BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari,
massa sering digunakan sebagai acuan dalam penjualan bahan-bahan
mentah seperti makanan pokok berupa beras, jagung, atau gandum.
Harga dari masing-masing bahan tersebut dinyatakan dalam
perbandingan besar massa dengan nilai mata uang yang berlaku.
Contohnya harga beras yang dinyatakan dengan Rp.5000/kg. Hal ini
berarti bahwa harga 1 kg beras sama dengan 5000 rupiah.Untuk
menentukan besarnya massa suatu barang, digunakan alat pengukur
massa yang biasa disebut timbangan. Saat ini telah berkembang
beberapa jenis timbangan berdasarkan skala perbedaan skala massa
barang yang diukur. Setiap alat ukur tersebut mempunyai prinsip
kerja tersendiri sehingga cara-cara pengukuran massanyapun
berbeda-beda. Selain timbangan, terdapat juga alat ukur massa yang
disebut spektrometer massa. Prinsip dan cara kerja alat ukur ini
tentu juga berbeda dengan timbangan. Oleh sebab itulah makalah ini
disusun untuk memberi pengetahuan lebih mendalam tentang cara-cara
pengukuan massa pada beberapa jenis alat ukur massa yang
berbeda.1.2. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberi pengetahuan lebih mendalam kepada para pembaca tentang
cara-cara pengukuran massa.
BAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian MassaMasa adalah besaran yang
menyatakan banyaknya zat. Massa bersifat tetap dan tidak tergantung
besaran lain seperti suhu, tempat, dan waktu. Pada pembagian
besaran dalam ilmu pengukuran fisika, massa adalah salah satu dari
7 besaran pokok dengan satuan internasional kilogram (kg). Standar
SI untuk massa adalah sebuah silinder platinum-iridium yang
disimpan di Lembaga Barat dan Ukuran Internasional. Berdasarkan
perjanjian internasional, standar inilah yang disebut massa sebesar
satu kilogram.2.2. Macam - macam Alat Ukur Massa dan Cara
Penggunaanya2.2.1. Neraca (timbangan)2.2.1.1. Neraca analitis dua
lengan.Neraca analitis dua lengan biasanya digunakan untuk mengukur
massa emas dan kristal dengan ketelitian mencapai 0,1 gram. Cara
penggunaan neraca ini adalah dengan menempatkan beban acuan yang
diinginkan di salah satu lengan dan menempatkan beban yang akan
diukur massanya (sesuai yang diinginkan) di lengan lainnya. Massa
beban yang diukur adalah sama dengan beban acuannya saat posisi
neraca berada dalam keadaan setimbang.
2.2.1.2. Neraca OhausNeraca Ohaus biasanya digunakan dalam
praktikum di laboratorium. Neraca Ohauss memiliki batas ukur
mencapai 311 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Neraca ini memiliki 3
skala dalam pembacaan pengukurannya. Skala pertama menunjukkan
nilai pembacaan pengukuran 10-100 gram, skala kedua menunjukkan
nilai pembacaan pengukuran 100-1000 gram, dan skala ketiga
menunjukkan nilai pembacaan 1-10 gram. Cara penggunaan neraca ini
yang pertama yaitu mengkalibrasi alat ukur terlebih dahulu,
kemudian meletakkan beban yanga akan diukur massanya di tempat
beban. Selanjutnya, alat penunjuk pada skala digeser-geser sampai
neraca berada dalam keadaan setimbang. Setelah mencapai keadaan
setimbang, maka dilakukan pembacaan hasil pengukuran massa tersebut
pada skala yang ditunjuk.
2.2.1.3. Neraca lengan gantungNeraca ini biasanya digunakan oleh
para pedagang. Cara penggunaannya relatif mudah. Beban yang akan
diukur besar massanya ditempatkan pada tempat beban, kemudian beban
pemberat digeser di sepanjang batang bersekala sampai setimbang.
Skala yang terbaca pada batang saat keadaan setimbang inilah yang
merupakan hasil pengukuran besar massanya..
2.2.1.4. Neraca Jarum BerskalaNeraca jenis ini biasanya
digunakan dalam rumah tangga untuk menimbang bahan-bahan mentah
makanan pokok seperti tepung dan gula. Cara menggunaknnya cukup
sederhana. Beban yang akan diukur massanya diletakkan di wadah
bagian atas neraca. Skala yang ditunjukkan oleh jarum skala itulah
yang merupakan hasil pembacaan pengukuran massanya. Tipe lain dari
neraca ini adalah yang digunakan untuk menimbang massa badan. Cara
penggunaannya sama dengan tipe sebelumnya, hanya saja orang yang
akan diukur besar massanya cukup berdiri di atas neraca
tersebut.
2.2.1.5. Neraca pegasNeraca pegas atau yang biasa disebut dengan
dinamometer adalah neraca yang prinsip kerjanya tergantung pada
besar gravitasi yang di tempat pengukuran. Sehingga pembacaan hasil
pengukurannya menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan,
atau di daerah yg gravitasinya berbeda. Persamaan matematis suatu
neraca pegas dinyatakan dalam :k * X = m * gdengank = konstanta
pegasX = defleksim = massag = gravitasiNeraca ini dilengkapi dengan
bandul pemberat (seperti yang terdapat di pasar ikan/sayur) untuk
penimbangan massanya. Biasanya menggunakan massa pembanding yang
lebih kecil dengan lever (tuas) yg panjang dengan mengikuti hukum
tuas (persamaan momen) :m1 * g * L1 = m2 * g * L2denganm1,m2 =
massa benda pertama, massa benda keduaL1,L2 = panjang tuas pertama,
panjang tuas keduag = gravitasi.2.2.1.6. Neraca digitalNeraca
digital adalah neraca elektronik yang cara penggunaannya paling
mudah, yakni hanya dengan menempatkan beban yang aka diukur
massanya di atas neraca kemudian lihat angka yang tertera pada
layar neraca. Neraca ini memiliki ketelitian pengukuran sebesar
0,001 gram.
2.2.2. Spektrometer massaSpektrometer massa adalat alat yang
digunakan untuk mengukur massa atom atau molekul. Cara penggunaan
alat ukur massa ini adalah dengan menggunakan suatu sampel berupa
gas. Sampel dalam bentuk gas ini mula-mula ditembaki dengan berkas
elektron berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau
molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga menjadi ion
positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda
potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu
celah sempit. Di dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan
mengalami pembelokan yang bergantung kepada:1. Kuat medan listrik
yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang
digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.2.
Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.3.
Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil
pembelokan.4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar
pembelokan.
BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanDari hasil pembahasan, dapat dibuat
kesimpulan bahwa terdapat beberapa cara dalam pengukuran massa. Hal
ini tergantung pada jenis alat ukur massa yang digunakan. Pada
umumnya jenkis alat ukur massa terbagi menjadi dua, yaitu neraca
dan spektrometer massa. Neraca terbagi menjadi beberapa macam lagi
yang di antaranya adalah neraca dua lengan, neraca ohaus, neraca
lengan gantung, neraca jarum berskala, neraca pegas, dan neraca
digital.3.2. SaranSetelah makalah ini diselesaikan, disarankan
untuk para pembaca agar dapat mempraktikkan cara-cara pengukuran
massa dengan benar seperti yang telah dijelaskan pada pembahasn
dalam makalah ini.
.
DAFTAR PUSTAKA_________. 2011. Mengukur Massa.
http://www.elsmandagiri.co/fxbab1/2 mengukur massa.htm. tanggal
akses 29 november 2011.Halliday, David dan Robert Resnick. 1985.
FISIKA JILID 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.Suhendar, Endar. 2011.
Pengukuran Fisika.
http://fisikasma-online.blogspot.com/2011/05/pengukuran-massa.html.
Tanggal akses 29 November 2011.
LAMPIRAN
Gambar beberapa jenis neraca
Neraca dua lenganNeraca ohaus
Neraca lengan gantung tipe 1 Neraca lengan gantung tipe 2
Neraca jarum berskala 1neraca jarum berskala 2
Neraca digital
9