Makalah PKn
KETAHANAN NASIONAl
DISUSUN O L E H KELOMPOK : 8 NAMA M. Hatta Khalida Nazriati
Purnama Sari NST Ainal Mardiah Annisa Fitria Ti Asmak NIM
1006104020116 1006104010055 1006104010006 1006101040010
1006101120062 0806101040084
Dosen pembimbing H. halik saing, s.s m.si
UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT
Alhamdulillah penyusun telah diberi kesempatan untuk memberikan
argumentasinya yang dituangkan dalam makalah ini, tujuan penulis
dalam menyusun makalah ini, penulis berasumsi bahwa pembaca harus
tahu dan mengerti apa yang dimaksud KETAHANAN NASIONAL dan mengapa
perlu sekali untuk dipelajari dan dipahami. Berdasarkan pemikiran
tersebut, baik mahasiswa maupun dosen harus saling membantu agar
tercapai pemahaman secara visual dan mendetail. Dan penulis
menyampaikannya dengan gaya bahasa yang bersifat formal,
berhati-hati dalam arti penulis berusaha untuk mengantisipasi dan
menjawab pertanyaanpertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran
mahasiswa setelah membaca makalah ini. Mengingat banyaknya topik
yang harus dibahas dan disesuaikan dengan Mata Kuliah PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN diperguruan tinggi, maka penulis memberikan
pengertian secara terperinci agar pembaca bisa cepat paham dengan
maksud penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih mengandung banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat
berterimakasih apabila pembaca bersedia memberikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun, sehingga dapat digunakan untuk
penyempurnaan makalah berikutnya. Penulis juga mengucapkan
terimakasih banyak kepada Dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang
telah memberikan tugas makalah ini, karena dengan
adanya makalah ini penulis bisa lebih paham arti dan makna
pembahasan Ketehanan Nasional. Akhirnya semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.Amiin. Banda Aceh, 18 Oktober 2010
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................
DAFTAR
ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................
A. Latar Belakang
.............................................................................
B. Batasan Masalah
..........................................................................
C. Tujuan Masalah
...........................................................................
i ii 1 1 3 3
BAB II
PEMBAHASAN
...........................................................................
4 4 4 5 8 10 10 11 13 14 14 15 15
A. Ketahanan Nasional
.....................................................................
1. Pengertian Ketahanan Nasional
............................................... 2. Perkembangan
Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia ....... 3. Mewujudkan
Keberhasilan Ketahanan Nasional ..................... B.
Unsur-Unsur Ketahanan Nasional
............................................. 1. Gatra dalam
Ketahanan Nasional ............................................. 2.
Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional .......... C.
Pembelaan Negara
.......................................................................
1. Makna Bela Negara
..................................................................
2. Peraturan Perundang-Undangan tentang Bela Negara .............
3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara....................
4. Identifikasi terhadap Ancaman terhadap Bangsa dan Negara .
BAB III
PENUTUP
....................................................................................
16 16 16 17
A. Kesimpulan dan Saran
................................................................ 1.
2. Kesimpulan
..........................................................................
Saran
....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................
18
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Terbentuknya negara Indonesia dilatar
belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama
Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya
dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan
bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari
dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang
idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen
bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan
kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis
dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai. Ketahanan
nasional adalah konsepsi politik kenegaraan Republik Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi
pembanguan nasional di Indonesia. Sebagai konsepsi politik,
ketahanan nasional terdapat dalam garis-garis bersar haluan Negara
(GBHN) seperti halnya dengan wawasan nusantara. Ketahan nasional
Indonesia pada dasarnya bermula dari konsep kekuatan nasional yang
selanjutnya dikembangkan termasuk penggunaan istilah ketahanan
nasional. Konsepsi ketahanan nasional memiliki latar belakang
sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan ketahanan nasional
bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan
darat. Pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan indo cina,
sehingga satu per satu kawasan indo cina menjadi Negara komunis
seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan, infiltrasi komunis
mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan Singapura. Tahun 1969, lahir
istilah ketahanan nasional yang menjadi pertanda dari
ditinggalkannya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional
sendiri terdapat konsep kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional waktu
itu di rumuskan
1
sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi segala
ancaman dan kekuatan yang membahayakan kelangsungan hidup Negara
dan bangsa Indonesia. Dewasa ini pemahaman masyarakat dengan
ketahanan nasional tentang pembelaan Negara begitu sempit sehinnga
ancaman-ancaman dari luar maupun dari dalam negeri yang begitu
banyak membahayakan kelangsungan hidup Negara. Bela negara adalah
tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi
segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Bela negara adalah
upaya setiap warga negara untuk mempertahankan republik indonesia
terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Upaya
melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan
negara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan
bela negara. Di dalam masa transisi menuju masyarakat madani sesuai
tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah pendidikan
pendahuluan bela negara masih relevan dan masih dibutuhkan. Era
reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di
republik Indonesia ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi
masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan pada
gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan
negara kesatuan republik Indonesia. Lebih dari 30 tahun merasa
terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter. Salah satu
dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme
dan kecintaan pada negara. Perbedaan pendapat antar golongan atau
ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang
wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. Namun berbagai
tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi
dengan mengatas namakan demokrasi
menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan
sebagai suatu
2
bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah
menjadi tujuan utama. Semangat untuk membela negara seolah telah
memudar.
B. Batasan Masalah Dalam makalah ini akan dibahas beberapa
masalah, diantaranya: 1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan
nasional? 2. Apa sajakah unsur-unsur ketahanan nasional? 3.
Bagaimana peran warga dalam pembelaan negara?
C. Tujuan Penulisan Masalah Salah satau tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, dan berharap bisa memberikan wawasan tentang
Ketahanan Nasional untuk para mahasiswa dan berharap kita mempunyai
keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi
tujuan nasional.. 1. Makalah ini dibuat untuk bisa dipahami para
mahasiswa yang sedang mempelajari pendidikan kewarganegaraan
tentang ketahanan nasional. 2. Untuk mengetahui unsur-unsur
ketahanan nasional. 3. Menjelaskan arti pembelaan negara bagi warga
negara.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Ketahanan Nasional 1. Pengertian Ketahanan Nasional
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamis, yaitu suatu
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang
dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak
langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam perjuangan mencapai
cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari
berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang
membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi
ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan
nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa
kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi
juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu
ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai
dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang
disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata
ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau
sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh
gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita
sudah tahu arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang
didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk
mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan,
keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi
ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
4
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi
ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut sebagai berikut. a.
Ketahanan Nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat
ketahanan Nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang
seharusnya dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian
memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan mengemabangkan
kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman
dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan b.
Ketahanan Nasional sebagai pendekatan/metode/cara menjalankan suatu
kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai suatu pendekatan,
ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integaral.
Integral dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala
aspek/isi, baik pada saat membangun maupu pemecahan masalah
kehidupan. Dalam hl pemikiran , pendekatn ini menggunakan pemikiran
kesisteman. c. Ketahanan Nasional sebagai doktrin. Ketahanan
nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa
ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara.
Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional
dimasukkan dalam GBHN agar setiap orang, masyarakat, dan
penyelenggara negara menerima dan
menjalankannya.
2. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia
2.1.Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional Konsepsi ketahanan nasional
memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan
tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada
kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama
SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang
berasal dari Uni Soviet dan Cina. Pengaruh komunisme menjalar
sampai kawasan indo cina sehingga satu per satu kawasan indo cina
menjadi Negara komunis seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan,
infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan
Singapura.
5
Concern atas fenomena tersebut mempengaruhi para pemikir militer
di SSKAD. Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yitu
tidak adanya perlawanan yang gigih dan ulet di indo cina dalam
menghadapi ekspansi komunis. Bila dibandingkan dengan indonesia,
kekutan apa yang dimiliki bangsa ini, sehingga mampu menghadapi
berbagai ancaman termasuk pemberontakan dalam negeri. Jawaban
sementara dari kalangan pemikir tersebut adalah adanya kemampuan
territorial dan perang Gerilya. Tahun Tahun 1960-an terjadi gerakan
komunis di Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bahkan
gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30
September 1965, namun akhirnya dapat diatasi.
Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsepsi ketahanan
nasional indonesia berawal dari konsepsi kekutan nasional yang
dikembangkan oleh kalangan militer. Pemikiran konseptual
ketahanan nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah
di masukkan ke dalam GBHN.
6
2.2.Ketahanan nasional dalam GBHN Konsepsi ketahanan nasional
untuk pertama kali di masukkan dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR
No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional dalam GBHN 1973 adalah
sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari Lemhanas.
Konsep ketahanan nasional berikut perumusan yang demikian berlanjut
pada GBHN 1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988. Konsepsi ketahanan
nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi dan seimbang
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan
terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan
sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesarbesarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan
jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi
nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Rumusan mengenai ketahan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai
berikut. a. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan
nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan
agar dapat secara efektif dielakkan dari hambatan, tantangan,
ancaman, dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun dari dalam
maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan
ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala
aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh. b.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi
dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara. Pada
hakekatnya kethanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa
7
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa
dan Negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan
ketahanan nasional. Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh
akan mendorong pembangunan nasional. c. Ketahanan nasional meliputi
ketahanan ideologi, ketahanan politik, kethanan ekonomi, kethanan
sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan.
3. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional 3.1.Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai
berikut: Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh
wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan Ekonomi kerakyatan
harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan
monopoli ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas
asas kekeluargaan Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya
dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antar
wilayah dan antar sektor. 3.2.Aspek Sosial Budaya Untuk mewujudkan
keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta
tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing
yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
8
3.3.Aspek Pertahanan dan Keamanan Mewujudkan kekuatan Hankam
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga
negara Indonesia perlu: Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam
bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan
tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional
dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
pencapaian tujuan nasional. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh
yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. 3.4.Aspek Ilmu Pengetahuan Untuk mecapai
percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) Dilakukan lewat penguatan empat
pilar knowledge based economy (KBE), yaitu : Sistem pendidikan
Sisten inovasi Infrastruktur masyarakat informasi Kerangka
kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan Mewujudkan
tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek
3.5.Aspek Ideologi Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi
memerulkan memerlukan langkah pembinaan berikut: Pengamalan
pancasila secara obyektif dan subyektif Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
9
Pendidikan moral Pancasila Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan
konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
3.6.Aspek Politik Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
Politik Dalam Negeri Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan
masyarakat Politik Luar Negeri Hubungan luar negeri ditujukan untuk
meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang Politik
luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara Peningkatan
kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan
sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan Perjuangan bangsa
Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional B. Unsur-Unsur
Ketahanan Nasional 1. Gatra Dalam Ketahanan Nasional Unsur, elemen
atau faktor yang mempengaruhi kekuatan atau ketahanan nasional
suatu negara terdiri atas beberapa aspek. Para ahli maemberikan
pendapat nya mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu negara.
1.1.Unsur Kekuatan Nasional Menurut Hansj. Morgenthou Unsur
kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor yaitu; a.
faktor tetap yang terdiri atas geografi dan sumber daya alam.
10
b. faktor berubah yang terdiri atas kemampuan industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas
diplomasi. 1.2.Unsur Kekuatan Nasional Menurut Alfred T. Mahan
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud
bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat
pemerintah. 1.3.Unsur Kekuatan Nasional Model Indonesia Unsur-unsur
kekuatan nasional indonesia di kenal dengan nama Astagatra yang
terdiri atas Trigatra dan Pancagatra. a. Trigatra adalah aspek
alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam,dan wilayah.
b. Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
2. Penjelasan Atas Tiap Gatra Dalam Ketahnan Nasional 2.1.Unsur
atau gatra penduduk Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau
ketahana nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang dengan
penduduk negara meliputi dua hal; a. Aspek koualitas menckup
tingkat pendidikan katrampilan, etos kerja,dan kepribadian. b.
Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan dan pertimbangan penduduk di tiap wilayah
negara. 2.2.Unsur atau gatra wilayah Wilayah turut pula menentukan
kekuatan nasional negara,hal terkait dengan wilayah negara
meliputi; a. Bentuk wilayah negara dapat berupa negara
pantai,negara kepulauan atau negara kontinental. b. Luas wilayah
negara ada negara dengan wilayah luas dan negara wilayah
sempit.
11
c. Posisi geografis, astornomis dan geologis negara d. Daya
dukung wilayah negara 2.3.Unsur atau gatra sumber daya alam Hal
yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahanan nasional meliputi: a. Potensi sumber daya alam wilayah
yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani, nabati, dan
tambang b. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam c. Pemamfaatan
sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan
hidup d. Kontrol atas sumber daya alam 2.4.Unsur atau gatra
dibidang idiologi Idiologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh
karena idiologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok yaitu:
a. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan artinya nilai yang terkandung dalam idiologi itu
menjadi cita-cita yang hendak dituju bersama b. Sebagai sarana
pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya masyarakat
yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan idiologi sebagi
milik bersama dan menjadikannya bersatu 2.5.Unsur atau gatra di
bidang politik Politik penyelenggaraan bernegara sangat
mempengaruhi kekuatan nasional suatu negara. Penyelenggaraan
bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek a. Sistem politik yang
dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau non demokrasi b. Sistem
pemerintahan yang dijalankan apakah psistem presidensil atau
parlementer c. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik
atau kerajaan
12
d. Susunan negara yang dibentu apakah sebagai negara kesatuan
atau negara serikat 2.6.Unsur atau gatra dibidang ekonomi Ekonomi
yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional
negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini.
2.7.Unsur atau gatra dibidang sosial budaya Unsur budaya di
masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu negara. Hal-hal
yang dialami sebuah bangsa yang homogeny tentu saja akan berbeda
dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi
sosial budaya masyarakatnya. 2.8.Unsur atau gatra dibidang
pertahanan keamanan Pertahanan keamanan suatu negara merupakan
unsure pokok terutama dalam menghadapi ancaman militer negara lain.
Oleh karena itu, unsur utama pertahanan keamanan berada di tangan
tentara (militer). Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah
satu fungsi pemerintahan negara.
C. Pembelaan Negara Upaya bela Negara adalah: sikap dan perilaku
warga Negara yang dijiwai oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kegiatan
pembelaan Negara pada dasarnya merupakan usaha dari warga Negara
untuk mewujudkan ketahanan nasional. Bela Negara bisanya selalu
dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban
dan tanggung jawab untuk membela Negara hanya terletak pada Tentara
Nasinal Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 27 dan 30 UUD 1945,
masalah bela Negara dan pertahanan Negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga Negara Republik Indonesia. Bela Negara
adalah upaya setiap warga Negara untuk mempertahankan Republik
Indonesia terhadap ancaman, baik dari luar maupun dalam negeri.
13
1. Makna Bela Negara Bela Negara tercantum secara jelas dalam
pasal 27 ayat 3 UUD 1945 perubahan Kedua yang berbunyi Setiap warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan Negara. Selain itu, bahwa setiap warga Negara Indonesia
harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan Negara sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masing-masing, melalui lembagalembaga
perwakilan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Upaya
bela Negara, bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, juga
merupakan kehormatan bagi setiap warga Negara yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada Negara dan bangsa.
2. Peraturan Perundang-Undangan tentang Bela Negara Ketentuan
atau landasan hokum mengenai bela Negara secara tersurat dapat kita
ketahui dalam bagian pasal atau batang tubuh UUD 1945 yaitu sebagai
berikut. a. Membela Negara adalah hak dan kewajiban warga Negara
(Pasal 27 ayat 3 UUD 1945) b. Setiap warga Negara juga berhak dan
wajib ikut serta dalam pertahanan keamanan (Pasal 30 ayat 1 UUD
1945) c. Undang-undang yang mengatur mengenai pelaksanan bela
Negara : UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia UU No.3 tahun 2002 Tentang Pertahanan Keamanan UU No.34
tahun 2004 tentang TNI d. Peran warga Negara dalam bela Negara
Pasal 9 UU No. 3 Tahun 2002 diselenggarakan melalui : Pendidikan
kewarganegaraan Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib Pengabdian
sebagai prajurit TNI Pengabdian sesuai profesi.
14
3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara Keikutsertaan
warganegara dalam bela Negara dapat berbentuk fisik dan non fisik.
Berbentuk fisik dengan cara memanggul bedil. Bentuk non fisik
segala upaya untuk memeprtahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbagsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap memajukan bangsa dan
negara. tanah air serta berperan aktif dalam
4. Indentifikasi terhadap Ancaman terhadap Bangsa dan Negara :
Bentukbentuk dari ancaman militer : Agresi berupa penggunaan
kekuatan bersenjata Negara lain terhadap kedaulatan neagra ,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dan neagra.
Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain Spionasi yang
dilakuakn Negara lain Aksi teror internasional yang dilakuakan oleh
Internasioanl Pemberontakan bersenjata. jaringan terorisme
15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan 1.1.Jadi dapat dimaknai
bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dari setiap aspek kehidupan bangsa dan dan
Negara. pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup
menuju kejayaan bnagsa dan Negara. Berhasilnya pembangunan nasional
akan meningkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya ketahanan
nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan. 1.2.Unsur-unsur
ketahanan nasional. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J
Morgenthou Faktar tetap ( satble factor ) : geografi dan sumber
daya alam Faktor yang berubah ( dynamic factors ) : kemampuan
Industri, militer, demografi, karakter nasional, moral nasional,
dan kualitas diplomatis. Unsur ketahanan nasional menurut parakhas
Chandra Alamiah terdiri dari geografi, sumber daya, dan penduduk
Sosial terdiri dari perkembangan ekonomi, struktur politik,
struktur budaya dan moral nasional lain-lain: ide, intelegensi, dan
diplomasi, kebijaksanaan dan
kepemimpinan Unsur ketahanan nasional model Indonesia : Tri
gatra adalah aspek alamiah ( tangible): penduduk, sumberdaya alam,
dan wilayah Pancagatra adalah aspek sosial ( intangible) yang
terdiri dari ideology, politik, ekonomi, sosila buadaya dan
pertahanan keamanan.
16
1.3.Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara kesatuan republik
Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan
semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan
dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga
negara untuk mempertahankan republik indonesia terhadap ancaman
baik dari luar maupun dalam negeri.
2. Saran 2.1.Untuk meningkatkan ketahanan nasional baiknya
seluruh masyarakat saling bahu membahu dalam menjaga, mentaati
segala peraturan untuk mencapai pembangunan yang lebih baik.
2.2.Untuk meningkatkan ketahanan nasional yang lebih baik kondisi
mental bangsa harus berlandasan pada unsur-unsur ketahanan
nasional. Perlu pula meningkatkan kesadaran cinta bangsa dan bela
negara. 2.3.Bela negara tidak semata-mata tugas Polisi, TNI dan
petugas kenegaraan lainnya namun juga tanggung jawab masyarakat
dari berbagai lapisan untuk menjaga keamanan dari faktor internal
dan eksternal.
17
DAFTAR PUSTAKA
Di akses Banda Aceh, 02 Oktober 2010.
http://komunitas&perpustakaanonline_indonesia.org. Di akses
Banda Aceh, 19 Oktober 2010.
http://softreflex.com/softdownload_makalah+ketahanan+nasional+pendidik
an+kewarganegaraan.html. Dwi Winarno. 2006. Paradigma Baru
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Akasara. Kaelan dan
Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma.
18