BAB IRUANG LINGKUP KIMIA
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat
pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih
khusus dalam kimia. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan
untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya.
Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia.
Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari
kimia, kecuali untuk kimia teori murni. Biokimia mempelajari
senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat
erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga
berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik.
Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan
banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia
organologam. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi,
mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik
didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai
karbon. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia,
khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut.
Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika
kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan
spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan
fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk
menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum
serta kimia teori. Kimia teori adalah studi kimia melalui
penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika).
Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut
kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer
telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang
merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk
menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak
tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda
kondensi dan fisika molekular. Kimia nuklir mengkaji bagaimana
partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern
adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.Bidang lain
antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia,
farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia,
ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia
hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia
lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer,
kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia,
sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
BAB IISTRUKTUR ATOM
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan
neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus
berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. semua
elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif
(+) . sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan
yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan
positif (+) pada inti atom. Dalam hal ini, semua atom di alam
semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada kelebihan
muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom
akan saling bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori AtomKonsep atom dikemukakan oleh
Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang menyakinkan,
sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan
dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai
oleh John Dalton (1805), kemudian dilakukan oleh Thomson (1897),
Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914). Hasil
ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran
mengenai susunan parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran
ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia
suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom
disebut model atom.1. Model Atom Dalton
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak
dapat dibagi-bagi. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat
kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda
untuk unsur yang berbeda. Atom-atom bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air
terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen. Reaksi kimia
merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkanHipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai
bola pegal seperti bola tolak peluru.2. Model Atom Thomson
Atom adalah bola bulat bermuatan positif dan di permukaan
tersebar elektron yang bermuatan negatif3. Model Atom
RutherfordAtom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom
dan eletron yang tersusun dari inti atom dan
Elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan
massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak
dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini
disertai pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.4. Model
Atom Niels Bohr
Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi
oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu
tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang
lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke
lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi lebih
rendah, elektron akan memancarkan energi. Kedudukan
elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut
kulit-kulit elektron.5. Model Atom ModelKulit-kulit elektron bukan
kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya suatu
keboleh jadian saja.
B. Percobaan-percobaan Mengenal Struktur Atom1.
ElektronPercobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh
William Crookes (1875). Hasil ekperimennya yaitu ditemukannya
seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang
disebut sinar katode. George Johnstone Stoney (1891) yand
mengusulkan nama sinar katode disebut elektron. Kelemahan dari
stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan
sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainya.
Antonine Henri Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan
dari unsur-unsur radioaktof yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes
yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar
katode.
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat
dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan
terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom. Besarnya
muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908)
melalui percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat
gaya tarik grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun.
Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke
kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan
Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron 0.2.
ProtonJika massa elektron 0 bearti suatu partikel tidak mempunyai
massa. Namun pada kenyataan nya partikel materi mempunyai massa
yang dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene Goldstein
(1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk
elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang
menuju arah berlawanan melalui lubang pada katode. Setelah berbagai
gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa
maupun muatanya, sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton
= 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +13. Inti
atomSetelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford
melakukan penelitian penembakan lempang tipis emas. Jika atom
terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar
alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/
menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest
Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911)
menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC.
Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan
Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya
bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan
dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat
netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada
dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain
dalam inti atom.4. NeutronPrediksi dari Rutherford memicu W. Bothe
dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel pada
inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi. James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang
menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat nertal atau
tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel
ini disebut neutron dan dilambangkan
C. Menetukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik1. Partikel
Dasar Penyusun AtomAtom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur atom
menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun, atom
tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang
tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan
partikel-partikel sub atom berikut.
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya
terdapat inti yang sangat kecil di mana massa dan muatan positifnya
dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan
negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron.
Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom,
sedangkan massa atom inti ditentukan oleh banyaknya proton dan
neutron. Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan
elektron ) dangan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur
yang lambangnya dapat dituliskan :X : lambang suatu unsurZ : nomor
atomA : nomor massa2. Memahami Susunan dari Sebuah Atom Lihatlah
nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari nomor
massa Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom
netral, maka nomor atom juga merupakan jumlah elekton Susunan
elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level
terdalam sebelum mengisi level luarDua hal yang penting
diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik. Jumlah
elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor
golongan (kecuali helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa
disebut dengan golonga 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku
diseluruh golongan unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-unsur
transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa barium terletak pada
golongan 2, bearti barium memiliki 2 elektron pada tingkat teluar.
Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
D. Nomor Atom dan Nomor MassaSuatu atom memiliki sifat dan massa
yang khas satu sama lain. Dengan penemuan partikel penyusun atom
dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A) Penulisan
lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana:A = nomor massaZ = nomor atomX = lambang unsurNomor Massa
(A) = Jumlah proton + Jumlah NeutronAtauJumlah Neutron = Nomor
massa Nomor atomNomor Atom (Z) = Jumlah proton1. Nomor Atom
(Z)Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau
jumlah elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri
khas suatu unsur. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah
proton sama dengan jumlah elektronya, sehingga nomor atom juga
menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling
menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah
sebelum lambang unsur2. Nomor Massa (A)Massa elektron sangat kecil
dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom
yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya
proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa
ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
E. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur1. IsotopIsotop adalah
atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena
jumlah elektron valensinya sama. Isotop-isotop unsur ini dapat
digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut
berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop2.
IsobarIsobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda
tetapi nomor massa sama.3. IsotonAtom-atom yang berbeda tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama
F. Menetukan Elektron Valensi1. Konfigurasi ElektronKonfigurasi
(susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom
tersebut. Setiap atom dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n
merupakan letak kulit. Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan
seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan inti atom. Elektron
disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum
sesuai daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron
yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada
kulit selanjutnya.
2. Elektron ValensiElektron yang berperan dalam reaksi
pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah elektron pada
kulit terluar atau elektron valensi. Jumlah elektron valensi suatu
atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit
terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel
untuk menentukan jumlah elektron valensi
Unsur unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama
akan memiliki sifat kimia yang sama pula.
BAB IIISISTEM PERIODIK UNSUR
Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang
disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada
dalam daftar tersebut.A. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur1.
Pengelompokan atas Logam dan NonLogamPenggolongan unsur yang
pertama dilakukan oleh Lavoisier yang mengelompokkkan unsur ke
dalam logam dan nonlogam. Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis
unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang
sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut
kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya
belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan unsur
yang lainnya. Tentu saja pengelompokan atas logam dan nonlogam
masih sangat sederhana, sebab antara sesama logam pun masih
terdapat banyak perbedaan.
2. Triade DobereinerPada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner
,seorang profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom
relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua
unsur lain yang mirip stronsium, yaitu kalsium dan barium.
Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain mempunyai
gejala seperti itu. Oleh karena itu, Dobereiner mengambilan
kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokan ke dalam
kelompok-kelompok tiga unsur yang disbutnya triade. Namun sayang,
Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga
aturan tersebut tidak bermanfaat.3. Hukum Oktaf NewlandsJ.W.
Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa
sifat sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip
dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan
dan seterusnya. 4. Sistem Periodik MendeleevDiantara para ahli yang
dianggap paling berhasil dalam mengelompokkan unsur-unsur dan
berani menduga adanya unsur-unsur yang pada saat itu belum
ditemukan adalah Dmitry Mendeleev. Mendeleev mengelompokkan unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Cara pengelompokkan
dilakukan dengan menggunakan kartu. Dalam kartu tersebut ditulis
lambang atom, massa atom relatifnya dan sifat-sifatnya. Mendeleev
selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada
satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam
satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun
Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:
Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan
kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja
dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum
dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai
dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi
nama ekasilikon oleh Mendeleev.5. Sistem Periodik Modern dari
Hhenry G. MoseleyPada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom,
Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem
periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan
telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan
keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor
atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).
B. Sistem Periodik ModernSistem periodik modern disusun
berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat
unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka
sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya
tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik.
1. PeriodeLajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut
periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah
unsur pada setiap periode sebagai berikut.PeriodeJumlah UnsurNomor
Atom
121-2
283-10
3811-18
41819-36
51837-54
63255-86
73287-118
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif
sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode
panjang.2. GolonganKolom-kolom vertikal dalam sistem periodik
disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan
kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom
vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu: Sistem 8
golongan.Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8
golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan
A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B
disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka
Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA.
Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal. Sistem 18
Golongan.Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18
golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom
paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan
3-12Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama
khusus, diantaranya: Golongan IA: logam alkali (kecuali hidrogen)
Golongan IIA: logam alkali tanah Golongan VIIA: halogen Golongan
VIIIA: gas mulia3. Unsur transisi dan transisi dalam Unsur
TransisiUnsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut
unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan
peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur
yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan
sifat dengan golongan IIIA Unsur transisi dalamDua baris unsur yang
ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi
dalam, yaitu terdiri dari: Lantanida, yang beranggotakan nomor atom
57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan
lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau lantanida Aktinida,
yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini
sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau
aktinidaSemua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan
IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktinida pada periode
ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ke tujuh,
masing-masing berisi 15 unsur.4. Hubungan Konfigurasi Elektron
dengan Sistem PeriodikHubungan antara letak unsur dalam sistem
periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai
berikut. Nomor periode sama dengan jumlah kulit Nomor golongan sama
dengan elektron valensiBerdasarkan hubungan tersebut, maka letak
unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan
konfigurasi elektron.
C. Sifat-sifat Periodik UnsurSifat periodik adalah sifat yang
berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu
dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah
dalam satu golongan.1. Jari-jari AtomJari-jari atom adalah jarak
dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari
atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan
muatan inti. Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit
atom, semakin besar jari-jarinya. Untuk unsur-unsur seperiode,
semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti
terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya
2. Energi IonisasiEnergi Ionisasi adalah energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom
atau ion dalam wujud gas. Hubungan energi ionisasi dengan nomor
atom. dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi
semakin kecil dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi
ionisasi cenderung bertambah. Besar kecilnya energi ionisasi
bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit
terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya
tarik inti, semakin besar energi ionisasi dalam satu golongan, dari
atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu,
energi ionisasi berkurang dalam satu periode, dari kiri ke kanan,
jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap
elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi
bertambah
3. Afinitas ElektronAfinitas elektron adalah besarnya energi
yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah
elektron Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron
cenderung berkurang Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas
elektron cenderung bertambah Kecuali unsur alkali tanah dan gas
mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektronn
bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan
halogen4. KeelektronegatifanKeelektronegatifan adalah kecenderungan
suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama
dalam membentuk ikatan. Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan
afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai
keelektronegatifan yang besar pula.5. Sifat Logam dan NonlogamSifat
logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi
ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan
semakin berkurang sifat logamnya.
6. KereaktifanKereaktifan suatu unsur begantung pada
kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan
dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian
bertambah hingga golongan VIIA.
BAB IVIKATAN KIMIA
Ikatan Kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara
atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan
ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil.A. Peranan
Elektron pada Pembentukan Ikatan Kimia1. Aturan OktetAtom-atom
dikatakan stabil apabila konfigurasi elektronnya sama dengan
konfigurasi gas mulia (golongan VIII A) yang dinamakan duplet untuk
konfigurasi elektron terluarnya dua atau oktet untuk konfigurasi
elektron terluarnya delapan. Untuk mencapai keadaan stabil seperti
gas mulia, maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti
gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia,
dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan
elektron bersama.2. Lambang LewisLambang Lewis adalah lambang atom
disertai elektron valensinya.
B. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)Ikatan ion adalah ikatan
kimia yang terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
antara ion positif dengan ion negatif. Pembentukan senyawa ion :
Terjadi akibat terjadinya serah terima elektron Terjadi antara ion
positif dan ion negatif Terjadi antara unsur logam dan nonlogam
Terjadi antara unsur yang memiliki energi ionisasi dengan unsur
afinitas elektron yang besarContoh: Pembentukan NaCl
C. Ikatan KovalenIkatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk
karena memiliki elektron yang digunakan bersama. Biasanya ikatan
kovalen terjadi antara unsur sesama nonlogam. Contoh :
Macam-macam Ikatan Kovalen1. Ikatan Kovalen Tunggal adalah
ikatan yang menggunakan sepasang elektron. Contoh pembentukan
molekul hidrogen
contoh pembentukan HCl (asam klorida)
2. Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang menggunakan 2
pasang elektron. Contoh pembentukan molekulO2
3. Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan yang menggunakan
tiga pasang elektron. Contoh pembentukan N2(gas nitrogen)
4. Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana
pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom
saja. Contoh PembentukanNH4+
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada 6 Juni 2015
dari:https://thylauchiha.wordpress.com/ruang-lingkup-kimia/https://musnainimusnaini.wordpress.com/kimia-x-2/struktur-atom-2/https://kimlemoet.wordpress.com/2013/08/15/sistem-periodik-unsur-spu/https://kimlemoet.wordpress.com/2013/11/10/ikatan-kimia-kelas-x/
23