MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN
TUGAS FARMAKOGNOSI 1
“TENTANG PENGGOLONGAN LIPID’’
Disusun Oleh :
Ratna Ambar Sari
15334034
Andi Miftahul Jannah
16334057
Suhendar Permana
16334067
Faizal Amir
17334001
Rahmi Yuni
17334006
Muhamad Rahmat
17334003
Dosen : Amelia Febriani, S.Farm.,Msi.,Apt
S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang3
1.2. Rumusan masalah
3
BAB II. PEMBAHASAN
1.3. Pengertian Lipid5
1.4. Struktur Kimia Lipid5
1.5. Fungsi Lipid8
1.6. Penggolongan lipid12
1.7. Kandungan lipid17
1.8. Tanaman dan Hewan penghasil lipid18
1.9. Identifikasi Kandungan Lipid dengan Uji Kualitatif20
1.10. Lipid plasma, lipoprotein, dan apolipoprotein22
BAB III PENUTUP
1.11. Kesimpulan24
1.12. Saran24
1.13. Pertanyaan dan jawaban24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai
lemak hewan (animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan
(fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk
karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat
di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung
asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid
seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester
yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa
lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan
tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam
komponen struktur membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber
penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ
tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia,
pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki
seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus
alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu
fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan
fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri
atas 98-99 % trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester
gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan
gliserol maka dinamakan monogliserida.
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan
sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam
air, namun larut dalam pelarut organic. Contohnya benzena, eter,
dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama
lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya,
kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa
sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril
ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana,
lipid majemuk, dan lipid turunan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan lipid ?
2. Apa saja struktur kimia lipid ?
3. Apa saja fungsi lipid ?
4. Apa saja kandungan lipid?
5. Apa saja penggolongan lipid ?
6. Apa saja tanaman/hewan penghasil lipid?
7. Bagaimana identifikasi kandungan lipid?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lipid
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak
larut didalam air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh
pelarut non polar, seperti kloroform, atau eter. Istilah lipid
kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, dan yang dikenal sebagai
bahan makanan adalah mentega, minyak tumbuhan, minyak daging sapi,
kulit ayam, lemak yang terdapat dalam susu, kuning telur, daging,
kacang-kacangan dan lain-lain.
2.2 Struktur Kimia Lipid
Lemak dan minyak tersusun dari gliserol dan asam-asam lemak.
Gliserol adalah suatu alkohol yang memiliki tiga gugus fungsi
hidroksil (propantriol).
Asam lemak adalah asam karboksilat yang memiliki rantai panjang
(jumlah atom karbon berkisar antara 12–22). Contoh beberapa asam
lemak diuraikan dalam tabel berikut.
Contoh Asam Lemak Jenuh:
Nama
Titik Leleh
(°C)
Struktur
Rumus
Asam laurat
44
C11H23–COOH
Asam miristat
58
C13H27–COOH
Asam palmitat
63
C15H31–COOH
Asam stearat
72
C17H35–COOH
Contoh asam Lemak Tidak Jenuh:
Nama
Titik Leleh
(°C)
Struktur
Rumus
Asam
palmitoleat
32
C15H29–COOH
Asam
oleat
16
C17H33–COOH
Asam
linolenat
–5
C17H31–COOH
Asam
linoleat
–11
C17H29–COOH
Lemak dan minyak merupakan suatu ester karena dibentuk melalui
reaksi esterifikasi antara alkohol (gliserol) dan asam karboksilat
(asam lemak). Misalnya, lemak gliseril tristearat (lemak hewani)
merupakan ester dari molekul gliserol dan tiga molekul asam
stearat. Persamaan reaksinya:
Secara umum struktur molekul lemak dan minyak sebagai
berikut.
Umumnya lemak hewani tersusun dari asam-asam lemak jenuh
sehingga titik lelehnya tinggi. Adapun minyak umumnya tersusun dari
asam lemak tidak jenuh yang memiliki titik leleh rendah sehingga
minyak cenderung berwujud cair pada suhu kamar.
Titik leleh yang rendah dari minyak disebabkan adanya ikatan
rangkap. Ikatan rangkap ini merupakan sumber elektron yang dapat
mengadakan tolak-menolak dengan ikatan rangkap yang lain sehingga
melemahkan gaya antarmolekul asam-asam lemak.
Ketidakjenuhan lemak dan minyak dapat ditentukan dengan cara
adisi kuantitatif iodin terhadap ikatan rangkapnya. Metode ini
dikenal dengan istilah penentuan bilangan iodin (BI). Makin besar
bilangan iodin, makin banyak ikatan rangkap dalam minyak atau
lemak.
Sifat-sifat lemak mirip dengan ester. Di samping itu, karena
yang membedakan lemak dan minyak adalah jenis asam-asam lemak yang
terikat pada gliserol maka sifat-sifat lemak dan minyak juga
ditentukan oleh asam-asam lemak tersebut.
Jika lemak dihidrolisis akan terurai menjadi asam-asam lemak dan
gliserol. Misalnya, hidrolisis lemak gliseril tristearat,
persamaannya:
Jika lemak diolah dengan larutan natrium hidroksida pekat akan
dihasilkan gliserol dan garam dari asam lemak atau sabun. Proses
ini dinamakan safonifikasi atau penyabunan.
Trigliserida + NaOH → Gliserol + Sabun
Sabun yang terbentuk dapat digumpalkan dengan garam dapur dan
dimurnikan dengan cara dicuci dengan air. Gliserol sebagai hasil
samping juga dapat dimurnikan dengan cara distilasi.
Oleh karena minyak banyak mengandung ikatan rangkap maka minyak
dapat dijenuhkan dengan cara reaksi adisi pada ikatan rangkapnya.
Hal ini dilakukan pada pembuatan mentega di industri. Mentega asli
mengandung gliseril tributirat. Mentega buatan atau margarin dibuat
melalui pengolahan minyak cair menjadi lemak melalui reaksi adisi
gas H2 dengan bantuan katalis logam nikel pada suhu dan
tekanan tinggi. Persamaan kimianya:
Ikatan rangkap pada minyak dapat dioksidasi. Reaksi oksidasi
yang terkendali pada minyak merupakan proses yang terjadi pada
pengerasan cat. Oksidasi yang tidak terkendali menimbulkan bau
tengik pada minyak, dan sangat merugikan.
Asam karboksilat yang menyusun lemak umumnya tidak bercabang.
Hal yang lebih menarik adalah bahwa semua asam-asam karboksilat
yang menyusun lemak dan minyak umumnya memiliki jumlah atom karbon
genap (14, 16, 18, dan 20).
2.3 Fungsi Lipid
A. Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia
berfungsi sebagai :
1) Sumber Asam Lemak Esensial
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat dan
linolenat.
2) Sumber Energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang
menghasilkan 9 kalori untuk tiap gram, yaitu 2,5 kali besar energi
yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang
sama. Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh
paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah
satu atau kombinasi zat-zat energi: karbohidrat, lemak, dan
protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai berikut: 50%
dijaringan bawah kulit (subkutan), 45% di sekeliling organ dalam
rongga perut, dan 5% di jaringan intramuskular.
3) Alat Angkut Vitamin Larut Lemak
Lemak mengandung vitamin yang larut dalam lemak tertentu. Lemak
susu dan minyak ikan laut tertentu mengandung vitamin A dan D dalam
jumlah berarti. Hampir semua minyak nabati merupakan sumber vitamin
E. Minyak kelapa sawit mengandung banyak karotenoid (provitamin A).
Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak yaitu
A, D, E, dan K.
4) Menghemat Protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein,
sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
5) Member Rasa Kenyang dan Kelezatan
Lemak
memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan
lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping
itu lemak memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus
pada makanan.
6) Sebagai Pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa
pencernaan.
7) Memelihara Suhu Tubuh
Lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah
kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak
berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
8) Pelindung Organ Tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti
jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut
tetap ditempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya
lain.
9) Komponen Struktur Membran
Semua membran sel termasuk mielin, mengandung lipid lapis ganda.
Fungsi membran di antaranya adalah sebagai barier permeable.
10) Kofaktor/ Prekusor Enzim
Aktivitas enzim seperti fosfor lipid dalam darah, koenzim A, dan
sebagainya
· Lipid dalam bidang industri digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan margarine, sabun, kosmetik, plastik, pembuatan cat,
dan berbagai produk lainnya.
· Dalam bidang farmasi minyak lemak dan lemak
digunakan sebagai emolient, emulgator, basis salep, pelarut obat
suntik.
B. Fungsi lipid bagi hewan dan tumbuhan penghasil
Lipid diproduksi, diangkut, dan dikenali oleh tindakan terpadu
berbagai enzim, protein pengikat, dan reseptor.
Pada tanaman :
Lipid adalah komponen penting dari tanaman. Mereka
menyediakan energi untuk proses metabolisme, adalah komponen
struktural untuk membran, dan merupakan sinyal intraseluler yang
penting. Dalam beberapa tahun terakhir berbagai molekul
lipofilik telah didiskusikan sebagai sinyal jarak jauh
juga. Sementara beberapa lipid ini terkait dengan respon stres
/ patogen biotis dan resistensi yang diperoleh sistemik, yang lain
adalah kandidat yang baik untuk sinyal dalam menanggapi stres
abiotik. Mengingat perubahan iklim saat ini dan urgensi untuk
menyeimbangkan kebutuhan kita akan makanan dan bahan bakar, penting
untuk memahami bagaimana tanaman memberi sinyal, tekanan abiotik
dan biotik tidak hanya secara lokal tetapi juga untuk bagian distal
tanaman. Dengan kata lain: untuk membuat tanaman yang dapat
bertahan hidup di lingkungan yang merugikan seperti kekeringan,
kita perlu tahu bagaimana tanaman memindahkan sinyal lipofilik ini
dari akar ke tunas atau sebaliknya.
1. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan di kedua tumbuhan
dan hewan. Hewan yang melakukan hibernasi menyimpan lemak
ekstra sebelum musim dingin tiba. Burung migran juga
melakukannya sebelum migrasi.
2. Mereka berfungsi sebagai makanan terkonsentrasi karena
dibandingkan dengan karbohidrat mereka menghasilkan lebih dari dua
kali lebih banyak energi per satuan berat badan (9,3 kkal / gm: 4,5
kkal / gm).
3. Lemak dapat diubah menjadi karbohidrat. Oleh karena itu,
lemak yang disimpan dalam biji minyak (misalnya, Kacang Tanah,
Mustard, Castor, Sunflower, Cotton, dan Coconut) tidak hanya
menyediakan energi tetapi juga bahan baku untuk pertumbuhan
embrio.
4. Dalam lipid dan spora, lipid membantu dalam insulasi termal,
perlindungan dari radiasi ultraviolet dan hilangnya air.
5. Vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak. Yang terakhir
tidak hanya bertindak sebagai pembawa mereka tetapi juga melindungi
mereka dari oksidasi.
6. Pada hewan, lemak muncul sebagai tetesan di dalam sel yang
disebut adiposit. Adiposit hewan berdarah dingin atau
poikilothermic memiliki jumlah asam lemak tak jenuh lebih tinggi
dibandingkan dengan hewan berdarah hangat atau homoeothermicLemak
atau jaringan adipose membentuk lapisan isolasi di bawah kulit
binatang untuk perlindungan terhadap suhu rendah. Paus
memiliki lapisan lemak subkutan yang sangat tebal yang disebut
lemak. Hewan dari daerah yang lebih dingin juga memiliki
lapisan lemak tebal untuk insulasi, misalnya, Polar Bear.
7. Putaran lemak subkutan dari kontur tubuh hewan dan
manusia. Pada hewan, lemak menghasilkan bantalan penyerap
kejut di sekitar bola mata, gonad, ginjal, dan organ vital
lainnya.
8. Minyak nabati yang diekstrak dari banyak biji digunakan untuk
memasak. Lemak hewani hadir dalam susu menghasilkan mentega
dan ghee.
9. Minyak tumbuhan digunakan sebagai lemak kolesterol
rendah. Mereka juga terhidrogenasi untuk membentuk ghee
sayuran.
10. Sabun sebelumnya dibuat dari lemak hewani. Lemak
tanaman sekarang-a-hari digunakan untuk tujuan ini.
11. Minyak pengering yang memiliki asam lemak tidak jenuh
digunakan dalam industri cat.
12. Lilin membentuk lapisan pelindung di atas bulu
binatang. Mereka melindungi daun mengambang tanaman air
terhadap pembasahan. Di lahan tanaman mereka mengurangi
tingkat transpirasi.
13. Selubung mielin di sekitar serabut saraf mengambil bagian
dalam insulasi.
14. Fosfolipid, glikolipid dan sterol adalah komponen membran
sel.
15. Keharuman banyak produk tanaman adalah karena zat-zat mirip
lemak yang disebut terpenes.
16. Pada burung, minyak dari kelenjar preen digunakan untuk
melumasi bulu dan melindunginya dari pembasahan. Rambut
dilumasi dengan sama pada kulit mamalia. Ini mencegah felting
mereka. Kulit juga terlindung dari kekeringan.
17. Hewan gurun menggunakan lemak sebagai sumber air
metabolisme, misalnya, Tikus Kangguru, Camel. Kangaroo atau
Desert Rat tidak minum air. Unta menggunakan lemak yang
disimpan di punuknya untuk memperoleh air metabolik selama kondisi
pengeringan ekstrem
2.4 Penggolongan Lipid
· lipid berdasarkan gugus polar dan non polar :
1. Lipid non polar ( lipid netral )
Adalah lipid yang mengandung gugus non polar, misalnya: kelompok
lemak (fat). Berperan dalam metabolisme sebagai cadangan
energi.
2. Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar
Misalnya: fosfolipid. Berperan dalam membran sel dan organel
untuk melindungi isi sel dan organel sel untuk melindungi isi sel
dan organel sel dari lingkungan luar sel.
· Lipid menurut Bloor :
1. Lipid sederhana : ester as lemah dengan berbagai alkohol
a. Lemak : ester asam lemak dengan gliserol
Lemak cair dikenal sbg minyak.
b. Malam/lilin/wax : ester as lemak dengan alkohol monohidrat
berat molekul tinggi.
2. Lipid komplek : ester as.lemak yang mengandung gugus lain
disamping alkohol dan as lemak
a. Fosfolipid : mengandung residu as fosfat
contoh : gliserofosfolipid, sfingosin
b. Glukolipid : mengandung karbohidrat
contoh : sfingosin
c. Lipid komplek lainnya
contoh : sulfo lipid, amino lipid, lipoprotein
Lipid dapat dikategorikan berdasarkan tulang punggung fungsional
secara kimia mereka sebagai poliketida, asylglycerols,
sphingolipids, prenols, atau saccharolipids. Namun, untuk
keuntungan historis dan bioinformatika, kami memilih untuk
memisahkan asil lemak dari poliketida lain, gliserofosfolipid dari
gliserolipida lain, dan lipid sterol dari prenol lain, menghasilkan
total delapan kategori utama. Aspek penting dari skema ini
adalah memungkinkan pembagian kategori utama ke dalam kelas dan
subclass untuk menangani susunan struktur lipid yang ada dan
muncul. Meskipun skema klasifikasi sebagian subjektif sebagai
akibat dari kompleksitas lipid struktural dan biosintetik, ini
merupakan prasyarat penting untuk organisasi penelitian lipid dan
pengembangan metode sistematis manajemen data. Skema
klasifikasi yang disajikan di sini berbasis kimia dan didorong oleh
unsur hidrofobik dan hidrofilik yang berbeda yang membentuk
lipid. Senyawa yang terkait secara biososintetis yang tidak
secara teknis lipid karena kelarutan airnya dimasukkan untuk
kelengkapan dalam skema klasifikasi ini.
Kategori lipid yang diusulkan yang tercantum memiliki nama
yang sebagian besar diterima dengan baik dalam literatur. Asil
lemak (FA) adalah kelompok beragam molekul disintesis oleh
perpanjangan rantai primer acetyl-CoA dengan kelompok malonyl-CoA
(atau methylmalonyl-CoA) yang mungkin mengandung fungsi siklik dan
/ atau digantikan dengan heteroatom. Struktur dengan gugus
gliserol diwakili oleh dua kategori yang berbeda: gliserolipid
(GL), yang termasuk acylglycerols tetapi juga mencakup alkil dan
1 Z-alkenil varian, dan glycerophospholipids (GP), yang
didefinisikan oleh kehadiran kelompok fosfat (atau fosfonat)
diesterifikasi ke salah satu gugus hidroksil gliserol. Lipid
sterol (ST) dan prenol (PR) berbagi jalur biosintetik umum melalui
polimerisasi dimethylallyl pyrophosphate / isopentenyl
pyrophosphate tetapi memiliki perbedaan yang jelas dalam hal
struktur dan fungsi akhirnya. Kategori lain yang didefinisikan
dengan baik adalah sphingolipids (SP), yang mengandung basis rantai
panjang sebagai struktur inti mereka. Klasifikasi ini tidak
memiliki kategori glikolipid per se melainkan tempat glycosylated
lipid dalam kategori yang tepat berdasarkan identitas lipid inti
mereka. Ini juga diperlukan untuk menentukan kategori dengan
istilah "saccharolipids" (SL) untuk memperhitungkan lipid di mana
kelompok lemak asil terhubung langsung ke tulang punggung
gula. Kelompok SL ini berbeda dari istilah "glikolipid" yang
didefinisikan oleh International Union of Pure and Applied Chemists
(IUPAC) sebagai lipid di mana bagian lemak asil dari molekul hadir
dalam hubungan glikosidik. Kategori terakhir adalah
polyketides (PK), yang merupakan kelompok beragam metabolit dari
sumber tanaman dan mikroba. Modifikasi protein oleh lipid
(misalnya, lemak asil, prenil, kolesterol) terjadi di
alam; Namun, protein ini tidak termasuk dalam database ini
tetapi terdaftar dalam database protein seperti GenBank
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov ) dan SwissProt
( http://www.ebi.ac.uk/swissprot/ ).
Klasifikasi lipid menurut Bloor:
Tregleserida (lemak netral)
Yaitu ester gleserol dari asam lemak berantai panjang misalnya
triasilgliserol. Komponen utama minyak olive, triolein yang
merupakan lemak netral yang khas. Tetapi kebanyakan
trigleserida adalah campuran dengan lebih dari satu bentuk asam
lemak di dalam molekulnya.
Trigleserida merupakan lipid utama di dalam diet dan memberikan
rasa enak dan menjadi sumber energi yang terkonsentrasi: 37 kj (g
kkal) per gram lemak. Lemak diet mengandung asam lemak tak
jenuh dan asam lemak jenuh. Umumnya proporsi asam lemak tak
jenuh terhadap yang tak jenuh ganda lebih tinggi di dalam lemak
hewan dari pada lemak tumbuh-tumbuhan. Kandungan lemak jenuh
dalam proporsi yang lebih tinggi merupakan faktor yang diduga dalam
etiologi ateroma. Batas nilai rujukan bagi trigleserida dam
keadaan puasa adalah 0,3 – 1,8 mmol/L, ini merupakan kombinasi
trigleserida oksigen dan endogen yang sedang ditranspor, dan pada
umumnya peningkatan konsentrasi trigliserida yang disirkulasi di
atas sekitar 5 mmol/L yang akan menyebabkan plasma opalasen.
Fosfolipid
Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar
dan non polar, fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme
lemak dengan memungkinkan transportasi lemak pada aliran darah.
Fosfolipid sangat penting pada sistim pemindahan elektron pada
siklus pernapasan (proses sekresi) dan dalam
transportasi ion melalui selaput sel. Fosfolipid merupakan
komponen yang mengandung basa nitrogen, residu asam fosforat, satu
atau lebih asam lemak dan alkohol yang kompleks baik gleserol atau
sfingosin, lesitin (fosfatidil kolin) merupakan fosfogliserida khas
merupakan komponen sejenis tanpa asam fosforat. Sejumlah kecil
fosfolipid terdapat dalam makanan, ini mungkin dihidrolisa sebelum
absorbsi, sentesa dan degradasi fosfolipid terjadi di dalam tiap
sel. Kebanyakan lesitin di dalam plasma berasal dari sumber
di dalam hevar dan batas rujukan fosfolipid plasma adalah 1,8 – 3,0
mmol/L, kadar fosfolipid plasma meningkat pada banyak keadaan yang
menyebabkan lipemia.
Steroid
Yaitu mempunyai struktur kimia yang benar-benar berbeda dan
mengandung sistem cincin siklopenterofenantren. Kolesterol
merupakan steroid yang khas, ada dalam konsentrasi yang bisa
dinilai diseluruh tubuh. Kolesterol dihubungkan dengan
metabolisme lipid, dan merupakan sumber untuk sentesa hormon
steroid, diekresikan ke dalam kolat atau kenodeoksikolat (asam
empedu).
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya
jika dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Kedua
senyawa ini dapat dipisahkan dari lemak sesudah proses penyabunan
Steroid banyak terdapat di alam dengan jumlah yang terbatas
aktivitas biologis yang penting adalah pada asam empedu, hormone
sex baik jantan atau betina, hormon korteks adrenal dan racun.
Steroid yang banyak terdapat di alam yaitu golongan kolesterol,
lanosterol (banyak terdapat pada pelindung wol), fitosterol dan
mikosterol, dalam tubuh terdapat sebagai asam empedu, hormon
kelamin, dan hormon adrenokortikoid. Sterol mempunyai gugus
hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai alifatik bercabang pada
atom C17 (kadang hanya mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil).
Sterol yang paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah fitosterol
diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).Hormon
utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan sifat
kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita
terdapat dua hormon kelamin yang penting yakni
progesterone yang dibutuhkan untuk kehamilan normal dan
estradiol untuk mengatur siklus ovulasi.Steroid termasuk turunan
inti dari perhidroksiklopentanofenantren yang terdiri dari cincin
sikloheksana.Berdasarkan struktur, steroid adalah derivat
hidrokarbon aromatik tereduksi perhidrosiklopentanofenantren,
dimana senyawa ini disintesis dalam sistim hidup dari isoprena
melalui skualena.
Karatenoid
Karatenoid dan vitamin bukan lipid, merupakan komponen larutan
lemak yang berwarna (lipokrom) dan diabsorbir bersama lipid dari
usus halus. Vitamin A segera diabsorbir ke dalam lakteal,
sedangkan b-karaten yang diabsorbsi jelek dari usus ke dalam sistem
portal dapat dikonversi menjadi vitamin A di dalam nukosa usus dan
di dalam hevar, kadar karatenoid plasma puasa adalah 1,0 – 5,5
mmol/L. Karatenemia disertai dengan pigmentasi kuning pada
kulit dan indeks ikterus yang tinggi. Tetapi karatenoid tidak
bereaksi dengan reagen kimia untuk bilirubin.
Biasanya terdapat kadar karoten plasma yang rendah pada
steatorea; tetapi kadar yang normal tidak memungkinkan malabsorbsi
lemak. Nilai rujukan vitamin A plasma puasa adlah 1,0 – 3,0
mmol/L. Waktu kadar yang rendah tak perlu berarti difesiensi
vitamin A3
Asam Lemak
Asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid, fatty acyls) adalah
senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan
gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan
merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam
ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau
lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak
bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun
terikat sebagai gliserida. Asam lemak tidak lain adalah asam
alkanoat atau asam karboksilat dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H.
Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam
format, H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah
asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnya
mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal,
sehingga membentuk rumus bangun alkana.
Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemak dibedakan
menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh:
a) Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon
pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam
laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b) Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan
rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat,
dan asam linolenat.
Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi
sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27°
Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudah
membeku dan juga semakin sukar larut.Asam lemak jenuh bersifat
lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh.
Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan
oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal istilah bilangan
oksidasi bagi asam lemak.Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak
tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk: cis dan trans. Semua
asam lemak nabati alami hanya memiliki bentuk cis (dilambangkan
dengan "Z", singkatan dari bahasa Jerman zusammen). Asam lemak
bentuk trans (trans fatty acid, dilambangkan dengan "E", singkatan
dari bahasa Jerman entgegen) hanya diproduksi oleh sisa metabolisme
hewan atau dibuat secara sintetis. Akibat polarisasi atom H, asam
lemak cis memiliki rantai yang melengkung. Asam lemak trans karena
atom H-nya berseberangan tidak mengalami efek polarisasi yang kuat
dan rantainya tetap relatif lurus.
Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam
sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan
lain-lain. Yang dimaksud dengan lilin (wax) adalah ester asam lemak
dengan monohidroksi alkohol dengan rantai karbon yang panjang .
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu (mirisilpalmitat), ikan
paus dan lumba-lumbah (setilpalmitat) yang digunakan sebagai salep,
bahan kecantikan, dan lilin untuk penerangan.
Paraffin padat walau kelihatannya seperti malam, sering disebut
salah sebagai paraffin wax adalah campuran dari senyawa hidrokarbon
padat dan bukan ester. Lilin hanya larut dalam pelarut lemak, sebab
itu lilin pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung dari
air, lilin tidak berfungsi sebagai bahan nutrisi, sebab tidak
terhidrolisis dan tidak diuraikan oleh enzim pengurai pada
lemak.
Tabel. Daftar Malam yang Digunakan
Nama Jenis
Sumber
Kegunaan
Malam Lebah
Sarang lebah
Semir dan Farmasi
Spermasati
Sejenis Ikan Paus
Bahan Kecantikan dan Lilin
Karnauba
Carnauba Palm
Semir Lantai dan Mobil
Lanolin
Wool (bulu Domba)
Salep / Farmasi
Nama Jenis
Senyawa Kimia
Nama Kimia
Malam Lebah
C15H31COOC30H61
Mirisilpalmitat
Spermasati
C15H31COOC16H33
Setilpalmitat
Karnauba
C25H31COOC30H61
Mirisilserotat
2.5 Kandungan Lipid
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok
besar molekul molekul alam yang terdiri atas unsur -
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam
lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak. (contohnya A, D, E,
K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid
dan lain-lain.
2.6 Tanaman dan Hewan Penghasil Lipid
a) Oleum Arachidis (Minyak Kacang)
Nama tanaman asal: Arachis hypogea (L)
Familia
: Leguminose
Khasiat: Gliserida dari asam oleat, linoleat, asam
palmitat, asam hipogeat, asam loignoleat, asam arakhidat
Kegunaan
: Sebagai
pengganti minyak zaitun, pembuatan magarin, dan sabun
Sediaan : Methylis
Salicylatis Liniment, Peruviani Emulsum II
Pemerian : Cairan
berwarna kuning pucat, bau, khas lemah, rasa tawar
Cara memperoleh: Minyak lemak diperoleh dengan pemerasan biji
yang telah dikupas
b) Oleum Cocos (Minyak kelapa)
Nama tanaman asal: Cocos mucifera
Famailia :
Palmae
Zat berkhasiat: Gliserida dari asam laurat, asam miristinat,
asam kaprilat, asam oleat, asam palmitat, asam kaprat, asam
stearate, dan asam kaproat
Kegunaan :
Pembuatan salep, shampoo
Sediaan :
Oleum Cocos Purum
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau
khas tidak tengik
Cara memperoleh:Minyak kelapa yang diperoleh dengan pemerasan
endosperm yang dikeringkan. Kopra (daging buah kelapa yang telah
dikeringkan, mengandung minyak lemak 60-65 % dan air tidak boleh
lebih dari 8%) yang telah dipanaskan, diperas dengan tekanan
600-800 kg/cm minyak yang keluar didiamkan beberapa lama agar
kotoran-kotoran mengendap. Kemudian dimurnikan secara dikocok
dengan larutan kaustik soda encer dan dihilangkan baunya dalam
hampa tinggi dengan uap air yang sangat panas
c) Oleum Maydis (Minyak Jagung)
Nama tanaman asal : Zea mays (L)
Familia : Poaceae
Zat
berkhasiat :
Gliserida
Kegunaan :Zat
tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang kadar
kolesterolnya tinggi
Pemerian: Cairan berwarna kuning muda sampai kuning emas, bau
dan rasa lemah
Cara memperoleh: Minyak lemak diperoleh dari embrio buah jagung,
kemudian dimurnikan
d) Adeps Lanae (lemak bulu domba)
Nama hewan asal : Ovis
aries (L)
Family :
Bovidae
Zat berkhasiat: Ester-ester lemak dengan kolesterol,
oksikolesterol,
gammalanosterol,lanosterol,dihidrolanosterol,danagnosterol. Asam lemaknya
adalah asam palmitat, asam miristinat, asma lanoalmitat, asam
lanoserat, asam serotat, dan asam karnaubat.
Kegunaan : Sebagai
salep, pasta, pil, dan serbuk
Sediaan :
Ichtiammoli unguentum, Hydrocortini unguentum
Pemerian : Zat warna kuning muda atau
kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.
Bagian yang diambil : Lemak yang dimurnikan dari bulu
domba
e) Cetacum (Setaseum)
Nama hewan asal : Physeter
macrosephallus
Family :
Physeterdae
Zat
berkhasiat :
Setin, setil stearat, setiloleat, setilaurat, setilmiristinat.
Kegunaan :
Bahan salep
Sediaan :
Unguentum liniens
Pemerian : Massa
hablur bening, licin, warna putih mutiara bau
danrasa lemah
Bagian yang diambil:Malam padat murni yang diperoleh dari minyak
lemak yang terdapat pada kepala, lemak, dan badan ikan
2.7 Identifikasi Kandungan Lipid dengan Uji Kualitatif
Uji-uji kualitatif lipid diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Uji Kelarutan Lipid
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat
lipid terhadap berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan
lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid
dilarutkan kedalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersebut tidak
akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar
sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar.
B. Uji Kejenuhan pada Lipid
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang
diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan
menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai
indicator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama
banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu,
tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan kedalam tabung sambil
dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati.
Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan
cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki
ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif
ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah
asam lemak, lalu warna kembali lagi kewarna awal kuning bening.
Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak.
Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi
asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi
berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi
menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod
huble.
C. Uji Ketengikan
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji
ini, di identifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum
tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji
dicampurkan dengan HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring
dicelupkan kelarutan floroglusinol. Floroglusinol ini
berfungsi sebagai penampak bercak. Setelah itu, kertas digantungkan
didalam erlenmeyer yang berisi minyak yang diuji. Serbuk CaCO3
dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang
ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat
memecah unsure lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan
hydrogen radikal bebas . Kedua bentuk radikal ini bersifat
sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan
peroksida
(Syamsu 2007)
D. Uji Salkowski Untuk Kolesterol
Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan
dengan kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan
asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid. Apabila dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka
lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna merah dan asam
sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens
hijau.
(Pramarsh 2008)
E. UJi Bilangan Iod
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan,
sedangkan lemak yang barasal dari tumbuhan berupa zat cair.
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam
lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang basa disebut minyak
mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan tumbuha
nmempunyai susunan asam lemak yang berbeda-beda.Untuk menentukan
derajat ketidak jenuhan asam lemak yang terkandung didalamnya
diukur dengan bilangan iodium. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan
rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi
adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena semakin banyak ikatan
rangkap, maka semakin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.
2.8 Lipid plasma, lipoprotein, dan apolipoprotein
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida,
fosfolipid dan asam lemak bebas yang tidak larut dalam cairan
plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka
susunan molekul lipid perlu dimodifikasi yaitu dalam bentuk
lipoprotein yang bersifat larut dalam air. Lipoprotein adalah
partikel-partikel globuler dengan berat molekul tinggi13.
Pada inti lipoprotein terdapat kolesterol ester dan
triasilgliserol yang dikelilingi oleh fosfolipid, kolesterol non
ester dan apolipoprotein. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid
dari tempat sintesisnya menuju tempat penggunaannya. Apolipoprotein
berfungsi untuk mempertahankan struktur lipoprotein dan mengarahkan
metabolisme lipid tersebut.
Gambar 1. Struktur umum lipoprotein plasma.
Empat kelompok utama lipoprotein yang penting dalam diagnosis
klinis adalah:
1. Kilomikron
Berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di usus.
Kilomikron dikeluarkan ke dalam limfe usus untuk dibawa ke kapiler
jaringan lemak dan otot rangka
2. Lipoprotein VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
VLDL atau pra-ß-lipoprotein adalah lipoprotein berdensitas
sangat rendah dan berasal dari hati untuk ekspor triasilgliser.
3. ipoprotein LDL (Low Density Lipoprotein)
LDL atau ß-lipoprotein adalah lipoprotein berdensitas rendah
yang menggambarkan suatu tahap akhir metabolisme VLDL.
4. Lipoprotein HDL (High Density Lipoprotein)
HDL atau α-lipoprotein adalah lipoprotein berdensitas tinggi
yang berperan dalam transpor kolesterol dan metabolisme VLDL dan
kilomikron.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lipida adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau
berlemak, dan tidak larut didalam air, yang dapat diestrak dengan
larut nonpolar. Beberapa lipid berfungsi sebagai komponen
struktural membran, yang lain sebagai bentuk penyimpan bahan
bakar.
Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan
komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid
ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya
(seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan
fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana,
lipid majemuk, dan lipid turunan
3.2. Saran
Mungkin inilah yang disajikan pada penulisan makalah ini
meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan
dari penulisan makalah ini, karna penulis manusia yang adalah
tempat salah dan dosa dan penulis juga butuh saran beserta kritikan
agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari
pada masa sebelumnya.
3.3. Pertanyaan dan Jawabannya
1. Menggapa lemak tidak jenuh lebih cepat teroksidasi dari lemak
jenuh?
Jawabannya: Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan
tunggal di
antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak
jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam
lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah
bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi) selain itu,
faktor-faktor seperti suhu, adanya logam berat dan cahaya, tekanan
udara, enzim dan adanya senyawa peroksida juga semakin mempercepat
berlangsungnya oksidasi dan demikian akan semakin cepat terjadi
tengik.
2. Cara mendapatkannya dan cara membedakan dengan yang
palsu?
Jawabannya: Cara untuk mendapatkannya berbeda-beda dari mana mau
mendapatkannya dan cara untuk membedakannya dengan yang palsu
dengan uji identifikasi kandungan dari bahan tsbt.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995, Buku Ajar Biokimia Edisi Ketiga.
Jakarta : EGC
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological
Chemistry) Edisi 17. Jakarta : EGC
Poedjiadi, Ana dkk. 2005. Dasar-Dasar Biokimia.Depok:Universitas
Indonesia Press
Terjemaahan dari buku Principles of Biochemistry. Lehninger,
Albert dkk. Dasar- Dasar Biokimia Jilid I.
Jakarta:Erlangga
Pertama Diterbitkan pada 16 Februari 2005, doi;
10.1194/jlr.E400004-JLR200 Mei 2005 The Journal of Lipid Reserch,
46, 839-862.
Anonim.2012.http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700095/materi.htm.
di akses pada tanggal 27 april 2012