I. Fungsi Otak A. Tiga Serangkai Otak Otak manusia merupakan hasil evolusi terakhir yang paling canggih. Berdasarkan penelitiannya, Paul D. MacLean, seorang ahli neorusains asal Amerika, mencetuskan sebuah konsep yang disebut Tiga Serangkai Otak (The Triune Brain/Three-layered Brain). Otak manusia telah melalui tahapan evolusi dalam tiga periode besar yang membentuk tiga lapisan otak (MacLean: 1990). Ketiga lapisan penyusun otak adalah R-Complex, Limbic System, dan Neo Cortex. Masing-masing lapisan memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi fungsi satu sama lain dalam menentukan perilaku suatu individu. 1. R-Complex R-Complex merupakan lapisan pertama dan tertua dalam proses evoulsi otak. R-Complex terdiri dari batang otak dan cerebellum. R-Complex sering disebut juga sebagai otak reptile karena memiliki fungsi yang dominan pada hewan jenis reptile. Bagian R-Complex mengatur gerakan-gerakan involunter dari manusia yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya, beberapa diantaranya adalah gerak jantung, peredaran darah, reproduksi, dan bernafas. R-Complex bekerja secara autopilot atau otomatis. Otak ini akan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Fungsi Otak
A. Tiga Serangkai Otak
Otak manusia merupakan hasil evolusi terakhir yang paling canggih.
Berdasarkan penelitiannya, Paul D. MacLean, seorang ahli neorusains asal
Amerika, mencetuskan sebuah konsep yang disebut Tiga Serangkai Otak (The
Triune Brain/Three-layered Brain). Otak manusia telah melalui tahapan evolusi
dalam tiga periode besar yang membentuk tiga lapisan otak (MacLean: 1990).
Ketiga lapisan penyusun otak adalah R-Complex, Limbic System, dan Neo Cortex.
Masing-masing lapisan memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi
fungsi satu sama lain dalam menentukan perilaku suatu individu.
1. R-Complex
R-Complex merupakan lapisan pertama dan tertua dalam proses
evoulsi otak. R-Complex terdiri dari batang otak dan cerebellum. R-
Complex sering disebut juga sebagai otak reptile karena memiliki fungsi
yang dominan pada hewan jenis reptile.
Bagian R-Complex mengatur gerakan-gerakan involunter dari
manusia yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya, beberapa
diantaranya adalah gerak jantung, peredaran darah, reproduksi, dan
bernafas. R-Complex bekerja secara autopilot atau otomatis. Otak ini
akan melaksanakan fungsinya tanpa harus diperintah atau berpikir.
Selain mengatur tentang gerakan involunter, R-Complex juga mengatur
perilaku pertahanan diri atau “Fight or Flight” behavior.
Kerusakan pada bagian R-Complex dapat berakibat fatal bagi
kelansungan hidup seseorang. Dengan ilmu medis yang ada sekarang
dapat diketahui apakah batang otak seseorang masih bekerja atau tidak.
Oleh karena itu alih-alih memeriksa apakah jantung seseorang masih
berdetak atau tidak, tenaga medis akan memeriksa fungsi batang otak
untuk menentukan apakah seseorang masih hidup atau tidak.
2. Limbic System
Lapisan otak kedua yang terbentuk dalam tahapan evolusi otak
manusia adalah sistem limbik atau otak Paleomammalia. Bagian ini
memegang peranan penting dalam mengatur emosi, motivasi, kebiasaan,
proses pembelajaran, dan pembentukan memori. Sistem limbik terdiri
dari dua struktur penting, yaitu amygdala dan hippocampus.
a. Amygdala
Amygdala pada suatu organisme memiliki fungsi untuk mengenali
situasi. Amygdala akan berusaha mengenali situasi apakah sesuatu
berbahaya atau tidak, apakah sesuatu penting atau tidak. Amygdala
akan merespon keadaan-keadaan atau situasi-situasi tertentu dengan
cara melepaskan senyawa-senyawa kimia yang disebut hormon
untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh akan bereaksi
terhadap keadaan yang sedang dihadapi.
Pada manusia, amygdala tidak hanya untuk mengenali situasi,
tetapi juga untuk memahami ekspresi dan emosi orang yang sedang
dihadapinya. Dengan pemahaman ini seseorang dapat memberikan
respon yang tepat terhadap emosi yang diberikan.
Kerusakan pada bagian amygdala dapat menyebabkan buta afektif
atau ketidakmampuan menangkap emosi. Hal ini disebabkan hilang
atau berkurangnya fungsi amygdala dalam mengerti emosi yang
diberikan lawan bicara seseorang sehingga menyebabkan salah
persepsi terhadap emosi tersebut. Buta afektif dapat berpengaruh
buruk dalam hubungan interpersonal seseorang.
b. Hippocampus
Hippocampus merupakan bagian yang memiliki peran khusus
dalam pembentukan ingatan jangka panjang. Hippocampus berfungsi
untuk membentuk ingatan mengenai fakta-fakta yang dialami dan
didapat suatu individu walaupun hanya mengalami sekali saja. Oleh
karena itu bagian ini memiliki peranan penting dalam proses
pembelajaran.
3. Neo Cortex
Neo Cortex atau otak Neomammalian merupakan lapisan terakhir
yang dihasilkan oleh proses evolusi otak. Neo Cortex merupakan lapisan
teratas yang menyelubungi otak. Bagian otak ini hanya dimiliki oleh
mamalia dan hanya mamalia kelas tinggi (primata dan lumba-lumba)
yang memiliki neo cortex dengan ukuran yang sangat besar. Berbeda
dengan amygdala yang bekerja dengan sistem intuitif dan primitif, neo
cortex bekerja dengan sistem analitis yang lebih canggih sehingga sering
disebut sebagai otak berpikir atau otak logika. Neo cortex pada manusia
memberikan kemampuan untuk berpikir abstrak, transendens, dan tidak
terbatas pada hal-hal yang dialami saat ini saja.
Ketiga serangkai otak tidak bekerja secara terpisah, melaikan bekerja secara
bersama-sama dan saling berkaitan satu sama lain. Tiga lapisan otak bekerja
layaknya suatu komputer biologis (MacLean: 1990). Secara konseptual, hubungan
ketiga bagian otak memiliki sistem kerja sebagai berikut: R-Complex memberikan
respon terhadap ransangan yang didapatkan dari panca indera. Respon ini
kemudian diteruskan kepada sistem limbik untuk menentukan perasaan terhadap
rangsangan tersebut. Dari respon perasaan yang muncul, neo cortex berperan
untuk menentukan tindakan apa yang diambil oleh suatu individu.
B. Dua Hemisfer Otak
Kemampuan berpikir manusia merupakan hasil kontribusi dari bagian terluar
Cerebral Cortex. Cerebral cortex milik manusia memiliki ketebalan dua kali li[at
dari mamalia lainnya sehingga memiliki fungsi yang lebih kompleks. Secara
fisiologis, otak manusia terbagi menjadi dua hemisfer yang mengendalikan tubuh
secara silang. Bagian otak kanan mengendalikan hemisfer tubuh bagian kiri dan
begitu juga sebaliknya.
Penelitian tentang kedua belahan otak ini kemudian berlanjut hingga pada
tahun 1960, seorang ahli neuropsikologi dan neurobiologi bernama Roger
Wolcott Sperry mencetuskan bahwa selain mengatur hemisfer tubuh yang
berbeda, kedua hemisfer otak juga memiliki fungsi yang berbeda. Sperry pada
kala itu sedang meneliti tentang epilepsi dan cara mengurangi efeknya pada
manusia. Beliau menemukan bahwa dengan memotong sebagian dari corpus
collosum (struktur penghubung dua hemisfer otak) efek kejang epilepsi pada
pasien dapat berkurang. Namun terdapat efek samping yang terjadi pada pasien
yang diteliti. Beberapa pasien yang diobati dengan metode ini mengalami
penurunan kemampuan berbicara dan kehilangan sebagian kemampuan dalam
mengenali objek. Dari temuannya ini lah, Sperry mencetuskan bahwa kedua
hemisfer otak memiliki fungsi yang berbeda.
1. Belahan Otak Kiri
Sistem pendidikan pada umumnya lebih menitikberatkan pada
kemampuan otak kiri, sehingga kecerdasan otak kiri seringkali dikaitkan
dengan keberhasilan seseorang. Otak kiri memiliki spesialisasi dalam
menghadapi masalah sekuensial, analitikal, bahasa lisan, operasi aritmatika,
penalaran, dan operasi rutin (Sousa: 2003). Orang-orang yang memiliki otak
kiri yang kuat cenderung berpikir secara sistematis dan taat pada aturan.
2. Belahan Otak Kanan
Belahan otak kanan memiliki sifat bebas dan terlepas dari aturan, sehingga
seringkali dikaitkan dengan kreativitas. Otak kanan bersifat heuristic, sangat
bebas, dan melompat-lompat. Otak kanan berperan dalam menghadapi
masalah holistic, abstrak, bahasa tubuh, pencerahan, dan operasi baru (Sousa:
2003). Otak kanan bertanggung jawab atas kecerdasan emosional dan ingatan
jangka panjang.
Dalam proses keratif, otak kanan berperan dalam menciptakan ide-ide baru.
Namun, karena sifatnya yang bebas dan tidak taat aturan, seingkali ide-ide
tersebut sulit direalisasikan. Dalam proses mewujudkan ide tersebut, diperlukan
otak kiri yang lebih teratur dan taat peraturan. Oleh karena itu, kreativitas dapat
dikatakan sebagai hasil kerja sama kedua belahan otak.
C. Peta Otak
Teori perbedaan fungsi kedua hemisfer otak bertahan cukup lama hingga
ditemukannya beberapa fakta terbaru mengenai fungsi otak. Studi terbaru
membuktikan bahwa tidak ada perbedaan fungsi antara otak kiri dan otak kanan.
Dalam studi kemampuan berbahasa diteliti mengenai bagian otak yang aktif pada
manusia ketika menggunakan kemampuan berbahasa. Hasil yang didapat adalah
97% dari subjek aktif pada bagian otak kiri ketika menggunakan kemampuan
berbahasa. Akan tetapi 19% dari subjek yang merupakan orang kidal mengalami
keaktifan di hemisfer kanan otaknya, dan 68% dari subjek yang kidal mengalami
keaktifan di kedua belahan otaknya secara bersamaan. Hal ini membuktikan
bahwa kemampuan berbahasa tidak termonopoli di bagian otak kiri.
Fungsi otak tidak terbagi berdasarkan hemisfer otaknya, melainkan
berdasarkan sisi aktifnya. Kedua belahan otak bekerja secara bersamaan dalam