MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI PRODUKSI PENGAWASAN KUALITAS Nama Anggota Kelompok : 1. Aditya Rachmat saputro (13120100) 2. Edelis Aidillia (1312010005) 3. Ivan Syahmidin (13120100) 4. Rahayu Winda Sari (13120100) Kelas TE-5A PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
Mata Kuliah Manajemen Industri tentang Pemutusan Hubungan Kerja
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI
PRODUKSI PENGAWASAN KUALITAS
Nama Anggota Kelompok :
1. Aditya Rachmat saputro (13120100) 2. Edelis Aidillia (1312010005)3. Ivan Syahmidin (13120100)4. Rahayu Winda Sari (13120100)
Kelas TE-5A
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Produksi Pengawasan
kualitas”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.
Depok, November 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia Industri telah mengalami persaingan yang sangat ketat. Banyaknya industri sejenis
menimbulkan persaingan bagi dunia industri, untuk menawarkan produk yang bermutu dan
memiliki daya saing yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan kompetisi antar pengusaha
semakin tinggi.
Semakin tinggi tingkat persaingan, konsumen semakin diuntungkan karena banyaknya
pilihan produk atau jasa yang ada. Oleh karena itu konsumen semakin kritis terhadap kualitas
dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Perhatian penuh terhadap kualitas
menjadi persyaratan mutlak, karena pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang
lebih cepat (faster), lebih murah (cheaper), dan lebih baik (better). Kualitas pada definisi
strategik adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.
Kualitas juga sering diartikan sebagai kepuasan pelanggan terhadap kebutuhan atau
persyaratan (Gaspersz, 2005).
Pengendalian kualitas harus dapat mengarah pada beberapa tujuan secara terpadu, sehingga
para konsumen dapat puas mempergunakan produk atau jasa dari perusahaan. Harga produk
atau jasa perusahaan tersebut harus dapat ditekan serendahrendahnya serta proses
produksinya dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya didalam
perusahaan yang bersangkutan. Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sering
dilakukan disetiap perusahaan. Apabila pengendalian kualitas dilakukan dengan baik, bagi
perusahaan akan menimbulkan tambahan biaya yaitu biaya pengawasan kualitas, dan tingkat
kerusakan produk yang dihasilkan sangat rendah atau produk rusak yang terjadi sedikit.
Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan
dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan. (wikipedia, 2014)
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi :
1. Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan
dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
Jenis barang yang diproduksi
Kualitas barang
Jumlah barang
Bahan baku
Proses produksi
Membuat penjadwalan kerja
Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
2. Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya
meliputi :
Pengawasan kualitas
Pengawasan standar barang
Pelaksanaan produksi yang tepat waktu
2.2 Pengertian pengendalian kualitas
Pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas (manajemen perusahaaan) untuk menjaga
dan mengarahkan agar kualitas produk (dan jasa) perusahaan dapat dipertahankan
sebagaimana yang telah direncanakan. Pengendalian kualitas merupakan usaha preventif
dan dilaksanakan sebelum kualitas produk mengalami kerusakan. Pengertian
pengendalian kualitas sangat luas, dikarenakan berhubungan dengan beberapa unsur yang
mempengaruhi kualitas yang harus dimasukkan dan dipertimbangkan.
Secara garis besar pengendalian kualitas dikelompokkan menjadi :
a. Pengendalian kualitas sebelum pengolahan atau proses yaitu pengendalian kualitas
yang berkenaan dengan proses yang berurutan dan teratur termasuk bahan-bahan yang
akan diproses.
b. Pengendalian kualitas terhadap produk jadi yaitu pengendalian yang
dilakukan terhadap barang hasil produksi untuk menjamin supaya produk jadi tidak
mengalami kerusakan atau tingkat kerusakan produk sedikit. Teknik yang digunakan
dalam pengendalian kualitas diantaranya dengan metode control chart. Metode
tersebut digunakan untuk mengetahui rata-rata kerusakan produk dan besarnya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Tujuan pengendalian kualitas adalah:
a. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen
b. Mengusahakan agar penggunaan biaya serendah mungkin
c. Agar dapat memproduksi selesai tepat pada waktunya
Langkah pengendalian kualitas adalah:
a. Menilai kinerja kualitas aktual
b. Membandingkan kinerja dengan tujuan
c. Bertindak berdasarkan perbedaan antara kinerja dan tujuan
Fungsi pengendalian mengandung makna pelaksanaan, pengukurasn dan pola
tindakan kolektif yang meyakinkan tercapainya tujuan secara luas akibatpengendalian,
yaitu:
a. Pengukuran pelaksanaan tujuan, rencana kegiatan dan kebijaksanaan yang
telahditetapkan terlebih dahulu.
b. Analisis penyimpangan, tujuan, rencana dan kebijaksanaan untuk
mencapaipenyebabnya.
c. Komunikasi hasil pengukuran terhadap individu atau kelompok yangmelaksanakan.
d. Pertimbangan alternatif atas dasar tindakan yang dapat diambil untuk koreksi gejala
adanya suatu kekurangan.
e. Menilai dan melengkapi alternatif yang baik sesuai dengan kemampuan.
2.3 Metode SQC (Statistical Quality Control)
SQC adalahteknik yang digunakanuntukmengelola, memperbaikikinerja proses