Top Banner

of 31

MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

Jul 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    1/31

     

     

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    2/31

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah swt, Dialah Rabi yang mengatur

    segala aspek kehidupan di muka bumi. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

    Nabi Muhammad saw, pembawa risalalah yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi semesta

    alam.

    Hanya dengan taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini

    tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas untuk memperbaiki atau melengkapi

    tugas pada mata kuliah mesin konversi energi. Dalam penulisan makalah ini, penulis

    dengan segala keterbatasan kemampuan dan pengetahuan meminta akan ketersediaan

    pembaca untuk memberikan sumbang pikirannya lewat saran dan kritik yang membangun

    demi perbaikan dan ke sempurnaan makalah ini.

    Akhir kata, ucapan terima kasih tiada terhingga, penulis ucapkan kepada seluruh

    pihak yang telah membantu dan mendorong hingga terwujudnya makalah ini.

    penulis

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    3/31

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR .........................................................................................   2

    DAFTAR ISI ........................................................................................................   3

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Defenisi energi.................................................................................. 4

    B. Potensi energi.................................................................................... 5

    BAB II. PEMBAHASAN

    A. Kondisi energi saat ini ...................................................................... 8

    BAB III. KESIMPULAN ................................................................................... 29 

    DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................   31 

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    4/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Defenisi energi

    Energibersifat abstrakdan sukardibuktikan, tetapidapatdirasakan

    adanya.Menuruthukumkekekalan energi, energi tidak dapatdiciptakan dan tidak

    dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

    energiyangsatukebentukenergiyang lain,misalnyapadakompordidapur, energiyang

    tersimpandalamminyaktanahdiubahmenjadiapi.

    Ada beberapa macam energi yang kita kenal, yaitu energi mekanik,

    energi listrik, energi kimia, energi nuklir, dan energi termal baik alami

    maupun buatan. Energipadaprinsipnyasudah adadialamisejak dahulu kala dan

    tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat ditransfer dan dimanfaatkan

    untuk kebutuhan hidup umat manusia.

    Dalam kehidupansehari-

    hari,kitatidaklepasdarikebutuhanakanbahanbakar.Bahan

    bakarmerupakansenyawakimiayangdapatmenghasilkan energimelaluiperubahan kimia.

    Dalam pengertian umum energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi

    dihasilkan oleh sumber energi secara langsung maupun melalui proses konversi.

    Energi yang berada dialam sangatlah banyak dan beraneka ragam serta dapat

    dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan peralatan mekanik

    maupunelektronik.Salahsatufungsienergiadalahsebagaimateribahanbakar. 

    Bahan bakar adalah istilah populer media untuk menyalakan api. Bahan bakar dapat

    bersifat alami atau ditemukan langsung dari alam, tetapi juga bersifat buatan yaitu

    diolah manusia dengan teknologi. Bahan bakar adalah suatu zat atau materi yang

    mengandung energi. Bahan bakar terdiri dari 4 jenis yaitu : bahan bakar padat, cair,

    gas dan nuklir. Ada berbagai jenis bahan bakar padat seperti batu bara dan

    kayu. Bahan bakar cair contohnya minyak, bensin, methanol, etanol, solar dan kerosin

    serta bahan bakar gas, contohnya gas alam.

    Energi akan tetap dibutuhkan dari masa ke masa. Pada saat ini di era

    industrialisasi dan transportasi, energi digunakan sebagai bahan bakar utama

    penggerak sektor tersebut. Energi yang umumnya sekarang digunakan berasal

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    5/31

    dari bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas alam dan batu bara. Ketiga bahan

    bakar tersebut saat ini merupakan pensuplai energi terbesar di dunia. Bahan

    bakar fosil memampu mendominas 81% energi primer dunia dan juga berkontribusi

    pada 66% pembangkitan listrik global. Padahal bahan bakar tersebut termasuk

    sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui dan lama kelamaan keberadaannyaakan langka dan habis. Beberapa data menyebutkan bahwa sampai dengan taraf

    tertentu, krisis energi kita hadapi dimasa akan datang.

    Peranan energi sangat penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi, sehingga

    penglolaan energi yang meliputi penyediaan, pemanfaatan dan pengusahaannya

    harus dilaksanakan secara terpadu. Cadangan sumber daya energi bahan bakar

    fosil keberadaannya sangat terbatas, maka perlu adanya kegiatan diversifikasi

    sumber daya energi agar ketersediaan energi dimasa depan terjamin. Bahan bakar

    fosil juga menghasilkan bahan pencemar yang mengganggu kesehatan, dan

    menurunkan kualitas lingkungan, seperti Pb (timbal), CO (Carbon monoksida) dan

    CO2 (Carbon dioksida).

    B. Potensi energi

    Indonesia sebenarnya Indonesia masih memiliki cadangan minyak sebesar

    3,99 miliar barel yang diperkirakan baru habis dieksploitasi selama 11 tahun dan

    masih memiliki potensi cadangan sejumlah 4,41 miliar barel. Sedangkan stok gas

    bumi mencapai 187 triliun kaki kubik. Atau akan habis dalam waktu68 tahun dengan tingkat produksi per tahun sebesar 2,77 triliun kaki kubik.

    Cadangan batu bara ada sekitar 18,7 miliar ton lagi. Atau dengan tingkat produksi

    170 juta ton per tahun. Berarti cukup buat memenuhi kebutuhan selama 110 tahun

    (sumber: Kementerian ESDM, 14/03/2008). Pada tahun 2005 ditemukan sekitar

    5.081 juta barel cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Laut Timor. Data

    mengenai cadangan minyak di Laut Timor tersebut diperoleh dari jaringan Yayasan

    Peduli Timor Barat (YPTB) di Darwin Australia Utara. Data tersebut diperoleh

    darisejumlah perusahaan migas yang kini beroperasi di Laut Timor jauh sebelum

    Timor Timur merdeka. Jaringan YPTB juga memperoleh informasi dari sejumlah

    ahli minyak di Australia yang mengatakan bahwa total cadangan migas di Laut

    Timor sesungguhnya jauh lebih besar dari data awal yang dikemukakan pemerintah

    Australia sebelumnya.

    Angka produksi migasnya sekitar 250 ribu barel per hari. Jika harga minyak dunia

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    6/31

    saat ini US$ 67, maka tiap tahunnya Laut Timor akan menghasilkan US$1 miliar

    (US$ 7 juta setiap hari). Nah, bila angka itu dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp

    10,300/ Dolar Amerika, produksi migas di Laut Timor akan mencapai Rp 172

    miliar/ hari. Namun, angka fantastis itu kini dikuasai Australia dan Timor Timur

    saja. Itu pun Timor Timur hanya mendapat bagian 20-30%. Sementara di

    Aceh ditemukan cadangan migas terbesar di dunia, yakni 320,79 miliar barel.

    Selain energi fosil Indonesia juga kaya akan sumber energi nonfosil. Seperti

    panas bumi (geotermal) dengan kapasitas mencapai 27000 megawatt, tenaga surya

    dengan potensi intensitas radiasi matahari rata-rata di seluruh wilayah Indonesia

    sekitar 4,8 kWh/ m2, angin, air, serta sumber potensial lain. Kalau dilihat dari

    potensi sumber energi yang begitu melimpah di Indonesia seharusnya

    Indonesia mampu memenuhi sumber energi bagi masyarakat. Baik energi fosil

    maupun nonfosil. Kemakmuran masyarakat seharusnya tercapai. Tapi, kenyataanya

    kondisi masyarakat Indonesia sungguh jauh dari kesejahteraan. Masyarakat harus

    menunggu berjam-jam untuk antri membeli minyak tanah, bensin, dan sebagainya.

    Di sisi lain, 4 "big boss" Freeeport menerima gaji Rp 126,3 M/ bulan.

    Namun, masyarakat Papua harus mengalami busung lapar. Sama seperti pihak

    ExxonMobil yang memperoleh keuntungan sebesar US$ 40.6 Billion atau setara

    dengan Rp 3,723,020,000 ,000,000 (dengan kurs rupiah 9,170) atau setiap

    detiknya. Chevron yang memperoleh keuntungan pada tahun 2007 sebesar US$

    18,7 billion atau Rp 171,479,000,000,000. Atau seperti Royal DucthShell yang

    menyebutkan nilai profit yang mereka dapatkan selama setahun mencapai US$ 31

    miliar. Atau setara dengan Rp 284,270,000,000,000. Keuntungan yang

    diperoleh korporasi- korporasi negara imperialis ini sebenarnya berada jauh di atas

    Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa negara dunia ketiga, tempat korporasi

    tersebut menghisap. Hingga akhir tahun 2007, Produk Domestik Bruto (PDB)

    Indonesia bahkan belum sanggup menembus Rp 4,000 triliun. Untuk triwulan ke-3

    tahun 2007 saja hanya mencapai Rp 2,901 triliun. Untuk negara penghasil minyak

    lainnya, Libya hanya 50.320 juta US$, Angola hanya 44,033 juta US$, Qatar hanya

    42,

    463US$, Bolivia hanya 11.163 juta US$, dan lain-lain. Mengapa Indonesia yang

    kaya akan sumber daya energi harus menghadapi krisis energi dan tetap

    dengan title "Negara Dunia Ketiga"-nya?

    UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi telah meliberalisasi seluruh

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    7/31

     

    kegiatan usaha migas, mulai dari sektor hulu hingga hilir. UU Migas ini telah

    mengebiri peran negara atas migas. Hampir 90% produksi minyak bumi di

    Indonesia dikuasai korporasi asing, yakni Total, ExxonMobil, Vico

    ,ConocoPhillips, BP, Petrochina, Chevron, dan korporasi lainnya. Kesalahan

    pandangan pemerintah tentang kepemilikan menyebabkan negara ini kian terpuruk

    dengan kebijakan-kebijakannya yang pro swasta/ asing. Pemerintah memahami

    bahwa kekayaan alam Indonesia tak terkecuali migas adalah komoditas yang bisa

    dimiliki oleh siapa pun yang mampu (memiliki modal) untuk mengelolanya.

    Padahal, kekayaan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Termasuk barang

    tambang yang melimpah adalah milik rakyat.

    Di sisi lain, 4 "big boss" Freeeport menerima gaji Rp 126,3 M/ bulan. Namun,

    masyarakat Papua harus mengalami busung lapar. Sama seperti pihak ExxonMobil

    yang memperoleh keuntungan sebesar US$ 40.6 Billion atau setara dengan Rp

    3,723,020,000 ,000,000 (dengan kurs rupiah 9,170) atau setiap detiknya. Chevron

    yang memperoleh keuntungan pada tahun 2007 sebesar US$ 18,7 billion atau Rp

    171,479,000,000,000. Atau seperti Royal Ducth Shell yang menyebutkan nilai

    profit yang mereka dapatkan selama setahun mencapai US$ 31 miliar. Atau setara

    dengan Rp 284,270,000,000,000. Keuntungan yang diperoleh korporasi-

    korporasi negara imperialis ini sebenarnya berada jauh di atas Produk Domestik

    Bruto (PDB) beberapa negara dunia ketiga, tempat korporasi tersebut menghisap.

    Hingga akhir tahun 2007, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bahkan belum

    sanggup menembus Rp 4,000 triliun. Untuk triwulan ke-3 tahun 2007 saja hanya

    mencapai Rp 2,901 triliun. Untuk negara penghasil minyak lainnya, Libya hanya

    50.320 juta US$, Angola hanya 44,033 juta US$, Qatar hanya 42,

    463US$, Bolivia hanya 11.163 juta US$, dan lain-lain. Mengapa Indonesia yang

    kaya akan sumber daya energi harus menghadapi krisis energi dan tetap

    dengan title "Negara Dunia Ketiga"-nya?

    UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi telah meliberalisasi seluruh

    kegiatan usaha migas, mulai dari sektor hulu hingga hilir. UU Migas ini telah

    mengebiri peran negara atas migas. Hampir 90% produksi minyak bumi di

    Indonesia dikuasai korporasi asing, yakni Total, ExxonMobil, Vico

    ,ConocoPhillips, BP, Petrochina, Chevron, dan korporasi lainnya. Kesalahan

    pandangan pemerintah tentang kepemilikan menyebabkan negara ini kian terpuruk

    dengan kebijakan-kebijakannya yang pro swasta/ asing. Pemerintah memahami

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    8/31

     

    bahwa kekayaan alam Indonesia tak terkecuali migas adalah komoditas yang bisa

    dimiliki oleh siapa pun yang mampu (memiliki modal) untuk mengelolanya.

    Padahal, kekayaan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Termasuk barang

    tambang yang melimpah adalah milik rakyat.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Kondisi energi saat ini

    Sumberdayaalamyangdapatmenghasilkanenergi selamaini semakin

    terkuras,karenasebagianbesarsumberenergisaatiniberasal darisumberdaya alam yang

    tidak terbarukan. Sementara itu, konsumsi energiterus meningkat

    sejalandenganlajupertumbuhanekonomidanpertambahanpenduduk(Anonim,

    2004).Energifosilsebagaisumberenergi tidakterbarukanmerupakansumber

    energiutamadi dunia.Permasalahanseriusyangdihadapi olehbanyaknegara

    berkembangansaatini adalahjumlahbahanbakarfosilyangsangatterbatas

    sementarakebutuhan terusmeningkat(Budietal.,2009),sehinggaterjadikrisis

    energi.KetersediaanenergifosilIndonesiadapatdilihatpadaTabel1.1berikut ini:

    Tabel1.1PersediaanEnergiFosilIndonesia 

    Energi

    SumberDaya

    yang

    dibutuhkan

    Cadangan

    Dunia

    Sumber

    Dayayang

    Tersedia

    RasioCadangan

    Produksi(tahun)

    Batubara 5000Mton 0,55% 170Mton 29

    Gasalam 2300MTOE 1,39% 72MTOE 32

    Minyak 700Mton 0,43% 68Mton 10

    Sumber:MasyarakatEnergiTerbarukanIndonesia,2008

    International Energy Agency (IEA) mendefinisikan ketahanan energi sebagai

    ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau. Lebih

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    9/31

     

    lanjut, ukuran yang dipakai untuk menilai suatu negara dikatakan memiliki

    ketahanan energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor

    setara minyak. Ketahanan energi dianggap penting karena energi merupakan

    komponen penting dalam produksi barang dan jasa. Segala bentuk gangguan yang

    dapat menghambat ketersediaan pasokan energi dalam bentuk bahan bakar primer

    (BBM, gas dan batubara) maupun kelistrikan dapat menurunkan produktivitas

    ekonomi suatu wilayah dan jika magnitude gangguan sampai pada tingkat nasional

    dapat membuat target pertumbuhan ekonomi meleset dari yang ditetapkan.

    Menurut Yergin (2006) ketahanan energi mulai menjadi isu global ketika

    Arab Saudi menghentikan ekspor minyak mentahnya ke negara-negara industri pada

    awal dekade 70-an. Pada era tersebut, minyak merupakan sumber energi yang paling

    vital bagi negara-negara eropa barat dan amerika serikat, sedangkan arab saudi

    merupakan eksportir utama. Tindakan sepihak Arab Saudi tersebut praktis

    mengganggu aktivitas perekonomian negara-negara importir minyak tersebut; yang

    waktu itu hanya bergantung pada minyak Saudi Arabia. Dunia internasional

    kemudian menjadi sadar terhadap pentingnya menjaga pasokan agar tidak

    bergantung pada satu jenis sumber energi dan satu produsen energi.

    Mengacu kepada konsep ketahanan energi yang didefinisikan oleh IEA di

    atas dan merujuk kepada teori dasar mikroekonomi, menurut penulis ada tiga

    komponen dasar dalam menjaga keberlangsungan pasokan energi, yaitu: (1) estimasi

    permintaan energi yang presisi sebagai dasar perencanaan penyediaan

    pasokan energi, (2) kehandalan (reliability) pasokan energi yang diusahakan oleh

    badan usaha, dan (3) harga energi yang menjadi sinyal bagi badan usaha untuk

    masuk dalam penyediaan energi. Harga energi menjadi begitu penting karena akan

    digunakan oleh pihak produsen dalam menghitung estimasi imbal hasil atas

    investasi yang dikeluarkan dalam penyediaan energi. Oleh karena itu, dalam kasus

    Pemerintah memberlakukan batasan atas harga energi pada level tertentu, tidak

     jarang investasi dalam pembangunan pembangkit listrik, kilang minyak, tambang

    batubara akan berkurang dan supply bahan bakar menghilang dari pasaran.

    Kebijakan Pemerintah diperlukan agar ketiga komponen tersebut direspon dengan

    baik oleh pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) sehingga ketersediaan

    energi berada pada tingkat keseimbangan sesuai dengan kebutuhan konsumsi di

    dalam perekoonomian.

    Dari sisi manajemen risiko, kajian ketahanan energi biasanya berfokus

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    10/31

    10 

                                                       

    pada risiko operasional kehandalan infrastruktur atau sarana penyediaan energi

    sebagaimana yang dijabarkan oleh Chester (2010) dan dikutip dalam Singh (2012).

    Manajemen risiko terhadap keseluruhan operasional menjadi begitu krusial agar

    terputusnya pasokan energi tidak terjadi. Namun demikian, ketahanan energi juga

    mencakup upaya diversifikasi energi dalam mengurangi ketergantungan pasokan

    energi pada salah satu jenis bahan bakar. Diversifikasi juga dilakukan dalam

    memperbaiki bauran energi dengan memperhatikan potensi cadangan sumber energi

    yang dimiliki (Chester, 2010).

    Dari sisi kebijakan, Pemerintah telah mengundangkan Peraturan Presiden

    (Perpres) No.5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan untuk

    menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri. Beberapa sasaran kebijakan yang

    secara rinci diatur dalamPerpres tersebut adalah pada tahun 2025 terwujudnya

    elastisitas energi di bawah 1 dan pengurangan porsi BBM dalam komposisi energi

    primer hingga 20% dan optimalisasi bahan bakar batubara dan gas masing-masing

    lebih dari 33% dan 30%, serta sisanya dengan menumbuhkan sumber energi baru

    terbarukan (EBT). Untuk mencapai sasaran tersebut, terdapat dua kebijakan, yaitu (i)

    kebijakan utama yang mengatur penyediaan, pemanfaatan, kebijakan harga dan

    konservasi alam; dan (ii) kebijakan pendukung, yang mengarah kepada

    pengembangan infrastruktur, kemitraan pemerintah dan swasta, serta pemberdayaan

    masyarakat.

    Bila dilihat lebih lanjut, arah kebijakan energi nasional yang tertuang dalam

    Perpres No. 5/2006 adalah untuk mengoptimalkan penggunaan energi primer yang

    memiliki cadangan potensial dan menurunkan ketergantungan terhadap BBM.

    Dengan kecenderungan menipisnya cadangan minyak bumi dan menurunnya

    produksi minyak mentah sebagaimana dapat dilihat pada Gambar-1, kondisi

    ketahanan energi minyak semakin rentan. Kerentanan atas produksi minyak juga

    terlihat dari terbatasnya kapasitas kilang minyak domestik dalam memenuhi

    kebutuhan dalam negeri.

    Gambar-1.PerkembanganCadangandanProduksi MinyakMentah Indonesia 

    ,

    ,6

    ,4

    ,2

    ,

    ,6

    ,4

    ,2

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    11/31

    11 

                               

            

     

    (

    )

    ()

    30

    360

    340

    320

    300

    20

    260

    240

    220

    2004 2005 2006 200 200 200 2010 2011 2012

    200

    Sumber: Kementerian ESDM, data diolah

    Pemerintah menerbitkan aturan tersebut untuk memanfaatkan sumber

    energi yang cadangannya lebih besar daripada minyak. Dengan demikian,

    ketergantungan terhadap BBM akan semakin berkurang. Untuk itu, optimalisasi

    penggunaan energi

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    12/31

    12 

    primer yang cadangannya relatif masih besar seperti bahan bakar gas

    dan batubara diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor BBM sekaligus

    menurunkan biaya konsumsi energi dan meringankan belanja negara untuk subsidi

    energi.

    Batubara merupakan sumber energi yang cadangannya relatif cukup besar.

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, cadangan batubara diperkirakan sekitar 21

    milyar ton, sementara produksinya mencapai 353 ribu ton sepanjang tahun 2011.

    Kurang lebih

    77% produksi batubara tersebut diekspor ke luar negeri. Berdasarkan data

    tersebut, potensi batubara cukup besar untuk ditingkatkan dalam bauran energi

    nasional mengingat perbandingan antara cadangan dengan produksi batubara

    mencapai puluhan ribu kali lipat. Selain batubara, gas juga merupakan energi yang

    memiliki cadangan yang potensial untuk dikembangkan. Total cadangan gas alam

    yang dimiliki Indonesia mencapai 150,7 TCF, sedangkan produksi di tahun 2012

    sebanyak 3,1 juta MMSCF dan sekitar 43% produksi gas alam tersebut diekspor ke

    luar negeri.

    Pemerintah juga telah memberikan perhatian terhadap energi terbarukan

    sebagai sumber energi alternatif dalam Perpres No. 5/2006. Komposisi panas bumi

    dalam bauran energi nasional ditargetkan meningkat hingga mencapai 17% pada

    tahun 2025 begitu juga dengan energi terbarukan lainnya seperti biomasa, nuklir,

    tenaga surya dan tenaga angin. Optimalisasi energi terbarukan dianggap langkah

    strategis karena setidaknya ada dua argumen utama. Pertama, dari sisi sumber daya,

    potensi panas bumi Indonesia cukup besar yaitu mencapai 29.038 GWe dan yang

    dikembangkan baru sebesar 1.226 WW, sehingga masih ada potensi yang cukup

    besar untuk pengembangan energi panas bumi untuk kelistrikan nasional. Sedangkan

    potensi tenaga air diperkirakan sekitar 75.000

    MW dengan kapasitas PLTA terpasang 5.711 MW. Selain itu, masih banyak

    potensi EBT yang lain, seperti: tenaga angin (bayu), bioenergi, dan tenaga surya.

    Kedua, energi terbarukan memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh

    energi fosil, yaitu dapat dihasilkan secara alamiah secara terus menerus sehingga

    risiko akan hilangnya sumber energi sangatlah kecil dan time frame untuk

    pengembangannya bisa tak terbatas.

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, selama ini bauran energi nasional

    memang didominasi oleh penggunaan BBM sebagai sumber energi primer utama.

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    13/31

    13 

       2   0   0   0 

       2   0   0   2 

       2   0   0   3 

       2   0   0   4 

       2   0   0   5 

       2   0   0   6 

       2   0   0    

       2   0   0    

       2   0   0    

       2   0   1   0 

       2   0   1   1 

       2   0   1   5 

       2   0   2   0 

       2   0   2   5 

    Sebagaimana terlihat dalam Gambar-2, komposisi BBM dalam bauran energi

    nasional stabil sangat tinggi, mencapai 50%-60% sepanjang tahun 2000 hingga

    2005. Dengan dikeluarkannya kebijakan energi nasional dalam Perpres No. 5/2006

    tersebut, diharapkan Pemerintah dapat menyusun langkah-langkah strategis dan

    teknis untuk mengurangi porsi BBM dalam komposisi energy mix secara bertahap.

    Apabila kebijakan tersebut berjalan dengan baik, publik akan merasakan dampaknya

    berupa pengurangan ketergantungan terhadap minyak.

    Sepanjang kurun waktu 2006 hingga 2010, komposisi minyak sedikit

    menurun dari 51,3% menjadi 47,1% atau turun sekitar 1% per tahun. Namun tren

    penurunan porsi minyak tersebut terhenti dan kembali meningkat kembali di tahun

    2011 menjadi 47,7% dari energy mix nasional. Kondisi ini mengindikasikan

    langkah-langkah yang ditempuh oleh Pemerintah tidak berjalan efektif dan

    meningkatnya risiko ketahanan energi. Di tengah tingginya harga minyak dunia dan

    fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung meningkat, penyediaan energi nasional

    melalui BBM jelas beresiko. Risiko yang paling utama adalah kelangkaan BBM di

    tengah masyarakat akibat kuota dan nilai subsidi BBM dalam APBN telah

    terlampaui.

    Gambar-2.Perkembangan danTarget BauranEnergi Nasional 

    100 

    60 

    4,1

    21,2

    30 

    2,0

    50

    40

    30 5,6

    20

    10

    33

    51,3 4, 

    20 

    Sumber:2012HandbookofIndonesia’sEnergyEconomyStatistics,hal.10,Pusdatin

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    14/31

    14 

       2   0   0   1 

    ESDM, diolah

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    15/31

    15 

    Salah satu target Perpres No. 5/2006 yang juga belum terlihat

    implementasinya adalah penyesuaian harga BBM menuju tingkat

    keekonomiannya. Dapat dikatakan bahwa kebijakan harga premium dan solar

    hanya bersifat responsif, yaitu disesuaikan ketika realisasi subsidi minyak jauh

    melampaui alokasi di APBN. Sejak diberlakukannya Perpres No. 5/2006 tercatat

    harga eceran premium dan solar telah beberapa kali mengalami perubahan.

    Sebagaimana terlihat pada Gambar-3 penyesuaian tersebut tidak hanya berupa

    kenaikan namun juga berupa penurunan harga eceran. Untuk merespon penurunan

    harga minyak dunia, dalam rentang waktu tahun 2008 hingga 2009

    Pemerintah telah menurunkan harga eceran kedua BBM jenis tertentu

    tersebut sebanyak dua kali, yaitu dari Rp6.000/liter menjadi Rp4.500/liter untuk

    premium dan dari Rp5.500/liter menjadi Rp4.500/liter untuk minyak solar.

    Gambar-3.PerkembanganHarga MinyakMentah danBBMTertentu 

    .000

    6.000

    (/)

    (/)

    (/)

    120

    100

    5.0000 

    4.000

    60 

    3.000

    40 2.000 

    1.00020 

    0 0 

    2004 2005 2006 200 200 200 2010 2011 2012 

    HargaeceranBBM,khususnyapremiumdansolaryang mendapatsubsidi

    Pemerintahmemberikandoronganuntukkonsumsilebihdariyang dibutuhkan.Semakinbesarselisihantara harga keekonomiandanharga eceran,semakinbesarinsentifuntuk

    mengkonsumsiBBMbersubsidi.Tidak herantargetpenurunanporsiminyakdalam

    bauranenergi nasionaltidak sesuaidenganyangdiharapkankarena tidakada insentif

    ekonomibagikonsumenkendaraanbermotor untukmengurangipenggunaanBBM.Kita

     jugatidakmelihatpenurunanporsiBBMbisatercapaidalamtahun2025ataukurang

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    16/31

    16 

                                                         

    dari11tahunlagijikaPemerintahbelummemilikikeberanianuntukmenaikkanharga

    eceranBBM secarabertahap.

    Gambar-4.PerkembanganKonsumsiPremium 

    30

    25

    20

    156,20 5,4

    ,0 

    ,510,26

    12,44

    10

    511,2 11,16 11,34 11,51 11, 12,2 

    2005 2006 200 200 200 2010

    Tidak hanya memberatkan anggaran negara terkait membengkaknya subsidi

    energi(lihatGambar-4danGambar-5),juga terlihatmeningkatnya risiko BBMimpor

    yang semakinbesartidakhanya berasaldarifluktuasihargaminyaktetapijugadari

    fluktuasi nilai tukar. Premium memberikan kontribusi dominan dalam

    keseluruhan subsidi BBM. Besaran subsidi BBM dalamAPBNtermasuksubsidilistrrik

    yang juga sangat erat terkait dengan penggunaan BBM dalam pembangkitan listrik

    telah mencapai nilai yangsangatbesar. Secaratotal,subsidi energi

    (BBMdanlistrik)telahmencapai nilaiRp300 triliunpada

    tahun2012.Nilaiiniberpotensiuntukterusmeningkatjikatidak ada perubahandalam

    mekanisme harga BBM bersubsididanskema perhitungansubsidi listrik PLN

    sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

    No.111/PMK.02/2007.

    Lambannya penyesuaianharga BBMke tingkatkeekonomiannyajuga

    menimbulkandampak negatif terhadapupayadiversifikasi energi. Pelakuusaha tidak

    memilikirasionalitasdanmotif ekonomidalammendukung diversifikasi energinasional

     jika harga BBM masih didistorsi oleh Pemerintah. Tingkat pengembalian dalam

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    17/31

    pengembangan biodiesel dan biopremium menjadi tidak begitu menarik ketika harga

    minyak premium dan solar terlalu rendah sehingga tidak menciptakan tingkat

    kompetisi yang sama antara bio energi dan BBM.

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    18/31

    100.0  5.5

    Gambar-5: Belanja Subsidi dalamAPBN 

    400  

     

    300 

    200 

    100 

     

    13.1 

    3. 

     

    45.0 

     

    2.4 

     

    165.2 

    211. 1. 210, 

    4.55.6 0.4 4.6

     

    52.3 43.5 52. 3. 3. 4.3 51.6 

    0  200 200 2010 2011 2012 2013 

     

    2014 

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    19/31

    Dalammelaksanakan amanat

    PerpresNo.5/2006terdapatbeberapatantangan yang perlu diantisipasioleh

    Pemerintah. Pertama, Pemerintah harus mengantisipasitingginya

    permintaan energinasional. Berdasarkan estimasi World Energy Outlook

    (2013), konsumsi energi Indonesiadiperkirakantumbuhsekitar 2,5% per

    tahundaritahun2011 hingga 2035. Konsumsi energi diperkirakan melonjak

    hampir dua kali lipat dalam rentangwaktutersebut

    dari196jutatonsetaraminyak(Mtoe) menjadi358Mtoe. Dalam

    proyeksitersebut,diperkirakanbauran energibelummencapaitarget yang

    sudah dicanangkan oleh Pemerintah. Konsumsi BBM masih menguasai

    30% energy mix disusulolehbatubarasebanyak28%. Proyeksiinimenjadi

    cambukan bagi Pemerintah bahwatargetpenurunan BBMdan

    optimalisasibatubara yang disusun dalam PerpresNo.5/2006 belum

    dapatdiyakinikeberhasilannya.

    Kedua, terkait denganoptimalisasibatubara,meskipun

    Pemerintahsudah melaksanakan Fast Track Project (FTP)

    Tahap1dansedang membangun FTPTahap 2,

    tingkatkehandalanpembangkitlistrikberbahan

    bakarbatubaratersebutperludiujilebih lanjutmengingatmasih rendahnya

    capacity factor2 pembangkit FTP Tahap1.Akibatnya konversi

    energidaripembangkitlistriktenagadiesel yang lebihmahalkepadabatubara

    menjadi tidak tercapai. Tantangan lainnya adalah mengurangi ekspor

    batubara. Meskipunkebutuhan dalamnegeri saatini sangatjauh

    dariproduksitambangbatubara,

    Pemerintahharusmenyadaribahwabatubarabukanmerupakan energi yang

    terbarukan, sehingga eksploitasiberlebihan atas cadangan tambangbatubara

    akan meningkatkan opportunity cost terhadappenggunaan batubaradimasa

    yang akan datang.

    Adapunmenyangkutbahanbakar gas,kendalautama adalahkurang

    tersedianya infrastruktur distribusi/pengangkutan. Pemerintahperlu

    menetapkan kebijakan pipanisasi gas yang menghubungkanladang gas dan

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    20/31

    20 

    sentraindustrinasional. Selamaini pembangunanpipa

    gasselaluberorientasipada ekspordankurangmemperhatikan

    kawasanindustri,terutama yang berlokasididekatwilayah eksplorasigas

    alam. Salah satucontohnya ialah kasuskekurangangas yangterjadi pada

    pembangkitlistrikgasdi Belawan.Kurangnya pasokanharusnya tidakterjadi

    apabila daridulu Pemerintahtelah menetapkan rencana

    danstrategiuntukmenyambungkanpipa darilapangan gasArundi Aceh ke

    pembangkittersebut.

    Selain pipanisasi, kebijakan pengangkutan gas juga harus

    mencakup pembangunankilang gas alam cairdanterminalregasifikasi yang

    berdekatandengan pusat industridanpembangkitlistrik.Misalnya

    pembangunanterminalregasifikasi terapung (FRSU)di

    JawaBaratdapatdikatakanterlambatdalammeresponkebutuhan

    pembangkitlistrik PT PLN. Padahalbiayainput

    gasjauhlebihmurahdibandingkan bahan bakar lainnya. Hanya tenaga air

    yang biaya inputnya bisa mengalahkan gas. Kurangnya

    infrastrukturpengangkutangastersebutmenyebabkanhilangnyakesempatan

    memanfaatkan energi yangberbiayarendah.

    Pemerintah juga harus menyelesaikan permasalahan yang

    menghalangi eksploitasi energiterbarukan.Beberapa

    permasalahantersebutmencakupperijinan pembangunan Pembangkit

    ListrikTenagaAirdan Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi yang

    dianggap dapatmerusaklingkunganterutamawilayah hutan. Insentif

    Pemerintahkepadapelakuusaha

    dalammenurunkantingkatketidakpastiankeberhasilan eksplorasipanasbumi

    dankompensasibesarnyabiaya investasidan alatpenyimpanan

    energiuntuktenaga angindantenagasuryajugamenjadi area kebijakan

    yangperlu diaturoleh Pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan.

    Beberapa faktatersebutdi atasmengindikasikanbahwa

    Indonesiatelahmemiliki rencana yang baikuntukmenjagaketahanan

    energisebagaimana telahdinyatakandalam bentukroadmap bauran

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    21/31

    21 

    energinasional sejak 2006, namundemikian progres selama periode

    tahun2006-2011menunjukkanbahwaprogresnyabelummenggembirakan.

    Sementara pada periode yang sama tekanan risiko ketahanan energi

    sebagai akibat terlalumenggantungkanpada sumber daya

    energiBBMmengalamipeningkatan. Ini menjadilampukuningbagi

    pembangunansektorkeenergiannasional. Sebagaitahap

    awalperlusegeradireformulasipolasubsidi BBM(termasuklistrik) yang

    ada;bukan hanyauntukmengurasi eksposurrisikosubsidi BBMnamunjuga

    untukmembuka jalan (necessary condition) penciptaan lingkungan yang

    kompetitif bagi pengembangan sumber energibaru-terbarukan.Menunda

    setiaplangkahkritisini hanya akan mengakumulasikan risiko atas ketahanan

    energiIndonesia di masa yang akan datang.

    Perananenergisangatpenting artinyabagi

    peningkatankegiatanekonomi, sehingga pengelolaan energi yang meliputi

    penyediaan, pemanfaatan dan pengusahaannya harus dilaksanakan secara

    terpadu. Cadangan sumber daya energi bahan bakar fosil keberadaannya

    sangat terbatas, maka perlu adanya kegiatan diversifikasi sumber daya

    energi agar ketersediaan energi dimasa depan terjamin.

    Bahanbakarfosiljugamenghasilkan bahanpencemar yangmengganggu

    kesehatan, danmenurunkan kualitas lingkungan, seperti Pb(timbal),

    CO(Carbon monoksida) danCO2(Carbondioksida). 

    Situasi energi diIndonesia tidak lepas dari situasi energi dunia.

    Konsumsi energi dunia yang makin meningkat membuka kesempatan bagi

    Indonesia untuk mencari sumber energi alternatif untuk memenuhi

    kebutuhannya sendiri. Ketergantungan

    masyarakatIndonesiaterhadapbahanbakarminyaksangatlahbesar.

    Berdasarkandataenergisumberdayamineral2006, bahwaminyakbumi

    sepertisolar, premium, minyak tanah, minyak diesel, dan minyak bakar

    mendominasi 52,5% pemakaian energi diIndonesia, gasbumi sebesar

    19%,batu bara21,5%, air3,7%, panar bumi 3% dan energi terbarukan

    renewable hanya sekitar 0,2% dari total penggunaan energi. Padahal

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    22/31

    22 

    menurut data ESDM 2006, cadangan minyak bumi Indonesia

    hanyasekitar9Mbarel/tahun danproduksiIndonesia hanyasekitar900 jt

    barel/tahun. Jikaterusdikonsumsi dantidakditemukan cadangan minyak

    baruatau tidak ditemukan teknologi baru untuk meningkatkan recovery

    minyak bumi diperkirakan cadangan minyak Indonesia habis dalam waktu

    23 tahun mendatang. (Banun,MuhammadSyariful.2011).

    Krisis energi dunia yang semakin sering terdengar. Sudah terasa

    dampaknya di tengah- tengah masyarakat dunia. Krisis bahan bakar

    berbasis fosil ini telah berdampak pada melonjaknya harga bahan bakar.

    Tidak berhenti di situ saja, akibat melonjaknya harga bahan bakar dengan

    berbagai macam produk turunannaya harga sembako ikut melambung.

    Akhirnya beban masyarakat semakin berat. Nasib masyarakat semakin

    menderita, isu krisis energi ini telah mengundang banyak negara untuk ikut

    berperan aktif mencari solusi. Salah satu solusi yang ditawarkan dunia

    adalah mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar

    berbasis fosil. Tidak terkecuali dengan Indonesia. Negeri ini berupaya ikut

    berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan masalah krisis energi, yakni

    dengan mengembangkan energi alternatif berbasis nonfosil. Berbagai

    seminar digalakkan serta dana pengembangan energi altenatif berbahan

    baku nabati pun digelontorkan. Salah satu programnya adalah

    pengembangan bahan bakar biofuel dari tanaman-tanaman potensial.

    Mengingat ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah di Indonesia,

    bagi pemerintah program ini dirasa layak untuk dikembangkan. 

    Langkah ini bisa dipahami cukup strategis mengingat setelah

    penghapusan subsidi bensin dan solar, permintaan akan minyak tanah

    tidak memperlihatkan penurunan. Karena itu, salah satu jalan yang bisa

    dilakukan adalah dengan mengurangi pemakaian minyak tanah.

    Sayangnya, rencana konversi kepada LPG ini terasa mendadak dan tidak

    terencana secara komprehensif. Tak heran berbagai masalah dalam

    pelaksanaannya muncul seakan tiada henti. Mulai dari ribut-ribut tender

    kompor gas yang dilakukan oleh Kantor Menteri Koperasi dan UKM,

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    23/31

    23 

    belum jelasnya sumber pendanaan dan besarnya subsidi yang mencapai

    ratusan milyar Rupiah, rendahnya sosialisasi kepada masyarakat yang

     justru sedang giat-giatnya memproduksi kompor murah berbahan bakar

    briket sesuaiprogram pemerintah sebelumnya, ketidaksiapan infrastruktur

    seperti stasiun pengisian dan depot LPG, hingga kaburnya kriteria

    pemilihan lokasi uji coba dan kelompok masyarakat penerima kompor

    dan tabung gas gratis. Sejak adanya kebijakan konversi

    itu, minyak tanah menghilang dari pasar. Kalaupun ada, harganya sangat

    tinggi, sehingga masyarakat tak sanggup membelinya. Sementara itu,

    kalau mau beli gas, masyarakat harus membeli 3 kg atau satu tabung yang

    harganya berkisar Rp 15 ribu. Kondisi ini tampaknya belum diperhatikan

    pemerintah. Bagi rakyat kecil, membeli bahan bakar Rp 15 ribu sangat

    memberatkan, karena penghasilan mereka tiap hari hanya cukup untuk

    makan sehari, bahkan terkadang kurang. Ini berbeda dengan minyak tanah

    yang bisa dibeli eceran, satu atau bahkan setengah liter sekalipun. Dari

    aspek ini, kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji akan menimbulkan

    masalah seperti yang disebutkan di atas. Pemerintah kurang peka melihat

    kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar. penghasilannya pas-

    pasan. Mestinya, kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji dilakukan

    secara selektif. Masyarakat kecil tetap dibiarkan memilih untuk

    sementara waktu, apakah menggunakan minyak tanah atau elpiji, yang

    kedua-duanya disubsidi. Sementara itu, masyarakat yang mampu

    diharuskan memakai elpiji. Untuk itu, perlu ada pendataan penduduk

    miskin yang akurat di tiap-tiap wilayah agar pemberian subsidi tersebut

    tepat sasaran.

    Konversi penggunaan minyak tanah memang harus dilaksanakan

    secara berkesinambungan mengingat masih tingginya permintaan dan

    ketergantungan nasional terhadap BBM. Program ini harus berkelanjutan

    dan tidak bisa sporadis mengingat pemerintah masih kesulitan menaikkan

    produksi minyak ketingkat 1,3 juta barel per hari, sementara penggunaan

    bahan bakar gas dan batu bara masih terkendala oleh infrastruktur.

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    24/31

    24 

    Penggantian jutaan kompor minyak tanah menjadi kompor gas tentu

    memerlukan biaya cukup besar. Apalagi jika itu akan diberikan secara

    cuma-cuma. Untuk jangka panjang strategi pembiayaan mutlak

    harus dipikirkan. Diusulkan agar biaya konversi pemakaian minyak tanah

    ini bisa diambilkan dari berbagai retribusi dan pendapatan negara bukan

    pajak lainnya (PNBP) yang jumlahnya cukup besar di sektor Migas.

    Sedangkan pengelolaanya dalam jangka panjang bisa saja di embankan

    kepada badanusaha tertentu atau dikembalikan ke Pertamina dengan

    menggunakan pola Public Service Obligation sehingga mengurangi rantai

    birokrasi dan dapat meringankan beban pemerintah ditengah keterbatasan

    sumber daya manusia yang ada saat ini.

    Karena itu ukuran tabung gas dan kepastian rancangan kompor

    hendaklah dibuat sedemikian rupa sehingga memang sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat. Khusus untuk ukuran tabung gas, kiranya perlu

    dipikirkan ulang secara seksama, hingga tidak terjadi salah persepsi

    nantinya bagi sebagian masyarakat miskin yang tentu juga memiliki

    tingkat pendidikan yang agak terbatas dibandingkan dengan masyarakat

    luas lainnya. Kedua hal ini sangat perlu diperhatikan untuk menghindarkan

    berbagai masalah sosial yang belum diantisipasi pemerintah pada saat ini.

    Krisis energi saat ini sekali lagi mengajarkan kepada bangsa

    Indonesia bahwa usaha serius dan sistematis untuk mengembangkan dan

    menerapkan sumber energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan

    terhadap bahan bakar fosil perlu segera dilakukan. Penggunaan sumber

    energi terbarukan yang ramah lingkungan juga berarti menyelamatkan

    lingkungan hidup dari berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat

    penggunaan BBM. Terdapat beberapa sumber energi terbarukan dan

    ramah lingkungan yang bisa diterapkan segera di tanah air, seperti

    bioethanol, biodiesel, tenaga panas bumi, tenaga surya, mikrohidro, tenaga

    angin, dan sampah/limbah.

    Penggunaan Bio fuel secara berkesinambungan akan lebih

    efisien untuk menghemat pemakaian BBM. Produk-produk bio fuel

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    25/31

    25 

    diantaranya adalah :

    1. Biodiesel, untuk menggantikan minyak solar, dipakai pada

    kendaraan dengan mesin diesel.Bisa dihasilkan oleh CPO,

    minyak jarak pagar, dll.

    2. Bioethanol, untuk menggantikan bensin. Bisa dihasilkan

    oleh tebu, ubi kayu, shorgum dll

    3. Biokerosin, untuk menggantikan minyak tanah.Bisa

    dihasilkan oleh jarak pagar Produk-produk Bio fuel

    komersial yang sudah ada diantaranya adalah : B-10 (10 %

    biodiesel dan 90 % solar ), B-5 (5 % biodiesel ), B-20, E-10

    (10 % bioethanol dan 90 % premium ), E-5 (5 %

    bioethanol) dll.

    Mendorong pemerintah untuk mengembangkan Gasified Petroleum

    Condensat (GPC). Sumber energi alternatif hasil penelitian PT Pertamina

    ini dapat digunakan masyarakat sebagai bahan bakar untuk menggantikan

    minyak tanah (kerosin) dan LPG (liquid petroleum gas). Dalam rangka

    diversifikasi energi dan penghematan BBM, GPC baik untuk

    dikembangkan. Selain lebih murah, nantinya pemerintah pun tidak perlu

    mengimpor LPG untuk menggantikan kerosin. Secara teknis, GPC

    memiliki keunggulan lebih dari bahan bakar lainnya. Di samping nilai

    kalori yang tidak kalah besarnya dengan LPG (10.000 – 12.000 cal/gram),

    kualitas api pembakarannya juga sama dengan kualitas api LPG biru. Dan

    tingkat efisiensi pemakaian GPC lebih tinggi dari bahan bakar lainnya.

    Untuk memanaskan air sampai mendidih dalam volume yang sama,

    dibutuhkan jumlah berat GPC yang lebih sedikit dibandingkan LPG atau

    kerosin.

    Selain menghemat BBM, pemanfaatan GPC yang berbahan baku

    kondensat ini juga akan menghemat devisa negara. Karena dapat

    mengurangi impor BBM untuk konsumsi dalam negeri. Jika kita

    mengimpor kerosin sebanyak 30MBCD dengan selisih harga kerosin

    terhadap harga crude oil di pasar luar negeri sebesar US$ 10/bbl dan harga

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    26/31

    26 

    kondensat sama dengan crude oil yaitu sekitar US$ 70/bbl, maka akan

    dihemat devisa sebesar US$ 108 juta per tahun. Karenanya, rencana

    pemerintah untuk mensubstitusi kerosin dengan LPG patut untuk ditinjau

    ulang. Subsidi kerosin yang diberikan pemerintah sebaiknya dialihkan

    untuk subsidi kompor GPC. Dengan demikian subsidi ke masyarakat

    hanya sekali saja, tidak terus menerus. Bila pemakaian GPC sudah

    dibudayakan untuk keperluan rumah tangga, penggunaan kerosin otomatis

    akan semakin berkurang. Kerosin untuk selanjutnya bisa dialihkan

    sebagai bahan bakar pabrik. Tentunya dengan harga yang mengikuti

    pasar.

    Konversi ke batu bara diganti ke elpiji. Pergantian konversi secara

    tiba-tiba itu tidak hanya mengejutkan masyarakat yang sudah mulai

    bersiap-siap mengganti minyak tanah ke batu baru, tapi juga

    mengecewakan para perajin tungku batu bara dan para peneliti yang telah

    berhasil membuat tungku batu bara modern, yang bisa mengatur nyala api

    dan menghemat pemakaian batu bara. Di sejumlah pameran, misalnya,

    kreativitas masyarakat membuat tungku batu bara sudah mulai

    bermunculan guna menyambut era konversi minyak tanah ke batu

    bara itu. Beberapa peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan

    perguruan tinggi, seperti di Universitas Sriwijaya, Palembang, telah

    berhasil membuat alat sederhana untuk mencairkan batubara. Batu bara

    cair ini harganya lebih murah dari pada minyak tanah dan sangat mudah

    pemakaiannya, sama seperti pemakaian minyak tanah. Baiknya lagi,

    semua jenis batu bara, baik yang muda (kadar karbonnya rendah) maupun

    yang tua (kadar karbon tinggi), bisa dicairkan. Dan batu cair ini ternyata

    tidak hanya bisa dengan sedikit treatment kimia, batu bara cair pun bisa

    diubah jadi premium.

    Seandainya saja saat itu kebijakan konversi minyak tanah ke batu

    bara terus berjalan, maka masyarakat akan lebih mandiri dalam memenuhi

    kebutuhan energinya. Kompor-kompor batu bara, misalnya, tidak hanya

    bisa dipakai untuk membakar briket batu baru, tapi juga membakar briket

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    27/31

    arang kayu-kayuan, arang batok, dan lain-lain. Tapi sayang, suasana yang

    sudah tepat itu tiba-tiba dibatalkan secara mendadak. Apa motif di balik

    pembatalan konversi minyak tanah ke batu bara memang perlu diselidiki

    untuk mengetahui kenapa kebijakan yang sudah positif itu dibatalkan.

    Konversi menimbulkan banyak masalah.

    Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak

    pemerintah berperan aktif untuk menanggulangi masalah harga minyak

    yang makin meningkat dan cadangan yang makin menipis.

    Kebijakanpemerintah dalam pengembangan biofuel dengan membentuk

    tim nasional pengembangan bahan bakar nabati (BBN) sebagai upaya

    untuk mendukung pengembangan bahan bakar nabati dengan menerbitkan

    blue print dan road map untuk mewujudkan pengembangan BBN tersebut.

    Selain itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden republik

    Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk

    mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar

    minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang dapat

    diperbaharui sebagai altenatif pengganti bahan bakar minyak. Ditambah

    dengan penerbitan Instruksi Presiden No 1 tahun 2006 tanggal 25 januari

    2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuels),

    sebagai energi alternative.

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    28/31

    BAB III

    KESIMPULAN

    Energibersifat abstrakdan sukardibuktikan, tetapidapatdirasakan

    adanya.Menuruthukumkekekalan energi, energi tidak dapatdiciptakan dan

    tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

    energiyangsatukebentukenergiyang lain,misalnyapadakompordidapur,

    energiyang tersimpandalamminyaktanahdiubahmenjadiapi.

    Ada beberapa macam energi yang kita kenal, yaitu energi

    mekanik, energi listrik, energi kimia, energi nuklir, dan energi

    termal baik alami maupun buatan. Energipadaprinsipnyasudah

    adadialamisejak dahulu kala dan tidak dapat dimusnahkan. Energi

    hanya dapat ditransfer dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup umat

    manusia.

    Sumberdayaalamyangdapatmenghasilkanenergi selamaini semakin

    terkuras,karenasebagianbesarsumberenergisaatiniberasal darisumberdaya

    alam yang tidak terbarukan. Sementara itu, konsumsi energiterus

    meningkat

    sejalandenganlajupertumbuhanekonomidanpertambahanpenduduk.Energif 

    osilsebagaisumberenergi tidakterbarukanmerupakansumber

    energiutamadi dunia.Permasalahanseriusyangdihadapi olehbanyaknegara

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    29/31

    berkembangansaatini adalahjumlahbahanbakarfosilyangsangatterbatas

    sementarakebutuhan terusmeningkatsehinggaterjadikrisis energi.

    Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres)

    No.5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan untuk

    menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri. Beberapa sasaran

    kebijakan yang secara rinci diatur dalamPerpres tersebut adalah pada

    tahun 2025 terwujudnya elastisitas energi di bawah 1 dan pengurangan

    porsi BBM dalam komposisi energi primer hingga 20% dan optimalisasi

    bahan bakar batubara dan gas masing-masing lebih dari 33% dan 30%,

    serta sisanya dengan menumbuhkan sumber energi baru terbarukan (EBT).

    Untuk mencapai sasaran tersebut, terdapat dua kebijakan, yaitu (i)

    kebijakan utama yang mengatur penyediaan, pemanfaatan, kebijakan harga

    dan konservasi alam; dan (ii) kebijakan pendukung, yang mengarah

    kepada pengembangan infrastruktur, kemitraan pemerintah dan swasta,

    serta pemberdayaan masyarakat.

    Bila dilihat lebih lanjut, arah kebijakan energi nasional yang

    tertuang dalam Perpres No. 5/2006 adalah untuk mengoptimalkan

    penggunaan energi primer yang memiliki cadangan potensial dan

    menurunkan ketergantungan terhadap BBM. Dengan kecenderungan

    menipisnya cadangan minyak bumi dan menurunnya produksi minyak

    mentah, kondisi ketahanan energi minyak semakin rentan. Kerentanan atas

    produksi minyak juga terlihat dari terbatasnya kapasitas kilang minyak

    domestik dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Semakin

    bertambahnya jumlah penduduk dan semakin banyaknya pengguna energi

    dimuka bumi ini maka energi fosil yang tertimbun apabila di kuras terus

    menerus akan habis bila saatnya tiba.

    Untuk itu kita perlu mencari alternatif yang sangat bagus untuk

    pemenuhan kebutuhan masyarakat, sebagaimana kita ketahui bahwa di

    indonesia sangatlah banyak atau prospek yang sangat bagus untuk

    membuat sumber energi terbarukan seperti biodiesel, bioetanol dan yang

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    30/31

    30 

    lain nya, karna kita ketahui indonesia ditumbuhi oleh pepohonan-

    pepohonan yang sangat bermanfaat dan bisa digunakan sebagai energi

    alternatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat dan

    harga yang semakin tinggi terhadap energi fosil seperti minyak bumi dan

    yang lainnya.

    Energi terbarukan yang bisa dibuat dari tanaman ini sangatlah

    bagus dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, karena masyarakat bisa

    memanfaatkan hasil alam yang sangat berlimpah di indonesia seperti

    kelapa sawit dan yang lainnya yang bisa digunakan dalam pembuatan

    energi terbarukan ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    BAKOREN (1998) Kebijaksanaan Umum Bidang Energi

    (KUBE),BadanKoordinasi

    Energi Nasional.

    DESDM(2003)

    KebijakanPengembanganEnergiTerbarukandanKonservasiEnergi,

    Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

    DESDM(2003a)

    PedomandanPolaTetapPengembanganIndustriKetenagalistrikan 

     Nasional 2003-2020, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

    DESDM(2004) KebijakanEnergiNasional2003-

    2020,Rancangan,DepartemenEnergi

    dan Sumber Daya Mineral.

    Dick,H(1980),TheOilPriceSubsidy,DeforestationandEquity ,BIES,Vol.16.,No.3,

    p.32-60.

    Dunn, W. N. (1994)Public Policy Analysis: An Introduction,Prentice Hall,

    New Jersey.

    Pangestu, M (1996)  Indonesian Energy Sector: Facing Globalization

  • 8/18/2019 MAKALAH Mesin Konversi Energi PENDIDIKAN

    31/31

    31 

    Challenges,

    PusatInformasiEnergi(2002)PrakiraanEnergiIndonesia2020 ,DepartemenEnergidan

    Sumber Daya Mineral bekerja sama dengan Energy Analysis and

    Policy Office.

    Pusat Informasi Energi (2003) Statistik Ekonomi Energi Indonesia 2002,

    Departemen

    Energi dan

    SumberDaya Mineral.

    Said, U., Ginting, E., Horridge, M., Utami, N.S., Sutijastoto, dan Purwoto, H.

    (2001)

    Kajian Dampak Ekonomi Kenaikan

     BBM ,LaporanAkhir,USAIDbekerjasama

    dengan Departemen Energi dan Sumber

    Daya Mineral.

    Sari, A.P. (2002) Life After Oil: Energi untuk Mendukung Pembangunan yang 

     Berkelanjutan,//

    .../www.p

    elangi.or.id