Top Banner
untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kewarganegaraan “PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN NKRI” Oleh Nadia Puspita Dewi (1310312057) Mawaddatul Husna (1310311055) Aisy Hibatullah (1310311149) Maghfirah Rahima (1310312007) Crisdina Suseno (1310312115) 0
32

Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Jan 19, 2016

Download

Documents

akyafauzan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kewarganegaraan

“PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN NKRI”

Oleh

Nadia Puspita Dewi (1310312057)

Mawaddatul Husna (1310311055)

Aisy Hibatullah (1310311149)

Maghfirah Rahima (1310312007)

Crisdina Suseno (1310312115)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

2013/2014

0

Page 2: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang penulis

yang berjudul “Peran Mahasiswa dalam Mempertahankan NKRI” dengan baik dan lancar.

Selanjutnya, tak lupa pula penulis ucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah mengantar umat manusia dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang

benderang ini.

Seterusnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen kewarganegaraan, Bapak

Mardenis yang telah memberikan petunjuk serta ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran

untuk makalah ini demi membangun ketepatan isi dari makalah yang penulis buat. Akhir kata,

penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 9 Mei 2014

Penulis

1

Page 3: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................................1

Daftar Isi ...............................................................................................................................2

Bab I : Pendahuluan ..............................................................................................................3

A. Latar Belakang ..........................................................................................................3B. Rumusan Permasalahan ............................................................................................3C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................4

Bab II : Pembahasan .............................................................................................................5

A. Pengertian Mahasiswa ..............................................................................................5B. Peran Mahasiswa di Masa Penjajahan ......................................................................6C. Peran Mahasiswa di Masa Orde Lama ......................................................................6D. Peran Mahasiswa di Masa Orde Baru .......................................................................7

a. Gerakan Mahasiswa Tahun 1970-an ..................................................................7b. Gerakan Mahasiswa Tahun 1980-an ..................................................................7c. Gerakan Mahasiswa Tahun 1990-an ..................................................................7d. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 .......................................................................8

E. Peran Mahasiswa di Zaman Reformasi .....................................................................10a. Ancaman yang Dihadapi Mahasiswa pada Era Reformasi ................................10b. Peran Mahasiswa di Zaman Reformasi ..............................................................11

i. Peran Mahasiswa dalam Penegakan Hukum ...............................................11ii. Peran Mahasiswa dalam Hal Peningkatan Budaya Bangsa dan Negara .....12

c. Sumbangan-Sumbangan Mahasiswa Bagi Bangsa dan Negara..........................14d. Fungsi Mahasiswa dalam Era Reformasi ...........................................................17

Bab III : Penutup ...................................................................................................................19

A. Kesimpulan ...............................................................................................................19B. Saran .........................................................................................................................19

Daftar Pustaka .......................................................................................................................20

2

Page 4: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemuda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa Indonesia. Setiap pemuda

Indonesia yang saat ini masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah

menyelesaikan pendidikannnya adalah aktor penting yang sangat diandalkan untuk

mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. “The founding

leaders” Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana

tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Kita mendirikan negara Republik Indonesia untuk maksud melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai cita-

cita tersebut, bangsa kita telah pula bersepakat membangun kemerdekaan kebangsaan

dalam susunan organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Hukum

yang bersifat demokratis (democratische rechtsstaat) dan sebagai Negara Demokrasi

konstitutional (constitutional democracy) berdasarkan Pancasila.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini, penulis telah mendapatkan beberapa rumusan masalah yang

menjadi permasalahan untuk judul makalah yang telah penulis angkat, yaitu :

1) Bagaimana peran mahasiswa dalam mempertahankan Indonesia pada masa

penjajahan, orde lama, dan orde baru?

2) Apa saja peranan dan fungsi mahasiswa dalam era reformasi?

3) Apa saja ancaman-ancaman yang dihadapi mahasiswa sebagai generasi penerus

Indonesia di masa reformasi?

4) Apa saja hal-hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam mempertahankan

Indonesia di masa reformasi?

3

Page 5: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini ditulis dengan tujuan penulisan sebagai berikut.

1) Mengetahui perngertian hubungan mahasiswa dengan negara dan hal yang

menjadikan mahasiswa aktor penting dalam memperkuat posisi bangsa dan negara.

2) Mengetahui seberapa besar gerakan mahasiswa yang telah dilakukan dari masa

penjajahan hingga zaman orde baru.

3) Mengetahui ancaman-ancaman yang akan dihadapi mahasiswa dalam

mempertahankan negara di era reformasi.

4) Mengetahui peran dan fungsi mahasiswa dalam mempertahankan negara.

5) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung peningkatan fungsi

mahasiswa dalam mempertahankan negara Indonesia.

 

4

Page 6: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAHASISWA

Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau

pelajar yang paling tinggi levelnya. Definisi mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.

30 Tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.

Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30

tahun. Sedangkan pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978)

adalah merupakan insane-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan perguruan

tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-

clon intelektual.

Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka

tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang

paripurna. Mahasiswa banyak diharapkan oleh berbagai kalangan dan harapan ini pun dibagi

pula berdasarkan pada stratanya, yaitu untuk strata S1, seorang mahasiswa diharapkan

mampu memahami suatu konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi

terbaik untuk permasalahan tersebut sesuai pemahaman mendalam konsep yang telah

dipelajari. Untuk strata S2, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan sesuatu yang

berguna atau bernilai lebih untuk bidangnya. Sedangkan S3 diharapkan mampu

menyumbang ilmu baru bagi bidangnya.

Dari semua strata ada hal yang harus terus secara konsisten diperlihatkan oleh

mahasiswa, yaitu dalam menghadapi permasalahan, seorang mahasiswa harus melakukan

analisa terhadap masalah itu, mencari bahan pendukung untuk lebih memahami

permasalahan tersebut, lalu memunculkan alternatif solusi dan memilih satu solusi dengan

pertimbangan yang matang, dan pada akhirnya harus mampu mempresentasikan solusi yang

dipilih ke orang lain untuk mempertanggung jawabkan pemilihan solusi tersebut.

5

Page 7: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

B. PERAN MAHASISWA DI MASA PENJAJAHAN

Tinta emas sejarah mencatat, pada 20 Mei 1908 di tengah gencarnya penyiksaan

terhadap kaum pribumi oleh penjajah, pemuda justru melakukan konsolidasi nasional di

berbagai tempat. Hasilnya cukup memuaskan. Organisasi pemuda Boedi Oetomo lahir dan

menjadi embrio perlawanan terhadap mereka yang berambut pirang.

Munculnya organisasi pemuda yang dipelopori oleh sekelompok kaum terdidik di

bawah pimpinan Dr. Soetomo ini menjadi pemicu awal kesatuan bangsa di Tanah Air setelah

terpecah belah dalam permainan politik adu domba yang dijalankan Belanda selama 350

tahun lamanya. Seiring perjalanannya, pemuda dengan mesin politik organisasi berhasil

menyatukan api-api kecil menjadi kekuatan superpower yakni nasionalisme.

Hasilnya, revolusi pemuda 28 Oktober 1928 pecah. Momentum ini sekaligus menjadi

penanda berakhirnya kekuatan jong-jong: seperti Jong Celebes, Jong Java, Jong Sumatera

melebur dalam ikrar suci Perkoempoelan Indonesia Muda.

Dari situ, kesadaran bersama tumbuh dalam sanubari masyarakat saat itu. Puncaknya,

konsolidasi nasional mencapai titik kulminasi dengan ditandai penculikan Soekarno-Hatta ke

Rengasdengklok yang kemudian dipaksa oleh pemuda agar segera memproklamirkan

kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

C. PERAN MAHASISWA DI MASA ORDE LAMA

Mahasiswa di zaman orde baru pada tahun 1960-an dikenal dengan istilah angkatan

66. Gerakan ini awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional dimana sebelumnya

gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu

adalah mereka yang sekarang berada pada lingkar kekuasaan atau pernah pada lingkar

kekuasaan di antaranya Akbar Tanjung yang pernah menjabat sebagai ketua DPR (Dewan

Perwakilan Rakyat) tahun periode 1999-2004 dan Cosmas Batubara.

Angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten Negara. Gerakan ini

berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang

Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Eksekutif pun beralih dan

6

Page 8: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

berpihak kepada rakyat, yaitu dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR (surat perintah

sebelas maret) dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini

menandai berakhirnya ORLA (orde lama) dan berpindah kepada ORBA (orde baru).

Angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya aktivis 66 yang duduk dalam

kabibet pemerintahan ORBA.

D. PERAN MAHASISWA DI MASA ORDE BARU

Peran mahasiswa di Indonesia pada masa menjabatnya Presiden Soeharto atau yang

lebih dikenal dengan masa orde baru ini menimbulkan beberapa gerakan mahasiswa yang

akhirnya akan mengguncangkan rezim Soeharto dalam memerintah Indonesia selama kurang

lebih 32 tahun.

a. Gerakan Mahasiswa Tahun 1972

Gerakan ini dikenal dengan terjadinya peristiwa MALARI (Malapetaka Lima

Belas Januari). Tahun angkatan gerakan ini menolak produk Jepang dan sinisme

terhadap warga keturunan. Dan Jakarta masih menjadi barometer pergerakan mahasiswa

nasional, tokoh mahasiswa yang mencuat pada gerakan mahasiswa ini seperti Hariman

Siregar, sedangkan mahasiswa yang gugur dari peristiwa ini adalah Arif Rahman Hakim.

b. Gerakan Mahasiswa Tahun 1980-an.

Gerakan pada era ini tidak popular, karena lebih terfokus pada perguruan tinggi

besar saja. Puncaknya tahun 1985 ketika Mendagri (Menteri Dalam Negeri) Saat itu

Rudini berkunjung ke ITB. Kedatangan Mendagri disambut dengan Demo Mahasiswa

dan terjadi peristiwa pelemparan terhadap Mendagri. Buntutnya Pelaku pelemparan yaitu

Jumhur Hidayat terkena sanksi DO (Droup Out) oleh pihak ITB (pada pemilu 2004

beliau menjabat sebagai Sekjen Partai Serikat Indonesia / PSI).

c. Gerakan Mahasiswa Tahun 1990-an

Isu yang diangkat pada Gerakan era ini sudah mengkerucut, yaitu penolakan

diberlakukannya terhadap NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan

7

Page 9: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Kordinasi Kampus) yang membekukan Dewan Mahasiswa (DEMA/DM) dan Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahsiswaan dengan

melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan

Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dimana Organisasi

Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT (senat mahasiswa

perguruan tinggi).

Organisasi kemahasiswaan seperti ini menjadikan aktivis mahasiswa dalam posisi

mandul, karena pihak rektorat yang notabane perpanjangan pemerintah (penguasa) lebih

leluasa dan dilegalkan untuk mencekal aktivis mahasiswa yang berbuat “over”, bahkan

tidak segan-segan untuk men-DO-kan. Mahasiswa hanya dituntut kuliah dan kuliah saja.

Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka

tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap

siaga karena banyak intel berkedok mahasiswa.

Pemerintah Orde Baru pun menggaungkan opini adanya pergerakan sekelompok

orang yang berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan OTB (organisasi

tanpa bentuk). Masyarakat pun termakan dengan opini ini karena OTB ini identik

dengan gerakan komunis.

Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya

NKK/BKK, jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan

memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap refresif Pemerintah, yaitu dengan

meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti PMII

(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional

Indonesia), PMKRI (Pergerakan Mahasiswa Katholik Republik Indoenesia) atau yang

lebih dikenal dengan kelompok Cipayung.

d. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998

Gerakan mahasiswa era sembilan puluhan mencuat dengan tumbangnya Orde

Baru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada

tanggal 12 mei 1998.

8

Page 10: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan mencapai klimaksnya pada tahun

1998, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. Harga-harga

kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Mahasiswa pun

mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda

nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan

agenda reformasinya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat.

Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana

rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun. Politisi diluar

kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal

dengan sebutan jalur ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar).

Demonstrasi bertambah gencar dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama

setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada

tanggal 4 Mei 1998. Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa mencakup

beberapa tuntutan, seperti:

a) Adili Soeharto dan kroni-kroninya.

b) Laksanakan amandemen UUD 1945.

c) Penghapusan Dwi Fungsi ABRI yakni pertama menjaga keamanan dan ketertiban

negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara pertama menjaga

keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur

negara.

d) Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya.

e) Tegakkan supremasi hukum.

f) Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN.

Simbol Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR menjadi tujuan utama

mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh komponen mahasiswa dengan

berbagai atribut almamater dan kelompok semuanya tumpah ruah di Gedung Dewan ini,

tercatat FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), FORBES (Forum

Bersama), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan FORKOT

(Forum Kota).

9

Page 11: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 juga memulai babak baru dalam kehidupan

bangsa Indonesia, yaitu era Reformasi. Dan akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998

tepatnya Pukul 9.00 WIB, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai

presiden Republik Indonesia. Soeharto kemudian mengucapkan terima kasih dan mohon

maaf kepada seluruh rakyat dan meninggalkan halaman Istana Merdeka didampingi

ajudannya, Kolonel (Kav) Issantoso dan Kolonel (Pol) Sutanto (kemudian menjadi

Kepala Polri).

Dari banyaknya pergerakan yang telah dilakukan oleh mahasiswa maka dapat

dikatakan bahwa gerakan mahasiswa merupakan gerakan terencana yang disesuaikan

dengan kebutuhan zaman yang semakin dinamis demi ketahanan nasional. Selain itu,

dapat dikatakan pula bahwa mahasiswa beserta seluruh komponen bangsa memiliki

peran strategis sebagai ujung tombak untuk menciptakan tatanan kehidupan berbangsa

dan bernegara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

(menumbuhkan rasa aman), memajukan kesejahteraan umum (peran sosial)  dan

mencerdaskan kehidupan bangsa (peran intelektual) seperti yang telah tercantum secara

eksplisit dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

E. PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA DALAM ERA REFORMASI

a. Ancaman yang Dihadapi Mahasiswa pada Era Reformasi

Dalam UUD bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk

melindungi NKRI. Tetapi, untuk kelas mahasiswa, bukan lalu menjadi seorang tentara

untuk melindungi negara ini. Tidak dapat disangkal, bahwa ketahanan militer akan

semakin baik seiring dengan semakin canggih-nya sistem dan persenjataannya.

Disinilah peran mahasiswa dibutuhkan, terutama mahasiswa teknik. Seorang ahli teknik

yang handal dalam pengembangan dan perawatan sistem pertahanan negara akan sangat

dibutuhkan demi ketahanan militer yang baik. Dengan didasarkan pada moral yang baik

dan tujuan yang benar-benar untuk melindungi NKRI, maka ketahanan militer yang

kuat akan terecapai, sehingga Indonesia dapat terbebas dari ancaman dan gangguan dari

pihak-pihak yang inign mengganggu ketentraman Republik Indonesia.

Mahasiswa dituntut untuk selalu siaga dan terus mengembangkan diri guna

menjawab tantangan bangsa dan era globalisasi, demi terciptanya kehidupan yang lebih

10

Page 12: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

baik untuk Indonesia di masa yang akan datang. Ketahanan nasional adalah suatu

kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala

macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari

dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta

perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional:

a) Ancaman di dalam negeri, misalnya pemeberontakan dan subversi yang berasal

atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.

b) Ancaman dari luar negeri, seperti infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan

kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh

dari luar negeri.

Indonesia sebagai negara demokrasi masih dianggap gagal karena

terlalu prosedural dan pengaruh uang masih sangat kuat di dalam kultur politik, sehingga berpolitik

dianggap sebagai tempat untuk mencari uang. Bila memperhatikan apa yang terjadi di

kampus-kampus di negeri ini, citra dan cita-cita mereka juga relatif berbeda sesuai

dengan landasan pemikiran yang mendasarinya. Melihat perkembangan saat ini adalah

banyak dari mereka (mahasiswa) yang cuek terhadap kondisi kehidupan masyarakat,

banyak dianatara mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan

masyarakat. Mereka hanya peduli dengan kepentingannya masing-masing.

Kondisi seperti diatas hanya akan melahirkan sistem individualis yang semakin

tajam. Setiap manusia termasuk mahasiswa- lalu berpikir pintas untuk menyelamatkan diri,

dan akhirnya tidak peduli dengan keadaan lingkungan. Standar perbuatan mereka adalah

manfaat. Bagi mereka, yang penting bermanfaat bagi dirinya dan tidak merugikan orang lain.

Bagi mereka pacaran tidak menjadi masalah, asal tidak hamil dan tidak menimbulkan masalah.

Kelompok ini memang benar-benar ingin menikmati dan hidup tenteram dalam kondisi sekarang.

Mereka tidak peduli kenikmatan hidupnya itu diraih di atas penderitaan orang lain.

b. Peran Mahasiswa dalam Era Reformasi

i. Peranan Mahasiswa Dalam Penegakan Hukum

11

Page 13: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Peranan mahasiswa dalam penegakan hukum dapat dilakukan di dalam

kampus dan di lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan kampus, Mahasiswa

dapat melakukan, seperti jujur dalam setiap proses perkuliahan, melakukan kajian

kritis terhadap setiap laporan pertanggungjawaban kegiatan, kontrol terhadap

pelaksanaan proyek kegiatan kampus, dan lain sebagainya. Sejak Indonesia

mengandalkan peranan hukum dalam menunjang pembangunan, maka kaitan antara

hukum dan politik juga menjadi relevan. Dalam GBHN terbaru bahkan kedudukan

pembangunan hukum telah dinaikkan dari subsektor menjadi sector yang dengan

demikian menjadi berdiri sendiri. Mengaitkan secara otomatis antara hukum dan

pembangunan berarti meningkatkan pula intensitas pertukaran antara hukum dan

politik. Posisi hukum sebagai sarana untuk melakukan rekayasa sosial menjadi

makin besar. Dalam keadaan demikian, maka hubungan ketegangan antara

kemandirian asas, doktrin, dan institusi hukum berhadapan dengan politik menjadi

lebih intensif.

Hukum dan rekayasa sosial sebenarnya merupakan Politik Sosial yakni hal

yang harus dirubah oleh Mahasiswa. Bagi Bangsa dan Negara Indonesia, keadaan

yang ingin dicapai dalam kehidupan bersama sebagai suatu masyarakat, Bangsa, dan

Negara ini tertuang di dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945; yaitu suatu

keadaan terlindunginya segenap Bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,

keadaan termajukannya kesejahteraan umum, keadaan tercedaskannya kehidupan

Bangsa, serta terwujudnya perdamaian abadi. Singkatnya adalah keadaan

terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Politik dan hukum harus

bekerja sama dan saling menguatkan. Hukum tanpa kekuasaan angan-angan,

kekuasaan tanpa hukum kelaliman.

Sedangkan mengenai hubungan antara hukum dan politik dapat dilihat dari

3 asumsi di bawah ini :

Hukum determinasi atas politik, hukum sebagai das sollen.

Politik determinasi atas hukum, hukum sebagai das sein.

Politik dan hukum dalam hubungan seimbang.

ii. Peranan Mahasiswa dalam Hal Peningkatan Budaya Bangsa dan Negara.

12

Page 14: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Kebudayaan, aspirasi, cita-cita, dan nilai-nilai tetap merupakan variable bebas

yang turut menentukan penampilan akhir dari hukum. Itu berarti hukum itu tidak

berdiri sendiri, dan tidak sepenuhnya absolut. Dalam hal ini harus dipahami sungguh-

sungguh bahwa budaya itu adalah perilaku substantif dan ia muncul dalam sekalian

sektor kehidupan, termasuk kehidupan mahasiswa.

Hukum dan kebudayaan itu sama-sama melakukan kontrol terhadap mahasiswa

dalam kehidupan bermasyarakat kendatipun kekuatannya berbeda. Hukum modern itu

memiliki kualitas yang kuat untuk disebut sebagai teknologi dan mesin, sementara

kebudayaan adalah jauh lebih lanjut karena ia bekerja dengan persuasi atau melalui

sosialisasi. Oleh karena itu, mahasiswa harus bisa memahami kalau terjadi benturan

antara keduanya, maka budayalah yang akan banyak mengalami kekalahan. Tapi itu

tidak berarti bahwa dalam jangka panjang kebudayaan sebagai perilaku substantif

tidak akan melakukan pembalasan.

Dalam kerangka pemahaman yang demikian itu dapatlah kita mengatakan

bahwa undang-undang itu bukan hanya barisan pasal-pasal, melainkan mempunyai

spirit atau semangat juga. Namun dimensi semangat tersebut hampir selalu terbenam

dalam setiap diskusi dan debat mengenai hukum langsung oleh Mahasiswa.

Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni

dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa Mahasiswa merupakan anak

bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-

pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga

keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran

kultural Mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka

dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

Optimalisasi peran Mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat

dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur

Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi

mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan

unit kegiatan Mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan Mahasiswa dalam

13

Page 15: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk

pelestarian seni dan budaya daerah.

c. Sumbangan-Sumbangan Mahasiswa Bagi Bangsa dan Negara

Hal-hal yang menjadikan Mahasiswa partisipan Aktif untuk Bangsa dan Negara antara

lain:

i. Pemberantasan Korupsi

Untuk memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah seperti yang hanya kita

lihat di televisi dengan gampangnya satu per satu pejabat yang korupsi tertangkap.

Dari pengalaman negara-negara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi, segenap

elemen bangsa dan masyarakat harus dilibatkan dalam upaya memerangi korupsi

melalui cara-cara yang simultan. Tapi ada pihak-pihak dari mahasiswa yang turut

campur tangan untuk mengembalikan kesejahteraan seluruh warga Negara. Aktivis

mahasiswa hampir diseluruh pelosok negeri memaksa Alm. Soeharto untuk mundur

dari kursi kepresidenan. Disini sudah jelas bahwa mahasiswa mempunyai kewajiban

dan tanggung jawab dalam hal menyeimbangkan kestabilan negara. Mahasiswa

merupakan bagian dari masyarakat yang merupakan faktor pendorong dan pemberi

semangat sekaligus memberikan contoh dalam menerapkan perilaku terpuji. Untuk

dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi adalah pembenahan diri

dan kampusnya. Dengan kata lain, Mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa diri

dan kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi.

Sebagai pengontrol sosial, Mahasiswa dapat melakukan peran preventif

terhadap korupsi dengan membantu masyarakat dalam mewujudkan ketentuan dan

peraturan yang adil dan berpihak pada rakyat banyak, sekaligus mengkritisi

peraturan yang tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat. Kontrol terhadap

kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan karena banyak sekali peraturan yang

dikeluarkan oleh pemerintah yang hanya berpihak pada golongan tertentu saja dan

tidak, kontrol tersebut bisa berupa tekanan berupa demonstrasi ataupun dialog

dengan pemerintah maupun pihak legislatif. Mahasiswa juga dapat berperan edukatif

dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat baik pada saat

melakukan kuliah kerja lapangan atau kesempatan yang lain mengenai masalah

14

Page 16: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

korupsi dan mendorong masyarakat berani melaporkan adanya korupsi yang

ditemuinya pada pihak yang berwenang.

ii. Pengembangan dan Pelestarian Budaya

Pemerintah berkewajiban untuk mendorong peran serta lembaga

kebudayaan melalui pemberian ruang ekspresi yang cukup dalam bentuk penyediaan

gedung-gedung kesenian yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh para seniman

untuk berekspresi. Memang, pemerintah telah menyediakan ruang ekspresi itu,

namun sering kali para seniman tidak mampu menjangkau sewa gedung yang mahal

menurut ukuran seniman (tradisi). Penyediaan fasilitas gratis bagi seniman yang

akan menyelenggarakan pergelaran merupakan kebijakan yang ditunggu-tunggu oleh

kalangan seniman tradisi. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif

kepada mahasiswa yang memiliki komitmen, konsisten, dan secara kontinyu

melakukan kegiatan-kegiatan pelestarian seni dan budaya daerah.

Jumlah Mahasiswa yang berminat terhadap seni daerah sangat terbatas.

Mahasiswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan minat dan bakat yang lain

daripada mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan seni tradisi. Mahasiswa lebih

memilih bidang seni nontradisi atau bidang penalaran. Di perguruan tinggi

nonkesenian, perhatian terhadap bidang seni tradisi relatif rendah. Keterbatasan dana

menjadi kendala berikutnya yang akan muncul apabila akan melestarikan seni dan

budaya daerah. Optimalisasi peran Mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya

daerah memerlukan adanya kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan seni yang

berujung pada pergelaran membutuhkan dana yang tidak sedikit. Perguruan Tinggi

nonseni sering kali tidak memiliki dana yang cukup atau bahkan tidak

mengalokasikan dana untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Keterbatasan dan ketiadaan

dana untuk kegiatan pelatihan dan pergelaran seni daerah di perguruan tinggi

merupakan cermin kurangnya perhatian atau mungkin tidak adanya perhatian

perguruan tinggi dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

iii. Perubahan Sistem Pemerintahan yang diprakarsai Mahasiswa

15

Page 17: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

Dalam Sejarah Orde Baru lahir sebagai sumbangan protes Mahasiswa pada

tahun 1966 namun berakhir tumbang oleh Mahasiswa pada tahun 1998. Kekuatan

gerakan Mahasiswa Soeharto sebagai presiden yang fobiyah terhadap gerakan (aksi)

Mahasiswa. Ketakutan soeharto menghadapi gerakan Mahasiswa ketika gerakan

memprotes pembangunan Taman Mini Indonesia Indah, sehingga Soeharto

memerintahkan kepada Pangkopkamtib jenderal Soemitro untuk mengambil langkah

keras untuk menghentikan gerakan deminstrasi Mahasiswa. Namun Istri soeharto

tidak tinggal diam melihat suaminya yang dirundung demonstrasi sehingga Ibu Tien

Soeharto sebagai penggagas proyek TMII mengadakan pertemuan dengan beberapa

pengusaha, pemuda, dan Mahasiswa di gedung Kartika Chandra, dijalan Gatot

Subroto. Mahasiswa yang hadir pada pertemuan tersebut yaitu Surdjadi dari Gerakan

Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Akbar Tanjung dari Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI). Ibu Tien yang memanfaatkan pertemuan tersebut dan

mengeluarkan statemen bahwa pembangunan Taman Miniature Indonesia adalah

tidak ada yang ditutup-tutupi.

Gerakan protes Mahasiswa tahun 1977-1978 bisa disebut sebagai gerakan

protes Mahasiswa Indonesia yang paling lengkap mengkritik atas berbagai

penyimpangan selama pemerintahan Orde Baru. Gerakan Mahasiswa yang

dipelopori oleh organisasi intra kampus yang illegal, Dewan Mahasiswa yang

mampu merumuskan berbagai penyimpangan pemerintahan Orde Baru dengan

sistematis dan lengkap.

Kelemahan gerakan Mahasiswa : kekuasaan begitu lama dapat

menyingkirkan kekuatan anak muda (lebih 20 tahun) antara periode 1977-1978

kepride tumbangnya Soeharto. Hal ini dapat terjadi karna kelemahan –kelemahan

yang ada dalam garakan Mahasiswa itu sendiri. Gerakan 1970-an suatu periode

dimana Mahasiswa begitu dekat dengan mitos gerakan moral sehingga tidak lagi

memikirkan imbas politik dari tekanan yang mereka lakukan. Hal ini

mengidentikasikan pola garakan moral kepada kecedrungan garakan politik disinilah

aparat keamanan lihai memanfaatkan internal Mahasiswa.

Sumbangan gerakan Mahasiswa 1977-1978 itu perlunya lembaga legislative

yang kuat untuk mengontrok eksekutif ; pemisahan ketua MPR dan DPR karena

16

Page 18: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

keduanya lembaga yang berbeda (MPR lembaga tertinggi Negara sedangkan DPR

lembaga tinggi setara dengan presiden) perlu pelaksanaan pemiliham umum yang

benar-benar mencerminkan asas langsung, umum, bebas dan rahasia Sumbangan

pemikiran Mahasiswa masih sangat relevan dengan kondisi reformasi saat ini.

d. Fungsi Mahasiswa dalam Era Reformasi

Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para

mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat

realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk

memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.

Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu :

1) Sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)

2) Sebagai agen perubahan (agent of change)

3) Sebagai generasi penerus masa depan (iron stock).

Mahasiswa dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai

kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan mengembang tujuan bangsa.

Dalam hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan

demi berjalannya peran mahasiswa dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan

sebuah kondisi kehidupan kampus yang harmonis serta juga kehidupan diluar kampus.

Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan :

1) Secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan.

2) Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam

jiwa setiap mahasiswa.

3) Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk

mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah

mereka perjuangkan.

Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan

solidaritas kerakyatan. Menurut Arbi Sanit ada empat faktor pendorong bagi

peningkatan peranan mahasiswa dalam kehidupan politik :

17

Page 19: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

1) Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa

mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.

2) Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai

di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang

diantara angkatan muda.

3) Kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di

Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama

terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari.

4) Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan

kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya

merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.

Untuk itu, dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi mahasiswa dalam

mempertahankan Negara Indonesia, mahasiswa haruslah memiliki kemampuan-

kemampuan sebagai berikut.

1) Soft skill (Kemampuan Kepribadian).

Soft Skill atau kemampuan kepribadian adalah salah satu faktor untuk sukses

pada pendidikan yang ditempuh dan juga penentu untuk masa depan seseorang

dalam menjalani hidupnya. Karena soft skill hampir 80 % menentukan keberhasilan

seseorang. Kemampuan soft skill yang perlu dimiliki seorang mahasiswa

a. Manajemen waktu

b. Kepemimpinan (leadership)

c. Tingkat kepercayaan yang tinggi (self confidence)

d. Selera humor yang tinggi (sense of humor)

e. Memiliki keyakinan dalam agama (spiritual capital)

2) Hard Skill (Kemampuan Intelektual)

Kemampuan intelektual hanya mendukung 20 % dari pencapaian prestasi dan

keberhasilan seseorang Jika kemampuan soft skill ini kita punyai, maka kita akan

menjadi orang yang baik di masa depan, sebab saat ini yang terjadi banyak orang

yang penting tapi sedikit yang baik

18

Page 20: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1) Pergerakan mahasiswa telah dilakukan dari zaman penjajahan hingga zaman reformasi,

saat ini. Pergerakan mahasiswa yang telah dilakukan tersebut memberikan perubahan

yang besar bagi bangsa dan negara ini.

2) Peran mahasiswa di zaman reformasi meliputi penegakan hukum dan peningkatan

budaya, bangsa, dan negara.

3) Pemuda/Mahasiswa memiliki potensi yang besar dalam menyelesaikan persoalan

bangsa, terutama persoalan yang menyangkut ketahanan nasional, meski tidak

dimungkiri bahwa persoalan dalam diri pemuda juga banyak.

4) Mahasiswa memiliki fungsi dalam mempertahankan negara, yaitu agent of social

control, agent of change, dan iron stock.

5) Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam perannya untuk mempertahankan

negaranya, mahasiswa haruslah memiliki soft skill dan hard skill yang dapat menunjang

peran mahasiswa dalam mempertahankan negara.

B. SARAN

Sebagai aktor yang akan mempertahankan negara Indonesia, mahasiswa hendaklah

meningkatkan kemampuannya untuk menunjang perannya tersebut.

19

Page 21: Makalah KWn_Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan NKRI

DAFTAR PUSTAKA

Diskusi Mahasiswa Jawa Tengah, Peranan Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi Di Jawa Tengah, 12 September 2006 di Auditorium Imam Bardjo UNDIP

Erlangga Masdiana dkk, Peran Generasi Muda Dalam Ketahanan Nasional, Kementerian negara Pemuda dan olahraga, April 2008

http://blog.theosambuaga.com/2007/09/28/meneguhkan-ulang-komitmen-kebangsaan-pemuda-demi-keutuhan-indonesia-dalam-percaturan-global-yang-berubah-cepat/

http://fatian-suejiarto.blogspot.com/2012/03/peran-dan-partisipasi-mahasiswa-dalam.html

http://hansseba.blogspot.com/2011/09/peranan-mahasiswa-mempertahankan-negara.html

http://muhamadsudrajat.blogspot.com/2010_05_01_archive.html

http://rachmadrevanz.com/pentingnya-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-indonesia.html

http://rachmadrevanz.com/sikap-dan-perilaku-menjaga-kesatuan-negara-ri.html

http://sttmultimedia.multiply.com/journal/item/30/Peranan_Warga_Dalam_Mempertahankan_NKRI

Kartodirdjo, Sartono. 1994a. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kartodirdjo, Sartono. 1994b. Pembangunan Bangsa tentang Nasionalisme, Kesadaran dan Kebudayaan Nasional. Yogyakarta: Aditya Media.

20