IEEE Paper Template in A4 (V1)
RANCANG BANGUN AUTO FEEDER PADA AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTOLER
ATMEGA8535
Aris Setyawan, Hening Putri Riyandhini, M. Yusrul Falah,
Wyananda Fiqi Fadlan A.
Jurusan Teknik Elektro Polines Jln. Prof. Sudarto Tembalang
Semarang INDONESIAIntisariTelah dibuat Rancang Bangun Auto Feeder
pada Akuarium Berbasis Mikrokontroler ATmega8535. Perangkat ini
digunakan untuk memberikan pakan ikan secara otomatis sehingga
pemberian pakan dapat menjadi teratur dan tepat pada waktunya.
Kontrol pemberian pakan ikan memanfaatkan motor DC sebagai buka
tutup wadah pakan ikan yang akan membuka pada waktu-waktu yang
telah ditentukan. Penentuan waktu ini memanfaatkan fitur timer pada
mikrokontroler yang diwujudkan dalam seven segment dengan waktu
pemberian pakan yang telah ditentukan.
Keywords pakan ikan, motor DC, mikrokontroler Atmega8535I.
PendahuluanMemelihara ikan adalah salah satu hobi dari kebanyakan
masyarakat karena kemudahan dalam pemeliharaan dan perawatannya.
Agar ikan yang kita pelihara tetap sehat maka perlu diperhatikan
waktu makannya secara teratur dan kontinyu. Akan tetapi apabila
kita harus berpergian dalam jangka waktu yang lama hingga
berhari-hari, bagaimana kita bisa memberi makan ikan-ikan yang kita
pelihara secara kontinyu atau terjadwal tanpa harus khawatir selama
kita berpergian?
Dalam dunia modern dewasa ini. Perkembangan teknologi telah
mendesak kehidupan manusia kepada hal yang bersifat otomatis.
Otomatisasi disegala bidang tak bisa dihindari, sehingga menggeser
penggunaan manual kearah otomatisasi. Pengendali menggunakan
Mikrokontroler merupakan bentuk dari chip yang difungsikan untuk
aplikasi khusus. Dengan itulah maka alat ini menarik untuk diteliti
atau dicoba pada Mikrokontroler ATMega8535. Dengan alat ini
diharapkan lebih efisien, sehingga tidak perlu intervensi manusia
(operator manual) untuk setiap kali pemberian pakan pada ikan-ikan
pemeliharaanya di dalam akuarium..
II. PembahasanA. Mikrokontroler ATmega8535
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali,
baik ditulis atau dihapus (Agus Bejo, 2007). Biasanya digunakan
untuk pengontrolan otomatis dan manual pada perangkat
elektronika.
Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakan
terutama dalam pengontrolan robot. Seiring perkembangan
elektronika, mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa
pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah
mikrokontroler AVR (Alf and Vegards Risc processor) ATmega8535 yang
menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing)
dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu
siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Secara
umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny,
keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan
fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan,
mereka bisa dikatakan hampir sama.
Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap.
Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal,
EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator, dll (M.Ary
Heryanto, 2008). Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini
memungkinkan kita belajar mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih
mudah dan efisien, serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan
mikrokontroler ATmega8535.Fitur-fitur yang dimiliki oleh
mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C
dan D
2. ADC (Analog to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register5. Watchdog Timer dengan
osilator internal6. SRAM sebesar 512 byte7. Memori Flash sebesar
8kb dengan kemampuan read while write8. Unit Interupsi Internal dan
External9. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke
flash10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat
operasi
11. Antarmuka komparator analog12. Port USART untuk komunikasi
serial.Konstruksi Mikrokontroler ATmega8535Mikrokontroler
ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program, memori
data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan
terpisah. 1) Memori program: ATmega8535 memiliki kapasitas memori
progam sebesar 8 Kbyte yang terpetakan dari alamat 0000h 0FFFh
dimana masing-masing alamat memiliki lebar data 16 bit. Memori
program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian program boot dan
bagian program aplikasi.2) Memori data: ATmega8535 memiliki
kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3
bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM. ATmega8535
memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang
dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi
LD atau ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O (menggunakan
instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data
SRAM.3) Memori EEPROM: ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar
512 byte yang terpisah dari memori program maupun memori data.
Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan menggunakan
register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register
EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori
EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga
waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan
mengakses data dari SRAM.ATmega8535 merupakan tipe AVR yang telah
dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit.
Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535 dapat dikonfigurasi, baik
secara single ended input maupun differential input. Selain itu,
ADC ATmega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi,
mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel,
sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu
sendiri.
ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah
timer/counter 8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul
timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara
individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu,
semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber
interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki register
tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya.
Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode
komunikasi serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh
ATmega8535. Universal Syncrhronous and Asyncrhronous Serial
Receiver and Transmitter (USART) juga merupakan salah satu mode
komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535. USART merupakan
komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan
untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun
dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur
UART.
USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous
maupun asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART pasti
kompatibel dengan UART. Pada ATmega8535, secara umum pengaturan
mode syncrhronous maupun asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya
hanyalah terletak pada sumber clock saja. Jika pada mode
asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock
sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu sumber clock
yang digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, secara
hardware untuk mode asyncrhronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD
dan RXD, sedangkan untuk mode syncrhronous harus 3 pin yaitu TXD,
RXD dan XCK.
Pin-pin pada Mikrokontroler ATmega8535Mikrokontroller AVR ATMega
memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai port
paralel. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port
pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C dan
port D. Sebagai contoh adalah port A memiliki pin antara port A.0
sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C,
port D. Diagram pin mikrokontroller dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 1. Konfigurasi IC Mikrokontroller ATMega8535Diagram Pin
ATMega8535. Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang
terdapat pada mikrokontroller ATMega8535:
TABEL IPenjelasan Pin pada Mikrokontroller ATmega8535
VccTegangan suplai (5 volt)
GNDGround
RESETInput reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari
panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset walaupun clock sedang
berjalan. RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin
ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem
akan di-reset
XTAL 1Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian
operasi clock internal
XTAL 2Output dari penguat osilator inverting
AvccPin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus
dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan, maka pin ini harus
dihubungkan ke Vcc melalui low pass filter
Arefpin referensi tegangan analog untuk ADC
AGNDpin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali
jika board memiliki analog ground yang terpisah
B. Penerapan Mikrokontroler ATmega8535 pada Rancang Bangun Auto
Feeder
Rancang bangun Auto Feeder pada Akuarium berbasis Mikrokontroler
ATmega8535 menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai
penyusunnya.
Perangkat Keras (Hardware)Perangkat keras (hardware) dalam
Rancang bangun Auto Feeder pada Akuarium berbasis Mikrokontroler
ATmega8535 dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bagian Mekanik dan
bagian Elektronik.Bagian Mekanik adalah bagian-bagian dari buka
penutup auto feeder yaitu Motor DC. Motor DC sebagai pengubah
energi listrik menjadi energi mekanik (gerak). Energi mekanik yang
dihasilkan berguna untuk menggerakkan pelet (pakan ikan).Motor DC
dikendalikan dengan menentukan arah dan kecepatan putarnya. Arah
putaran motor DC adalah searah dengan arah putaran jarum jam (Clock
Wise/CW) atau berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam
(Counter Clock Wise/CCW), yang bergantung dari hubungan kutub yang
diberikan pada motor DC. Kecepatan putar motor DC diatur dengan
besarnya arus yang diberikan.
Gambar 2. Sebuah motor DC (Innovative Electronics)Bagian
Elektronik terbuat dari bagian komponen-komponen elektronika yang
dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat mendukung kinerja sistem
pakan ikan otomatis. Bagian elektronis pada sistem pakan ikan
otomatis ini yaitu : 1) Pengendali Mikrokontroler (ATmega8535)
Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535
menurut port-nya masing-masing:4) PORT A: Pin 33 sampai dengan pin
40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat
diatur per bit). Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan
dapat mengendalikan display Motor DC secara langsung. Data
Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 1 karena difungsikan
sebagai output. Pin-pin port A pada rancang bangun kali ini
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat
dalam tabel:TABEL IIPenjelasan pin pada port APinKeterangan
PA.0Output Motor DC
5) PORT B: Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B.
Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).
Output buffer port B dapat memberi arus 20 mA. Data Direction
Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu sebelum
port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika
sebagai output. Pin-pin port B pada rancang bangun kali ini
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat
dalam tabel: TABEL IIIPenjelasan pin pada port B
PinKeterangan
PB.3Input Push Button Down
PB.2Input Push Button Up
6) PORT C: Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port
C. Port C sendiri merupakan port input atau output. Setiap pin-nya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).
Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA. Data Direction
Register port C (DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum
port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika
sebagai output. Pin-pin port C pada rancang bangun kali ini
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat
dalam tabel:
TABEL IVPenjelasan pin pada port C
PinKeterangan
PC.6Output seven segmen pin g
PC.5Output seven segmen pin f
PC.4Output seven segmen pin e
PC.3Output seven segmen pin d
PC.2Output seven segmen pin c
PC.1Output seven segmen pin b
PC.0Output seven segmen pin a
7) PORT D: Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port
D. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).
Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA. Data Direction
Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu sebelum
port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port D yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika
sebagai output. Pin-pin port D pada rancang bangun kali ini
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat
dalam tabel:TABEL VPenjelasan pin pada port D
PinKeterangan
PD.2VCC pada seven segment 1 (timer)
PD.3VCC pada seven segment 2 ()
2) Seven segment common anoda
Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan
menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED
yang disusun angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang
Diode(LED).
Peraga seven merupakan konfigurasi 7 buah LED dan 1 titik LED
yang dapat dibentuk menjadi angka dan karakter tertentu yang
ditandai dengan batang a hingga batang g.
Gambar 3. Konstruksi Seven Segment Common AnodaTABEL VITabel
untuk menampilkan angka 0-9
Pada tabel tersebut tampak bahwa untuk menghidupkan sebuah
segmen, harus dikirimkan data logika low 0 dan sebaliknya untuk
mematikan segmen, harus dikirimkan data logika high 1.
Gambar 4. Rangkaian Seven Segment3) Push button NO
Untuk menghasilkan variasi output Seven Segment dan motor DC
digunakan bantuan push button, dimana ketika tombol push button
ditekan maka nyala seven segment dan dan motor akan berubah sesuai
dengan program yang dibuat.
Gambar 5. Push Button
Gambar 6. Rangkaian Push Button terhubung ke Port B4) Resistor
220
Gambar 7. Resisitor 220Dihubungkan dengan push button NO,
gunanya untuk mengurangi arus yang akan melewati push button. 5)
Minimum system
Gambar 8. Minimum systemSebagai tempat penghubung ATMega8535
dengan port-port pada ATMega8535.6) Kabel jumperBerfungsi untuk
menghubungkan komponen-komponen elektronik sehingga arus bisa
mengalir.
Gambar 9. Kabel Jumper7) Adaptor DC 5 Volt
Gambar 10. Adaptor DC 5 VoltMengubah tegangan AC 220 Volt
menjadi tegangan DC 5 Volt sesuai dengan tegangan yang mampu
diterima oleh ATMega 8535.8) Box
Gambar 11. BoxSebagai tempat menaruh seluruh rangkain
elektronik.9) Botol Minuman
Gambar 12. Botol MinumanSebagai tempat menaruh pellet (pakan
ikan)Perangkat Lunak (Software)Perangkat lunak atau sofware adalah
program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara
pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan
sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna
komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.
Perangakat lunak dalam Rancang bangun Auto Feeder pada Akuarium
berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini adalah dengan CodeVision
AVR.CodeVision AVR adalah salah satu tool untuk
pengembangan/pembuatan program untuk kemudian ditanamkan dan
dijalankan pada mikrokontroler terutama mikrokontroler keluarga
AVR. Codevision AVR juga bisa disebut sebagai IDE (Integrated
Development Environtment) yaitu lingkungan kerja yang terintegrasi,
karena disamping tugas utamanya (meng-compile kode program menjadi
file HEX/bahasa mesin), CodeVision AVR juga memiliki
kemampuan/fitur lain yang berguna sekali, contoh : Terminal
(monitoring komunikasi serial). Programmer (disebut DOT MATRIKS.
Setiap segmen terdiri dari 1 atau 2 Light Emiting untuk menanamkan
program yang sudah di-compile ke mikrokontroler).
DownloaderBefungsi untuk memasukkan bahasa pemograman yang telah
dibuat kedalam mikrokontroler.Perancangan Perangkat Keras
(Hardware)
Bagian ini merancang bagian mekanik dan elektronik yang
dirangkai menjadi satu kesatuan seperti pada gambar berikut ini
:
Gambar 13. Perancangan HardwareAlat ukur ini mempunyai prinsip
kerja seperti diagram blok pada gambar 14. Pada gambar 14 merupakan
diagram blok prinsip kerja yang digunakan dalam rancang bangun auto
feeder pada akuarium berbasis mikrokontroler ATMega8535.
Gambar 14. Blok DiagramPerancangan Perangkat Lunak
(Software)
Program dari rancang bangun autofeeder pada akuarium berbasis
mikrokontroler ATMega8535 :
#include
#include
unsigned char bil[10]=
{0xc0,0xf9,0xa4,0xb0,0x99,0x92,0x82,0xf8,0x80,0x90};
char puluh=0;
signed char satu=0;
int tunda=100;
void tampil (void)
{
PORTD=0x04; //menyalakan 7segmen puluhan
PORTC=bil[puluh] ;
delay_ms(2);
PORTD=0x08; //menyalakan 7segmen satuan
PORTC=bil[satu] ;
delay_ms(2);
}
interrupt [TIM0_OVF] void timer0_overflow(void)
{
TCNT0=0x00;
PORTD=0x04;
PORTC=bil[puluh] ;
delay_ms(1);
PORTD=0x08;
PORTC=bil[satu] ;
if(PINB.2==0)
{
while(PINB.2==0){tampil();}
if(satu==0 & puluh==0)
{satu=0; puluh=0;}
else{
satu=satu-1;
tunda=tunda-100;
if(satu9)
{
satu=0;
puluh=puluh+1;
tunda=tunda+100;
}}
else
{}
}
void motor(void)
{
PORTA.0=0; //motor hidup
delay_ms(500); //motor hidup selama 500 ms
PORTA.0=1; //motor mati
delay_ms(tunda);
}
void saklar(void)
{
if(PINB.2==0)
{
while(PINB.2==0){tampil();} //jika pinb 2 dipencet maka muncul
tampilan 7segmen
if(satu==0 & puluh==0) //program mengurangi angka pada
7segmen
{satu=0; puluh=0;}
else{
satu=satu-1;
tunda=tunda-100;
if(satu9) //tiap satuan bernilai tunda 100ms
{
satu=0;
puluh=puluh+1;
tunda=tunda+100;
}}
else
{}
}
void main(void)
{
DDRB=0x00; //input push button
PINB=0x00;
DDRC=0xff;
DDRD=0xFF; //output
PORTC=0xc0;
DDRA=0xFF; //output motor
TCNT0=0x00;
TCCR0=0x03;
TIMSK=0x01;
TIFR=0X00;
#asm("sei")
while(1)
{
tampil();
motor();
}}
Berikut ini merupakan flowchart dari rancang bangun auto feeder
pada akuarium berbasis mikrokontroler ATMega8535:
Gambar 15. FlowchartPrinsip Kerja Rancang Bangun Auto Feeder
Berbasis Mikrokontroler ATmega8535
Penjadwalan Pakan Ikan Otomatis berbasis mikrokontroler
ATMega8535 dibagi manjadi empat blok, yaitu blok catu daya, blok
masukan, blok proses, dan blok keluaran masingmasing blok mempunyai
beberapa komponen:8) Blok Catu Daya: rangkaian adaptor dirancang
sebagai penyuplai tegangan pada mikrokontroler yang membutuhkan 5
VDC. Perancangan adaptor merupakan salah satu perancangan yang
sangat vital karena diposisikan sebagai nafas bagi tiap tiap
komponen. Komponen membutuhkan tegangan yang stabil sebesar 5
VDC.
9) Blok Masukan: dalam rangkaian blok masukan ini input data
diperoleh dari pushbutton yang mengirimkan data ke mikrokontroler
ATMega8535 yang mempunyai fungsi Push Up untuk menambah dan Push
Down untuk mengurangi.
10) Blok Proses: peranan mikrokontroler ATMega8535 menjadi
komponen utama pada rangkaian kendali ini. Mikrokontroler ini
berteknologi memori non volatile dan berkecepatan tinggi.
Mikrokontroler ini terprogram di perangkat lunak penjadwalan pakan
ikan pada Codevision AVR, program penjadwalan pakan ikan yang telah
di compile selanjutnya didownload (dimasukkan) kedalam
mikrokontroler. Mikrokontroler telah terprogram menjadi otak dari
perancangan alat, selanjutnya akan dihubungkan dengan bagian lain
yaitu input dan output.4)Blok Keluaran: Berupa alat yang dirancang
memiliki satu buah out put, yaitu penampil seven segment dan motor
DC sebagai pemutar pakan.C. Pengujian AlatDalam pengujian ini,
meliputi pengujian power supply dan pengujian delay keluaran pellet
(pakan ikan). Pengujian alat atau kalibrasi ini dilakukan untuk
mengetahui perbedaan atau penyimpangan dari suatu nilai yang
sebenarnya dengan nilai alat ukur yang ditunjukkan.Pengujian power
supply
Power supply yang digunakan dalam percobaan ini yaitu power
supply dengan tegangan 5 Volt DC. Pengujian power supply dilakukan
dengan mengalirkan arus pada power supply dan diukur menggunakan
multimeter apabila tengangan yang dihasilkan sebesar 5 volt maka
alat tersebut dapat dikatakan berfungsi dengan baik.Pengujian delay
keluaran pelet (pakan ikan)Berikut adalah tabel hasil pengujian
rancang bangun auto feeder pada akuarim berbasis miktokontroler
ATMega8535 :
TABEL VIIPengujian Delay Keluaran Pelet (Pakan Ikan)SW 1
(counter timer up)SW 2
(counter timer up)Display
7segmentDelay waktu
motor DC (s)
nyalamati
3x03106
2x051010
4x01102
1x02104
III. PenutupSetelah melakukan pembuatan rancang bangun auto
feeder berbasis mikrokontroller ATMega8535, maka dapat diambil
kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut :1. Otomatisasi
pakan ikan (auto feeder) pada akuarium dapat dilakukan menggunakan
ATMega8535.2. Input rancang bangun ini adalah push button NO
berjumlah dua buah yang difungsikan sebagai penambah delay waktu
atau pengurang delay waktu.
3. Output rancang bangun ini adalah seven segmen dan motor
DC.
4. Seven segmen digunakan sebagai penunjuk waktu delay.
5. Motor DC pada rancang bangun ini di fungsikan sebagai
pengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak). Energi
mekanik yang dihasilkan berguna untuk menggerakkan pelet (pakan
ikan).6. Delay waktu yang dihasilkan menunjukkan delay keluaran dan
pemberhentian keluaran pelet (pakan ikan).Referensi[1] Triwiyanto.
2011. Petunjuk Praktikum Mikrokontroler AVR. Surabaya
[2] [Online].Available:
http://journal.amikom.ac.id/index.php/D3TI/article/download/3865/1606[2][Online].Available:
https://www.scribd.com/doc/180559776/Akuarium-Pintar-Berbasis-Mikrokontroller-AVR-ATMEGA-8535-pdf#download[3][Online].Available:
http://lukmannet.blogspot.com/2009/05/manual-pemberi-makan-ikan-otomatis.html