Page 1
Konsep Ekologi Industri
KESEHATAN LINGKUNGAN KAWASAN INDUSTRI
“Desain Eco Industrial Park pada Industri Pengolahan Kayu”
Oleh:
Kelompok 1
Muliany Jaya K11110021
Rezki Malinda K11110119
Abdul Wahid Akbar K11110
A. To Timpa A. Ram K11110922
Nurhayati H.L K11112612
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 1
Page 2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah
dan karunia-Nya yang tiada ternilai kepada penulis, shalawat serta salam semoga tercurah pada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan segenap sahabat-sahabatnya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas KesLing Kawasan Industri, namun juga dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi semua pihak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan
makalah Eco Industrial Park pada Industri Pengolahan Kayu ini masih memiliki segala
keterbatasan dan kekurangan serta tidak akan mungkin terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan,
dorongan, dan saran dari berbagai pihak, sehingga dengan segala ketulusan hati penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan, karena itu penulis
mengharapkan masukan dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.
Makassar, 30 september 2012
Tim Penulis
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 2
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan yaitu peningkatan
ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem industri
dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari sistem dan lingkungan disekelilingnya,
melainkan merupakan satu kesatuan. Didalam sistem ini dioptimalkan siklus material, dari mulai
bahan mentah hingga menjadi bahan jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-
faktor yang dioptimalkan termasuk sumber daya, energi dan modal.
Ekologi industri merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan
berkelanjutan. Ekologi industri ini merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah
sistemindustri, aktivitas ekonomi, dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam.
Konsep dalam Ekologi Industri mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam sistem
industri. Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Tingkatan organisasi
dalam dunia industri adalah industri tunggal, industri kawasan, industri global dan ekosistem
industri. Antara komunitas industri dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen, konsumen, dan dekomposer/pengurai. Ekologi industri adalah suatu yang ditandai
dengan banyak ragam kelompok hubungan antar produksi dan konsumsi. Dari perspektif suatu
institusi, keragaman ini dapat dikelompokkan berdasarkan batasan sistem. Salah satu bagian dari
ekologi industri adalah simbiosis industri.
Industri pengolahan kayu merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dan
factor kunci dalam upaya meningkatkan penerimaan Negara dari sektorkehutanan. Berbagai
fasilitas dan kemudahan diprioritaskan untuk mendorong tercapainya tujuan menjadikan industri
pengolahan kayu sebagai primadona contributor rill sector non migas terhadap pembangunan
ekonomi nasional.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 3
Page 4
Adanya limbah industri kayu menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini
dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif terhadap
lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh
adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan teknologi terapan dan
kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan kepada masyarakat. Hasil evaluasi
menunjukkan beberapa hal berpeluang positif sebagai contoh teknologi terapan dimaksud dapat
diterapkan secara memuaskan dalam mengkonversi limbah industri pengolahan kayu menjadi
arang serbuk, briket arang, arang aktif, arang kompos dan soil conditioning.
Penerapan teknologi aplikatif atau terapan dan kerakyatan ini dapat dikembangkan
menjadi skala besar (pilot dan komersial) baik secara teknis maupun ekonomis. Lebih lanjut
keberhasilan pemanfaatan limbah dapat member manfaat antara lain dari segi kehutanan dan
industri kayu dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku konvensional (kayu)
sehingga mengurangi laju penebangan/kerusakan hutan dan mengoptimalkan pemakaian kayu
serta menghemat pengeluaran bulanan keluarga dan meningkatkan kesuburan tanah. Namun
demikian mengubah pola kebiasaan masyarakat tidak mudah, diperlukan proses yang panjang.
Untuk industri besar dan terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi
bentuk briket arang dan arang aktif yang dijual secara komersial.
Maka dari itu, keseimbangan dalam perindustrian dalam suatu kawasan industri sangat
dibutuhkan, dan prinsipnya ekologi industri berhubungan dengan aliran bahan / material dan
energi pada sistem dalam skala berbeda, mulai dari produksi ke pabrik hingga ke tingkat
masional dan tingkat global. Simbiosis (hubungan yang saling menguntungkan / mutually
benefial relationship) industri difokuskan pada aliran-aliran jaringan bisnis dengan organisasi
lainnya baik dalam peta ekonomi lokal maupun regional sebagai suatu pendekatan ekologi dari
pembangunan industri yang berkelanjutan.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 4
Page 5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gambaran desain kawasan industri kayu berprinsip Eco Industrial Park, dan
jelaskan proses pengolahan limbahnya (Siklus Tertutup)?
C. Tujuan
1. Menciptakan kawasan industry kayu berprinsip Eco Industrial Park lengkap dengan
pengolahan limbahnya.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 5
Page 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain Kawasan Industri Kayu Berprinsip Eco Industrial Park
DESAIN KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 6
Page 7
GRAFIK/SKEMA KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU
Indonesia sebagai negara agraris yang besar sangat berpeluang untuk dikembangkan
kawasan ekologi industri berbasis industry pengolahan hasil pertanian (agroindustri). Penduduk
Indonesia yang mayoritas sebagai petani harus tetap menjadi fokus untuk terus dikembangkan
kesejahteraannya. Penataan kawasan ekologi industri dapat dimulai dari pendirian kawasan
industri terpadu di dekat kawasan pertanian masyarakat.
Dengan adanya/berdirinya suatu kawasan industry, memiliki magnet bagi warga
pendatang baru untuk mencoba mengubah nasibnya dibandingkan tempat lainnya. Dan
biasanya, sekitar kawasan industri banyak tempat kos maupun rumah kontrakan yang
kemungkinan disinggahi para pendatang baru, sehingga bermunculanlah pemikiman masyarakat,
baik itu pemukiman pekerja industry maupun pemukiman warga masyarakat yang
bermatapencaharian disekitar kawasan industry kayu tersebut.
Dalam kawasan industry kayu ini, ditempatkan beberapa jenis industry mulai dari
industry hulu hingga hilir. Kawasan industry ini menerapkan siklus tertutup yaitu limbah yang
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 7
Page 8
dihasilkan pada industry hulu, digunakan oleh industry hilir untuk dijadikan suatu produk baru
yang dapat dikatakan sebagai suatu simbiosis yang saling menguntungkan antara industry yang
satu dengan industri yang lainnya.
Pada pemukiman disekitar kawasan industry, terdapat berbagai fasilitas umum yang
menunjang aktifitas warga dilokasi tersebut, mulai dari tempat ibadah, berbelanja, hingga
pendidikan. Karena infrastruktur dikawasan industry tersebut memadai, maka hal ini yang
menjadi daya tarik bagi warga untuk mendirikan pemukiman liar disekitar kawasan industry
kayu ini yang biasa disebut sebagai enduce growth.
B. Penjelasan
1. Kawasan Hutan
Dalam kawasan ini, terdapat bahan baku yang digunakan industri kayu sebagai
bahan baku dalam industrinya yaitu berupa kayu bulat.
2. Sawn Timber
Sawn timber merupakan salah satu hasil dari industri penggergajian kayu (saw
mill) yang menghasilkan kayu utuh (solid wood) dalam berbagai bentuk sortimen kayu
gergajian.
3. Industri Pembuat Alat RT (industri Household Tools)
Industri ini menggunakan bahan baku dari industri sawn timber dan mengolahnya
sehingga dapat menjadi alat rumah tangga dari kayu, pallet dan hospel, serta bantalan KA
atau sleeper.
4. Industri lanjutan (Industri Hilir)
Industri lanjutan adalah industri pengolahan kayu yang menghasilkan barang kayu
jadi misalnya moulding, dowel, pintu, kusen/rangka jendela, furniture, pulp dan kertas,
dan barang kayu jadi lainnya. Dalam industri lanjutan ini terjadi Wood Working
yaituproses pengerjaan produk kayu dari industri sebelumnya yang dapat
digunakan/diproduksi menjadi barang jadi dan sudah memiliki nilai ekonomis yang tinggi
seperti Laminated and Finger joint dan Wood Working lainnya sehingga menghasilkan
Furniture (solid Wood) yang dijual di took-toko furniture dan siap digunakan oleh
konsumen.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 8
Page 9
5. Industri Penggergajian Kayu (Industri Pengolahan Kayu Hulu)
Industri penggergajian kayu tergolong dalam industri pengolahan kayu hulu
dimana industri ini memanfaatkan bahan baku kayu bulat untuk kemudia diolah menjadi
kayu gergajian yang merupakan barang setengah jadi yang kemudian dimanfaatkan lebih
lanjut di industri lainnya. Kayu gergajian didefinisikan sebagai kayu hasil konservasi
kayu bulat dengan menggunakan mesin gergaji, mempunyai bentuk yang teratur dengan
sisi-sisi sejajar dan sudut-sudutnya siku dengan ketebalan 6cm dan kadar air tidak lebih
dari 18%.
a) Veneer
Veneer adalah lembaran kayu tipis yang dihasilkan dari irisan, kupasan dan
serutan gelondongan kayu / Logs (balok). Dengan tehnologi khusus, gelondongan
kayu diiris / diserut memanjang atau dikupas secara melingkar sehingga
menghasilkan lembaran kayu setipis 0.25 mm s/d 0.75 mm. Cara pengirisan Veneer
Logs yang berbeda (tampak pada gambar di bawah ini) akan menghasilkan potongan
serat dan motif yang bervariasi.
Veneer biasanya dipakai sebagai lapisan luar Plywood atau MDF (dekoratif /
fancy plywood), elemen interior, furniture atau benda lainnya. Dengan menampilkan
pola serat kayu yang indah Veneer mampu tampil lebih alami dibandingkan dengan
bahan lain, dan yang lebih menarik adalah bahan Veneer dapat dipakai pada
permukaan yang luas, lengkung, berkelok atau untuk sudut-sudut yang sulit.
b) Plywood ordinary
Plywood merupakan industri kayu lapis yang menghasilkan panel kayu lapis
dan juga block-board (papan blok/balok) dengan berbagai ukuran.
c) LVL (Laminated Veneer Lumber) industri Laminating Veneer Lumber
LVL atau biasa disebut dengan Venir Lamina adalah suatu produk yang
diperoleh dengan cara menyusun sejajar serat lembaran venir yang diikat dengan
perekat. Berdasarkan penggunaannya venir lamina dibagi menjadi dua tipe yaitu
venir lamina structural dan venir lamina nonstructural. Venir lamina non structural
adalah yang dalam penggunaannya tidak memikul beban. Venir lamina structural
adalah yang dalam penggunaannya memikul beban dan tebalnya minimal 25 mm.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 9
Page 10
C. Pengolahan Limbah
Mulai dari produksi industri hulu (Industri Penggergajian kayu, Industri Kayu Lapis,
Industri Papan Partikel, dan Industri MDF) sampai dengan industri hilir (Industri Wood Working
dan Industri Furniture Kayu) limbah yang dihasilkan oleh masing-masing industri tersebut di
olah dalam suatu industri yang bernama Industri Pengolahan limbah baik limbah cair maupun
limbah padat.
Dalam produksi industri ini, mengolah limbah serbuk, chip/flake, kompos (Arang
Kompos), dan Tanin (Bahan Perekat):
1. Limbah dan Serbuk
a) Arang Briket (Dari Serbuk Gergaji)
Beberapa teknologi alternatif untuk memanfaatkan limbah biomassa ini
melalui teknologi yang aplikatif menjadi produk yang lebih bermanfaat sehingga
mudah untuk disosialisasikan ke masyarakat pengguna. Teknologi tersebut di
antaranya adalah teknologi pembuatan arang dari serbuk gergajian kayu dengan
system kontinyu yang dirancang dapat dibongkar pasang (knock down) dan dapat
dipindah-pindah (portable) dengan biaya yang relatif murah. Arang serbuk yang
dihasilkan dapat diolah lebih lanjut menjadi produk yang lebih mempunyai nilai
ekonomi seperti arang aktif, briket arang, serat karbon, arang kompos dan dapat
digunakan secara langsung sebagai (soil conditioning).
Ditinjau dari aspek energi, briket arang ini dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif pengganti minyak tanah dan kayu bakar yang harganya
semakin naik, sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya bulanan.
Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan arang dari serbuk
gergaji kayu ini adalah dengan menggunakan drum yang dimodifikasi dan
dilengkapi dengan lubang udara di sekeliling badan drum dan cerobong asap
dibagian tengah badan drum.
Jenis limbah yang digunakan sebagai sumber energi dapat berupa potongan ujung,
sisa pemotongan kupasan, serutan dan seruk gergajian kayu yang kesemuanya
digunakan untuk memanaskan ketel uap. Pada industri kayu lapis keperluan
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 10
Page 11
pemakaian bahan bakar untuk ketel uap sebesar 19,7 % atau 40 % dari total
limbah yang dihasilkan.
Hasil sampingan briket arang
Produk samping yang sudah bukan menjadi sampingan lagi yaitu cairan
destilat dan dapat digunakan sebagai bahan pengawet, insektisida dan obat.
b) Particle Board
Industri papan partikel yang menghasilkan panel kayu hasil serpihan kayu
bercampur lem yang dimampatkan. Papan partikel adalah salah satu jenis produk
komposit/panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan-bahan
berlignoselulosa lainnya, yang diikat dengan perekat atau bahan pengikat lain
kemudian dikempa panas. Papan partikel (particle board) ialah papan buatan yang
terbuat dari serpihan kayu dengan bantuan perekat sintetis kemudian dipres
sehingga memiliki sifat seperti kayu masif, tahan api dan merupakan bahan isolasi
serta bahan akustik yang baik.
2. Chip/Flake
Chip adalah sekeping kayu yang dipotong dari suatu balok dengan pisau atau pemukul,
seperti mesin pembuat tatal kayu pulp. Flake merupakan partikel kecil dengan dimensi
yang telah ditentukan sebelumnya yang dihasilkan dari peralatan khusus.Seragam
ketebalannya, dengan orientasi serat sejajar permukannya.
a) MDF
Medium density Fibre-Board (MDF) menghasilkan panel kayu yang merupakan
campuran serat kayu dengan bahan-bahan kimia. Panel-panel kayu yang
dimaksud biasa disebut kayu hasil indusrtri (engineered-wood).
b) Wood Wool
Merupakan salah satu tipe partikel board yang memiliki ciri-ciri sliver yang
panjang, berombak, dan ramping. Papan wol kayu terbuat dari campuran semen
dengan potongan-potongan kayu berbentuk serutan berupa wol.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 11
Page 12
c) Cement Board (Papan Semen)
Papan semen merupakan produk papan tiruan yang sama halnya dengan
papan partikel (particle board). Tetapi terdapat beberapa perbedaan baik dalam
proses pembuatannya maupun pada bahan yang digunakan. Dalam proses
pembuatan khususnya, yaitu dalam proses penekanan.
Papan semen partikel merupakan papan tiruan atau papan majemuk yang
dibuat dari campuran partikel kayu atau bahan berligniselulosa lainnya dengan
menggunakan semen sebagai bahan perekatnya dengan campuran bahan lain
sesuai dengan tujuan pembuatannya yang kemudian dilakukan pencetakan
dengan pengepresan dingin dalam besar tekanan tertentu.
3. Kompos Dan Arang Kompos
Serbuk gergaji merupakan salah satu jenis limbah industri pengolahan kayu
gergajian. Alternatif pemanfaatan dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.
Pembuatan kompos serbuk gergaji kayu tusam (Pinus merkusii) dan serbuk gergaji kayu
karet (Hevea braziliensis) dengan menggunakan activator EM4 dan pupuk kandang
menghasilkan kompos dengan nisbah C/N 19,94 dan rendemen 85 % dalam waktu 4
bulan.
4. Tanin (Bahan Perekat)
Tanin merupakan komponen zat organik derivat polimer glikosida yang terdapat
dalam bermacam-macam tumbuhan, terutama tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Monomer tannin adalah digallic acid dan D-glukosa. Ekstrak tanin terdiri dari campuran
senyawa polifenol yang sangat kompleks dan biasanya tergabung dengan karbohidrat
rendah. Oleh karena adanya gugus fenol, maka tannin akan dapat berkondensasi dengan
formaldehida.
Tanin terkondensasi sangat reaktif terhadap formaldehida dan mampu membentuk
produk kondensasi, berguna untuk bahan perekat termosetting yang tahan air dan panas.
Tanin diharapkan mampu mensubsitusi gugus fenol dari resin fenol formaldehid guna
mengurangi pemakaian fenol sebagai sumberdaya alam
tak terbarukan.
Limbah kayu dari pabrik kayu lapis dapat dijadikan sumber tanin, dengan
kandungan tanin kondensat terbesar berasal dari limbah batang kayu. Tanin hasil
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 12
Page 13
ekstraksi limbah kayu ini dapat dijadikan bahan perekat tanin fenol formaldehid.
Berdasarkan syarat mutu perekat fenol formaldehid cair SII.
D. Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan air limbah bertujuan untuk menurunkan konsentrasi polutan yang terkandung
dalam air limbah hingga mencapai batas yang diijinkan sesuai dengan baku mutu air limbah
industry. Proses pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan proses fisik, kimia, dan biologi.
Proses fisik merupakan proses pemisahan padatan seperti pasir, plastik, kertas dan sebagainya,
proses fisik dilakukan dengan unit operasi seperti screening, sedimentasi, comminuttor, dan grit
chamber. Proses pengolahan air limbah dengan proses kimia dilakukan dengan penambahan
bahan kimia kedalam air limbah yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi padatan
tersuspensi dan terlarut baik yang bersifat organik maupun anorganik. Unit operasi pada
pengolahan secara kimia seperti koagulasi/flokulasi, netralisasi, injeksi gas (gas transfer),
desinfektan, adsorpsi, pertukaran ion dan sebagainya.
Pengolahan Air Limbah Secara Biologi
Proses pengolahan air limbah secara biologi merupakan proses pengolahan air
limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan dan mengoksidasi
bahan organik dan biodegradable. Unit operasi pengolahan secara biologi
seperti standard activated sludge, contact stabilization, step aeration, extended aeration,
oxidation ditch, trickling filter, biofilm tercelup, rotating biological contactor (RBC),
contact aeration (oxidation) dan lainnya.
Pengolahan Air Limbah Secara Kimia
Pengolahan air limbah secara kimia dilakukan dengan penambahan bahan kimia
kedalam air limbah. Proses pengolahan secara kimia biasanya dikenal dengan
proses koagulasi dan flokulasi yang bertujuan untuk menurunkan padatan tersuspensi dan
terlarut yang terkandung dalam air limbah baik yang bersifat organik maupun anorganik.
Proses koagulasi merupakan proses destabilisasi partikel yaitu perubahan muatan
partikel dari bermuatan negatif menjadi bermuatan positif, hal ini dilakukan mengingat
umumnya partikel tersuspensi dan koloid yang terdapat dalam air limbah bermuatan
negatif, dengan penambahan koagulan partikel negatif akan diselimuti oleh ion
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 13
Page 14
bermuatan positif yang berasal dari koagulan, mekanisme proses koagulasi seperti
ditunjukan dalam gambar 1. Bahan kimia yang ditambahkan kedalam air limbah disebut
sebagai koagulan atau flokulan. Berbagai jenis koagulan yang dipergunakan dalam
pengolahan air limbah seperti aluminium sulfat (Al2(SO)318.H2O), Ferro sulfat (FeSO4 7
H2O), Ferri chlorida (FeCl3), Ferri sulfat (Fe2 (SO4)3, Sodium aluminate Na2Al2O4 maupun
Kapur (CaO).
Proses flokulasi merupakan penggabungan partikel-partikel yang telah mengalami
proses destabilisasi, penggabungan partikel dilakukan dengan penambahan bahan kimia
yang disebut sebagai flokulan, penggabungan partikel mengakibatkan terbentuknya
partikel yang berukuran lebih besar (makro flok) sehingga mempermudah dan
memperpendek waktu pemisahan flok pada proses sedimentasi, mekanisme proses
flokulasi seperti ditunjukan dalam gambar 2. Flokulan yang dipergunakan untuk
menggabungkan merupakan bahan polimer (berantai panjang) seperti polyethylene-
imines (cationic), polyamides-amines (cationic), dan polyacrylamide (nonionic), dan
komponen karboksil dan sulfonate (anionic). (Montgomery J M, 1985).
Berdasarkan mekanisme proses koagulasi dan flokulasi, pengolahan air limbah
secara kimia terbentuk padatan (flok) yang selanjutnya dipisahkan dengan
mempergunakan proses sedimentasi atau filtrasi tergantung konsentrasi flok yang
terbentuk.
E. Hasil Produksi
Dari dua jenis pengolahan industri kayu yaitu hulu dan hilir menghasilkan dua jenis hasil
yaitu hasil furniture tipe Solid Wood untuk industri pengolahan kayu hilir yang masuk kedalam
industri wood working. Sedangkan untuk industri pengolahan kayu hulu menghasilkan hasil
produk furniture bertipe Non Solid Wood.
1. Furniture Solid
Furniture Solid bahan utama yang digunakan yaitu kayu solid dimana kayu solid
adalah istilah yang paling sering digunakan untuk membedakan antara kayu biasa dan
kayu buatan, tetapi juga mengacu pada struktur yang tidak memiliki ruang berongga.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 14
Page 15
Pembuatan produk kayu diproduksi oleh mengikat bersama-sama alur kayu, serat, atau
veneer dengan perekat untuk membentuk suatu material komposit. Kayu dirancang
termasuk kayu lapis, papan oriented strand (OSB) dan papan serat.
Kayu solid hanya terdiri dari bahan dasar kayu tanpa dicampur atau di kombinasi
dengan bentuk bahan lain. Walaupun pada pengerjaannya kita menggunakan sambungan
laminasi, finger joint atau konstruksi yang lain untuk papan atas meja misalnya, bahan
tersebut masih disebut sebagai kayu solid.
Setelah keluar dari kiln dry kayu gergajian bisa diproses langsung menjadi kaki
meja, papan atas meja (dilaminasi) atau papan samping laci tanpa melalui proses lebih
rumit. Kayu yang digunakan langsung tersebut kita tetap menganggap sebagai kayu solid.
Atau ketika anda membuat kaki belakang sebuah kursi yang melengkung yang dibelah
dari selembar papan dan digergaji sesuai dengan lengkungan kaki kursi, bahan tersebut
tetap disebut kayu solid.
Dalam pembuatan furnitur kayu solid yang sering digunakan sebagai bahan baku
antara lain jati, sungkai, mahoni, kamper, nyatoh, sonokeling, kayu kelapa dan lainnya.
Masing-masing kayu mempunyai permukaan tekstur dan sifat yang berbeda.
Hasil furniture yang bersumber dari kayu solid yaitu berupa perlengkapan rumah
tangga seperti meja, kursi, lemari pakaian, lemari belajar, dll. Dimana ketahanan dan
mutu dari furniture tersebut dapat bertahan beberapa tahun disbanding dengan furniture
non solid (buatan).
2. Furniture Non Solid
Kayu buatan (engineered wood) dibuat dalam berbagai teknik dan bahan kayu
yang berbeda-beda, oleh karena itulah terdapat jenis papan buatan yang disebut
multiplek, blockboard, particle board, MDF, softboard, hardboard dan lain sebagainya.
Semua bahan tersebut adalah papan buatan. Karena beberapa kelemahan kayu yang tidak
memungkinkan mendapat papan yang lebar dan stabil, maka mulailah dibuat papan
buatan dengan berbagai cara pengerjaan dan jenis papan buatan. Pada dasarnya papan
buatan ini untuk mendapatkan satu lembar papan dengan resiko perubahan bentuk sekecil
mungkin.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 15
Page 16
Hasil produksi dari kayu non solid (buatan) ini serupa dengan wood solid, yang
membedakan hanya daya tahan serta mutu kualitas dari produk yang dihasilkan. Karena
furniture yang dihasilkan tidak murni dari kayu, melainkan ada beberapa bagian dari
furniture tersebut yang menggunakan kayu olahan seperti plywood dll.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 16
Page 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekologi industri merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan
berkelanjutan. Ekologi industri ini merupakan multi disiplin ilmu yang membahas
masalah sistemindustri, aktivitas ekonomi, dan hubungannya yang fundamental dengan
sistem alam.
2. Konsep dalam Ekologi Industri mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam sistem
industri. Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
3. Dalam ekologi industry pengolahan kayu, tidak ada limbah padat yang dihasilkan karena
pada industry hulu, limbah yang dihasilkan diolah kembali oleh industry hilir dan hulu
yang ada di kawasan perindustrian kayu tersebut, sehingga yang dihasilkan hanya berupa
limbah industry yang selanjutnya diolah dalam WWTP.
B. Saran
1. Dalam pembangunan suatu kawasan industri, diharapkan pihak terkait mepertimbangkan
masalah keseimbangan lingkungan, terutama hal yang menyangkut pengolahan limbah
baik padat maupun cair.
2. Suatu kawasan eco industrial park, dimana kawasan industry ini sudah dijamin dalam hal
pengolahan limbahnya, karena didalam kawasan industry ini menggunakan system
tertutup yaitu semua hasil limbah diolah kembali oleh industry lain.
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 17
Page 18
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Perkebunan dan PT. Herzal Agrokarya Pratama. 1991. Industri Kehutanan di
Indonesia.
Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi Departemen Kehutanan
Greenomics Indonesia. 2004. Industri Pengolahan Kayu. Evolusi terhadap Mekanisme Perizinan,
Kewenangan, dan Pembinaan Industri Pengolahan Kayu. Jakarta: Jl. Gandaria Tengah VI
Kebayoran Baru Jakarta.
Indonesia Prospect for Foresty and Wood Processing industries. 2004. PT. Data Consult Inc
Business Survey and Report, Jakarta.
ITTO-ISWA Project PD 286/ 04 Rev. 1 (I). Strengthening the Capacity to Promote Efficient
Wood Peocessing Technologies in Indonesia.
Move Indonesia. 2007. Limbah Kayu. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman,
Mojokerto.
Roadmap Industri Furniture. 2009. Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen
Perindustrian, Jakarta.
2000. Venir Lamina. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 01-6240-2000 Halaman 1-27.
http://ketutsumada.blogspot.com/2012/02/pengolahan-air-limbah-industri-kayu.html
http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2012/06/limbah-kayu-pekerja-susun-lembaran-limbah-
kayu-untuk-diproses-menjadi-plywood-pada-industri-pengolahan-kayu/
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCIQFjAB&url=http%3A
%2F%2Fagro.kemenperin.go.id%2F414-POHON-INDUSTRI-PENGOLAHAN-
KAYU&ei=X8pjUOXkFMqtrAfcvoEw&usg=AFQjCNG6ZjdD9o-
D8MMdSBEaz8Plk3IHbg&sig2=9u18C35_HWYqEyncvUd1uA
http://www.biomaterial.lipi.go.id/websitebiomat/?page_id=99
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 18
Page 19
http://gresik.olx.co.id/serbuk-kayu-saw-mill-kayu-bakar-randu-iid-93710598
http://indorona.wordpress.com/2009/09/29/penjelasan-tentang-apa-itu-veneer/
http://www.puslitsosekhut.web.id/publikasi.php?id=33
http://karmidi.blogspot.com/2009/08/proses-kayu-lapis.html
http://sleepingtrees.blogspot.com/2012/06/tugas-tpk-proses-produksi-veneer-dan.html
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=15811
http://jstrading.blogspot.com/2008/06/moulding-in-process.html
http://www.fahutan.s5.com/sept/SEPT006.HTM
http://www.agroasianews.com/perusahaan-industri-pengolahan-kayu-9-positions
http://www.bisnis.com/articles/industri-pengolahan-kayu-nilai-ekspor-jatim-2006-2009-menurun
http://www.streetdirectory.co.id/businessfinder/indonesia/jakarta/company/2535/Pabrik_Kayu/
http://nasional.kompas.com/read/2008/11/07/16255358/jenis-jenis.kayu.untuk.furnitur
http://pustekolah.org/index.php/detail_download/16/jenis-jenis-kayu-alternatif-untuk-industri-
kreatif-dan-furnitur
http://www.jurnas.com/news/27921/Turun,_Tren_Industri_Kayu_Indonesia/1/Ekonomi
http://www.kppm.compd9165.com/index.php/industri/industri-kayu/79-content/95-industri-
topeng-kayu-a-wayang-kulit
http://www.streetdirectory.co.id/businessfinder/indonesia/jakarta/company/2531/Timber/
http://perumperhutani.com/2012/07/jatim-penyangga-kayu-industri-terbesar/
http://kecamatancakung.org/?page_id=111
http://argajogja.blogspot.com/2010/01/desain-kawasan-industri-kecil.html
|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 19