MAKALAHPROSES INDUSTRI KIMIA I
INDUSTRI OLEOKIMIA
DISUSUN OLEH :KELOMPOK : I (SATU)NAMA : M. RAFI A(1007035322)
VERONIKA R SINAGA(1007035392) GUNA SAKA PALWA(1007035595) HERY
KURNIAWAN(1007035513) HABIB INDARTO(0707034142)
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
RIAUPEKANBARU2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul
INDUSTRI OLEOKIMIA.
Makalah ini berisikan tentang defenisi industri secara umum,
defenisi industri kimia, dan ulasan tentang industry oleokimia.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya pembaca.Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan mendukung tersusunnya makalah ini. Semoga Tuhan YME
senantiasa menyertai segala usaha kita. Amin.
Pekanbaru, Desember 2011
Penyusun
iABSTRAK
Industri oleokimia yaitu industri yang mengolah zat atau bahan
yang berasal dari fraksi minyak atau lemak nabati atau hewani,
seperti pabrik CPO (Crude Palm Oil). Hasil olahan CPO secara kimia
biasa disebut oleochemical atau oleokimia, atau bahan kimia nabati.
Pada dasarnya, CPO dapat diolah menjadi tiga macam bahan kimia,
yaitu methyl ester, asam lemak (fatty acid), dan gliserin
(glycerine). Methyl ester adalah bahan baku untuk minyak biodiesel,
sejenis bahan bakar solar, sebagai pengganti solar beneran dengan
tingkat buangan emisi lebih rendah 20%. Sedangkan asam lemak,
kegunaannya ada banyak, tapi yang paling umum adalah untuk
obat-obatan yang berhubungan dengan penyakit jantung, darah tinggi,
dan diabetes. Gliserin adalah bahan oleokimia yang paling banyak
manfaatnya dan merupakan bahan baku untuk berbagai industri seperti
industri makanan (pemanis buatan, margarin, pengemulsi, dll),
industri kosmetik & bodycare (krim wajah, body lotion,
lipstick, dll), industri plastik, industri alkohol, industri sabun
(sabun mandi, shampoo, deterjen, pembersih lantai, dll), industri
bahan peledak (dinamit, nitroglycerine), industri farmasi (sirup
obat demam, ekspektoran, dll), hingga industri busa untuk kasur dan
pakaian. Karena sifat CPO yang sangat serbaguna dan mayoritas
produk olahan CPO menjadi kebutuhan utama masyarakat banyak, maka
permintaan akan CPO tidak akan pernah habis. Oleh karena itu, tak
heran jika sebagian besar lahan perkebunan di Indonesia dijadikan
sebagai kebun kelapa sawit karena dapat digunakan sebagai bahan
baku bagi industri dan hilirnya baik untuk kategori pangan ataupun
non pangan.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................iABSTRAK.............................................................................................................iiDAFTAR
ISI.........................................................................................................iiiBAB
I
PENDAHULUAN.....................................................................................2BAB
II
ISI......................................................................................3II.1.
Pengertian Industri Secara
Umum...................................................................3II.2.
Pengertian Industri
Kimia................................................................................3II.3.
Industri
Oleokimia......................................................................11BAB
III KESIMPULAN DAN
SARAN..............................................................18III.1.
Kesimpulan18III.2. Saran..19LAMPIRANDAFTAR PUSTAKA
BAB IPENDAHULUAN
Pengenalan tentang Kimia-Industri diawali dengan pembahasan
berdasarkan asal katanya, yang dimulai dari kata Industri dan
dilanjutkan dengan kata Kimia. Kata Industri berasal dari bahasa
latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Dewasa
ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu
semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam
rangka mencapai kesejahteraan.Kegiatan industri sebenarnya sudah
lama ada, yaitu sejak manusia berada di muka bumi ribuan tahun yang
lalu dalam tingkat yang sangat sederhana. Seiring dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia,
kegiatan industri pun tumbuh dan berkembang semakin
kompleks.Industri juga merupakan suatu proses yang mengubah
bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah,
serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen
sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan
produk-akhir, selain itu produk dari industri tersebut dapat juga
digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga
sebagai produk-antara. Kata produk dalam Kimia Industri tentunya
melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan
baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui
proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.
Sedangkan kata kimia dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
sebelum dan sesudah proses terjadi perubahan identitas kimia yang
ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya dan atau
perubahan massa molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana
proses tersebut pada umumnya disebut dengan reaksi-kimia. Bahan
sebelum terjadinya proses reaksi kimia disebut dengan reaktan,
hasil dari reaksi kimia tersebut disebut dengan produk, sedangkan
proses reaksi-kimia yang memisahkan sebelum dan sesudah proses
menggunakan simbol panah. Contoh proses reaksi kimia pada persamaan
[1.1] berikut:
BAB IIISI
II.1. Pengertian Industri Secara UmumSecara umum, pengertian
industri adalah semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.Pada dasarnya
pengertian industri bermacam-macam. Namun pengertiannya tidak
berbeda satu sama lainnya. Dari beberapa pengertian industri, maka
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa industri adalah kumpulan
dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang-barang tertentu
dan menempati areal tertentu dengan output produksi berupa barang
atau jasa.Sedangkan dalam pengertian yang sempit, industri adalah
suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai
yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
dan perekayasaan industri.
II.2. Pengertian Industri KimiaIndustri kimia merujuk pada suatu
industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini
mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan
oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi
kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti
kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas,
serta metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemprosesan
bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan
sumber-sumber lain menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia
yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan
digunakan di industri lain.Industri kimia adalah kerjasama sejumlah
individu, rencana tujuan, spesialisasi aktivitas, penggunaan
alat-alat dan mesin. Tujuan pokok industri adalah menghasilkan
barang dan jasa.Jenis / macam-macam industrya. Berdasarkan tempat
bahan baku1. Industri ekstraktifIndustri ekstraktif adalah industri
yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh :
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan,
pertambangan, dan lain lain.2. Industri nonekstaktifIndustri
nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat
lain selain alam sekitar.3. Industri fasilitatifIndustri
fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk
jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi,
perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
b. Berdasarkan besar kecil modal1. Industri padat modalAdalah
industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk
kegiatan operasional maupun pembangunannya2. Industri padat
karyaAdalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah
besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta
pengoperasiannya.
c. Berdasarkan klasifikasi atau penjenisannyaBerdasarkan SK
Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986.1. Industri kimia
dasarContohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk,
dsb.2. Industri mesin dan logam dasar.Misalnya seperti industri
pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll.3. Industri
kecilContoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan,
es, minyak goreng curah, dll.4. Aneka industryMisalnya seperti
industri pakaian, industri makanan dan minuman, dll.
d. Berdasarkan jumlah tenaga kerja.1. Industri rumah
tanggaAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.2. Industri kecilAdalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.3. Industri
sedang atau industri menengahAdalah industri yang jumlah karyawan /
tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.4. Industri besarAdalah
industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100
orang atau lebih.
e. Berdasakan pemilihan lokasi.1. Industri yang berorientasi
atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)Adalah
industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target
konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana
konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin
menjadi lebih baik.2. Industri yang berorientasi atau
menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented
industry)Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman
penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak
pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.3. Industri yang
berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry)Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan
baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang
besar.
f. Berdasarkan produktifitas perorangan.1. Industri primerAdalah
industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung
atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi
pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.2.
Industri sekunderAdalah industri yang bahan mentah diolah sehingga
menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah
pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.3.
Industri tersierAdalah industri yang produk atau barangnya berupa
layanan jasa.Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan
kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jenis-jenis industri :- Industri manufaktur : otomotif- Industri
proses : kimia- Industri jasa : perbankanAdapun yang termasuk
kedalam industri kimia adalah :- Industri kimia huluAsam, Basa,
Garam, Zat Organik, Zat Anorganik, Pelarut, Bahan Petrokimia, dsb.-
Industri kimia lainPlastik, Pupuk, Pestisida, Semen, Gula, Alkohol,
Pulp & Kertas dsb.- Industri lainBahan Logam, Kendaraan, Bahan
bangunan dsb.- Industri hulu pemakaiKesehatan, Laboratorium,
Penelitian
Peran industri kimia :- Industri pangan- Industri pakaian :
tekstil,benang- Kesehatan- Shelter : cat, perekat, lantai, plastik-
Komunikasi- Transportas
Penggolongan produk industri kimia berdasarkan sifat produk :a.
Produk tak terdiferensiasi (undifferentiated)- Dijual atas dasar
komposisi- Tidak berbeda dengan produsen-produsen lain- Penggunaan
: untuk beberapa keperluanDibagi menjadi 2 : - Bahan kimia
komoditas sejatiMisalnya : soda api, asam sulfat, metanol, gas-gas
industri (CO2,O2), pupuk kimia (urea, TSP) dsb.-Bahan kimia fine
chemicalsMisalnya : bahan kimia obat (aspirin), bahan kimia
aroma
b. Produk Terdiferensiasi (differentiated)Dijual berdasarkan
fungsi. Digunakan untuk 1 atau 2 keperluanDibagi menjadi 2 :- Bahan
kimia komoditas semuMisalnya : plastik dan resin, serat
sintetik-Bahan kimia khususBahan mentah dari pasarMisalnya :
pestisida ramuan, bahan anti korosi, bahan anti oksidasi, bahan
campuran pelumas Proses industri kimia.Dasar peninjauan proses
industri kimia :1. Alat/tempatReaktor (tempat berlangsungnya
reaksi) harus memenuhi persyaratan tertentu yang harus sesuai
dengan kondisi operasiMisalnya : tahan korosi, tahan tekanan
tinggi, tahan suhu tinggi dsb.2. TeknologiSintesis produk : dengan
proses kimiaFormulasi/peramuan produk : proses kimia fisik3.
Reaksi/sintesa :a. Reaksi eksotermisb. Reaksi endotermis
Proses produksi industri kimiaPada unit I :Raw Material
mengalami : Penyesuaian bentuk & fasa : besar/kecil, serbuk,
cair dsb. Penyesuaian konsentrasi/komposisi : murni, pekat, encer.
Penyesuaian kondisi : tekanan, suhu, perbandingan komposisi dsb.
Transportasi, penampungan sementara dsb.Penggolongan RM (Raw
Material) atau bahan baku menurut sifatnya : RM yang dapat
diperbarui (renewable), contohnya : Hasil pertanian dan perkebunan,
hasil binatang, peternakan dan perikanan, air serta udara. RM yang
tak dapat diperbarui (unrenewable), contohnya : Minyak bumi dan gas
alam, mineral-mineral logam, serta mineral-mineral bukan logam :
kaolin, kapur, dll.
Pada Unit II :Proses sintesis (pengolahan RM) dilakukan dalam
suatu reaktor.Umumnya dilengkapi dengan alat-alat lain untuk
mencapai kondisi operasi (T,P,c) yang diinginkanSuatu reaksi : A +
B > C + D
Pada Unit III :Hasil yang keluar mungkin masih perlu penyesuaian
kualitas (finishing), misalnya : Penyesuaian bentuk, penyesuaian
komposisi, penyesuaian kondisi, pengantongan, dsb.
Yang termasuk ke dalam Industri Proses Kimia adalah : Industri
kimia dasar : yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk
zat kimia dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3).
Industri pengolahan minyak bumi atau petroleum refinery : Pada
industri ini biasanya dihasilkan komponen-komponen bahan bakar
minyak (BBM), seperti : bensin, kerosene, bahan bakar penerbangan,
solar, minyak diesel. Di samping itu dihasilkan juga produk-produk
selain komponen bahan bakar minyak (non BBM), seperti, pelumas,
wax, aspal, solvent maupun produk petrokimia. Industri petrokimia :
yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari
fraksi minyak bumi, seperti : Etilen (C2H4) dan Propilen (C3H6).
Industri pengolahan logam. Industri oleokimia : yaitu industri yang
mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak atau lemak
nabati atau hewani, seperti pabrik CPO (Crude Palm Oil). Industri
agrokimia : yaitu industri yang memproduksi aneka pupuk dan bahan
kimia untuk budidaya pertanian, seperti pestisida, urea, ammonium
sulfat. Industri makanan dan minuman, seperti : susu, gula, garam.
Industri bahan pewarna dan pencelup. Industri bahan peledak.
Industri pulp dan kertas. Industri semen dan keramik. Industri
karet, kulit dan plastic.II. 3. Industri OleokimiaIndustri
oleokimia di Indonesia merupakan industri yang memiliki backup
bahan baku yang sangat melimpah karena Indonesia merupakan produsen
bahan baku bagi industri ini yakni CPO (Crude Palm Oil) terbesar di
dunia. Meskipun memiliki industri bahan baku yang melimpah, namun
perkembangan industri ini masih kalah dibandingkan dengan negara
tetangga seperti Malaysia yang kapasitas produksinya mencapai dua
kali lipat dari Indonesia.Industri oleokimia merupakan industri
yang strategis karena selain keunggulan komparatif yakni
ketersediaan bahan baku yang melimpah juga memberikan nilai tambah
produksi yang cukup tinggi yakni di atas 40 persen dari nilai bahan
bakunya yakni CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil).
Industri ini tidak lepas dari permasalahan di dalam negeri yang
salah satunya adalah jaminan pasokan bahan baku berupa CPO yang
belum sepenuhnya teratasi karena produksi CPO lebih banyak diekspor
daripada dipasok ke industri dalam negeri.Industri oleokimia yaitu
industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi
minyak atau lemak nabati atau hewani. Salah satu contohnya adalah
pabrik CPO (Crude Palm Oil).Oleokimia merupakan produk kimia yang
berasal dari minyak atau lemak, baik nabati maupun hewani.
Pembuatannya dilakukan dengan cara memutus struktur trigliserida
dari minyak atau lemak tersebut menjadi asam lemak dan gliserin,
atau memodifikasi gugus fungsi karbosilat dan hidroksilnya, baik
secara kimia, fisika, maupun biologi.
Bahan baku Industri OleokimiaIndustri Oleokimia menggunakan
bahan baku dalam proses produksinya. Bahan baku yang digunakan
dalam Industri Oleokimia, antara lain : 1. Palm StearinSterain
merupakan produk ikutan dari pembuatan minyak goreng yang pada suhu
ruangan berbentuk padat. Stearin lebih disukai untuk memproduksi
asam stearat karena harganya lebih murah dibandingkan dengan bahan
baku alternatif lainnya.2. Palm Kernel Oil (PKO)3. Crude Palm Oil
(CPO)Hasil olahan CPO secara kimia biasa disebut oleochemical atau
oleokimia, atau bahan kimia nabati. Pada dasarnya, CPO dapat diolah
menjadi tiga macam bahan kimia, yaitu methyl ester, asam lemak
(fatty acid), dan gliserin (glycerine). Methyl ester adalah bahan
baku untuk minyak biodiesel, sejenis bahan bakar solar, sebagai
pengganti solar beneran dengan tingkat buangan emisi lebih rendah
20%. Sedangkan asam lemak, kegunaannya ada banyak, tapi yang paling
umum adalah untuk obat-obatan yang berhubungan dengan penyakit
jantung, darah tinggi, dan diabetes. Gliserin adalah bahan
oleokimia yang paling banyak manfaatnya dan merupakan bahan baku
untuk berbagai industri seperti industri makanan (pemanis buatan,
margarin, pengemulsi, dll), industri kosmetik & bodycare (krim
wajah, body lotion, lipstick, dll), industri plastik, industri
alkohol, industri sabun (sabun mandi, shampoo, deterjen, pembersih
lantai, dll), industri bahan peledak (dinamit, nitroglycerine),
industri farmasi (sirup obat demam, ekspektoran, dll), hingga
industri busa untuk kasur dan pakaian. Karena sifat CPO yang sangat
serbaguna dan mayoritas produk olahan CPO menjadi kebutuhan utama
masyarakat banyak, maka permintaan akan CPO tidak akan pernah
habis.4. Crude Coconut Oil (CNO)5. Olein dan Fatty acidMerupakan
bahan baku yang penggunaannya relatif kecil.
Produk-produk OleokimiaAdapun produk-produk hasil produksi
oleokimia, antara lain :1. Fatty acid2. Fatty alcohol3. Fatty
methylester4. Gliserol5. Fatty amineSampai saat ini belum
diproduksi di Indonesia.
Umumnya, fatty acid campuran diolah menjadi fatty alcohol antara
lain untuk industry makanan, kosmetik, dan sabun. Fatty acid juga
banyak diperlukan dalam produksi plastic, karet, dan pelumas.
Umumnya, fatty methylester diproses menjadi fatty alcohol, fatty
amine, atau digunakan sebagai biodiesel. Fatty alcohol digunakan
terutama untuk surfaktan seperti alcohol sulfat (AS), fatty alcohol
ethoxylates (AE), dan fatty alcohol ethoxy sulfates (AES).
Surfaktan merupakan bahan untuk membuat beberapa produk, antara
lain detergen cair, sampo, dan kosmetik. Fatty amine banyak
digunakan dalam formulasi pembuatan beberapa produk antara lain
pelembut dan pencuci rambut.
Klasifikasi OleokimiaOleokimia dapat dibagi menjadi 2, yaitu :1.
Oleokimia dasarOleokimia dasar terdiri atas fatty acid, fatty
methylester, fatty alcohol, fatty amine, dan gliserol. Industri
Oleokimia dasar (Basic Oleochemica/s) dimulai dari suatu proses
yang dinamakan Splitting atau Hydrolysis. Dalam proses hidrolisis,
trigliserida dari minyak lemak dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol dengan adanya air. Asam lemak dan gliserol inilah
merupakan "basic building blocks" dari proses.2. Oleokimia
turunannya atau produk hilirnyaProduk-produk turunannya antara lain
adalah sabun batangan, detergen, sampo, pelembut, kosmetik, bahan
tambahan untuk industry plastic, karet, dan pelumas. Salah salu
produk turunan penting dari industri Oleokimia yang banyak
digunakan di industri makanan & minuman adalah Fatty Esters.
Kebanyakan Fatty Esters termasuk dalam kelas surfactant jenis
nonionic yang juga mempunyai aplikasi yang luas di bidang industri
lainnya selain industri makanan & minuman, seperti personal
care, plastics, lubricants, dll.
1. Fatty Esters - Kimia dasarFatty Esters merupakan hasil reaksi
antara sebuah carboxylic acid dengan sebuah alcohol. Fatty Esters
mempunyai formula R1COOR2, dimana R1 dan R2 merupakan Carbon Chain
dengan panjang atom yang berbeda-beda sesuai dengan fatty acid dan
alcohol yang digunakan. R1 merupakan sebuah fatty group yang
berasal dari minyak, lemak ataupun turunan lemak yang umumnya
terdiri dari straight carbon chain dengan jumlah carbon atom yang
genap, dimulai dari C6 hingga C22 dan dapat terdiri dari saturated
maupun unsaturated bonds. R2 pada umumnya adalah sebuah alkyl group
seperti methyl, stearyl dan dapat pula berasal dari monohydric,
dihydric, trihydric atau polyhydric alcohol seperti butanol,
octanol, ethylene glycol, glycerol dan sorbitol. Efisiensi proses
produksi Fatty Esters sangat tergantung kepada ketepatan pilihan
dalam penggunaan katalis serta dipisahkannya air yang dihasilkan
oleh reaksi tersebut. Fungsi dari Fatty Esters di dalam industry
makanan dan minuman adalah sebagai emulsifier. Beberapa contoh
aplikasi Fatty Esters di dalam produk makanan minuman adalah di
dalam produk-produk seperti bakeries & cookies, chocolate
products, snacks, nutritional foods, instant cream, topping &
whippings dan flavour compounds. Quality Control serta kualitas
produk yang baik merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk
Fatty Esters, dimana secer" komersial margin keuntungan yang ada
masih sangat potensial.
2. Jenis-Jenis Fatty EstersJenis produk Fatty Esters yang sangat
umum diaplikasikan dalam industrimakanan & minuman adalah yang
termasuk dalam kelas sebagai berikut :- Glycerol Esters of Fatty
Acid.Propylene glycol Esters of Fatty Acid.- Sorbitan Esters.Lactic
Acid Esters of Mono and Diglycerides.- Acetic Acid Esters of Mono
and Diglycerides.- Citric Acid Esters of Mono and Diglycerides.-
Diacetyl tartaric acid esters (DATEM Esters).Kelas produk diatas
mencakup lebih kurang 90 % dari seluruh Fatty Esters yangdigunakan
dalam industri makanan & minuman.3. GMS (Glyceryl Monostearate)
- produk Fatty Esters turunan dari kelapa sawitSalah satu produk
Fatty Esters turunan dari Industri Oleokimia berbasis kelapa sawit
adalah GMS atau Glyceryl Monostearate. GMS merupakan produk yang
dihasilkan dari reaksi antara stearin minyak kelapa sawitlasam
stearat dengan Glycerine. Beberapa fungsi dan aplikasi GSM dalam
industri makanan & minuman adalah sebagai berikut :- Sebagai
emulsifying agent dalam industri bakery. Sebagai stabilizer dalam
coffee creamer.- Sebagai dispersing agent dalam margarine.-
dll.
4. Produk Fatty Esters turunan kelapa sawit lainnya.Produk Fatty
Esters turunan kelapa sawit yang cukup penting lainnya adalah
Glyceryl Mono oleate atau GMO serta Medium Chain Triglycerides atau
MCT. GMO merupakan hasil reaksi antara asam oleat dengan Glycerine.
GMO penting digunakan sebagai emulsifier didalam campuran yang
merupakan emulsi " water in oil ". MCT merupakan hasil reaksi
antara Caprylic Capric Acid dengan glycerine dan banyak digunakan
dalam aplikasi di industri flavour serta health & nutritional
food.
Sumber OleokimiaOleokimia merupakan senyawa turunan minyak lemak
yang dihasilkan melalui proses kimia. Minyak atau lemak secara umum
merupakan trigliserida yang mengandung gliserol dan asam lemak baik
jenuh maupun tidak jenuh. Dalam industri oleokimia, dengan proses
kimia struktur minyak tersebut dipecah menjadi struktur lain
seperti asam lemak, gliserol, ester lemak dan juga alcohol lemak.
Sebagai sumber minyak dan lemak, dalam perdagangan dikenal 2 jenis
sumber oleokimia, yaitu :1. Oleokimia alamiOleokimia alami
diperoleh dari minyak nabati atau lemak hewan, maupun binatang dari
laut, dan bersifat mudah terurai. Minyak lemak alami yang berasal
dari lautan adalah sperm oil, dan minyak sarden (sarden Oil).
Minyak lemak yang berasal dari hewan adalah lemak hewan. Tumbuhan
merupakan sumber minyak terbesar, dimana di dunia ini terdapat
banyak jenis tumbuhan yang mengandung minyak yang tersebar di
bagian tanaman. Sebagai sumber minyak, tumbuhan dikelompokkan
menjadi dua yaitu plant oil yang antara lain terdiri dari minyak
kelapa dan minyak sawit serta seed oil. Seed oil dapat dihasilkan
dari biji-biji tanaman seperti biji kedelai, biji lobak, biji bunga
matahari, biji kapas, kacang dan Lin seed.Minyak sawit yang
dihasilkan dari tandan segar buah sawit dibagi menjadi dua yaitu
Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). CPO dihasilkan dari
daging buah kelapa sawit sedangkan dari bagian kemel buah sawit
dihasilkan PKO. CPO dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak sawit
yang digunakan sebagai minyak goreng. Selain itu minyak sawit dari
CPO beserta PKO dan coconut oil dapat menghasilkan asam lemak atau
turunannya yang banyak diaplikasikan pada makanan, sabun ataupun
kosmetik.
2. Oleokimia buatanOleokimia buatan diperoleh dari minyak bumi
(petrokimia) seperti, propilen dan etilen yang bersifat tidak mudah
terurai. Tidak semua produk oleokimia dapat disubstitusi oleh
produk petrokimia. Hanya gliserol dan fatty alcohol yang dapat
disubstitusi menggunakan propilen dan etilen sebagai bahan
baku.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARANIII.1 Kesimpulan
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa industri adalah
kumpulan dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang-barang
tertentu dan menempati areal tertentu dengan output produksi berupa
barang atau jasa. Sedangkan dalam pengertian yang sempit, industri
adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan industri. Industri kimia adalah kerjasama
sejumlah individu, rencana tujuan, spesialisasi aktivitas,
penggunaan alat-alat dan mesin. Tujuan pokok industri adalah
menghasilkan barang dan jasa. Industri oleokimia yaitu industri
yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak atau
lemak nabati atau hewani. Salah satu contohnya adalah pabrik CPO
(Crude Palm Oil). Oleokimia dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
Oleokimia dasar dan Oleokimia turunannya. Ada 2 jenis sumber
oleokimia, yaitu : Oleokimia alami dan Oleokimia buatan. CPO (Crude
Palm Oil) yang bersifat sangat serbaguna dan mayoritas produk
olahan CPO menjadi kebutuhan utama masyarakat banyak, maka tak
heran jika sebagian besar lahan perkebunan di Indonesia dijadikan
sebagai kebun kelapa sawit karena dapat digunakan sebagai bahan
baku bagi industri dan hilirnya baik untuk kategori pangan ataupun
non pangan.
III.2 Saran
Meskipun memiliki industri bahan baku yang melimpah, namun
perkembangan industri ini masih kalah dibandingkan dengan negara
tetangga seperti Malaysia yang kapasitas produksinya mencapai dua
kali lipat dari Indonesia. Oleh karena itu, perlu di perluas dan
dipelihara lahan perkebunan di Indonesia sebagai kebun kelapa sawit
karena dapat digunakan sebagai bahan baku bagi industry oleokimia
dan hasil produksinya baik untuk kategori pangan ataupun non pangan
bagi kebutuhan utama masyarakat banyak.
LAMPIRAN
1. Industri kimia mencakup dibawah ini, kecuali :a. Petrokimiac.
Farmasib. Oleokimiad. Elektrostatis2. Industri yang mengolah
zat/bahan yang berasal dari fraksi minyak atau lemak nabati atau
hewani, disebut :a. Oleokimia c. Industri Kimia Dasar b.
Agrokimiad. Industri Petrokimia3. Dibawah ini, yang termasuk bahan
baku produksi oleokimia adalah :a. Hewanc. Tanamanb. Palm stearind.
Bahan bakar solar4. Hasil olahan Crude Palm Oil (CPO) biasa disebut
:a. Methylesterc. Fattyb. Oleochemicald. Palm Kernel Oil (PKO)5.
Gliserin adalah bahan oleokimia yang merupakan bahan baku untuk
berbagai industry dibawah ini, kecuali :a. Industry makananc.
Industri plastikb. Industri kosmetikd. Semua benar6. Dibawah ini
adalah produk-produk hasil produksi oleokimia. Produk yang belum
diproduksi di Indonesia adalah :a. Fatty acidc. Fatty amineb. Fatty
alcohold. Gliserol7. Klasifikasi oleokimia dibagi menjadi :a. 1c.
3b. 2d. 48. Pembuatan oleokimia dilakukan dengan cara :a. Memutus
struktur trigliserida dari minyak atau lemak tersebut menjadi asam
lemak dan gliserin.b. Menambah struktur trigliserida dari minyak
atau lemak tersebut menjadi asam lemak dan gliserin.c.
Menggabungkan struktur trigliserida dari minyak atau lemak tersebut
menjadi asam lemak dan gliserin.d. Memperpanjang struktur
trigliserida dari minyak atau lemak tersebut menjadi asam lemak dan
gliserin.9. Dua jenis sumber oleokimia adalah :a. Oleokimia inti
dan alamic. Oleokimia alami dan buatanb. Oleokimia turunan dan
intid. Oleokimia turunan dan buatan10. Sifat dari oleokimia alami
adalah :a. Bersifat mudah teruraic. Bersifat menguapb. Bersifat
tidak mudah teruraid. Bersifat tidak jenuh11. Sifat dari oleokimia
buatan adalah :a. Bersifat mudah teruraic. Bersifat menguapb.
Bersifat tidak mudah teruraid. Bersifat tidak jenuh12. Minyak sawit
yang dihasilkan dari buah sawit dibagi menjadi 2, yaitu :a. Crude
Palm Oil (CPO) dan Palm stearinb. Crude Palm Oil (CPO) dan Crude
Coconut Oil (CNO)c. Crude Palm Oil (CPO) dan Oleind. Crude Palm Oil
(CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO)13. Fatty Esters merupakan hasil
reaksi antara sebuah carboxylic acid dengan sebuah alcohol. Fungsi
fatty esters didalam industry makanan dan minuman adalah :a.
Sebagai pengangkutc. Sebagai emulsifierb. Sebagai pengawetd.
Sebagai pereaksi14. Minyak yang dihasilkan dari biji-biji tanaman
seperti, biji kedelai, biji lobak, kacang, dll disebut :a. Seed
oilc. Sperm oilb. Plant oild. Sarden oil15. Minyak lemak alami yang
berasal dari lautan adalah :a. Minyak alamic. Lin seedb. Sperm
oild. Olein16. Sebagai sumber minyak, tumbuhan dikelompokkan
menjadi 2, yaitu :a. CPO dan PKOc. Plant oil dan seed oilb. CPO dan
CNOd. PKO dan CNO17. Oleokimia dasar terdiri dari :a. Fatty acidc.
Fatty alcoholb. Fatty methylesterd. Semua benar18. Salah satu
produk turunan penting dari industry oleokimia yang banyak
digunakan di industry makanan dan minuman adalah :a. Fatty aminec.
Fatty acidb. Fatty estersd. Fatty methylester19. Fatty alcohol
digunakan terutama untuk surfaktan.Surfaktan merupakan bahan untuk
membuat beberapa produk dibawah ini, kecuali :a. Detergen cairc.
Karetb. Sampod. Kosmetik20. Fatty methylester diproses menjadi
fatty alcohol atau fatty amine yang digunakan sebagai :a.
Biodieselc. Stabilizerb. Emulsifyingd. Dispersing21. Tujuan pokok
industri adalah :a. Memperoleh labac. Menghasilkan Lapangan
pekerjaanb. Menghasilkan barang dan jasad. Wadah proses kimia22.
Industri oleokimia, industry petrokimia, industry agrokimia, dan
industry pulp & kertas termasuk kedalam :a. Industri ekonomic.
Industri minyakb. Industri proses kimiad. Industri kimia dasar23.
Secara umum, bahan baku dalam proses industry kimia terbagi 2,
yaitu :a. Bahan baku yang bisa diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharuib. Bahan baku mentah dan bahan baku jadic. Minyak dan
lemakd. Gas dan non gas24. Berdasarkan produktivitas perorangan,
industry dapat dibedakan menjadi :a. 2c. 4b. 3d. 525. Pada
dasarnya, CPO dapat diolah menjadi 3 macam bahan kimia, yaitu :a.
Fatty acid, alcohol, dan carboxylic acidb. Etilen, propilen, dan
fatty estersc. CNO, PKO, dan Oleind. Methylester, asam lemak (fatty
acid), dan gliserin26. Salah satu produk Fatty Esters turunan dari
Industri Oleokimia berbasis kelapa sawit adalah :a. GMS atau
Glyceryl Monostearatec. Glycerineb. Etilend. Methylester27. Jenis
produk Fatty Esters yang sangat umum diaplikasikan dalam
industrimakanan & minuman adalah :a. Glycerol Esters of Fatty
Acidb. Diacetyl tartaric acid esters (DATEM Esters)c. A dan B
benard. Medium Chain Triglycerides atau MCT28. Sabun batangan,
detergen, sampo, pelembut, kosmetik, bahan tambahan untuk industry
plastic, karet, dan pelumas termasuk kedalam oleokimia :a.
Oleokimia turunannyac. Oleokimia alamib. Oleokimia dasard.
Oleokimia buatan29. Bahan baku yang penggunaannya relatif kecil
dalam oleokimia adalah :a. Palm Stearinb. Palm Kernel Oil (PKO)c.
Crude Palm Oil (CPO)d. Olein dan Fatty acid30. Oleokimia merupakan
senyawa turunan minyak lemak yang dihasilkan melalui :a.
Alat/instrumentc. Bahan bakub. Proses kimiad. Salah semua
DAFTAR
PUSTAKAhttp://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomian_bisnis
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2143292-pengertian-industri/
http://prabusetiawan.blogspot.com/2009/06/pengertian-industri.html
http://www.datacon.co.id/CPO-2009Kimia.html
ocw.usu.ac.id/course/...oleokimia/tkk-322_handout_litbang.pdf
http://eprints.undip.ac.id/21616/
2