatan
ekuator relatif masih kuat.d) Meskipun Nino 34 bernilai hangat
(0.338), tapi masih belum melebihi batas (0.5) dan SOI masih belum
mendukung sehingga El Nino masih belum terjadi. e) Musim hujan di
Jawa umumnya diperkirakan akan terjadi mulai pertengahan November
2014.F. Global Warming
Global Warming atau Pemanasan Global adalah suatu peristiwa
dimana terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi. Hal
ini disebabkan oleh adanya gas-gas rumah kaca seperti H2O, NO2,
CH4, dan CO2 yang utama. Gas-gas ini akan menciptakan suatu selimut
tebal di atmosfer yang akan memerangkap panas matahari yang masuk
ke Bumi sehingga panas yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar
angkasa, akan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi.
Gas CO2 yang merupakan gas rumah kaca utama ini, 25% nya
dihasilkan oleh Amerika Serikat melalui pembakaran batu bara dari
pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai peringkat pertama
dengan total emisi 2,5 miliar ton CO2 per tahunnya, dan dari
kendaraan bermotor sebagai peringkat kedua dengan total emisi 1,5
miliar ton CO2 per tahunnya. (11)
Meningkatnya suhu Bumi diperkirakan oleh IPCC (Intergovermental
Panel on Climate Change, yaitu sebuah organisasi dibawah naungan
PBB yang menangani masalah perubahan iklim) dalam AR5 (Annual
Report ke-5) 2,6oC hingga 4,8oC selama abad ke-21. (12)
Hal ini akan menimbulkan berbagai dampak seperti:
Kacaunya perubahan iklim dan musim di dunia
Mencairnya es dan gletser yang ada di kutub, yang akan
mengakibatkan meningkatnya permukaan air laut dan terganggunya
keseimbangan alam
Peningkatan permukaan air laut sehingga banjir di daerah pesisir
akan semakin parah dan intrusi air laut yang tidak terkendali
Meningkatnya suhu air laut yang dapat menyebabkan badai yang
jauh lebih dahsyat di lautan dan matinya kehidupan di laut.
Munculnya berbagai penyakit-penyakit yang baru dan aneh
Bab IIIPembahasan A. Cuaca Ekstrim
Cuaca ekstrim adalah fenomena meteorologi yang ekstrim dalam
sejarah (distribusi), khususnya fenomena cuaca yang mempunyai
potensi menimbulkan: Bencana Menghancurkan tatanan social
Menimbulkan korban jiwa manusia
Contoh Cuaca Ekstrim:
Hujan Salju & Hujan Es
Badai
Kekeringan
Hujan Lebat
Dari cuaca ekstrim ini, salah satunya adalah hujan Es, Fenomena
ini biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau pada saat
cuaca/hujan di musim hujan yang hujannya masih banyak terjadi pada
siang atau malam hari.
Penyebab Cuaca Ekstrim ini adalah: Global Warming, El nino dan
La Nina. Dari penyebab tersebut, dapat menyebabkan perubahan musim
yang tidak menentu di suatu daerah.B. Badai dan Angin Topan
Badaiadalahcuaca yangekstrim. Penyebab badai adalah
tingginyasuhupermukaan laut dan tekanan udara yang rendah.mulai
darihujan esdanbadai saljusampaibadai pasirdandebu. Badaibergerak
di ataslautmengikutiarah angin dengan kecepatan sekitar 120 km/jam.
C. Musim di Indonesia
Terdapat Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur yang
menyebabkan musim di Indonesia.
Angin Muson Barat sebagai angin yang menyebabkan Musim
Penghujan
Angin Muson Timur sebagai angin yang menyebabkan Musim
Kemarau
Hujan yang terjadi pada saat musim Kemarau disebabkan oleh
beberapa faktor pengendali Curah Hujan di Indonesia, antara lain:a.
Peningkatan suhu dipermukaan laut
b. El Nino dan Dipole mode negatifc. Pengaruh Global WarmingD.
Global Warming
Global Warming atau Pemanasan Global adalah suatu peristiwa
dimana terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi. Global
warming merupakan salah satu penyebab perubahan musim di Indonesia
tidak menentu.
E. Dampak Pergeseran Keteraturan Alam Harga Pangan Meningkat
Siklus yang Tidak sehat
Rusaknya Infrastruktur
Berkurangnya sumber air
Meningkatnya penyakit pernapasan
Bencana Hidrologi
Dampak Menurut IPCC (Intergovermental Panel on Climate
Change)
Kacaunya perubahan iklim dan musim di dunia Munculnya berbagai
penyakit yang baru dan aneh
F. Peran IT dalam BMKGSumber Data:
Data Synoptik-pengamatan oleh badan synoptik
Data Satelit-diperoleh dari satelit Data Model Numerik -
prediksi cuaca model numerik Data Radar - pengamatan Radar cuaca
BMKG
Hardware dan Software:
Hardware Personal Computer (PC) Cluster = Server yang terdiri
lebih dari 1 komputer Display = 8 buah monitor dengan 1 pengendali
komputer Laptop Server = memantau satelit. Ada >50 server di
BMKG. Software Program Pengolahan Data & Informasi : Synergi,
Ingest yg di dapat langsung dari satelit
Bab IV
KesimpulanPenyebab perubahan musim di dunia menjadi tidak
menentu yaitu global warming. Perubahan musim didunia ini sangat
berdampak buruk bagi makhluk sosial, selain itu dapat menyebabkan
fenomena alam yang tidak biasa. BMKG adalah sebuah lembaga
pemerintahan non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bagian meteorologi klimatologi dan geofisika. BMKG
pun tidak dapat memprediksikan perubahan iklim dan musim secara
tepat walaupun sudah menggunakan bantuan teknologi atau IT.Bab
V
Daftar Pustaka1. Anonim. Sudah Bergeserkah Keteraturan Alam yang
Kita Nikmati? [INTERNET] Diakses pada : 23 November 2014. Available
from :
http://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap/127.pdf2.
USAID, IFACS. Dampak Perubahan Iklim. [INTERNET] Diakses pada : 23
November 2014. Available from :
http://www.ifacs.or.id/id/climate-change-forests-and-us/effects-of-climate-change/3.
Zakiya, Zika. Sumber: National Geographic News, BNPB, IUWASH. Enam
Dampak Perubahan Iklim pada Hidup Kita. [INTERNET] Diakses pada :
23 November 2014. Available from :
http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/01/enam-hal-dampak-perubahan-iklim-pada-hidup-kita4.
Anonim. Dampak Perubahan Iklim terhadap Manusia. [INTERNET] Diakses
pada : 23 November 2014. Available from :
http://www.pemanasanglobal.net/lingkungan/dampak_perubahan_iklim_terhadap_manusia.html5.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. IT dan Sarana Teknis
[INTERNET] 01 Nov 2014[Cited Nov 01 2014] Available from :
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/IT dan Sarana Teknis.bmkg
6. Suwarno. Pengertian Badai Dan Penyebab Badai. 2014.
[INTERNET] Diakses pada : 23 November 2014. Available from :
http://infokita-inform.blogspot.com/2014/02/pengertian-badai-dan-penyebab-badai.html
7. Anonim. Cuaca Ekstrem. 2013. [INTERNET] Diakses pada : 23
November 2014. Available from :
http://rumahiklim.org8. Fachrul Rozi. Posisi Indonesia terdiri
atas letak astronomis, letak geografis dan letak geologis[INTERNET]
03 Jan 2013[Cited Nov 01 2014]Available from :
http://frkecil12.blogspot.com/2013/01/posisi-indonesia-terdiri-atas.html?m=1
9. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Update
Prakiraan Musim Hujan 2014-2015 di Indonesia [INTERNET] 01 Nov
2014[Cited Nov 01 2014] Available from :
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Iklim/Prakiraan_Iklim/Prakiraan_Musim.bmkg
10. Richard Mahendra Putra. Mengapa Indonesia hanya memiliki 2
musim ?? [INTERNET] 25 September 2014[Cited Nov 22 2014] Available
from :
http://bagiankecilmeteorologi.blogspot.com/2014/09/mengapa-indonesia-hanya-memiliki-2-musim.html11.
NRDC, Global Warming Basics, 2005,
http://www.nrdc.org/globalwarming/f101.asp#2
Diakses pada Minggu, 30 November 2014 pukul 21.4812. IPCC,
Climate Change 2013: The Physical Science Basis, 2009,
http://www.ipcc.ch/report/ar5/wg1/
Diakses pada Minggu, 30 November 2014 pukul 22.06