Page 1
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KETAHANAN NASIONAL
Oleh:
Kelompok 5
Denis Arista Pratiwi 14416241026
Lintang Ayu Tri W 14416241001
Mila Novia 14416241004
Muhammad Ryan R 14416241043
Addini Nur Anjani 14416241017
Risna Rofiqotul L 14416241021
Suci Indah Sari 14416241034
Yeni Apriana A 14416241019
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Page 2
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh
perjuangan seluruh bangsa. sudah
Sejak lama Indonesia menjadi incaran bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari kekayaan alam yang banyak.
Kenyatannya ancaman tidak datang dari dalam negeri saja tetapi
dari dalam negeri juga. Meski demikian, bangsa Indonesia
memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan
Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi
dan letak geografis yang dihadapkan pada lingkungan dunia yang
serba berubah akn memberikan motivasi dalam menciptakan suasana
damai.
Ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk
memperjuangkan kepentingan nasional. (Sunarso, dkk.2013: 199-
200). Menurut GBHN (melalui buku Soemarno Soedarsono, 1997:23)
menjelaskan bahwa Ketahanan Nasional didefinisikan sebagai
“kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara”.
2. Rumusan Masalah
Page 3
1. Apa pengertian dari ketahanan nasional ?
2. Apa saja unsur-unsur ketahanan nasional ?
3. Bagaimana hubungan ketahanan nasional dengan pembangunan
nasional ?
4. Apa fungsi dari ketahanan nasional ?
5. Bagaimana hakikat ketahanan nasional ?
6. Hambatan apa saja yang dapat menganggu ketahanan nasional
?
3. Tujuan
1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian ketahanan nasional.
2. Mengetahui unsur-unsur dalam ketahanan nasional.
3. Menjelaskan hubungan antara ketahanan nasional dengan
pembangunan nasioanal.
4. Menjelaskan fungsi dari ketahanan nasional.
5. Menjelaskan hakikat ketahanan nasional.
6. Mengetahui hambatan yang dapat menganggu ketahanan
nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan berasal dari kata “tahan” ; tahan menderita,
tabah kuat, dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah.
Ketahanan berarti berbicara perihal kuat, keteguhan hati,
atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah perihal
Page 4
kuat,teguh dalam rangka kesadaran, sedang pengertian
nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan
berdaulat. Dengan demikian istilah Ketahanan Nasional
adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional. (Sunarso, dkk.2013: 199-200).
Menurut GBHN (melalui buku Soemarno Soedarsono,
1997:23) menjelaskan bahwa Ketahanan Nasional didefinisikan
sebagai “kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan
negara”.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (melalui Soemarno
Soedarsono,1997:25) menjelaskan bahwa ketahanan nasional
adalah
“kondisi dinamis yang mencerminkan keuletan dan ketangguhan bangsa
yang memiliki kemampuan mengembangkan potensi dan kekuatan
nasional yang dapat mengatasi ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang dapat
menganggu atau membahayakan integritas nasional, identitas nasional,
kelangsungan hidup bangsa serta pencapaian tujuan serta cita-cita
nasional bangsa dan negara Indonesia.”
Mungkin di dalam pikiran kita bertanya-tanya, mengapa
ketahanan nasional itu penting ? jawabannya dari
pertanyaan tersebut karena Ketahanan Nasional yang tangguh,
menjamin bangsa itu dapat menjamin diri, mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatannya serta dengan mantap membangun
diri mencapai apa yang menjadi tujuan nasionalnya.
Page 5
B. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia dalam
Ketahanan Nasional dikenal dengan istilah gatra yang
dirumuskan dan dikembangkan oeh Lemhanas. Unsur-unsur
kekuatan nasional dikenal dengan istilah Astagatra yang
terdiri dari Trigatra dan Pancagatra.
Astagatra.
Dalam usaha mencapai tujuan nasional pastinya
menghadapi ATHG sehingga diperlukan suatu ketahanan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang
didasarkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut.
Sebagai makhluk Tuhan pertama-tama berusaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara antropologis
budaya manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna
karena mempunyai akal budi sehingga lahir manusia
berbudaya. Sebagai manusia berbudaya memerlukan hubungan
dengan alam sekitarnya yang pada hakiatnya dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu kesejahteraan dan
keamanan.
Ketahanan nasional pada hakikatnya merupakan konsepsi
dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan dalam kehidupan nasional. Kehidupan nasional dapat
dibagi dalam berbagai aspek yaitu aspek alamiah yang
dikenal dengan istilah “Trigatra” dan aspek sosial yang
dikenal dengan istilah “Pancagatra”. Antara gatra yang satu
dengan gatra yang lain saling berhubungan dan saling
ketergantungan satu sama lain.
Page 6
a. Trigatra
1. Posisi dan Lokasi Geografi Negara
Posisi atau letak geogarfis suatu negara akan
mempengaruhi peran negara tersebut dalam peraturan
lalu lintas dunia dan akan menghadapi bentuk-bentuk
ancaman yang berbeda. Kesimpulannya letak geografis
suatu negara akan berpengaruh terhadap ketahanan
nasional suatu bangsa.
Hal yang terkait dengan letak geografis yaitu
meliputi :
Bentuk wilayah negara dapat berupa negaar pantai,
negara kepulauan, atau negaar kontinental,
Luas wilayah negara, ada negara dengan wilayah yang
luas dan negara dengan wilayah yang sempit,
Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara,
dan
Daya dukung wilayah negara, ada wilayah yang habitable
dan ada wilayah yang unhabitable.
Pengaruh letak gografis terhadap politik
melahirkan geopolitik dan geostrategis, sehingga
dikenal sebagai wawasan nasional suatu bangsa yang
tumbuh karena pengaruh tersebut. Dengn demikian,
setiap negara dapat mengembangkan wawasan
nasionalnya sendiri-sendiri sesuai denga kondisi
geografisnya.
2. Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan
potensi alam yang didapatkan di bumi, laut, dan udara
Page 7
yang berada di wilayah suatu negara. Namun kekayaan
alam yang ada di bumi didistribusikan secara tidak
merata atau tidak teratur, sehingga menyebabkan
perbedaan kekayaan alam antar daerah. Perbedaan itu
menyebabkan ketergantungan antar negara yang terkadang
dapat menimbulkan masalah antar wilayah tersebut. Oleh
karena itu kekayaan alam sebagai kekuatan nasional
dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menunjang
pembangunan nasional dan dapat meningkatkan ketahanan
nasional.
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya
alam sebagai elemen ketahanan nasional meliputi:
Potensi sumber daya alam yang bersangkutan,
Kemampuan mengeksplorasi SDA,
Pemanfaatan SDA dengan memperhitungkan masa depan
dan lingkungan hidup, dan
Kontrol atas SDA.
3. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu
wilayah negara. Manusia, melalui tindakannya merupakan
faktor penentu terciptanya ketahanan nasional yang
baik. Artinya, penyelenggaraan negara yang dapat
menciptakan kesejahteraan dan keamanaan rakyatnya
tergantung pada faktor manusia. Hal-hal yang berkaitan
dengan penduduk negara:
Aspek kualitas (pendidikan, keterampilan, etos
kerja, dan kepribadian
Page 8
Aspek kuantitas (jumlah penduduk, pertumbuhan
penduduk, persebaran, perataan dan perimbangan
penduduk di tiap wilayah negara.
Namun saat ini dari kedua aspek tersebut di
Indonesia masih kurang memadai dan belum sesuai dengan
harapan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu campur
tangan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut,
selain dari masyarakat itu sendiri.
Terkait dengan unsur penduduk tersebut adalah fakor
moral dan karakter nasional. Moral merrujuk pada
dukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya ketika
menghadapi ancaman. Karakter nasional merujuk pada
ciri-ciri khusus yang dimiliki suatu bangsa sehingga
bisa dibedakan dengan bangsa lain. Namun moral bangsa
saat ini sungguh memperihatinkan. Padahal moral dan
karakter nasional mempengaruhi ketahanan suatu bangsa.
b. Pancagatra
1. Aspek Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of
principles atau prinsip yang dijadikan dasar atau pemberi
arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam
melangsungkan dan mengembangkan hidup dan kehidupan
nasional suatu bangsa (negara). Menurut Endang Zaelani
Sukaya,2000:105 (melalui Sunaro dkk, 2013:205)
Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai
kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata.
Page 9
Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran
doktrin. Ideologi yang baik harus mampu menampung
aspirasi masyarakat, baik secara individu maupun
secara sosial. Agar dapat mencapai ketahanan nasional
di bidang ideologi diperlukan penghayatan dan
pengamalan ideologi secara sungguh-sungguh.
Agar bangsa Indonesia memiliki ketahanan nasional
di bidang ideologi, Pancasila harus dijadikan
pandangan hidup bangsa dan diperlukan suatu pengamalan
secara objektiif dan subjektif. Semakin tinggi tingkat
kesadaran suatu bangsa untuk melaksanakan ideologi
akan semakin tinggi ketahanan di bidang ideologi.
Fungsi ideologi untuk mendukung ketahanan nasional
suatu bangsa, yaitu :
Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok yang
bersangkutan,
Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang
bersangkutan.
2. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas,
haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Oleh karena itu,
masalah politik sering dihubungkan dengan masalah
Page 10
kekuasaan dalam suatu negara yang berada ditangan
pemerintah.
Politik penyelenggaraan bernegara amat mempengaruhi
kekuatan nasional suatu negara, yang dapat ditinjau
dari beberapa aspek, seperti :
Sistem politik yang dipakai,
Sistem pemerintahan yang dijalankan,
Bentuk pemerintahan yang dipilih
Susunan negara yang dibentuk.
Pemilihan suatu bangsa atas politik penyelenggaraan
bernegara tentu saja tergantung pada nilai-nilai dan
aspirasi bangsa yang bersangkutan. Upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan
keserasian antara masukan dan keluaran berdasarkan
Pancasila dan merupakan pencerminan demokrasi
Pancasila.
3. Ekonomi
Ekonomi dijalankan oleh suatu negara merupakan
kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebih
diera global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan
langsung dalam upaya pemberian dan distribusi
kebutuhan warga negara. Kemajuan pesat dibidang
ekonomi tentu saja menjadikan negara yang bersangkutan
tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh , Jepang dan
Cina.
Setiap negara memiliki sistem ekonomi dalam rangka
mendukung kekuatan ekonomi bangsanya. Suatau negara
Page 11
dapat pula mengembangkan sistem ekonomi yang dianggap
sebagai cerminan dari nilai dan ideologi bangsa yang
bersangkutan. Ketahanan ekonomi diharapkan mampu
memelihara stailitas ekonomi melalui keberhasilan
pembangunan, sehingga menghasilkan kemandirian
perekonomian nasional dengan daya saing yang tinggi.
4. Sosial Budaya
Ketahanan bidang sosial budaya menurut pengertian
Ketahanan Nasional (melalui Soemarno Soedarsono
1997:31) diartikan sebagai kondisi dinamis suatu
bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan serta gangguan, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangsa dan negara.
Wujud ketahanan nasional budaya tercermin dalam
kondisi sosial budaya manusia yang dijiwai kepribadian
nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu,
berkualitas, maju dan sejahtera, dalam kehidupan
selaras, serasi, seimbang, serta kemampuan menangkal
budaya asing yang tidak sesuai budaya nasional.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Dengan
Page 12
demikian, ketahanan budaya merupakan pengembangan
sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap
potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila
(Sumarsono, 2000:14, melalui Sunarso, dkk, 2013:214).
Ketahanan bidang sosial budaya akan mencermnkan
ketahanan kita yang aakn mempertahankan kelangsungan
kehidupan sosial budaya bangsa dan negara. Didalam
membina serta menumbuh kembangkan integritas,
identitas, dan kepribadian bangsa perlu dipahami
secara mendalam berbagai faktor yang mempengaruhinya,
yaitu agama dan kehidupan beragama, tradisi, dan
pendidikan.
5. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan kemanan suatu negara merupakan unsur
pokok terutama dalam menghadapi ancaman militer negara
lain. Oleh karena itu, unsur utama pertahanan keamanan
berada ditangan tentara (militer), sesuai dengan UU
No. 3 Tahun 2002 (melalui winarno, 2013: 226).
Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu
fungsi pemerintahan negara. Negara juga dapat
melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara
sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara
dalam membela negara dan menangkal dari segala ATHG.
C. Hubungan Ketahanan Nasional dengan Pembangunan Nasional
Ketahanan Nasional yang tangguh merupakan syarat
kelangsungan pembangunan nasional, sebaliknya pembangunan
Page 13
nasional akan memperkokoh Ketahanan Nasional yang
ditentukan dari kemampuan dan ketangguhan bangsa dalam
meningkatkan dan memantapkan ketahanan-ketahanan diberbagai
bidang.
Berikut hubungan antara Ketahanan Nasional dengan
pembangunan nasional:
1. Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan
kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Untuk
mewujudkan kondisi Ketahanan Nasional tersebut diperlukan
konsepsi Ketahanan Nasional yang merupakan pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanaan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan.
2. Ketahanan Nasional mencerminkan keterpaduan antara aspek
kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Oleh sebab
itu guna tetap memungkinkan pembangunan nasional selalu
berjalan menuju tujuan yang dicapai dan agar dapat
dielakkan dari tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan,
maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui
pendekatan Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional adalah kondisi yang nyata yang dapat
dicapai. Sedangkan pembangunan nasioanal merupakan proses
kegiatan seluruh bangsa untuk mewujudkan Ketahanan
Nasional atau kondisi yang memadai guna menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar
maupun dari dalam.
Page 14
3. Ketahanan Nasional dan pembangunan nasional merupakan
sistem holarki dalam arti bahwa keduanya mempunyai
hubungan interpredensi. Jadi tingkat Ketahanan Nasional
yang tangguh akan menunjang lancarnya pembangunan
nasional yang berhasilakan mendorong perwujudan tingkat
Ketahanan Nasional yang lebih tinggi.
4. Selanjutnya Ketahanan Nasional juga berfungsi sebagai
Pola Dasar Pembangunan Nasional. Sebagai Pola dasar
pembangunan maka Ketahanan Nasional pada hakikatnya
merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan
nasional yang dilakukan melalui Pentahapan Repelita.
D. Fungsi Ketahanan nasional
Ketahanan Nasional berdasarkan tuntutan penggunannya
berfungsi sebagai Doktrin Dasar Nasional atau sebagai
Metode Pembinaan Kehidupan Nasional dan sebagai pola dasar
Pembangunan Nasional antara lain :
1. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai doktrin
dasar nasional perlu dipahami untuk memimpin tetap
terjadinya pola pikir, pola sikap pola tindak dan pola
kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang bersifat
inter regional (wilayah) inter sektoral maupun multi
disiplin. Salah satu alasan yang lain adalah apabila
terjadi penyimpangan maka akan terjadi pemborosan waktu,
tenaga, dan sarana yang berpotensi menjadi hambatan. Hal
ini apabila dibiarkan akan dapat menyebabkan penyimpangan
dalam mencapai tujuan nasional.
Page 15
2. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola
dasar pembangunan, pada hakikatnya Pembangunan Nasional
di segala bidang secara terpadu dan dilakukan sesuia
rencana program.
3. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai metode
pembinaan kehidupan nasional pada hakikatnya merupakan
suatu metode integral yang mencakup seluruh aspek yang
terdiri dari aspek alamiah (Sikaya Mampu) dan aspek
social (IPOLEKSOSBUD-HANKAM). (Endang Zelani Sukaya,
2000: 74-75 melalui Sunarso, 2013: 226).
E. Hakikat Ketahanan nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan
dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan
hidupnya. Penyelenggaraan Ketahanan Nasional dilakukan
melalui pendekatan keamanan dan kesejahteraan sebagai
berikut.
1. Kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan Ketahanan yang
berbentuk kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran
yang adil dan merata, baik rohaniah dan jasmaniah.
2. Keamanan adalah kemampuan dalam melindungi keberadaan
bangsa, serta melindungi nilai-nilai luhur bangsa
terhadap segala ancaman dari dalam maupun luar.
3. Kedua pendekatan keamanan dan dan kesejahteraan telah
digunakan bersama-sama. Pendekatan mana yang ditekankan
tergantung Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan
tingkat keamanan tertentu, demikian juga
Page 16
sebaliknya.Dengan demikian evaluasi penyelenggaraan
Ketahanan Nasional sekaligus memberikan gambaran tentang
tingkat kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
4. Konsep Ketahanan dikembangkan berdasarkan konsep Wawasan
Nusantara sehingga konsep Ketahanan Nasional dapat
dipahami dengan baik apabila telah memahami Wawasan
Nusantara.
1. Ketahanan Nasional dalam Bidang Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya adalah social futuristik,
karena itu system dan penyelenggara pendidikan harus dapat
memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa yang
akan dating, dan system pendidikan harus dapat
mempersiapkannya.
Ketahanan nasional merupakan sikap dan ciri untuk dapat
bertahan hidup sebagai suatu satuan populasi dalam
perjuangan hidup di dunia yang makin interaktif dan
kompetitif. Perjuangan hidup terdiri atas persaingan dan
kerja sama, sedang Ketahanan nasional makin kompleks karena
batas-batas Negara makin kabur, terkikis oleh kerjasama
ekonomi, informasi global dan kemajuan IPTEK.
Permasalahan diatas akan mempengaruhi kebijakan
pendidikan, dan kebijakan Ketahanan Nasional sehingga
bangsa Indonesia dapat aman dan bertahan hidup, Globalisasi
Page 17
akan menyamakan persepsi penduduk di berbagai Negara
disamping melemahnya peran Negara.
Pendidikan mempunyai tugas pokok yaitu pertama: mengajar
keterampilan bertahan hidup dengan pendidikan pragmatis.
kedua; Mempersiapkan warganegara sesuai dengan kepribadian
kelompok, ketiga; Meningkatkan martabat manusia
(humanisasi).
Kegagalan dalam aspek teknologi membuat bangsa tertinggal
dalam hasil bumi dan pengetahuan, kita akan terisolasi,
tergusur ke pinggiran, dan tidak berperan dalam dunia
global. Sedangkan kegagalan dalam aspek nilai kemanusiaan
(humanisasi) menyebabkan kehilangan diri sebagai penyumbang
kebudayaan manusia, disamping kehilangan saluran ekspresi.
Dan kegagalan dalam aspek moral menyebabkan bangsa
Indonesia tidak beranjak dari rasio beradab-biadab.
Tampak erat hubungan antara pendidikan dan Ketahanan
nasional. Oleh karena pendidikan memang institusi budaya
yang menyentuh awal seorang manusia, dan merupakan alat
utama ketahanan nasional.
Dalam mewujudkan ketahanan nasional membangun warga
negara sesuai dengan kepribadian kelopmpok perlu
disosialisasikan beberapa pendidikan agar menghasilkan
ketahanan nasional antara lain (i) pendidikan demokrasi dan
(ii) pendidikan multicultural.
2. Ketahanan Nasional dalam Bidang Pangan
Harga pangan tiga tahun terakhir mengalami peningkatan
tiga kali lipat, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia.
Page 18
Tiga faktor utama yang menyebabkan naiknya harga pangan
antara lain; 1. Gejala perubahan iklim yang mengacaukan
ramalan produksi pangan strategis. 2. Peningkatan
permintaan komoditas pangan karena konversi terhadap biofuel,
dan 3. Aksi para infistor (spekulan) tingkat global karena
kondisi pasar keuangan yang tidak menentu.
Pembangunan pertanian di Indonesia sebenarnya telah
menunjukan kontribusi yang sukar terbantahkan, bahwa
peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui varietas
unggul, lonjakan produksi peternakan dan perikanan telah
terbukti mampu mengatasi persoalan kelaparan pada empat
dasawarsa terakhir. Pembangunan perkebunan dan agro
Industri juga telah mampu mengantarkan pada kemajuan
ekonomi bangsa, perbaikan kinerja ekspor, dan penyerapan
tenaga kerja.
Pada masa krisis ekonomi, performa baik yang dicapai
sub sektor perkebunan dan peternakan hamper tidak membawa
dampak berarti karena daya beli terus menurun. Pada era
Refienasu 2001-2006, pertanian Indonesia telah tumbuh 3,45%
per tahun belum dapat dikatakan telah menuju kea rah yang
benar (selengkapnya lihat Arifin 2007).
a. Tiga Prinsip Penting
Selama empat dasa warsa terakhir, strategi pembangunan
pertanian mengikuti tiga prinsip; 1. Broad-based dan
terintegrasi dengan ekonomi makro, 2. Pemerataan dan
pemberantasan kemiskinan, dan 3. Pelestarian lingkungan
hidup. Dua prinsip utama telah menunjukan kinerja baik,
Page 19
karena dukungan jaringan irigasi, jalan-jembatan, perubahan
teknologi, kebijakan ekonomi makro, dsb.
Prinsip ketiga tentang pelestarian lingkungan hidup
memang belum banyak menunjukan hasil karena baru
dikembangkan secara serius paska KTT Bumi di Rio de Jeneiro
Brazil 1992.
Berikut ini adalah strategi baru yang coba ditawarkan
sehubungan dengan determinan pola baru pembangunan
pertanian dimasa mendatang. Strategi yang telah terbukti
dan telah teruji selama ini tidak harus ditinggalakan hanya
perlu dilengkapi dengan dimensi berikut:
1. Pembangunan pertanian wajib mengedepankan riset dan
pengembangan terutama yang mampu menjawab tantangan
adaptasi perubahan iklim.
2. Integrasi pembangunan ketahanan pangan dengan strategi
pengembangan energi, termasuk energi alternatif.
3. Pembangunan pertanian perlu inheren perlu melindungi
petani (produsen) dan konsumen.
F. Hambatan dalam Ketahanan Nasional Indonesia
1. Bidang Ideologi dan Politik
(1) Adanya konflik dari dua faham ideologi antara dua
negara adikuasa
(2) Kemungkinan RRC yang mempunyai ideologi komunisme
menjadi kekuatan besar setelah berhasil dengan program
modernisasi
Page 20
(3) Kemungkinan terjadinya tekanan kepentingan negara
adikuasa di kawasan Asia Tenggara yang dapat
membahayakan keutuhan ASEAN dan kepentingan Nasional
Indonesia
(4) Kemungkinan timbulnya kembali komunisme,
liberalisme atau aliran lain yang bertentangan dengan
Pancasila
(5) Kemungkinan terjadi monolitisme dalam kehidupan
politik yang akan menghambat tumbuhnya demokrasi
Pancasila
(6) Kemungkinan belum terwujudnya pembentukan hukum
nasional secara menyeluruh karena lambatnya produk
legislatif nasional disamping penegakan hukum belum
memuaskan para pencari keadilan
(7) Kemungkinan meningkatnya kekuasaan birokasi
pemerintah
2. Bidang ekonomi
(1) Perwujudan tata ekonomi dunia baru yang adil
antara negara industri dan negara berkembang belum ada
penyelesaian
(2) Kemungkinan lambatnya kepulihan ekonomi dunia
dari stabilisasi harga minyak bumi
(3) Integrasi ekonomi antara negara ASEAN belum
terwujud karena masing-masing memiliki komoditi jenis
produk yang sama, sehingga tibul persaingan
Page 21
(4) Kemungkinan terjadinya pemusatan faktor produksi
dan pasar ditangan golongan yang kuat tertentu dalam
kehidupan ekonomi dalam negeri
(5) Kemungkinan semakin meluasnya pengangguran karena
terbatasnya kesempatan kerja akibat lambanya
pertumbuhan ekonomi
(6) Kemungkinan lambannya pertumbuhan ekonomi dan
diimbangi dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
menurunkan tingkat kemampuan daya beli rakyat
terbanyak
(7) Kemungkina timbulnya tekanan kepentingan modal
raksasa multi nasional untuk liberalisasi ekonomi
mengurangi perkembangan demokrasi ekonomi Pancasila
3. Bidang Sosial Budaya
(1) Kemungkinan terjadinya hambatan-hambatan sosial
psikologis dalam proses modernisasi bangsa
(2) Kemungkinan semakin meluasnya sikap hidup
kosmopolitik, individualistik dan neo feodalistik yang
dapat berpengaruh negatif terhadap nilai-nilai
patriotisme
(3) Timbulnya masalah-maslah SARA sebagai akibat
kecemburuan sosial
(4) Pengaruh kebudayaan negara maju yang tidak sesuai
dengan niali budaya bangsa, yang menimbulkan
menurunnya sikap patriotisme dan solidaritas nasional
Page 22
(5) Belum diciptakannya kondisi lingkungan yang
menunjang Iptek dan Linbang, dapat mengakibatkan
kesenjangan yang semakin besar dengan negara maju
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menjadi beban
berat bagi pembangunan nasional
(6) Kualitas penduduk rendah, yang ditandai dengam
disiplin, produktifitas dan efiseinsi yang rendah,
menjadi pengahmbat pembangnan nasional.
4. Bidang Hankam
1) Ancaman dari Luar
a. Perang Terbatas
b. Subversi
2) Ancaman dan Gangguan keamanan yang bersumber dari
unsur-unsur di dalam negeri .
a. Pemberontakan senjata
b. Pengacuan dan teror bersenjata
3) Pelanggaran wilayah nusantara
4) Gangguan Kamtibtas
Page 23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ketahann nasional merupakan hal yang penting bagi
berdirinya suatu negara karena Ketahanan Nasional yang
tangguh, menjamin bangsa itu dapat menjamin diri,
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya serta dengan
mantap membangun diri mencapai apa yang menjadi tujuan
nasionalnya. Untuk mencapai ketahanan nasional perlu adanya
unsur-unsur ketahanan nasional yang dapat membantu
mendukung ketahanan nasional. Unsur-unsur itu disebut
Astagatra yang terdiri dari Trigatra dan Pancagatra.
Ketahanan Nasional yang tangguh merupakan syarat
kelangsungan pembangunan nasional, sebaliknya pembangunan
nasional akan memperkokoh Ketahanan Nasional yang
ditentukan dari kemampuan dan ketangguhan bangsa dalam
meningkatkan dan memantapkan ketahanan-ketahanan diberbagai
bidang.
Ketahanan Nasional berdasarkan tuntutan penggunannya
berfungsi sebagai Doktrin Dasar Nasional atau sebagai
Metode Pembinaan Kehidupan Nasional dan sebagai pola dasar
Pembangunan Nasional.
Hakikat Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan
hidupnya. Penyelenggaraan Ketahanan Nasional dapat
dilakukan melalui pendekatan keamanan dan kesejahteraan.
Page 24
Namun untuk mencapai ketahanan nasional yang
diinginkan oleh bangsa Indoneisa tidaklah mudah, karena
terdapat hambatan untuk mencapai ketahanan nasional yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Lemhannas.1997.Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Lemhannas.1989. Kondisi Ketahanan Nasional. Jakarta: PT Aries Lima
Soedarasono, Soemarno.1997. Ketahanan Pribadi dan Ketahanan Keluarga
Sebagai tumpuan
Ketahanan Nasional. Jakarta: PT Inetrmasa.
Sunarso.2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press.
Winarno.2013. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan. Edisi Ketiga.
Jakarta: PT Bumi
Aksara.