BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMaluku merupakan salah satu
provinsi bahari di indonesia karena sembilan puluh persen dari luas
daerahnya merupakan lautan. Sebagian besar masyarakat maluku hidup
sebagai nelayan. Sehingga maluku merupakan penghasil ikan terbesar
di indonesiaKomoditi perikanan menjadi salah satu komoditi
unggulan. Dengan kekayaan laut itu maka muncul pasar ikan sebagai
tempat jual beli ikan yang selalu ramai setiap harinya. Persepsi
masyarakat tentang pasar ikan adalah tempat kotor dan bau sehingga
pembeli tidak merasa nyaman untuk berbelanja. Tanpa disadari
kekayaam laut merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki dan
seharusnya dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Selain itu Maluku
memiliki budaya leluhur yang masih dipegang teguh dalam
masyarakatnya.1.2 Rumusan MasalahA. Apa saja peralatan dan
perlengkapan hidup ?B. Apa saja mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi ?C. Bagaimana sistem kemasyarakatan Maluku ?D. Berapa macam
bahasa di Maluku ?E. Apa saja kesenian yang ada di Maluku ?F.
Bagaimana sistem pengetahuan di Maluku ?G. Apa agama yang di anut
oleh masyarakat Maluku ?
1.3 TujuanMakalah ini dibuat bertujuan agar kita mengetahui
lebih dalam tentang ragam budaya Indonesia, dan jenis kebudayaan
yang dimiliki setiap daerah khususnya budaya masyarakat Maluku. 1.4
Manfaat- Agar mahasiswa mengetahui berbagai macam tradisi dan
kebudayaan Maluku - Agar meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap
budaya-budaya di Indonesia
BAB IIISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Maluku Ibukota maluku adalah ambon, pada tahun 1999
provinsi maluku mengembang menhadi 2 provinsi yaitu maluku selatan
dan maluku utara yang beribukota di Sofifi.Pada prinsipnya kalau
orang membicarakan Ambon, tentu tidak terlepas juga orang
merepresentasi manusia Maluku dengan sebutan Ambon, bukan menunjuk
hanya pada batasan aspek ruang sosial, artinya yang di kenal Ambon
adalah hanya orang Maluku yang berdomisili di Pulau Ambon, tetapi
sebutan ini sangat populer untuk menyatukan semua orang Maluku.
Kepulauan Maluku merupakan kepulauan di Indonesia, dan bagian dari
wilayah yang lebih besar Maritim Asia Tenggara. Tektonik mereka
berada di Lempeng Halmahera dalam Zona Collision Laut Maluku.
Secara geografis mereka berada timur dari Sulawesi, sebelah barat
New Guinea, dan utara Timor. Pulau-pulau juga historis dikenal
sebagaiKepulauan Rempaholeh Cina dan Eropa, tetapi istilah ini juga
telah diterapkan ke pulau-pulau lainnya.Di Ambon desa dinamakan
dengannegeriyang dikepalai oleh seorang Raja. Di dalam sebuah desa
atau negeri terdapat beberapaperkampunganyang di pimpin olehAman.
Di dalam sebuah perkampungan terdiri daribagian kampungyang
dipimpin oleh seorangSoa. Di dalam Soa terdapat beberapa rumah yang
dipimpin olehmata rumah. Pada zaman modern ini bentuk desa demikian
telah mulai hilang. Karena sewaktu mereka pindah dari perdalaman ke
dareah pesisir pantai kesatuan-kesatuan yang mereka adakan telah
berpencar dan tidak menemukan satu sama lain.Rumah-rumah yang biasa
mereka tempati ialah rumah pangung. Rumah-rumah penduduk asli
sangat berbeda dengan penduduk yang datanang tidak bertiang sejajar
dengan tanah. Rumah kepala Soa biasanya selalu dibangun dengan
megah dan indah ala perumahan Eropa.2.2 Peralatan dan perlengkapan
hidup (pakaian, perumahan, alat-alat produksi, sarana dan prasarana
transportasi) Peralatan dan perlengkapan orang orang Ambon dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu peralatan pada zaman dulu dan peralatan
zaman sekarangA. Pakaian Adat Maluku :
Salah satu baju adat yang begitu kaya warna dan motif adalah
baju adat dari daerah Maluku. Baju adat Maluku ini memiliki corak
warna beragam seperti merah, coklat, marun, dan sebagainya. Motif
baju adat ini biasanya adalah garis-garis geometri atau kotak-kotak
kecil yang merupakan hasil anyaman dari berbagai warna benang.
Mengenakan baju adat ini biasanya dikombinasikan dengan sarung
tenun khas Maluku yang biasanya dipilih berdasarkan warna yang
senada. Kain sarung tenun kas Maluku ini begitu indah dan dibuat
masih secara tradisional dengan teknik tenun yang begitu menawan.
Anda bisa memilikinya untuk dipadukan dengan atasan baju kerja atau
dikombinasikan dengan kebaya. Bukan hanya itu, sarung tenun kas
Maluku juga sangat pas untuk dijadikan cinderamata atau buah tangan
untuk rekan kerja maupun orang-orang tercinta. Baju adat Maluku ini
yang dikenal dengan cele ini masih sering digunakan untuk beberapa
upacara adat, seperti upacara pelantikan raja, upacara cuci negri,
dan lain-lain. Baju adat Maluku ini sering digunakan beserta kain
pelekat yang disebut disalele, penggunaannya ada yang di luar dan
melapisi baju yang ada di dalamnya. Sedangkan, sarung dikenakan
sampai sebatas lutut, lalu dengan menggunakan lenso di pundak maka
lengkap sudah baju adat kas Maluku ini. Lenso adalah sapu tangan
yang diletakkan di pundak.
Sebagian besar pakaian adat hanya digunakan pada acara-acara
tertentu seperti pernikahan, upacara adat dan lain-lain. Di daerah
Maluku pakaian adat disebut Pakaian baju Cale atau kain Selele.
Pakaian adat ini biasa digunakan sebagai pelatikan raja, cuci
negeri, pesta negeri, acara panas pela dan lain-lain. Ciri-ciri
dari baju Cele ini terlihat dari motif garis-garis yang
geometris/berkotak-kotak kecil. Baju cele ini biasanya
dikombinasikan dengan kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh
berbeda, harus seimbang dan serasi dan di kombinasi dengan kain
yang pelekat yang disalele yaitu disarung dari luar dilapisi sampai
batas lutut dan dipakai Lenso (sapu tangan yang diletakan di
pundak). Pakaian ini dipakai tanpa pengalas kaki atau boleh juga
pakai selop. Konde/sanggul yaitu konde bulan yang diperkuat lagi
dengan tusukan konde yang disebut haspel yang terbuat dari emas
atau perak. Selain itu ada juga Baju Nona RokKebaya merah tangan
panjang berlengan kancing dari jenis kain Brokar halus. Pengikat
pinggang terbuat dari perak yang disebut pending. Pada bagian bawah
mungkin sedikit modern yakni memakai Sepatuvantovelberwarna hitam
dan berkaos kaki putih. Selain itu pada pakaian perempuan
mengenakan Rok yang dibuat/dijahit lipit kecil sekali dari jenis
kain motif kembang kecil-kecil warna merah atau orange. Seperti
halnya orang Jawa Pada, pada bagain atas perempuan menggunakan
konde yang dibuat dari rambut asli atau konde palsu yang siap
dipakai yaitu konde Bulan. Selain itu ada juga bagian-bagain
perlengkapan konde sebagai berikut: Tusuk konde disebut Haspel yang
dibuat dari emas atau perak.Kak kuping 4 buah ditusuk pada
lingkaran konde bentuknya seperti kembang terbuat dari perak atau
emas.Sisir Konde diletakan pada bagian tengah dari konde tersebut
dibuat juga dari emas atau perak.Bunga Ron dilingkar pada konde
tersebut dibuat dari bahan gabus atau Papeceda. Sebagain besar
pakaian adat hanya membuat bagian luarnya saja. Di Maluku tidak
hanya membuat pakain luar, namun ada juga yang menjadi ciri khas
pakaian Maluku yaitu memperhatikan pakaian dalam juga. Berikut
bagian-bagian pakaian dalam seperti Cole, yaitu baju dalam atau
disebut kutang yang dipakai/digunakan sebelum memakai kebaya. Ada
Cole berlengan panjang tapi ada juga Cole berlengan pendek dan pada
bagian atasnya diberi renda border. Cole sendiri terbuat dari kain
putih, sedangkan bagian belakang dari Cole tersebut disebut
belakang cole dibordir bagian belakang. Sedangkain pada bagian
depan, Cole memakai kancing dan pada bagian ujung lengan diberi
renda bordir. Selain itu pada golongan menengah atau orang-orang
terpelajar dan keluarga goolongan pemerintahan seperti guru,
pendeta. Pakaian ini disebut pakaian Nona Rok. Pakaian ini dipakai
pada acara-acara penting yaitu pesta perkawianan acara kenegaraan
dan lain-lain.Masih banyak bagian-bagian juga bahan yang digunakan
pada pakaian adat Maluku tersebut. Untuk lebih spesifinya berikut
bagian-bagian dan bahan yang digunakan pada pakaian adat Maluku,
baik yang dipakai oleh pria atau perempuan. Baniang Putih &
Kebaya Dansa : Baniang putih bentuknya seperti kemeja tapi lehernya
bundar dan diberi kancing putih. Baniang putih, dipakai dibagian
dalam pakaian lelaki yaitu kebaya dansa. Kebaya dansa bentuknya
seperti kemeja leher bundar tidak memakai kancing.Jenis kain boleh
polos tapi boleh juga jenis kembang kecil.Pakaian ini dipakai pada
waktu pesta rakyat oleh lelaki, sedang wanita memakai pakaian rok.
Kebaya Putih Tangan Panjang dan Kain SilungkangKebaya putih tangan
panjang; kebaya ini terbuat dari kain brokar warna putih dan
memakai kancing pada tangan kebaya dan kebaya pakai kancing peniti
emas.Cole: yaitu baju dalam yang lebih dikenal dengan istilah
kutang. Cole ini berelengan sampai ke sikut dan pada bagian atasnya
diberi renda. Cole ini dibuat dari kain putih sedangkan bagian
belakang yang dikenal dengan istilah belakang Cole itu juga
dibordir. Bagian depan Cole juga memakai kancing.Kain yang dipakai
adalah kain silungkang berwarna merah dengan motif kembang berwarna
emas.Cenela adalah berupa slop yang dipakai dengan kaos kaki putih.
Cenela dihiasi dengan motif kembang berwarna emas.Konde/sanggul:
yaitu konde bulan yang diperkuat dengan tusuk konde yang disebut
karkupeng. Pakaian ini dipakai pada masa lalu oleh wanita-wanita,
keluarga raja, keluarga guru, dan keluarga pendeta.B. Rumah Adat
Maluku
Rumah adat Baileo adalah rumah adat di daerah Maluku sebagai
representasi kebudayaan masyarakat Maluku memiliki fungsi yang
penting dalam kehidupan masyarakat Maluku. Salah satu fungsi rumah
adat Baileo adalah tempat untuk berkumpul seluruh warga.
Perkumpulan warga di rumah adat Baileo merupakan aktivitas yang
dilakukan dalam rangka mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang
sedang di hadapi oleh masyarakat setempat. Selain itu, tempat ini
memiliki fungsi lain yaitu tempat untuk menyimpan benda-benda
keramat, tempat upacara adat dan sekaligus tempat untuk
bermusyawarah. Baileoitu sebutan atau nama dari rumah adat orang
Maluku, dengan bentuk bangunan yang besar, material bangunan
sebagian besar berbahan dasar kayu, kokoh dengan cukup banyak
ornamen, ukiran yang menghiasi seluruh bagian dari rumah tersebut.
Baileo merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan
warga (balai bersama), selain sebagai tempat pertemuan / kegiatan
Baileo juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda suci, senjata
atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebutC.
Sarana dan Prasarana Transportasi PERAHU TRADISIONAL PAPUA
Sebagian daerah pantai Papua merupakan daerah yang paling cocok
untuk pemukiman penduduk. Beberapa masyarakat di pantai utara Papua
tinggal dalam kelompok-kelompok masyarakat dengan tempat tinggal di
atas air. Mereka tinggal di rumah-rumah dari papan kayu atau
perahu. Perjalanan antara rumah linggal satu dan lainnya biasanya
dipergunakan jembatan-jembatan papan yang menghubungkan rumah satu
dan lainnya. Pada waktu mereka harus keluar atau ke desa lain maka
mereka harus mempergunakan perahu.
Perahu-perahu yang menghubungkan antara rumah satu dan lainnya
dilubangi sehingga terbentuk rongga muatan yang memanjang,
Perahu-perahu di daerah Papua dibedakan menjadi perahu-perahu yang
tnemiliki cadik pada salah satu sisinya, yang diperuntukkan sebagai
penjaga keseimbangan. Perahu semacam ini biasa disebut sebagai
perahu laki-laki. Sedangkan yang lain adalah jenis jukung yang
tidak bercadik (perahu perempuan). Tetapi di teluk Cendrawasih
perahu-perahu dengan cadik tunggal atau cadik ganda (di kedua sisi)
dijumpai.Menurut beberapa ahli yang berbeda-beda ada yang
mengatakan bahwa pola-pola hias pada perahu baik dalam bentuk
antropomorfik atau binatang mempunyai makna sebagai simbol
kematian. Tetapi Annamarie, L Rice mengatakan bahwa perahu-perahu
di Papua dilengkapi dengan pahatan burung, ikan dan arca-arca nenek
moyang yang kesemuanya itu dipergunakan sebagai sarana untuk
menjaga keselamatan (L Rice, 1991: 268P Beyond ihe Java Sea).
Perahu-perahu Papua mempunyai fungsi sebagai sarana transportasi
(angkutan dari tempat satu ke tempat lain), disamping itu
dipergunakan juga untuk berdagang, untuk menangkap ikan dan untuk
upacara-upacara. Sebelum pelaksanaan penangkapan ikan, Biasanya
terlebih dahulu diadakan upacara khusus untuk ditujukan kepada
kekuatan yang menguasai ikan agar dalam penangkapan ikan dapat
memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya.
Seorang warga Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), pulang
menjual hasil kebunnya di Pasar Saumlaki, MTB, MalukuWarga di MTB
memanfaatkan perahu tradisional sebagai transportasi utama untuk
menjual hasil kebunnya ke ibukota kabupaten yang berbatasan dengan
Australia dan Timor Leste
Speed boat merupakan alat transportasi laut yang cukup populer
di Maluku Utara. nampak beberapa spitboat terparkir rapih di
pelabuhan Sofifi pulau Halmahera Maluku utara.
Sistem transportasi di kabupaten kepulauan Aru (Maluku) meliputi
sarana dan prasarana perhubungan laut, perhubungan darat, dan
perhubungan udara. Ketersediaan prasarana transportasi yang ada di
kabupaten kepulauan Aru (Maluku) hingga kini masih tetap belum
memadai bila dibanding dengan kondisi dan karakteristik fisik
wilayah Kabupaten Aru yang sebagian besar wilayahnya merupakan
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil serta berbatasan langsung
dengan negara lain. Kondisi tersebut mengakibatkan rendahnya
aksebilitas antar pulau, antar desa, antar dusun, dengan
pusat-pusat pertumbuhan yaitu ibukota Kecamatan dan ibukota
Kabupaten. Jaringan jalan yang akan dikembangkan adalah jalan
Naional Tanas Aru dengan ruas jalan
Dobo-wokam-Jabulanga-Selibata-bata-Jirlai-Benjin-Algadang-Koba
Utara-Koba Selatan-Larangan Utara-Batu Goyang. Selain jaringan
jalan, juga dikembangkan terminal di Dobo, Benjina, Jerol, Koijabi.
Serta dalam rangka mengembangkan sistem transportasi intermoda,
maka perlu dikembangkan : 1. Dermaga-dermaga penyebrangan di Dobo,
Wokam, Marlasi, Kabalsiang/Benjuring,Koijabi.2. Pelabuhan Nasional
Dobo3. Pelabuhan Perikanan Nasional di Benjina dan Kalar-kalar2.3
Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
perkebunan, sistem produksi, distribusi ) Orang-orang Ambon pada
umumnya mayoritas mereka bertani di ladang. Dalam hal ini,
sekelompok orang membuka sebidang tanah di hutan, dengan cara
menebang pohon pohon di hutan dan dengan membakar batang batangnya
serta dahan yang telah kering. Ladang yang dibuka dengan cara ini
hanya diolah dengan tongkat, kemudian ditanami tanpa irigasi
kemudian ditanami kacang-kacangan dan ubi ubian. Makanan mayoritas
orang Ambon adalah sagu, tapi zaman sekarang beras sudah biasa
mereka makan, tetapi belum menggantikan sagu seluruhnya. Pohon sagu
tidak perlu ditanam dan dipelihara karena pohon sagu telah
berkembang dan hidup di pulau pulau Maluku serta di rawa rawa juga
sangat banyak. Di daerah lereng lereng gunung orang juga menanam
kentang walaupun hasilnya tidak banyak, kebiasaan menanam kentang
itu berasal dari orang orang Belanda, tanaman pengaruh orang
Belanda adalah kopi yang banyak tumbuh di Lisaba, Amahai, dan
Manipa. Banyak penduduk menanam tembakau untuk dipakai sendiri,
mereka menanam di pekarangan rumah, dibawah cucuran atap sehingga
kalau turun hujan, air hujan tersebut langsung menyiram tanaman
tembakau tersebut, daun tembakau lebat dan kuat. Orang membuat
tembakau dengan memotong motong halus daun tembakau tersebut
kemudian dijemur di terik mentari supaya kering. Orang Ambon juga
menanam tebu, singkong, jagung, dan kacang kacangan. Sedangkan buah
buahan yang ditanam antara lain pisang, mangga, manggis, gandaria,
durian, cengkih juga ditanam oleh orang Ambon. Cengkih sangat mudah
perawatannya tetapi harganya cukup tinggi. Hasil bumi tersebut bila
berlebih akan dijual kepada orang lain, dengan demikian orang
tersebut mendapat upah dari hasil penjualan, serta memperoleh uang
untuk membeli kebutuhan sehari hari, bayar pajak, membiayai sekolah
anak anak mereka serta membeli alat alat pertukangan. Di samping
pertanian, orang Ambon juga memburu rusa, babi hutan, dan burung
kasuari. Mereka menggunakan lembing yang dilontarkan dengan jebakan
dan dengan cara memburu secara langsung menguunakan panah atau
senjata api. Penduduk di daerah pantai mayoritas mereka adalah
nelayan dan menangkap ikan. Perahu mereka dibuat dengan satu batang
kayu dan dilengkapi dengan cadik, perahu ini dinamakan dengan
perahu semah. Perahu yang baik adalah perahu yang terbuat dari
papan dan dibuat oleh orang Ternate, dinamakan pakatora. Perahu
perahu besar untuk berdagang dinamakan jungku atau orambi.1.
Pertanian Bidang pertanian khususnya tanaman pangan yang memiliki
rata-rata produksi paling besar adalah ubi kayu. Komoditi ini
dominan di Kab. Seram Bagian Barat dengan jumlah produksi mencapai
25.950 Ton/thn. Sedangkan untuk Kab. Maluku Tengah, padi sawah
merupakan komoditi tanaman pangan yang dominan dengan jumlah
produksi sebesar 20.160 Ton/thn.2. PeternakanUsaha peternakan yang
ada saat ini umumnya merupakan peternakan rakyat dan masih bersifat
tradisional. Populasi ternak yang banyak adalah kelompok unggas,
sapi, babi dan kambing. Dari rata-rata produksi yang yang dimiliki,
ketersediaan lahan sangatlah luas, maka perlu adanya suatu upaya
pengelolaan secara optimal dan profesional guna terciptanya
peningkatan pendapatan.
3. PerkebunanSalah satu potensi yang memiliki nilai yang
strategis/mengikuti trend saat ini ialah kelapa dengan luas tanam
sebesar 20.547,63 Ha dan jumlah produksi 23.490,55 ton/thn dimana
dari bahan ini dapat dimanfaatkan menjadi biodisel dan bioetanol
yang berfungsi sebagai bahan pengganti bahan bakar yang berasal
dari fosil. Beberapa komoditi perkebunan yang ada di wilayah KAPET
Seram selain memiliki keunggulan produktivitas, juga yang telah
lama dikenal memiliki keunggulan kualitas. Rendemen minyak kelapa
dalam maupun hibrida tergolong tinggi. Tanaman cengkih yang sejak
dulu telah menjadi tanaman rakyat masyarakat Maluku juga memiliki
nilai kualitas tinggi karena memiliki kadar eugenol yang tinggi.2.4
Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,
sistem hukum, perkawinan) A. Sistem Kekerabatan dan Sistem
Perkawinan :Dalam system kemasyarakatan masyarakat Ambon mengambil
system kekerabatan yang bersifat ke-Ayahan Patrilineal. Di dalam
kekerabatan yang memegang peranan penting ada dua yaitu. Mata
rantai, mata rumah ini biasanya bertugas mengatur perkawinan
warganya secaraExogamidan dalam hal mengatur penggunaan tanah-tanah
dati tanah milik kerabat patrilineal. Family, family merupakan
kesatuan terkecil dalam mata rumah. Family ini berfungsi sebagai
pengatur pernikahan klenya.Perkawinan dalam masyarakat Ambon
merupakan urusan mata rumah dan keluarga. Di dalam masyarakat Ambon
perkawinan di kenal dengan beberapa macam, diantaranya :1. Kawin
mintaialah perkawinan yang terjadi apabila seorang pemuda telah
menemukan seorang gadis yang akan dijadikan istri, maka pemuda in
meminta pada mata rumah dan family untuk melamarnya. Sebelum acara
pelamaran para mata rumah dan family mengadakan rapat adat satu
klen dalam persiapan acara pelamaran.2. Kawin larilari biniadalah
system perkawinan yang paling lazim di lakukan oleh masyarakat
Ambon. Hal ini di karenakan oleh masyarakat Ambon lebih suka jalan
pendek, untuk menghindari prosedur perundingan dan upacara adat.3.
Kawin masukkawin menuayaitu perkawinan yang pengantin laki-lakinya
tinggal di rumah pengantin perempuannya. Perkawinan ini terjadi
apabila : Kaum kerabat si pengantin tidak dapat membayar maskawin
secara adat Penganten perempuan merupakan anak tunggal dalam
keluarganya. Karena ayah dari pengaten laki-laki tidak setuju
dengan perkawinan tersebuT.B. Organisasi Politik :Sejak tahun 1908
orang-oramg Ambon telah mulai membentuk organisasi. Namun
organisasi pemuda mereka yang bernama Jong Ambon baru didirikan
pada tahun 1918. Sebelum itu telah ada organisasi militer Belanda
asal Ambon, Wilhelmina (1908). Setahun kemudian Dr. Tehupeilory
mendirikan Ambonsch Studiefonds. Organisasi ini bertujuan
memberikan beasiswa kepada pelajar yang pandai. Tahun 1911, di kota
Ambon didirikan pula sebuah organisasi peggawai negeri yang
dinamakan Ambons Bond. Tahun 1913, di Semarang berdiri organisasi
Mena Muria, yang bertujuan untuk kemajuan dan kemakmuran suku Ambon
di kota itu. Beberapa tahun kemudian didirikan lagi Sou Maluku
Ambon di kota Ambon yang bertujuan memajukan ekonomi masyarakat
Ambon.Tergerak oleh kenyataan banyaknya organisasi Ambon yang telah
berdiri, maka pada tanggal 9 Mei 1920, A.J. Patty seorang tokoh
muda yang berasal dari Maluku membentuk sebuah organisasi politik
di Semarang yang diberi nama Serikat Ambon. Berdirinya organisasi
ini sebagai jawaban terhadap organisasi yang telah lahir
sebelumnya, yangkebanyakan mendukung pemerintah Belanda. Serikat
Ambon mencoba mempersatukan semua organisasi Ambon, dan menjadi
organisasi politik pertama.C. SISTEM HUKUMNegara Kesatuan Republik
Indonesia menganut keberagaman pandangan dan pemahaman di bidang
hukum. Indonesia mengakui keberadaan hukum internasional, hukum
berbasis agama (hukum agama) dan hukum berbasis adat (hukum adat).
Dalam prakteknya hukum agama diadopsi sebagai hukum positif,
seperti dalam penentuan hukum waris, pernikahan, dan hukum lainnya.
Demikian pula hukum adat, sebagian masyarakat masih menggunakan
hukum adat sebagai norma hukum dalam mengelola kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya serta pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan. Kehidupan masyarakat Kei dewasa ini masih menjunjung
tinggi nilai-nilai adat, dimana masyarakat setempat menilai dirinya
sebagai bagian dari alam. Hubungan timbal-balik semakin diperkokoh
dengan pentingnya memelihara alam untuk sebesar-besarnya kebaikan
manusia. Pemanfaatan yang sembarangan hanya akan membuat
kesengsaraan.Pola-pola pemanfaatan berkelanjutan telah dibuktikan
mampu memberikan keberlanjutan pemanfaatan, seperti yang mereka
lakukan dengan buka-tutup sasi, dimana sudah memperhitungkan waktu,
kualitas dan kuantitas dari jenis sumberdaya alam dan lingkungan
yang di-sasi. Asas-asas pelestarian, keberlanjutan, optimalisasi
dan pemerataan tercermin dalam sikap, perilaku dan tindakan yang
menjunjung tinggi kepentingan komunal di atas kepentingan individu
maupun golongan yang tampak dalam status dan sistem petuanan serta
pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan dalam sistem sasi yang
secara implisit mengandung konsep kepemilikan lahan, baik darat dan
perairan.
2.3 BAHASAProvinsi Maluku memiliki banyak sekali pulau, disini
juga terdapat berbagai macam bahasa. Tapi biasanya di pakai di
Maluku adalah jenis bahasa melayu Ambon, yang masih satu dialek
bahasa melayu. Berikut nama-nama bahasa yang berasal dari
Maluku:Bahasa seti, Bahasa Alun, Bahasa Nuaulu, Bahasa WamaleBahasa
Koa. Bahasa yang digunakan di provinsi Maluku adalahBahasa Melayu
Ambon, yang merupakan salah satu dialekbahasa Melayu. Sebelum
bangsa Portugis menginjakan kakinya di Ternate (1512), bahasa
Melayu telah ada di Maluku dan dipergunakan sebagai bahasa
perdagangan. Bahasa yang dipakai di Ambon sedikit banyak telah
dipengaruhi oleh bahasa-bahasa di Sulawesi yakni suku-suku
Buton,Bugis atau Makassar.Bahasa Indonesia, seperti di wilayah
Republik Indonesia lainnya, digunakan dalam kegiatan-kegiatan
publik yang resmi seperti di sekolah-sekolah dan di kantor-kantor
pemerintah. Bahasa Melayu dialek Ambon dipahami oleh hampir semua
penduduk di provinsi Maluku dan umunya,dipahami juga oleh
masyarakat Indonesia Timur lain seperti Ternate,Manado dll. Bahasa
yang digunakan di pulau Seram, pulau ibu (Nusa Ina/Pulau
asal-muasal) dari semua suku-suku di Provinsi Maluku dan Maluku
Utara adalah sebagai berikut: BahasaWamale(dipakai penduduk Negeri
Piru,Seruawan,Kamarian dan Rumberu (Kabupaten Seram Bagian
Barat)bahasaAlune(di Kabupaten Seram Bagian
Barat)bahasaNuaulu(dipergunakan oleh suku Nuaulu di Seram selatan
yaitu,antara teluk El-Paputih dan teluk Telutih)bahasaKoa(di
pegunungan manusela kabauhari) bahasaSeti (di pergunakan oleh suku
Seti, di Seram Utara dan Telutih Timur)bahasaGorom(bangsa yang
turun dari Seti dan dipakai oleh penduduk Gorom yang berdiam di
kabupaten Seram Bagian Timur)Maluku merupakan wilayah kepulauan
terbesar di seluruh Indonesia. Banyaknya pulau yang saling terpisah
satu dengan yang lainnya, juga mengakibatkan semakin beragamnya
bahasa yang dipergunakan di provinsi ini. Jika diakumulasikan,
secara keseluruhan, terdapat setidaknya 132 bahasa di kepulauan
Maluku, yakni: Alune ambela baba utara babar tenggara banda bauley
barakai benggoi buli buru dammar timur dammar barat dawera dawe
loor dobel elpaputih emplawas fordata kadai kai besar koba kompane
laba lisbata nuniali melayu ambon melayu banda manipa masela barat
pagu patani paulohy perai piru saparua sepa tarangan barat tela
masbuar watubela yamdena. Dua bahasa yang telah punah adalah
Palamata dan Moksela. Ratusan bahasa diatas dipersatukan oleh
sebuah bahasa pengantar yang telah menjadilingua francasejak lama
yaitubahasaMelayu Kreolyang terdiri atas 4 varian: BahasaMelayu
Maluku Utaradipakai di Seram bagian utara,Buru sebelah utara dan
pulau - pulau kecil diutara SeramBahasaMelayu Ambondipakai secara
luas dikotaAmbon,Saparua,Haruku,Molana,Nusa Laut,Manipa,Seram
Bagian Barat,Seram Bagian TImur,Kepulauan Seram Laut,
kabupatenMaluku Tengahdan pulauBuruBahasaMelayu Bandayang dipakai
penduduk (terutama Muslim) dikepulauanBandaBahasaMelayu
Tenggaradipakai oleh daerah-daerah pulau dibagian Tenggara Maluku
(Tenggara Jau) sepertiMTB,Maluku Tenggara,MBD, kota Tual, dan
Aru.Sebelum bangsa-bangsa asing (Arab, Cina, Portugis, Belanda dan
Inggris) menginjakan kakinya di Maluku (termasuk Maluku Utara),
bahasa-bahasa tersebut sudah hidup setidaknya ribuan tahun dan
menjadi bahasa-bahasa dari keluarga bahasa Pasifik/Melanesia.
Bahasa Indonesia,seperti di wilayah Republik Indonesia lainnya,
digunakan dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi seperti di
sekolah-sekolah dan di kantor-kantor pemerintah, mengingat sejak
1980-an berdatangan 5000 KK (lebih) transmigran dari Pulau Jawa.
Dengan banyaknya penduduk dari pulau lain tersebut, maka khazanah
bahasa di Pulau Seram (dan Maluku) juga bertambah, yaitu kini ada
banyak pemakai bahasa-bahasa Jawa, Bali dan sebagainya.2.4
Kesenian- Tarian :1) Tari Bambu Gila
Atraksi Bambu Gila, sebuah permainan rakyat yang berasal dari
Maluku. Sebuah kekayaan budaya yang di miliki indonesia. Maluku
punya banyak budaya dan beragam Tarian, tidak heran Banyak
penyanyi, pemusik dan penari yang berasal dari Maluku. Budaya
Maluku memang erat sekali dengan tradisi bermain musik serta
tari-menari. diantara begitu banyaknya Tarian Tradisional khas
Maluku, ada 1 yang unik yaitu Salah satu tarian tradisional adalah
sebuah tarian yang bernama tari Bulu Gila atau Bambu Gila, suatu
tarian yang berasal dari permainan rakyat Maluku Tengah. Tarian ini
begitu banyak dicari wisatawan yang mengunjungi Maluku, begitu
menariknya karena Tarian Bambu Gila ini dibantu oleh kekuatan
Supranatural.1. Tari Cakalele
Kidnesia.com - Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang
dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari
cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan
penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).
Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku. Para penari
laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna
merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata
pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri,
mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam
berwarna putih.
Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih
sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para
penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik
beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.
Salawaku-Tameng.
Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1)
Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan
rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan
patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang.
(2) Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga
Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. (3)
Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan
tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan
yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.
2. Tari Saureka
Delapan orang penari mementaskan tarian Saureka-reka di Ambon,
Maluku. Tari Saureka-reka adalah tarian tradisional dari Maluku
yang mempertunjukkan kelincahan kaki menginjak bagian tengah dari
empat bilah "gaba-gaba" (pelepah pohon Sagu) yang dipukul sebagai
alunan musik dalam tari ini, mulai dari tempo lambat hingga
cepat
3. Tari katreji
Maluku adalah daerah yang memiliki sejarah alkulturisasi yang
panjang. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila tarian daerah
Maluku terpengaruh oleh unsur budaya yang berasal dari luar Maluku.
Seperti tari Katreji dan Polonaise misalnya.
Tarian katreji merupakan percampuran budaya Portugis dan Belanda
dengan budaya Maluku, karena menggunakan bahasa Portugis dan
Belanda pada saat penarinya memberikan aba-aba pada setiap gerak
yang dilakukan.
Sedangkan tarian polonaise adalah tarian lambat berasal dari
Polandia. Polonaise merupakan kata dalam bahasa Perancis yang
berarti "Orang Polandia". Tari polonaise kemungkinan dibawa ke
Maluku oleh para pedagang Eropa. Para penarinya saling berpasangan
sambil membentuk formasi lingkaran dan biasanya ditampilkan pada
saat pesta pernikahan.Selain Katreji dan Polonaise ada pula tari
lainnya yang tak kalah menarik seperti tari cakalele, saureka-reka,
tari lenso dan tari bambu gila.
-Alat Musik
Asal usul alat musik tifa Asal usul alat musik tifa Tifa adalah
alat musik pukul. Alat musik tifa berasal dari daerah maluku dan
papua, Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan adalah dengan
dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi
isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya
penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk
menghasilkan suara yang bagus dan indah.
Ibu kota Maluku adalah Ambon, yang bergelar Ambon Manise. Seni
dan budaya Maluku banyak dipengaruhi oleh budaya bangsa Eropa,
terlihat dari salah satu tarian yaitu tarian yaitu tari Katreji,
tarian ini sangat energik dan diiringi alat musik biola, suling
bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa, dan bas gitar dengan pola
rithem musik Eropa yang lebih menonjol. Tarian lain yang terkenal
di Maluku adalah tarian Bambu Gila, tari Cakalele, dan tari
Saureka-reka. Alat musik tradisional warisan nenek moyang yang
sering digunakan diberbagai upacara dan kesenian tradisional adalah
Tifa, Ukulele, dan Sawat. Diluar dari beragamnya alat musik, orang
Maluku terkenal handal dalam bernyanyi. Sejak dahulu mereka sudah
sering bernyanyi dalam mengiringi tari-tarian tradisional, maka
terlahirlah penyanyi terkenal seperti Broery Pesulima, Harvey
Malaihollo, Daniel Sahuleka, Ruth Sahanaya, Glen Fredly dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Kriya anyaman yang tersebar di Nusantara terdiri atas
bentuk-bentuk tradisional yang masih bertahanm pengembangan dari
bentuk-bentuk tradisional, hingga bentuk-bentuk desain baru.
Tasikmalaya (Jawa Barat) adalah salah satu pusat kerajinan anyaman
dari berbagai bahan dan bentuk. Di Halmahera (Maluku) rotan di
produksi menjadi tas punggung. Di Papua. Anyaman dapat ditemukan
pada produksi gelang khas masyarakat papua yang terbuat dari serat
kayu dan batan anggrek hutan.
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Maluku juga menyimpan
banyak tradisi yang menjadi warisan kekayaan budaya Indonesia.
Salah satu tradisi yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat
Maluku, adalah kegiatan membuat tenunan. Kain tenun Maluku memang
memiliki makna filosofis tersendiri. Jangan heran, jika harga
selembar kain tenun ini cukup mahal, bukan saja karena lamanya
proses pengerjaan, namun pada awalnya kain tenun ini memang
sebenarnya tidak ditujukan untuk dijual. Kain tenun Maluku biasanya
menjadi mas kawin yang diberikan keluarga lelaki kepada pihak
perempuan. Untuk selanjutnya kain tenun ini disimpan dan hanya
dijual jika memang benar-benar membutuhkan uang.
Proses produksi kain tenun ini juga tidak menggunakan alat
modern. Menggunakan pemintal tradisional dengan menggunakan benang
dari kapas, serta pewarnaannyapun tidak menggunakan pewarna buatan
melainkan menggunakan pewarna alami yang berasal dari akar kayu dan
dedaunan.
Perang Salawaku
Parang Salawaku terdiri dari Parang (pisau panjang) dan Salawaku
(perisai) yang pada masa lalu adalah senjata yang digunakan untuk
berperang. Di lambang pemerintah kotaAmbon, dapat dijumpai pula
Parang Salawaku.Bagi masyarakat Maluku, Parang dan Salawaku adalah
simbol kemerdekan rakyat.Senjata ini dapat disaksikan pada saat
menariCakaleleParang dibuat dari besi yang ditempa dengan ukuran
bervariasi, biasanya antara 90-100 cm. Pegangan parang terbuat
darikayu besiatau kayu gapusa. Sementara itu, salawaku dibuat dari
kayu keras yang dihiasi kulit kerang .2.5 Sistem PengetahuanSistem
Pengetahuan Maluku Kepulauan harus menguasai ilmu:Pelayaran,
Pembacaan arah melalui letak gugus bintang ASTRONOMI 5. SISTEM
TEKNOLOGI Masyarakat Maluku menguasai ilmu pertukangan terutama
untuk perkapalan, di samping pembuatan rumah.
PengobatanJamu :Sejak abad ke-15, Ambon terkenal sebagai pusat
perdagangan rempah, meskipun penghasil rempah umumnya diperoleh
dari daerah Maluku dan sekitarnya. Kekayaan alam ini telah menarik
perhatian bangsa lain. Salah satunya adalah George Everhard
Rumphius yang kemudian mengunjungi Ambon, dan selanjutnya menulis
buku "Herbarium Amboinense" pada abad ke-17. Buku ini memuat
berbagai berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Ambon dan
Maluku, termasuk tumbuhan rempah, obat, dan sebagainya.Tumbuhan
obat merupakan bahan utama dalam pengobatan tradisional yang telah
digunakan sejak lama oleh masyarakat Ambon. Setiap daerah/suku
bangsa tertentu, seperti suku Ambon, mempunyai upaya kesehatan yang
sudah menyatu dengan kebudayaannya. Ditinjau dari aspek pengetahuan
tentang pengobatan tradisional, suku Ambon merupakan masyarakat
yang mampu menolong dirinya dan keluarganya dengan pengobatan
tradisional.Cara pengobatan yang dilakukan oleh etnis Maluku ada
bermacam-macam, baik tunggal maupun gabungan tindakan pengobatan.
Misalnya, gabungan akupresur; pijat refleksi telapak kaki dan urut
(Ambon); urut (Ambon, Suli, Telaga kodok, Liang, Mamala, Haruku);
disembur; dikop (Ambon); dijilat/disedot/diisap (Ambon); dimandikan
dengan ramuan obat; serta menyiram kepala dengan ramuan obat
(Amahusu). Tetapi, sebagian besar cara pengobatan tersebut
menggunakan ramuan obat.Ramuan tradisional etnis Maluku disajikan
dengan cara dimakan segar (misalnya daun kaki kuda), dimakan
mentah/digosok ke seluruh tubuh (misalnya bawang merah), dikukus
setengah matang kemudian dimakan (misalnya beluntas), direbus
kemudian airnya diminum (misalnya belalang babiji/meniran), daun
diremas kemudian ditempel di luka (misalnya turi), serta dikonsumsi
dengan cara ditumbuk, kemudian ditambah air hangat, diperas,
kemudian airnya diminum.
Daun sukunDaun sukun mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif
untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit
gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan,
masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan
darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.Beberapa pakar
obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun
masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang
dapat menyembuhkan penyakit liver, jantung dan ginjal.Daun sukun
diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam
hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya.
Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan.Selain itu, secara
empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah
riset yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina juga
mengungkapkan, daun sukun sangat berguna bagi proses penyembuhan
penyakit kardiovaskular.
2.5 AGAMAPada umumnya penduduk Maluku Tengah beragama Nasrani
dan minoritas beragama Islam, walaupun mereka telah memeluk agama
Islam dan Nasrani tapi mereka masih nampak sisa sisa religi sebelum
agama Islam dan Nasrani muncul. Mereka masih percaya akan adanya
roh roh yang harus dihormati dan diberi makan, minum dan tempat
tinggal agar mereka tidak mengganggu bagi orang yang masih hidup di
dunia ini. Untuk masuk baileu misalnya mereka harus melakukan
upacara lebih dahulu untuk meminta izin kepada roh nenek moyang
yang ada di Baileu. Adapun orang yang ikut dalam upacara tersebut
adalah tuan negeri atau sesepuh. Orang yang masuk baileu harus
memakai pakaian hitam serta kalung warna merah yang dikalungkan ke
bahu. Zaman sekarang orang Ambon telah meninggalkan upacara
memanggil roh nenek moyang, kurban kurban yang dipersembahkan
kepada roh nenek moyang serta pemujaan roh nenek moyang.Orang Ambon
mengenal upacara cuci negeri yang pada umumnya sama dengan upacara
bersih desa yang dilakukan orang di pulau Jawa. Semua penduduk desa
harus membersihkan sesuatu dengan cara yang baik dan benar.
Bangunan bangunan yang harus dibersihkan adalah Baileu, rumah rumah
warga dan pekarangan, bila tidak dilakukan dengan benar maka akan
ada sangsinya yaitu mereka akan jatuh sakit. Seluruh warga desa
akan terkena wabah penyakit atau panennya gagal. Orang Maluku
Tengah pada umumnya mengenal upacara pembayaran kain berkat, yang
dilakukan oleh klen penganten laki laki, kepada kepala adat dari
desa penganten perempuan, pembayaran itu berupa kain putih serta
minuman keras atau tuak, kalau hal ini dilupakan keluarga muda ini
akan menjadi sakit dan mati. Di desa desa Ambon yang beragama Islam
kita melihat adanya dua golongan penganut yang disamakan dengan
Islam di Jawa yaitu misalnya abangan atau santri. Di negeri Kailolo
mayoritas penduduknya adalah santri, bulan puasa di beritahukan
oleh imam atau disebut saniri negeri. Demikian pula dengan lebaran
haji setelah kepala negeri atau saniri negeri mengetahuinya, maka
imam imam negeri tersebut harus menyampaikan kepada umat Islam di
sana.
BAB IIIPENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kaya akan budaya sudah semestinya indonesia berbangga, maka
sudah selayaknya bagi bangsa dan masyarakat negeri ini untuk
melestarikan dan menjaga beraneka ragam budaya yang unik di
berbagai daerah indonesia ini. Mari kita panjatkan puja dan puji
syukur kita kehadirat Tuhan Maha Esa yang telah memberi kesehatan
dan keselamatan pada kita sebagai masyarakat yang memiliki cipta
rasa tinggi dan sebagai negara yang berbudi luhur. Sebagai mana
yang telah dikaruniakannya kepada masyarakat kita, yaitu sebuah
data kreatifitas tinggi yang di ciptakan mulai dari nenek moyang
kita hingga generasi muda sekarang, telah banyak berbagai adat
istiadat serta yang menjadikan bangsa ini memiliki kekayaan atribut
serta kepribadian istimewa dimuka dunia. Berbicara mengenai budaya
bangsa indonesia pasti tidak akan ada habisnya, mengingat begitu
banyaknya budaya yang terdapat mulai dari Sabang sampai Merauke.
Pulau-pulau di Indonesia dengan berbagai macam suku bangsa yang
semuanya memiliki keunikan masing-masing. Tapi semua terangkum
menjadi satu yaitu sebuah ikatan yang ber- BHINEKA TUNGGAL IKA
dengan menunjukkan adat ketimuran dan berazaskan Pancasila. Jadi
tidak mustahil jika nbanyak hasil cipta rasa dan karya dalam
berbagai adat dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia ini selalu
dilirik bangsa lain.
3.2 SARANKeanekaragaman budaya yang ada di nusantara hendaknya
jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi lebih baik jika
dijadikan sebagai kekayaan bangsa indonesia. Kita selaku masyarakat
bangsa indonesia memiliki kewajiban untuk selalu melestarikan
kebudayaan yang beragam tersebut agar kita dapat menjadi bangsa
yang besar dan mau serta mampu menghargai kebudayaan tersebut.Sikap
saling menghormati budaya perlu dikembangkan dalam masyarakat agar
kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya tetap lestari, tidak
terkena dampak buruk yang datang akibat perubahan peat yang terjadi
di dunia. Melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia harus
didasari dengan rasa kesadaran yang tinggi tanpa adanya paksaan
dari pihak manapun. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suatu
kedamaian dan keharmonisan, tidak ada perpecahan di antara kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaramaluku.com/aru/f-01.htmlhttp://yudiwahyudin2013blog.wordpress.com/2013/01/22/mengenal-hukum-adat-larwul-ngabal-masyarakat-kepuluan-kei-maluku-tenggara-knowing-customary-law-larwul-ngabal-of-the-kei-islands-society-in-the-southeast-maluku-district/http://rivanputrawsl.blogspot.com/2012/10/kebudayaan-maluku.html?m=1
http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Indonesiaku/Teropong-Daerah/Maluku-Utara/Seni-Budaya/Tari-Cakalelehttp://benderari.blogspot.com/2011/11/tarian-katreji-maluku.htmhttp://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1010/perahu-tradisional-papuahttp://unj-pariwisata.blogspot.com/2012/05/sistem-pengetahuan-suku-ambon.html